Kelainan Pada Tulang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KELAINAN PADA TULANG



1. Kifosis Kifosis merupakan kondisi yang ditandai dengan lekukan punggung yang condong ke depan. Terkadang, derajat lekukan tertentu dapat dikategorikan sebagai kondisi normal, namun istilah kifosis umumnya digunakan untuk menjelaskan adanya kondisi lekukan yang berlebih. Walaupun kifosis dapat terjadi pada usia berapa pun, kondisi ini paling sering diamati pada wanita yang lebih tua.Kifosis yang berkaitan dengan usia sering kali terjadi setelah osteoporosis melemahkan tulang belakang hingga menyebabkan keretakan dan kompresi. Kifosis jenis lainnya dapat dilihat pada anak dan remaja akibat malformasi dari tulang belakang atau penjepitan tulang belakang seiring dengan berjalannya waktu.Kifosis yang ringan dapat menyebabkan sedikit gangguan, namun kasus yang lebih berat dapat menyebabkan timbulnya nyeri dan perubahan bentuk. Penanganan pada kifosis bergantung dari usia, penyebab lekukan, serta dampak dari lekukan. +Penyebab Masing-masing tulang yang membentuk tulang belakang memiliki bentuk yang menyerupai silinder yang tersusun. Kifosis dapat terjadi ketika tulang belakang pada punggung atas mengalami perubahan bentuk.Deformitas tersebut dapat disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan, termasuk: -Osteoporosis Kondisi yang menyebabkan pengeroposan tulang ini dapat menyebabkan fraktur akibat kompresi tulang. Osteoporosis paling sering terjadi pada orang dengan usia lanjut, terutama wanita, dan pada orang yang mengonsumsi kortikosteroid dosis tinggi selama jangka panjang. -Degenerasi diskus Diskus yang lunak dan sirkluer berfungsi sebagai bantalan pada tulang belakang. Seiring dengan bertambahnya usia, diskus menjadi semakin kering dan mengecil, yang memperburuk kondisi kifosis.



-Cacat bawaan



Bila tulang belakang dari bayi tidak berkembang dengan baik pada saat di dalam rahim, tulang dapat tidak terbentuk secara sempurna, yang menyebabkan kifosis. -Adanya sindrom tertentu Kifosis pada anak-anak dapat berkaitan dengan beberapa sindrom, seperti sindrom Marfan atau Prader-Willi. -Kanker dan pengobatan kanker Kanker pada tulang belakang dapat membuat tulang belakang menjadi lemah dan lebih rentan terhadap fraktur kompresi, demikian pula halnya dengan kemoterapi dan terapi radiasi pada kanker.



+Gejala Selain bentuk tulang belakang yang mengalami lekukan abnormal, kifosis juga dapat menyebabkan nyeri punggung. Tak hanya itu, kondisi ini menyebabkan kekakuan pada sebagian orang.Pada beberapa kasus, khususnya kifosis yang ringan, gejala atau tanda-tanda kifosis bisa saja tidak timbul atau tampak.



+Diagnosis Untuk menetapkan diagnosis kifosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dalam pemeriksaan tersebut, dokter akan memeriksa tinggi badan dan meminta penderita untuk membungkukkan badan ke depan sambil melihat posisi tulang belakang dari samping.Pada orang dengan kifosis, lekukan dari punggung atas dapat lebih tampak pada posisi ini. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan neurologis untuk mengevaluasi refleks dan kekuatan otot. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan mencakup: -Pemeriksaan pencitraan Pemeriksaan pencitraan yang dilakukan dapat berupa sinar X untuk melihat derajat kurvatura dan adanya deformitas pada tulang belakang.Selain itu pemeriksaan computerized tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI) juga bisa dilakukan bila dokter mencurigai adanya tumor atau infeksi.



-Pemeriksaan persarafan Bila orang tersebut mengalami rasa baal atau kelemahan otot, dokter dapat merekomendasikan beberapa pemeriksaan yang dapat menentukan kemampuan hantaran impuls saraf antara tulang belakang dan ekstremitas. -Penanganan Penanganan dari kifosis bergantung dari penyebab yang mendasari serta tanda dan gejala yang timbul. Berbagai metode penanganan yang dapat dilakukan adalah: -Pengobatan Dokter dapat meresepkan pengobatan anti-nyeri untuk mengatasi nyeri, atau pengobatan untuk osteoporosis dan penguatan tulang pada orang yang diketahui mengalami osteoporosis. -Terapi Beberapa jenis kifosis dapat diatasi dengan olahraga, terutama olahraga peregangan yang dapat meningkatkan fleksibilitas tulang



*Gambar kelainan tulang (kifosis)



2. Skoliosis



Skoliosis adalah masalah tulang belakang yang paling sering terjadi sesaat sebelum masa pubertas. Kondisi ini ditandai dengan melengkung atau membeloknya tulang belakang ke samping. Skoliosis biasanya disebabkan oleh berbagai kondisi khusus seperti cerebral palsy dan distrofi otot. Namun pada kebanyakan kasus, penyakit ini tidak diketahui penyebabnya. Ada sekitar 3% dari remaja di dunia yang mengalami skoliosis.Sebagian besar kasus skoliosis yang terjadi masih dalam tahap ringan. Tapi seiring perjalanan pertumbuhan anak, kondisinya bisa semakin parah. Jenis penyakit berat bahkan berisiko melumpuhkan. Ketika kurva tulang belakang membengkok sangat parah, jumlah ruang di dalam dada jadi berkurang. Ini dapat mengakibatkan paru-paru sulit berfungsi dengan normal.Anak-anak yang menderita skoliosis ringan dapat dimonitor secara ketat dengan sinar-X untuk melihat apakah pembengkokannya semakin buruk atau tidak. Dalam banyak kasus, tidak diperlukan perawatan khusus. Beberapa pasien mungkin memerlukan brace atau penyangga khusus untuk mencegah memburuknya lekukan yang terjadi.Pada kasus skoliosis parah, pembedahan mungkin harus ditempuh sebagai solusi. Selain untuk mencegahnya semakin memburuk, operasi juga dapat meluruskan kembali tulang belakang yang bengkok parah akibat skoliosis. +Ciri-ciri Skoliosis Ada beberapa pertanda yang biasa muncul pada penderita skoliosis. Gejala biasanya sudah muncul saat pasien masih kanak-anak antara usia 8-10 tahun. Gejala ini bisa semakin parah seiring bertambahnya umur. a.Bahu penderita tidak berada dalam posisi sejajar/tidak sama tinggi b.Kepalanya seperti tidak berada di tengah-tengah tubuh c.Salah satu bagian pinggul/pinggangnya menonjol d.Salah satu sisi tulang rusuk menonjol e.Ketika pasien berdiri tegak, kedua tangannya tidak berada dalam posisi sejajar di kedua sisi tubuh f.Ketika dalam posisi membungkuk, kedua sisi punggungnya memiliki ketinggian berbeda. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat memengaruhi kepercayaan diri anak hingga dewasa. Tidak sedikit orang dewasa yang tidak menyadari gejalanya saat masih anak-anak. Ketika semakin parah, selain gejala di atas, penderita akan merasakan kebas atau lemas di area kaki. Kesulitan berjalan, kesulitan berdiri tegak hingga kelelahan dan napas yang pendek juga kerap dialami oleh penderita skoliosis dewasa.



+Penanganan Terhadap Skoliosis Pada sebagian besar anak-anak dengan skoliosis ringan tidak memerlukan perawatan khusus dengan penyangga atau operasi. Mereka hanya perlu diperiksa secara berkala untuk melihat apakah ada perubahan pada bentuk tulang belakang mereka seiring pertambahan usia.Meskipun ada langkah-langkah penanganan khusus untuk penderita jenis ringan, sedang hingga parah, langkah pengobatan biasanya ditentukan berdasarkan kebutuhan masing-masing individu.



Ada 2 terapi yang dapat dilakukan yakni:



1)Braces Untuk penderita skoliosis sedang, dokter biasanya akan menyarankan penggunaan braces atau penyangga. Gunanya bukan untuk meluruskan kembali tulang belakang, tapi untuk mencegah semakin parahnya lekukan. Penggunaan braces ini dilakukan selama tulang masih belum berhenti tubuh. Saat anak perempuan mulai menstruasi atau anak laki-laki mulai mengalami pertumbuhan bulu-bulu di area tubuh, penggunaan braces bisa dihentikan. 2)Operasi Operasi untuk skoliosis yang paling umum dilakukan adalah spinal fusion. Tujuannya untuk mengurangi keparahan lekukan dan mencegah tulang semakin membengkok. Ada beberapa komplikasi yang harus diwaspadai dalam operasi ini seperti pendarahan, infeksi hingga kerusakan saraf



*Gambar kelainan tulang (skoliosis)



3. Lordosis Lordosis adalah kondisi tulang belakang bagian bawah yang melengkung secara berlebihan dan terlihat seperti tulang ditarik ke depan. Sebenarnya bagian tulang belakang bagian bawah semua orang memang sedikit melengkung membentuk tulang belakang seperti huruf S.Kondisi ini membantu manusia untuk menopang berat kepala agar seimbang dan mempertahankan struktur gerak secara fleksibel. Kondisi kurva tulang belakang bagian punggung bawah yang terlalu menjorok ke dalam disebut lordosis atau swayback, melebihi kondisi lengkungan tulang belakang yang normal.Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan pada tulang belakang yang sangat menyakitkan dan berefek sulitnya bergerak serta nyeri tulang. Pembahasan tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasi lordosis akan dijelaskan dalam artikel ini.



+Penyebab Lordosis Tulang adalah bagian penting dalam tubuh yang berfungsi untuk menopang tubuh sehingga kesehatan tulang juga harus dijaga. Beberapa masalah kesehatan tulang sering terjadi salah satunya adalah lordosis.Gangguan pada tulang belakan ini dapat menyerang siapa saja dari semua usia. Terdapat berbagai macam penyebab lordosis tergantung pada faktor dan kondisi setiap orang. Penyebab yang paling umum adalah kebiasaan posisi duduk yang tidak tepat sehingga mempengaruhi bentuk tulang belakang. Berikut ini beberapa penyebab tulang belakang bagian bawah melengkung, yaitu:



1. Spondilolistesis Spondilolistesis adalah kondisi tulang belakang bagian punggung bawah yang bergeser jauh ke bagian depan tulang belakang. Kondisi ini dapat terjadi karena bawaan genetika. Beberapa



kasus spondilolistesis umumnya terjadi karena cedera pada saat olahraga berat. Cara mengatasi spondilolistesis dengan terapi atau operasi.



2. Osteoporosis Osteoporosis adalah kondisi hilangnya kepadatan tulang yang menyebabkan risiko patah tulang meningkat. Gejala osteoporosis sering tidak disadari. Jika Anda merasa punggung bagian atas melengkung ke depan, maka segera hubungi dokter.



3. Osteosarkoma Osteosarkoma adalah kanker tulang yang umumnya terjadi di tulang dekat bahu. Osteosarkoma umumnya terjadi di masa remaja karena risiko tumor yang berkembang cepat di masa awal pertumbuhan.



4. Obesitas Obesitas adalah kelebihan berat badan, kondisi medis dimana lemak tertimbun dalam waktu yang lama. Penderita obesitas mengkonsumsi kalori harian tubuh melebihi batas normal. Obesitas dapat menyebabkan kelengkungan tulang belakang karena lemak menghimpit tulang.



5. Kebiasaan Mengangkat Berat dan Posisi Duduk Cara mengangkat benda berat yang tidak baik juga dapat menyebabkan masalah tulang. Kondisi ini dapat terjadi apabila Anda mengangkat berat dengan otot yang salah sehingga terjadi ketegangan otot. Tulang belakang bagian bawah juga dapat melengkung karena kebiasaan posisi duduk yang terlalu menjorok ke depan.



6. Akondroplasia Akondroplasia adalah gangguan tulang belakang yang berakibat pada pertumbuhan penderita. Akondroplasia menyebabkan seseorang menjadi kerdil hingga dewasa. Berdasarkan riset dari National Human Genome Research Institute (NHGRI), Akondroplasia disebabkan oleh mutasi spontan pada gen FGFR3 di janin.



+Gejala Lordosis Gejala lordosis adalah penderita merasakan sakit otot dan nyeri tulang belakang. Kondisi tulang belakang yang tidak normal menyebabkan otot-otot tertarik ke arah yang salah. Rasa sakit akibat kondisi tulang ini dirasakan di bahu, leher, dan punggung. Gejala yang paling umum terjadi, yaitu:



1.Nyeri otot 2.Kesemutan 3.Sensasi seperti tersengat listrik 4.Tidak dapat mengontrol otot 5.Kesulitan mengontrol buang air kecil dan air besar 6.Kondisi seperti mati rasa Itulah ciri-ciri lordosis yang paling umum terjadi. Gejala tersebut sering diabaikan karena dianggap hanya nyeri otot biasa. Bila Anda mengalami gejala-gejala kelainan tulang belakang tersebut, mohon segera konsultasikan ke dokter.



*Gambar kelainan tulang (lordosis)



4. Rakitis Rakitis adalah suatu penyakit yang menimpa anak-anak saat terjadi proses perlunakan dan kelemahan pada tulang yang diakibatkan adanya defisiensi vitamin D yang berkepanjangan. +Gejala Rakitis Tanda dan gejala dari penyakit rakitis meliputi: 1.Pertumbuhan terhambat. 2. pada tulang belakang, panggul, dan betis. 3.Kelemahan pada otot. Pada penyakit rakitis, terjadi perlunakan pada ujung-ujung tulang dimana pada daerah tersebut terdapat lempeng pertumbuhan, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya kelainan tulang seperti: 4.Bengkok pada kaki. 5.Penebalan pada tulang di pergelangan tangan dan pergelangan kaki. 6.Tulang dada menjadi menonjol.  



+Diagnosis Rakitis



Diagnosis dari rakitis ditegakkan oleh dokter melalui pemeriksaan fisik. Dokter akan berhati-hati meraba dan menekan tulang dari anak untuk memeriksa ada atau tidaknya kelainan pada tulang tersebut. Dokter terutama akan memberi perhatian khusus pada tulang tengkorak, tulang kaki, tulang dada, pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Selain itu pemeriksaan penunjang dengan melakukan pengukuran kadar vitamin D dan kalsium melalui darah dan pemeriksaan pencitraan dengan X-ray dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis rakitis. +Penyebab dan Faktor Risiko Rakitis Penyebab dari rakitis adalah adanya defisiensi dari vitamin D. Vitamin D berguna sebagai suatu zat yang dapat mengabsorbsi kalsium dan fosfat dari makanan, dengan adanya vitamin D ini, tulang-tulang dapat mendapatkan kalsium yang cukup. Saat terjadi kekurangan vitamin D, maka kalsium dan fosfat tidak dapat diabsorbsi dengan baik dan optimal.Vitamin D didapatkan melalui sinar matahari dan melalui makanan seperti minyak ikan, lemak ikan dan kuning telur. Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup sinar matahari dan tidak mendapatkan makanan yang menjadi sumber vitamin D akan memiliki kecenderungan mengalami defisiensi dari vitamin D.Selain dari kesalahan pada sumbernya, masalah dapat terjadi pada proses absorbsi di tubuh anak. Pada masalah absorbsi ini, anak telah mendapatkan cukup sumber vitamin D, namun tubuhnya tidak mengabsorbsi vitamin D tersebut. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kelainan ini antara lain adalah: 1.Penyakit Celiac. 2.Penyakit radang usus. 3.Fibrosis sistik. 4.Masalah pada ginjal. +Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang anak mengidap rakitis adalah: 1.Memiliki warna kulit yang gelap. 2.Ibu mengalami defisiensi vitamin D saat mengandung. 3.Anak-anak yang lahir dan tinggal di daerah yang jarang sinar matahari. 4.Anak-anak yang lahir prematur. 5.Obat-obatan seperti obat antikejang dan obat anti virus yang dapat mengganggu proses penyerapan vitamin D oleh tubuh. +Penanganan Rakitis



Sebagian besar dari penyakit rakitis diterapi dengan suplementasi vitamin D dan kalsium yang adekuat. Dosis dari pemberian suplementasi diberikan sesuai kebutuhan anak. Selanjutnya perkembangan dari kondisi dilakukan melalui pengecekan darah untuk mengukur kadar vitamin D dan kalsium serta pemeriksaan X-ray.Pada beberapa kasus, dimana terjadi kelainan pada tulang belakang, dokter menganjurkan penggunaan korset atau brace untuk menopang tulang belakang. Pada anak-anak yang mengalami kelainan tulang belakang yang parah, dokter menganjurkan penanganan dengan operasi. +Pencegahan Rakitis Penyakit rakitis dapat dicegah melalui beberapa cara, yaitu: 1.Anak harus mendapatkan cukup sinar matahari, setidaknya 10-15 menit di pagi hari menjelang siang, anak harus terpapar sinar matahari. 2.Anak harus diberikan makanan yang banyak mengandung vitamin D seperti: 3.Minyak ikan. 4.Kuning telur. 5.Roti. 6.Sereal. 7.Susu formula. 8.Susu. 9.Jus jeruk. 10.Suplementasi vitamin D juga dapat diberikan sebagai tambahan.



*Gambar kelainan tulang (rakitis)



5. Polio Polio adalah sebuah penyakit yang menyerang sistem taraf pusat dan disebabkan oleh infeksi virus yang sangat mudah menyebar. Penyakit ini sangat mudah menyebar terutama pada anakanak dibawah usia 5 tahun.



+Gejala Polio Gejala dari penyakit polio ini dapat muncul bermacam-macam. Kendati 95 hingga 99% dari orang yang terinfeksi virus polio ini tidak memiliki gejala apapun. Namun, perlu diketahui, meskipun pengidap polio tidak memiliki gejala, ia tetap dapat menyebarkan virus ini kepada orang lain yang berada disekitarnya. -Gejala dari polio tipe non-paralisis adalah sebagai berikut: 1.Demam. 2.Nyeri menelan. 3.Nyeri kepala. 4.Muntah. 5.Lemas. 6.Meningitis. -Gejala dari polio tipe paralisis yaitu sebagai berikut:



Gejala awal yang muncul dapat menyerupai polio tipe non-paralisis namun setelah satu minggu, gejala lainnya akan mengikuti. 1.Kehilangan refleks. 2.Nyeri otot dan kram otot yang parah. 3.Kaki menjadi terkulai. 4.Paralisis yang terjadi tiba-tiba, hal ini dapat bersifat temporer maupun permanen. 5.Kelainan ekstremitas bawah, terutama pada pinggul dan pergelangan kaki. 6.Sindroma paska polio Polio sangat mungkin untuk muncul kembali meskipun seseorang telah dinyatakan sembuh. Hal ini dapat terjadi 15 - 40 tahun setelah  seseorang pertama kali terinfeksi. Gejala yang sangat umum terjadi antara lain adalah: 1.Kelemahan pada otot dan sendi. 2.Nyeri otot yang terus memburuk. 3.Menjadi mudah lelah dan lesu. 4.Berkurangnya massa otot. 5.Kesulitan dalam menelan dan bernapas. 6.Sleep-apnea, gangguan bernapas pada saat tidur. 7.Rendahnya toleransi terhadap coach dinging. 8.Depresi. 9.Masalah dalam konsentrasi dan daya ingat. +Diagnosis Polio Diagnosis dari polio sendiri ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan dapat dibantu dengan pemeriksaan penunjang. Dalam anamnesis, dokter akan mencari gejala-gejala yang muncul, kemudian melalui pemeriksaan fisik dokter akan mencari tanda-tanda penyakit seperti adanya kaku kuduk, dan kelainan pada refleks.Pemeriksaan penunjang melalui pemeriksaan swab tenggorok, pemeriksaan feses dan analisis cairan sistem taraf pusat juga dapat dilakukan untuk mencari keberadaan dari virus polio.



+Penyebab dan Faktor Risiko Polio Virus polio menyebar melalui kontak dengan feses yang terinfeksi. Barang-barang yang dekat dengan feses yang terinfeksi juga dapat menjadi pusat penyebaran dari virus. Tidak jarang pula virus ini ditularkan dari pengidap ke orang sekitar melalui bersin maupun batuk. Orang-orang yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini adalah: 1.Orang yang tinggal di daerah terpentin dengan sulitnya akses air mengalir yang bersih terutama untuk MCK. 2. hamil dengan HIV positif. 3.Anak-anak yang tidak divaksinasi. 4.Bagi orang-orang yang tidak pernah divaksinasi, risiko tertular penyakit ini akan semakin tinggi, bila: 5.Bepergian ke daerah yang baru saja terjadi wabah polio. 6.Tinggal atau merawat pengidap polio. 7.Bekerja dengan spesimen virus. 8.Sudah menjalani operasi tonsilektomi. +Penanganan Polio Sampai saat ini obat untuk menyembuhkan polio belum ditemukan. Maka jika seseorang mengidap penyakit polio, dokter akan merawat dan memberi terapi suportif, selain itu pengidap polio juga perlu diisolasi. Terapi suportif yang diberikan dapat berupa: 1.Tirah baring. 2.Obat anti nyeri. 3.Obat antispasmodic untuk membuat otot menjadi relaks. 4.Antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih. 5.Ventilator portabel untuk membantu pernapasan. 6.Fisioterapi.



+Pencegahan Polio Pencegahan dari penyakit polio ini adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi polio sendiri sudah ditemukan sejak tahun 1957 dan menjadi salah satu upaya pencegahan yang paling efektif. Vaksinasi diberikan sebanyak 3x dan ditambah dengan 1x booster. Vaksinasi perlu diberikan pada anak di usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan dan booster-nya di antara usia 4-6 tahun *Gambar kelainan tulang (polio)