Kelompok 3 - Analisa Jaringan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH RISET OPERASI Tentang ANALISA JARINGAN



Di susun oleh: Kelompok 3: 1. Yulina Putri



(18050001)



2. Debi Seprilia



(18050022)



3. Annisa Syafitri



(18050023)



4. Lidya Hendayani Sukma



(18050024)



5. Irma Nelis



(18050025)



6. Dila Suriyanti



(18050026)



7. Namira Salsabila



(18050027)



8. Yumi Saputri Asma



(18050029)



Dosen Pengampu: Audra Pramitha Muslim, M.Pd.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa. Karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Analisa Jaringan. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku Dosen mata kuliah Riset Operasi, yang telah memberikan tugas ini kepada kami dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang Analisa Jaringan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat ini. Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami oleh para pembaca. Dan dapat berguna bagi kami sendiri dan juga para pembaca.



Padang, 22 Juni 2021



Kelompok 3



I



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................



i



DAFTAR ISI ............................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..............................................................................................



iii



B. Rumusan Makalah..........................................................................................



iv



C. Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................



iv



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Analisa Jaringan ...........................................................................



1



B. Keuntungan Analisa Jaringan ........................................................................



1



C. Metode CPM (Critical Path Method) ............................................................



2



D. Contoh Soal Metode CPM (Critical Path Method) .......................................



4



E. Metode PERT (Program Evaluation Review Tehnique) ...............................



8



F. Contoh Soal Metode PERT (Program Evaluation Review Method) .............



10



G. Latihan Soal....................................................................................................



13



H. Artikel Terkait ...............................................................................................



14



I. Review Jurnal ..................................................................................................



14



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................................



24



B. Kritik dan Saran .............................................................................................



24



DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................



25



II



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Dampak krisis moneter sampai pada saat ini masih sangat dirasakan oleh bangsa Indonesia. Berbagai permasalahan yang semakin kompleks menjadikan perekonomian di Indonesia menjadi semakin tidak stabil. Hal ini mendorong setiap perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan potensi sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki dengan dilengkapi teknologi yang ada, agar perusahaan bisa bertahan dalam persaingan, baik secara regional, nasional, maupun global. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan mengalami kekalahan atau kemerosotan, bahkan banyak diantara perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia mengalami gulung tikar. Hal ini disebabkan karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak mampu bersaing dalam berbagai hal, yang diantaranya bersaing dalam waktu dan biaya produksi. Dalam kaitannya dengan waktu dan biaya produksi, perusahaan harus bisa seefisien mungkin dalam penggunaan waktu di setiap kegiatan atau aktivitas, sehingga biaya dapat diminimalkan dari rencana semula. Kebutuhan penyusunan network dirasakan perlu adanya koordinasi dan pengurutan kegiatan-kegiatan pabrik yang kompleks, yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Hal ini dilakukan secara sistematis, sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja. Nama prosedur ini disebut PERT ( Program Evaluation and Review Technique ). Banyak lembaga-lembaga lain yang kemudian juga dapat menerapkan /menyusun konsep analisa network ini. Akibatnya nama untuk menyebut analisa network ini banyak sekali, meskipun konsepnya hampir sama. Nama yang paling umum dipakai adalah PERT dan CPM ( Critical Path Method ). CPM disusun pertama kali oleh Du Pont Company tanpa meniru PERT, tetapi kedua metode itu konsepnya hampir sama. Meskipun konsep kedua metode yang disebutkan di atas hampir sama, tetapi ada sedikit perbedaan. CPM berusaha untuk mengoptimumkan biaya proyek total ( total project cost ) bila jangka waktu proyek diperpendek ( dengan memperpendek salah satu atau beberapa kegiatan dari proyek itu ). Jadi CPM



III



mengusahakan optimalisasi biaya total ( overhead dan activity cost ) untuk jangka waktu penyelesaian yang bisa dicapai. Kalau kegiatan-kegitan suatu proyek tidak banyak networknya sederhana, jalur kritis bisa dihitung dengan mudah. Tetapi kalau networknya kompleks,maka sulit sekali menghitungnya dengan cara sederhana seperti disebut di atas. Untuk itu bisa digunakan Metode Algorithma, Metode Metriks, dan Metode Linear Programming. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Analisa Jaringan ? 2. Apa yang dimaksud CPM dan PERT ? 3. Bagaimanakah cara penyelesaian dengan metode CPM dan metode PERT ? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Analisa Jaringan. 2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud CPM dan PERT. 3. Untuk mengetahui bagaimanakah cara penyelesaian dengan metode CPM dan PERT ?



IV



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Analisa Jaringan Suatu kegiatan yang merupakan rangkaian penyelesaian pekerjaan haruslah direncanakan dengan sebaik-baiknya. Sedapat mungkin semua kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan dapat diselesaikan dengan efisien. Semua aktivitas tersebut diusahakan untuk dapat selesai dengan cepat sesuai dengan yang diharapkan serta terintegrasi dengan aktivitas yang lainnya. Dengan



adanya



Network,



manajemen



dapat



menyusun



perencanaan



penyelesaian proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien. Pada prinsipnya Network tersebut digunakan untuk merencanakan penyelesaian berbagai macam pekerjaan/proyek. Ahyari (1986: 457) menyatakan : Pada prinsipnya Analisa Network digunakan untuk merencakan penyelesaian berbagai macam pekerjaan, dengan menggunakan Network sebagai alat perencanaan dapatlah disusun perencanaan yang baik serta dapat diadakan realokasi tenaga kerja. B. Keuntungan Analisa Jaringan Adapun keuntungan menggunakan analisis Network adalah sebagai berikut : 1. Mengorganisir data dan informasi secara sistematis. 2. Penentuan urutan pekerjaan. 3. Dapat menemukan pekerjaan yang dapat ditunda tanpa menyebabkan terlambatnya penyelesaian proyek secara keseluruhan sehingga dari pekerjaan tersebut dapat dihemat tenaga, waktu dan biaya. 4. Dapat menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus segera diselesaikan tepat pada waktunya, karena penundaan pekerjaan tersebut dapat mengakibatkan tertundanya penyelesaian secara keseluruhan. 5. Dapat segera mengambil keputusan apabila jangka waktu kontrak tidak sama dengan jangka waktu penyelesaian proyek secara normal.



1



4. Dapat segera menentukan pekerjaan-pekerjaan mana yang harus dikerjakan dengan lembur, atau pekerjaan mana yang harus di sub-kontrak-kan agar penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat sesuai dengan permintaan konsumen. Dari berbagai keuntungan penggunaan Network sebagai perencanaan tersebut, maka jelaslah bahwa Network sangat membantu manajemen untuk menyusun perencanaan. Menurut Subagya (2000: 169) “Hubungan antar aktivitas ditunjukkan dengan network, yaitu jaringan kerja yang menggunakan simbol lingkaran untuk awal atau akhir aktivitas dan anak panah untuk kegiatan”. C. Metode Analisa Jaringan 1. Metode CPM (Critical Path Method) a. Pengertian Metode CPM (Critical Path Method)



adalah suatu rangkaian item



pekerjaan dalam suatu proyek yang menjadi bagian kritis atas terselesainya proyek secara keseluruhan. Ini artinya, tidak terselesaikannya tepat watu suatu pekerjaan yang masuk dalam



pekerjaan



kritis akan



menyebabkan



proyek akan



mengalami



keterlambatan karena waktu finish proyek akan menjadi mundur atau delay. CPM dibangun atas suatu network yang dihitung dengan cara tertentu dan dapat pula dengan software sehingga menghasilkan suatu rangkaian pekerjaan yang kritis. Dalam konsep menggunakan milestone dan CPM secara integrated ini secara sederhana bermaksud untuk membuat schedule yang berukuran besar pada proyek besar menjadi schedule yang lebih kecil. Secara logika kita pahami bahwa schedule yang lebih kecil berarti



schedule tersebut lebih managable atau dapat lebih mudah untuk



dikelola. Inilah intinya peran konsep ini dalam mengatasi kompleksitas proyek yang besar. Konsep ini tentu saja dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi proyek yang ada dan dapat di trial. Langkah standart dalam pemikiran saya adalah sebagai berikut: 1. Membagi seluruh pekerjaan menjadi beberapa kelompok pekerjaan yang dapat dikatakan sejenis. 2. Menentukan durasi penyelesaian pekerjaan masing-masing milestone.



2



3. Menentukan



keterkaitan-keterkaitan



(interdependencies)



antara



kelompok-kelompok pekerjaan tersebut. 4. Menentukan critical path method atas milestone berdasarkan hubungan saling keterkaitannya. 5. Membandingkan durasi total pekerjaan dengan waktu yang dibutuhkan.



b. Istilah-istilah Metode CPM (Critical Path Method) 1. Earliest Start Time (ES) : waktu tercepat untuk bisa memulai suatu kegiatan dengan waktu normal, tanpa mengganggu kegiatan lain. 2. Latest Start Time (LS) : waktu paling lambat untuk bisa memulai kegiatan dengan waktu normal, tanpa menggangu kegiatan-kegiatan lainnya. 3. Earliest Finish Time (EF) : waktu paling cepat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu normal, tanpa mengganggu kegiatan lain. 4. Latest Finish Time (LF) : waktu paling lambat untuk menyelesaikan suatu kegiatan dalam waktu normal, tanpa mengganggu kegiatan lain. c. Diagram Jaringan Kerja Simbol-simbol yang digunakan: 1. Anak panah : untuk menyatakan kegiatan. Gambar : 2. Anah panah terputus-putus: untuk menyatakan kegiatan semu atau Dummy. Gambar : 3. Anah panah dengan garis sejajar dan tebal : untuk menyatakan jalur kritis, Jalur kritis terpanjang dari jaringan kerja. Gambar : 4. Peristiwa : untuk menyatakan suatu kejadian Gambar :



3



d. Contoh Soal Metode CPM Aktivitas



Pendahulu



Duration (Waktu Aktivitas)



A



-



2



B



A



6



C



A



4



D



B



4



E



C



2



F



B



1



G



D,E



2



H



C



1



Buatlah jaringan kerja serta jalur kritis dan waktu kritis dari soal di atas ! Penyelesaiaan: Cara membuat diagramnya :



Gambar 1. Ketika kita buat jaringan kerja awalnya.



4



Gambar 2. Kita pindahkan ke dalam jaringan kerja yang sebenarnya Untuk melakukan kegiatan selanjutnya kita harus tau terlebih dahulu konsep ini yaitu:



Keterangan: ET (i) = Waktu paling awal dapat dimulainya semua kegiatan yang berpangkal di node ke-i. LT (i)= Waktu paling lambat bagi selesainya semua kegiatan yang berujung di node ke-i. 1. Mengisi ET



Gambar 3. Untuk mengisi ET ET(1) + A,2 = 0 + 2= menghasilkan ET(2) = 2 ET(2) + B,6= 2 + 6= menghasilkan ET (3) = 8



5



ET(2) + C,4 =2 + 4= menghasilkan ET(4)= 6 Kemudian untuk mengisi ET(5) kita harus memperhatikan yaitu G, karena G itu di peroleh ketika D dan E sudah selesai pekerjaannya. Jadi untuk itu kita lihat penjumlahan D dan E, pilih yang maksimum. ET(3) + D,4 = 8 + 4 = 12 ET(4) + E,2 = 6 + 2 = 8 Jadi untuk mengisi ET(5) ambil nilai 12, karena ia maksimum. Kemudian untuk mengisi ET(6) , karena ia memiliki 3 cabang, maka kita lihat satu persatu penjumlahannya. ET(4) + H,1 = 6 + 1 = 7 ET(3) + F,1 = 8 +1 =9 ET(5) + G,2 =12 + 2= 14 Jadi untuk mengisi ET(6) ambil nilai 1, karena ia maksimum. Kalau untuk mencari waktu kritis kita melakukan penjumlahan secara maju, dan pilih nilai yang terbesar. Jadi waktu kritis yang dibutuhkan adalah 14. 2. Mengisi LT



Gambar 4. Untuk mengisi LT LT(6) - G2= 14 - 2 = menghasilkan LT(5)= 12 Untuk mengisi LT (4) memiliki 2 cabang yaitu : LT(5) - E2= 12 - 2= menghasilkan LT(4)= 10 LT(6) - H,1= 14 - 1= menghasilkan LT(4)= 13 Jadi kita pilih nilai LT(4) yang paling kecil adalah 10



6



Untuk mengisi LT(3) memiliki 2 cabang yaitu: LT(5) - D,4= 12 - 4= menghasilkan LT(3)=8 LT(6) - F,1= 14 - 1= menghasilkan LT(3)= 13 Jadi kita pilih nilai LT(3) yang paling kecil adalah 8 Untuk mengisi LT(2) memiliki 2 cabang yaitu: LT(3) - B,6= 8 - 6= menghasilkan LT(2) = 2 LT(4) - C,4= 10 - 4= menghasilkan LT(2)= 6 Jadi kita pilih nilai LT(2) yang paling kecil yaitu 2 LT(2) - A,2 = 2 -2 = menghasilkan LT(1)= 0 Untuk mencari jalur kritis kita harus tau terlebih dahulu Total Float dari Aktivitas (i,j), yang dilambangkan TF(ij) adalah jumlah waktu yang diperkenankan untuk kegiatan (i,j) boleh di tunda tanpa menunda penyelesaian proyek secara keseluruhan.



Gambar 5. Rumus :TF(ij)= LT(j) - ET(i) - tij



Gambar 6. Sudah terisi ET dan LT



7



Dari diagram diatas diperoleh: Activity



Total Float



A



TF(1,2)= 2 - 0 -2 = 0



B



TF(2,3)= 8 - 2 - 6 = 0



C



TF(2,4)= 10 - 2 - 4 = 4



D



TF(3,5)= 12 - 8 - 4 = 0



E



TF(4,5)= 12 - 6 - 2 = 4



F



TF(3,6)= 14 - 8 - 1 = 5



G



TF(5,6)= 14 - 12 - 2 = 0



H



TF(4,6)= 14 - 6 - 1 = 7



Kita lihat pada tabel di atas, Aktivitas kritis yang mana yang memiliki total Float sama dengan nol.



Gambar 7. Jalur kritis garis berwarna hijau Jadi jalur kritisnya di peroleh yaitu : 1→2→3→5→6 Cara mudah menentukan jalur kritis, kita tidak usah menggunakan Total float. Kita cukup melihat di jaringan kerja tersebut, yang memiliki nilai yang sama. Setelah di lihat yang nilai sama terdapat di 1→2→3→5→6. 2. Metode PERT ( Program Evaluation Review Technique) a. Pengertian PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam



8



suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan Program Evalution Review Technique adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk mengatur program misil. Sedangkan terdapat metodologi yang sama pada waktu bersamaan yang dikembangkan oleh sektor swasta yang dinamakan CPM atau Critical Path Method. Dalam metode PERT waktu setiap kegiatan dihitung atas dasar-dasar pemikiran yaitu: 1. Waktu Optimistik (a), waktu kegiatan bila semuanya berjalan baik tanpa hambatan atau penundaan. 2. Waktu Realistik (m), waktu kegiatan yang akan terjadi bila suatu kegiatan dilaksanakan dalam kondisi normal, dengan penundaan tertentu yang dapat diterima. 3. Waktu Pesimistik (b), waktu kegiatan bila terjadi hambatan lebih dari semestinya. Dari estimasi waktu tersebut diperoleh waktu kegiatan yang diharapkan (Espected Time / ET), dengan menggunakan rumus : Et =



� + �(�) + � �



Varians : v=



�−� � �



b. Langkah – langkah penyelesaian : 1. Tentukan Et. 2. Tentukan Varians. 3. Gambarkan diagram network, dan hitung waktu masing-masing kegiatan. 4. Tentukan jalur kritis, dan perkiraan waktu penyelesaian proyek tersebut. 5. Tentukan probabilitas proyek, dimana proyek dapat diselesaikan pada waktunya.



9



c. Contoh Soal Projek X Waktu (minggu) Aktivitas



Pendahulu



Tercepat (a)



Normal (m)



Terlama (b)



A



-



5



6



7



B



-



1



3



5



C



-



1



4



7



D



A



1



2



3



E



B



1



2



9



F



C



1



5



9



G



C



2



2



8



H



E,F



4



4



10



I



D



2



5



8



J



H,G



2



2



8



a.



Tentukan Et.



b.



Tentukan Varians.



c. Gambarkan diagram network, d.Tentukan jalur kritis, dan perkiraan waktu penyelesaian proyek tersebut. e. Tentukan probabilitas proyek, jika proyek dapat diselesaikan dalam waktu 19 minggu.



10



Penyelesaian : Jawaban a dan b: Nilai Et dan Varians Waktu (minggu)



Rata-rata



Aktivi-



Pendahu



Terce



Normal



Terlam



(waktu yang di



tas



lu



pat (a)



(m)



a (b)



perlukan) Et =



� + �(�) + � �



Variansi � − � �



A



-



5



6



7



5+4(6)+7/6=6



B



-



1



3



5



1+4(3)+5/6=3



0,44



C



-



1



4



7



1+4(4)+7/6=4



1



D



A



1



2



3



1+4(2)+3/6=2



0,11



E



B



1



2



9



1+4(2)+9/6=3



1,77



F



C



1



5



9



1+4(5)+9/6=5



1,77



G



C



2



2



8



2+4(2)+8/6=3



1



H



E,F



4



4



10



4+4(4)+10/6=5



1



I



D



2



5



8



2+4(5)+8/6=5



1



J



H,G



2



2



8



2+4(2)+8/6=3



1



Jawaban c : Diagram Jaringan



Gambar 8. Jaringan kerja awalnya



11



0,11







Gambar 9. Jaringan kerja yang sebenarnya Jawaban d : Jalur kritis yang diperoleh yaitu : Jawaban e :



C→ F →H→ J = 4 + 5 + 5 + 3 = 17



Kemungkinan menyelesaikan proyek X 19 minggu ������ ���� ���������� − ����� ������������ ���� ��ℎ�������



Cari nilai S = = =







�������� ������



C→ F →H→ J



1 + 1,77 + 1 + 1



= 4,33 =2, 18



������ ���� ���������� − ����� ������������ ���� ��ℎ�������



=



19 − 17 2,18







= 0,917 ≈ 0,92



Lihat di tabel distribusi normal 0,2



0,9→ \







0,8212 Kemudian kita jadikan dalam bentuk persen yaitu 0,8212 x 100 = 82,12%.



12



D. Latihan Soal 1. Pada tahun 1957 sebuah pabrik kimia dibangun dengan rencana kegiatan pada tabel berikut : NO



Kegiatan



Kegiatan Sebelumnya



Waktu Aktivitas



1



A



-



5



2



B



-



4



3



C



A



8



4



D



B



3



5



E



C,D



7



6



F



C,D



5



7



G



E



4



8



H



F



3



9



I



G,H



9



Buatlah jaringan kerja dan tentukan jalur kritis dan waktu kritis dari proyek tersebut ! 2. Perusahaan Industri memiliki rencana dengan kegiatan pada tabel berikut: Waktu (minggu) Aktivitas



Pendahulu



Tercepat (a)



Normal (m)



Terlama (b)



A



-



4



6



8



B



-



2



4



6



C



-



1



3



5



D



A



2



4



6



E



B



1



3



5



F



C



1



6



8



G



C



2



4



9



H



E,F



3



5



7



I



D



2



5



8



J



H,G



2



2



8



13



a.



Tentukan Et.



b.



Tentukan Varians.



c.



Gambarkan diagram network,



d.



Tentukan jalur kritis, dan perkiraan waktu penyelesaian proyek



e.



tersebut.



f.



Tentukan probabilitas proyek, jika proyek dapat diselesaikan 24 minggu.



E. Artikel Terkait https://drive.google.com/file/d/1wcg6_dDF0dXBnTQ-Uecl8AiB6fezU3al/view?usp=sh aring https://drive.google.com/file/d/14EPeGb8RuQW3rcnIfA6qzqKlKniY2W_C/view?usp= sharing https://drive.google.com/file/d/1HpyYbMEkVOBdilDAfGXeqKjnMlHVrF4Z/view?usp =sharing https://drive.google.com/file/d/1nLWw3LjSnGrYUKCrlHSPY9izwi6N5lFe/view?usp= sharing F. Review Artikel Review Jurnal 1 Judul Optimalisasi Penjadwalan dengan Analisis Jaringan Kerja pada Kegiatan Verifikasi Koleksi Buku di Perpustakaan Sekolah Jurnal Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan Volume dan Vol. 4 No. 1 (2019) hal 90-98 Halaman Tahun 2019 Penulis Muhammad Daut Siagian, Rosliana Siregar, Evi Adelina Nasution Reviewer Yumi Saputri Afma Tanggal 27 Juni 2021 Abstrak Penelitian ini membahas mengenai kegiatan verifikasi koleksi buku (stock opname) yang dilakukan perpustakaan sekolah SMA Negeri 2 Medan. Metode yang digunakan untuk mengoptimalkan waktu penyelesaian kegiatan teserbut denggan network planning (analisa jaringan kerja) yaitu menerapkan Critical Path Method atau metode lintasan kritis. Hasil yang diperoleh dari pembahasan menunjukan waktu optimal (waktu terpendek) untuk menyelesaikan kegiatan verifikasi koleksi buku tersebut adalah selama 41 hari dengan perkiraan waktu normal. Pendahuluan Perpustakaan sekolah merupakan bagian fasilitas yang terdapat di



14



Metode



lingkungan sekolah dan dikelola sepenuhnya oleh pihak sekolah untuk membantu sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Sehingga dapat dipahami tujuan dari perpustakaan sekolah adalah sebagai wadah yang menyediakan berbagai ilmu pengetahuan melalui koleksi buku yang sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga para siswa dapat mengembangkan bakat, mengeksplor dunia, serta menjadikan perpustakaan sekolah sebagai sumber menggali informasi. Kasus rumitnya kegiatan verifikasi koleksi buku (stock opname) yang ada di perpustakaan menjadi topik yang menarik untuk dibahas dan dicari penyelesaiannya dengan menggunakan metode matematis. Kegiatan verifikasi koleksi buku tersebut dilakukan untuk mengetahui adanya buku yang hilang, buku yang salah penempatannya pada rak, buku yang perlu diperbaiki jilidan dan atribut lainnya serta untuk mengetahui buku yang perlu disisihkan dari jajaran koleksi. Verifikasi koleksi buku (stock opname) merupakan suatu kegiatan perhitungan kembali koleksi bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan. Pelaksanaan kegiatan verifikasi koleksi buku ini dilakukan, pihak pengelola perpustakaan SMA Negeri 2 Medan mengharapkan kegiatan tersebut selesai selama 60 hari, namun pada kenyataannya saat kegiatan verifikasi koleksi buku dilakukan terjadi keterlambatan penyelesaian dari waktu yang telah ditentukan menjadi lebih dari 60 hari. Hal tersebut dikarenakan tidak terjadwalnya waktu penyelesaian masing-masing kegiatan verifikasi koleksi buku. Untuk mengetahui jadwal kegiatan verifikasi pada kegiatan verifikasi koleksi buku diperpustakaan dapat menerapkan analisis jaringan kerja, sehingga tidak terjadi kelambatan dalam kegiatan verifikasi dan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Penggunaan analisis jaringan kerja dalam suatu proyek bertujuan untuk memantau semua unsur proyek ke dalam suatu rencana utama, dengan membangun suatu model kerja untuk melengkapi suatu proyek sehingga diperoleh waktu yang efisien (terbaik) dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan, pengurangan biaya, meminimalkan resiko, pemanfaatan sumber-sumber secara lebih hemat, mendapatkan atau mengembangkan jadwal (schedule) yang optimum, memudahkan revisi atau perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi. Metode yang digunakan untuk mengoptimalkan waktu penyelesaian kegiatan teserbut denggan network planning (analisa jaringan kerja) yaitu menerapkan Critical Path Method atau metode lintasan kritis. Critical Path Method atau metode jalur kritis yang dikembangkan oleh E. I. Du Pont de Nemours dan Corporation untuk melaksanakan berbagai proyek yang dikembangkan. CPM merupakan penentuan waktu terpendek yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu proyek atau menentukan jalur waktu terlama [5]. CPM digunakan untuk perencanaan dan pengendalian proyek dan merupakan cara yang paling banyak digunakan di antara banyak cara yang menggunakan prinsip pembentukan diagram jaringan kerja. Pelaksanaan proyek dengan CPM menggunakan critical path, yaitu jalur yang memiliki rangkaian komponen-komponen kegiatan, dengan total jumlah waktu terlama



15



Pembahasan



Kesimpulan



dan waktu tercepat dalam penyelesaian proyek. Jalur kritis terdiri atas rangkaian kegiatan kritis, dimulai dari kegiatan awal sampai akhir proyek. Penentuan jalur kritis penting dilakukan bagi pelaksanaan proyek, karena pada jalur kritis terletak kegiatan-kegiatan yang apabila pelaksanaannya terlambat, maka akan memperngaruhi keterlambatan proyek secara keseluruhan. Oleh karena itu, dengan adanya jalur kritis, dapat menentukan waktu penyelesaian suatu proyek secara cepat atau lambat. Pada penelitian ini, ditentukan jalur kritis dalam penjadwalan kegiatan verifikasi koleksi buku yang dilakukan di perpustakaan sekolah SMA Negeri 2 Medan dengan menggunakan analisis jaringan CPM (Critical Path Method). Kegiatan verifikasi koleksi buku yang dilakukan di perpustakaan tersebut disusun daftar kegiatan verifikasi, kegiatan pendahulu dan pengikut, lama pelaksanaan masing-masing kegiatan dan gambar diagram jaringan kerja. Berdasarkan diagram jaringan kerja tersebut dapat dilakukan perhitungan maju (forward pass) dan perhitungan mundur (backward pass) dalam menentukan jalur kritis dari kegiatan verifikasi koleksi buku yang dilakukan dengan menggunakan analisis jaringan CPM. Kegiatan verifikasi koleksi buku (stock opname) yang dilakukan di perpustakaan SMA Negeri 2 Medan meliputi berbagai macam kegiatan. Hasil yang diperoleh dari pembahasan menunjukan waktu optimal (waktu terpendek) untuk menyelesaikan kegiatan verifikasi koleksi buku tersebut adalah selama 41 hari dengan perkiraan waktu normal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kegiatan verifikasi koleksi buku di perpustakaan SMA Negeri 2 Medan yang telah dibuat menjadi diagram jaringan kerja yang memuat waktu kejadian paling cepat (WKC) dan waktu kejadian paling lambat (WKL) didapat waktu terpendek untuk menyelesaikan kegiatan tersebut adalah selama 41 hari dengan perkiraan waktu normal. 2. Penyelesaian kegiatan verifikasi koleksi buku dapat diselesaikan lebih awal dari waktu yang direncanakan apabila jumlah petugas yang menyelesaikan kegiatan tersebut ditambah. 3. Kegiatan-kegiatan yang dapat dipercepat waktu penyelesaiannya adalah kegiatan A, kegiatan B, kegiatan C, kegiatan D, kegiatan E dan kegiatan M. 4. Apabila kegiatan A, kegiatan D, kegiatan E dipercepat setengah hari dan kegiatan B, kegiatan C dan kegiatan M dipercepat satu hari, maka waktu penyelesaian kegiatan verifikasi koleksi buku tersebut adalah selama 3612 hari. 5. Keterlambatan penyelesaian kegiatan verifikasi koleksi buku terjadi karena disebabkan beberapa faktor yaitu: a. Padamnya arus listrik sehingga menyebabkan terganggunya kegiatan menginput data ke komputer. b. Hilangnya data inventaris buku yang sebelumnya. c. Pengecekan data buku dengan yang ada pada pangkalan data masih



16



secara manual. 6. Kegiatan-kegiatan yang dapat terlambat akibat beberapa faktor tersebut adalah kegiatan D, kegiatan J, kegiatan L dan kegiatan O. 7. Apabila kegiatan D, kegiatan J, kegiatan L dan kegiatan O terlambat satu hari, maka waktu penyelesaian kegiatan verifikasi koleksi buku adalah selama 44 hari. Berdasarkan dari simpulan diatas menunjukkan bahwa analisis jaringan kerja biasanya tidak menjamin bahwa waktu kerja sebagai waktu yang diperpendek atau waktu yang diperpanjang, waktu penyelesaian seluruhnya dapat dipercepat ataupun diperlambat. Kemudian analisis jaringan kerja dapat mengoptimalkan waktu penyelesaian kegiatan verifikasi koleksi buku. Review Jurnal 2 Judul Analisis Jaringan Kerja Dan Penentuan Jalur Kritis Dengan Critical Path Methode-Cpm (Studi Kasus Pembangunan Rumah Graha Taman Pelangi Type Milano Pada Pt Karyadeka Alam Lestari Semarang) Jurnal Jurnal Teknologi Undip Volume dan Vol. 1, No. 1, Januari 2006 hal 74 – 84 Halaman Tahun 2006 Penulis Novie Susanto, Ratna Purwaningsih, Erwin Ardiansyah Reviewer Yumi Saputri Afma Tanggal 27 Juni 2021 Abstrak Dalam suatu kegiatan produksi di suatu perusahaan mungkin saja terjadi penyimpangan dari apa yang diharapkan atau yang direncanakan. Demikian pula yang dilakukan oleh PT Karyadeka Alam Lestari (PT KAL) Semarang. Semua kegiatan produksi harus diarahkan untuk menjamin terdapatnya kontinuitas dan koordinasi kegiatan atau aktivitas dalam usaha pengolahan dan penyelesaian hasil produksi atau produk sesuai dengan bentuk, kuantitas, kualitas dan waktu yang diinginkan, serta dalam batas biaya-biaya yang direncanakan. Penjadwalan proyek tersebut sangat diperlukan oleh pengelola proyek untuk membuat rencana anggaran biaya agar tidak terlalu banyak pengeluaran yang dibutuhkan dan kurun waktu penyelesaian proyek dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana sehingga tidak terjadi kemoloran. Dari hasil perhitungan didapatkan total waktu proses pembangunan rumah Graha Taman Pelangi Type Milano jika dilakukan secara berurutan adalah 227 hari. Proses pengerjaan proyek belum optimal karena dari hasil output QS menunjukkan total waktu perencanaan pengerjaan proyek pembangunan rumah selama 151 hari. Total biaya penyelesaian proyek berdasakan waktu Earliest Start Time (ES) adalah Rp 3.806.000-Rp 3.820.000. Sedangkan jumlah biaya yang harus dikeluarkan berdasarkan Latest Allowable Start Time (LS) berkisar antara Rp 3.771.000- Rp 3.785.000 Pendahuluan Pengelola proyek selalu berusaha meningkatkan kualitas



17



Metode



Pembahasan Kesimpulan



perencanaan dan pengendalian untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek yang cenderung bertambah. Dalam mengerjakan proyek, pengelola proyek mengacu kepada jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan kondisi yang sekarang ini, penjadwalan proyek terkadang menjadi kendala yang utama. Hal ini disebabkan karena pengelola proyek kurang memahami jadwal proyek sehingga terjadi kemoloran waktu dari rencana semula dan kurangnya komunikasi antara pengelola dengan pekerja di lapangan. Selain itu, adanya hal-hal yang tidak terduga yang datangnya dari alam itu sendiri, seperti bencana alam. Tujuannya adalah : 1. Menyusun urutan kegiatan penegrjaan pembangunan rumah yang memiliki sejumlah besar komponen. 2. Menentukan perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek dan biaya tenaga kerja langsung. 3. Menentukan kegiatan yang bersifat 4. kritis dalam hubungannya dengan penyelesaian proyek. Pada jurnal ini menggunakan metode studi literatur dengan mempelajari buku yang berkaitan dengan jalur kritis, mensurvei lapangan, lalu mengumpulkan data. Selanjutnya mengolah data dengan menyusun jaringan dan running program serta menganalisis hasil pengolahan data tersebut. Dari hasil perhitungan didapatkan total waktu proses pembangunan rumah Graha Taman Pelangi Type Milano jika dilakukan secara berurutan adalah 227 hari. Berdasarkan pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Proses pengerjaan proyek belum optimal karena dari hasil output QS menunjukkan total waktu perencanaan pengerjaan proyek pembangunan rumah selama 151 hari. Waktu ini sangat berbeda jauh dibandingkan dengan waktu pengerjaan real yaitu selama 227 hari orang jika proses pengerjaan sesuai dengan alokasi tenaga kerja yang tersedia. 2. Total biaya penyelesaian proyek berdasakan waktu Earliest Start Time (ES) adalah Rp 3.806.000-Rp 3.820.000. Sedangkan jumlah biaya yang harus dikeluarkan berdasarkan Latest Allowable Start Time (LS) berkisar antara Rp 3.771.000- Rp 3.785.000.



Review Jurnal 3 Judul ANALISIS DAN OPTIMALISASI JARINGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LOAD BALANCING (Studi Kasus : Jaringan UAD Kampus 3) Jurnal Jurnal Sarjana Teknik Informatika Volume dan Volume 2 Nomor 2, Juni 2014 hal Halaman Tahun 2014 Penulis Muhammad Dedy Haryanto,Imam Riadi Reviewer Irma Nelis



18



Tanggal Abstrak



Pendahuluan



27 Juni 2021 Internet saat ini berkembang pesat. Kebutuhan dan perkembangan yang pesat dalam pemakaian jaringan Internet membutuhkan penyeimbang dalam penyediaan sarana Internet.Pelayanan standar Internet adalah kelangsungan koneksifitas dari Internet tersebut. Koneksi dari Internet dituntut untuk selalu terjaga dalam kondisi apapun, tapi tidak selamanya konektifitas akan berjalan secara lancar,banyak kendala atau ganguan yang dihadapi sehingga koneksi tidak berjalan secara lancar. Maka diperlukan manajemen backup dari keterlangsungan koneksi dari Internet, sehingga jika satu koneksi mengalami gangguan maka akan ada backup. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan sistem load balancing. Subyek yang diambil dalam penelitian ini fokus terhadap penerapan backup dari sumber jaringan Internet atau backup dari ketergantungan satu provider jasa penyedia internet. metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan study pustaka dan observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap jaringan di UAD. rancangan dimulai dari pemilihan sumber ISP yang tepat untuk dijadikan backup. Perancangan dianjutkan dengan Instalasi mikrotik dan penerapan load balancing didalam Mikrotik. pengujian sistem load balancing dilakukan dengan uji teknis dari penerapan yang sudah dilakukan. dengan menguji dari kecepatan, fungsi load balancing dan pengujian optimalisasi dari load balancing tersebut. Berdasarkan dari pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini menghasilkan optimalnya penerapan load balancing. Penerapan load balancing dapat berjalan tanpa merubah jaringan yang telah ada, serta menjadikan koneksi dapat berjalan lebih maksimal jika terjadi kenaikan lalulintas jaringan dikarenakan pembagian lajur koneksi yang seimbang. Kebutuhan manusai terhadap kebutuhan komunikasi dan informasi mendorong kemajuan sarana komunikasi dan informasi yang sangat pesat. Kemajuan yang pesat dalam dunia informasi dan komunikasi menjadikan berkembangnya sarana jaringan komunikasi dan informasi yang beragam. Komputer menjadi salah satu alat komunikasi dan pengelola informasi yang sangat pesat pertumbuhannya. Dengan mengunakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan antara satu komputer dengan komputer yang lain menjadikan komputer sebagai sarana yang diandalkan dalam masa kecanggihan sarana komunikasi dan informasi saat ini. Salah satu bentuk perkembangan jaringan komputer adalah Internet. Kemudahan sarana komunikasi dan informasi yang diberikan Internet menjadikan implementasi Internet sebagai sarana unggulan di setiap lembaga. Contoh implementasi Internet di lembaga pendidikan adalah di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD). Semakin banyak mahasiswa UAD serta makin mudahnya mendapatkan sarana untuk menghubungkan ke layanan Internet memungkinkan penggunaan Internet di kalangan akademisi kampus UAD akan semakin meningkat. Perkembangan pemakaian Internet di kampus UAD secara otomatis akan mempengaruhi kebutuhan besaran bandwidth. Untuk menjalankan Internet secara lancar, maka diperlukan kuota bandwidth yang memadai. Jika pemakaian melebihi dari layanan bandwidth yang ada maka



19



Metode



kelancaran jaringan Internet akan tersendat ataupun terhenti. Berhenti atau tersendatnya layanan jaringan Internet tentu akan mengganggu proses kenyamanan perkuliahan dan pelayanan mahasiswa di kampus UAD. Untuk itu diperlukan suatu antisipasi untuk menghindari overload kapasitas pemakaian bandwidth. Agar lalulintas jaringan Internet tetap berjalan dibutuhkan sekenario redundancy dimana system akan tetap berjalan walaupun ada komponen yang tidak berfungsi misalnya ketrsedian bandwidth yang overload. Optimalisasi kapasitas bandwidth dapat dilakukan dengan menambah sumber bandwidth dengan menerapkan fungsi load balancing. Sehingga jika satu ISP mengalami masalah dalam memberikan pelayaan Internet ataupun jika terjadi kepadatan trafik dalam pemakaian Internet di UAD kampus 3 maka akan ada backup dari sistem yang bisa mengatasi masalah. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menrapkan load balancing dimana bandwidth ditambah kapasitasnya dengan cara menambah dari jasa layanan Internet service provider (ISP) yang berbeda. Dimana saat ini di UAD kampus 3 Yogyakarta belum menerapkan load balancing sebagai sarana antisipasi kebutuhan bandwidth. Penerapan load balancing berarti menambah bandwidth dari sumber ISP yang berbeda tetapi dengan pengelolan manajemen tetap menjadi satu. Dengan langkah ini maka bandwitdh yang masuk ke UAD kampus 3 berasal dari dua ISP yang berbeda tetapi dikelola dengan satu manajemen. ketergantungan terhadap layanan Internet dengan satu perusahaan ISP berpotensi mengalami gangugan dimana jika suatu saat layanan perusahaan ISP tersebut sedang down maka otomatis jaringan yang menjadi pelanggannya juga menjadi down untuk itu kebutuhan backup bandwidth menjadi hal yang perlu untuk menjaga kelancaran ketersediaan layanan Internet. Dimungkinkan pengoptimalan penggunaan bandwidth dalam dalam penggunaan Internet. Pengoptimalan dapat dilakukan dengan pemanfaatan jalur setingan load balancing Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-ISSN: 2338-5197 Volume 2 Nomor 2, Juni 2014 Analisis dan Optimalisasi Jaringan. . . 1372 untuk melakukan keseimbangan pada saat trafik penuh dimana jalur utama akan di backup dengan jalur yang lain yang berasal dari ISP backup. Dalam penelitian load balancing ini dilakukan 4 tahapan proses,yang dilakukan di kampus 3 UAD Yogyakarta sebagai tempat stadi kasus. ke empat tahapan ini dilakukan secara berurutan dan berkaitan antara tahapan satu dengan tahapan yang lain. 3.1 Pencarian data Pencarian data dilakukan dengan 3 proses yang pertama Mengamati jaringan Internet yang ada di kampus 3 UAD Yogyakarta, serta kondisi layanan Internet yang saat ini di gunakan di uad kampus 3 Yogyakarta. Selanjutnya merancang sistem load balancing. Proses yang kedua adalah degan wawancara Adapun proses wawancara berkaitan dengan rancangan jaringan di UAD kampus 3, agar proses analisis jaringan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. yang terahir mengunakan metode kepustakaan yaitu dengan mencari referensi dari sumber bacaan. 3.2 Analisis jaringan Analisis jaringan dilakukan untuk melihat rancangan jaringan yang ada saat ini. Dalam analisis ini akan dilihat bentuk topologi jaringan yang digunakan dan kebiijakan kebijakan atau pengaturan



20



Pembahasan Kesimpulan



yang dilakuan pada jaringan kampus 3 uad Yogyakarta. 3.3 Perancangan Perancangan load balancing dilakukan dengan hasil dari analisis yang dilakukan ditahapan sebelumnya. Perancangan ini menghasilkan skema yang cocok untuk load balancing yang diterapakan apakah hannya pada jalur tertentu atau keseluruhan dari jalur yang ada. 3.4 Pengujian Tahap pengujian dilakukan setelah perancangan berhasil dilakukan pengujian terhadap sistem load balancing yang sudah dilakukan. Pengujian meliputi pengujian keberhasilan sistem utama dimana load balancing sendiriakan berhasil jika koneksi utama mati maka koneksi cadangan berjalan untuk menganti koneksi utama. Pengujian yang lain berkaitan dengan keseimbangan coneksi dan ip yang digunakan. Analisis dan Optimalisasi Jaringan Hasil pengamatan dan analisis didapati belum diterapkannya load balancing pada jaringan UAD kampus 3 sebagai salah satu manajemen bandwidth. Sumber jaringan ISP yang digunakan di jarngan UAD kampus 3 saat ini berasal dari PT Telkom Indonesai. Setelah dilakukan pengamatan maka dilakukan Uji teknis yang berhasil menerapakan load balancing di jaringan UAD kampus 3 Yogyakarta dengan menambahkan 1 sumber ISP yang berbeda dari sumber ISP yang sudah ada. Dan penerapannya tidak merubah jaringan internal UAD kampus 3 Yogyakarta. Dari percobaan yang dilakukan disimpulkan load balancing berjalan dengan baik saat satu sumber koneksi mati, maka secara otomatis backup akan berjalan dengan sendirinya dengan mengambil koneksi dari sumber yang ke dua.Optimalisasi yang dapat diterapakan pada load balancing di jaringan kampus 3 UAD dilakukan dengan pembagiaan jalur yang yang seimbang antara besaran bandwdith utama dan bandwidth cadangan. Sehingga kecepatan backup akan sama dengan kecepatan koneksi utama. Pemilihan sumber ISP yang tepat memberikan optimalisasi ketika gangguan jaringan terjadi pada sumber provider. Maka backup tidak mengalami masalah yang sama karena berasal dari provider lain. Besarnya bandwith backup yang digunakan untuk membackup jaringan utama memberi optimalisasi ketika jaringan utama mengalami masalah maka kecepatan koneksi cadangan akan tetap lancar digunakan karena bandwidthnya juga besar.



Review Jurnal 4 Judul ANALISIS PERFORMA DAN DESAIN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN TOP-DOWN NETWORK DESAIN STUDI KASUS PADA CV. MERAH PUTIH Jurnal Jurnal TIM Darmajaya Volume dan Vol. 01 No. 01 Mei 2015 hal 69 - 82 Halaman Tahun 2015 Penulis Muhammad Nur Ikhsanto1 , Handoyo Widi Nugroho Reviewer Irma Nelis Tanggal 27 Juni 2021 Abstrak Analisis jaringan komputer sangat penting dan dapat membantu



21



Pendahuluan



Metode



meningkatkan performa jaringan. Banyak perusahaan yang mendesain jaringan tidak sesuai dengan tujuan bisnis mereka sehingga performa jaringan yang ada pada perusahaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian diperlukan analisis pada jaringan komputer yang ada dalam perusahaan, baik dari sisi performa dan desain jaringan. Desain jaringan yang ada sangat berkaitan erat akan performa jaringan. Dalam penelitian ini parameter parameter yang ada dalam jaringan komputer seperti delay, jitter, bandwidth, utilization, paket loss dan throughput akan diukur untuk menentukan performa jaringan dan kemudian parameter tersebut digunakan sebagai informasi untuk mendesain ulang jaringan agar performa jaringan menjadi baik serta menghasilkan desain jaringan yang lebih terstruktur sesuai akan kebutuhan perusahaan. Analisis jaringan komputer sangat penting dan dapat membantu meningkatkan performa jaringan. Banyak perusahaan yang mendesain jaringan tidak sesuai dengan tujuan bisnis mereka. jaringan komputer yang di desain dengan tidak mengacu pada tujuan perusahaan akan mengakibatkan tidak optimalnya performa jaringan yang di gunakan dalam perusahaan tersebut. Top-Down Network Desain adalah metodologi untuk merancang jaringan yang di mulai pada lapisan atas model referensi OSI ( Open System Iterconnecton ) sebelum ke lapisan di bawahnya. Metodologi ini berfokus pada Lapisan Aplikasi, dengan demikian maka dapat diperkirakan karakateristik jaringan yang akan ada maupun yang sudah ada sebelum menentukan perangkat yang akan digunakan. Masih seringnya pelanggan mengeluhkan koneksi internet lambat pada jam sibuk serta putus secara tiba tiba dan kembali lagi normal. Masalah masalah ini menyebabkan pelanggan merasa kecewa terhadap perusahaan. Masalah yang terjadi sebenarnya telah di respon oleh jajaran dan staf baik pimpinan, teknis, maupun administrasi perusahaan tetapi masalah tersebut masih sering terjadi. Penyebab dari permasalahan tersebut belum diketahui secara pasti. Dengan permasalahan yang timbul dan permintaan layanan yang semakin bertambah maka diperlukan penelitian agar permasalahan yang timbul saat ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan demikian diperlukan analisis pada jaringan komputer yang ada dalam perusahaan, baik dari sisi performa dan desain jaringan. desain jaringan yang ada sagat berkaitan erat akan performa jaringan yang ada pada perusahaan. Dalam metode Top-Down Network Disain persaratan bahwa jaringan memiliki performa yang baik adalah dengan menganailis parameter parameter yang ada dalam jaringan komputer seperti delay, jitter, bandwidth, utilization, paket loss dan throughput. Dalam penelitian ini parameter parameter tersebut akan diukur untuk menentukan performa jaringan dan kemudian parameter tersebut digunakan sebagai informasi untuk mendesain ulang jaringan agar performa jaringan menjadi baik serta menghasilkan desain jaringan yang lebih terstruktur sesuai akan kebutuhan perusahaan. Metodologi penelitian menjelaskan tentang tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian menggunakan Top-Down Network Desain. Metode Top-Down Network Desain untuk menganalisis (Unjuk Kerja



22



Pembahasan Kesimpulan



Jaringan) performa dan efisensi ini dibagi menjadi beberapa bagian yang digambarkan dengan kerangka pikir sebagai berikut Kerangka pikirnya adalah : 1. Analisis Kebutuhan pada Top-down Network disain terdiri dari analisis bisnis,analisis teknis, analsis karakteristik jaringan dan analisis Lalulintas jaringan. 2. Logical network meliputi Perencanaan disain topologi jaringan, perencanaan IP addrees, prencanaan switching dan routing, prencanan security, dan perencanaan manajemen jaringan. 3. Desain fisik meliputi analsis Pemilihan teknologi dan peralatan yang digunakan dalam jaringan. Magister Teknik Informatika Institut Bisnis dan Informatika Darmajaya Kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian tesis ini adalah sebagai berikut 1. Penggantian Uplink provider yang memiliki SLA dan tingkat ganguan yang redah mengakibatkan SLA yang di dapatkan perusahaan lebih tinggi sehingga jaringan tidak sering mengalami ganguan dan client tidak lagi sering mengeluh internet putus. 2. Implementasi perancangan topologi jaringan yang baru menghasilkan segmentasi jaringan lebih baik dengan delay, jitter yang standar sehingga berdampak pada ketersediaan bandwith point to point dengan kebutuhan bandwith yang jauh lebih rendah serta respon time jaringan yang baik. 3. Memaksimalkan sistem manajemen jaringan seperti monitoring, dokumentasi jaringan dan keamanan wireless maka ganguan akan tercatat dengan baik sehingga kontrol dan perencanaan kebutuhan bandwith perusahaan menjadi lebih mudah seta jaringan lebih aman.



23



BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan Pada materi di atas dapat kita simpulkan bahwa, analisa jaringan merupakan



rangkaian



penyelesaian



pekerjaan



haruslah



direncanakan



dengan



sebaik-baiknya. Sedapat mungkin semua kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan dapat diselesaikan dengan efisien. Keuntungan dalam menggunakan analisa jaringan adalah mengorganisir data dan informasi secara sistematis dan Penentuan urutan pekerjaan. Oleh karena itu untuk materi analisa jaringan kita menggunakan 2 metode yaitu Metode CPM dan PERT. B. Saran Seperti karya ilmiah pada umumnya sudah pasti tidak lepas dari yang namanya kritik dan kesalahan dalam penulisan. Ini semua dikarenakan keterbatasan kemampuan penyusun dalam menyusun makalah ini. Namun penyusun akan berjanji dan berusaha untuk belajar dan memperbaiki kesalahan dalam pembuatan makalah. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam pembuatan makalah yang selanjutnya dapat lebih baik lagi.



24



DAFTAR PUSTAKA Henry Simamora, 2002. Akuntansi, Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta. Penerbit : Salemba Empat. Horngren, Charles T., and Walter T Harrison Jr, and Michael A. Robinson, and Thomas H. Secokusumo, 2002. Akuntansi Di Indonesia. Jakarta. Penerbit : Salemba Empat – Simon & Schuster (Asia) Pte. Ltd. – Prentice Hall. Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Penerbit : Salemba Empat. Kieso, Donald E & Jerry J. Weygandt. 1999. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh. Jilid I. Dialihbahasakan Herman Wibowo. Jakarta : Binarupa Aksara. Niswonger, C. Rollin, and Philip E Fess, and Carl S Waren. 1999. Prinsip-prinsip Akuntansi. Edisi Keenambelas alih bahasa oleh Hyginus Ruswinarto dan Herman Wibowo. Jakarta : Erlangga. Sofyan Safari Harahap. 2002. Teori Akuntansi. Cetakan Kelima. Jakarta. Penerbit : Raja Grafindo Persada. Hamdy A. Taha, Operation Research. An Introduction, MacMillan, 1992 Sri mulyono, Riset Operasi, LPEM, UI, 2002 Ahyari, A, 1986, Manajemen Produksi, Buku I, BPFE, UGM Yogyakarta. Arianti, Luki, 2002, Penerapan Diagram Network Dengan CPM Dalam Usaha Efisiensi Waktu Dan Biaya, Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Buffa, E, & Sarin, R., 1996, Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Terjemahan Maulana, Edisi kedelapan, Bina Aksara, Jakarta. Handoko, T.H, 1999, Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Render, B, & Heizer, J., 2001, Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi, Terjemahan Arianto, Salemba Empat, Jakarta. Sakdiyah, H., 2004, Diagram Network Planning dengan CPM Dalam Usaha Meningkatkan Efisiensi Biaya dan Waktu, Skripsi, Tidak Dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomi Islam Malang.



25