Kelompok 1 KARAKTER HORMAT PADA DIRI SENDIRI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KARAKTER HORMAT PADA DIRI SENDIRI Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter



Dosen : Sri Janatri, S.Kp., M.M.Kes., M.Kep



Dibuat oleh kelompok 1 Candra Kusuma



32722001D19015



Hamida Zahra



32722001D19039



Indah Permatasari



32722001D19045



Intan Cahya Putri



32722001D19047



Mohamad Firza



32722001D19061



Neng Cindy



32722001D19073



Puspa Widianti



32722001D19081



Putri Natasya



32722001D19083



PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI Jl. Karamat. No. 36 Kota Sukabumi Telp/Fax. (0266) 210215 / 223709 Kota Sukabumi 43122 2019/2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, karena kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Makalah mengenai “Karakter Hormat pada Diri Sendiri”. Makalah ini ditulis sebagai tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Karakter. Dengan membaca Makalah ini, diharapkan para pembaca dapat menambah ilmu pengetahuan tentang cara menghargai diri sendiri, cara menjaga kesehatan jasmani dan rohani sebagai bentuk moral individual, dapat mengerti cara mengendalikan diri. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam mengerjakan Makalah ini, sehingga Makalah ini dapat selesai pada waktunya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan Makalah ini memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik, saran, petunjuk, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Semoga Makalah ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua dan dapat memberikan informasi bagi pembaca. Amin



Sukabumi, 4 Oktober 2020



Penyusun



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1 C. Tujuan ....................................................................................................... 2 D. Manfaat ..................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hormat Pada Diri Sendiri ........................................................ 3 B. Pemberian Rasa Hormat ............................................................................ 3 C. Bentuk-Bentuk Penghormatan Pada Diri Sendiri ..................................... 4 D. Cara-Cara Untuk Menjaga Jasmani dan Rohani ....................................... 5 E. Pengendalian Diri ...................................................................................... 7 F. Manfaat Hormat Pada Diri Sendiri ........................................................... 9 G. Cara Menghargai (respek) Diri sendiri dan Orang Lain ........................... 16 H. Hormat pada diri sendiri............................................................................ 19 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................. 20 B. Saran ......................................................................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA



iii



1



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Semua perbaikan kualitas hidup dimulai dari perbaikan rasa hormat kepada diri sendiri. Hormat pada diri sendiri dapat diwujudkan dengan berbagai hal. Hormat pada diri sendiri tentu saja diwujudkan dengan hal-hal yang tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merusak diri. Pribadi atau seseorang yang dapat menghormati dirinya, tentu saja akan berdiri gagah, menahan semua keluhan, dan bekerja keras dalam kejujuran serta dalam harapan baik. Itulah hal yang akan segera mengeluarkan kita dari kesulitan yang kita alami, sehingga dapat membuat kita bahagia dalam kesejahteraan. Menghormati diri sendiri tidak sama dengan ke-egoisan yang mementingkan diri sendiri yang berlebihan. Tetapi berpusat pasa rasa cinta. Oleh karena itu agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan hormat pada diri sendiri serta dapat mengetahui bagaimana cara hormat pada diri sendiri yang tidak berlebihan namun menimbulkan efek yang sangat positif bagi diri sendiri dan orang lain, maka kami menyusun makalah tersebut yang akan mengupas tentang hormat terhadap diri sendiri. B. Rumusan Masalah 1. Apa arti hormat pada diri sendiri ? 2. Kepada siapa saja pemberian rasa hormat itu ? 3. Apa saja bentuk-bentuk penghormatan pada diri sendiri ? 4. Bagimana cara menjaga Kesehatan jasmani dan rohani sebagai bentuk moral individual ? 5. Bagaimana cara mengendalikan diri ? 6. Bagaimana cara berpenampilan sesuai norma ? 7. Bagaimana cara menghargai diri sendiri ? 8. Apa saja manfaat hormat pada diri sendiri ?



2



C. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini agar mahasiswa dapat memahami : 1. Pengertian hormat pada diri sendiri 2. Mengetahui pemberian rasa hormat 3. Mengetahui bentuk-bentuk penghormatan pada diri sendiri 4. Mengerti cara menjaga Kesehatan jasmani dan rohani sebagai bentuk moral individual 5. Mengetahui cara mengendalikan diri 6. Mengetahui cara berpenampilan sesuai norma 7. Mengetahui cara menghargai diri sendiri 8. Mengetahui manfaat hormat pada diri sendiri D. Manfaat Adapun manfaat yang inigin dicapai dalam penyusunan makalah ini,adalah sebagai berikut : 1. Dapat menambah wawasan penulis mengenai karakter hormat pada diri sendiri 2. Sebagai wahana untuk melatih penulis dalam membuat makalah 3. Sebagai wahana mahasiwa dalam kegiatan literasi terutama tentang Pendidikan karakter 4. Meningkatkan rasa tanggung jawab penulis dengan itikad terhadap tugas yang dibebankan kepada mahasiswa



3



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Hormat Pada Diri Sendiri Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata hormat sebagai kata sifat memiliki arti sebagai menghargai (takzim, khidmat, sopan). Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk menghargai atau sikap sopan. Secara umum rasa hormat mempunyai arti yaitu merupakan suatu sikap saling meghormati satu sama lain yang muda, hormat kepada yang tua yang tua, menyayangi yang muda. Rasa hormat tidak akan lepas dari rasa menyayangi satu sama lain karena tanpa adanya rasa hormat, takkan tumbuh rasa saling menyayangi yang ada hanyalah selalu menganggap kecil atau remeh orang lain. Tetapi untuk saat ini untuk kalangan masyarakatIndonesia dua hal tersebut sudah langka terjadi karena tidak ada kesadaran di diri masing – masing untuk saling hormat antara sesama. Saling menghormati satu sama lain tentu saja memberikan manfaat yang sangat positif bagi diri maupun kenyamanan dalam menjalani hidup. Seperti misalnya dapat saling membutuhkan, saling mengisi, saling menguntungkan, dan saling menguatkan satu sama lain. Hal di atas hamper sama dengan arti hormat pada diri sendiri. Apabila dapat menghormati diri sendiri maka akan menimbulkan efek positif khususnya bagi diri sendiri dan lingkungan pada umumnya. Hormat pada diri sendiri mempunyai arti yaitu memilih dan menentukan perbuatan yang tidak menyakiti, mencelakai, mengotori, menodai, dan merusak diri sendiri (jasmani dan rohani). Dalam hormat pada diri sendiri membuat penilaian yang tepat terhadap semua perbuatan berdasarkan norma-norma kehidupan yang berlaku itu sangatlah penting karena hal tersebut akan menimbulkan pencritaan yang baik pada diri kita. B. Pemberian Rasa Hormat Kita sebagai manusia yang merupakan makhluk Tuhan, makhluk sosial dan juga mkhluk pribadi harus berlaku hormat yaitu meliputi : 1. Sikap hormat terhadap tuhan Merupakan sikap hormat kita yang ditujukan terhadap Tuhan sebagai pencipta kita. Hal ini dapat kita lakukan dengan mejalankan apa yang diperintahkan



4



Tuhan kepada kita dan menjauhi segala sesuatu yang menjadi larangan yang telah ditentukan oleh-Nya. 2. Sikap hormat terhadap diri sendiri Sikap ini merupakan sikap-sikap hormat kita dalam menghargai diri kita sendiri yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam hal fisik maupun dalam hal batin yang mampu mencerminkan karakter kita di hadapan orang lain. 3. Sikap hormat terhadap orang lain Merupakan sikap hormat kita terhadap orang lain pada saat kita berinteraksi terhadap orang lain dalam kehidupan sosial kita. 4. Sikap hormat terhadap lingkungan Sikap yang kita tunjukkan sebagai manusia terhadap makhluk Tuhan lain yaitu yang berkaitan dengan interaksi ita sebgai manusia dengan lingkungan alam sekitar kita. C. Bentuk-Bentuk Penghormatan Pada Diri Sendiri Telah dijelaskan di atas jikalau rasa hormat terhadap diri sendiri merupakan sikap hormat kita dalam menghargai diri kita pribadi yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu mencerminkan karakter kita sebagai manusia. Oleh karena itu dilakukan pengkategorian rasa hormat terhadap diri sendiri, yaitu meliputi: 1. Memelihara kesucian lahir •



Rajin berolahraga sesuai dengan kondisi fisik dan keseimbangnnya, usia dan lingkungan sosialnya, serta dalam waktu-waktu tertentu yang tidak menganggu waktu yang lebih berguna. Hal ini dilakukan agar kita selalu dalam kondisi yang sehat dan berpenampilan menarik.







Dalam kondisi yang sehat maka seseorang harus melaksanakan kewajibannya dengan baik, misal murid harus belajar di sekolah dengan serius, guru harus mengajar dengan baik.







Kita juga harus menjaga kebersihan dan kesehatan fisik sesuai dengan tuntunan kesehatan modern, seperti menggunakan sarana pembersih baik untuk badannya (sabun mandi), untuk rambut (sampo), untuk gigi dan mulut (pasta gigi). Hal ini dilakukan agar kita terhindar dari kotoran sehingga kita merasa bersih dan orang lain tidak merasa risih ketika berinteraksi dengan kita.



5







Setelah menjaga dengan baik, maka kita harus menjga penampilan kita dengan baik yaitu menghiasi fisik dengan pakaian yang bersih dan rapi.







Pakaian yang baik adalah pakaian yang sesuai dengan norma yang berlaku karena Indonesia menganut budaya timur maka selayaknya jikalau kita juga memakai pakaian yang pantas pakai bukan pakaian budaya barat yang cenderung terlalu terbuka (Marzuki, 2009: 118-119).



2. Memelihara kesucian batin Tidak cukup hanya dengan memelihara kesucian fisik, maka kita juga harus memelihara kesucian batin yakni dengan menuntut berbagai ilmu (agama, ilmu untuk kehidupan dunia) yang mendukung untuk dapat melakukan berbagai aktivitas dalam hidup dan kehidupan sehari-hari. Pembekalan akal atau menuntut ilmu dapat diupayakan misalnya melalui pendidikan formal, pendidikan informal, dan pengalaman sehari-hari (Marzuki, 2009: 120). Setelah penampilan fisiknya baik dan pembekalan akal dengan berbagai ilmu pengetahuan maka yang harus diperhatikan berikutnya adalah bagaimana menghiasi jiwa dengan berbagai tingkah laku yang baik. Tingkah laku yang sesuai dengan norma yang ditetapkan oleh Tuhan dan juga norma yang berlaku di dalam masyarakat dimana kita tinggal (Marzuki, 2009: 121). Setiap apa yang kita lakukan pastilah akan dinilai oleh masyarkat dan Tuhan, sehingga kita dianjurkan untuk selalu berhati-hati dalam setiap apa yang kita lakukan karena itu merupakan cerminan atau pembentukan citra dari masyarakat terhadap diri kita tentang bagaimana karakter yang kita miliki. Rasa hormat terhadap diri sendiri ini memiliki urgensi yang tinggi karena rasa hormat kita terhadap diri kita sendiri akan menjadi pondasi atau landasan bagi kita untuk dapat menghormati orang lain. Selain itu, urgensi lain adalah rasa hormat terhadap diri sendiri akan mampu mengangkat derajat atau martabat kita sebagi manusia di hadapan manusia lain atau masyarakat lain. Kita akan dihargai sebagai manusia atau tidak itu tergantung pada apa yang telah kita lakukan dan bagaimana citra diri kita. D. Cara-Cara Untuk Menjaga Jasmani dan Rohani Salah satu bentuk dari menghormati diri sendiri adalah dengan menjaga kesehatan tubuh dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh. Hal ini



6



merupakan wujud dari syukur kita terhadap anugrah yang diberikan oleh Tuhan. Beberapa cara untuk menjaga kesehatan jasmani adalah meliputi : 1. Istirahat/tidur Waktu yang diperlukan manusia normal untuk tidur kurang lebih 8 jam sehari atau sepertiga hari. Tidur yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan energi di dalam tubuh, sehingga dapat menghindarkan diri kita dari berbagai serangan penyakit yang merugikan. 2. Makanan Mengkonsumsi makanan yang bergizi secara teratur, tidak berlebihan dan tidak kurang untuk menjaga keseimbangan gizi tubuh sangat diperlukan untuk kesehatan jasmani. Kandungan gizi harus sesuai takaran yang wajar, karena berlebihan atau kekurangan suatu zat tidak baik untuk kesehatan. 3. Olahraga Penelitian menunjukkan bahwa olah raga lebih efektif dalam mencegah dan mengobati depresi daripada obat-obatan. Dengan olah raga tubuh menjadi sehat dan pikiran pun menjadi fresh. 4. Kondisi psikis/psikologis Beban psikis dan pikiran dapat mempengaruhi daya tahan tubuh yang efeknya dapat mengundang penyakit jasmaniah dan rohaniah. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Luangkan waktu anda untuk sesuatu yang menyenangkan bagi diri anda sendiri dan jangan sekali-kali lari ke minuman keras dan narkoba. 5. Social Memiliki hubungan yang baik dengan para tetangga dan saudara sangat menguntungkan bagi anda, karena mereka dapat menolong anda sewaktu-waktu anda membutuhkannya. Kehidupan sosial yang baik dan sehat dapat membuat rileks dan dapat mengurangi resiko terkena gangguan kejiwaan baik yang ringan maupu yang berat (Fildzahani, 2010). Selain kesehatan jasmani maka diperlukan pula upaya untuk menjaga pemenuhan



kebutuhan



rohani,



yaitu



misalnya



dengan



cara



beribadah.



Melaksanakan ibadah dan berdoa secara rutin memenuhi kebutuhan rohani kita, yang merupakan komponen vital dalam kesejahteraan jiwa. Mengabaikan kebutuhan spiritual membuat jiwa kita gelisah dan tidak tenang. Berdoa merupakan sarana yang efektif dalam mencegah dan memerangi masalah-masalah kesehatan



7



mental. Selain dengan ibadah maka kita sebagai manusia yang diberi akal juga diwajibkan untuk menuntut ilmu guna dimanfaatkan dalam menjalani kehidupan. Selain doa upaya untuk menjaga kesehatan rohani dapat dilakukan dengan cara seperti dibawah ini : 1. Bakti Sosial Berbakti kepada lingkungan sekitar kita atau lingkungan lain yang perlu untuk diperhatikan ternyata mampu mendalami makna kasih dan lebih mengenal orang kecil. Faktanya bakti sosial adalah wujud pekerjaan yang seorang baktikan kepada daerah, lingkungan sosial yang kurang layak. Dalam prakteknya dalam menjalani bakti sosial dibutuhkan keikhlasan yang luar biasa dan totalitas untuk membantu orang lain yang lebih membutuhkan. 2. Bersedekah Memberi dan membagi-bagikan rejeki kepada orang yang membutuhkan ternyata mampu menjadi pupuk rohani dan hati. Saat banyak orang lain berlomba-lomba untuk mendapatkan uang serta kekayaan materi lainnya maka kita bisa memulai dengan membagikan rejeki yang kita punya untuk orang lain yang lebih membutuhkan. Dengan cara ini diyakini mampu memberikan cermin dan ketukan hati seseorang agar mau melihat dan menerima keadaan orang lain yang ternyata masih jauh dari yang namanya sejahtera. 3. Simbolisasi Adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri pada ketenangan batin, biasanya simbolisasi rohani dapat berupa tasbih, pakaian keagamaan atau pun simbol– simbol lainnya berbentuk modern seperti sticker ataupun wallpaper. Unsur spiritual dan rohani ternyata mampu berpengaruh besar untuk membentuk suatu karakter dan watak pribadi melalui apa yang mereka lakukan untuk diri sendiri bahkan untuk orang lain. E. Pengendalian Diri Pengendalian diri adalah merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam menggapai kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai individu dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Serasi adalah kesesuaian / kesamaan antar semua unsur pendukung agar menghasilkan keterpaduan yang utuh. Seimbang adalah jumlah yang sama besar



8



antara hak dan kewajiban. Selaras adalah suatu hubungan baik yang dapat menciptakan ketentraman lahir dan batin (Anonym: 2009). Untuk menjadi pribadi yang baik maka kita harus mampu untuk mengendalikan diri dalam bertingkah polah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena setiap apa yang tercermin dalam diri kita merupakan perwujudan hormat kita terhadap diri sendiri dan juga sangat mempengaruhi orang lain dalam menilai diri kita. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa martabat kita tergantung dari apa yang tercermin dari diri kita sendiri. Berikut akan dijelaskan beberapa sikap sebagai bentuk dari pengendalian diri. 1. Sabar Secara etimologis, kata sabar berasal dari kata shabr yang berarti menahan, tabah hati, mencegah, atau menanggung. Menurut istilah, sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridho dari Tuhan (Marzuki, 2009: 121). Dengan sikap sabar maka akan membentuk pribadi seseorang menjadi lebih tenang dalam menghadapi masalah hidup sehingga akan mampu berpikir matang dalam mencari solusi sehingga pada akhirnya akan tercapai penyelesaian masalah secara tepat. 2. Percaya diri Percaya diri berarti yakin benar akan kemampuan atau kelebihan dirinya. Orang yang percaya diri berarti orang yang memiliki keyakinan yang kuat akan kemampuan atau kelebihannya, sehingga ia dapat memilah dan memilih perbuatan apa yang pas untuk dilakukan. Sikap ini sangat penting untuk mendasari semua aktivitas yang akan dilakukannya. Perbuatan yang dilakukan tanpa didasari percaya diri tidak akan memberikan optimisme yang pasti (Marzuki, 2009: 211). 3. Teguh pendirian (Istiqamah) Teguh pendirian memiliki arti untuk bersikap teguh dan konsekuen dengan prinsip dan keputusan yang telah diambil walaupun harus menghadapi berbagai macam tantangan dan cobaan. Melalui sikap ini maka akan dibentuk karakter orang yang tegas dan tidak mudah goyah serta orang yang tidak mudah putus asa dalam menghadapi kehidupan walau mengalami kekecewaan hidup (Marzuki, 2009: 153). 4. Jujur



9



Jujur merupakan sikap yang menunjukkan keterusterangan dan sinkronisasi antara apa yang ada di dalam hati nurani dengan tingkah laku dan tutur kata di penampilan luar. Sikap jujur sangat penting ditanamkan dalam diri seseorang agar orang tersebut tidak terbiasa bersikap bohong. Dengan sikap jujur maka kita akan dipercaya oleh orang lain dalam tutur kata maupun dalam menjalankan amanah (tugas/mandat). 5. Bekerja keras Orang yang bekerja keras adalah orang yang orang yang dapat memanfaatkan waktunya dengan baik. Manusia merupakan makhluk paling sempurna karena manusia dibekali kal pikiran oleh Tuhan. Dengan akal tersebut maka manusia dapat melakukan manajemen waktu sehingga mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan pada akhirnya waktu yang ada tidak terbuang siasia (Marzuki, 2009: 194). 6. Disiplin Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin berarti ketaatan (kepatuhan) terhadap peraturan. Dalam isiplin perlu ditekankan untuk meraih keberhasilan dari setiap usaha yang dilakukan. Orang yang ingin sukses dalam usahanya harus disiplin menepati waktu atau jadwal pekerjaan, disiplin mengikuti semua langkah yang sudah digariskan, dan disiplin mengikuti semua atura yang terkait dengan pekerjaan (Marzuki, 2009: 213). Sikap disiplin ini dapat membentuk karakter yang taat terhadap norma-norma atau peraturan yang ada. F. Cara Berpenampilan Sesuai Norma Image/penampilan merupakan lukisan diri yang kita tampilkan kepada orang lain. Orang seringkali tidak menyadari pentingnya kesan atau image ini. Keahlian atau keterampilan yang baik dan kualitas kerja yang tingi memang sangat dibutuhkan, akan tetapi kesan yang buruk bisa menutupi keahlian anda yang paling sempurna sekalipun. Image yang buruk dapat juga mempengaruhi penerimaan rekan kerja akan ide-ide dan permintaan-permintaan kita bahkan akhirnya, karir kita. Berikut beberapa tips yang perlu diketahui : 1. Jagalah kesehatan anda dengan membiasakan hidup dan makan yang sehat. Kesehatan yang baik akan sangat menolong anda untuk tampil prima/fit dan merasa lebih baik. Ketahuilah saat-saat kritis dimana tubuh anda memerlukan



10



perhatian ekstra, stirahat yang cukup, segera minum obat atau vitamin agar kondisi tubuh tidak terus menurun. 2. Tampillah dengan menarik. Kepribadian seseorang terpancar melalui penampilan (appearance), yaitu kadaan lahiriah yang dapat dilihat oleh orang lain. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan: •



Rambut. Rambut harus selalu dalam keadaan bersih dan tertata rapi dengan model yang sederhana. Keramaslah dengan selang waktu normal. Jangan sampai rambut panjang anda yang panjang mengganggu pekerjaan anda. Sesuaikan model rambut dengan raut muka dan gunakan model rambut yang bisa mencerminkan rasa percaya diri dan keprofesionalan anda.







Kulit. Kulit juga harus bersih dan bebas penyakit. Jika kulit wajah dan tubuh sehat, penampilan akan terlihat segar dan sempurna walaupun tanpa make up yang berarti. Kulit yang bersih juga menghindari anda dari bau badan yang menyengat.







Make-Up. Make-Up bukan hanya rias wajah, melainkan mencankup perawatan kulit muka agar bersih dan berseri-seri. Penggunaan bahan makeup yang cocok merupakan perawatan dasar wajah anda. Biasakan dengan satu jenis merk make-up sehingga wajah anda tidak rusak, karena kulit anda harus terus menerus menyesuaikan diri dengan produk make-up yang baru. Merias wajah harus dilakukan sewajar mungkin (natural), jangan berdandan terlalu menor, namun jangan juga melupakan riasan sehingga wajah terlihat sangat pucat.







Pakaian. Hendaklah pakaian yang anda gunakan cocok untuk tempat anda bekerja dan pekerjan yang anda jalankan. Pilihlah pakaian yang pantas dan membuat diri anda percaya diri, tentu saja menarik, yang cocok dengan bentuk dan tinggi tubuh dan warna kulit. Untuk pakaian setiap harinya, buatlah perencanaan paling tidak malam hari, apa yang harus di pakai keesokan harinya. Hal ini jug mencegah keterburu-buruan, bila pagi hari terlambat bangun. Perencanaan yang baik mencankup pemilihan baju dan kombinasi yang sesuai dengan tugas besok, warna, acsesoriss, pengecekan bagian-bagian baju (kancing, robek, jahitan lepas) dan yang lebih penting, apakah pakain tersebut sudah tersedia bersih dan disetrika. Hindari pakaian



11



yang terlalu tipis atau bahan lainnya yang biasa dipergunakan untuk baju pesta, seperti beludru. •



Tas. Sebaiknya memiliki lebih dari satu tas dalam aneka warna, besar dan kecil untuk aneka kesempatan, bila tidak, tas hitam merupakan pilihan tepat untuk seluruh koleksi pakaian anda. Seperti halnya model pakaian, pilihlah modeltas yang konservatif, tidak terlalu banyak pernik sehingga cocok dikombinasikan dengan pakaian anda.







Sepatu. Lebih baik tidak memakai sepatu sandal atau sepatu yang tidak berhak. Perencanaan pemakaian sepatu juga perlu dilakukan. Apakah sepatu yang akan dipakai masih dalam keadaan baik, solnya, atau kulitnya. Apakah telah disemir dan telah sesuai warnanya dengan pakaian yang akan dipakai.







Perhiasan. Jangan memakai semua perhiasan yang anda miliki, secukupnya saja, yang wajar.







Parfum. Pilihlah parfum yang cocok dengan kepribadian anda dan tentu saja yang aromanya tidak terlalu menyengat.



3. Beri perhatian pada sikap tubuh anda Sikap tubuh juga bisa mencerminkan kepribadian. Perhatikan sikap tubuh anda dengan sungguh-sungguh sebab anda dinilai dari penampilan tersebut. •



Sikap berjalan. Jangan berjalan dibuat-buat seolah-olah anda ingin meminta perhatian orang disekitar anda. Berjalan dengan tegap, tetapi dengan tetap menjaga agar dagu jangan terlalu terangkat sehingga tidak terkesan angkuh/congkak. Jaga kecepatan yang wajar, jangan terburu-buru, tetapi penuh percaya diri dan selalu siap di sapa atau menyapa orang dengan senyum .







Sikap duduk. Kaki diatur serapi dan sesopan mungkin dengan telapak kaki diarahkan miring. Apabila anda duduk dikursi tamu jangan bersandar, sedangkan bila anda duduk dibelakang meja, biasakan merapatkan punggung dengan sandaran kursi atau paling tidak badan tetap tegak. Duduk lemas apalagi sampai merosot menimbulkan kesan negatif (malas).







Sikap berdiri. Berdirilah dengan tegak. Untuk mendapatkan posisi ini, perut harus ditarik dan dada dibusungkan. Dalam situasi santai anda boleh saja meletakkan tangan didepan atau di belakang tubuh sambil berpegangan.



12



Hindari berdiri dengan satu kaki, bersandar maupun bertolak pinggang di jalan. •



Sikap berbicara. Pandangan mata lawan bicara anda, jangan terlalu banyak menggoyang-goyangkan tangan atau bagian tubuh/wajah lainnya saat anda berbicara (mengernyitkan dahi, memonyongkan mulut,memutar-mutar mata) apalagi sambil menggaruk-garuk kepala, membunyikan jari-jari tangan, membersihkan gigi dengan jari/kuku, mengupil atau mengorekngorek telinga. Berbicaralah dengan volume suara yang jelas, tidak terlalu keras dan jangan pula berbisik-bisik. Usahakan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh lawan bicara atau bila terdapat anggota kelompok yang tidak mengerti bahasa yang anda gunakan terjemahkan apa yang anda katakan agar ia tidak merasa tersisihkan.







Sikap diam. Hindari kebiasaan menggigit kuku/pensil/bolpen, mengetukketuk meja atau menggaruk-garuk rambut, bila anda sedang diam dan berpikir. Bila anda sedang berkonsentrasi memikirkan suatu hal, usahakan jangan sampai melupakan situasi sekeliling anda dan kemudian kaget, bila sesuatu terjadi.



4. Tumbuhkan rasa percaya diri dan kepribadian yang kuat Sebenarnya tanpa memoles Make up, seseorang dapat tetap memperlihatkan kecantikannya,yaitu dengan menumbuhkan citra diri yang positif. Citra diri adalah



persepsi/pradigma/konsep



sendiri



tentang



dirinya,



identitas,



kemampuan, dan martabatnya. Kecantikan diri dari dalam bersinar lebih cemerlang dari pada kecantikan hasil polesan semata. Yang lebih penting adalah citra positif mampu membuat anda berpikir positif dan pada akhirnya menuntun anda mencapai sukses. Sopan santun yang berhubungan dengan penampilan yang wajib diperhatikan, yaitu : •



Jangan berpakaian terbuka atau menerawang. Jangan juga berseksi-seksi dengan rok yang terlalu pendek.







Jangan bermake-up atau membetulkan make up di meja, lakukanlah di toilet.







Jangan melepas sepatu ketika bekerja, apalagi berjalan ke meja lain. Sangat tidak di anjurkan mengganti sepatu dengan sandal dan kemudian mempergunakannya sambil berjalan-jalan di sekitar kantor.



13



5. Standar Penampilan. Penampilan utama seseorang dapat diukur dari kepribadiannya. Oleh karena itu seseorang hendaknya berperilaku sesuai dengan norma. Selain itu penampilan dapat melaksankan tugas dengan sebaikbaiknya, dan dapat menampilkan diri secara terampil maka perlu memperhatiakn hal-hal berikut ini. •



Kondisi Fisik. Masalah kesehatan besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja, baik kualitas maupun kuantitas. Segi-segi yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan menjaga kesehatan, antara lain : makan makanan yang cukup untuk gizi nya, olahraga secukupnya dan istirahat yang cukup.







Perawatan Badan. Seseorang perlu memperhatikan perawatan badannya yang meliputi : 



Perawatan rambut. Rambut harus dijaga kebersihan dan kerapiannya. Minimal 1 bulan sekali rambut dipotong, seminggu 2 kali rambut di cuci dan 1 bulan sekali di creambath. Rambut yang sehat akan tampak bersih berkilat, tumbuh subur tanpa ketombe dan kutu.







Perawatan



wajah.



Untuk



perawatan



wajah



disarankan



agar



menggunakan bahan kosmetik yang cocok dengan kondisi jasmani kita. Disamping itu agar kulit wajah/muka selalu kelihatan segar dan cerah. Usahakan sebelum tidur atau ketika hendak menggunakan make up biasakan dibersihkan dengan menggunakan milk cleanser, kemudian diberi penyegar (tonic) kalau perlu setiap malam olesi wajah dengan night cream untuk mencegah keriput. Perawatan ekstra lainnya dengan cara melakukan peeling dan masker atau luluran. 



Perawatan tangan dan kaki. Kebersihan tangan, kaki dan kuku hendaknya mendapat perhatian. Bersihkan secara berkala lebih kurang 1 minggu sekali. Untuk perawatan tangan dan kaki gunakan selalu hand and body lotion, cream atau minyak tertentu. Bagi yang senang memakai cat kuku, pilih warna yang sopan, tenang dan menarik. Seseorang harus dapat menjaga keindahan dalam kesederhanaan, tetap dipandang indah dan menarik serta menawan, seperti kata peribahasa “simple is beautiful” artinya sederhana tetapi cantik menawan.



14







Pakaian (Busana). Cara berbusana yang baik merupakan ciri khusus, menunjukkan kepribadian dan kewibawaan. Berbusana yang baik berarti penampilan diri (personal appearance) secara keseluruhan mulai dari dandanan rambut, wajah, badan, kaki dan segala kelengkapannya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan seseorang pada waktu berbusana, misalnya:  Waktu. Umumnya jam kerja seseorang berkisar antara pukul 08.00 sampai pukul 16.00. Oleh karena itu, pengaturan dan pemilihan busana hendaknya sesuai untuk dipakai pagi, siang sampai sore hari.  Keadaan jasmani. Seorang sekretaris perlu mawas diri di dalam memilih,



menentukan,



dan



menggunakan



pakaian



dengan



memperhatikan keadaan ciri-ciri jasmaninya, seperti tinggi, pendek, gemuk, kurus, kulitsawo matang, kuning langsat, dan sebagainya. Selain itu juga memperhatikan usia.  Iklim. Dikarenakan negara kita mempunyai iklim panas dengan musim hujan dan kemarau, maka harus menyesuaikan diri dalam berbusana dengan keadaan iklim dancuaca. Bahan yang umum dipakai diantaranya sutra, katun, wool, rayon dan nylon. Pengaruh warna dapat dikategorikan seperti :  Warna tenang (kuning muda, nila, abu-abu, hijau muda, biru muda dsb.  Warna cerah (biru laut, hijau jamrut, merah bata, kuning emas, jingga) Seorang sekretaris dituntut untuk berpenampilan rapih, menarik, dan sopan. hal inilah yang sering kali diabaikan. Berikut adalah tips dalam berpenampilan yang rapih dan sopan :  Jangan gunakan pakaian ketat : Jangan menggunakan yang ketat dan jangan pula memakai pakaian yang terlalu besar. Gunakan pakaian yang nyaman namun tetap sopan.  Hindarkan aksesoris berlebihan : Hindarkan aksesoris yang berlebihan seperti memakai gelang yang bertumpuk tumpuk, anting yang terlalu besar, dan kalung yang menimbulkan bunyi yang dapat mengganggu.  Hindarkan bahan pakaian yang mengkilap : Hindarkan pakaian yang berbahan dasar mengkilap, seperti bahan satin dan berwarna cerah,



15



seperti warna kuning, merah dan hijau. Karena akan membuat penglihatan terganggu.  Sepadankan antara warna tas dan sepatu samakan warna sepatu dan tas anda, karena jangan terlalu memakai banyak warna dalam penampilan. Karena apabila memakai banyak warna akan terkesan terlalu ramai dan menabrak. 6. Saran untuk menjaga penampilan demi karir cemerlang •



Gunakan mantra sikap positif adalah kunci kesuksesan di manapun. Kita akan lebih mudah maju melewati masa kesusahan saat kita membawa diri dengan kepercayaan diri dan sikap positif. Coba berlatih bicara dengan diri sendiri (selftalk). Jika kita melihat cermin lalu tidak suka apa yang kita lihat dan malu akan hal itu, tak akan ada jumlah makeup yang cukup untuk bisa menutupinya. Karena itulah, mengatakan hal-hal positif kepada diri sendiri bisa sangat membantu membuat diri terlihat lebih menarik karena kita akan merasa lebih baik. Hadapi cermin dengan mantra positif setiap pagi dan lihat betapa makeup akan membantu kita terlihat lebih bersinar karena dibantu dengan semangat cantik dari dalam. Ucapkan mantra “tambah hari, tambah bijak, tambah semangat, tambah sehat, tambah kaya”, ulangi kalimat tersebut sehingga akan menjadi nada yang enak untuk didengar.







Menunjukkan keunikan individualitas dan keunikan bisa membuat seseorang tampil berbeda dan diperhatikan. Jangan jadi budak tren, tetapi ciptakan kekhasan tersendiri dalam gaya. Sesuatu yang unik membuat orang-orang memperhatikan kita. Gaya unik bisa jadicara efektif dalam menciptakan persona kuat selama gaya yang kita lakukan itu positif.







Senyuman. Mereka yang sering senyum sering dinilai sebagai orang yang cerdas, tulus, bisa dipercaya dan percaya diri ketimbang mereka yang jarang tersenyum. Atribut positif ini datang dari senyum sempurna. Bagikan senyumanmu untuk orang lain.







Simpel dan profesional saat menyangkut karier, dandanan simpel dan profesional adalah pilihan yang tepat. Upayakan dandanan tetap rapi, nyaman dan tidak berlebihan. Pergunakan pakaian kerja yang rapi, formal dan yang bisa menunjukkan posisi yang dimiliki. Dari make up yang tepat,



16



rambut yang rapi, pakaian yang formal serta bau harum dan tidak terlalu menyengat. •



Kebersihan rambut. Rambut kotor dan tidak terawat akan memberi kesan kita orang yang tak bisa merawat diri, lalu orang pun akan meragukan kapabilitas (kredibilitas) kita merawat hal lain atau untuk menjaga sesuatu yang dipercayakan kepada kita. Pastikan kita selalu menjaga rambut bersih dan bebas masalah, apalagi masalah ketombe.







Pekerja wanita maupun pria, haruslah mengetahui dan menerapkan dalam kehidupannya, dengan etika pergaulan dan etika dalam bekerja (kode etik). Secara umum seorang pekerja haruslah sabar, jujur, loyal, sopan, penuh inisiatif, ramah, tulus, mematuhi hukum dan norma yang berlaku, baik norma agama maupun norma-norma yang diyakini oleh masyarakat. Tidak suka memuji diri sendiri, mau mendengarkan orang lain, peduli, menghormati pendapat orang lain, memiliki pendirian yang kuat, berpikir objektif dan rasional.







Kebersihan dan kerapian berpakaian. Pakaian yang formal akan membuat kita lebih dihargai, namun penampilan yang bersih dan rapi akan membuat penampilan kita lebih percaya diri. Orang yang melihat kitapun juga pasti suka.



G. Cara Menghargai (respek) Diri sendiri dan Orang Lain 1. Adapun cara yang dapat kita lakukan untuk menhargai diri kita sendiri atau respek terhadap diri sendiri yaitu: •



Menerima diri apa adanya Sebagian besar manusia dilahirkan dengan bentuk fisik yang utuh. Tapi, masih saja merasa kurang dan mengeluhkan tentang ini dan itu. Memang banyak orang yang dianugerahi keindahan bentuk dan tampilannya. Tetapi kesempurnaan manusia tidak terletak pada keindahan fisiknya semata, melainkan perilaku, tabiat dan kemuliaan akhlaknya. kesempurnaan fisik bukanlah segala-galanya.







Menghindari perilaku yang merusak diri. Tanpa disadari, kita sering melakukan sesuatu yang merusak diri sendiri. Misalnya, cara berkendara yang ugal-ugalan.







Memupuk rasa malu.



17



Rasanya tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa rasa malu itu merupakan salah satu indikasi utama yang membedakan antara orang yang waras dengan para penderita skizofrenia.. Bayangkan jika kita tidak memiliki rasa malu. Kita pasti akan melakukan semua hal yang tidak sesuai dengan norma. Jika sudah demikian, masih adakah harga diri kita? Orang justru dihargai karena penempatan rasa malunya secara tepat. Maka memupuk rasa malu adalah kebutuhan mutlak untuk menjaga harga diri kita sendiri. •



Menjaga nama baik. Tidak ada yang mau menghargai orang-orang yang tidak mempunyai nama baik. Jika nama sudah tercemar, maka orang pun akan segera menjauhi kita. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk menjaga nama baik. Apalagi jika kita sadar bahwa ketika melakukan suatu perbuatan melanggar norma, sesungguhnya kita tidak hanya mempertaruhkan nama baik kita sendiri, melainkan juga nama baik keluarga, dan orang-orang terdekat kita.







Menjaga perilaku tetap baik. Hadiah paling indah yang bisa kita berikan kepada diri sendiri adalah amal baik yang kita lakukan selama hidup.







Kenali Diri Sendiri Mengenali diri merupakan bagian tersulit dalam proses menghargai diri. Mengenali diri merupakan sebuah proses yang menuntut kejujuran kita dalam melihat dan mengevaluasi diri. Hanya dengan kejujuran inilah kita bisa mengidentifikasi keunggulan kita dan hal-hal dalam diri kita yang masih perlu kita perbaiki ataupun kembangkan lebih lanjut. Dengan mengenal diri kita dengan baik, kita bisa memilih strategi terbaik untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. Jika kita telah mengenal diri dengan baik, kita bisa memahami kekuatan kita yang bisa kita “bagikan” kepada orang lain. Kita juga bisa memahami apa yang bisa kita pelajari dari orang lain.







Menghargai Diri sebagai Ciptaan Tuhan Menghargai diri sebagai ciptaan Tuhan membuat kita tetap rendah hati walaupun telah diberi kesempatan menikmati banyak kesuksesan. Menghargai diri sebagai ciptaan Tuhan juga dapat membuat kita lebih tegar



18



dalam menyikapi kelemahan kita. Semua ciptaan Tuhan adalah sempurna menurut fungsi dan tanggung jawab yang kita emban dalam hidup ini. Kita tidak perlu meratapi diri dalam menghadapi kelemahan yang tidak bisa diperbaiki. Kelemahan ini membuat kita mendapat kesempatan melihat halhal lain yang bisa kita lakukan bukan terpaku pada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan lagi. •



Sadari bahwa kita ini unik Yakinlah bawwa diri kita adalah unik dan tidak ada yang bisa menduplikasi dari keunikan kita. Dari jumlah manusia yang milyar angkanya , tidak ada yang seperti kita sebelum kita hadir di dunia ini, dan tidak ada yang seperti kita pada saat kita ada didunia ini, lebih lagi di masa akan datang tidak aka nada yang bergerak, berbicara dan berpikir sama persis seperti kita.







Atasi Kelemahan diri Langkah yang satu ini sering kali sulit kita lakukan. Kita seringkali tidak mau mengakui kelemahan kita. Kita sering kali mengandalkan penilaian orang lain semata terhadap kelemahan kita. Padahal sebenarnya jika kita jujur, kitalah orang yang seharusnya lebih tahu kelemahan kita sendiri. Jika kita jujur, kita mungkin mendapatkan bahwa kelemahan kita mungkin saja bukan kelemahan, tetapi kesalahan yang kita lakukan: kebiasaan buruk (misalnya: kebiasaan menunda pekerjaan, kebiasaan melakukan terlalu banyak pekerjaan dalam kurun waktu tertentu; sikap negatif (misalnya: lupa berterima kasih pada orang-orang yang telah banyak membantu, lebih suka melakukan segala sesuatu sendiri tanpa melibatkan orang lain); atau cara pandang yang salah terhadap kesuksesan dan strategi untuk meraih sukses.







Kembangkan Diri Anda Setelah kita mampu mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan kita, kita perlu membiarkan diri kita dibentuk menjadi lebih baik. Dalam hal ini kita tidak bisa melakukannya sendirian. Selain berusaha, kita perlu juga mengandalkan Sang Pencipta untuk membantu usaha pengembangan diri kita.



2. Adapun cara untuk meraih respek terhadap orang lain adalah: •



Jangan orang menghina atau mengolok-olok mereka.







Mendengarkan orang lain ketika mereka berbicara.



19







Nilai orang lain pendapat.







Pertimbangkan kesukaan dan ketidaksukaan orang lain.







Jangan mengejek atau menggoda orang.







Jangan bicara tentang orang-orang di belakang mereka.







Jadilah peka terhadap perasaan orang lain.







Jangan menekan seseorang untuk melakukan sesuatu yang dia tidak ingin melakukannya



H. Manfaat Hormat Pada Diri Sendiri 1. Orang lain dapat menilai dari apa yang kita lakukan terhadap diri kita sendiri, misalnya kita berperilaku sopan maka orang lain akan melakukan hal yang sama atau sopan terhadp kita. 2. Kita mampu mengetahui kelemahan maupun kelebihan terhadap diri kita dengan kata lain kita bisa menjadi diri kita sendiri tanpa harus menjadi orang lain. 3. Membangun image yang baik di masyarakat. Image kita menjadi baik dimata orang lain, karena kita menjaga diri kita, misalnya kita menjaga kehormatan kita. 4. Hidup menjadi tenang dan damai, terhindar dari berbagai penyakit. 5. Tidak mudah untuk melakukan hal-hal yang tidaj terpuji misalnya, memakai narkotika, mabuk-mabukan dan lain-lain. 6. Dapat mengoptimalisasikan kemampuan atau bakat yang ada pada diri sendiri.



20



BAB III PENUTUPAN



A. Kesimpulan Rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk menghargai atau sikap sopan. sikap hormat bersifat penting karena dengan sikap hormat mampu membangun keteraturan di dalam kehidupan masyarakat dan mampu meningkatkan derajat seseorang di hadapan masyarakat. rasa hormat meliputi empat hal, yaitu sikap hormat terhadap Tuhan, sikap hormat terhadap diri sendiri, sikap hormat terhadap orang lain dan sikap hormat terhadap lingkungan. Rasa hormat terhadap diri sendiri merupakan sikap hormat kita dalam menghargai diri kita pribadi yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu mencerminkan karakter kita sebagai manusia. Sikap hormat terhadap diri sendiri dapat diwujudkan dengan menjaga kesucian fisik dan menjaga kesucian rohani. Menjaga kesucian fisik dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan tubuh (berolahraga, berisitirahat, menjaga pola makan dan memenuhi kebutuhan hiburan atau refreshing) sedangkan untuk menjaga kesucian rohani dapat dilakukan dengan melakukan ibadah kepada Tuhan dan memenuhi kebutuhan ilmu yang berguna untuk kehidupan manusia. Untuk membentuk pribadi yang baik maka diperlukan sikap pengendalian diri. Pengendalian diri adalah merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam menggapai kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai individu dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Sikap-sikap pengendalian diri dapat berupa: sikap sabar, sikap bekerja keras, sikap jujur, sikap disiplin, sikap teguh pendirian dan percaya diri. B. Saran Tumbuhkan rasa hormat kepada diri sendiri terlebih dahulu karena dengan menghormati diri sendiri secara tidak langsung kita telah menghormati orang lain.



21



DAFTAR PUSTAKA



Suseno, F. Magniz. 1984. Etika Jawa: Sebuah Analisa falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: PT Gramedia Tim Kreatif LKM UNJ. 2011. Restorasi Pendidikan Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Nurachman, F. “Tips untuk Berpenampilan Menarik”. 2 Februari 2016. Budi, M. “Tak Perlu Cantik atau tampan Untuk Tampil Menarik”. 2 Februari 2016. Apriliati, D. “Etika dalam Berbusana”. 2 Februari 2016. Nurachman, F. “Do and Don’t Dalam Penampilan”. 2 Februari 2016. Nurachman, F. “Penampilan diri”. 2 Februari 2016. Internet: http://soegiantohartono.blogspot.com/2010/07/menumbuhkan-rasa-hormat-padadiri.html http://ndensyahid.wordpress.com/2010/09/30/hormat-pada-diri-sendiri/ http://revimezrandom.blogspot.com/2012/09/pengertian-rasa-hormat.html http://www.buset-online.com/membangun-dan-menjaga-kesehatan-rohani/ http://fazrinurachmanberbagi.blogspot.co.id/2013/11/tips-untukberpenampilannyaman-a.html. http://ayoberbagiceria.blogspot.co.id/2013/12/makalah-etika-berbusana.html. http://fazrinurachmanberbagi.blogspot.co.id/2013/11/do-and-dont-dalam-penampilanapa-yang.html. http://fazrinurachmanberbagi.blogspot.co.id/2013/11/penampilan-diri-penampilanadalah.html https://bukunnq.wordpress.com/respek-terhadap-diri-dan-orang-lain/ https://ibnulinggasakti.wordpress.com/2010/05/03/menghargai-diri-sendiri/