19 0 234 KB
MAKALAH KEPERAWATAN ONKOLOGI Dosen Pengampu :
Disusun Oleh: AYU DEWI SINTAWATI ASEP HIDAYATULLAH NUR FADILAH RODHIATUL UMMI
2020206203025
SISMA NOVEBRI
202020620302
FAKULTAS KESEHATAN S1 ILMU KEPERAWATAN UNVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ ONKOLOGI“ ini. Tidak dapat di pungkiri lagi, hambatan demi hambatan selalu kami temui dalam halnya penyusunan setiap makalah. Tapi dengan kerja keras serta tekad yang kuat maka akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kekurangan demi kekurangan selalu ada, karna kami hanyalah manusia biasa oleh sebab itu, kriti serta saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan di masa yang akan mendatang
Pringsewu, 11 December 2022
Penulis
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen onkologi pada perawat yaitu pembedahan atau operasi, kemoterapi dengan obat-obatan sitostatika, radioterapi, terapi hormonal, dan terapi biologik. Pada manajemen keperawatan tersebut tidak semua akan dilakukan, bergantung dengan jenis atau tipe kanker yang diderita, darimana asal kanker tersebut atau pola penyebarannya. Umur, kondisi kesehatan umum serta sistem pengobatan juga mempengaruhi proses pengobatan kanker. Penyakit kanker payudara salah satu penyakit yang tidak menular yang saat ini masih menjadi salah satu masalah Kesehatan yang serius yang dapat menyebabkan kematian terutama pada Wanita. Kanker payudara merupakan insiden tertinggi nomor dua yang menyebabkan kematian setelah kaknker serviks dan mendapat kecendrungan dari tahun ketahun semakin meningkat. Factor resiko yang menyebbakan kanker payudara adalah factor reproduksi, factor endokrin, diet dan genetik atau riwayat keluarga. Diperkirakan jumlah kasus baru tidak kurang dari 1.050.346 per tahun. Dari jumlah itu, 580.000 kasus terjadi di negara maju seperti jepang, sisanya di negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan estimasi International Agency for Researh on Cancer, pada tahun 2020 akan ada 1,15 juta kasus baru kanker payudara dengan 411.000 kematian. Sebanyak 70% kasus baru. [ CITATION Drd10 \| 1033]. Diperkirakan bahwa di seluruh dunia lebih dari 508.000 wanita meninggal pada tahun 2011 karena kanker payudara (WHO, 2013). World Health Organize (WHO, 2013) juga menyatakan bahwa meskipun kanker payudara dianggap penyakit dari negara maju, hampir 50% dari kasus kanker payudara dan 58% kematian oleh kanker payudara terjadi di negara-negara yang kurang berkembang. Pengobatan atau terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker payudara antara lain pemberian kemoterapi (sitostatika ), radioterapi (penyinaran), hormon, dan operasi pengangkatan payudara (mastektomi) (Purwoastuti, 2008). Tipe mastektomi dan penanganan kanker payudara bergantung pada beberapa faktor, yakni usia, kesehatan secara menyeluruh, status menopause,dimensi tumor, tahapan tumor dan seberapa luas penyebarannya, stadium tumor dan keganansannya, status reseptor hormon tumor, dan penyebaran tumor, apakah telah mencapai simpul limfe atau belum (Pamungkas, 2011) B. Rumusan Masalah 1. Apa Definisi onkologi? 2. Bagaimana Pembedahan onkologi pada payudara? 3. Bagaimana Tinjauan anatomi payudara? 4. Apa definisi dari kanker payudara?
5. Apa saja tanda gejala dari kanker payudara? 6. Bagaimana Konsep asuhan keperawatan perioperatif kanker payudara (pre operatif, intra operatid dan post operatif)?
C. Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi onkologi 2. Untuk mengetahui pembedahan onkologi pada payudara 3. Untuk mengetahui tinjauan anatomi payudara 4. Untuk mengetahui definisi dari kanker payudara 5. Untuk mengetahui tanda gejala kanker payudara 6. Untuk megetahui konsep asuhan keperawatan perioperatife kanker payudara
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Onkologi Onkologi adalah sebuah cabang dari ilmu kedokteran yang berfokus atau memiliki spesialisasi pada penyakit kanker. Ilmu onkologi sendiri mempelajari mengenai bagaimana cara mendiagnosa, mengobati, merawat hingga cara pencegahan penyakit kanker tersebut. Ilmu onkologi tidak hanya terdiri dari satu bagian besar saja, namun masih ada beberapa bagian kecil lainnya. Seseorang yang memiliki ilmu onkologi atau bekerja dalam bidang onkologi disebut sebagai dokter spesialis onkologi atau onkolog. Bagian-bagian yang terdapat dalam ilmu onkologi antara lain onkologi medis, onkologi bedah dan onkologi radiasi. Perbedaan dari ketiga bagian ini adalah penugasan yang mereka jalankan. Onkologi medis lebih berfokus pada pengobatan dan perawatan pasien penyakit kanker, seperti kemoterapi, terapi target, terapi hormon dan juga imunoterapi. Onkologi bedah berfokus pada penanganan penyakit kanker, seperti proses pembedahan atau operasi. Sedangkan, onkologi radiasi lebih pada penanganan pasien penyakit kanker melalui terapi radiasi. B. Pembedahan Onkologi Pada Payudara Pembedahan onkologi pada payudara merupakan indikasi dari adanya kondisi kelainan akibat adanya pembesaran atau benjolan pada payudara. Sebagai modalitas asuhan keperawatan bedah onkologi payudara,perawat perioperatif perlu mengetahui ringkasan konsep (meliputi anatomi dan fisiologi payudara),pengkajian keperawatan prabedah onkologi payudara,pengkajian diagnostic,diagnosis keperawatan prabedah, serta rencana intervensi prabedah sampai masuk ke ruang prabedah
C. Tinjauan Anatomi Payudara
Kelenjar mammaria atau payudara,terletak di dalam fasia superfisial dinding dada anterior. Payudara terletak di iga ke-2 sampai ke-6 dan dari batas lateral sternum ke garis anterior, atau midaksilaris. Kelenjar ini di kelilingi oleh jaringan ikat subkutis ,jaringan lemak, dan terdapat di dalam kantong kulit berbentuk kerucut. Bagian terbesar dari kelenjar mammaria terletak di sebelah anterior. Struktur penunjang yang menopang payudara dikenal sebagai ligamentum cooper.jaringan mammaria tambahan, yang dikenal sebagai ekor aksilaris atau ekor spence,meluas ke atas dan ke lateral menuju lipatan anterior. Setiap kelenjar mammaria terdiri atas 15-20 lobus yang mengandung duktus,duktulus dan satuan lobules alveolus (lobules yang mengandung sel-sel sekretorik atau alveolus) yang dipisahkan oleh jaringan ikat fibrosa atau septum, dan dikelilingi oleh jaringan ikat lemak. Setiap lobus memancar menjauhi putting payudara. Putting payudara dikelilingioleh areola, yang berpigmen dan sedikit berkerut.
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA 1) Definisi kanker payudara Kanker payudara merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal.berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (citation nic13\1033) Kanker payudara adalah karsinoma yang berasal dari duktus atau tubulus payudara, merupakan masalah global dan isu kesehatan internasional yang penting. Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal sel pada payudara. Organ-organ dan kelenjar dalam tubuh (termasuk payudara) terdiri dari jaringan-jaringan ,berisi sel. Umumnya, pertumbuhan sel normal mengalami pemisahan, dan mati ketika sel menua dan digantikan dengan sel-sel baru. Tapi, ketika sel-sel baru terus tumbuh meski belum diperlukan. Jumlah sel yang berlebihan tersebut berkembang biak tidak terkendali sehingga membentuktumor. Namun tidak semua tumor merupakan kanker,terutama pada payudara.ada jenis tumor jinak (non kanker) ada juga tumor ganas (kanker)
2) Tanda dan gejala
Adapun tanda dan gejala kanker payudara adalah :
Ada benjolan yang keras di payudara dengan atau tanpa rasa sakit
Bentuk putting berubah (retraksi nipple atau terasa sakit terus menerus) atau putting mengeluarkan cairan/darah (nipple discharge)
Ada perubahan pada kulit payudara diantaranya berkerut seperti kulit jeruk
Adanya benjolan-benjolan kecil di dalam atau kulit payudara
Ada luka di putting payudara dan sulit sembuh
Apabila benjolan itu kanker, awalnya biasanya hanya pada satu payudara
2. Konsep asuhan keperawatan perioperatif kanker payudara (pre operatif, intra operatid dan post operatif) A. Pengkajian preoperatif
Di ruang prabedah Pada pengkajian di ruang pra bedah, perawat melakukan pengkajian ringkas mengenai kondisi fisik pasien dan kelengkapan yang berhubungan dengan pembedahan. Pengkajian ringkas tersebut adalah sebagai berikut :
1) Validasi: perawat melakukan konfirmasi kebenaran identitas pasien sebagai data dasar untuk mencocokkan prosedur jenis pembedahan yang akan dilakukan 2) Kelengkapan administrasi, status rekam medik data-data penunjang (laboratorium dan radiologi), serta kelengkapan informed consent 3) Pengkajian psikologis, tingkat kecemasan dan pengetahuan pembedahan 4) Pemeriksaan fisik terutama tanda-tanda vital dan kondisi masa pada payudara a) Diagnosa yang lazim muncul pada preoperatif 1. Cemas berhubungan dengan krisis situasional operasi 2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan informasi tentang penyakit dan proses informasi 3. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit nya.
b) RENCANA KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA
TUJUAN
INTERVENSI
(PREOPERATIF ) Cemas b.d krisis Setelah
dilakukan
tindakan
1. Bina hubungan saling percaya
situasional
keperawatan diharapkan cemas
2. Kaji tingkat kecemasan pasien
operasi
dapat terkontrol dengan kriteria
3. Tenangkan
hasil:
pasien dan dengarkan
keluhan pasien
1. Secara
verbal
dapat
4. jelaskan semua prosedur tindakan
mendemonstrasikan
kepada pasien setiap akan melakukan
tekhnik
tindakan
menurunkan
cemas
5. Dampingi
2. Mencari informasi yang dapat menurunkan cemas 3. Menggunakan
tekhnik
relaksasi
untuk
menurunkan cemas 4. Menerima
pasien
dan
ajak
berkomunikasi yang terapeutik 6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya 7. Ajarkan teknik relaksasi 8. Bantu pasien untuk mengungkapkan
status
kesehatan
hal-hal yang membuat cemas 9. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian obat penenang
Kurang
etelah
dilakukan
tindakan
pengetahuan b.d keperawatan keterbatasan
bertambahnya
informasi tentang pasien penyakit proses operasi
tentang
diharapkan
2. jelaskan proses terjadinya penyakit,
pengetahuan
tanda dan gejala serta komplikasi yang
penyakitnya
mungkin terjadi
dan dengan kriteria hasil :
3. Berikan informasi kepada keluarga
1. Pasien
mampu
menjelaskan komplikasi
penyebab dan
cara
pencegahannya 2. Pasien
dan
tentang perkembangan pasien 4. Berikan informasi pada pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
keluarga
kooperatif saat dilakukan tindakan
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien
5. Diskusikan pilihan terapi 6. Berikan penjelasan tentang pentingnya ambulasi dini
7. Jelaskan
komplikasi
kronik
yang
mungkin akan muncul Nyeri
akut
b.d Setelah
dilakukan
tindakan
1. Kaji nyeri secara komprehensif(lokasi,
proses
keperawatan diharapkan nyeri
karakteristik,
penyakitnya
berkurang dengan kriteria hasil :
kualitas dan fase presipitasi)
1. Pasien mengatakan nyeri berkurang
durasi,
frekuensi,
2. Observasi tanda-tanda vital 3. Atur posisi pasien senyaman mungkin
2. Pasien tanpa rileks
4. Pelatih teknik relaksasi nafas dalam
3. Tanda-tanda vital dalam
5. Anjurkan pasien menggunakan teknik
batas normal
relaksasi nafas dalam saat nyeri timbul 6. Gunakan teknik distraksi 7. Kolaborasi dengan dokter dalam terapi obat analgesik 8. Persiapan
pasien
untuk
tindakan
operasi 9. Dokumentasikan
semua
dilakukan
B. Pengkajian intraoperatif Pengkajian intra operatif bedah onkologi secara ringkas mengkaji hal-hal yang berhubungan dengan pembedahan. Diantaranya adalah : 1. validasi identitas dan prosedur jenis pembedahan yang akan dilakukan, serta konfirmasi kelengkapan data penunjang laboratorium dan radiologi. 2. Pengkajian mental, bila pasien diberi anesteshi local dan [asien masih sadar/terjaga maka sebaiknya perawat menjelaskan prosedur yang sedang dilakukan terhadapnya dan memberikan dukungan agar pasien tidak cemas/takut menghadapi prosedur tersebut. 3. Pengkajian fisik,TTV(bila terjadi ketidaknormalan maka perawat harus memberitahukan ketidaknormalan tersebut kepada ahli bedah)
hal
yang
4. Transfusi dan infus
Diagnosa keperawatan yang lazim muncul 1. Resiko perdarahan berhubungan dengan proses pembedahan 2. Resiko cedera berhubungan dengan prosedur pembedahan 3. Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan
RENCANA KEPERAWATAN NO DIAGNOSA
TUJUAN
INTERVENSI
(INTRAOPERATIF) Resiko berhubungan
perdarahan etelah dilakukan tindakan dengan keperawatan
proses pembedah
diharapkan
risiko perdarahan tidak terjadi
dengan
kriteria
hasil Tidak
1. Posisikan pasien dalam posisi yang aman sesuai dengan indikasi 2. Lindungi sekitar kulit dan anatomi yang sesuai seperti kasa 3. Pantau pemasukan dan pengeluaran
ada
tanda-tanda
perdarahan hebat
cairan selama pembedahan 4. Pastikan keamanan alat-alat yang digunakan selama prosedur operasi
Resiko
cedera Setelah
berhubungan
dengan tindakan
proses pembedaha
dilakukan keperawatan
2. Cek integritas kulit
terjadi
3. cek daerah penekanan pada tubuh
dengan
kriteria
pasien selama operasi
Tubuh pasien bebas dari cedera
hipovolemik
dengan tindakan operasi
diharapkan cedera tidak hasil :
Resiko
1. Pastikan posisi pasien yang sesuai
syok setelah tindakan
4. Hitung jumlah kasa, jarum, bisturi, deper, dan hitung instrumen bedah
dilakukan keperawatan
1. Mengobservasi tanda-tanda vital 2. Mengobservasi
pemasukan
dan
berhubungan
dengan diharapkan
perdarahan
hipovolemik
syok
pengeluaran cairan selama prosedur
dapat
operasi
dicegah dengan kriteria
3. Memastikan keamanan elektrikal
hasil : Perdarahan dapat diatasi
dan alat-alat yang digunakan 4. Menghentikan
Tanda-tanda vital dalam
terjadi
batas norma
couter.
perdarahan
menggunakan
kasa
C. Pengkajian pascaoperatif Pengkajian awal pasca operasi adalah sebagai berikut
Diagnosis medis dan jenis pembedahan yang dilakukan
Usia dan kondisi umum pasien, kepatenan jalan nafas, tanda-tanda vital
Anestesi dan medikasi lain yang digunakan
segala masalah yang terjadi dalam ruang operasi yang mungkin mempengaruhi perawatan pasca operasi
Patologi yang dihadapi
Cairan yang diberikan, kehilangan darah, dan penggantian
Segala selang, drain, kateter, atau alat bantu pendukung lainnya
Informasi spesifik tentang siapa ahli bedah atau ahli anestesi yang akan diberitahu.
1. Status respirasi a) Kontrol pernapasan
Obat anestesi tertentu dapat menyebabkan depresi pernapasan. Sehingga perawat perlu waspada terhadap adanya pernapasan yang dangkal dan lambat serta batuk yang lemah.
perawat mengkaji frekuensi, irama kedalaman ventilasi pernapasan, kesimetrisan gerakan dinding dada, bunyi nafas dan warna membran mukosa.
b) Kepatenan jalan nafas
bila atau
salah satu kekhawatiran terbesar perawat adalah obstruksi jalan nafas akibat aspirasi muntah, akumulasi sekresi mukosa di faring, atau bengkaknya spasma faring 2. Status sirkulasi
Pasien berisiko mengalami komplikasi kardiovaskular akibat kehilangan darah secara aktual
pengkajian kecepatan denyut dan irama jantung yang teliti serta pengkajian tekanan darah menunjukkan status kardiovaskular
perawat membandingkan ttv praoperatif dengan pasca operasi dokter harus diberitahu jika tekanan darah pasien terus menurun dengan cepat pada setiap pemeriksaan
3. Status neurologi
Perawat mengkaji tingkat kesadaran pasien dengan cara memanggil namanya dengan suara
Mengkaji respon nyeri.
4. Muskuloskeletal
Kaji kondisi organ pada area yang rentan mengalami cedera posisi pasca bedah
Diagnosa yang lazim muncul 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan efek samping dari anestesi 2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka post operasi 3. Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan
RENCANA KEPERAWATAN NO DIAGNOSA (POST TUJUAN
INTERVENSI
OPERATIF) 1
Gangguan pertukaran
Setelah
dilakukan
gas tindakan
keperawatan
berhubungan dengan diharapkan
kerusakan
efek samping dari pertukaran anestesi
terjadi
gas
1. Kaji bunyi paru, frekuensi nafas, kedalaman usaha nafas 2. auskultasi bunyi nafas, tandai
tidak
area penurunan atau hilangnya
dengan kriteria
ventilasi, dan adanya bunyi
hasil:
tambahan
1. Status neurologis dalam
batas
normal
3. Pantau hasil gas darah dan kadar elektrolit 4. Pantau status mental
2. Dipsneau
tidak
ada
5. Observasi terutama
terhadap
sianosis
membran
mukosa
mulut 6. Pantau status pernapasan dan oksigenasi 7. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam 8. Kolaborasi
dalam
pemberian
oksigen
sesuai
dengan
kebutuhan 2
Kerusakan integritas Setelah kulit dengan operasi
dilakukan Catat karakteristik luka post operasi
berhubungan tindakan luka
keperawatan
post diharapkan integritas terjadi
kerusakan kulit
tidak
dengan kriteria
hasil :
1. Catat karakteristik dari beberapa drainase 2. Bersihkan luka post operasi tiap hari 3. Pertahankan teknik septik dan
1. Kerusakan
kulit
tidak ada 2. Eritema
antiseptik dalam perawatan luka post operasi
kulit
4. Pantau luka setiap mengganti
2tidak ada
perban
3. Luka tidak ada pus
5. bandingkan dan catat secara teratur
4. Suhu tubuh dalam batas normal
perubahan-perubahan
pada luka 6. ajarkan pasien dan keluarga dalam proses perawatan luka
3
Nyeri
akut Setelah
dilakukan
berhubungan dengan tindakan proses pembedahan
keperawatan
diharapkan
nyeri
berkurang atau teratasi dengan kriteria hasil: 1. Pasien
1. Kaji nyeri secara komprehensif (lokasi,
karakteristik,
frekuensi, kualitas
durasi,
dan fase
presipitasi) 2. Observasi reaksi ekspresi wajah dari ketidaknyamanan
melaporkan nyeri
3. Monitor tanda-tanda vital pasien
berkurang dengan
4. Gunakan komunikasi terapeutik
skala nyeri2-0 2. Ekspresi
wajah
pasien tenang 3. Pasien
dapat
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien 5. kontrol faktor lingkungan yang mempengaruhi
nyeri
seperti
istirahat dan tidur
suhu ruangan, pencahayaan dan
dengan nyaman
kebisingan 6. Ajarkan pasien teknik relaksasi nafas dalam untuk mengontrol nyeri 7. Kolaborasi
dengan
tim
kesehatan
lainnya
dalam
pemberian
analgesik
untuk
mengurangi nyeri 8. Evaluasi tindakan pengurangan nyeri
Evaluasi Keperawatan Pascaoperatif
Evaluasi yang diharapkan pada pasien pascaoperatif bedah payudara adalah sebagai berikut :
Kembalinya fungsi fisiologis pada seluruh system secara normal
Tidak terjadi cedera pada korda
Tidak terjadi komplikasi pasca bedah
BAB IV
PENUTUP A. KESIMPULAN Onkologi adalah sebuah cabang dari ilmu kedokteran yang berfokus atau memiliki spesialisasi pada penyakit kanker. Ilmu onkologi sendiri mempelajari mengenai bagaimana cara mendiagnosa, mengobati, merawat hingga cara pencegahan penyakit kanker,sedangkan Kanker payudara merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal.berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah
DAFTAR PUSTAKA
Pamungkas, Z. 2011, Deteksi Dini KANKER PAYUDARA, Ed. 1, Buku Biru, Yogyakarta. Aimaduddin, A. (2016). Incisi Pada Pembedahan Oncologi. Sub bagian bedah oncology Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah FK UNS - RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.