Kelompok 1, Ekg [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ELEKTROKARDIOGRAM Makalah Ini disusun untuk Memenuhi Tugas Semester III Mata Kuliah Fisika Kesehatan Dosen Pengampu Prabawati Budi Utami, M. Pd



Disusun oleh : Indah Nurhidayati



P1337424418006



Salsabila Nur Faridah



P1337424418007



Puput Nur Hayati



P1337424418015



Adinda Putri Sholiha



P1337424418019



Sherly Permatasari



P1337424418021



Fana Vega Novenia



P1337424418050



PRODI SI TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 1



2019-2020



2



KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Fisika Kesehatan yang berjudul “ Elektrokardiogram” ini dengan tepat waktu. Dalam penyelesaian makalah ini, penyusun mendapat banyak bantuan oleh berbagai pihak. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Prabawati Budi Utami, M. Pd selaku dosen mata kuliah Fisika Kesehatan yang telah memberikan tugas makalah dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini. 2. Teman-teman kelas S1 Terapan Kebidanan Semarang yang telah memberikan motivasi dan saran-saran dalam penyelesaian makalah ini. 3. Orang tua yang tidak pernah lelah memberikan motivasi dan doa dalam penyelesaian makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Besar harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai informasi ataupun pengetahuan bagi pembaca dan dapat menjadi literatur guna membantu mahasiswa dalam belajar mata kuliah Fisika Kesehatan.



Semarang, 29 September 2019



Penyusun



DAFTAR ISI i



KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1 1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................1 1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................2 2.1 Pengertian Elektrokardiogram ...................................................................................2 2.2 Fungsi Elektrokardiogram ......................................................................................... 2 2.3 Cara Kerja Elektrokardiogram ...................................................................................3 2.3.1 Perlengkapan Alat-Alat pada Pemasangan Elektrokardiogram .....................3 2.3.2 Persiapan Pasien ............................................................................................. 3 2.3.3 Prosedur Tindakan Pemasangan Elektrokardiogram .....................................3 2.4 Jenis Metode Pengukuran Elektrokardiogram ........................................................... 5 2.4.1 Aspek Fisiologis dari Jenis Pengukuran Elektrokardiogram ......................... 6 2.4.2 Prinsip Pengukuran dan Instrumentasi yang Digunakan ................................ 7 2.4.3 Prinsip Pengolahan Sinyal yang Diperlukan Pada Aplikasi Bidang Medis ...8 BAB III PENUTUP ..............................................................................................................9 3.1 Saran .......................................................................................................................... 9 3.2 Kesimpulan ................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................10



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Electrocardiograph (ECG) adalah suatu gambaran dari arus elektrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama suatu denyut jantung. Electrocardiograph dibuat dengan menerapkan electroda untuk pada komponen badan untuk mengambil sinyal kecil dari tubuh kepada monitoring instrumen. ECG menyediakan informasi kondisi jantung. Rekaman ECG ini digunakan oleh dokter atau ahli medis untuk menentukan kondisi jantung dari pasien, yakni untuk mengetahui hal-hal seperti frekuensi (rate) jantung, arrhytmia, infark miokard, pembesaran atrium, hipertrofi ventrikular, dll. Selama melakukan aktifitasnya diruangan kantornya, si dokter juga seharusnya denganmudah mendapatkan data monitoring kondisi jantung pasien, dan perangkat ini akanmelakukan pengiriman data tentang kondisi jantung pasien melalui jaringan yang akan diteruskan ke computer si dokter. Dimungkinkan dengan sistem ini dunia kedokteran dapatlebih dimudahkan dalam pemilihan catatan data medis si pasien oleh dokter. perubahankondisi dapat dengan cepat dideteksi untuk kemudian mengambil langkahlangkah berikutnya. Untuk itulah maka dibuatlah Desain dan Implementasi Monitoring EKG 12 Lead,dengan sistem ini mempunyai kemampuan yang lebih untuk dapat mendeteksi segala kondisi perubahan kesehatan jantung pasien dan memudahkan dalam pengarsipan data hasil rekam medis pasien sehingga bisa digunakan untuk analisa tindakan selanjutnya dan history penyakit pasien. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa Itu Elektrokardiografi (ECG/EKG) ? 2. Apa Fungsi Elektrokardiografi ? 3. Bagaimana Cara Kerja Elektrokardiografi ? 4. Jenis-Jenis Metode Pengukuran Menggunakan Elektrokardiografi ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui apa itu Elektrokardiografi 2. Untuk menngetahui fungsi dari Elektrokardiografi 3. Untuk mengetahui cara kerja Elektrokardiografi 4. Untuk memahami jenis jenis metode pengukran menggunakan Elektrokardiografi 1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Elektrokardiogram Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu sinyal fisiologis yang dihasilkan oleh aktivitas listrik jantung yang diukur dengan menggunakan elektokardiograf. Sebuah detak jantung normal dapat dilihat dari representasi aktivitas listrik yang memiliki pola gelombang PQRST. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro, karena berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunani untuk jantung, gram, sebuah akar Yunani yang berarti "menulis". Analisis sejumlah gelombang dan vektor normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi diagnostik yang penting. -



Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung.



-



EKG memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung akut.



-



EKG membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia).



-



EKG memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (mis. blok cabang berkas kanan dan kiri).



-



EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung.



-



EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. emboli paru atau hipotermia). Elektrokardiogram tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung. Namun,



EKG dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas. 2.2 Fungsi Elektrokardiogram EKG memiliki fungsi untuk melakukan diagnosis terhadap fungsi kerja jantung. Pemeriksaan jantung dengan mesin EKG dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi penyakit jantung misalnya aritmia jantung , pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis) serta penyakit jantung koroner. Jantung merupakan organ vital manusia yang terdiri dari 4 bilik/bagian yang sangat berhubungan dengan organ yang lainnya dimana fungsinya untuk memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh jaringan dan sel tubuh. 2



2.3 Cara Kerja Elektrokardiogram 2.3.1 Perlengkapan Alat-Alat pada Pemasangan Elektrokardiogram a. Mesin Elektrokardiogram ( EKG ) yang dilengkapi dengan 3 kabel, sebagai berikut: 



Satu kabel untuk listrik (power)







Satu kabel untuk bumi (ground)







Satu kabel untuk pasien, yang terdiri dari 10 cabang dan diberi tanda dan warna.



b. Kertas EKG (telah siap pada alat EKG) c. Plat elektrode yaitu 



4 buah elektrode extremitas dan manset







6 Buah elektrode dada dengan balon penghisap.



d. Jelly elektrode e. Kertas tissue f. Bengkok g. Kapas alkohol 2.3.2 Persiapan Pasien a. Pasien diberitahu tentang tujuan perekaman EKG b. Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam keadaan tenang selama perekaman. 2.3.3 Prosedur Tindakan Pemasangan Elektrokardiogram a. Baca Orderan/instruksi pemasangan b. Jelaskan kepada pasien/keluarga tentang tindakan yang akan di lakukan c. Menyiapkan dan mendekatkan alat ke pasien d. Melonggarkan atau melepaskan pakaian bagian atas klien. e. Mengoleskan jelly pada elektorde f. Pasang elektroda pada Ekstermitas atas dan bawah untuk merekam ektermitas lead  Merah pada ektermitas kanan atas  Kuning pada ekstermitas kiri atas  Hitam pada ekstermitas kanan bawah  Hijau pada ekstermitas kiri bawah g. Pasang elektroda parakardial untuk merekam prekardial lead. 3



 Pasang V1 pada interkostal ke 4 garis sternum kanan  Pasang V2 pada interkostal ke 4 garis sternum kiri  Pasang V3 pada pertengahan V2 dan V4  Pasang V4 pada pada interkostal ke5 pada midklavikula kiri  Pasang V5 pada garis axila anterior  Pasang V6 pada pertengahan axila sejajar V4 h. Hidupkan mesin Elektrokardiograam i. Lakukan pencatatan indentitas klien pada EKG j. Lakukan kalibrasi dengan kecepatan ml/detik k. Lakuakn perekaman sesuai order l. Matikan EKG dan lepaskan elektoda pada tubuh klien m. Bantu klien memakai pakaian kembali. Perhatian ! 1. Sebelum bekerja periksa dahulu tegangan alat EKG. 2. Alat selalu dalam posisi stop apabila tidak digunakan. 3. Perekaman setiap sandapan (lead) dilakukan masing - masing 2 - 4 kompleks 4. Kalibrasi dapat dipakai gambar terlalu besar, atau 2 mv bila gambar terlalu kecil. 5. Hindari gangguan listrik dan gangguan mekanik seperti ; jam tangan, tremor, bergerak, batuk dan lain-lain. 6. Dalam perekaman EKG, perawat harus menghadap pasien.



2.4 Jenis Metode Pengukuran Elektrokardiogram 2.4.1 Aspek Fisiologis dari Jenis Pengukuran Elektrokardiogram 4



Instrumen Electrocardiogram (ECG) mampu merekam aktivitas potensial elektrik yang dihasilkan oleh jantung. Dari awal penemuannya hingga sekarang, masih ada beberapa prinsip utama yang tetap digunakan oleh instrumen ini. Beberapa diantaranya adalah identitas nama sinyal gelombang, standar penempatan tempat rekaman pada lengan dan kaki, serta teori pemodelan yang menyatakan jantung sebagai kutub yang berubah-ubah terhadap waktu. Untuk merekam sinyal gelombang ECG, dibutuhkan diferensial rekaman dari titik-titik pengukuran pada permukaan tubuh. Einthoven mendefinisikan beberapa diferensial tersebut sebagai Lead dengan simbol penomoran Romawi. Dengan bantuan kepingan logam sebagai elektroda yang ditempelkan pada permukaan kulit di titik-titik Einthoven, maka terdapat impedansi permukaan kulit yang bersarnya tergantung pada pilihan frekuensi. Keterangan: RA = tangan kanan (right arm), LA = tangan kiri (left arm), dan LL = kaki kiri (left leg). Lead I bertugas merekam keadaan jantung dari bahu bagian atas dan saling mempengaruhi dengan Lead yang lain dengan hubungan II = I + III.



Gambar Tiga Lead bipolar yang dikenal dengan segitiga Einthoven Evolusi ECG berlanjut ketika F.N. Wilson [3] menambahkan konsep perekaman ”multikutub”. Pada konsep ini ada titik referensi yang merata-ratakan beda potensial ketiga cabang lainnya. Wilson menyusun tiga Lead cabang terminal dan enam Lead cabang yang ditempatkan pada dada depan untuk membentuk 12 Lead standar ECG.



5



Gambar Tiga Lead cabang Wilson (VW) dan enam Lead cabang dada depan (Vi) (J.D. Bronzino. The Biomedical Engineering Handbook. 2nd Ed. CRC & IEEE Press. 2000)



2.4.2 Prinsip Pengukuran dan Instrumentasi yang Digunakan Sinyal pengukuran ECG memiliki rentang potensial sekitar 2 mV dan frekuensi 0.05 – 150 Hz. Huruf P, Q, R, S, T, dan U yang dipilih Einthoven sebagai identitas nama gelombang dipakai oleh standar Asosiasi Jantung Amerika (American Heart Association) dan Asosiasi Instrumen Medis tingkat lanjut (Association for the Advancement of Medical Instrumentation). Instrumen modern ECG merupakan sebuah sistem pengukuran yang mengintegrasikan peralatan komputer, 12-16 bit analog-digital (A/D) converter, micro controller, dan processor input-output (I/O). Sistem ECG menghitung matriks-matriks dari 12 sinyal Lead dan menganalisisnya dengan aturan yang baku sehingga tercipta hasil akhir pengukuran.



6



Jenis gelombang ECG: Gelombang P disebabkan oleh arus listrik yang dibangkitkan sewaktu atrium mengalami depolarisasi sebelum kontraksi dan menunjukan depolarisasi pada otot-otot atrial. Gelombang QRS merupakan hasil gabungan repolarisasi otot-otot atrial dan depolarisasi ventrikular yang terjadi pada waktu yang hampir bersamaan. Selang waktu dari P – Q menunjukan waktu tunda didalam fiber-fiber didekat node AV. Gelombang T disebabkan oleh arus listrik yang dibangkitkan sewaktu ventrikel kembali dari keadaan depolarisasi. Lead II



Gambar Hasil pengukuran Lead II (Smeltzer SC, Bare BG. Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing. 9th Ed. Lippincott Williams & Wilkins. 2000)



2.4.3 Prinsip Pengolahan Sinyal yang Diperlukan pada Aplikasi Bidang Medis Untuk mendapatkan sinyal informasi, objek pasien harus tersambung dengan ujung-ujung amplifier. Antarmuka pasien-amplifier dibentuk oleh hubungan bioelektroda yang mengkonversi arus listrik ionik pada tubuh menjadi arus elektron pada kawat logam. Larutan kimia yang mengandung ion-ion berkonsentrasi tinggi (Ag+/Ag+Cl-) atau lapisan tipis perak/timah diperlukan agar transduksi elektrodaelektroda tadi terjadi. Sementara sinyal gangguan yang berasal dari instrumen7



instrumen lain seperti respirator dan monitor tekanan darah tidak dapat dihindari hanya saja besarnya diusahakan tetap kurang dari 10-5 A per alat. Sistem ECG modern mampu merekam sinyal Lead menggunakan sebuah amplifier untuk setiap elektroda tanpa menunggu sinyal simultan dari Lead lainnya. Setiap sinyal potensial akan dikonversi menjadi informasi digital dan diolah secara matematis oleh suatu perangkat lunak. Dengan mengukur nilai Lead V1 sampai V6 dan dua buah Lead bipolar (contoh: Lead I dan III), sistem ini akan menghitung nilai Lead lainnya sehingga informasi 12 Lead ECG dapat diperoleh secara lengkap. Gabungan antara peralatan audio dan obat-obatan juga dapat diterapkan pada pengukuran ECG sehingga denyut jantung yang periodanya rendah tetap terdeteksi secara kontinu.



2.4.4 Jenis-Jenis Elektrokardiogram Biasanya terdapat beberapa penyakit yang sulit untuk terdeteksi dengan pemeriksaan ECG standar, sehingga perlu adanya test lain seperti: a. Stress Test (Treadmill) Jenis pemeriksaan ini berbeda dengan test ECG standar. ECG treadmill dilakukan dengan melakukan perekaman aktivitas listrik jantung saat pasien sedang melakukan aktivitas. Pasien dapat pula diminta melakukan kegiatan mengayuh sepeda secara statis selama pemeriksaan. b. Holter Monitor Alat yang berbentuk kecil dan dikalungkan di leher pasien serta electrodenya ditempel di dada. Holter mampu merekam ECG secara berkelanjutan 1-2 hari. Pasien biasanya dibolehkan untuk melakukan kegiatan seperti biasa asal electrode tetap kering.



BAB III



8



PENUTUP 3.1 Kesimpulan Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan rekaman aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif khusus. Beberapa tujuan dari penggunaan EKG adalah : 1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia 2. Kelainan – kelainan otot jantung 3. Pengaruh/efek obat – obat jantung 4. Gangguan – gangguan elektrolit 5. Perikarditis 6. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan ventrikel 7. Menilai fungsi pacu jantung Elektrokardiogram terdiri atas sebuah gelombang P, sebuah kompleks QRS dan sebuah gelombang T. Seringkali kompleks QRS itu terdiri atas tiga gelombang yang terpisah, yakni gelombang Q, gelombang R dan S, namun jarang ditemukan. Sandapan pada EKG ada 2 yaitu sandapan bipolar dan unipolar. Sadapan – sadapan bipolar dihasilkan dari gaya – gaya listrik yang diteruskan dari jantung melalui empat kabel electrode yang diletakkan dikedua tangan dan kaki. Sedangkan sandapan unipolar ini memandang jantung secara horizontal ( jantung bagian anterior, septal, lateral, posterior, dan ventrikel sebelah kanan). 3.2 Saran 1. Dengan adanya pembelajaran tentang EKG. Maka diharapkan perawat dapat mengenali pasien terlebih dahulu. EKG dapat dibaca dengan tepat, tetapi kekuatan alat akan lebih optimal apabila diintegrasikan dengan penilaian klinik secara total. 2. Guna dalam pembacaan EKG,selanjutnya membacalah terus lebih banyak. Bacalah di mana pun Anda menemukan EKG, tidak hanya mengacu pada materi ini, tetapi bacalah dari berbagai sumber pengetahuan tentang EKG.Kenalilah lebih dalam dulu dasar-dasar tentang EKG,maka seorang perawat akan dapat menguasai materi dan mampu untuk mempraktekannya. DAFTAR PUSTAKA



9



AGM Medica. 2019. Fungsi ECG dan Jenisnya Dalam Dunia Medis. https://agmmedica.com/fungsiecg-jenisnya-dalam-dunia-medis/. Diakses tanggal 25 September 2019



ALHAZEN Journal of Physics ISSN 2407-9073 Volume 2, Nomor 1, Issue 1, Juli 2015 Saputro, Deni., Achmad, Andi., dkk. 2017. Pengukuran Electrocardiogram Menggunakan Metode Wilson Network. Makalah. https://www.academia.edu/34136691/MAKALAH_MEDIKA_Pengukuran_Electrocardiogram_Mengg unakan_Metode_Wilson_Network_Disusun_Oleh. Diakses tanggal 25 September 2019 Tanjung, Septiawan Putra. 2015. SOP Pemasangan Elektrokardiogram EKG. https://www.scribd.com/document/320559475/SOP-Pemasangan-Elektrokardiogram-EKG. Diakses tanggal 26 September 2019



10