Kelompok 1 Hormat Pada Orang Lain [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MAKALAH “HORMAT PADA ORANG LAIN” MATA KULIAH : KARAKTER BUILDING DOSEN. MK : Ns.M.B.Olla, M.Kep.,Sp.Kep.J



DISUSUN OLEH : TINGKAT 3A_KELOMPOK I HARIMA PEIRISSA VIRALIN AGUSTA KEIYA NUR KAULIA TUANAYA ROSDJIANTI TOARA ALWIE SAIMIMA



KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU PRODI KEPERAWATAN MASOHI T . A . 2019/2020



KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kita berikan kepada ALLAH SWT tuhan yang maha esa karena berkat limpahan rahmatnya kami kelompok dapat menyelesaikan tugan makalah kami yang berjudul “HORMAT PADA ORANG LAIN” Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyususan makalah kami, maka dari itu kami kelompok sangat mengaharapkan saran dan kritik yang dapat membangun atau memotivasi agar kedepannya kami dapat menyusun makalh dengan lebih baik lagi. Semoga makalah kami dapat dipahami dan dimengerti oleh teman-teman semua Terima kasih, wassalam...



Penyusun



( kelompok 1 ) Masohi, 19 Maret 2020



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. Bentuk-bentuk penghormatan pada orang lain B. Kepedulian terhadap kesehatan sesama C. Perilaku hormat, santun, dan peduli kepada sesama BAB II PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi



membuat



batas



ruang



dan



waktu



antarnegara



semakin



transparan. handal sehingga memiliki jatidiri yang kuat yang menjadi pembeda (inisiasi) dari bangsa lainnya. Bangsa yang handal dan berkarakter menentukan kemajuan dan tegaknya kesatuan dan persatuan bangsa dan negara. Karakter bangsa yang berkualitas perlu diberdayakan sejak dini. Pemberdayaan karakter sejak diri menjadikan pribadi yang kuat tidak mudah terkontaminasi oleh budaya lain yang tidak sesuai dengan kepribadian dan jatidirinya. Salah satu pemberdayaan karakter adalah pendidikan yang disebut pendidikan karakter. Mengingat pentingnya pendidikan karakter ini, Kementerian Pendidikan Nasional menyampaikan Ikrar Pendidikan Karakter Komitmen Bersama Membentuk Generasi Penerus” (Kemdikas, 2011). Menurut Berkowitz & Bier (2005) Pemberdayaan karakter melalui proses pendidikan dapat dikembangkan dalam berbagai cara dari tindakan pembelajaran, media, metode, interaksi hingga buku sumber sebagai materi pembelajaran. Buku sumber bermuatan ilmu pengetahuan teknologi, seni, dan budaya. Buku sumber diduga juga mengandung muatan pendidikan karakter. Penelitian pendidikan karakter dalam buku pelajaran sangat penting dilakukan mengingat: (1) buku sumber sebagai sumber atau materi ajar yang menentukan penguasaan pengetahuan siswa; (2) pada umumnya guru dan siswa menganggap bahwa buku pelajaran merupakan sumber utama dalam pelajaran; (3) buku pelajaran merupakan buku wajib bagi guru dan siswa; (4) buku pelajaran sebagai sarana untuk mencapai kompetensi pembelajar; (5) buku pelajaran merupakan penuangan/ pengejawantahan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar dari kurikulum; (6) secara langsung atau tidak, kecil maupun besar materi dalam buku pelajaran mempengaruhi kejiwaan dan kepribadian pembelajar; (7) buku pelajaran telah menstimulasi pembelajar untuk dapat menginternalisasi materi pelajaran termasuk di dalamnya pendidikan karakter; dan (8) buku pelajaran merupakan sarana yang efektif dalam mencapai tujuan belajar.



Secara umum, pendidikan karakter seperti yang dinyatakan oleh Hill (2005) “Character determines someone’s private thoughts and someone’s actions done. Good character is the inward motivation to do what is right, according to the highest standard of behaviour, in every situation”. Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku. Karakter yang baik merupakan motivasi untuk berbuat baik, bersetuju terhadap perilaku berbudi luhur dalam setiap situasi. Pendidikan karakter secara umum oleh LeBlanc & Gallavan (2009) termasuk dalam pendidikan afektif. Secara khusus pendidikan karakter telah dikembangkan dan diseminasikan oleh Ditjen Dikmenum Kemdiknas (2001) dalam buku Pedoman Umum dan Nilai Budi Pekerti. Zuchdi (2011) juga turut menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dilakukan, baik terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, maupun terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Lickona et. al. (1998) menyatakan bahwa pemberdayaan karakter melibatkan “knowledge, feeling, loving, dan acting”. Aspek ini dijabarkan menjadi beberapa karakter, yakni: (1) cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya (love Allah, trust, reverence,



loyalty);



(responsibility,



(2)



tanggung



selfreliance,



jawab,



discipline);



kemandirian, (3)



dan



kejujuran/amanah



kedisiplinan dan



arif



(trustworthines, honesty, and tactful); (4) hormat, kesantunan, dan kepatuhan (respect, courtesy, obedience); (5) dermawan, suka menolong dan gotongroyong/kerja sama (love, compassion, caring, empathy, generousity, moderation, cooperation); (6) percaya diri, kreatif, dan pekerja keras (confidence, assertiveness, creativity, resourcefulness, courage, determination, enthusiasm); (7) kepemimpinan dan keadilan (justice, fairness, mercy, leadership); (8) baik hati, bersahabat, rendah hati, dan kesederhanaan (kindness, friendliness, humility, modesty); dan (9) toleransi, fleksibilitas, kedamaian, dan kesatuan (tolerance, flexibility, peacefulness, unity). Menurut Bulach (2002), pendidikan karakter meliputi aspek pendidikan: (1) respect (sikap hormat); (2) honesty (ketulusan), (3) self control/discipline (disiplin); (4) integrity (integritas: jujur dan dapat dipercaya); (5) perseverance (kegigihan); (6) empathy (empati: dapat merasakan perasaan orang lain); (7) forgiveness (pemaaf); (8) tolerance (toleransi); (9) politeness (kesantunan); (10) sportiveness (sportif: mentaati aturan); dan (11) humility (rendah hati).



B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk-bentuk penghormatan pada orang lain? 2. Bagaimana kepedulian terhadap kesehatan sesame? 3. Bagaimana perilaku hormat, santun, dan peduli kepada sesama? 4. Tujuan 1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk penghormatan pada orang lain 2. Untuk mengetahui kepedulian terhadap kesehatan sesame 3. Untuk mengetahui perilaku hormat, santun, dan peduli kepada sesama



BAB II PEMBAHASAN HORMAT PADA ORANG LAIN A. Bentuk-bentuk penghormatan pada orang lain Menurut Thomas Lickona (2013:96) bentuk-bentuk Penghormatan: 1. Hormati diri sendiri a. Jika Anda mempunyai pemikiran yang sepertinya mengatakan bahwa "Saya akan menjadi orang yang mementingkan diri sendiri jika saya tidak memberikan seluruh waktu saya untuk membantu orang lain" cobalah Anda bentuk lagi pemikiran ini agar kalimatnya menjadi seperti ini "Dengan memberikan waktu kepada diri sendiri, saya akan bisa memperhatikan orang lain dengan lebih baik." b. Jika seseorang tidak menghormati Anda, pertanyakanlah nilai hakiki Anda sebagai



manusia,



Anda



berhak



untuk



mempertanyakannya.



Jika



seseorang membuat pernyataan yang sifatnya mendiskriminasi atau kejam, bicaralah. Katakan kepada mereka apa yang membuat Anda merasa tidak dihormati dan apa sebabnya. 2. Dengarkan dengan sungguh-sungguh Banyak orang yang tidak mampu mendengarkan dengan baik, karena mereka mudah terganggu, selalu memeriksa ponsel mereka, atau sibuk memikirkan apa yang selanjutnya ingin mereka katakan. Belajarlah untuk bisa sungguh-sungguh mendengarkan pada saat orang lain sedang berbicara. a. Tataplah mata orang yang sedang berbicara. Jangan biarkan pandangan Anda berkeliaran ke seluruh ruangan, atau mereka akan merasa bahwa Anda tidak memperhatikan apa yang sedang mereka katakan, b. Berikanlah perhatian selama mereka berbicara. Matikan dulu ponsel Anda, atau matikan nada deringnya, dan jika Anda menyadari bahwa pikiran Anda teralihkan, mintalah mereka mengulang apa yang baru saja mereka katakan agar Anda bisa kembali melanjutkan percakapan. 3. Jangan mengganggu waktu dan keleluasaan pribadi orang lain. Di zaman modern seperti saat ini, kita tidak lagi mempunyai banyak waktu, jadi jika kita sampai terpaksa mengusik keleluasaan pribadi orang lain,



pastikanlah bahwa hal ini memang benar-benar harus kita lakukan (misalnya karena rumahnya terbakar, atau ada kecelakaan). a. Jangan mengganggu seseorang yang sedang membaca di tempat umum, seperti di kedai kopi, dalam kendaraan umum, di taman, terutama jika mereka sedang memakai penyuara telinga. b. Jika Anda tinggal serumah bersama orang lain, tanyakan terlebih dulu sebelum Anda mengundang serombongan orang untuk berkumpul di rumah, dan mintalah persetujuannya. 4. Tanggapilah gagasan orang lain dengan penuh perhatian. Dengarkan gagasan, pendapat, dan nasihat dari orang lain dengan pikiran yang terbuka. Anda tidak harus setuju dengan mereka, tetapi berikanlah kesediaan Anda untuk memikirkan apa yang mereka katakan. a. Contohnya, jika seorang rekan kerja menyampaikan kepada Anda sebuah gagasan yang menurut Anda sangat aneh, atau tidak bisa diterapkan, berikanlah



kesediaan



untuk



mendengarkan



gagasannya



dan



pertimbangkanlah pro dan kontranya. Anda mungkin akan terkejut. b. Jika seseorang menyampaikan gagasan yang tidak sopan atau menyakiti perasaan orang lain (misalnya mereka membahas tentang ras atau seksisme) Anda tidak mempunyai kewajiban untuk mendengarkan ucapan mereka dan jika Anda bisa, Anda harus menjelaskan kepada mereka bahwa apa yang mereka katakan adalah pandangan-pandangan yang tidak pantas untuk dibahas. 5. Jangan mengganggu waktu dan keleluasaan pribadi orang lain. Di zaman modern seperti saat ini, kita tidak lagi mempunyai banyak waktu, jadi jika kita sampai terpaksa mengusik keleluasaan pribadi orang lain, pastikanlah bahwa hal ini memang benar-benar harus Anda lakukan (misalnya karena rumahnya terbakar, atau ada kecelakaan). a. Jangan mengganggu seseorang yang sedang membaca di tempat umum, seperti di kedai kopi, dalam kendaraan umum, di taman, terutama jika mereka sedang memakai penyuara telinga. b. Jika Anda tinggal serumah bersama orang lain, tanyakan terlebih dulu sebelum Anda mengundang serombongan orang untuk berkumpul di rumah, dan mintalah persetujuannya.



6. Budayakanlah perilaku yang baik. Caranya semudah mengucapkan "terima kasih" dan "tolong" pada saat Anda meminta sesuatu dari orang lain. Cara ini menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan usaha yang orang lain berikan untuk menolong Anda dan membuat mereka merasa dihormati. Contoh lain dari perilaku yang baik misalnya dengan tidak menyela sebuah pembicaraan. Jika ada yang harus kita sampaikan, tunggulah sampai Anda bisa menemukan waktu yang tepat untuk mulai berbicara. Menurut Zubaedim (2012:28) mengemukakan bagaimana cara menghormati orang lain yaitu sebagai berikut: 1. Hargai perbedaan Ada banyak perbedaan pada setiap manusia, seperti kondisi sosial ekonomi, pekerjaan dan peran. Misalnya, anak melihat tukang sampah di depannya, kemudian ia merasa jijik dengan hal tersebut. Anak bisa saja mengeluarkan kata-kata yang tidak baik.Nah, Mom bisa mengajaknya berdiskusi mengenai profesi orang tersebut.Beri pandangan pada anak bahwa mengelola sampah merupakan tugas mulia yang dijalankan oleh tukang sampah. Minta anak untuk membayangkan apa yang terjadi jika tidak ada seorang pun yang mau menangani sampah. Dengan demikian, diharapkan anak mampu berperilaku yang tepat saat melihat tukang sampah. 2. Tumbuhkan rasa empati anak Rumus sederhananya: jika orangtua berempati pada anak, maka anak akan lebih mudah berempati pada orang lain. Hal-hal kecil yang bisa Mom lakukan, ketika anak sedang belajar kemudian ia mengantuk, Mom sebagai orangtua bisa memberikannya pengertian dengan berkata pada anak untuk melanjutkan belajarnya esok hari. Mendengar hal itu, anak akan merasa dimengerti dan dihormati sebagai pribadi. 3. Jangan lupa bilang “tolong” dan “terima kasih” Sering kali kita meminta anak untuk mengucapkan kata “tolong” saat membutuhkan bantuan dan mengucapkan “terima kasih” saat sudah diberikan bantuan. Sayangnya, kita kerap lupa mengucapkan kata-kata ‘sakti’ tersebut . Kata “tolong” dan “terima kasih” adalah kata-kata singkat, namun penting untuk menunjukkan sikap hormat pada orang lain.



4. Biasakan untuk meminta maaf saat melakukan kesalahan Jika  berjanji pada  seseorang untuk mengajak ke arena bermain atau nonton bioskop, ia tentunya berharap janji itu akan ditepati. Namun, suatu ketika orang tua membatalkannya dan tidak jadi pergi karena sedang tidak enak badan misalnya.Hal yang dapat kita lakukan adalah meminta maaf.kitaharus jujur mengakui bahwa diri kita tidak bisa menepati janji akan menjadi ‘obat’ penghilang rasa kecewa. B. Kepedulian terhadap kesehatan sesama Diantara kita, banyak sekali yang sekiranya kurang memperdulikan keadaan jasmaninya, karena mereka menganggap bahwa itu hal yang tidak penting. Bagi mereka, yang lebih penting adalah penunaian amanah-amanah dengan sukses dan sesuai dengan aturan-aturan yang telah diketahui. Kurang peduli terhadap jasmani atau fisik bisa seperti tidak menjaga asupan makanan yang sehat dan bergizi, sehingga seringkali tubuh mudah terkena penyakit atau virus, kemudian tidak diobati dengan tuntas sehingga menjadi penyakit yang begitu parah.(Sutrajo Adisusilo, 2013:65). Ketidakpedulian yang lainnya seperti tentang kebersihan tubuh. Kebersihan tubuh bisa seperti kebersihan pakaian, rumah tempat tinggal, kamar pribadi, kebiasaan sehari-hari, pergaulan di luar, dan lain-lain.Termasuk kurang peduli kepada penampilan, misalnya memakai pakaian dengan warna yang mencolok, tidak serasi, memakai pakaian tidak sesuai dengan waktunya atau acaranya dan jilbab yang tidak rapih.Tetapi banyak pula muslimah yang memperlakukan tubuhnya secara berlebihan, sehingga cenderung berperilaku boros, baik untuk pakaian yang dikenakan, perawatan tubuh mereka, aksesoris perhiasan, dan lain sebagainya.(M. AR. Gayo, 1990:34). Selain itu, M. AR. Gayo Mengatakan (1990:67) untuk menunjukan rasa kepedulian kita kepada kesehatan sesama, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan misalnya : 1. Tidak Merokok Sembarangan Semua



orang,



telah



mengetahui



dampak



negatif



rokok



bagi



kehidupan.Menurut penelitian, bahwa kurang lebih 11.000 orang meninggal akibat rokok.Hal tersebut terjadi karena setiap seseorang menyalakan sebatang rokok, setiap kali pula seseorang tersebut terkena lebih dari 4.000 bahan kimia beracun yang membahayakan. Rokok mengandung 8 hingga 20



mg nikotin.Setelah dibakar, sekitar 25 persen nikotin masuk ke dalam sirkulasi darah, dan dengan waktu 15 detik sampai ke otak manusia. Dengan demikian, penghisap asap sampingan (perokok pasif) memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita gangguan kesehatan akibat rokok. Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, namun menjadi korban perokok karena turut mengisap asap sampingan (di samping asap utama yang diembuskan balik oleh perokok).Oleh karena itu, dapat dipahami mengapa angka kejadian penyakit akibat rokok lebih tinggi pada perokok pasif daripada perokok aktif. Dan bagi anak-anak di bawah umur, terdapat risiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok. 2. Menjaga Kebersihan Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhan perhatian khusus karena sampah menjadi persoalan nasional. Kegagalan dalam pengelolaan sampah berimbas pada menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat, merusak estetika sekolah. Bahkan menurut ahli kesehatan, polusi sampah mengakibatkan dampak buruk yaitu pertama, terhadap kesehatan. Hal ini bisa mengakibatkan meningkatnya penyakit infeksi saluran pencernaan, kolera, tifus, disentri, dll karena faktor pembawa penyakit tersebut, terutama lalat, kecoa, meningkat akibat sampah yang menggunung, khususnya meningkatnya penyakit di TPA, demam berdarah, dsb. Pembuangan sampah yang selama ini banyak dilakukan adalah dengan ditumpuknya dipinggir jalan, sehingga dapat mengganggu lancarnya arus transportasi, demikian juga dengan lingkungan sekolah kita yang kadangkadang kita semua tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah baik didalam maupun diluar. Serta sampah‐sampah plastik yang tidak bisa diuraikan oleh tanah, akan mengakibatkan menumpuknya sampah dan limbah. Disaat musim hujan tiba, saluran tidak bisa menahan air yang deras dan akhirnya terjadilah pengikisan tanah atau teras dan sangat tidak sanggup menahan tekanan air tadi dan lalu mencari daratan baru, yang akhirnya meluap kepermukaan dan akan menyebabkan banjir. Begitupun dampak dari sampah yang dibakar, mungkin pembakaran sampah di pekarangan rumah lebih praktis, tapi dalam jangka waktu yang panjang cara seperti ini sebenarnya merugikan individu yang bersangkutan,



komunitas, dan lingkungan secara keseluruhan. Polusi yang kelihatannya sedikit ini lama‐lama menjadi bukit, karena polusi ini perlahan‐lahan akan membuat sebagian orang yang seharusnya hidup sehat menjadi sakit, antara lain sakit gangguan pernafasan. Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi  otak manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru – paru sebagian besar  berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu



dikhawatirkan



oleh



manusia.Sehingga



mereka



dapat menjaga



kebersihan lingkungan disekitarya.Oleh karena itu peran masyarakat dan kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih agar kita semua dapat terhindar dari berbagai macam penyakit. 3. Bahaya Alkohol Alkohol adalah zat penekan susunan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor yaitu : a. Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi b. Usia, berat badan, dan jenis kelamin c. Makanan yang ada di dalam lambung d. Pengalaman seseorang minum- minuman beralkohol e. Situasi dimana orang minum. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah.Sayangnya orang banyak beranggapan bahwa penampilan mereka menjadi lebih baik dan mereka mengabaikan efek buruknya. Resiko intoksikasi (”mabuk”) Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah ”mabuk”, ”teler” sehingga dapat menyebabkan kematian. Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi pada keracunan alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek jangka pendek alkohol dapat menyebabkan hilangnya produktifitas kerja (misalnya ”teler, kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan, alkohol dapat



menyebabkan perilaku kriminal.70 % dari narapidana menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih dari 40 % kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol. Pengaruh Jangka Panjang Mengkonsumsi alkohol berlebiha dalam jangka panjang dapat menyebabkan : a. Kerusakan jantung b. Tekanan Darah Tinggi c. Stroke d. Kerusakan hati e. Kanker saluran pencernaan f. Gangguan pencernaan lainnya (misalnya tukak lambung) g. Impotensi dan berkurangnya kesuburan h. Meningkatnya resiko terkena kanker payudara i. Kesulitan tidur j. Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan k. Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi. Doni Kosoema mengatakan (2010:34) Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pecandu narkoba adalah: 1. Memberikan bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan untuk taat beragama serta patuh terhadap hukum kepada semua lapisan masyarakat secara selektif dan prioritas. 2. Melaksanakan



bimbingan



serta



menyalurkan



kegiatan



masyarakat



terutama generasi muda yang ada kepada kegiatan positif seperti olahraga, kesenian dan lain-lain. 3. Melaksanakan kegiatan edukatif  dengan sasaran menghilangkan faktorfaktor peluang, pola hidup bebas Narkoba dan penerangan secara dini terhadap penyalahgunaan Narkoba. C. Perilaku hormat, santun, dan peduli kepada sesama 1. Perilaku hormat Sebagai seorang mahasiswa kita wajib menghormati orang lain. Baik itu pendapat, sikap, tingkah laku maupun keyakinan. Kita tidak boleh mencaci maki keyakinan orang lain. Kita harus bisa menghormati keyakinan atau pendapat orang lain. Ada pepatah yang mengatakan kalau kita mau dihormati, maka kita harus menghormati dulu. Mungkin pepatah itu bisa



dijadikan motivasi buat kita aagar kita bissa menghormati orang lain. (Wahyudin Sumpeno, 2009: 45). 2. Santun Santun adalah satu kata sederhana yang memiliki arti banyak dan dalam, berisi nilai-nilai positif yang dicerminkan dalam perilaku dan perbuatan positif. Perilaku positif lebih dikenal dengan santun yang dapat diimplementasikan pada cara berbicara, cara berpakaian, cara memperlakukan orang lain, cara mengekspresikan diri dimanapun dan kapan pun. Santun yang tercermin dalaman perilaku bangsa Indonesia ini tidak tumbuh dengan sendirinya namun juga merupakan suatu proses yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa yang luhur. (Thomas Lickona, 2013:54). 3. Peduli Sesama Kehidupan



masyarakat



sekarang



ini



bergeser



menjadi



lebih



individualis. Kebersamaan danm saling tolong-menolong dengan penuh ketulusan yang dahulu menjadi ciri khas masyarakat kita semakin menghilang. Kepedulian terhadap sesamapun semakin menipis. Konsentrasi kehidupan masyarakat sekarang ini didominasi pada bagaimana mencapai mimpi-mimpi materialis. (Ngainun Naim, 2012:207). Pergeseran kehidupan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya



adalah



faktor



perubahan



sosial



yang



berlangsung



secara



fasif. Berhubungan dengan sesama manusia senantiasa penuh dengan dinamika. Tidak selalu semuanya berjalan baik dan harmonis. Tidak jarang terjadi perbedaan. Munculnya konflik dan kekerasan yang belakangan banyak terjadi di daerah indonesia menunjukkan bagaimana perbedaan tidak dijadikan sebagai potensi untuk membangun kekayaan khazanah hidup. Padahal perbedaan merupakan bagian dari hukum tuhan yang tidak mungkin untuk dihindari. Oleh karena itu perbedaan harus dijadikan sebagai sarana untuk memperkaya kehidupan. (Muchlas Sumani dan Hariyanto, 2011: 67). Berkaitan dengan hal ini, penting merenungkan pendapat filsuf Deeepak Chora. Beliau menyatakan “kalau kamu melayani sesama, kamu mendapatkan balasan yang lebih banyak. Kalau kamu memberikan hal yang baik, hal yang baik akan mengalir kepadamu.” Peduli sesama harus dilakukan tanpa pamrih. Tanpa pamrih berarti tidak mengharapkan balasan atau pemberian apapun yang kita lakukan kepada orang lain. Jadi saat melakukan



aktivitas sebagai bentuk kepedulian, tidak ada keenggenan atau ucapan menggerutu. (Toto Suharto, 2012: 59).



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Budayakanlah perilaku yang baik caranya semudah mengucapkan "terima kasih" dan "tolong" pada saat kita meminta sesuatu dari orang lain. Cara ini menunjukkan bahwa kita menghargai waktu dan usaha yang orang lain berikan untuk menolong kita dan membuat mereka merasa dihormati. Memberikan bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan untuk taat beragama serta patuh terhadap hukum kepada semua lapisan masyarakat secara selektif dan prioritas. 2. Melaksanakan



bimbingan



serta



menyalurkan



kegiatan



masyarakat



terutama generasi muda yang ada kepada kegiatan positif seperti olahraga, kesenian dan lain-lain. 3. Melaksanakan kegiatan edukatif  dengan sasaran menghilangkan faktorfaktor peluang, pola hidup bebas Narkoba dan penerangan secara dini terhadap penyalahgunaan Narkoba. 4. Perilaku hormat, santun, dan peduli kepada sesama B. Saran Saling menghargai, menghormati, disiplin, sopan, santun,dan bertanggung jawab adalah pembentukan karakter dikembalikan pada pribadi kita masingmasing. Karena kewajiban kita sebagai kaum intelektual yang berkarakter adalah menghargai diri kita dan orang lain tanpa memandang bio, psiko, social, spiritual dan kultural.