Kel 7 - Laporan Pengembangan Kurikulum Print [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SMK NEGERI 1 DRIYOREJO MENGGUNAKAN MODEL PRINT



Laporan Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum yang Diampu Oleh :  Drs. Lamijan Hadi Susarno, M.Pd.  Citra Fitri Kholidya, S.Pd., M.Pd Disusun Oleh : 1. Fadya Ayu Novianti



(19010024055)



2. Audia Az  Zahroh



(19010024056)



3. Ericka Fasa Angeli



(19010024065)



4. Briliant Adam Bhaskara Putra



(19010024074)



5. Karmila Ridha Rahma



(19010024081)



6. Wisnu Adityawarman



(19010024086)



KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2020 / 2021



i



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan pengembangan kurikulum sebagai tugas dari mata kuliah Pengembangan Evaluasi Kurikulum dengan judul “Laporan Pengembangan Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo Menggunakan Model Print.” Saya tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Surabaya, 28 Desember 2020



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4 A.



Latar Belakang.............................................................................................................4



B.



Rumusan Masalah........................................................................................................5



C.



Tujuan..........................................................................................................................5



BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................7 A.



Analisis dan Evaluasi Implementasi Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo............7



B.



Konsep Pengembangan Kurikulum Model Print.......................................................19



C.



Prosedur Pengembangan Kurikulum Model Print di SMK Negeri 1 Driyorejo........19



D.



Analisis Situasional di SMK Negeri 1 Driyorejo......................................................22



E.



Pengembangan Tujuan Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo...............................25



F.



Pengembangan Isi Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo......................................27



G.



Pengembangan Aktivitas Belajar di SMK Negeri 1 Driyorejo..................................28



H.



Tahap Organisssi Pengembangan Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo..............29



I.



Tahap Pengembangan Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo................................29



J.



Tahap Implementasi Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo...................................29



K.



Pengembangan Penilaian di SMK Negeri 1 Driyorejo..............................................30



BAB III PENUTUP..............................................................................................................32 A.



Kesimpulan................................................................................................................32



B.



Saran..........................................................................................................................32



DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................33



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, pasti tidak asing dengan istilah kurikulum. Pendidikan dan kurikulum ialah suatu hal yang tak bisa terpisahkan. Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum memiliki peranan yang penting dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan. Kurikulum berperan sebagai program pendidikan yang memiliki fungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan suatu pendidikan. Kata kurikulum berasal dari bahasa latin “currere”, yang berarti lapangan perlombaan lari. Ralph Tyler dengan menyatakan bahwa kurikulum adalah keseluruhan pembelajaran siswa yang direncanakan dan diarahkan. Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan menurut Murray Print kurikulum ialah ruang pembelajaran yang direncanakan, diberikan secara langsung kepada peserta didik oleh sebuah lembaga pendidikan dan merupakan pengalaman yang bisa dinikmati oleh seluruh peserta didik ketika kurikulum itu diterapkan. Murray Print dalam bukunya yang berjudul Curriculum Deplopment and Design mengemukakan bahwa kurikulum meliputi; Planned learning experience, offered within educational institution or program, represented as a document and includes experience resulting from implementing that document. Murry Print menganggap bahwa kurikulum meliputi perencanaan pengalaman belajar, program sebuah lembaga pendidikan yang diwujudkan dalam sebuah dokumen serta hasil dari implementasi dokumen yang telah disusun. Berangkat dari berbagai definsi atas, maka dipahami bahwa kurikulum itu adalah seperangkat rencana sistematis tentang berbagai tujuan yang akan dicapai, isi atau materi dengan berbagai karakternya yang akan diajarkan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan, proses atau pengalaman belajar yang direncanakan secara sistematis pula untuk memudahkan pemahaman isi dan bahan ajar untuk mencapai tujuan, dan proses penilaian holistik dan detail baik penilaian kuantitatif maupun penilian kualitatif tentang proses dan isi yang mendukung pencapaian berbagai tujuan. Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang 4



digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum sama halnya dengan teknologi yang dimana selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Kurikulum tak akan bisa terlepas dari pengembangan kurikulum, karena dari pengembangan, suatu kurikulum akan jauh lebih untuk diterapkan pada segala elemen pendidikan. Dengan, begitu pengembangan dalam kurikulum memang sangatlah dibutuhhkan. Untuk itu, melalui paparan diatas kelompok kami pun melalukan pengembangan kurikulum SMK Negeri 1 Driyorejo menggunakan model print guna menjadikan proses pembelajaran dapat berjalan mudah dan tujuan pembelajaran akan tercapai. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Analisis dan Evaluasi Implementasi Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo? 2. Bagaimana konsep pengembangan kurikulum model print? 3. Bagaimana prosedur pengembangan kurikulum model print di SMK Negeri 1 Driyorejo? 4. Bagaimana analisis situasional di SMK Negeri 1 Driyorejo? 5. Bagaimana pengembangan tujuan kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo? 6. Bagaimana pengembangan isi kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo? 7. Bagaimana pengembangan aktivitas belajar di SMK Negeri 1 Driyorejo? 8. Bagaimana tahap organisasi pengembangan kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo? 9. Bagaimana tahap pengembangan kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo? 10. Bagiaman tahap implementasi kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo? 11. Bagaimana pengembangan penilaian di SMK Negeri 1 Driyorejo? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui Analisis dan Evaluasi Implementasi Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo. 2. Untuk mengetahui konsep pengembangan kurikulum model print. 3. Untuk mengetahui prosedur pengembangan kurikulum model print di SMK Negeri 1 Driyorejo. 4. Untuk mengetahui analisis situasional di SMK Negeri 1 Driyorejo. 5. Untuk mengetahui pengembangan tujuan kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo. 6. Untuk mengetahui pengembangan isi kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo. 7. Untuk mengetahui pengembangan aktivitas belajar di SMK Negeri 1 Driyorejo. 8. Untuk mengetahui tahap organisasi pengembangan kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo. 5



9. Untuk mengetahui tahap pengembangan kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo. 10. Untuk mengetahui tahap implementasi kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo. 11. Untuk mengetahui pengembangan penilaian di SMK Negeri 1 Driyorejo.



6



BAB II PEMBAHASAN A. Analisis dan Evaluasi Implementasi Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo 1.



Sejarah, Visi, Misi, dan Program Kerja A. Sejarah SMK Negeri 1 Driyorejo Cikal bakal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Driyorejo pertama kali didirikan pada tanggal 10 Juli 2010, berlokasi di jalan raya Tenaru Driyorejo. Di awal berdirinya SMK Negeri 1 Driyorejo menempati gedung SMPN 1 Driyorejo sebelum berpindah di Jalan Mirah Delima Kota Baru Driyorejo pada tahun 2012. Pada waktu itu Bapak Drs. Yoyok Tri Haryoko, M.M., yang ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas. Jurusan yang ada pada waktu itu: Teknik Instalasi Tenaga Listrik dan Teknik Elektronika Industri. Mulai tahun 2012 SMK Negeri 1 Driyorejo dipimpin Bapak Drs. Syamsudin, M. Pd., dan tahun 2014 dilantiklah Bapak Drs. Suyono, M.M., sebagai Kepala Sekolah hingga sekarang. Saat ini SMK Negeri 1 Driyorejo memiliki 5 kompetensi keahlian antara lain : Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Elektronika Industri, Teknik Pemesinan, Analisis Pengujian Laboratorium, dan Multimedia. B. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Driyorejo Salah satu tujuan SMK Negeri 1 Driyorejo adalah mencetak kader bangsa yang memiliki pengetahuan agama, pengetahuan umum, ketrampilan dan kecakapan hidup yang cukup sebagai bekal mengabdi kepada Allah SWT. Sehingga dalam upaya pengembangannya, SMK Negeri 1 Driyorejo senantiasa mengemban dua misi yaitu, kepentingan ukhrowi dan kepentingan duniawi. Memadukan antara dua kepentingan dalam satu sistem pendidikan adalah merupakan ciri khas yang dimiliki oleh SMK Negeri 1 Driyorejo. Saat ini SMK Negeri 1 Driyorejo menjadi salah satu SMK pilihan di Kabupaten Gresik yang berbasis Life Skill dengan berlandaskan pada tujuan dan kesepakatan bersama semua warga sekolah yang tertuang pada visi dan misi sekolah yakni : 



Visi Sekolah “Terwujudnya SMK yang dapat menghasilkan tamatan mantap dalam IMTAQ, unggul dalam IPTEK, berkewirausahaan, dan berbudaya lingkungan, serta mampu bersaing dalam menghadapi era global “. 7



 1.



Misi Sekolah Membiasakan aktivitas keagamaan dan budi pekerti luhur (IMTAQ) sehingga menjadi sumber keaktifan dalam bertindak.



2.



Meningkatkan profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, dan kualitas pembelajaran dan bimbingan secara berkesinambungan sesuai dengan tuntutan masyarakat, pemerintah dan perkembangan IPTEK untuk menghasilkan tamatan yang berdaya saing di era global.



3.



Memberikan kemampuan kecakapan bagi lulusan untuk melanjutkan pendidikan, berwirausaha dan hidup dalam masyarakat.



4.



Menggunakan sinkronisasi kurikulum dengan DU/DI nasional maupun internasional untuk pengembangan pembelajaran produktif.



5.



Memberdayakan potensi Out-Resources untuk menghasilkan lulusan memiliki keunggulan kompetitif di pasar nasional dan global.



6.



Mengembangkan Unit Pelayanan Jasa (UPJ) sebagai sarana pengembangkan ekonomi kreatif dan jiwa kewirausahaan.



7.



Menerapkan manajemen sekolah sesuai dengan prinsip MPMBS.



8.



Menciptakan iklim sekolah, baik fisik maupun non fisik yang kondusif akademis.



9.



Mencegah pencemaran, mengusahakan lingkungan sekolah yang hijau, bersih dan indah serta melakukan perbaikan berkelanjutan.



C. Program Kerja Sekolah Saat ini SMK Negeri 1 Driyorejo memiliki 5 kompetensi keahlian antara lain : Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Elektronika Industri, Teknik Pemesinan, Analisis Pengujian Laboratorium, dan Multimedia. SMK Negeri 1 Driyorejo sebagai lembaga pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan yang berorientasi kepada 3 kecakapan hidup, maka dalam proses pembelajarannya sedikitnya memiliki 3 dimensi sasaran yaitu: a.



Dimensi Kecakapan Proses Proses pembelajaran diarahkan pada penguasaan dimensi kecapakan proses dan kepemilikan konsep dasar keilmuan secara simultan. Dalam proses ini siswa diberikan kesempatan yang seluas-luasnya agar menemukan konsep sehingga ia dapat menguasainya, melalui metodenya sendiri sehingga ia dapat menguasai kecakapan proses dan juga pemilikan konsep dasar keilmuan. 8



b.



Dimensi Penguasaan Konsep-konsep Dasar Keilmuan Penguasaan konsep-konsep dasar keilmuan akan dimiliki jika pada tahap kecakapan proses dapat dikuasai, dengan demikian diupayakan agar siswa mampu menemukan sendiri prinsip-prinsip utama dari konsep yang telah dimilikinya.



c.



Dimensi Aplikasi Kecakapan proses dan penguasaan konsep akan dipandang berhasil apabila siswa mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam memecahkan persoalan-persoalan yang ditemuinya dalam kehidupannya. Ketiga dimensi di atas pada gilirannya akan berdampak pada kepuasan yang dapat meningkatkan motivasi, percaya diri dan pada gilirannya akan menjadikan siswa menjadi mandiri dan bertanggung jawab. Hal ini dapat mewujudkan apa yang disebut sebagai kecakapan personal. Dengan kata lain, siswa dapat disebut berhasil jika seluruh proses pembelajarannya melahirkan kecakapan hidup. Artinya ia bukan saja lulus menyelesaikan sekolahnya, tetapi ia siap bekerja demi masa depannya.



2.



Tujuan Program Studi dan Standard Lulusan SMK Negeri 1 Driyorejo Negeri-kan oleh pemerintah pada tahun yang sama. Dalam rangka penuntasan wajib belajar 12 tahun yang diharapkan bisa tercapai dalam kurun waktu lima tahun ini, maka pemerintah banyak memberlakukan program-program terbaru di bidang pendidikan, salah satunya adalah program pendidikan yang bermuara pada kemampuan life skill dan kompetensi unggul. Dengan program ini diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang bukan hanya matang dari segi ilmu pengetahuan tetapi juga siap dalam menghadapi dunia kerja. Oleh sebab itu SMK Negeri 1 Driyorejo juga ingin berpartisipasi demi mewujudkan program pemerintah untuk dapat mencerdaskan anak bangsa serta mampu menghasilkan lulusan yang mumpuni dalam menghadapi dunia kerja saat ini. Untuk dapat membantu peserta didik mencapai standart isi dan standart kompetensi lulusan, maka pelaksanaan dan proses belajar mengajar dititik tekankan pada pembentukan atau stimulus yang mengacu pada kekreatifan, inovatif, serta pada kemandirian pendidikan kecakapan hidup. Pendidikan kecakapan hidup atau (life skill) adalah salah satu pendidikan yang memiliki



9



tujuan yang sangat baik selain daripada pendidikan yang mengasah kognitif, afektif dan psikomotor. 3.



Materi Pembelajaran STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM 13 TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (K13 KTSP) SESUAI PERATURAN DIRJEND DIKDASMEN TAHUN 2018 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI I DRIYOREJO



 



Bidang Keahlian Program



 



: Teknik Komputer dan Informatika



Keahlian Kompetensi



 



Keahlian Kode Kompetensi



 



Keahlian Program



 



Pendidikan Tahun Pelajaran



 



: Teknologi Informasi dan Komunikasi



: Multimedia



 



 



 



 



 



 



: 3 Tahun



 



 



 



: 2020/2021



 



 



 



: 067



MATA PELAJARAN



K13



DURASI



KTSP



WAKTU



(Jam) 1.734



(Jam) 1.766



1



2



3



4



5



6



19



19



15



15



15



15



318



324



3



3



3



3



3



3



212



216



2



2



2



2



2



2



320



324



4



4



3



3



2



2



TINGKAT / SEMESTER X



XI



XII



A.



Muatan Nasional



 



 



1



 



 



2



 



 



3



Kewarganegaraan Bahasa Indonesia



 



 



4



Matematika



424



432



4



4



4



4



4



4



 



 



5



Sejarah Indonesia



108



108



3



3



-



-



-



-



 



 



6



316



324



3



3



3



3



3



3



 



 



7



Bahasa Inggris Bahasa Jepang (Bahasa Asing



36



38



-



-



-



-



1



1



 



252



252



5



5



2



2



0



0



SeniBudaya Pendidikan Jasmani, Olah



108



108



3



3



-



-



-



-



144



144



2



2



2



2



-



-



1.986



2.018



24



24



17



17



15



15



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



324



324



9



9



0



0



0



0



B.



Muatan



 



Kewilayahan   1



 



 



C.  



2



Materi Peminatan Kejuruan C1. Dasar



  Pendidikan Agama dan Budi



 



Pekerti Pendidikan Pancasila dan



Lainnya)



Raga dan Kesehatan Jumlah A dan B



Bidang



10



Keahlian  



 



1



 



 



2



 



 



3 Dasar



 



C2.



 



 



 



 



 



Simulasi dan Komunikasi



108



108



3



3



-



-



-



-



108



108



3



3



-



-



-



-



Kimia



108



108



3



3



-



-



-



-



Program



 



468



468



13



13



0



0



0



0



Keahlian 1



Sistem Komputer



72



72



2



2



-



-



-



-



2



Komputer dan Jaringan Dasar



180



180



5



5



-



-



-



-



 



3



Pemrograman Dasar



108



108



3



3



-



-



-



-



 



 



Dasar Desain Grafis



108



108



3



3



-



-



-



-



 



C3.



4 Kompetensi



2.238



2.304



0



0



31



31



33



33



 



 



Desain Grafis Percetakan



432



432



-



-



12



12



-



-



 



 



2



Desain Media Interaktif



442



468



-



-



-



-



13



13



 



 



3



432



432



-



-



12



12



-



-



 



 



4



Teknik Animasi 2D dan 3D Teknik Pengolahan Audio



408



432



-



-



-



-



12



12



 



 



5



524



540



-



-



7



7



8



8



3.030



3.096



22



22



31



31



33



33



Keahlian 1



Digital Fisika



 



Video Produk Kreatif dan Kewirausahaan Jumlah C (C1, C2, dan C4)



D.



Muatan Lokal



 



212



192



2



2



2



2



2



2



 



  1 Pengembangan



Bahasa Daerah



212



192



2



2



2



2



2



2



 



106



96



1



1



1



1



1



1



106



96



1



1



1



1



1



1



318



288



3



3



3



3



3



3



5.334



5.402



49



49



51



51



51



51



E.  



Diri  



1



Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Karir (BP/BK) Jumlah D Jumlah Seluruhnya



Keterangan: 1. Alokasi waktu 1 jam tatap muka @ 45 menit. 2. Praktek kerja di Industri dilaksanakan selama empat bulan, menggunakan alokasi waktu pemelajaran produktif pada tingkat II (Kelas XI) 4.



Metode / Strategi Pendidikan Pembelajaran Pengelolaan kelas dilakukan dengan cara mengkondisikan siswa dan mempersiapkan siswa baik fisik maupun psikis siswa. Pengelolaan kelas dilakukan dengan menghadirkan siswa yang dibagi separuh berdasarkan absensi siswa dalam setiap kali pertemuan. Dan karena melihat kondisi saat ini yakni negara sedang dilanda oleh pandemic covid-19 maka proses pembelajaran dilakukan secara daring. Namun jika pertemuan daring ini diberlakukan untuk siswa SMK tentu kurang 11



efektif karena mata pelajaran yang diajarkan di siswa SMK kebanyakan harus melakukan kegiatan praktikum, salah satunya yakni mata pelajaran DMI (desain multimedia interaktif). Maka dari itu proses pembelajaran dilakukan dengan carat atap muka dan secara daring. Pada saat proses pembelajaran tatap muka pendidik memberikan materi pelajaran berupa teori khususnya materi DMI (desain multimedia interaktif) teori ini meliputi, pengenalan power point interaktif, pengenalan tools, pengenalan karakter animasi, pengenalan karakter gambar, pengenalan slide demi slide, pengenalan cara menggerakkan gambar, dan cara pembuatan power point interaktif kepada siswa. Setelah pemberian materi proses pembelajaran dirubah menjadi proses diskusi kelas dimana pendidik mengkondisikan siswa untuk saling bertanya agar materi yang telah disampaikan dapat diserap dengan baik oleh siswa. Setelah kegiatan diskusi tanya jawab kelas dilakukan siswa diminta membentuk kelompok kelompok kecil yakni 1 kelompok terdiri dari 3 orang yang selanjutnya akan diberikan suatu project yakni membuat power point interaktif dengan estimasi waktu 4 minggu. Pada setiap kali pertemuan baik tatap muka maupun daring setiap kelompok diberikan kesempatan untuk berkonsultasi mengenai tugas yang dikerjakannya. Pada saat proses pembelajaran dikelas pendidik menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning dimana pertama pendidik memberikan materi pembelajaran kepada siswa selanjutnya pendidik memberikan project pembuatan power point interaktif kepada siswa beserta deadline yang telah ditentukan. 5.



Alat dan Media dalam Pembelajaran SMK Negeri 1 Driyorejo didirikan diatas lahan seluas 14.900 m 2. Dengan tersedianya fasilitas dan sarana prasarana yang memadai akan memudahkan dalam mengembangkan keunggulan di bidang akademik, non akademik dan enterpreuner diharapkan semakin membangun brand image dan trust di masyarakat. Nama



No



Gedung/Bangunan/



Ada Jml



Peralatan



Ket



(Kondisi) Baik



Buruk



Butuh Kurang



(% Pemenuhan)



1



Ruang Kepala Sekolah



1



1



-



1



-



2



Ruang Wk. Kepala



1



1



-



1



-



Sekolah 3



Ruang Guru



1



1



-



1



-



4



Ruang Tata Usaha



1



1



-



1



12



5



Ruang Perpustakaan



1



1



-



1



-



6



Ruang Operator/IT



1



1



-



1



-



7



Ruang UKS



1



1



-



1



-



8



Ruang BK



1



1



-



1



-



9



Ruang BKK



1



1



-



1



-



10



Ruang LSP



1



1



-



1



-



Nama No



Gedung/Bangunan/



Ada Jml



Peralatan



Ket



(Kondisi) Baik



Buruk



Butuh Kurang



Pemenuhan)



11



Masjid



1



1



-



1



-



12



Ruang Serba



2



2



-



2



-



13



Guna/Aula Ruang Koperasi



1



1



-



1



-



14



Ruang Kelas



25



25



-



33



8



15



Bengkel Listrik



1



1



-



2



1



16



Bengkel Elektronika



2



2



-



2



-



17



Bengkel Pemesinan



1



1



-



2



1



18



Lab. Analisis



4



4



-



4



-



19



Pengujian Studio Multimedia



1



1



-



1



-



20



Lab.



5



5



-



7



2



21



Komputer/Multimedia Toilet Kepala+Waksek



1



1



-



1



-



22



Toilet Guru



1



1



-



2



1



23



Toilet Siswa



23



23



-



27



3



24



Lapangan



1



1



-



1



-



25



Futsal/Basket Lapangan Volley



2



2



-



2



-



26



Kantin Sekolah



5



5



-



5



-



6.



(%



Sistem Evaluasi Hasil Belajar Praktik pembelajaran yang telah dilakukan oleh pendidik selama beberapa kali pertemuan dengan pembagian kehadiran per kelas dihadirkan separuh setiap kali pertemuan, dengan sistem pertemuan daring dan tatap muka. Pertemuan menghasilkan penilaian hasil belajar peserta didik XII MM 1 dan XII MM 2. Aspek 13



penilaian dilihat dari kehadiran siswa dalam kelas pembelajaran baik pada pertemuan daring maupun pertemuan tatap muka dan keaktifan siswa yang dilihat Ketika setiap kelompok yang mau berkonsultasi mengenai tugas project yang diberikan yakni pembuatan power point interaktif. Setiap kelompok diberikan kesempatan setiap kali pertemuan baik tatap muka maupun daring untuk berkonsultasi mengenai tugas project yang diberikan sampai batas akhir pengumpulan project power point interaktif ini. Kegiatan yang dilakukan pada administrasi guru ini meliputi segala kegiatan administrasi yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, diantaranya membantu guru dalam merekap absensi kehadiran siswa setiap pertemuan, yakni memberikan informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pembelajaran baik bagi guru, peserta didik, maupun orang lain khususnya dalam bidang absensi kehadiran siswa. Pendidik juga membuat rancangan pembelajaran dan penyampaian materi pelajaran kepada siswa kelas XII MM1 dan XII MM2 pada mata pelajaran DMI (Desain Multimedia Interaktif) dan pemberian tugas atau project kepada siswa sesuai dengan materi yang telah disampaikan sebelumnya yakni pembuatan power point interaktif. Serta mencatat bentuk pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh siswa baik dalam daftar kehadiran maupun pemberian project tugas. 7.



Karakteristik Peserta didik Siswa-siswi SMK Negeri 1 Driyorejo memiliki sifat rasa ingin tahunya tinggi terutama saat pada mata mepalajaran berbasis praktek walaupun melalui pembelajaran daring. Siswa-siswi SMK Negeri 1 Driyorejo pada umumnya aktif dan kreatif. Rasa ingin tahunya pada saat praktek besar, ini semua tercermin dari apa yang mereka lakukan di dalam kelas daring pada saat proses praktek berlangsung. Pada saat pendidik melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa-siswi tersebut menyambut baik para pendidik. Siswa-siswi tersebut memiliki tingkah laku dan sopan santun yang baik terhadap guru-guru maupun teman-teman. Walaupun pembelajaran berlansung secara daring, siswa – siswi tersebut menyambut dengan semangat, walaupun ada satu atau dua orang siswa di kelas daring tersebut yang tidak merespon atau telat merespon, karena sesungguhnya karakteristik setiap anak atau siswa di dalam kelas berbeda-beda. Tidak sedikit juga dari mereka yang tidak ikut kelas daring karena masalah kuota dan paket data mereka. Untuk mengatasi hal tersebut, pendidik mencoba untuk mendekati siswasiswi itu dan memberikan perhatian terhadap mereka, dengan tujuan agar praktikan 14



dapat ebih dekat dengan siswa-siswi didalam kelas daring tersebut. Selain dengan cara tersebut, praktikan juga sesekali berinteraksi dengan siswa-siswi tersebut dengan cara menlontarkan pertanyaan pertanyaan umum untuk basa-basi dengan tujuan agar siswa-siswi tersebut berani untuk berbicara dan merespon dan mereka juga bisa aktif di dalam kelasnya. 8.



Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pendidik Perkembangan SMK Negeri 1 Driyorejo sejak berdiri tahun 2010 mengalami peningkatan akademisi sehingga banyak meraih berbagai prestasi baik pengetahuan dan ketrampilan. Dinamika tata kelola dalam proses pembelajaran/ kegiatan belajar mengajar bertujuan meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan di sekolah. Struktur Organisasi di SMK Negeri 1 Driyorejo periode ini adalah : 1.



Penasehat



: Kepala Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Gresik



2.



Komite Sekolah



: Prigi Arisandi, S.Si, M.Si.



3.



Kepala Sekolah



: Drs. Suyono, M. M.



4.



Waka bid. Kurikulum



: Agus Heriyanto, S. Pd., M.M.



5.



Waka bid. Kesiswaan



: Sutejo, S.Pd., M. Pd



6.



Waka bid. Kehumasan



: Ardyanto Arief, S. Pd



7.



Waka bid. Sarana dan Prasarana



: Jujuk Eko Sriyono, S. Pd, M. Pd.



8.



Koordinator BKK



: Drs. Hari Subagyo, M.M.



9.



Kepala Tata Usaha



: Imam Marsudi



10.



9.



Kepala Program Keahlian a. Teknik Elektronika Industri



: Asrul Yanuar, S.T.



b. Teknik Instalasi Tenaga Listrik



: Hadil Huda, S. Pd.



c. Teknik Pemesinan



: Drs. Riyadus Solikhin



d. Analisa Pengujian Laboratorium



: Indira Missa Malini, S.Si



e. Multimedia



: Poendik Soegiyanto, S.T.



Lingkungan Sekolah Kondisi fisik di SMK Negeri 1 Driyorejo cukup kondusif untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 1 Driyorejo cukup memadai perlengkapannya. Kultur sekolah SMK Negeri 1 Driyorejo ini sudah cukup sesuai antara implementasi dengan nilai-nilai yang terdapat dalam lingkungan sekolah, sehingga terciptanya sekolah yang positif namun masih perlu pengembangan secara optimal 15



untuk menciptakan sekolah yang lebih baik kedepannya. Hal-hal yang menyebabkan SMK Negeri 1 Driyorejo masih perlu pengembangan secara optimal yaitu: (1) Warga sekolah yang masih kurang memahami tentang kultur sekolah baik yang didalam maupun diluar sekolah, (2) Artefak sekolah yang masih belum memadai kebutuhan sekolah dan masih kurang terawat dengan baik, (3) Toleransi, kebersamaan dan solidaritas merupakan nilai plus yang dimiliki oleh warga SMK Negeri 1 Driyorejo, namun masih kurang optimal dan perlu diterapkan lagi dalam setiap individu, (4) Kedisiplinan siswa yang masih cukup kurang ditegakkan di SMK Negeri 1 Driyorejo, (5) Asumsi warga sekolah mengenai kultur sekolah yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada baik dari segi nilai dan keyakinan yang berkembang di SMK Negeri 1 Driyorejo. Namun, implementasi dan nilai-nilai yang terdapat dalam lingkungan SMK Negeri 1 Driyorejo sudah terlihat cukup baik. Hal tersebut ditunjang dengan adanya: (1) Nilai religius yang sudah sangat baik diterapkan di SMK Negeri 1 Driyorejo dengan diadakannya mengaji di setiap sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dan diadakaannya sholat dhuhur serta sholat jumat berjamaah, (2) Prestasi yang dimiliki peserta didik sudah cukup baik untuk ukuran sekolah yang belum genap berusia 10 tahun, (3) Para pendidik yang memiliki nilai-nilai positif yang dapat menjadi panutan bagi para siswa, dan (4) Sekolah berbasis adiwiyata yang menerapkan “No Sampah Plastik” pada makanan dan minuman di kantin, sehingga penggunaan sampah plastik di SMK Negeri 1 Driyorejo sangatlah kecil. 10.



Manajemen Keuangan Tidak ada informasi lebih terkait dengan manajemen keuangan dari SMKN 1 Driyorejo, khususnya di program studi Multimedia. Karena keterbatasan waktu dan juga keadaan covid-19 mengakibatkan penulis kurang menerima informasi terkait hal tersebut. Namun adanya keterangan dari salah satu pihak yaitu Mahasiswa PLP Unesa yang pernah menjadi praktikan disana, melaporkan bahwa adanya biaya SPP yang ditanggung oleh para peserta didik sebesar Rp. 75.000,00 (Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah).



11.



Faktor Penghambat, Faktor Pendukung, dan Solusi. a. Faktor Penghambat Dari hasil observasi, permasalahan yang ditemukan adalah bagaimana strategi pendidik dalam menciptakan suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien di masa Covid-19, peranan pendidik dalam meningkatkan potensi sekolah 16



melalui peserta didik SMK Negeri 1 Driyorejo, peranan pendidik dalam menyampaikan metode pembelajaran daring untuk meningkatkan daya pikir peserta didik serta peranan pendidik terhadap peningkatan kualitas iman dan taqwa dalam lingkungan SMK Negeri 1 Driyorejo. Namun meskipun demikian permasalahan tetap ada, apalagi di musim pandemic yang melanda negara saat ini membuat proses pembelajaran tidak dapat dilakukan setiap hari bahkan beberapa pertemuan dilakukan secara online melalui smartphone siswa. Kondisi ini berbanding terbalik dengan materi pelajaran yang sedang ditempuh siswa dimana pada materi ini seharusnya mengharuskan siswa dapat berinteraksi langsung dengan guru pada saat praktek pembelajaran. Dengan kondisi pandemic covid-19 yang melanda negara saat ini interaksi pendidik dan peserta didik terjadi secara online dirasa kurang efektif karena guru tidak dapat memantau secara langsung proses belajar dan keterampilan siswa. Masalah Praktek Mengajar Masalah yang dihadapi dalam melaksanakan praktek mengajar ini merupakan hal hal yang wajar terjadi karena permasalahan itu muncul akibat adanya perubahan situasi pengajaran yang biasa dilakukan oleh guru lalu digantikan oleh praktikum yang dilakukan oleh pendidik. Adanya siswa yang kurang memperhatikan pelajaran ketika materi sedang disampaikan oleh pendidik. Kondisi mental siswa di sekolah yang terkadang sulit diprediksi menjadi masalah tersendiri bagi pendidik. Selain itu pendidik menemukan berbagai macam kesulitan lain yakni mengajak siswa untuk beradaptasi dengan pendidik di dalam kelas. b. Faktor Pendukung Lingkungan sekolah dan kultur sekolah di SMK Driyorejo menjadi salah satu hal yang diyakini sebagai salah satu faktor pendukung dari kegiatan pengembangan soft skill pada para peserta didik. Seluruh pendidik dan juga staff turut serta dan aktif dalam memberikan fasilitas seperti adanya berbagai macam Ekstrakulikuler yang tersedia yaitu Futsal, Jurnalistik, Pramuka, Banjari, Klub Musik, Paskibraka, Volly dan juga Supporter membuat peserta didik menjadi solid dalam mengembangkan bakat dan minat mereka. Disisi lain, fasilitas fisik/prasarana yang disediakan juga cukup memadai dalam mengembangkan bakat dan minat para peserta didik. 17



c. Solusi dan Hasil 



Upaya yang dilakukan : a.



Pendidik mengkondisikan suasana belajar yang serius tapi santai, karena untuk mengatasi suasana kelas yang kurang kondusif akibat keadaan lingkungan. Dengan diterapkan pembelajaran yang santai yakni diselingi dengan humor tapi dengan batas yang wajar dan tidak berlebihan untuk menghasilkan proses pembelajaran yang lebih kondusif.



b.



Memberikan motivasi kepada siswa dalam proses pembelajaran, untuk mendorong dan mendongkrak semangat belajar siswa di awal pembelajaran.



c.



Mengakrabkan diri dengan siswa, kegiatan ini dilakukan dengan cara berkomunikasi secara baik dan asik kepada siswa, memahami karakter mereka terlebih dahulu dan memahami keinginan proses pembelajaran yang mereka inginkan, pendidik memadukan keinginan siswa dengan rencana pembelajaran yang telah kita susun sebelumnya. Dengan begiti siswa akan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran.







Hasil a.



Suasana pada proses pembelajaran lebih kondusif terbukti pada saat kami pendidik sedang menerangkan dan memberikan materi pelajaran diatas siswa menyimak dengan kondusif meskipun ada beberapa anak saja kurang kondusif namun Sebagian besar sudah kondusif.



b.



Proses pembelajaran lebih efektif.



c.



Siswa paham materi yang sebelumnya mereka tidak memahami menjadi paham setelah melakukan proses pembelajaran.



B. Konsep Pengembangan Kurikulum Model Print Menurut Murray Print, kurikulum ialah ruang pembelajaran yang direncanakan, diberikan secara langsung kepada peserta didik oleh sebuah lembaga pendidikan dan merupakan pengalaman yang bisa dinikmati oleh seluruh peserta didik ketika kurikulum itu diterapkan. Sedangkan pengembangan kurikulum menurut Murray Print ialah curriculum development is defined as the process of planning, constructing, implementing, and evaluating learning opportunities intended to produce desired changes in learners. Murray Print ada dua bentuk dasar dalam model pengembangan kurikulum yaitu rasional dan dinamis. Model yang rasional biasanya berbentuk urutan 18



yang kaku dan tidak berubah dalam menjelaskan proses kurikulum yang dimulai dari tujuan, isi, metode dan evaluasi. Sedangkan yang dinamis lebih melihat proses kurikulum sebagai sesuatu yang fleksibel, interaktif dan dapat dimodifikasi. Model ini terdiri dari tiga tahap yaitu pengorganisasian, perkembangan dan aplikasi. Di dalam pengembangan pasti ada tujuan, menurut murray print, tujuan sama diartikan dengan aims. Aims menurutnya ialah pernyataan tujuan secara umum (luas) yang menunjukkan harapan yang ingin dicapai dalam terminologi sikap/perilaku yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Model print ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya: 1) Pendekatan sekuensial dan logis untuk pengembangan kurikulum, 2) Mengenali sifat pekerja kurikulum yang terlibat, 3) Menganut prinsip modal siklus dan dinamis, 4) Dimasukkannya evaluasi instruksional, pemantauan, dan umpan balik, 5) Dapat digunakan disemua tingkat pengembangan kurikulum. Dibalik kelebihannya yang istimewa, terdapat pula kekurangan dari model print ini. Diantarnya ialah: 1) Tidak jelas dimana filosofi institusi dan filosofi kurikulum akan berperan, 2) Hubungan yang lemah antara kurikulum presage dan analisis situsional, 3) Kurangnya kontekstualisasi kurikulum, 4) Asumsi bahwa semua guru dan pengembanga memahami teori dan elemen kurikulum. C. Prosedur Pengembangan Kurikulum Model Print di SMK Negeri 1 Driyorejo Murry Print menggambarkan salah satu model pengembangan kurikulum yang diberi nama model pengembangan kurikulum eklektik. Model ini disebut model eklektik karena merupakan gabungan dari berbagai model yang dikembangkan oleh pakar kurikulum sebelumnya seperti Hilda Taba, Oliva, Raph Tyler dan lain-lain. Ada tiga tahap yang harus diikuti dalam model pengembangan kurikulum ini, yaitu; organisation, developmnet and application. 1. Organisasi adalah tahap penentuan siapa yang terlibat dalam pengembangan kurikulum, model konsep kurikulum apa yang akan menjadi isi dan kekuatankekuatan apa yang mempengaruhi cara berpikir para tim pengembang kurikulum. 2. Pengembangan, dimana tim pengembang kurikulum yang terlibat dalamnya berkumpul dan berdiskusi untuk mngembangkan karakter tujuan, isi, proses dan penilain. 3. Aplikasi



atau tahap implementasi kurikulum, yang dimana memonitoring dan



melihat umpan baik pada kurikulum dan tahap penentuan data umpan balik pada kelompok pengembang kurikulum.



19



Menurut model print, salah satu bagian penting dalam tahap pengembangan kurikulum adalah situasional analysis. Analisis situasi dibutuhkan oleh pengembangan kurikulum diberbagai tingkatan pendidikan baik untuk satu sekolah, kelompok sekolah, wilayah atau sistem pendidikan sekolah. seperti yang dilakukan di School-Based Curriculum Development (SBCD). Berikut merupakan model pengembangan Murry Print:



Dari dasar-dasar pengembangan kurikulum model print, maka kami terapkan pada SMK Negeri 1 Driyorejo mulai dari menganalisis tujuan hingga pada evaluasi pengembangan kurikulum SMK Negeri 1 Driyorejo yang menerapkan kurikulum 13 (K-13). Dalam K-13 terdapat landasan dalam pengembangan kurikulum. Diantaranya: 1. Aspek Filosofis Landasan filosofis didasarkan atas landasan filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat serta kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi. Landasan filosofis sebagai dasar penentuan kualitas peserta didik yang akan dicapai dalam kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar serta hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasa filosofis sebagai berikut: 20



a. Pendidikan berakar pada budaya untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa yang akan datang. Maka dari pada itu, tugas mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa menjadi tugas utama kurikulum, yaitu untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik. b. Peserta didik adalah pewaris budaya yang kreatif. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik 2. Aspek Yuridis Landasan Yuridis merupakan landasan hukum dalam pengembangan kurikulum 2013. Beberapa landasan Yuridis kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: a. Pengembangan Kurikulum 2013 mengacu pada RPJMN 2014 sektor pendidikan yang memuat tentang perubahan metodologi pembelajaran dan penataan kurikulum. b. Intruksi Presiden nomor 11 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional. c. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. d. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Aspek Konseptual Secara konseptual kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan prinsip relevansi. Artinya apabila prinsip ini tidak terpenuhi dalam sebuah kurikulum, maka kurikulum tersebut tidak tidak ada lagi artinya dan kurikulum menjadi tidak bermakna. Prinsip relevansi ini harus relevan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa dan masyarakat, artinya kurikulum harus membekali para



21



siswa dengan sejumlah keterampilan pengetahuan dan sikap yang sesuai dengan kondisi masyarakatnya. D. Analisis Situasional di SMK Negeri 1 Driyorejo Analisis Situasional dapat didefinisikan sebagai proses pengujian konteks dimana kurikulum itu dikembangkan, serta pengaplikasian analisisnya pada kurikulum yang direncanakan. Adapun tahapan awal dari Analisis Situasional yaitu menganalisis lingkungan sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang cocok atas kebutuhan siswa. Tak lupa perlu diketahui juga berbagai jenis faktor lokal yang ada dalam mengembangkan kurikulum untuk mempertemukan kebutuhan siswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa alasan dilakukannya Analisis Situasional antara lain sebagai berikut: a. Mengidentifikasi kebutuhan lokal dari siswa, orang tua, guru, dan masyarakat; b. Memahami konteks kurikulum lokal; c. Memfasilitasi perencanaan dan pengembangan berikutnya; dan d. Menyediakan data based sistematis untuk menemukan tujuan umum dan khusus kurikulum. Berikut ini adalah Analisis Situasional dari SMK Negeri 1 Driyorejo dalam mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 yang sedang berlangsung: Kondisi fisik di SMK Negeri 1 Driyorejo cukup kondusif untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 1 Driyorejo cukup memadai perlengkapannya. Kultur sekolah SMK Negeri 1 Driyorejo ini sudah cukup sesuai antara implementasi dengan nilai-nilai yang terdapat dalam lingkungan sekolah, sehingga terciptanya sekolah yang positif namun masih perlu pengembangan secara optimal untuk menciptakan sekolah yang lebih baik kedepannya. Hal-hal yang menyebabkan SMK Negeri 1 Driyorejo masih perlu pengembangan secara optimal yaitu: (1) Warga sekolah yang masih kurang memahami tentang kultur sekolah baik yang didalam maupun diluar sekolah, (2) Artefak sekolah yang masih belum memadai kebutuhan sekolah dan masih kurang terawat dengan baik, (3) Toleransi, kebersamaan dan solidaritas merupakan nilai plus yang dimiliki oleh warga SMK Negeri 1 Driyorejo, namun masih kurang optimal dan perlu diterapkan lagi dalam setiap individu, (4) Kedisiplinan siswa yang masih cukup kurang ditegakkan di SMK Negeri 1 Driyorejo, (5) Asumsi warga sekolah mengenai kultur sekolah yang tidak sesuai dengan kenyataan



22



yang ada baik dari segi nilai dan keyakinan yang berkembang di SMK Negeri 1 Driyorejo. Namun, implementasi dan nilai-nilai yang terdapat dalam lingkungan SMK Negeri 1 Driyorejo sudah terlihat cukup baik. Hal tersebut ditunjang dengan adanya: (1) Nilai religius yang sudah sangat baik diterapkan di SMK Negeri 1 Driyorejo dengan diadakannya mengaji di setiap sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dan diadakaannya sholat dhuhur serta sholat jumat berjamaah, (2) Prestasi yang dimiliki peserta didik sudah cukup baik untuk ukuran sekolah yang belum genap berusia 10 tahun, (3) Para pendidik yang memiliki nilai-nilai positif yang dapat menjadi panutan bagi para siswa, dan (4) Sekolah berbasis adiwiyata yang menerapkan “No Sampah Plastik” pada makanan dan minuman di kantin, sehingga penggunaan sampah plastik di SMK Negeri 1 Driyorejo sangatlah kecil. 



Adapun faktor-faktor yang menjadi penghambat baik dalam pelaksanaan kurikulum maupun pelaksanaan seluruh kegiatan persekolahan yang ada di SMK Negeri 1 Driyorejo sebagai berikut: Dari hasil observasi, permasalahan yang ditemukan adalah bagaimana strategi pendidik dalam menciptakan suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien di masa Covid-19, peranan pendidik dalam meningkatkan potensi sekolah melalui peserta didik SMK Negeri 1 Driyorejo, peranan pendidik dalam menyampaikan metode pembelajaran daring untuk meningkatkan daya pikir peserta didik serta peranan pendidik terhadap peningkatan kualitas iman dan taqwa dalam lingkungan SMK Negeri 1 Driyorejo. Namun meskipun demikian permasalahan tetap ada, apalagi di musim pandemic yang melanda negara saat ini membuat proses pembelajaran tidak dapat dilakukan setiap hari bahkan beberapa pertemuan dilakukan secara online melalui smartphone siswa. Kondisi ini berbanding terbalik dengan materi pelajaran yang sedang ditempuh siswa dimana pada materi ini seharusnya mengharuskan siswa dapat berinteraksi langsung dengan guru pada saat praktek pembelajaran. Dengan kondisi pandemic covid-19 yang melanda negara saat ini interaksi pendidik dan peserta didik terjadi secara online dirasa kurang efektif karena guru tidak dapat memantau secara langsung proses belajar dan keterampilan siswa.  Masalah Praktek Mengajar Masalah yang dihadapi dalam melaksanakan praktek mengajar ini merupakan hal hal yang wajar terjadi karena permasalahan itu muncul akibat adanya perubahan situasi pengajaran yang biasa dilakukan oleh guru 23



lalu digantikan oleh praktikum yang dilakukan oleh pendidik. Adanya siswa yang kurang memperhatikan pelajaran ketika materi sedang disampaikan oleh pendidik. Kondisi mental siswa di sekolah yang terkadang sulit diprediksi menjadi masalah tersendiri bagi pendidik. Selain itu pendidik menemukan berbagai macam kesulitan lain yakni mengajak siswa untuk beradaptasi dengan pendidik di dalam kelas. 



Adapun faktor-faktor yang menjadi pendukung baik dalam pelaksanaan kurikulum maupun pelaksanaan seluruh kegiatan persekolahan yang ada di SMK Negeri 1 Driyorejo sebagai berikut: Lingkungan sekolah dan kultur sekolah di SMK Driyorejo menjadi salah satu hal yang diyakini sebagai salah satu faktor pendukung dari kegiatan pengembangan soft skill pada para peserta didik. Seluruh pendidik dan juga staff turut serta dan aktif dalam memberikan fasilitas seperti adanya berbagai macam Ekstrakulikuler yang tersedia yaitu Futsal, Jurnalistik, Pramuka, Banjari, Klub Musik, Paskibraka, Volly dan juga Supporter membuat peserta didik menjadi solid dalam mengembangkan bakat dan minat mereka. Disisi lain, fasilitas fisik/prasarana yang disediakan juga cukup memadai dalam mengembangkan bakat dan minat para peserta didik. 







Adapun Hasil dari Analisis Situasional dari SMK Negeri 1 Driyorejo dalam mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 antara lain: a. Suasana pada proses pembelajaran lebih kondusif terbukti pada saat kami pendidik sedang menerangkan dan memberikan materi pelajaran diatas siswa menyimak dengan kondusif meskipun ada beberapa anak saja kurang kondusif namun Sebagian besar sudah kondusif. b. Proses pembelajaran lebih efektif. c. Siswa paham materi yang sebelumnya mereka tidak memahami menjadi paham setelah melakukan proses pembelajaran. Setelah melakukan proses Analisis Situasional, kita dapat mengetahui kondisi lingkungan sekolah maupun hal-hal apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan kurikulum maupun kegiatan persekolahannya. Adapun berikut beberapa solusi untuk mengatasi hal-hal yang menjadi faktor penghambat di SMK Negeri 1 Driyorejo ini antara lain: a. Pendidik mengkondisikan suasana belajar yang serius tapi santai, karena untuk mengatasi suasana kelas yang kurang kondusif akibat keadaan lingkungan. Dengan diterapkan pembelajaran yang santai yakni diselingi dengan humor tapi 24



dengan batas yang wajar dan tidak berlebihan untuk menghasilkan proses pembelajaran yang lebih kondusif. b. Memberikan motivasi kepada siswa dalam proses pembelajaran, untuk mendorong dan mendongkrak semangat belajar siswa di awal pembelajaran. c. Mengakrabkan diri dengan siswa, kegiatan ini dilakukan dengan cara berkomunikasi secara baik dan asik kepada siswa, memahami karakter mereka terlebih dahulu dan memahami keinginan proses pembelajaran yang mereka inginkan, pendidik memadukan keinginan siswa dengan rencana pembelajaran yang telah kita susun sebelumnya. Dengan begiti siswa akan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran. E. Pengembangan tujuan kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo Dalam pengembangam kurikulum ini berbagai tujuan di atas disederhanakan menjadi empat kategori tujuan yang dikenal dengan Kompetensi Inti (KI). Keempat kompetensi Inti yang dimaksud adalah kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap sosial, kompetensi inti pengetahuan (pemahaman konsep), dan kompetensi inti keterampilan. 



Kompetensi inti sikap spiritual, berkaitan dengan pngembangan kecerdasan spritual intrapersonal skill peserta didik yang mampu mengamalkan ajaran agama yang dianut sehingga memiliki kualitas diri seperti ketaatan,kesabaran, kejujuran, komitmen, bertanggung jawab, bersyukur, ikhlas, dan lain lain. Di SMK Negeri 1 Driyorejo sendiri nilai religius yang diterapkan sudah sangat baik dengan diadakannya mengaji di setiap sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dan diadakaannya sholat dhuhur serta sholat jumat berjamaah. Dan juga Toleransi, kebersamaan dan solidaritas merupakan nilai plus yang dimiliki oleh warga SMK Negeri 1 Driyorejo.







Kompetensi inti sikap sosial. Tujuan ini berkaitan dengan penguasaan siswa terhadap masalah masalah sosial sesuai kebutuhan masyarakat, isu-isu sosial, ideide mutakhir dan aspirasi masa depan, isu-isu lingkungan, isu lingkungan, perdamaian dunia dan lain-lain. Pendekatan yang digunakan adalah belajar kelompok, diskusi kelompok, pengalaman kelompok untuk mencapai kesepakatan sosial, keterlibatan siswa dalam aktivitas masyarakat, investigasi kelompok terhadap masalah sosial dan lain-lain. SMK Negeri 1 Driyorejo ini sebagai sekolah berbasis adiwiyata yang menerapkan “No Sampah Plastik” pada makanan dan minuman di kantin, sehingga penggunaan sampah plastik di SMK Negeri 1 25



Driyorejo sangatlah kecil. Karena ini sebagai bentuk keikutsertaan SMK Negeri 1 Driyorejo untuk mengurangi penumpukan sampah plastik. 



Kompetensi inti pengetahuan. Kompetensi ini adalah tujuan berkaitan dengan kognitif siswa berupa pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisi, sintesis dan evaluasi. Inti dari tujuan ini mengikuti orintasi transmisi yang menganggap fungsi pendidikan adalah untuk mentransmisi fakta, keterampilan dan nilai kepada siswa agar siswa menguasai materi melalui teksbook, menguasai keterampilan dasar (bicalistung) dan menguasai nilai kebudayaan tertentu yang dibutuhkan dalam masyarakat serta mengaplikasikan pandangan-pandangan. Dalam pembelajaran di SMK Negeri 1 Driyorejo, tampak ketika diskusi atau mengumpulkan informasi, guru tidak banyak bercerita dan menerangkan, namun disini guru hanya menilai keaktifan peserta didik saat diskusi, namun bukan berarti guru hanya sebagai penilai melainkan juga sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Kemampuan peserta didik dalam hal pengetahuan dapat dilihat melalui proses asosiasi ini. Apakah peserta didik mampu mendapatkan informasi yang lengkap dan jelas atau tidak. Kemampuan peserta didik di SMK N untuk mengasosiasikan setiap informasi yang diperoleh sudah cukup baik.







Kompetensi inti keterampilan. Kompetensi ini berkaitan dengan keterampilan peserta didik. pendidikan adalah ilmu bukan seni atau bersifat ilmiah, manusia tidak berbeda secara hakiki dengan binatang hanya lebih komplek dan berkemampuan tinggi, pendidikan adalah transmisi iptek dan peranan guru tidak dominan tetapi dibantu oleh teknologi. Siswa-siswi SMK Negeri 1 Driyorejo memiliki sifat rasa ingin tahunya tinggi terutama saat pada mata mepalajaran berbasis praktek walaupun melalui pembelajaran daring. Siswa-siswi SMK Negeri 1 Driyorejo pada umumnya aktif dan kreatif. Rasa ingin tahunya pada saat praktek besar, ini semua tercermin dari apa yang mereka lakukan di dalam kelas daring pada saat proses praktek berlangsung.



F. Pengembangan Isi Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo Isi kurikulum adalah materi atau bahan ajar dalam proses belajar mengajar yang meliputi pengetahuan, ketrampilan dan nilai (values) yang terkait dengan bahan ajar yang disampaikan. SMK Negeri 1 Driyorejo Menggunakan kurikulum K13 revisi, dimana mata pelajaran dibagi menjadi : 



Muatan nasional, dimana seluruh sekolah yang mempelajari muatan ini. Seperti 26



Pendidikan Agama, PKn, Bahasa Indonesia. 



Muatan kewilayahan, dimana wilayah tertentu saja yang mempelajari ini. Contohnya adalah Seni Budaya dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.







Dasar bidang keahlian, dimana semua bidang keahlian mempelajari mata pelajaran yang sama dan hanya ada di kelas X. Yakni, mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital, Fisika, dan Kimia.







Muatan dasar program keahlian. Pada muatan ini setiap kompetensi keahlian yang diajarkan berbeda-beda dan hanya diajarkan di kelas X saja. Mata pelajaran inilah yang mendasari mata pelajaran berikutnya di kelas XI dan XII. Contohnya ialah di listrik ada mata pelajaran dasar listrik dan elektronika, maka kelas mesin atau kompetensi keahlian lain tidak akan mempelajari mata pelajaran tersebut. Mereka akan mempelajari mata pelajaran dasar yang sesuai dengan programnya masingmasing.







Kompetensi Keahlian. Setiap kompetensi keahlian memiliki mata pelajaran yang berbeda-beda. Mata pelajaran ini diberikan di kelas XI atau XII, di kelas XI saja, atau di kelas XII saja tergantung dari kompetensi keahlian tersebut.







Muatan lokal. Contohnya ialah mata pelajaran bahasa daerah.







Pengembangan diri, yakni bimbingan penyuluhan dan bimbingan karir (BP/BK). Masing masing kompetensi keahlian memiliki jumlah mata pelajaran yang



berbeda- beda (dilampirkan). Alokasi waktu 1 jam tatap muka ialah @45 menit. Di SMK Negeri 1 Driyorejo pembelajaran dimulai dari jam 07.00 – 16.00 WIB (senin – kamis), untuk hari Jum’at dari jam 07.00 – 14.20 WIB, dan hari Sabtu libur atau bagi kelas XII digunakan untuk bimbingan belajar bagi anak-anak yang memiliki kemauan lebih atau disebut juga dengan kelas unggulan. G. Pengembangan Aktivitas Belajar di SMK Negeri 1 Driyorejo Dengan mata pelajaran yang cukup beragam, pendidk di SMK Negeri 1 Driyorejo berusaha keras untuk selalu memberikan yang terbaik dalam mentransfer ilmunya pada peserta didik. Terlebih dalam kondisi pandemi covid-19 seperti ini. Dalam kondisi pandemi covid-19 seperti ini, pembelajaran pun dilakukan secara daring dan ini kurang efektif bila diterapkan pada SMK. Karena pada dasarnya SMK ialah berfokus pada praktikum. Namun, begitu guru di SMK Negeri 1 Driyorejo tetap berusaha yang terbaik dalam melakukan aktivitas belajar mengajar. Dalam proses pembelajarannya dilakukan dengan cara tatap muka dan daring. 27



Pada saat proses pembelajaran tatap muka pendidik memberikan materi pelajaran berupa teori khususnya materi DMI (desain multimedia interaktif) teori ini meliputi, pengenalan power point interaktif, pengenalan tools, pengenalan karakter animasi, pengenalan karakter gambar, pengenalan slide demi slide, pengenalan cara menggerakkan gambar, dan cara pembuatan power point interaktif kepada siswa. Setelah pemberian materi proses pembelajaran dirubah menjadi proses diskusi kelas dimana pendidik mengkondisikan siswa untuk saling bertanya agar materi yang telah disampaikan dapat diserap dengan baik oleh siswa. Setelah kegiatan diskusi tanya jawab kelas dilakukan siswa diminta membentuk kelompok kelompok kecil yakni 1 kelompok terdiri dari 3 orang yang selanjutnya akan diberikan suatu project yakni membuat power point interaktif dengan estimasi waktu 4 minggu. Pada setiap kali pertemuan baik tatap muka maupun daring setiap kelompok diberikan kesempatan untuk berkonsultasi mengenai tugas yang dikerjakannya. Pada saat proses pembelajaran dikelas



pendidik menggunakan metode



pembelajaran Project Based Learning dimana pertama pendidik memberikan materi pembelajaran kepada siswa selanjutnya pendidik memberikan project pembuatan power point interaktif kepada siswa beserta deadline yang telah ditentukan. Pengembangan aktivitas di SMK Negeri 1 Driyorejo terlebih dalam kondisi pandemi covid-19 saat ini cukup baik. Pihak sekolah tetap selalu memberikan yang terbaik dengan memperhatikan siswanya yang notabenenya nanti fokus pada praktikum. Pihak terkait tetap memfasilitasi kegiatan praktik yang kreatif sehingga kemampuan siswa akan terus terasah, mengingat nantinya kemampuan siswa dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam mencapai tujua pendidikan yang diinginkan, pendidik berperan sangat penting. Untuk itu diperlukan juga pendidik yang mampu memodifikasi berbagai cara guna tercapainya tujuan pembelajaran walaupun pendidikan diselenggarakan di tengah pandemi covid-19 seperti saat ini. H. Tahap Organisasi Pengembangan Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo Tahap organisasi adalah tahap penentuan siapa yang terlibat dalam pengembangan kurikulum hingga pada model konsep kurikulum apa yang akan menjadi isi. Dalam hal pengembangan kurikulum, SMK Negeri 1 Driyorejo melibatkan tim diantaranya guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, kepala sekolah, pengawas sekolah, komite sekolah, hingga pada masyarakat. Dalam mengembangkan kurikulum, SMK Negeri 1 Driyorejo berusaha semaksimal mungkin guna tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah dan maksimal. 28



Dengan tim yang solid, menjadikan kurikulum yang diterapkan yakni kurikulum 13 dapat berjalan cukup baik guna menciptakan generasi bangsa yang dibutuhkan dan berguna untuk masyarakat. I. Tahap Pengembangan Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo Tujuan pengembangan kurikulum ini tidak lain untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan jurusan masing-masing yang ada di SMK Negeri 1 Driyorejo. Alokasi waktu sesuai dengan yang telah dijelaskan yakni 1 mata pelajaran adalah 45 menit yang dimana dilakukan pembelajaran dimulai dari hari senin hingga jumat. Pada saat pandemi Covid-19, SMK Negeri 1 Driyorejo memaksimalkan pembelajaran dengan sistem tatap muka untuk kegiatan berbasis praktikum dan juga daring. Aspek penilaian dilihat dari kehadiran siswa dalam kelas pembelajaran baik pada pertemuan daring maupun pertemuan tatap muka dan keaktifan siswa yang dilihat Ketika setiap kelompok yang mau berkonsultasi mengenai tugas project yang diberikan yakni pembuatan power point interaktif. Dan juga dengan menguji pengalaman dan aktivitas dalam situasi pembelajaran yaitu dengan membuat penilaian-penilaian disekitar proses saat siswa belajar atau menguji pengalaman pembelajaran siswa sebelumnya. J. Tahap Implementasi Kurikulum di SMK Negeri 1 Driyorejo Implementasi kurikulum yang telah dikembangkan dilakukan dengan cara : a.



Di dalam kelas seperti pembelajaran pada umumnya



b.



Praktek, dilakukan di dalam bengkel atau di dalam laboratorium



c.



Di luar kelas atau langsung kerja ke lapangan. Contohnya ialah siswa multimedia memiliki tugas membuat video layanan masyarakat tentang tertib lalu lintas. Maka, siswa langsung diajak turun ke lapangan. Metode ini pun juga tetap dalam pengawasan dari pihak sekolah.



d.



Metode bersama-sama (kunjungan industri). Kunjungan ini digunakan untuk persiapan anak sebelum melakukan praktek industri. Karena di SMK sendiri terdapat wajib praktek industri selama minimal 3 bulan – 6 bulan.



K. Pengembangan Penilaian di SMK Negeri 1 Driyorejo Evaluasi dan penilaian merupakan komponen penting dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan secara umum, dan memegang peranan penting ketika pengambilan kebijakan dalam kurikulum. Hasil-hasil dari evaluasi dan penilaian kurikulum akan dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan pendidikan dan



29



kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan. Evaluasi dalam sekolah yang berkaitan dengan penilaian terdapat dua pendekatan utama yaitu: 1. Evaluasi produk yaitu suatu evaluasi terhadap kinerja siswa dalam konteks pembelajaran. Evaluasi ini sangat utama untuk mencari dan menentukan seberapa baik siswa sudah mencapai sasaran atau tujuan pembelajaran. Dan dalam hal ini kinerja siswa dilihat sebagai suatu produk pengalaman di bidang pendidikan; 



Adapun hasil dari Evaluasi Produk dari pelaksanaan kurikulum 2013 yang diterapkan pada SMK Negeri 1 Driyorejo yaitu sebagai berikut: Praktik pembelajaran yang telah dilakukan oleh pendidik selama beberapa kali pertemuan dengan pembagian kehadiran per kelas dihadirkan separuh setiap kali pertemuan, dengan sistem pertemuan daring dan tatap muka. Pertemuan menghasilkan penilaian hasil belajar peserta didik XII MM 1 dan XII MM 2. Aspek penilaian dilihat dari kehadiran siswa dalam kelas pembelajaran baik pada pertemuan daring maupun pertemuan tatap muka dan keaktifan siswa yang dilihat Ketika setiap kelompok yang mau berkonsultasi mengenai tugas project yang diberikan yakni pembuatan power point interaktif. Setiap kelompok diberikan kesempatan setiap kali pertemuan baik tatap muka maupun daring untuk berkonsultasi mengenai tugas project yang diberikan sampai batas akhir pengumpulan project power point interaktif ini.



2. Evaluasi proses yaitu dengan menguji pengalaman dan aktivitas dalam situasi pembelajaran yaitu dengan membuat penilaian-penilaian disekitar proses saat siswa belajar atau menguji pengalaman pembelajaran siswa sebelumnya. Dalam beberapa keadaan evaluasi proses digunakan saat membuat penilaian-penilaian terhadap interaksi guru dan siswa dalam kelas, metode-metode pengajaran, kurikulum sekolah dan program pembelajaran untuk siswa. 



Adapun hasil dari Evaluasi Proses dari pelaksanaan kurikulum 2013 yang diterapkan pada SMK Negeri 1 Driyorejo yaitu sebagai berikut: Kegiatan yang dilakukan pada administrasi guru ini meliputi segala kegiatan administrasi yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, diantaranya membantu guru dalam merekap absensi kehadiran siswa setiap pertemuan, yakni memberikan informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pembelajaran baik bagi guru, peserta didik, maupun orang lain khususnya dalam 30



bidang absensi kehadiran siswa. Pendidik juga membuat rancangan pembelajaran dan penyampaian materi pelajaran kepada siswa kelas XII MM1 dan XII MM2 pada mata pelajaran DMI (Desain Multimedia Interaktif) dan pemberian tugas atau project kepada siswa sesuai dengan materi yang telah disampaikan sebelumnya yakni pembuatan power point interaktif. Serta mencatat bentuk pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh siswa baik dalam daftar kehadiran maupun pemberian project tugas. Tiga kategori dari evaluasi proses yaitu evaluasi kurikulum, evaluasi guru dan evaluasi program. Evaluasi kurikulum adalah suatu proses evaluasi yang diterapkan pada



konteks/isi



kurikulum.



Sedangkan



Evaluasi



guru



yaitu



suatu



proses



evaluasi/pengujian terhadap kinerja guru, dengan maksud sebagai umpan balik yang bermanfaat, untuk tujuan sebagai suatu evaluasi diri. Ini berkaitan dengan dinamika pembelajaran-pengajaran yang pada akhirnya bermaksud untuk meningkatkan kinerja guru. Evaluasi program yaitu suatu proses evaluasi yang digunakan dalam penentuan efektivitas, efesiensi dan penerimaan terhadap program. Di Indonesia, pengembangan penilaian didasarkan pada karakter tujuan, karakter isi dan karakter proses pembelajaran yang diterapkan. Berdasarkan karakter tersebut, maka terdapat empat jenis penilaian yang diterapkan pada madrasah di Indonesia. Keempat jenis penilaian yang dimaksud adalah penilaian sikap spritual, penilaian sikap sosial, penilaian kognitif dan penilaian perilaku atau keterampilan.



31



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Suatu pendidikan pasti tak akan lepas dari kurikulum dan kurikulum pasti tak akan lepas dari pengembangan. Karena semakin bertambahnya zaman, kurikulum pasti akan mengalami suatu pengembangan guna dengan pengembangan kurikulum proses pembelajaran dapat berjalan dengan mudah dan tujuan pembelajaran akan secara maksimal dapat dicapai. Begitu halnya di SMK Negeri 1 Driyorejo, pihak sekolah selalu mengusahkan yang terbaik, terlebih pada pandemi covid-19 untuk peserta didiknya guna menghasilnya peserta didik yang dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan konsep kurikulum 13 (K-13). Bila dikaitkan dengan model pengembangan kurikulum modle print, maka dalam pengembangan suatu kurikulum sangat diperlukan analisis situasional, organisasi, pengembangan, dan pengimplementasian atau pengaplikasian.



Tahap analisis



merupakan tahap yang penting, karena tahap ini merupakan acuan untuk mengenali karakteristik yang terkait dengan komponen-komponen yang ada dalam kurikulum. Tahap organisasi merupakan tahap dimana untuk menentukan siapa yang terlibat dalam pengembangan tersebut. Selain itu, terdapat pula tahap pengembangan dan pengimplementasian / pengaplikasian yang dimana memberikan peran nyata dalam pengembangan suatu kurikulum . B. Saran Penulis ingin menyampaikan mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat banyak kekurangan didalam laporan yang dibuat untuk kali ini. Karena adanya pandemi covid19 yang terjadi di Indonesia saat ini membuat penulis tidak bisa mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap data presentase yang akan ditampilkan.



32



DAFTAR PUSTAKA



Ahid, N. (2006). Konsep dan teori kurikulum dalam dunia pendidikan. ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 1(1), 12–29. Bahri, S. (2017). Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 11(1), 15-34. Hasan, Hamid. 2014. Evaluasi Kurikulum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Hasanah, Hasyim. 2016. Nasir, M. (2017). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam. SYAMIL: Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education), 5(2). Ollyvia Arizka Virnanda, Abdul Wahid Romadon, dan Satria Agung Wicaksono. 2020. PENGENALAN



LAPANGAN



PERSEKOLAHAN



SEMESTER



GASAL



TAHUN



AKADEMIK 2020/2021 DI SMK NEGERI 1 DRIYOREJO. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya. Riska, S. A., & Afriansyah, H. (2019). Administrasi Kurikulum. Romadon, Abdul Wahid. LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK BIDANG TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 1 DRIYOREJO SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2020/2021. 2020. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya. Sukirman, D., & Nugraha, A. (2018). Hakikat Kurikulum. Jakarta: Diklat PM4PGTK.



33