13 0 360 KB
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL BISNIS GLOBAL DAN PERAN PERUSAHAAN TRANSNASIONAL DAN IMPLIKASINYA DI INDONESIA
DISUSUSN OLEH KELOMPOK 1 : MESIK MIRSA
B100130130
ASRI PRASTYANI
B100130147
FIBRIA RARA LUGESTI
B100130156
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
BISNIS GLOBAL
A. Bisnis Internasional Bisnis Internasional adalah segala aktivitas bisnis yang melewati batas-batas wilayah suatu negara. Pelaku bisnis yang terlibat dalam bisnis internasional dapat perseorangan, swasta, pemerintah, atau campuran. Ada dua macam penggolongan bisnis internasional. Pertama, berdasarkan jenis aktivitas bisnisnya, bisnis internasional dapat digolongkan dalam empat jenis, yaitu: (1) perdagangan luar negri, yaitu aktivitas ekspor dan impor barang; (2) perdagangan jasa, seperti jasa asuransi, perbankan, hotel, konsultan, travel, transportasi; (3) investasi portofolio, pembelian oblogasi/saham dalam negeri oleh orang/perusahaan asing, tanpa control manajemen; (4) investasi langsung, sering disebut penanam modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI). Penggolongan bisnis internasional yang kedua berdasarkan tahapan evolusioner perkembangan perusahaan. Argumentasinya, suatu perusahaan tidak mungkin tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan multinational atau global dalam tempo semalam. Lima Tahap Internasionalisasi Bisnis Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Tahap 5
Kontak
Tidak
Langsung,
Langsung,
Langsung,
Langsung,
Dengan Pasar
langsung,
aktif.
aktif.
aktif.
aktif.
Internasionsal
pasif.
Fokus
Domestik.
Domestik.
Domestik dan
Domestik dan
Internasional.
internasional.
internasional.
Terutama
Multinasional/ Global
domestik.
multidomestik (dengan
Operasi Internasional Orientasi Perusahaan
Domestik.
Domestik.
(operasi di
modifikasi
dalam negeri
domestik)
dipandang
sebagai salah satu bagian. Macam
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Perdagangan
Aktivitas
luar negeri
luar negeri
luar negeri,
luar negeri,
luar negeri,
Internasional
dalam barang
dalam barang
bantuan luar
bantuan luar
bantuan luar
dan jasa.
dan jasa.
negeri,
negeri,
negeri,
Invenstasi
Invenstasi
Invenstasi
langsung.
langsung.
langsung.
Struktur
Domestik
Departemen
Divisi
Struktur
Struktur
Organisasi
tradisional.
Internasional
Internasional.
global.
global.
B. Berbagai Metode Go Internasional
1. Ekspor Aktivitas ekspor adalah bentuk keterlibatan perusahaan dalam bisnis internasional yang paling sederhana. Perusahaan menggunakan kapasitas produksi domestic yang dimilikinya untuk produksi, distribusi, administrasi, dan mengalokasikan sejumlah tertentu produksi dalam negerinya untuk pasar luar negeri. Mekanisme aktivitas ekspor memerlukan hal-hal berikut ini: 1. Izin dari pemerintah dalam negeri (misalnya, untuk produksi makanan, teknologi dan beberapa produk yang penting dipandang dari keamanan nasional) 2. Jaminan transportasi yang dapat sipercaya dan asuransi transit 3. Dipenuhinya persyaratan-persyaratan yang diminta negara pengimpor, seperti pembayaran bea cukai, deklarasi, dan pengawasan.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Ekspor
Kelebihan
Risiko amat kecil, penjualan
Kekukarangan
Melakukan ekspor mungkin lebih
meningkat, dan mengurangi stok
mahal dibandingkan metode lain
peusahaan.
dilihat dari per unit biaya terutama biaya0biaya, komisi, bea ekspor, pajak, dan transportasi, dan juga karena kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula.
Eksportir tidak terlibat dalam masalah
Ekspor kurang dapat digunakan
yang berkaitan dengan iklim usaha di
sebagai alat penetrasi pasar yang
luar negeri.
optimal karena pengepakan atau promosi yang kurang digarap dengan benar.
Melakukan ekspor nerupakan cara
Tambahan pangsa pasar dapat hilang
mudah untuk mengidentifikasi potensi
bila pesaing lokal menjiplak
pasar dan memperkenalkan merek
produk/jasa yang ditawarkan
dagang.
eksportir.
2. Lisensi Melalui lisensi (licensing), suatu perusahaan pemberi lisensi menghibahkan beberapa hak (intangible right) ke[ada perushahaan asing, yang meliputi pemberian hak untuk memproses, hak paten, program, merek, hak cipta, atau keahlian.
Kelebihan dan Kekurangan Pemberian Lisensi
Kelebihan
Pemberi lisensi menerima tambahan
Kekurangan
Membatasi kesempatan mendapat
keuntungan disbanding hanya terpadu
keuntungan di masa depan karena hak
pada suatu proses/ metode didalam
khusus perusahaan diperluas sampai
negeri.
periode tertentu.
Dapat memperluas siklus hidup
Dengan memberikan hak kepada
produk perusahaan.
perusahaan lain, perusahaan pemberi
Perusahaan pemberi lisensi sering
lisensi kehilangan control terhadap
mengalami peningkatan penjualan atas
kualitas produk dan proses,
penggantian suku cadang di luar
penyalahgunaan kekayaan, dan bahkan
negeri.
perlindungan terhadap reputasi
Bagi perusahaan penerima lisensi akan
perusahaan.
mendapat hak memproses dan teknologi, yang pada gilirannya mengurangi biaya riset dan perkembangan.
3. Waralaba (Franchising) Franchising hamper sama dengan pemberian lisensi. Bedanya, selain menghibahkan izin penggunaan nama, proses, metode, atau merek, perusahaan membantu penerima franchise dalam operasi atau pasok bahan mentah. Manfaat utama bagi perusahaan pemberian franchise adalah meningkatkan penerimaan dan perluasan nama merek produk, serta perluasan pasar.Kelemahan utama metode ini sama seperti lisensi yaitu : bagaimana mengatasi masalah kontrol terhadap kualitas dan standar operasi. Kesulitan lainnya yaitu perlunya sedikit adaptasi terhadap produk atau jasa yang sudah distandardisasi.
4. Kontrak Manajemen Kontrak manajemen terjadi bila suatu perusahaan menyewakan keahliannya atau pengetahuannya kepada pemerintah atau perusahaan luar negri dalam bentuk orang yang yang datang kepada pemerintah / perusahaan dan mengelola kepentingan mereka. Metode semacam ini sering digunakan apabila terdapat pemasangan fasilitas baru , setelah terjadi nasionalisasi oleh pemerintah , atau bila operasi perusahaan berada dalam kesulitan.
5. Kontrak Manufaktur
Dalam kontrak manufaktur , TNC melakukan kontrak dengan mitra lokalnya dalam jasa manufaktur.kontrak ini semacam integrasi vertikal. Subkontrak produksi dapat berupa :
Kontrak produksi penuh yaitu dimana pabrik lokal memproduksi barang untuk dijual dengan nama sama seperti pabrik asalnya.
Kontrak jasa manufaktur parsial yaitu seperti merakit barang atau memproduksi komponen.
6. Investasi Langsung Investasi langsung sama seperti metode go international yang lain , investasi asing dapat berupa :
Patungan , bila resiko dan keuntungan dibagi dengan mitra lokalnya.
Mendirikan cabang yang dimiliki penuh, dimana TNC memiliki kesempatan untuk meraup keuntungan sekaligus menanggung sendiri seluruh resiko.
Banyak TNC memilih melakukan investasi langsung setidaknya karena tiga alasan. Pertama, memperoleh akses terhadap pasar yang lebih besar. Kedua, mengambil keuntungan atas perbedaan biaya di pasar luar negri. Ketiga, sebagai strategi bertahan untuk menghadapi gerakan pesaing utamanya atau untuk mengikuti ‘pemimpin pasar’ (market leader) yang memasuki pasar baru. 7. Patungan (Joint Ventures) Patungan adalah kerja sama bisnis dimana satu atau lebih perusahaan bergabung bersama untuk mendirikan beberapa jenis operasi.patungan dapat dilakukan antara dua TNC dengan pelaku bisnis lokal. 8. Cabang Yang Dimiliki Penuh Dengan mendirikan cabang diluar negri yang dimiliki penuh, suatu perusahaan dapat menjaga kontrol menyeluruh terhadap pemasaran, penentuan harga, keputusan produksi dan mempertahankan kelebihan teknologi. Kelebihan dan kekurangan patungan
Kelebihan
Dengan patungan, TNC dapat
Bagi TNC patungan berarti membatasi repatriasi keuntungan kekantor
ke pasar baru, sekaligus menghindari
pusatnya.
Bila operasi usaha berhasil, seringkali
Dapat menetralisir persaingan yang
mengundang nasionalisasi oleh
ada dan potensial, sekaligus
pemerintah Negara tuan rumah.
,melindungi perusahaan dari resiko
meningkatkan pertumbuhan dan akses
tarif dan pajak yang berlebihan.
Kekurangan
Menimbulkan masalah kontrol dan
dinasionalisasi karena pemerintah
pengambilan keputusan. Sebagai
lokal berkepentingan terhadap
contoh, pihak yang berbeda memiliki
suksesnya operasi perusahaan.
tujuan yang berbeda. Dalam patungan
Seringkali lebih mudah memperoleh
(TNC mungkin lebih suka memperoleh
modal di pasar lokal karena
laba dalam waktu lebih pendek
perusahaan lokal terlibat dalam
dibandingkan mitra lokalnya, yang
operasi.
cenderung menekankan profitabilitas
Dalam banyak kasus, pemerintah lokal
jangka panjang dan mempertahankan
memberikan keringanan pajak sebagai
tingkat kesempatan kerja lokal).
insentif bagi perusahaan asing melakukan patungan dengan perusahaan lokal.
Dalam mendirikan cabang , suatu perusahaan dapat memilih apakah :
Mengakusisi perusahaan yang telah berjalan.
Mendirikan pabrik sendiri.
9. Operasi global Suatu perusahaan yang melakukan globalisasi operasi akan dapat mengambil peluang bisnis yang terjadi diseluruh dunia dan tidak terbatas pada sector tertentu.banyak perusahaan
yang terlah melakukan globalisasi usahanya secara subtansial karena percaya bahwa konsumen diseluruh dunia semakin sama dalam tujuan dan persyaratan terhadap produk berikut atributnya. 10. Investasi portofolio Investasi portofolio dapat berupa investasi dalam bentuk surat – surat berharga yang dapat diperjualbelikan dipasar internasional, seperti uang, obligasi, surat dagang, sertifikat deposito, dan saham dapat pula berupa investasi dalam rekening bank diluar negeri ataupun pinjaman luar negeri. Investor yang memutuskan untuk membeli surat berharga (menginvestasikan uang keluar negeri) didorong oleh beberapa alasan utama yaitu :
Melakukan diversifikasi portofolionya diantara berbagai pasar dan lokasi.
Untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.
Menghindari resiko politik (political risks).
Berspekulasi dipasar valuta asing.
C. Motivasi Melakukan Internasionalisasi Bisnis Tiga teori yang umum digunakan dalam melakukan espansi bisnis ke luar negri yaitu sebagai berikut : 1. Teori Pasar Tidak Sempurna Yaitu dimana sumberdaya sering tidak mudah /bebas ditransfer antar negara. Banyak perusahaan menyadari bahwa peluang yang ditawarkan oleh negara lain dalam hal sumberdaya. Inilah yang menyebabkan perusahaan terdorong untuk mencari dan merebut peluang bisnis dinegara lain.
2. Teori Keunggulan Komparatif Dalam teori ini menekankan bahwa spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi produk. Negara atau perusahaan dianjurkan untuk spesialisasi produksi dan ekspor pada produk yang mempunyai keunggulan komparatif dan mengimpor produk yang tidak mempunyai keunggulan
komparatif. Dengan spesialisasi pada beberapa produk berarti tidak memproduksi produk yang lain, sehingga perdagangan antar negara amat esential. Teori keunggulan komparatif mengalami evolusi sejak david ricardo dan bertil ohlin, yang dianggap karya klasik keunggulan komparatif, hingga porter dan krugman yang mencetuskan keunggulan komparatif yang dinamik .menurut david ricardo negara sebaiknya memfokuskan pada produksi komoditi yang mempunyai keunggulan komparatif dibanding negara lain. Keunggulan komparatif versi bertil ohlin menyatakan bahwa faktor penentu keunggulan komparatif adalah keunggulan relatif dalam endowment, yaitu ketersediaan relatif berbagai input yang dibutuhkan dalam proses produksi, baik berasal dari sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal. Paradigma keunggulan komparatif dinamik dirintis oleh michael E. Porter (1990) dan paul Krugman (1980). Kedua ahli ini sepakat bahwa keunggulan komparatif dapat diciptakan ( created comparative advantage). Denan kata lain mereka menentang teori Ricardo dan Ohlin yang cenderung memandang keunggulan komparatif yang “alami” (natural comparative advantage) . argumennya, faktor yang menopang tingkatan tertinggi dalam keunggulan komparatif. Keunggulan komparatif versi ricardo dan Ohlin umumnya digunakan dalam industri yang padat sumberdaya dan padat karya yang tidak terampil. Sedangkan keunggulan komparatif versi Krugman dan Porter yang umumnya digunakan dalam industri padat modal dan padat teknologi.
3. Teori Siklus Produk Mengatakan bahwa perkembangan hidup suatu produk mengikuti siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu :
Masa awal yaitu dimana perusahaan baru mulai memperkenalkan produknya.
Masa pertumbuhan
Masa kematangan
Masa proses penurunan
Pesan dari teori ini pada dasarnya adalah bahwa bila suatu perusahaan telah memper masa kematangan , maka barangkali sudah saatnya mempertimbangkan tambahan peluang di luar negara asalnya.
Anak Tangga keunggulan komparatif
Japan
R&D and knowledge-intensive (computers) Capital-intensive (machinery)
Asian NICs
Skilled labor-intensive(electronics) Unskilled labor-intensive (textiles)
ASEAN
Resource-intensive (rice, timber)
PERAN PERUSAHAAN TRANSNASIONAL DALAM EKONOMI GLOBAL DAN IMPLIKASINYA BAGI INDONESIA
Salah satu dimensi utama gelombang globalisasi adalah globalisasi investasi yang mendorong tumbuh dan menyebarnya
perusahaan transnasional
(TNC) keseluruh penjuru
dunia. A. Evolusi menuju perusahaan global Ada 4 evolusi perusahaan dalam era globalisasi yaitu: 1. Perusahaan domestic 2. Perusahaan internasional 3. Perusahaan multinasional, hingga 4. Perusahaan global
Sekelompok perusahaan yang memproduksi barang yang sejenis disebut industry (Awh, 1976. h.264). berdasarkan tingkat proteksinya, menrut Holland (1987, h.170-171), industry domestic dibedakan menjadi industry bayi (infant), remaja (adolescent), dan dewasa (mature). Semakin dewasa biasanya proteksi dan berbagai fasilitas dari pemerintah semakin berkurang.
Pada tahap I, agar industri bayi dapat hidup, ia harus diberi tarif yang cukup tinggi agar impor dari Negara maju tidak mudah masuk. Tahap II, karena industri domestik sudah tumbuh menjadi remaja, pemerintah sedikit demi sedikit mengurangi tingkat proteksi nominal dan efektif. Tahap III, Negara tersebut mulai menerapkan proteksi yang efektif, baik menurut sector maupun perusahaan. Domestic yang telah “dewasa” biasanya akan melakukan internasionalisasi bisnis. Dalam praktik, perusahaan tersebut dapat tumbuh menjadi perusahaan internasional, perusahaan multinasional, atau perusahaan global. Tahapan Perusahaan Menuju Perusahaan Global Elemen
Fokus
Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan global
internasional
multinasional
Pasar domestik
Pasar luar negeri
Realitas ada
identik dengan
berbeda dengan
perbedaan dan
pasar luar negeri.
pasar domestik.
persamaan dalam pasar dunia.
Visi
Kriteria ditentukan
Memandang setiap
Melihat dunia
sendiri.
Negara adalah unik.
sebagai sesuatu yang kompleks.
Orientasi
Etnosentrik
Polisentrik.
Geosentrik.
(tergantung Negara asal). Strategi
Internasional.
Multidomestik.
Global.
Struktur
Divisi internasional.
Divisi area /
Struktur campuran
produk.
(matriks).
Adaptasi.
Perluasan ,adaptasi,
Strategi pemasaran
Perluasan.
penciptaan. Fokus lokasi litbang Negara asal.
Negara asal dan
Negara asal dan tuan
tuan rumah tidak
rumah terintegrasi.
terintegrasi. Kebijakan dalam
Orang dari Negara
Orang disetiap
Orang terbaiklah,
sumber daya
asal ditempatkan
Negara (tuan
tanpa memandang
manusia.
dalam posisi kunci
rumah) dapat
dari mana asalnya,
dimana saja.
menempati posisi
yang memegang
kunci dinegaranya
posisi kunci
sendiri .
dinegara manapu.
Sentralisasi (top
Deserntralisasi
Integrasi (interactive
down management)
(bottom up
management).
Gaya operasi
management).
Komunikasi
Dari atas kebawah.
Otonomi terbatas
Insentif : top down,
hingga tinggi.
bottom up, pertukaran lateral dalam tujuan, informasi, laporan dan pengalaman.
Kebijakan
Untuk memenuhi
Untuk memenuhi
Untuk memenuhi
pengembangan
kebutuhan pasar di
kebutuhan pasar
kebutuhan pasar
produk baru.
negara asal.
disetiap Negara.
domestik dan global berdasarkan peluang relative.
Kebijakan finansial
Tergantung pasar
Tergantung pasar
Mencari sumber
keuangan di Negara
keuangan dimana
keuangan yang
asal.
berada.
paling murah di pasar dunia untuk
digunakan di mana perlu. Sumber manufaktur
Tergantung dari
Tergantung dari
Sumber produk dari
Negara asal
Negara tuan rumah.
sumber yang paling murah di dunia.
Kebijakan investasi. Sumber dari Negara
Dana investasi
Subsidi silang dan
asal digunakan
untuk tiap Negara
dapat ditransfer
diseluruh dunia.
diambil dari Negara
antarnegara untuk
tesebut.
mendukung strategi global.
Bentuk kemitraan
Lisensi : untuk
Patungan: titik berat
Membentuk strategi
yang lebih disukai.
mengekploatasi
melayani Negara
kemitraan global : 2
teknologi.
asal patner.
atau lebih perusahaan dengan strategi umum jangka panjang menjadi “pemimpin”kelas dunia.
Penilaian kinerja
Oleh Negara asal :
Penilaian terpisah
Kinerja diukur atas
pangsa Negara asal
untuk tiap Negara :
dasar global :
adalah indikator
ukuran pangsa pasar seberapa jauh
kunci sukses.
berbeda di tiap
mereka merebut
wilayah
pangsa pasar dunia.
B. Factor pendorong pertumbuhan TNC Berbagai macam yang mendorong suatu perusahaan untuk melakukan ekspansi produksi keluar negeri, ialah: 1. Hasrat untuk mengejar keuntungan global (the prsuitog global profits). Ini berdasarkan fakta bahwa TNC pada dasarnya adalah suatu perusahaan kapitalis.
2. Keinginan mencari dan memperoleh bahan mentah (raw-material seekers). Hal ini untuk menggarap pertambangan dan minyak seperti British Petroleum, Standard Oil, International Nickel, Anaconda Copper dan Kennecott Copper. 3. Melayani pasar secara langsung (market seekers). Sebagai contoh IBM, Volkswagen, Unilever, Coca-cola, Philips, Singer. 4. Meminimumkan biaya (cost minimizer). Ini mencari dan melakukan investasi di luar negeri agar tetap kompetitif baik di Negara asal maupun luar negeri. 5. Jalur evolusi suatu TNC. Pendekatan evolusioner dalam melakukan ekspansi keluar negeri adalah suatu tanggapan untuk meminimumkan resiko karena beroperasi dalam lingkungan asing yang diliputi ketidakpastian. Tahapan Internasionalisasi Bisni
C. Peranan TNC Peran penting TNC terutama karena: 1. TNC dapat mengendalikan aktivitas ekonomi di lebih satu Negara.
2. Kemampuan TNC untuk memanfaatkan perbedaan geografis antar Negara dan daerah khususnya dalam segi factor endowments (termasuk kebijakan pemerintah). 3. Kemampuan TNC untuk memindahkan sumber daya dan operasi lintas lokasi dalam skala global. Menurut Adam Smith dan Ricardo, keberadaan TNC adalah berdasarkan mobilitas internasional dari factor produksi. Dua karateristik TNC yang menonjol adalah skala usahanya yang relative besar dan operasi bisnisnya yang mendunia, serta cenderung dikontrol secara sentralistik oleh perusahaan induknya. Banyak TNC yang memiliki volume penjualan per tahun melebihi Produk Domestik Bruto (PDB) Negara-negara sedang berkembang dimana mereka beroperasi.
D. Asal usul TNC TNC mempunyai banyak persamaan, namun satu hal yang tidak diragukan adalah TNC dari Negara induk yang berbeda menghasilkan TNC dengan ciri dan perilaku yang berbeda. Sejarah mencatat, investasi asing langsung telah di dominasi oleh TNC dari Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan NICs (Negara-negara Industri Baru). Investasi Asing Langsung dalam Ekonomi Dunia, 1960-1985 Negara asal
Persentase terhadap total investasi asing dunia 1960
1975
1985
AmerikaSerikat
47,1
44,0
35,1
Inggris
18,3
13,1
14,7
Jepang
0,7
5,7
11,7
Jerman
1,2
6,5
8,4
Swiss
3,4
8,0
6,4
Belanda
10,3
7,1
6,1
Kanada
3,7
3,7
5,1
Perancis
6,1
3,8
3,0
Itali
1,6
1,2
1,7
Swedia
0,6
1,7
1,3
Negara maju
99,0
97,7
97,2
Negara berkembang
1,0
2,3
2,7
100,0
100,0
100,0
Total dunia
Tradisi Amerika Serikat menghasilkan TNC international structure dengan cirri adanya divisi domestic dan internasional yang bersaing dalam memanfaatkan sumber daya, general manajer menyampaikan laporan kepada wakil presiden internasional, dan terbatasnya pertukaran ide, orang dan sumber daya. TNC asal AS terutama bergerak dalam sector manufaktur dan jasa kurang lebih 63% dari semua kekayaan TNC AS dalam manufaktur pada tahun 1988 terpusat di 4 industri: kimia dan produk-produknya, mesin nonelektrik, elektronik dan peralatan elektrik, peralatan transportasi. Tradisi Eropa menghasilkan TNC dengan multinational structure, di mana perhatian terutama ditujukan dalam mendirikan cabang di luar negeri dan general manajer menyampaikan laporan langsung kepada eksekutif puncak. Tradisi Jepang menghasilkan TNC dengan ciri global structure di mana markas besar mendistribusikan sumber daya tanpa membedakan asal Negara dan terdapat control sentral yang kuat.
E. TNC dan pasar keuangan global Dari sudut manajemen keuangan internasional, salah satu menonjol TNC adalah kemampuannya untuk memindah uang dan keuntungan di antara perusahaan afilisasinya melalui mekanisme transfer internal. Mekanisme ini termasuk: a). transfer pricing barang dan jasa yang diperdagangkan secara internal; b). intercompany loan, yaitu pinjaman yang dilakukan satu unit perusahaan ke unit lain dalam perusahaan yang sama; c). pembayaran deviden; d). leading (mempercepat) dan lagging (memperlambat) pembayaran internasional dengan perusahaan afisialisasi lewat modifikasi persyaratan kredit; e). pembayaran fee dan royalty. Transaksi keuangan di tubuh TNC merupakan hasil dari transfer internal barang, jasa, teknologi dan modal. Aliran produk dan factor produksi ini berkisar dari barang antara dan
barang jadi sampai keahlian manajemen, merek, dan paten. Transaksi semacam itu akan memunculkan piutang financial seperti royalty atas penggunaan paten ataupun rekening piutang atas barang yang dibeli dengan kredit. Investasi modal akan mendorong aliran pembayaran deviden, bunga dan cicilan utang.