Kel 6 Bilingual PGSD C 2020 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN MAKALAH MK. PEMBELAJARAN BILINGUAL PRODI S1 PGSD FIP Skor Nilai :



EXTRA PHARASES FOR BALL GAMES-ASKING CHILDREN TO GUESS OR REMEMBER-SETTING UP PAIRS AND GROUPS MORE HELP



NAMA



KELOMPOK 6



Agnes Novitasari Waruwu



NIM : 1203111086



Indriani Lumbantoruan



NIM : 1203111054



Putri Aqilla Mahrani



NIM : 1203111043



Rahel Hutagalung



NIM : 1203111133



Satrianis Gea



NIM : 1203111007



Salwa Nazira Maulida



NIM : 1203111044



Zumayrani Alsmy



NIM : 1201111025



DOSEN PENGAMPU



: Dody Feliks Pandimun Ambarita, S. Pd.,M.Hum



MATAKULIAH



: Pembelajaran Bilingual



KELAS



: C Regular PGSD 2020



PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SEPTEMBER 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “EXTRA PHARASES FOR BALL GAMES-ASKING CHILDREN TO GUESS OR REMEMBER-SETTING UP PAIRS AND GROUPS MORE HELP” tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas rutin pada mata kuliah Pembelajaran Bilingual. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak, Dody Feliks Pandimun Ambarita, S. Pd.,M.Hum selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Bilingual karena telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada para orang tua, teman-teman di kelas dan semua pihak yang tanpa sadar telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang hal-hal yang berkaitan dengan EXTRA PHARASES FOR BALL GAMES-ASKING CHILDREN TO GUESS OR REMEMBER-SETTING UP PAIRS AND GROUPS MORE HELP. Selain itu, tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah makalah berikutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.



Medan, September 2021



Kelompok 6



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...................................................................................................................2 DAFTAR ISI..................................................................................................................................3 BAB 1..............................................................................................................................................4 PENDAHULUAN..........................................................................................................................4 1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4 1.3 Tujuan..................................................................................................................................4 BAB 2..............................................................................................................................................5 PEMBAHASAN.............................................................................................................................5 2.1 EXTRA PHRASES FOR BALL GAMES........................................................................5 A. Pengertian Phrase………………………………………………………….…………… 5 B. Fungsi Phrase ……………………..……………………………………………………. 5 2.2 ASKING CHILDREN TO GUESS OR REMEMBER...................................................9 A. Pemahaman dari Asking Children to Guess or Remember ….…………….…………9 B. Contoh dari Asking Children to Guess or Remember ………………..………………9 2.3 SETTING UP PAIRS AND GROUPS MORE HELP...................................................10 A. Contoh dari Setting up Pairs and Groups More Help ………………………………………………… 10 B. Tips Mengajar Efektif dalam Pembelajaran Berpasangan dan Kerja Kelompok ... 10 C. Common Expression ……………………………………………….………………………………………………………… 12 BAB 3............................................................................................................................................14 PENUTUP....................................................................................................................................14 3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................14 3.2 Saran...................................................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15



3



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Interaksi dalam proses pembelajaran bahasa sangat penting. Interaksi yang terjadi di dalam kelas akan membantu peserta didik dalam mengembangkan pembelajaran berbahasa mereka. Selain itu tentunya juga akan menumbuhkan keterampilan sosial mereka. Memaksimalkan interaksi di dalam kelas dalam pembelajaran bahasa adalah merupakan bagian penting dari peran guru sebagai fasilitator. Memang tidak mudah jika belum terbiasa. Interaksi antar peserta didik atau anggota kelas lainnya tidak akan terjadi secara begitu saja, akan tetapi seorang guru harus mempertimbangkan rencana pembelajarannya secara matang sebelum mengajar dan secara khusus memasukkan aspek interaksi ini di dalam perencanaan mengajar itu. Berikut ini ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan interaksi siswa atau peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas. Kenyataan di kelas untuk pembelajaran bahasa justru sangat memprihatinkan. Kualitas dan kuantitas interaksi dalam pembelajaran antara semua komponen (siswa dengan siswa, siswa dengan guru) masih sangat kurang. Belum sesuai yang diharapkan oleh kebanyakan guru. Beberapa peserta didik kadang-kadang terkesan malu-malu, atau menganggap remeh interaksi yang diminta guru untuk menerapkan keterampilan berbahasa mereka. Contohnya yang sering terlihat dalam pelajaran Bahasa Asing seperti Bahasa Inggris, ketika mereka diminta untuk saling berinteraksi (bertanya jawab) kepada sesama mereka atau teman didekatnya tentang suatu topik atau hal, tampak nyata bahwa mereka mengalami kesulitan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana penggunaan frasa untuk permainan bola 2. Bagaimana cara meminta anak untuk menebak dan mengingat? 3. Apa yang dimaksud dengan pasangan dan pengelompokkan 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui penggunaan frasa dalam permainan bola 2. Untuk mengetahui cara meminta anak untuk menebak dan mengingat 3. Untuk mengetahui pasangan dan pengelompokkan



4



BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 EXTRA PHRASES FOR BALL GAMES A. Pengertian Phrases Phrase adalah dua kata atau lebih yang tidak memuat kata kerja pokok untuk membuat makna, tetapi bukan kalimat lengkap. Frase bisa sangat pendek atau cukup panjang (Mohadib,dkk 2017) Phrase tidak memiliki rumus umum sehingga tidak memiliki batasan yang menentukan pendek atau panjangnya kelompok kata tersebut. Dengan kata lain, kita bisa menemukan phrase yang terdiri dari dua kata, dan dapat juga menemukan phrase yang terdiri lebih dari empat kata. Fungsi dari phrase dalam sebuah kalimat adalah untuk memberikan informasi tambahan sehingga membuat kalimat tersebut menjadi lebih bermakna, lebih jelas, dan lebih kompleks. (Dikutip dari artikel Kampung Inggris). Here are some examples of phrases in (Mohadib,dkk 2017) : a. Running to class, Ambrose tripped on the stairs and dropped his backpack. Running to class = a phrase b. After lunch, Doni went to computer class. After lunch, = a phrase B. Fungsi Phrases Secara bahasa phrase dalam bahasa Inggris diartikan sebagai bentuk penggabungan antara beberapa kata yang terdiri antara minimal 2 kata atau lebih yang mana kata tersebut tidak mengandung subjek atau predikat. Phrasa pada sebuah kalimat bahasa Inggris memiliki fungsi yang cukup penting. Fungsi phrasa adalah melengkapi informasi yang ada pada sebuah kalimat bahasa Inggris. (Dikutip dari artikel Kampung Inggris). Fungsi frase tergantung pada konstruksinya. Berdasarkan fungsi dan gagasannya, frasa dibagi ke dalam berbagai jenis: kata benda, kata kerja, frase kata sifat, frasa keterangan, dan frase preposisi. (Mohadib, dkk 2017).



5



a. Noun Phrase Phrase kata benda yang sering kali disingkat sebagai NP biasanya berfungsi sebagai subjek, objek, atau pelengkap. Frase kata benda mencakup kata benda, orang, tempat, atau benda dan benda pengubah yang datang setelah atau sebelum kata benda. (Mohadib, dkk 2017) Here are some examples in (Mohadib,dkk 2017) : 1) He bought a beautiful red dress.( Dia membeli gaun merah yang indah) A beautiful red = modifiers Dress = noun 2) Will you talk with these rude people?( Apakah anda berbicara dengan orang-orang kasar?) These rude = modifiers People = noun b. Verb Phrase A verb phrase is a combination of main verb and its auxiliaries (helping verbs) in a sentence. Prasa kerja adalah kombinasi dari kata kerja utama dan pembantunya (membantu kata kerja) dalam sebuah kalimat. (Mohadib, dkk 2017) These sentences below contain verb phrase. 1) It is raining again. (Ini hujan lagi) is raining = verb phrase 2) I have seen you somewhere before (Aku pernah melihatmu sebelumnya) have seen = verb phrase Sebuah frase kata sifat adalah sekelompok kata yang berfungsi seperti kata sifat dalam sebuah kalimat. Kata itu terdiri dari kata sifat, pengubah, dan kata apa pun yang mengubah kata benda atau kata ganti. Seperti kata sifat, frase kata sifat mengubah kata benda atau kata ganti dengan memberikan lebih banyak informasi tentang hal itu. Sebuah frase kata sifat selalu memiliki kata sifat bertindak sebagai kepala. Frase kata sifat mungkin juga berisi katakata atau frasa sebelum atau setelah kepala (pengubah dan kelengkapan). (Mohadib, dkk 2017). 6



For ecxamples in (Mohadib,dkk 2017) : That’s a lovely cake.( Itu kue yang indah.) These flowers are wonderful. (Bunga-bunga ini indah.) She was aware of the danger of travelling alone.( Dia menyadari bahayanya bepergian sendirian.) c. Adverb phrase Prasa kata keterangan adalah sekelompok kata yang memiliki tujuan yang sama sebagai keterangan. Seperti kata keterangan, frasa keterangan juga dapat memodifikasi kata sifat atau kata keterangan lainnya. Kata itu terdiri dari keterangan atau kata-kata lain (preposisi, kata benda, kata kerja, pengubah) yang membentuk kelompok dengan kata kerja seperti kata keterangan dalam kalimat.) (Mohadib, dkk 2017). Here are some examples in (Mohadib,dkk 2017) : 1) Time goes very quickly. (Waktu berjalan sangat cepat.) 2) The day passed quickly enough. (Hari berlalu cukup cepat.) 3) Luckily for us, the cost was not so high. (Untungnya bagi kami, biayanya tidak begitu tinggi.) d. Prepositional Phrase Tipe terakhir dari frase bahasa inggris adalah frase preposisi. Preposisi dapat menunjukkan banyak makna yang berbeda, termasuk posisi (atas, ke dalam) dan arah (ke, dari). Dalam frase preposisi, elemen kepala biasanya datang sebelum frase kata benda. (Mohadib, dkk 2017). Here are some examples in (Mohadib,dkk 2017) : 1) We will be back in a few days. (Kami akan kembali dalam beberapa hari) 2) They drove to Goslow . (Mereka pergi ke Glasgow) 3) Helen is the girl in the red dress. (Helen adalah gadis dengan gaun merah) C. Common Expression ( Ungkapan-Ungkapan ) Didalam kegiatan belajar mengajar, terdapat beberapa ungkapan pakem dari penuturan asli dalam kegiatan belajar mengajar didalam kelas. (Farida,2016). Dan salah satu contoh



7



ungkapan yang akan dijelaskan yaitu : 8 Extra phrases for ball games (Frasa lain untuk permainan bola) dalam (Farida,, 2016) dapat dilihat pada tabel berikut ini.



Menurut Case (2019) Menggunakan permainan bola untuk mengajar bahasa Inggris Permainan bola adalah cara yang bagus untuk melatih semua jenis bahasa dengan pelajar muda, terutama anak-anak yang berjuang dengan kegiatan kelas yang lebih tradisional. Banyak guru memulai sebagian besar kelas dengan permainan seperti satu orang melempar dan menangkap sebanyak yang mereka bisa sambil mengatakan hal yang benar, dua orang atau lebih bekerja sama untuk melakukan hal yang sama, versi yang lebih kompetitif di mana mereka mencoba untuk mendapatkan teman sekelas mereka untuk mengatakan hal yang salah atau menjatuhkan bola, atau salah satu dari banyak variasi yang dijelaskan. Lebih lanjut Case (2019) menyebutkan, mungkin seperti banyak guru yang melihat masalah potensial dengan membawa bola ke dalam kelas mereka, termasuk: a. Bola mengenai benda-benda di dalam kelas (dan bahkan memecahkannya) Siswa menjadi terlalu bersemangat b. Bola mengalihkan perhatian siswa dari bahasa c. Siswa yang tidak dapat menangkap (baik) menjadi frustrasi atau menahan permainan d. Siswa berebut siapa yang harus menguasai bola selanjutnya, siapa yang mendapat poin, dll 8



e. Buang-buang waktu, seperti siswa yang melempar bola jauh dari orang berikutnya f. Siswa tidak melakukan apa-apa sambil menunggu (mungkin lama) untuk bola. g. Siswa tidak melempar bola kepada mereka, terlalu sering atau terlalu keras melempar bola, melempar bola ke tempat yang sulit ditangkap, dll. h. Siswa mendapatkan jumlah waktu berbicara yang tidak merata (karena seberapa sering mereka melempar bola, berapa lama mereka dapat menghabiskan waktu dengan bola tergantung pada seberapa sukses mereka, dll) i. Siswa bosan dengan penggunaan bola yang sama.



2.2 ASKING CHILDREN TO GUESS OR REMEMBER A. Pemahaman Adapun hal yang biasa di lakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas yaitu berupa meminta anak didik dalam menebak atau mengingat sesuatu baik yang menyangkut pembelajaran atau materi yang di jelaskan maupun hak lain yang menyangkut proses belajar mengajar yang di lakukan di ruang lingkup sekolah. Adapun hak ini di lakukan agar anak didik dapat mengingat atau menyimpan setidaknya memori atau hal yang telah di terangkan atau di lakukan sebelumnya. B. Contoh dari Asking Children to Guess or Remember Adapun beberapa kalimat dalam bahasa Inggris yang sering di gunakan seorang tenaga pendidik dalam bertanya atau meminta anak didik dalam mengingat sesuatu yaitu sebagai berikut : 1.



Who can guess what ( siapa yang bisa menebaknya? )



2.



Can you say/ ask them what ( Bisakah kamu mengatakan nya/ Bisakah kamu bertanya sesuatu )



3.



Hands up if you can guess what ( Angkat tangan jika kamu bisa menebaknya )



4.



Can you remember what (Bisakah kamu mengingatnya )



5.



They are going to do next ? ( Apa yang akan mereka lakukan selanjutnya )



9



2.3 SETTING UP PAIRS AND GROUPS MORE HELP A. Contoh dari Setting



Dalam pembelajaran ada kalanya kelompok di bentuk untuk membuat pembejaran yang lebih efektif dan kreatif. Adapun yang dapat di lakukan oleh guru dalam hal tersebut adalah sebagai berikut: 1.



Are you ready?



2.



Ok, everyone.



3.



So now everybody.



4.



Quite please!



5.



Listen carefully.



6.



You’re going to do this



7.



You’re going to work



8.



You will be playing this



9.



In pairs.



10. In twos. 11. In threes. 12. In groups of three or four. 13. Here are two pictures, but don’t look at them yet. 14. Keep them face down! 15. You must not show them to anyone else. 16. Keep them like this! 17. You can look at them both/all together 18. So, you two together. 19. You two and you three. 20. Go and sit with Laura please and make a pair. B. Tips mengajar efektif dalam pembelajaran berpasangan dan kerja kelompok di Kelas: Terdapat beberapa cara mengajar efektif yang dapat dilakukan dalam pembelajaran berpasangan/berkelompok sebagaimana dimuat dalam “Putting Heads Together: 8 Killer 10



Teaching Tips for Using Pair and Group Work with English Learners (Thering, Rebecca. (2016)) a. Ketahui Alasan Menggunakan pembelajaran Pasangan /Grup Tidak semua jenis pekerjaan sesuai untuk pasangan dan kelompok, jadi tidak pernah siswa bekerja dalam kelompok pada suatu kegiatan hanya demi bekerja dalam kelompok. Harus ada manfaat dan nilai yang jelas untuk kolaborasi untuk kegiatan tertentu. Pasangan dan kelompok bekerja paling baik untuk pembelajaran kolaboratif atau berbasis proyek, misalnya, di mana siswa dapat memecahkan masalah yang lebih kompleks bersama-sama — bukan sesuatu seperti lembar kerja langsung. b. Mendemonstrasikan pembelajaran yang akan dilaksanakan Sebelum membagi kelas Anda, perlu dimastikan untuk menjelaskan proses dan apa yang diharapkan dari peserta didik. Ini akan mengurangi gangguan di tengah kegiatan, dan juga akan memastikan bahwa tugas selesai dengan cepat dan lancar. c. Berikan Batas Waktu yang Jelas Setelah menunjukkan apa yang diharapkan dari peserta didik, penting juga untuk menetapkan batas waktu yang jelas. Buatlah hal ini menjadi sedikit menantang, untuk menciptakan kolaborasi dan untuk memfokuskan siswa pada kegiatan yang dilaksanakan. Jika siswa memiliki tugas yang sangat mudah, ditambah memiliki pengetahuan yang banyak dari beberapa orang, waktu yang akan digunakan tidak akan dihabiskan dengan baik. Itu sebabnya sedikit batas waktu yang menantang benar-benar dapat membantu. d. Memiliki Metode di Tempat untuk Kontrol Volume Untuk menghindari ruang kelas yang terlalu berisik dan kemungkinan dapat mengganggu berkonsentrasi, berikan "sinyal diam" sebelum memulai. Ini bisa menjadi sinyal tangan sederhana, seperti tanda "T" time-out, atau kedipan lampu, yang dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa mereka perlu menurunkan suara beberapa saat. Sinyal non-verbal ini akan mencegah guru berteriak, karena guru tidak perlu berbicara jika tidak dapat meningkatkan kebisingan yang sudah ada. e. Mulailah dengan Memecahkan kekakuan Untuk membuat siswa lebih nyaman dalam bekerja sama, mulailah kerja kelompok / pasangan dengan memecah kekakuan dengan yang ada. Langkah kecil ini dapat 11



memberikan efek yang besar pada baik tidaknya kelompok atau pasangan untuk bekerja sama. f. Siapkan Aktivitas Pengisi sebelum menutup kegiatan Terkadang kegiatan bisa berjalan lebih cepat dari yang direncanakan, tergantung pada kelas dan topik yang diberikan. Untuk menghindari selesainya lebih awal, maka harus memiliki beberapa kegiatan pengisi atau Rencana B . Ini bisa seperti perpanjangan kerja kelompok / pasangan saat ini hingga aktivitas yang meninjau topik lain yang baru saja dibahas bersama. g. Memberikan Evaluasi Ketika siswa bekerja berpasangan atau kelompok, sertakan beberapa jenis evaluasi di akhir kegiatan. Pastikan siswa tahu sebelumnya bahwa mereka perlu mengevaluasi anggota kelompok mereka. C. Common Expression ( Ungkapan-Ungkapan ) Sebagaimana dilansir dalam “Frase/Kalimat Bahasa Inggris yang Biasa Digunakan di Kelas/Sekolah.Sederet.(Nd)” terdapat beberapa ungkapan yang dapat digunakan dalam pembelajaran berpasangan/berkelompok:



a. Find a partner! (Temukan pasangan!) Frase ini digunakan untuk menginstruksikan pada siswa untuk mencari seorang teman dan membentuk kelompok berpasangan untuk melakukan proyek, tugas ataupun praktek. Contoh: A: Before we discuss this point, you have to find a partner! (Sebelum mendiskusikan hal ini, kalian harus menemukan seoran pasangan!) B: Okay sir! (Baik pak!) b. Get into a group of … (Buatlah kelompok yang terdiri dari ….. orang) Frase ini menginstruksikan agar siswa membuat kelompok yang terdiri dari beberapa siswa. Guru bisa membentuk kelompok dengan jumlah siswa 4, 5, 6, dst setiap kelompok. Contoh:



12



A: Guys, get into a group of 5 before we move to the next chapter! (Anak-anak, buatlah kelompok yang terdiri dari 5 orang sebelum kita melanjutkan BAB selanjutnya) B: We’ve done it miss!  (Kami sudah selesai membentuk kelompok bu!) c. Find a partner! (Temukan pasangan!) Frase ini digunakan untuk menginstruksikan pada siswa untuk mencari seorang teman dan membentuk kelompok berpasangan untuk melakukan proyek, tugas ataupun praktek. Contoh: A: Before we discuss this point, you have to find a partner! (Sebelum mendiskusikan hal ini, kalian harus menemukan seoran pasangan!) B: Okay sir! (Baik pak!) d. Show (Tunjukkan) Kata ini digunakan untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi, praktek atau tugas lain yang telah dikerjakan. Contoh: A: Okay group 1, you have done your project at home right? Now please show the result to your friends. (Baiklah kelompok 1. Kalian sudah selesai mengerjakan proyek kalian di rumah bukan? Sekarang tolong tunjukkan hasilnya pada teman-teman kalian) B: Sure miss. (Baiklah bu!) e. Circle time (Waktunya presentasi/berkeliling) Frase ini hampir sama dengan kata sebelumnya, namun frase ini lebih condong pada presentasi yang dilakukan secara perorangan atau kelompok, dan sekaligus mendiskusikannya dengan kelompok lain. Contoh: A: Okay class, circle time! Move around! (Baiklah anak-anak, waktunya berkeliling! Ayo bergerak!) B: Yes miss! (Baik bu!) f. Raise your hand! (Angkat tanganmu!) Digunakan saat guru memberikan pertanyaan untuk dijawab oleh siswa. Dan bagi yang bisa menjawab, diharuskan mengangkat tangannya terlebih dahulu. Contoh: 13



A: Okay, we have discussed about the nature recourse, before we finish the class, please raise your hand for everyone that willing to make a conclusion of today’s topic! (Baiklah, kita telah mendiskusikan tentang sumber daya alam, sebelum mengakhiri pelajar, angkat tangan kalian yang ingin membuat kesimpulan tentang topic hari ini!)



BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Phrase atau frasa adalah gabungan dari beberapa kata yang memiliki makna namun belum bisa disebut sebagai sebuah kalimat. Sederhananya, phrase merupakan kelompok kata yang berfungsi sebagai subject, sebagai predikat, atau sebagai object dalam sebuah kalimat. Phrase tidak memiliki rumus umum sehingga tidak memiliki batasan yang menentukan pendek atau panjangnya kelompok kata tersebut. Fungsi dari phrase dalam sebuah kalimat adalah untuk memberikan informasi tambahan sehingga membuat kalimat tersebut menjadi lebih bermakna, lebih jelas, dan lebih kompleks. Extra Phrases for Ball Games (Frasa lain untuk permainan bola) ialah kata tambahan/ kata lain untuk permainan bola yang dimana biasa kita gunakan tanpa sadar di kehidupan sehari-hari kita seperti : 1.



Oh dear! You dropped it! (Aduh sayang! Anda menjatuhkannya)



2.



Can you get it? (Bisakah kamu mendapatkannya?)



3.



Can you reach it? (Bisakah anda mencapainya?).



Menggunakan permainan bola untuk mengajar bahasa Inggris Permainan bola adalah cara yang bagus untuk melatih semua jenis bahasa dengan pelajar muda, terutama anakanak yang berjuang dengan kegiatan kelas terutama dalam bidang olahraga. Banyak guru memulai sebagian besar kelas dengan permainan seperti satu orang melempar dan menangkap sebanyak yang mereka bisa sambil mengatakan hal yang benar. 3.2 Saran Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca terutama guru dalam melaksanakan pembelajaran agar lebih menyenangkan. Pembelajaran 14



Extra phrases for ball games (Frasa lain untuk permainan bola) adalah pembelajaran yang sangat menarik untuk diterapkan kepada siswa karena dapat melatih siswa dalam menggunakan kalimat bahasa Inggris yang berkaitan dengan bermain bola.



DAFTAR PUSTAKA Sederet.Nd.Frase Kalimat Bahasa Inggris yang Biasa Digunakan di Kelas/Sekolah: https://www.sederet.com/tutorial/frase-kalimat-bahasa-inggris-yang-biasa-digunakan-dikelas-sekolah/ (diakses pada tanggal 30 September 2021) Thering, Rebecca.(2016). Putting Heads Together: 8 Killer Teaching Tips for Using Pair and Group Work with English Learners: https://www.fluentu.com/blog/educator-english/wpcontent/uploads/sites/13/2021/03/pair-work-and-group-work-in-teaching-english.pdf (diakses pada tanggal 30 September 2021)



15