Kelompok 1. Perusahaan Multinasional Dan Manajemen Keuangan Internasional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL Perusahaan Multinasional dan Manajemen Keuangan Internasional



Disusun oleh: Kelompok 1 Nama/ NIM : Nashrullah Jamil / 92221004 RZ Nur Oktarianti / 92221008



Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Internasional



PROGRAM PASCASARJANA PRODI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2022



I.



Pendahuluan Manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan akal budi. Pernyataan tersebut sering kali kita dengar sejak kecil dan buktinya terlihat secara nyata melalui inovasi dan perkembangan ilmu dan teknologi. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, manusia selalu berusaha menciptakan hal baru. teknologi yang berkembang pesat beberapa dekade yang lalu adalah teknologi transportasi. Transportasi yang sebelumnya bergantung pada hewan, mulai bergerak menuju mesin. Dimulai dengan sepeda, kereta hingga pesawat terbang. Teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini adalah teknologi komunikasi. Telepon selular yang baru marak digunakan dalam 10 tahun ke belakang ini berkembang begitu pesat sehingga manusia pun selalu dimudahkan untuk melakukan hubungan jarak jauh, bahkan berbeda negara sekalipun. Belum lagi media internet yang sudah semakin lazim digunakan. Media internet memberikan ruang tanpa batas di dunia maya dalam hidup sehari-hari maupun di bidang profesional. Hal yang turut dipengaruhi oleh perkembangan dua macam teknologi di atas adalah kerja sama lintas Negara. Informasi yang begitu mudah mengalir, komunikasi yang begitu mudah terjalin menimbulkan minat banyak perusahaan di dunia untuk menjalin kerja sama atau memperluas pasarnya di belahan dunia lain dalam rangka peningkatan laba perusahaannya. Kondisi ini terlihat dari perjanjian-perjanjian perdagangan antar Negara yang telah disepakati seperti GATT dan NAFTA. Negara-negara di Benua Eropa juga bergerak dengan penyamaan mata uang di antara mereka. Perusahaan yang telah melibatkan produksi atau penjualannya di negara lain selain negara asalnya disebut sebagai perusahaan multinasional (MNC). Perusahaan multinasional dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang terlibat dalam beberapa bentuk bisnis internasional (bisnis antar negara). Manajer perusahaan tersebut secara langsung melakukan aktivitas yang berkaitan dengan manajemen



keuangan



internasional.



Manajemen



keuangan



internasional



melibatkan banyak aktivitas, seperti investasi internasional atau keputusan



pembiayaan



yang



semuanya



dimaksudkan



untuk



memaksimalkan



nilai



perusahaan. Semakin besar pendapatan yang ingin diraih maka akan semakin besar pula tantangan yang dihadapi. Mengelola perusahaan multinasional tentu tidak mudah. Kesulitan tersebut bisa datang dari internal perusahaan seperti masalah agency problem, maupun dari luar perusahaan seperti resiko pergerakan nilai mata uang, resiko



kondisi



negara



lain,



dan



resiko



politik.



Untuk



mengatasi



tantangantantangan yang ada, berbagai metode dikembangkan oleh MNC. Metode yang dimaksud diantaranya adalah perdagangan internasional, lisensi, waralaba, akuisisi, dan lain-lain. Walau tentunya tidak ada yang sempurna namun metodemetode tersebut telah banyak digunakan baik oleh MNC berskala besar maupun MNC berskala kecil. Banyak perusahaan telah berubah menjadi perusahaan multinasional (MNC) yang didefinisikan sebagai perusahaan yang terlibat dalam berbagai bentuk bisnis internasional. Manajer perusahaan ini melakukan



manajemen



keuangan



internasional, yang melibatkan investasi internasional dan keputusan pendanaan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai MNC tersebut. Manajemen keuangan internasional penting tidak hanya bagi MNC besar dengan sejumlah anak perusahaan asing, tetapi juga untuk perusahaan yang menjalankan bisnis internasional. Perusahaan tersebut cenderung untuk masuk ke pasar khusus dimana mereka tidak harus bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki keunggulan skala ekonomi. Manajemen keuangan internasional juga penting bagi perusahaan yang tidak memiliki bisnis internasional. Hal ini tidak lain karena didasari oleh alasan bahwa perusahaan-perusahaan domestik atau lokal harus mengetahui dan memahami dengan baik bagaimana pesaing asing mereka akan terpengaruh oleh sejumlah indikator-indikator utama perekonomian atau nonekonomi. Indikator-indikator tersebut dapat berupa pergerakan nilai tukar, suku bunga luar negeri, biaya tenaga kerja, dan/atau inflasi. Adapun perusahaan multinasional yang harus mengalami kebangkrutan akibat kesalahan dalam mengambil keputusan dan gagal dalam menilai kondisi pasar yaitu Lehman Brothers. Lehman Brothers merupakan salah satu firma



keuangan fenomenal yang akhirnya tumbang hampir 11 tahun yang lalu, tepatnya pada 15 September 2008. Sebelumnya, Lehman Brothers pernah merupakan korporasi dengan 25.000 karyawan dan sempat di gadang-gadang sebagai bank investasi terbesar di AS. Selain itu, firma keuangan besar ini juga pernah melantai di Wall Street, Manhattan, New York, memiliki kantor besar di London dan pekerja yang tersebar di seluruh dunia. Lehman Brothers Holding Incorporation (LBHI) akhirnya tumbang setelah generasi ketiga ketika dipimpin oleh Dick Fuld yang menjadi CEO sejak 1994. Namun, lima tahun berikutnya korporasi ini pun diguncang Krisis Ekonomi Global yang menjadi titik akhir dari kerajaan Lehman. Hal ini terjadi setelah keputusan krusial untuk menyalurkan investasi KPR yang terlampau besar selama masa krisis.  Berdasarkan kasus ini dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan yang buruk akan mengakibatkan tidak stabilnnya keuangan perusahaan, pengalokasian aset serta keputusan untuk berinvestasi dan berhutang dapat menjadi boomerang bagi perusahaan multinasional serta anak perusahaan asing yang dimiliki. Perbedaan kondisi pasar setiap negara juga akan berdampak pada keputusan yang diambil, maka daripada itu diperlukan pemahaman akan hal-hal yang terkait dengan kegiatan manajemen keuangan internasional, hal ini sebaiknya dilakukan secara efektif. A. Penelitian Sebelumnya Pada penelitian Soukotta dan Chabachib (2012) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktru Modal” dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu firm size, sales growth, return on asset, liquidity, dan asset structure terhadap variabel terikat yaitu struktur modal perusahaan manufaktur multinasional dan manufaktur 13 domestik. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskna bahwa size berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal MNC dan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal DC. Variabel sales growth mempunyai pengaruh positif dan tidak



signifikan terhadap struktur modal MNC dan pada perusahaan DC sales growth berpengaruh positif signifikan. Untuk variabel return on asset, liquidity, dan asset structure memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal MNC maupun DC. Mikrawardhana, et al (2015) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA) dan likuiditas yang diukur dengan current ratio (CR) terhadap struktur modal atau debt equity ratio (DER) pada perusahaan multinasional yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun 2010-2013. Peneliti menggunakan struktur modal sebagai variabel terikat dan profitabilitas serta likuiditas sebagai variabel bebas. Dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda ditemukan hasil bahwa variabel profitabilitas dan likuiditas sama-sama mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan multinasional di Bursa Efek Indonesia. B. Rumusan masalah Adapun permasalahan pada makalah ini yaitu sebagai berikut: a. Bagaimana



pentingnya



pemahaman



akan



manajemen



keuangan



internasional bagi perusahaan multinasional? C. Tujuan Adapun tujuan pada makalah ini yaitu sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pentingnya pemahaman akan manajemen keuangan internasional bagi perusahaan multinasional. II.



Kajian Pustaka A.



Pengertian Manajemen Keuangan Internasional Manajemen



adalah



seni



merencanakan,



mengurus,



mengawasi,



melaksanakan, dan mengatur orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Dan istilah keuangan adalah semua hal-hal berkaitan dengan uang, contoh penjualan. Internasional adalah hal-hal yang ada hubungannya dengan negara



lain (lebih dari 1 negara), contoh export dan import. Zaman sekarang, bisnis di dalam Indonesia semakin hari semakin banyak berkaitan dengan luar negeri. Manajemen Keuangan Internasional dapat didefinisikan sebagai manajemen keuangan



untuk



perusahaan



multinasional.



Perusahaan



multinasional



mempunyai beberapa ciri yang berlainan dengan perusahaan domestik. Salah satu ciri yang menonjol terletak pada wilayah operasi yang mencakup beberapa wilayah negara, kondisi perekonomian, politik, sosial, dan budaya yang berbeda. Pengelolaan keuangan perusahaan multinasional tentunya juga akan berbeda dengan pengelolaan perusahaan domestik. Seorang manajer keuangan international



bertujuan



mengelola



perusahaan



agar



mencapai



tujuan



perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan nilai saham. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajer keuangan haruslah memperoleh keuntungan (profit) yang tinggi. Untuk mencapai tujuan itu, sangat bergantung kepada berbagai kendala, diantaranya: perbedaan nilai mata uang, perubahan nilai mata uang naik atau turun sangat berpengaruh terhadap profit. Kondisi ekonomi negara investor sendiri dan negara investor yang akan investasi harus diperhatikan, kondisi ekonomi akan mempengaruhi nilai mata uang naik atau turun. Suku bunga di setiap negara berbeda, investor dapat menginvestasikan uangnya ke bank luar negeri yang mempunyai bunga lebih tinggi, dan juga pengaruh oleh inflasi negara masing-masing B.



Perusahaan Multinasional atau Multi National Company 1.



Pengertian Perusahaan Multinasional Industri multinasional ialah sesuatu wujud federasi bidang usaha yang paling banyak dibicarakan dalam rangka globalisasi dunia dan ekonomi. Peran dari kesejagatan bagaikan pandangan hidup serta kemajuan kebijaksanaan



peraturan terpaut



dengan



industri



multinasional (Candrawulan, 2011). Menurut Kamus Ekonomi, Multinasional Corporation (MNC) merupakan suatu perusahaan yang wilayah operasionalnya meliputi



sejumlah negara dan mempunyai sarana penciptaan serta servis di luar negaranya sendiri (Winardi, 1998). Menurut Robert L. Hulbroner (Saran, 1990), yang diartikan dengan industri multinasional merupakan industri yang memiliki agen serta anak industri yang terdapat di bermacam negeri. Begitu J. Panglaykim (1983), menerangkan kalau industri transnasional merupakan sesuatu tipe industri yang terdiri dari beragam golongan industri yang bekerja serta dibuat di bermacam negeri, namun seluruhnya diawasi oleh satu pusat industri. Kebutuhan industri multinasional yang melaksanakan aktivitasnya dalam rangka menanamkan modal di Indonesia bagi hukum Indonesia menemukan pengakuan serta proteksi yang seimbang dengan perusahanperusahaan nasional (Putra, 2018). Keunggulan Industri Multinasional: a. Menaikkan devisa Negeri lewat penanaman di aspek ekspor. b. Mengurangi keperluan devisa untuk import di sector industry. c. Memodernisir industry. d. Turut menunjang pembangunan nasional. e. Menaikkan peluang kegiatan dengan membuka lingkungan kegiatan baru



Kekurangan Industri Multinasional: a. Profit yang hendak dialihkan ke luar negara pada pemegang sahamnya. b. Depresiasi ataupun kemerosotan yang dalam praktek kerap dipakai buat merahasiakan keuntungan-keuntungan supaya tidak terkena pajak. Bisa mengganggu kehidupan politik serta ekonomi Negeri. 2.



Tujuan Perusahaan Multinasional Secara umum, tujuan sebuah perusahaan multinasional adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Penentuan tujuan ini sangat penting karena semua keputusan yang akan diambil berikutnya harus diarahkan untuk memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan tersebut. Tujuan perusahaan multinasional (MNC) adalah memaksimalkan nilai MNC secara keseluruhan dan bukan untuk memaksimalkan nilai dari anak perusahaan asing tertentu. Sebuah MNC harus membuat keputusan – keputusan berlandaskan tujuan yang sama dengan tujuan domestic murni, namun di sisi lain, perusahaan – perusahaan MNC memiliki kesempatan yang jauh lebih luas sehingga hal ini akan membuat keputusannya menjadi lebih kompleks



3.



Perkembangan Perusahaan Multinasional Tanpa diketahui kalau sampai akhir tahun 1990an serta menjelang tahun 2000 sudah banyak industri di Indonesia yang awal bagaikan industri dalam negeri diambil alih oleh industri asing serta dijadikan salah satu anak perusahaan. Sebagai ilustrasi PT. Sibalec di Yogyakarta diambil alih oleh General Electric di Amerika serika serta dijadikan sebagai alat penciptaan untuk penuhi pasar area di Asia Tenggara. PT. Sari Husada yang memproduksi susu, saat ini sudah dikuasai oleh Nesstle sedangkan PT Indofood saat ini sahamnya sudah dikuasai oleh Pasific yg berpangkalan di Hongkong. Disamping itu sudah banyak industri asing yang semenjak dini mendirikan anak industri serta bekerja di Indonesia walaupun pasar utama produknya tidak dikawasan Indonesia. Dalam kemajuannya industri multinasional bisa dibedakan jadi 3 atas dasar motif penting pendirian industri itu.Pertama merupakan industri



multinasional yang meluaskan usahanya dalam rangka mencari bahan dasar. Sebagai ilustrasi perusahaan- perusahaan yang beranjak dibidang penambangan serta ekstraksi meluaskan perusahaanya dan jadi industri multinasional sebab tujuan kuncinya merupakan mencari bahan dasar. Wujud lain industri multinasional merupakan yang bermotif mencari pasar. Industri sejenis ini go internasional sebab memanglah pasar domestik tidak lumayan besar alhasil untuk penuhi kapasitas penuh serta economic of salenya, industri terpaksa menjadi industri multinasional. 4.



Evolusi Perusahaan Multinasional Industri multinasional mengalami kemajuan lewat bermacam alternative dengan menggunakan globalisasi yang lagi terjalin serta tengah akan terus terjalin. Cara membidik jadi industri multinasional dicoba semata-mata ingin senantiasa jadi monopolis ataupun oligopolies dengan dengan cara terus menembus mencari serta meningkatkan sustainable competitive advantanges. Metode ini dicoba tidak saja menyangkut konsep produk namun juga inovasi produk terkini alhasil membuat produk lama jadi usang, mencari alternative pangkal bahan dasar yang lebih ekonomis, meningkatkan alternative bahan dasar, promosi dengan cara megah, eksploitasi jaringan penjualan lewat mega chain store, kemampuan serta eksploitasi kemajuan teknologi informasi, meningkatkan strategi yg terus menjadi sophisticated dan kemampuan serta pengembangan kompetensi sumberdaya manusia. Lewat cara- cara sejenis itu hingga kompetitor yang tidak sanggup mengimbangi akan dengan sendirinya pergi dari kompetisi ataupun cuma hendak jadi market follower saja, alhasil industri multinasional bisa pengaruhi pelaku yang alin dengan cara gampang.



5.



Bentuk Badan Hukum Perusahaan Multinasional Bentuk perusahaan multinasional terdiri atas beberapa bagian yang sangat diperlukaan dalam memastikan serta membedakan ikatan hukum diantara bagian-bagian itu bersangkutan dengan aktivitas industri multinasional. Menurut Candrawulan (2011) Bagian-bagian dari industri multinasional yang melakukan aktivitas perusahaannya ialah:



a.



Induk perusahaan (Parent Company) Induk industri merupakan sesuatu industri mempunyai serta memantau penanaman modal asing dengan cara langsung, umumnya mempunyai anak perusahaannya yang diketahui pabrik affiliated di 2 negara atau lebih negara tempat modal ditanam. Induk industri ialah pusat pembuat ketentuan perusahaan



yang



menentukan



tujuan-tujuan



dan



pengawasan-



pengawasan berjalannya suatu sistem dengan cara totalitas dalam satu industri. Keputusan-keputusan penting yang dibuat oleh induk perusahaan dapat berupa pendirian anak atau cabang perusahaan atau akuisisi industri, penentuan negeri yang hendak dijadikan posisi penanaman modal asing langsung, banyaknya penciptaan yang hendak dibuat, produksi-produksi campuran yang dicoba diantara anak industri, aransemen memindahkan produksi antar anak perusahaan dan penentuan pasar nasional yang akan dilayani oleh anak-anak industri. b.



Kantor cabang atau cabang perusahaan (Branch atau branch office) Kantor cabang ataupun agen industri merupakan suatu kantor yang merupakan bagian dari induk industri yang bekerja di negeri induk industri ataupun di luar negara atau di negeri tempat modal ditanam serta tidak terdiri sendiri ataupun memiliki status industri. Dari aspek hukum agen industri ataupun kantor agen ini hanya merupakan perpanjangan sebagai fisik dari induk industri serta tidak memiliki status hukum.



c.



Kantor pusat Kantor pusat merupakan sesuatu kantor yang dibuat oleh sesuatu industri multinasional yang mempunyai tempat bagaikan kantor pusat atau pusat badan sesuatu industri multinasional yang umumnya berada di negeri tempat induk pabrik itu terdapat atau di berada pada negara dari penanam modal.



d.



Anak perusahaan afiliasi Anak industri affiliate ataupun daughter company merupakan industri gabungan dari penanam modal pada luar negara, tanpa memandang struktur hukum, namun umumnya ialah suatu anak industri ataupun suatu subsidiary ataupun industri



kombinasi atau associate, yang dibuat bersumber pada hukum dari negeri tempat modal asing itu dilakukan. Pendiriannya serupa dengan pendirian sesuatu industri dalam negeri di negeri yang berhubungan, umumnya berupa sesuatu perseroan terbatas. e.



Anak perusahaan Subsidiary anak industri merupakan suatu industri yang dikendalikan oleh sebuah perusahaan yang terpisah yang lebih tinggi (induk perusahaan). Perusahaan yang dikendalikan disebut sebagai perusahaan korporasi, atau perseroan terbatas, dan dalam sebagian permasalahan bisa jadi penguasa ataupun perusahaan kepunyaan Negeri.



6.



Kegiatan Bisnis Perusahaan Multinasional 1. Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan pendekatan yang relative konservatif yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memasuki pasar (melalui ekspor) atau untuk memperoleh bahan baku atau barang dengan biaya yang rendah (melalui impor). Pendekatan ini memiliki risiko minimal karena perusahaan tidak membahayakan modalnya. Jadi, jika perusahaan mengalami penurunan pada kegiatan ekspor dan impornya, perusahaan tersebut umumnya dapat mengurangi atau menghentikan aktivitas tersebut dengan biaya rendah tanpa terlalu banyak merugi. 2. Lisensi Mengharuskan sebuah perusahaan untuk menyediakan dan memberikan teknologinya (hak cipta, merek dagang atau nama dagang) sebagai imbalan atas fee atau kompensasi tertentu yang diterima. Sebagai contoh, sebuah produsen minuman ringan mungkin meminjamkan formula dan merek dagangnya ke sebuah perusahaan asing, agar perusahaan asing tersebut dapat memproduksi dan menjual minuman ringan yang dimaksud ke negara lain. Produsen minuman ringan tersebut akan menerima fee ata sebagian laba perusahaan asing tersebut. Lisensi memudahkan perusahaan untuk menggunakan teknologi mereka



di pasar asing tanpa harus melakukan investasi dalam jumlah besar di negara lain dan tanpa biaya transportasi yang muncul jika mengekspor barang. Kelemahan utama dari lisensi adalah sulit bagi perusahaan yang mempunyai teknologi untuk melakukan pengendalian kualitas pada proses produksi di luar negeri. 3. Waralaba Mengharuskan perusahaan untuk menyediakan strategi penjualan atau penyediaan jasa tertentu, memberikan bantuan, dan mungkin juga menyediakaan investasi awal waralaba dengan imbalan berkala. Sebagai contoh, McDonald, Pizza Hut, memiliki waralaba – waralaba yang dimiliki dan dikelola oleh penduduk local di banyak negara. Seperti lisensi, waralaba memungkinkan perusahaan untuk menembus pasar asing tanpa memerlukan investasi besar. Perjanjian waralaba berkembang pesat setelah dihapusnya batasan (proteksionisme) di negara asing di Eropa Timur dan Amerika Utara. 4. Usaha Patungan Merupakan usaha yang dimiliki dan dioperasikan bersama oleh dua atau lebih perusahaan. Sebagian besar usaha patungan/kerja sama operasi (joint venture) memungkinkan dua perusahaan mengaplikasikan keunggulan komparatif dari masing – masing perusahaan ke dalam suatu proyek tertentu. 5. Akuisisi Perusahaan Asing Perusahaan umumnya mengakuisisi perusahaan – perusahaan lain di negara lain sebagai salah satu sarana untuk menembus pasar asing. Akuisisi memungkinkan perusahaan untuk memiliki pengendalian penuh atas bisnis internasionalnya dan mendapatkan pangsa pasar dalam jumlah besar secara cepat. Meskipun demikian akuisisi perusahaan yang telah berjalan memiliki resiko yang relatif lebih besar dibandingkan metode – metode yang lain karena membutuhkan investasi yang cukup besar. Di samping itu, jika kinerja perusahaan asing yang diakuisisi sangat buruk, sulit untuk menjual perusahaan



dengan harga yang layak. 6. Pendirian Anak Perusahaan Asing Perusahaan juga dapat menembus pasar asing dengan mendirikan perusahaan baru di negara lain untuk memproduksi dan menjual produknya. Metode ini pun memerlukan investasi yang tidak sedikit. Dengan mendirikan anak perusahaan baru memungkinkan perusahaan untuk merancang sesuai kebutuhan perusahaan induk. Investasi yang diperlukan pun lebih kecil dibandingkan dengan membeli atau mengakuisisi perusahaan yang telah berjalan. Namun, perusahaan tidak akan mendapatkan pengembalian investasi sampai anak perusahaan telah mapan berdiri dan memiliki basis pelanggan. III.



Pembahasan A. Pentingnya Pemahaman akan Manajemen Keuangan Internasional Bagi Perusahaan Multinasional Perdagangan internasional atau asing merupakan faktor terpenting dalam kemakmuran



dan



pertumbuhan



ekonomi



yang



berpartisipasi



dalam



pertukaran. Semakin populernya dan tingkat globalisasi telah memperbesar pentingnya keuangan internasional. Aspek lain yang perlu dipertimbangkan, dalam hal keuangan internasional, adalah bahwa Amerika Serikat telah bergeser dari menjadi kreditor internasional terbesar (meminjamkan uang ke negara-negara asing) dan sejak itu menjadi debitur internasional terbesar di dunia; Amerika Serikat mengambil uang dan pendanaan dari organisasi dan negara di seluruh dunia. Aspek-aspek ini adalah elemen kunci keuangan internasional. Manajemen Keuangan Internasional adalah bagian penting dari ekonomi keuangan. Ini terutama membahas masalah yang terkait dengan interaksi moneter dari setidaknya dua atau lebih negara. Keuangan internasional berkaitan dengan mata pelajaran seperti nilai tukar mata uang, sistem moneter dunia, investasi asing langsung (FDI), dan masalah penting lainnya yang terkait dengan manajemen keuangan internasional. Seperti perdagangan dan



bisnis internasional , keuangan internasional ada karena fakta bahwa kegiatan ekonomi bisnis, pemerintah, dan organisasi dipengaruhi oleh keberadaan negara. Adalah fakta yang diketahui bahwa negara-negara sering meminjam dan meminjamkan satu sama lain. Dalam perdagangan semacam itu, banyak negara menggunakan mata uang mereka sendiri. Oleh karena itu, kita harus memahami bagaimana mata uang dibandingkan satu sama lain. Selain itu, kita juga harus memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana barangbarang ini dibayar dan apa faktor penentu harga perdagangan mata uang tersebut. Perdagangan



internasional



adalah



salah



satu



faktor



terpenting



pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi yang berpartisipasi. Pentingnya telah diperbesar berkali-kali karena globalisasi. Selain itu, kebangkitan AS dari menjadi kreditor internasional terbesar menjadi debitor internasional terbesar adalah masalah penting. Masalah-masalah ini adalah bagian dari ekonomi makro internasional, yang dikenal sebagai keuangan internasional. Manajemen Keuangan internasional memainkan peran penting dalam perdagangan internasional dan pertukaran barang dan jasa antar-ekonomi. Berikut beberapa (1) Keuangan internasional adalah alat penting untuk menemukan nilai tukar, membandingkan tingkat inflasi, mendapatkan gagasan tentang investasi dalam sekuritas utang internasional, memastikan status ekonomi negaranegara lain dan menilai pasar luar negeri. (2) Nilai tukar sangat penting dalam keuangan internasional, karena memungkinkan kita menentukan nilai relatif mata uang. Keuangan internasional membantu dalam menghitung tarif ini. (3) Berbagai faktor ekonomi membantu dalam membuat keputusan investasi internasional. Faktor ekonomi membantu dalam menentukan apakah uang investor aman atau tidak dengan efek hutang luar negeri. (4) Memanfaatkan IFRS adalah faktor penting bagi banyak tahap keuangan internasional. Laporan keuangan yang dibuat oleh negara-negara yang



telah mengadopsi IFRS serupa. Ini membantu banyak negara untuk mengikuti sistem pelaporan yang sama dengan IFRS. (5) Sistem IFRS, yang merupakan bagian dari keuangan internasional, juga membantu dalam menghemat uang dengan mengikuti aturan pelaporan pada standar akuntansi tunggal. (6) Keuangan internasional telah tumbuh tinggi karena globalisasi. Ini membantu memahami dasar-dasar semua organisasi internasional dan menjaga keseimbangan di antara mereka. (7) Sistem keuangan internasional menjaga perdamaian di antara negaranegara. Tanpa ukuran keuangan yang solid, semua negara akan bekerja untuk kepentingan diri sendiri. Keuangan internasional membantu mengatasi masalah itu. (8) Organisasi keuangan internasional, seperti IMF, Bank Dunia, dll., Menyediakan peran mediator dalam mengelola sengketa keuangan internasional. (9) Keberadaan



sistem



keuangan



internasional



berarti



bahwa



ada



kemungkinan krisis keuangan internasional. Di sinilah studi keuangan internasional menjadi sangat penting. Untuk mengetahui tentang krisis keuangan internasional, kita harus memahami sifat sistem keuangan internasional. (10) Tanpa keuangan internasional, kemungkinan konflik dan dengan demikian,



kekacauan



yang



dihasilkan,



jelas



terlihat.



Keuangan



internasional membantu menjaga isu-isu internasional di negara yang menerapkan disiplin keuangan secara efektif.



Referensi: A. Soukotta, and M. Chabachib. 2017. "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal (Studi Perbandingan Pada Manufacture Multinational Company Dan Manufacture Domestic Corporation Di Bursa Efek Indonesia)," Jurnal Bisnis Strategi, vol. 21, no. 1, pp. 1-17 Ekananda, Mahyus. 2014 . Modul Mata Kuliah Manajemen Keuangan Internasional, Jakarta: Universitas Terbuka. Irwan, dkk. 2021. Manajemen Keuangan Internasional. Bandung: Widina Bhakti Persada. Madura, Jeff; Penerjemah: Yavini S. Bachtiar . 2011. Keuangan Perusahaan Internasional Buku 1 : International Corporate Finance. Jakarta : Salemba Empat. Mikrawardhana, M. R., R. R. Hidayat, dan D. F. Azizah. 2015. Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Struktur Modal Perusahaan Multinasional. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) 28(2)