Kel 8 - Falsafah Kepramukaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FALSAFAH KEPRAMUKAAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepanduan Dosen Pengampu Lukman Hakim S.Pd.I M.Pd



Oleh : 1. Vina Rosalia Fatma



1810310084



2. Indun Rohmaedah



1810310089



3. Ulfatun Nafi’ah



1810310120



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS 2021



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal



yang



menyelenggarakan



pendidikan



kepanduan



yang



dilaksankan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari prajamuda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya. “Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi: Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing. Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan Sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Pramuka dapat pula diartikan secara harfiah “paling depan”. Pramuka diartikan yang terdepan atau terkemuka, maka diterjemahkan dalam bahasa Inggris vanguard, yaitu bagian depan pasukan dari tentara atau bagian depan dari sekelompok kapal-kapal perang dalam susunan tempur, dalam menggunakan istilah tersebut harus diingat bahwa hendaknya tidak dicampuradukan dengan perkataan “pioneer”, karena sejak semula



menolak adanya



Gerakan Pramuka



Pioneer yang



mengantikan Gerakan Kepanduan. Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 agustus 1945. Bangsa Indonesia bertekad bulat untuk membela, mempertahankan



dan



menegakan



kemerdekaan



serta



kedaulatan



berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sebagai anak bangsa dan warga negara perlu memilki kemampuan berapartisipasi dalam usaha pembelaan Negara. Kemampuan ini sangat penting agar Negara Kesatuan Republik



Indonesia



(NKRI)



tercinta



dapat



melakuakan



fungsinya



yakni



mewujudkan tujuan bernegara. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana metode yang dipakai dalam mengajar falsafah kepramukaan (Pancasila, Tri Satya, Dasa Dharma, AD & ART)? 2. Bagaimana pengajaran falsafah kepramukaan (Pancasila, Tri Satya, Dasa Dharma, AD & ART) kepada siswa? 3. Bagaiamana penerapan falsafah kepramukaan (Pancasila, Tri Satya, Dasa Dharma, AD & ART) dalam kehidupan sehari-hari C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui metode yang dipakai dalam mengajar falsafah kepramukaan (Pancasila, Tri Satya, Dasa Dharma, AD & ART) 2. Untuk mengetahui pengajaran falsafah kepramukaan (Pancasila, Tri Satya, Dasa Dharma, AD & ART) kepada siswa. 3. Untuk mengetahui penerapan falsafah kepramukaan (Pancasila, Tri Satya, Dasa Dharma, AD & ART) dalam kehidupan sehari-hari.



BAB II PEMBAHASAN 1. Metode falsafah kepramukaan (Pancasila, Tri Satya, Dasa Dharma, AD & ART) Metode pembelajaran yang dipakai dalam mengajarkan falsafah kepramukaan (Pancasila, Tri Satya, Dasa Dharma, AD & ART) yaitu dengan menggunakan metode ceramah, metode Learning by Doing, metode sistem beregu, metode mahfudzot.1 a. Metode ceramah Metode ceramah adalah penuturan secara lisan oleh guru kepada murid dengan dibantu alat bantu mengajar untuk lebih memperjelas. Dalam metode ini guru menjelaskan materi tentang pengertian, fungsi, peran, penerapan dan lain-lain mengenai falsafah kepramukaan meliputi 1) Pancasila 2) Tri Satya 3) Dasa Dharma 4) AD & ART Metode ceramah ini sangat bermanfaat bagi siswa dikarenakan siswa menjadi tahu makna yang sesungguhnya dari falsafah kepramukaan b. Metode Learning by Doing Metode praktik ini siswa diminta untuk melakukan contoh penerapan dari masing-masing falsafah kepramukaan dalam kehidupan sehari-hari dan dipraktikkan



sewaktu kegiatan



pramuka berlangsung antara lain: 1) Penerapan sila pancasila, contohnya berdoa (Sila 1), berteman dengan semua orang (Sila 2), rela berkorban Risa Durrotun Nailiyah dkk, Implementasi Metode Kepramukaan, Jurnal Pendidikan, Vol. 3, No. ¹, April, 2018, Hal. 482 1



(Sila 3) berdiskusi (sila 4), melakukan gotong royong membersihkan sampah dari saluran irigasi (Sila 5) 2) Pengamalan Tri Satya, contohnya ikut kerja bakti 3) Pengamalan Dasa Dharma, contohnya bermusyawarah c. Metode sistem beregu Metode



ini



digunakan



untuk



penjelasan



falsafah



kepramukaan secara berkelompok, hal ini dilakukan guna mempermudah pelaksanaan pembelajaran dan juga melatih kekompokan anggota pramuka. d. Metode mahfudzot (hafalan) Metode mahfudzot ini digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif dari siswa. Metode ini siswa diminta untuk menghafalkan dan melafadzkan Tri Satya, Dasa Dharma Pramuka kepada pembina pramuka yang kemudian dijadikan bahan penilaian terhadap kemampuannya. 2. Pengajaran Falsafah Kepramukaan 3. Penerapan Falsafah Kepramukaan