Kel.4 Makalah Lotion [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

i



KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Lotion ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Dan juga kami berterima kasih pada Dosen mata kuliah Farmasetika Dasar 2 yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



Jakarta, Penyusun



Kelompok 5



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1 1.2 Tujuan Percobaan......................................................................................... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 pengertian lotion ....................................................................................................... 3 2.2 komponen yang terkandung .......................................................................... 3 2.3 cara pembuatan ............................................................................................. 3 2.4 macam fase minyak dan air........................................................................... 4 2.4.1 fase minyak .......................................................................................... 4 2.4.2 fase air .................................................................................................. 4 2.5 Bahan tambahan dalam pembuatan lotion ................................................................ 4 2.6 Bahan pengental dalam lotion................................................................................... 4 2.7 Tujuan di tambahkan bahan baku ............................................................................. 5 2.8 kelebihan beberapa bahan dalam pembuatan lotion di banding bahan lain .............. 5 2.9 bahan pengawet ......................................................................................................... 5 2.10 penerapan lotion ...................................................................................................... 5 2.10.1 lotion dapat digunakan dengan ............................................................................ 5 2.10.2 pemakaian lotion .................................................................................................. 5 2.11 kelebihan dan kekurangan lotion ............................................................................ 6 2.12 kegunaan lotion ....................................................................................................... 6 2.13 Analisa dalam pembuatan lotion ............................................................................. 6 2.14 stuktur kulit ............................................................................................................. 7 BAB III FORMULASI 3.1 Praformulasi .............................................................................................................. 8 3.1.1 ekstrat kulit mangis ................................................................................................ 8 3.2 Alat dan bahan ........................................................................................................ 13 3.3 Cara pembuatan ...................................................................................................... 14 3.4 Evaluasi sediaan ..................................................................................................... 16



BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan............................................................................................................ 18 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 19 DAFTAR PUSKATA BROSUS KEMASAN



1



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Kulit merupakan organ yang menutupi seluruh tubuh dan mempunyaifungsi untuk melindungi dari pengaruh luar. Kerusakan pada kulit akanmengganggu kesehatan manusia maupun penampilan, sehingga kulit perludilindungi dan dijaga kesehatannya. Proses kerusakan kulit ditandai denganmunculnya keriput, sisik, kering, dan pecah-pecah.Lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhistruktur dan fungsi kulit. Polusi udara, angin, dan sinar matahari dapatmembuat kulit menjadi lebih kering akibat kehilangan air oleh penguapan.Secara alamiah, kulit berusaha melindungi diri dari kehilangan air, yaitudengan adanya tabir lemak di atas kulit dengan lapisan film pelindung yangdisebut mantel asam. Kulit kering merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi, hal initidak menimbulkan masalah yang serius tetapi dapat mempengaruhi kulitashidup, rasa tidak nyaman, dan estetik kulit yang buruk karena berkerut.Sebagian besar kulit kering dipengaruhi oleh faktor cuaca, kebiasaan hidup,dan adapula yang disebabkan oleh penyakit tertentu. Ciri dari kulit keringantara lain terasa kaku/tegang seperti tertarik setelah mandi, berendam, atauberenang. Kulit kering juga terlihat mengkerut dan dehidrasi. Pada kulitkering, kulit akan terasa gatal dan seringkali rasa gatal tersebut bertambahsetelah garukan yang berulang, kulit terlihat pecah-pecah, bersisik, atau mengelupas.



Paparan sinar ultraviolet memberikan efek yang buruk pada kulit seperti penuaan dini sampai penyakit kanker kulit. Konsumsi zat antioksidan pada kulit sangat dibutuhkan kulit untuk melawan radikal bebas dari sinar UV. Salah satu hasil alam asli Indonesia adalah buah manggis yang terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dari buah lainnya. Senyawa xanton yang terdapat paling banyak pada kulit manggis telah diteliti sebelumnya oleh Miryanti, dkk (2011) menghasilkan aktivitas antioksidan kuat dimana nilai EC50 sebesar 8,667. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas reaktif menjadi bentuk tidak reaktif yang relatif stabil sehingga dapat melindungi Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas reaktif menjadi bentuk tidak reaktif yang relatif stabil sehingga dapat melindungi sel dari efek bahaya radikal bebas (Nova, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan ekstrak kulit manggis dalam sediaan topikal berupa losion karena bentuk losion merupakan sediaan yang paling mudah diserap kulit.



Sediaan topikal seperti losion kulit merupakan salah satu jenis produk industri kosmetik hasil emulsi minyak dalam air (oil on water atau o/w) yang digunakan untuk menjadikan kulit halus, segar dan bercahaya. Dalam industri kosmetik besar, setil alkohol merupakan salah satu bahan kimia yang umum digunakan dalam pembuatan losion yang berfungsi sebagai pengental, penstabil, dan pengemulsi, namun ada bahan alami lain yang dapat digunakan untuk menggantikan fungsi setil alkohol yaitu karaginan.



1.2 Tujuan Percobaan



Adapun beberapa tujuan yang akan dibahas pada isi makalah ini yaitu sebagai berikut : 1



Mahasiswa diharapkan mampu menyusun rancangan formula serta membuat sediaan semi padat khususnya lotion yang dibuat dalam bentuk emulsi.



2



Mahasiswa diharapkan mampu memciptakan produk farmasi bernilai jual



2



3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Pengertian Lotion Menurut Farmakope Indonesia edisi ke III, Lotion adalah sediaan cair berupa suspensi atau disperse, digunakan seagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok. Lotion menurut The British Pharmaceutical Codex adalah persiapan cair ditujukan untuk aplikasi ke kulit, atau menggunakan bulu sebagai mencuci untuk irigasi aural, hidung, mata, lisan, atau uretra. Mereka biasanya mengandung zat kimia tertentu dalam suspensi atau larutan di dalam kendaraan (pembawa) air.



2.2 Komponen yang terkandung Lotion Komponen-komponen penyusun lotion adalah: a). Pelembab b). Pengemulsi c). Bahan Pengisi d). Pembersih e). Bahan aktif f). Pelarut g). Pewangi h). Pengawet



2.3 Cara PembuatanLotion Proses pembuatan Lotion secaca garis besar adalah mencampurkan fase minyak dengan fase air (emulsifikasi). a). Fase air dan emulgator dihomogenkan. b).Ditambahkan Fase minyak. Kedua fase masing-masing dipanaskan hingga larut kemudianbaru dicampur.



3



c).Setelah



keduanya



tercampur



baru



ditambahkan



pengawet



(sebagai



anti



mikroorganisme)dan pewangi. Pengawet & Pewangi ditambahkan setelah suhu camp. turun hingga 40º sampai dengan 30ºC. 2.4 Macam Fase Minyak & Air 2.4.1 Fase minyak: 



Asam stearat







Gliseril mono stearat







Cetil alkohol







Petrolatum USP







Minyak mineral







Isopropil palmitat



2.4.2 Fase air: 



Air bebas ion







Gelatin







Gliserin







Triethanolamine 99%



2.5 Bahan Tambahan dalam pembuatan Lotion l Zat Aktif ( vitamin, ekstrak, whithening/pemutih, dsb) l Pengental l Pengawet l Pewangi l Pewarna



2.6 Bahan Pengental dalam Lotion 



Gum xanthan







Gum guar







Karbomer







PEG-6000 disteara







PEG-120 metil glukosa dioleat







Gelatin 4







Petroleum jelly



2.7 Tujuan ditambahkan bahan pengental: 



Membuat kental campuran







Penstabil terhadap perubahan panas dan Ph







Memperbaiki viskositas



2.8 Kelebihan Beberapa Bahan dalam pembuatan Lotion dibandingkan bahan lain Ø Gelatin selain sebagai bahan pengental juga berfungsi sebagai pengemulsi, penstabiI, pengikat air dan pembentuk gel. Selain itu pemakaian gelatinsebagai bahan pengental juga dapat mengurangi resiko pennyakit kanker kulit yang ditimbulkan dari penggunaan bahan pengental golongan akrilamid dalam jangka waktu panjang. Ø Glicerin untuk mencegah pengeringan berlebih (tetap lembab untuk jangka waktu yang cukup). Ø Alkohol untuk meningkatkan pengeringan dan pendingin. 2.9 Bahan Pengawet



Bahan pengawet penting ditambahkan, dengan tujuan agar tidak terjadi: 



Penguraian oleh mikroorganisme







Perusakan oleh mikroorganisme



 2.10 Penerapan Lotion 2.10.1 Lotion dapat digunakan dengan: 



Kain yang bersih







Katun wol







Kawat kasa







Satu jari







Telapak tangan



2.10.2 Pemakaian Lotio: 



Dioleskan tipis-tipis







Dapat untuk kulit yang luka ( jangan menggunakan suspensi dan mixtura agitanda) maupun kulit yang tidak luka (utuh)



5



2.11 Kelebihan dan Kekurangan lotion a). Kelebihan dari Lotion 1. Lebih mudah digunakan (penyebaran lotion lebih merata daripada krim). 2. Lebih ekonomis (Lotion menyebar dalam lapisan tipis). 3. Umumnya dosis yang diberikan lebih rendah. 4. Kerja sistemnya rendah. b). Kekurangan dari Lotion 1. Bahaya alergi umumnya lebih besar 2. Penyimpanan Bahan Sediaan Obat Lotion tidak tahan lama 3. Bahan Sediaan Obat kurang praktis dibawa kemana-mana 2.12 Kegunaan Lotion



Lotion dapat diaplikasikan ke kulit dengan kandungan obat/agen yang berfungsi sebagai: A. Antibiotik B. Antiseptik C. Anti jamur (anti fungi) D. Kortikosteroid E. Anti- jerawat F. Menenangkan, smoothing (pelembut), pelembab atau agen pelindung (seperti calamine ) G. Pijat H. Memperbaiki kulit (estetika) I. Selain penggunaan untuk medis, lotion banyak digunakan untuk perawatan kulit serta kosmetik



2.13 Analisa dalam pembuatan Lotion Adalah analisa terhadap proses dan setalah menjadi produk jadi, meliputi: 1. Stabilitas emulsi 2. Viskositas 3. Nilai pH 4. Total mikroba 5. Penyusutan berat



6



2.14 Struktur kulit Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit terdapat pori – pori (rongga) yang menjadi tempat keluarnya keringat. Kulit adalah organ yang memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat membahayakan, sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang berperan dalam eksresi, pengatur suhu tubuh, dll. Secara umum kulit memiliki 2 lapisan yaitu Epidermis (Kulit ari) dan Dermis (Kulit Jangat) serta terdapat lapisan lemak bawah kulit (Hipodermis) yang juga sering dibahas. Beberapa sumber juga mengatakan bahwa lapisan lemak bawah kulit juga termasuk ke dalam lapisan kulit, tidak dipisahkan dalam pengelompokkan lapisan kulit tersebut. Lotion bekerja pada kulit bagian epidermis.



7



8



BAB III FORMULASI



3.1 PRAFORMULASI 3.1.1 Ektra Kulit Manggis ekstrak kulit manggis dalam bentuk losion bertujuan untuk melihat aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis setelah diformulasikan dengan bahan-bahan komponen losion lain, yang diantaranya substitusi setil alkohol oleh karaginan sebagai pengemulsi, penstabil dan pengental. Serangkaian pengujian yang dilakukan meliputi penentuan aktivitas antioksidan ekstak kulit manggis murni dengan persentase inhibisi DPPH, penentuan aktivitas antioksidan losion ekstrak kulit manggis dengan konsentrasi 10%, 15% dan 20% dengan persentase inhibisi DPPH, uji sediaan losion yang meliputi uji total mikrobia, uji pH, uji viskositas, uji homogenitas, uji daya sebar, uji iritasi pada hewan coba dan terakhir uji persentase kelembaban pada probandus. Ketiga formulasi losion memberikan persen inhibisi yang besar terhadap DPPH dengan kisaran 72,994% - 94, 306%.Derajat keasaman losion berkisar antara 7,34 – 7,698. Berdasarkan pengolahan data pengujian dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT), ada beda nyata pada perlakuan konsentrasi ekstrak kulit manggis dalam losion terhadap aktivitas antioksidan, derajat keasaman, sedangkan pada uji daya sebar losion. GLISERIN(FI IV hal 413,HandbookofPharmaceuticalExcipient edisi6 hal 283). Rumus Molekul



: C3H8O3.



BeratMolekul



: 92,09



Pemerian



:Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak). Higroskopis, netral terhadap lakmus.



Kelarutan



: Dapatbercampurdengan air dandenganetanol; tidaklarutdalamkloroform, dalameter, dalamminyaklemak, dandalamminyakmenguap.



TitikBeku



: -1,60 C.



Khasiat



:Pelarut.



Konsentrasi



: 55%)



sangat



lembab.



18



BAB IV Pembahasan



4.1 Pembahasan Kandungan yang terdapat pada kulit manggis yaitu xanthone yang mempunyai fungsi besarterutama untuk kulit tubuh kita sehingga pada makalah ini kita membuat formulasi lotion dengan ekstra kulit manggis yang diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kulit kita berupa : bebas kusam, melembutkan bagian paling kasar, proteksi setia untuk kulit, mencegah masalah kulit, mencerahkan kulit, meratakan rona kulit, mengencangkan kulit, mencegah timbulnya flek, mencegah dehidrasi, perlindungan dari sinar UVA dan UVB Pada formulasi pertama kita menggunakan ekstra kulit manggis sebanyak 15 % dan padaformulasi kedua menggunakan ekstra kulit manggis sebanyak 20% dengan bahan tambahan yang sama. Untuk menentukan hasil formulasi yang terbaik dilakukan beberapa pengujian yang pertama yaitu dengan uji total mikroba, uji PH, Uji viskositas, Uji Homogenitas losion, Uji Daya Sebar, Uji Iritasi, dan Analisis sediaan terhadap kelembapan kulit



19



Bab V Kesimpulan dan saran



5.1. Kesimpulan Kesimpulan dari makalah ini adalah



1. Lotion menurut FI III adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk sebuk halus dengan bahan pensuspensiyang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air (o/w atau m/a) dengan surfaktan yang cocok.



2. Dalam pembuatan lotion dilakukan beberapa pengujian diantaranya dengan uji total mikroba, uji PH, Uji viskositas, Uji Homogenitas losion, Uji Daya Sebar, Uji Iritasi, dan Analisis sediaan terhadap kelembapan kulit.



20



DAFTAR PUSTAKA 



Anief. Farmasetika. Gajah Mada University Press :Yogyakarta.







Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ed 4.Universitas Indonesia Press: Jakarta







Anonim.1979.Farmakope Indonesia Jilid III.Jakarta:Departemen Kesehatan Republik Indonesia.







Anonim. 1979.Farmakope Indonesia Jilid IV.Jakarta:Departemen Kesehatan Republik Indonesia.







Ansel, Howard C.2008.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.UI PRESS:Jakarta.







Anonim. 1911. The British Farmaceutical Codex. Diterbitkan oleh Dewan Pharmaceutical Society of Great Britain. (didownload melalui Google 7/11/2010).







Munson, J. W., 1991, Analisis Farmasi Metode Modern, Airlangga University Press, Surabaya







Nova, Firsan. 2012.Analisis Farmasi,Jakarta: Raja Grafindo Persada.







Prakash, A, 2001, Antioxidant Activity, Heart of Giant Recource19 (2), 1-4







Syeni, 2008