(Kelompok 1) KONSEP PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN KEL 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DOSEN PENGAMPU : Lailatul Fadilah, S.Kep, Ners, M.Kep



DISUSUN : ADINDA LINTA KHOIRUNNISA ALFAKIH LUKMAN CAHYA OKTAVIANI FIRDA HERAWATI LUVI HAPSARI PUTRI INDAH PERMATA SARI SITI HALIMATUSSA’DIYYAH



PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN



POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN 2020



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr.Wb puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan karunia-nya lah penyusun masih diberikan kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “KONSEP PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN” ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengembangan Kepribadian di jururusan D3 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Banten. Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sangat kelompok kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa mendatang. Semoga malakah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca, khususnya para mahasiswa atau mahasiswi dan masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan mahasiswi serta bagi para pembacanya. Sekian dari kami dan terimakasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb



Tangerang, 21 Januari 2020



i



DAFTAR ISI



Kata Pengantar..................................................................................................



i



Daftar Isi...........................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................................................................................



1



B. Rumusan Masalah...............................................................................



1



C. Tujuan ................................................................................................



1



D. Manfaat...............................................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengembangan Kepribadian.............................................



3



B. Teori Kepribadian...............................................................................



5



C. Faktor Pembentuk dan Penghambat Kepribadian..............................



7



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ Daftar Pustaka



ii



11



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini banyak sekali warga negara Indonesia yang mempunyai kepribadian beraneka . Seorang pendidik harus memiliki kepribadian sangat mencerminkan perilaku seseorang. Kenyataannya dalam banyak segi, setiap orang adalah unik atau khas. Akibatnya yang lebih sering terjadi adalah salah paham dengan teman sebaya. Pada dasarnya setiap perkembangan dalam kepribadian manusia mengalami keserasian dari tahaptahap yang telah ditetapkan sehingga pertumbuhan pada setiap individu dapat dilihat



atau



dibaca



untuk



mendorong,mengetahui



dan



untuk



saling



mempengaruhi,dalam radius social yang lebih luas.masyarakat,pada prinsipnya juga merupakan salah satu unsure untuk memelihara saat setiap individu yang baru memasuki lingkungan tersebut guna berinteraksi dan berusaha menjaga serta untuk mendorong secara tepat berdasarkan dari perpindahan didalam tahap-tahap yang ada. Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa. Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Untuk itu perlu di pelajari perkembangan kepribadian manusia. Di dalam makalah ini dibahas tentang perkembangan kepribadian manusia. B. Rumusan Masalah 1. Pengertian pengembangan kepribadian ? 2. Apa yang dimaksud dengan teori kepribadian ? 3. Faktor pembentukan dan pennghambat kepribadian ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi dari pengembangan kepribadian 2. Untuk mengetahui apa saja teori kepribadian



1



3. Untuk mengetahui apa saja faktor pembentukan dan penghambat kepribadian D. Manfaat 1. Dapat mengetahui dan memahami tentang konsep pengembangan kepribadian.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengembangan kepribadian Kepribadian memiliki banyak arti, bahkan saking banyaknya boleh dikatakan jumlah definisi dan arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang menafsirkannya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya. 



Kepribadian secara umum Personality atau kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi dari kepribadian secara umum ini adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja dan tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung pada situasi sekitarnya selain itu definisi ini disebut lemah karena sifatnya yang



bersifat



evaluatif



(menilai),



bagaimanapun



pada



dasarnya



kepribadian itu tidak dapat dinilai “baik” atau “buruk” karena bersifat netral. 



Kepribadian menurut Psikologi Untuk



menjelaskan



kepribadian



menurut



psikologi



saya



akan



menggunakan teori dari George Kelly yang memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman



hidupnya.



Sementara



Gordon



Allport



merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.



3



Setiap individu memiliki kepribadian yang unik yang dapat di bedakan dengan individu lain. Berikut ini adalah beberapa pengertian kepribadian menurut para ahli : 1. Theodore R. Newcombe, menjelaskan bahwa keperibadian adalah organisasi sikap-sikap yang di miliki seseorang sebagai latar belakang sebagai perilaku. 2. Yinger, berpendapat bahwa kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sisitem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situas 3. Koentjaraningrat, berpendapat bahwa kepribadian adalah ciri-ciri watak yang di perlihatkan secara konsisten dan konsekuen sehingga seorang individu memiliki suatu identitas yang khas dan berbeda dari individu lain. 4. Robet Sothirland (dkk), mengenggap bahwa keprbadian merupakan abstark individu dan kelakuannya sebagaimana halnya dengan masyarakat



dan kebudayaan



dengan demikian



kepribadian



di



gambarkan sebagai hubungan saling mempengaruhi antara tiga aspek tersebut. 5. Roucek dan warren, menjelaskan bahwa kepribadian adalah organisai faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Kesimpulan dari berbagai devinisi tersebut dapat di katakan bahwa kepribadian sesungguhnya merupakan integrasi dari kecenderungan seseorang untuk berperasaan, bersikap, bertindak, dan berprilaku sosial tertentu. Dengan demikian, pengembangan kepribadian adalah suatu proses yang mengasah sifat-sifat. Kepribadian bukanlah preilaku namun kepribadianlah yang membentuk prilaku manusia, sehingga dapat di lihat dari cara berfikir, berbicar, atau berprilaku. Kepribadian



lebih berada dalam psikis (jiwa)



seseorang yang di perlihatkan dalam perilaku. Kepribadian mencakup



4



kebiasaan, sikap, dan sikap sesorang yang khas dan berkembang apabila berhubungan dengan orang lain. Dalam perkembangan kepribadian terjadi dinamisasi dikarenakan adanya konsentrasi energi ( lapar, haus, dll). Tahap-tahap perkembangan kepribadian : 1. Fase Oral (0-24 bulan) pada fase ini kepuasan manusia ada pada aktivitas mulut. Contoh: seorang bayi yang menyusui pada ibunya. 2. Fase Anal ( 2-3 tahun ) pada fase ini kepuasan seksual manusia berada pada aktivitas anus. Contoh: seorang bayi akan merasa puas bila aktivitas pengeluaran dari anusnya berjalan dengan baik. 3. Fase Phalic (3-5 tahun) pada fase ini manusia akan mencoba mengenali identitas kelaminnya. Contoh: seorang anak laki-laki akan meniru segala perbuatan ayahnya, sebaliknya pada anak perempuan. 4. Fase Genital (12 tahun keatas) pada fase ini adalah fase akhir dari keseluruhann fase yang ada, dimana munculnya aktivitas seksual. Contoh: remaja yanng mengalami pubertas. B. Teori Kepribadian 1. Pengertian Teori Kepribadian Teori merupakan salah satu unsur penting dari setiap pengetahuan ilmiah atau ilmu, termasuk psikologi kepribadian. Tanpa teori kepribadian usaha memahami perilaku dan kepribadian manusia pasti sulit untuk dilaksanakan. Apakah yang dimaksud dengan teori kepribadian ? Menurut Hall dan Lindzey (Koeswara, 1991 : 5), teori kepriadian adalah sekumpulan anggapan atau konsep-konsep yang satu sama lain berkaitan mengenai tingkah laku manusia. 2. Fungsi Teori Kepribadian Sama seperti teori ilmiah pada umumnya yang memiliki fungsi deskriptif dan prediktif, begitu juga teori kepribdian. Berikut penjelaskan fungsi deskriptif dan prediktif dari teori kepribadian.



5



a. Fungsi Deskriptif Fungsi deskriptif (menjelaskan atau menggambarkan) merupakan fungsi teori kepribadian dalam menjelaskan atau menggambarkan perilaku atau kepribadian manusia secara rinci, lengkap, dan sistematis. Pertanyaanpertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana seputar perilaku manusia dijawab melalui fungsi deskriptif. b. Fungsi Prediktif Teori kepribadian selain harus bisa menjelaskan tentang apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia sekarang, juga harus bisa memperkirakan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia di kemudian hari. Dengan demikian teori kepribadian harus memiliki fungsi prediktif. 3. Dimensi-dimensi Teori Kepribadian Setiap teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawab atas pertanyaan sekitar apa, mengapa, dan bagaimana tentang perilaku manusia. Untuk itu setiap teori kepribadian yang lengkap, menurut Pervin (Supratiknya, 1995 : 5-6), biasanya memiliki dimensi-dimensi sebagai berikut : a. Pembahasan tentang struktur, yaitu aspek-aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil dan menetap, serta yang merupakan unsur-unsur pembentuk sosok kepribadian. b. Pembahasan tentang proses, yaitu konsep-konsep tentang motivasi untuk menjelaskan dinamika tingkah laku atau kepribadian. c. Pembahasan tentang pertumbuhan dan perkembangan, yaitu aneka perubahan pada struktur sejak masa bayi sampai mencapai kemasakan, perubahan-perubahan pada proses yang menyertainya, serta berbagai faktor yang menentukannya. d. Pembahasan tentang psikopatologi, yaitu hakikat gangguan kepribadian atau tingkah laku beserta asal-usul atau proses perkembangannya.



6



e. Pembahasan tentang perubahan tingkah laku, yaitu konsepsi tentang bagaimana tingkah laku bisa dimodifikasi atau diubah.



4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Teori Kepribadian Berkembangya teori-teori kepribadian tidak terlepas dari sejumlah faktor yang melatar belakangi dan mempengaruhinya, yang secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu faktor-faktor historis dan faktor-faktor kontemporer. Koeswara (1991: 13) mengibaratkan kedua faktor tersebut sebagai faktor pembawaan dan faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang. C. Faktor Pembentukan dan Penghambat Kepribadian 1. Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian Adapun pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini. a. Warisan Biologis (Heredity) Warisan biologis berpengaruh pada perilaku kehidupan manusia, misalnya pada pembentukan sifat kepemimpinan, pengendalian diri, sikap, dan minat. Setiap manusia memiliki sifat biologis yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, walaupun pada dua orang lahir kembar identik. Adanya perbedaan jenis kelamin, kecerdasan, kekuatan jasmani, kecantikan, dan sebagainya akan dapat berpengaruh pada perbedaan kepribadian



orang-orang



yang



memilikinya.



Banyak



ilmuwan



berpendapat bahwa perkembangan potensi warisan biologis dipengaruhi oleh pengalaman seseorang. Bakat yang dimiliki seseorang memerlukan anjuran, pengarahan, dan latihan untuk mengembangkan diri melalui kehidupan bersama dengan manusia lain. b. Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment) Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan alam di



7



mana ia tinggal. Proses penyesuaian diri pada lingkungan alam mampu mengubah pola perilaku masyarakat secara keseluruhan. Contoh: Nelayan yang hidup di sekitar pantai, logat bicaranyaakan lebih keras dibandingkan dengan logat bicara petani di pegunungan tinggi. Karena nelayan harus menyamai suara debur ombak untuk dapat berkomunikasi. Suasana ini terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga orang Eskimo yang hidup di daerah kutub memiliki kemampuan beradaptasi terhadap cuaca dingin. c. Warisan Sosial (Social Herritage) atau kebudayaan Manusia, alam, dan kebuadayaan mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi. Sementara itu, kebudayaan sangat berpengaruh pada perilaku individu dalam pembentukan kepribadiannya. Manusia sebagai



makhluk



yang



berpikir



akan



senantiasa



menghasilkan



kebudayaan sebagai manifestasi kehidupannya. Manusia berusaha untuk mengubah alam sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, manusia dapat mengubah pegunungan menjadi lahan pemukiman. d. Pengalaman hidup dalam kelompok Sebagai makhluk sosial, manusia senatiasa hidup dalam kelompokkelompok, seperti keluarga, RT, dan sekolah. Dengan demikian, kehidupannya akan dipengaruhi oleh kelompok tersebut. Hal ini mengingat setiap kelompok pasti memiliki norma, nilai, dan aturan sendiri yang berbeda dengan kelompok lain. Setiap kelompok pasti memengaruhi anggota-anggotanya. Setiap kelompok pasti mewariskan pengalaman khas yang tidak diberikan kelompok lain, sehingga akan muncul kepribadian khas anggota kelompok tersebut. Kelompok yang menjadi acuan pertama seorang anak adalah keluarga. Pengalaman hidup dalam keluarga sangat menentukan perkembangan kepribadian seorang anak. Seorang anak yang hidup dalam keluarga yang demokratis, akan tumbuh menjadi orang dengan kepribadian baik dan percaya diri 2. Faktor penghambat perkembangan kepribadian



8



Perkembangan seseorang akan terhambat dikarenakan dua faktor, antara lain:



a. Faktor Internal Diri Perkembangan kepribadian akan mengalami hambatan yang berasal dari dalam diri individu sendiri dikarenakan:  Individu tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas  Individu kurang bermotivasi dalam hidup  Individu enggan menelaah diri  Faktor usia Pada tiga faktor penghambat internal di atas jelas terlihat bahwa individu terbelenggu pada masa kanak-kanaknya, dan tidak dapat menjadi pribadi dewasa. Pada kondisi ini , individu bukanlah pribadi bebas yang mempunyai tujuan hidup dan berupaya untuk merealisasikan tujuan



hidupnya.



Individu



menjadi



“ada”



yang



tiada



dalam



perkembangan keberadaan dirinya. Sering dijumpai pernyataan umum yang menyatakan bahwa seseorang itu dewasa usia, tetapi tidak dewasa pemikirannya. Adapun faktor usia menjadi penghambat bagi perkembangan kepribadian seorang individu dikarenakan individu yang telah berumur merasa bahwa mereka telah lebih banyak mengetahui arti kehidupan, ada perasaan jenuh untuk berubah lagi setelah (mungkin) perubahan yang dilakukan sepanjang usianya, dan juga adanya kemampuan fisik secara motorik, memori ( pelupa) dan metabolism tubuh. b. Faktor Eksternal Diri Hambatan perkembangan kepribadian individu secara eksternal terjadi antaranya disebabkan: 1. Faktor tradisi budaya



9



Pada



setiap



budaya,



seseorang



mengalami



tekanan



untuk



mengembangkan suatu pola kepribadian yang sesuai dengan standar yang ditentukan budayanya. Kelompok menetapkan budaya sebangai model untuk pola kepribadian yang disetujui dan menekankan individu-individu yang tergantung didalamnya untuk berprilaku sesuai dengan norma budaya kelompok yang bersangkutan. Karena tekanan tersebut, individu akhirnya menyesuaikan diri mengkuti pola perilaku yang telah ditetapkan kelompok, dan pada akhirnya prilaku tersebut menetap menjadi kecenderungan pola perilaku individu. 2. Penerimaan masyarakat/ social Penerimaan masyarakat/ lingkungan social juga mempengaruhi keinginan



individu



untuk



mengembangkan



kepribadiannya.



penerimaan social yang tinggi menimbulkan rasa percara diri tinggi yang berpengaruh pada peningkatan konsep diri positif. Sedangkan, penerimaan masyarakat/ social yang rendah akan menjadikan seseorang menjadi rendah diri, menarik diri dari kontak social, dan terjadi kecenderungan menutup diri yang akan berpengaruh pada pengembangan konsep diri negatif.



10



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kepribadian bukanlah hal yang sulit untuk dipelajari, dijalani, dan dikembangkan. Kepribadian merupakan hal yang bisa tumbuh, dibangun, dan diupayakan, sehingga ada tahap-tahap pengembangan kepribadian, faktorfaktor penghabat kepribadian sikap positif dan negatif dalam kepribadian, dan cara menanggulagi dampak negatif dari kepribadian yang salah.



11



DAFTAR PUSTAKA 1. Hutagalung, Hj. Inge. 2007. Pengembangan Kepribadian Tinjauan Praktis Menuju Pribadi Positif. Bekasi: PT Indeks. 2. Triningsih, Nunink. 2017. Artikel. Pengertian Perkembangan Kepribadian.



Dalam https://id.scribd.com/documen/359667052/PENGERTIANPERKEMBANGAN-KEPRIBADIAN diakses pada 21 januari 2019 3. https://www.gurupendidikan.com/2019/06/faktor-faktor-pembentuk-



kepribadian.html 4. http://duniakeperawatanakperjateng.blogspot.com/2014/10/konsepperkembangan-kepribadian-dan.html?m=1