Kel 2 Proses Pengambilan Keputusan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Keperawatan 1 Dosen pengampu: Diwa Agus Sudrajat, M.Kep



Disusun oleh kelompok 2:



Evita Herdiyanti



218100



Mutia Girly Santika



218107



Fanny Dwi Irfayani



218101



Nadia Khofifah



218108



Firlan Sastra Diriyan



218102



Nomi Hernawati



218110



Hemel Prayoga



218103



Noni Indriyani



218111



Iis Mulyani



218104



Nur Shofa Salsabila



218112



Krisna Rizaldi



218105



Puteri Qolbu Fajrianne



218113



Mia Ipana



218106



PROGRAM STUDI S1- 3C KEPERAWATAN STIKEP PPNI JAWA BARAT 2021



KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa segala Rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi ataupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca



untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun



menambah isi makalah agar lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritikyang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Bandung, Juni 2021



Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ................................................................................................................ DAFTAR ISI ............................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1.3 Tujuan .................................................................................................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................. 2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan ....................................................................................... 2.2 Proses Pengambilan Keputusan ............................................................................................. 2.3 Elemen – Elemen Dasar dalam Pengambilan Keputusan ...................................................... BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3.1 Pengertian ............................................................................................................................... 3.2 Teknik Pengambilan Keputusan ............................................................................................ 3.3 Dasar – Dasar Pengambilam Keputusan ................................................................................ 3.4 Jenis – Jenis Pengambilan Keputusan .................................................................................... 3.5 Proses Pengambilan Keputusan ............................................................................................. 3.6 Faktor yang Mempengaruhi Proses Pengambilan Keputusan ................................................ 3.7 Solusi Pengambilan Keputusan .............................................................................................. BAB IV PENUTUP .................................................................................................................... 4.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 4.2 Saran ....................................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN 4.1 Latar Belakang Decision making atau pengambilan keputusan merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan tiap individu, termasuk dalam sebuah organisasi.Pengambilan keputusan juga dapat mempengaruhi kesuksesan ataupun kegagalan seseorang dalam hidupnya, termasuk dalam kesuksesan ataupun kegagalan sebuah organisasi. Keputusan dikatakan berkualitas jika mampu memecahkan masalah yang dihadapi seseorang atau organisasi. Keputusan yang efektif juga ditunjukkan dengan tidak adanya resistensi pada pelaksana dan pihakpihak yang terkait langsung dengan keputusan. Akhirnya keputusan yang efektif terjadi bila dekat dengan waktu terjadinya permasalahan yang akan dipecahkan. Artinya keputusan yang efektif adalah keputusan yang dibuat dengan baik dan dapat diimplementasikan dengan baik pulaKeputusan dikatakan berkualitas jika mampu memecahkan masalah yang dihadapi seseorang atau organisasi. Keputusan yang efektif juga ditunjukkan dengan tidak adanya resistensi pada pelaksana dan pihakpihak yang terkait langsung dengan keputusan. Akhirnya keputusan yang efektif terjadi bila dekat dengan waktu terjadinya permasalahan yang akan dipecahkan. Situasi keputusan yang bernilai positif atau negarif dikaitkan dengan enam kesiapan yaitu: ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten, untuk menjaga hubungan kerja sama dengan pemerintah kabupaten atau kota, untuk mengakomodasi keinginan kabupaten atau kota guna berpartisipasi dalam pengelolaan pendidikan menengah, efisiensi operasional pendidikan, dan kemudahan operasional pendidikan. Kombinasi dari alternatif kejadian dan situasi keputusan akan dihitung dengan menambahkan nilai positif dan mengurangkan nilai yang negatif. Alternatif kejadian yang memiliki nilai positif paling tinggi yang akan diambil sebagai alternatif terpilih karena memiliki kelayakan paling tinggi untuk dapat berhasil bila dioperasikan. Artinya model yang terpilih adalah yang memiliki efektivitas paling tinggi dan kemungkinan berhasilnya juga paling tinggi. Perawat merupakan tenaga profesional yang bertanggungjawab dalam memberikan proses keperawatan kepada klien. Berdasarkan hal tersebut perawat harus mampu mengambil keputusan klinis sebagai upaya membantu pasien dalam memecahkan masalah dan



menemukan jalan keluar dari setiap masalah keperawatan yang dialami pasien. Perawat selalu dihadapkan dengan berbagai masalah klinis dalam memberikan perawatan terhadap pasien. Perawat yang profesional tentu saja akan mampu mengambil keputusan klinis agar masalah pasien dapat diatasi dengan cepat dan tepat. Kurangnya kemampuan perawat dalam mengambil keputusan dalam situasi yang kris tentu saja akan membahayakan pasien dan menimbulkan kerugian bagi pasien, diantaranya pasien akan terlambat untuk mendapatkan bantuan hidup, kondisi pasien akan semakin memburuk dan akibat yang paling fatal adalah kematian 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian dari Pengambilan Keputusan ? 2. Bagaimana Teknik dari Pengambilan Keputusan? 3. Apa Dasar- dasar dari Pengambilan Keputusan ? 4. Apa Jenis –jenis dari pengambilan Keputusan ? 5. Bagaimana Proses dari Pengambilan Keputusan ? 6. Apa Fakzzztor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ? 7. Bagaimana Solusi dari Pengambilan Keputusan 1.3 Tujuan 1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian dari Pengambilan Keputusan ? 2.



Untuk Mengetahui Bagaimana Teknik dari Pengambilan Keputusan?



3. Untuk Mengetahui Apa Dasar- dasar dari Pengambilan Keputusan ? 4. Untuk Mengetahui Apa Jenis –jenis dari pengambilan Keputusan ? 5. Untuk Mengetahui Bagaimana Proses dari Pengambilan Keputusan ? 6. Untuk Mengetahui Apa Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ? 7. Untuk Mengetahui Bagaimana Solusi dari Pengambilan Keputusan?



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan Pengambilan Keputusan (Making Decision Theory) Moergan dan Celrullo (dalam Fatresi, 2017) mendefenisikan keputusan merupakan kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan. Sedangkan menurut Syamsi (dalam Fatresi, 2017), keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu di antara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Menurut Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih (dalam Perwitasari, 2015). Selanjutnya menurut Siagian pada hakikatnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta serta data, penentuan matang dari alternatif yang dihadapi, dan pengambilan tindakan yang paling tepat (dalam Perwitasari, 2015). Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengambilan keputusan adalah proses pemikiran yang berupa pilihan satu antara beberapa alternatif yang digunakan sebagai penentu dari sejumlah pilihan, serta dicapai setelah dilakukan pertimbangan yang dipengaruhi oleh kognitif, analisi, dan pengalama untuk memecahakan masalah yang dihadapi. Pengambilan keputusan sering terjadi baik disadari maupun tidak disadari, berdasarkan pengumpulan fakta dan data, sebagai penentu keputusan yang dibuat agar dapat mengambil tindakan yang tepat. 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Kotler, menjelaskan proses pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut : 1. Identifikasi MasalahDalam hal ini diharapkan mampu mengidentifikasikan masalah yangada di dalam suatu keadaan.



2. Pengumpulan dan Penganalisis dataPengambil keputusan diharapkan dapat mengumpulkan danmenganalisis data yang dapat membantu memecahkan masalah yangada. 3. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakanSetelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perludipikirkan cara-cara pemecahannya. 4. Pemilihan salah satu alternatif terbaikPemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untukmemecahkan masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbanganyang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatifdibutuhkan



waktu



yang



lama



karena



hal



ini



menentukan



alternatifyang dipakai akan berhasil atau sebalikanya. 5. Pelaksanaan



keputusanDalam



pelaksanaan



keputusan



berarti



seorang



pengambil keputusanharus mampu menerima dampak yang positif atau negatif. Ketikamenerima dampak yang negatif, pemimpin harus juga mempunyaialternatif yang lain. 6. Pemantauan



dan



pengevaluasian



hasil



pelaksanaanSetelah



keputusan



dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukurdampak dari keputusan yang telah dibuat 2.3 Elemen-elemen dasar dalam proses pengambilan keputusan Prosesnya



meliputi



penetapan



tujuan,



mengidentifikasi



permasalahan,



mengembangkan dan menilai berbagai alternatif dan penerapannya, mengendalikan dan melakukan tindakan korektif (dalam Gutosudarmo & Sudita, 2016). 1. Menetapkan Tujuan Pengambilan keputusan harus memiliki tujuan yang akan mengarahkan tujuannya, apakah spesifik yang dapat diukur hasilnya ataupun sasaran yang bersifat umum. Tampa penetapan tujuan , pengambilan keputusan tidak bisa menilai alternatif atau memilih suatu tindakan. Keputusan pada tingkat individu, tujuan ditentukan oleh masing-masing orang sesuai dengan sistem nilai seseorang 2. Mengidentifikasi Permasalahan Proses pengambilan keputusan umumnya dimulai setelah permasalahan diidentifikasi. Permasalahan merupakan kondisi di mana adanya ketidak samaan antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan.



Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan adanya identifikasi yang tepat atas penyebab permasalahan. 3. Mengembangkan Sejumlah Alternatif Proses pengambilan keputusan yang rasional mengaharuskan pengambilan keputusan untuk mengkaji semua alternatif pemecahan masalah yang potensial. Akan tetapi dalam kenyataannya seringkali terjadi bahwa proses pencarian alternatif pemecahan masalah sering kali terbatas. 4. Penialian dan Pemilihan Alternatif Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, kemudian dilakukan evaluasi terhadap masing-masing alternatif yang telah dikembangkan dan dipilih sebuah alternatif yang terbaik. Alternatif yang baik adalah dalam hubungannya dengan sasaran atau tujuan yang dicapai. Bidang ilmu statistik dan riset operasi merupakan model yang baik untuk menilai berbagai alternatif yang dikembangkan. Alat proses pengambilan keputusan yang tepat tergantung pada sejumlah pengetahuan yang tersedia dn kondisi yang berkaitan dengan keputusan yang akan diambil. Ada tiga kondisi proses pengambilan keputusan yang diidentifikasi, yaitu: Kepastian, Ketidakpastian, Resiko, Melaksanakan keputusan. Jika suatu dari alternatif yang terbaik telah dipilih, maka keputusan tersebut kemudian harus diterapkan. Sekalipun langkah ini sudah jelas, akan tetapi sering kali keputusan yang baik sekalipun mengalami kegagalan karena tidak diterapkan dengan benar. Dengan tidak mengabaikan batapapun alternattif keputusan telah dievaluasi, maka keputusan tersebut tidak akan berarti apabila tidak diikuti dengan penerapan yang benar. Dalam mengevaluasi dan memilih alternatif suatu keputusan seharusnya juga mampertimbangkan kemungkinan penerapan dari keputusan tersebut. Betapun baiknya suatu keputusan apabila keputusan tersebut sulit diterapkan maka keputusan juga tidak ada artinya. 5. Evaluasi dan Pengendalian Makanisme sistem pengendalian dan evalusai perlu dilakukan agar apa yang diharapkan dari keputusan tersebut dapat terealisasi. Penilaian didasarkan atas



sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Jiak keputusan tersebut kurang berhasil, dimana permasakahan masih ada, maka pengambilan keputusan perlu untuk mengambil keputusan kembali atau melakukan tindakan koreksi. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Keputusan (decision) merupakan pilihan yang dibuat dari alternatifalternatif yang ada. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengambilan keputusan (Decision Making) didefinisikan sebagai pemilihan keputusan atau kebijakan yang didasarkan atas kriteria tertentu. Proses ini meliputi dua ahternatif atau lebih karena seandainya hanya terdapat satu alternatif tidak akan ada satu keputusan yang akan diambil. Penganbilan keputusan merupakan salah satu bentuk perbuatan berpikir dan hasil dari suatu perbuatan itu disebut keputusan. Pengambilan keputusan dalam psikologi Kognitif difokuskan kepada bagaimana seseoran mengambil keputusan. Dalam kajannya, berbeda dengan pemecahan masalah yang mana ditandai dengan situasi dimana sebuah tujuan ditetapkan dengan jelas dan dimana pencapaian sebuah sasaran diuraikan menjadi sub tujuan, yang pada saatnya membantu menjelaskan tindakan yang harus dan kapan diambil. Pengambilan keputusan juga berbeda dengan penalaran, yang mana ditandai dengan sebuah proses oleh perpindahan sesorang dari apa yang telah mereka ketahui terhadap pengetahuan lebih lanjut. Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengambilan keputusan (Decision Making) merupakan suatu proses pemikiran dari pemilihan alternatif yang akan dihasilkan mengenai prediksi kedepan. Fungsi pengambilan keputusan individual atau kelompk baik secara institusional ataupun organisasional, sifatnya futuristik. Tujuan pengambilan keputusan tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain), tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif. Kegiatankegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasinya yang dimana dinginkan semua kegiatan itu dapat berjalan lancar dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun, kerap kali terjadi hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan. Ini merupakan masalah yang harus dipecahkan oleh pimpinan organisasi Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut.



3.2 Teknik Pengambilan Keputusan 1. Teknik pengambilan keputusan expected values Teknik ini mempertimbangkan kemungkinan munculnya kejadian dan kemungkinan hasil. Kombinasi dua kemungkinan tersebut menghasilkan nilai moneter yang diharapkan. Kejadian yang memiliki nilai moneter paling tinggi akan menjadi pilihan seorang pengambil keputusan. 2. Teknik pengambilan keputusan payoff tables Teknik ini memperhitungkan alternatif kejadian yang muncul dan alternative situasi yang menguntungkan atau tidak mengungtungkan. Kombinasi kedua alternative tersebut akan memberikan gambaran hasil moneter yang berbeda-beda. Kejadian yang memberi hasil maksimal akan menjadi pilihan seorang pengambil keputusan untuk memecahkan masalah. 3. Teknik pengambilan keputusan decision trees Keputusan dilakukan dengan cara membuat anatomi sebuah pohon yang terdiri dari titik dan cabang. Penilaian kejadian dimulai dari titik dengan melewati cabang, setiap cabang mengambarkan kemungkinan keberhasilansebuahkejadian. Semakin besar kemungkinan keberhasilannnya akan menjadi pilihan seorang pengambil keputusan. 3.3 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan Menurut Terry (dalam Isnaini, 2013) menjelaskan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku antara lain: 1. Intuisi Keputusan yang diambil berdasarkan yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar dan faktor kejiwaan lain. 2. Pengalaman Dalam



hal



tersebut,



pengalaman



memang



dapatdijadikan



pedomanuntuk



menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan prkatis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi larat belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaian sangat membantu dalam memudahkan pemecahan masalah. 3. Fakta



Keputusan yang berdasarka sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid. namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit. 4. Wewenang Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik diktatorial. Keputusan berdasarkan weweng kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas. 5. Rasional Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah-masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. 3.4 Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan Dalam menganalisis keputus, Herbert Simon membedakan dua jenis keputusan, (dalam Gutosudarmo & Sudita, 2016) yaitu: 1. Keputusan yang deprogram Merupakan keputusan yang bersifat rutin dan dilakukan secara berulangulang. Permasalahan ini umumnya agak sederhana dan solusinya relatif mudah. Jenis pengambilan keputusan ini mengandung suatu respon otomatik terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Masalah yang bersifat pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan jenis ini. Tantangan yang besar bagi seorang analisis adalah mengetahui jenis-jenis keputusan



ini



dan



memberikan



atau



menyediakan



metode-metode



untuk



melaksanakan pengambilan keputusan yang terprogram dimana saja, Agar pengambilan keputusan harus didefinisikan dan dinyatakan secara jelas. Bila hal ini dapat dilaksanakan, pekerjaan selanjutnya hanyalah mengembangkan suatu algoritma untuk membuat keputusan rutin dan otomatik. Dalam kebanyakan organisasi terdapat kesempatan-kesempatan untuk melaksanakan pengambilan keputusan terpogram karena banyak keputusan diambil sesuai dengan prosedur pelaksanaan standar yang sifatnya rutin. Akibatnya pelaksaan pengambilan keputusan yang terprogram ini adalah membebaskan manajemen untuk tugas-tugas yang lebih penting. 2. Keputusan yang tidak deprogram



Merupakan keputusan baru, tidak terstruktur dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tidak dapat dikembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu masalah, apakah karena masalah belum pernah terjadi atau karena permasalahannya sangat kompleks dan penting. Keputusan yang tidak diprogram memerlukan penanganan khusus dan proses pemecahan masalah dangan intusi dan kreatifitas. Menunjukkann proses yang berhubungan dengan masalah-masalah yang tidak jelas. Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses-proses pengambilan keputusan untuk menjawab masalahmasalah vang kurang dapat didefinisikan, Masalah-masalah ini umumnya bersifat kompleks, hanya sedikit parameter-parameter yang diketahui dan kebanyakan parameter yang diketahui bersifat probabilistik. Untuk menjawab masalah ini diperlukan seluruh bakat dan keahlian dari pengambilan keputusan, ditambah dengan bantuan sistem informasi. Hal ini dimaksud untuk mendapatkan keputusan tidak terpogram dengan baik. Perluasan fasilitas-fasilitas pabrik, pengembangan produk baru, pengolahan dan pengiklanan kebijaksanaan-kebijaksanaan, manajemen kepegawaian, dan perpaduan semuanya adalah contoh masalah-masalah yang memerlukan keputusankeputusan yang tidak terprogram. Sangat banyak waktu yang dikorbankan oleh pegawai-pegawai



tinggi



pemerintahan,



pemimpin-pemimpin



perusahaan,



administrator sekolah dan manajer organisasi lainnya dalam menjawab masalah dan mengatasi konflik. Ukuran keberhasilan mereka dapat dihubungkan secara langsung. Misalkan: pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan keputusan tidak terprogram. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah keputusan tidak terstuktur yang jarang terjadi. 3.5 Proses Pengambilan Keputusan Kotler, menjelaskan proses pengambilan keputusan antara lain sebagaiberikut: 1. Identifikasi Masalah Dalam hal ini diharapkan mampu mengidentifikasikan masalah yang ada di dalam suatu keadaan. 2. Pengumpulan dan Penganalisis data Pengambil keputusan diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu memecahkan masalah yang ada. 3. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan



Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan caracara pemecahannya. 4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan alternatif yang dipakai akan berhasil atau sebalikanya. 5. Pelaksanaan keputusan Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pengambil keputusan harus mampu menerima dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain. 6. Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat. Jadi, proses pengambilan keputusan tersuktur atas identifikasi masalah, pengumpulan dan penganalisis data, pembuatan alternatifalternatif kebijakan, pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan. 3.6 Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Menurut Terry (dalam Isnaini, 2013) faktorfaktoryangmempengaruhidalam pengambilan keputusan: 1. Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhiyungkan dalam pengambilan keputusan. 2. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan. Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementinngkan kepentingan. 3. Jarang sekalli pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah alternatif-alternatif tandingan. 4. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan yang harus diubah menjadi tindakan fisik. 5. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama. 6. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 7. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.



8. Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya. Fungsi Pengambilan Keputusan individual atau kelompok baiksecara institusional ataupun organisasional, sifatnya futuristik.Tujuan Pengambilan Keputusan tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain) Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif). 3.7 Solusi Pengambilan Keputusan Dalam pengambilan keputusan, hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang manajer ketika menghadapi suatu masalah yaitu: 1. Apakah masalah itu mudah ditangani: Seberapa sulit masalah itu dihadapi, sedangkan yang lainnya tidak. Keputusan yang diambil dengan cepat dibenarkan dalam memecahkan masalah yang tidak penting. 2. Mungkinkah masalah itu selesai dengan sendirinya: Seorang manajer dapat menentukan prioritas untuk menangani masalah yang ada. Oleh karena itu, seorang manajer harus mampu menyusun peringkat dasar menurut urutan pentingnya 3. Apakah saya harus mengambil keputusan itu: Seorang manajer harus mampu memutuskan apa yang dapat dipertanggung jawabkan untuk mengambil keputusan. Kebiasaan tersebut memiliki 2 akibat wajar: meneruskan sedikit mungkin kepada mereka yang lebih bawah atau meneruskan sebanyak mungkin kepada mereka yang lebih bawah.



BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Keputusan (decision) merupakan pilihan yang dibuat dari alternatifalternatif yang ada. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengambilan keputusan (Decision Making) didefinisikan sebagai pemilihan keputusan atau kebijakan yang didasarkan atas kriteria tertentu. Proses ini meliputi dua ahternatif atau lebih karena seandainya hanya terdapat satu alternatif tidak akan ada satu keputusan yang akan diambil. pengambilan keputusan adalah proses pemikiran yang berupa pilihan satu antara beberapa alternatif yang digunakan sebagai penentu dari sejumlah pilihan, serta dicapai setelah dilakukan pertimbangan yang dipengaruhi oleh kognitif, analisi, dan pengalama untuk memecahakan masalah yang dihadapi. Pengambilan keputusan sering terjadi baik disadari maupun tidak disadari, berdasarkan pengumpulan fakta dan data, sebagai penentu keputusan yang dibuat agar dapat mengambil tindakan yang tepat. Fungsi pengambilan keputusan individual atau kelompk baik secara institusional ataupun organisasional, sifatnya futuristik. Tujuan pengambilan keputusan tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain), tujuan yang bersifat anda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif. 4.2 Saran Diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang cara pengambilan keputusan untuk lebih terbuka kedepannya, serta jika mahasiswa merasa kurang lengkap dengan makalah ini maka dapat mencari referensi lain yang lebih banyak agar mendapat wawasan yang lebih luas.



DAFTAR PUSTAKA Jesika Olivia Baringbing, PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEPERAWATAN. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://osf.io/pr9fm/download/ %3Fformat %3Dpdf&ved=2ahUKEwjQt4_uxIrxAhVD7XMBHW9bAL0QFjAKegQIFxAC&usg=AOv Vaw3wpp0xlYRzL4qWud6__6hf (diakses pada tanggal 9 Juni 2021) https://www.academia.edu/41643537/Makalah_Pengambilan_Keputusan (diakses pada tanggal 9 Juni 2021)