Kelompok 3 Perencanaan Pembelajaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENYUSUNAN ALAT EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Dosen pengampu: Nurhalimah, S.Pd M.Pd.



Kelompok 3 Ai Suluhiah



1803020035 Risa Molanda Oktalia 1803020024



Elma Fajrina



1803020022



Prida Sahana



1803020023



Ahmad Fadhillah Zulfikar



1803020056



Aradita Suandi



1803020036



Siti Mujaahidah



1803020121



Ayu Lestari



1803020019



Hanaul Fatmalia Sahra



1803020096



Siti Nurmalasari



1803020106



Syifa Putri Faradiba



1803020001



Dewi Alfiyani



1803020018



FAKULTAS AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG 1441H/ 2020



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Penyusunan Alat Evaluasi Hasil Pembelajaran”. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Sejarah Pendidikan Islam. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan kita.



Tangerang, 02 Juni 2020



i



Daftar isi



KATA PENGANTAR ............................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang............................................................................................ 1



1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian penilaian hasil pembelajaran........................................................... 3 2.2 Karakteristik penilaian hasil pembelajaran ....................................................... 4 2.3 Jenis Penialian Hasil (performa, produk, respons tertulis) .............................. 8 2.4 Mengembangkan Alat penilaian hasil pendidikan di era Global ..................... 12



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 14 3.2 Saran ............................................................................................................. 14



DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16



ii



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut. Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya untuk grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan, diagnosis, dan prediksi. Untuk menilai sejauhmana siswa telah menguasai beragam kompetensi, tentu saja berbagai jenis penilaian perlu diberikan sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, seperti unjuk kerja/kinerja (performance), penugasan (proyek), hasil karya (produk), kumpulan hasil kerja siswa (portofolio), dan penilaian tertulis (paper and pencil test). Jadi, tujuan penilaian adalah memberikan masukan informasi secara komprehensif tentang hasil belajar peserta didik, baik dilihat ketika saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya, dengan menggunakan berbagai cara penilaian sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik.



1



1.2. Rumusan Masalah



1. Bagaimana Pengertian Penilaian Hasil Pembelajaran 2. Apa sajakah Karakteristik Penilaian Hasil Pembelajaran 3. Bagaimana Jenis Penilaian Performa, Produk, dan Respon Tertulis 4. Bagaimana Mengemembangkan Alat Penilaian Hasil Pendidikan di era Global 1.3 Tujuan Penulisan



1. Untuk megetahui pengertian dari Penilaian Hasil Pembelajaran 2. Untuk megetahui Karakteristik Penilaian Hasil Pembelajaran 3. Untuk megetahui Jenis Penilaian Performa, Produk, dan Respon Tertulis 4. Untuk megetahui Alat Penilaian Hasil Pendidikan di era Global



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian penilaian hasil pembelajaran



Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian Kemampuan) peserta didik. 1 Penilaian dapat di sebut dengan Tes, Tes adalah cara penilaian yang direncanakan dan dilaksanakan kepada peserta didik pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarta-syarat tertentu yang jelas.2 Penilaian dapat juga di artikan sebagai pengukuran, pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.3 Adapun arti dari penilaian tersebut, tetap Penilaian itu untuk menjawab pertanyaan tetntang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Adapun pengertian lain. Penilaian adalah suatu prosedur sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta menginterprestasikan informasi yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik seseorang atau objek. Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrument tes atau non tes. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah segala macam prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai untuk kerja (performance) siswa atau seberapa jauh siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam penilaian kita memproses angka-angka hasil kuantifikasi (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). prestasi itu dalam hubungannya dengan kedudukan personal siswa yang memperoleh angka-angka



3



tersebut di dalam skala tertentu, misalnya tentang baik buruk, lulus atau tidak lan lain sebagainya. Jadi dapat di simpulkan bahwa penilaian hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi, pengolahan, penafsiran) dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 2.2 Karakteristik penilaian hasil pembelajaran Karakteristik adalah acuan- acuan yang diberikan dalam memberikan penilaian terhadap peserta didik. Acuan demikian perlu ditetapkan,agar dapat menjadikan sebagai pedoman oleh para pendidik dalam membuat keputusan sehubungan dengan peserta didik. a) Validitas Menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat penilaian yang digunakan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan isinya mencakup semua kompetensi yang terwakili secara proporsional. b) Reliabilitas alat ukur berkaitan erat dengan masalah kesalahan pengukuran. Kesalahan pengukuran menunjukan sejauh mana inkonsistensi hasil pengukuran terjadi apabila dilakukan pengukuran ulang terhadap kelompok subyek yang sama. c) Terfokus pada kompetensi Penilaian



harus



terfokus



pada



pencapaian



kompetensi



(rangkaian



kemampuan), bukan pada penguasaan materi (pengetahuan). d) Keseluruhan atau komprehensif Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik. Sehingga di sini jelas terlihat kemampuan yang dimiliki peserta didik.



4



e) Objektivitas Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif, untuk itu penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, menggunakan bahasa yang dapat dipahami peserta didik dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pembuatan keputusan atau pemberian angka. Dalam memberikan penilaian guru tidak boleh pilih kasih. f) Mendidik g) Penilaian dilakukan untuk



memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan



meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik. Menurut Sudjana Nana, bahwa penilaian proses belajar mengajar memiliki karakteristik yaitu : a) Konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum, Kurikulum adalah program belajar mengajar yang telah ditentukan sebagai acuan apa yang seharusnya dilaksanakan. b) Keterlaksanaannya oleh guru, Dalam hal ini adalah sejauh mana kegiatan program yang telah dilaksanakan oleh guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti. c) Keterlaksanaannya oleh siswa, Dalam hal ini dinilai sejauh mana siswa melakukan kegiatan belajar mengajar dengan program yang telah ditentukan guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti, keterlaksaan siswa dapatdilihat dalam hal : (a) Memahami dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh guru, (b) semua siswa turut melakukan kegiatan belajar, (c) tugas-tugas belajar dapat diselesaikan sebagaimana mestinya, (d) manfaat semua sumber belajar yang disediakan guru, (e) menguasai tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan guru.



5



d) Motivasi belajar siswa Keberhasilan proses belajar-mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar yang ditujukan para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam hal : (a) Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran, (b) semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya, (c) tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya, (d) reaksi yang ditunjukan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru,(e) rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan. e) Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. f) Interaksi guru siswa Interaksi guru siswa berkenaan dengan komunikasi atau hubugan timbal balik atau hubungan dua arah antara siswa dan guru atau siswa dengan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. g) Kemampuan atau keterampilan guru mengajar Kemampuan atau keterampilan guru mengajar merupakan puncak keahlian guru yang profesional sebab merupakan penerapan semua kemampuan yang telah dimilikinya dalam hal bahan pengajaran, komunikasi dengan siswa, metode mengajar, dan sebagainya. h) Kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa, Salah satu keberhasilan proses belajar-mengajar dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa.



4



Menurut Kemendikbud (2013 : 5-6) Penilaian memiliki karakteristik sebagai berikut:



6



a) Belajar Tuntas Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. b) Otenti Memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling berkaitan. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap) c) Berkesinambungan Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. d) Menggunakan Teknik Penilaian yang Bervariasi Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri. e) Berdasarkan Acuan Kriteria Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing. Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung (sarana dan guru), dan karakteristik peserta didik. Dari beberapa pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan karakteristik penilaian hasil belajar adalah validitas, reliabilitas, terfokus pada kompetensi, keseluruhan atau komprehensif, objektivitas, mendidik, konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum, keterlaksanaannya oleh guru, keterlaksanaannya oleh siswa, motivasi belajar siswa, keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar, interaksi



7



guru siswa, kemampuan atau keterampilan guru mengajar, kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa, belajar tuntas, otentik, berkesinambungan, menggunakan teknik penilaian yang bervariasi, berdasarkan acuan kriteria. 2.3 Jenis Penialian Hasil (performa, produk, respons tertulis)



a) Performance assessment adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah laku, atau interaksi siswa. Performance assessment digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan. Penugasan tersebut dirancang khusus untuk menghasilkan respon (lisan atau tulis),



menghasilkan



karya



(produk),



atau



menunjukkan



penerapan



pengetahuan.5 Tugas yang diberikan kepada siswa harus sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dan bermakna bagi siswa.Sedangkan menurut Majid, performance assessment merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan situasi di mana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan mengaplikasikan pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks. Jadi boleh dikatakan bahwa performance assessment adalah suatu penilaian yang meminta peserta tes untuk mendemostrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengankriteria-kriteriayangdiinginkan. Berdasarkan



kedua



pendapat



tersebut



dapat



disimpulkan



bahwa performance assessment adalah suatu bentuk penilaian untuk mendemostrasikan atau mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh oleh siswa dan menggambarkan suatu kemampuan siswa melalui suatu proses, kegiatan, atau unjuk kerja.



8



b) Penilaian Produk Penilalian produk adalah suatu penilaian terhadap keterampilan menghasilkan suatu produk dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan lebih dari segi proses maupun hasl. Penilaian produk juga dapat diartikan sebagai penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk. Penilaian ini dimaksudkan sebagai kegiatan menghimpun fakta-fakta berdasarkan produk hasil karya siswa. Penilaian ini untuk memastikan keberhasilan kinerja siswa dalam menyiapkan, membuat, dan menyesaikan satu barang yang memeliki nilai seni dan teknologi yang tinggi. Penilaian produkini juga dimaksudkan untuk menilai keberhasilan siswa dalam mengaplikasikan kompetensi pembelajaran tertentu. Tahap-tahap Penilaian Produk a) Tahap Persiapan, meliputi; penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam merencanakan, menggali dan mnegmbangjkan gagasan serta mendasain produk. b) Tahap Pembuatan, meliputi; penilaian tahap kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. c) Tahap Hasil, meliputi penilaian tahap kemampuan peserta didik membuat produk sesuai kegunaan dan kriteri yang telah ditentukan.



c) Pengertian Penilaian Tertulis Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Penilaian tertulis (paper and pencil assessment) merupakan penilaian dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.



9



Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya. Penilaian tertulis adalah penilaian yang dilakukan seorang tenaga didik untuk mengetahui bagaimana respon atau jawaban siswa dalam bahasa tulisannya sendiri, jadi anak dituntut untuk menuliskan argumennya secara tertulis. 1. Kriteria Penilaian Tertulis. Penilaian tertulis merupakan penilaian yang dilakukan menggunakanperangkat penilaian berupa soal dan jawaban dalam bentuk tulisan (pen and paper test). Teknik Penilaian ada dua bentuk soal penilaian tertulis, yaitu: a. Objektif meliputi: Pilihan ganda, Dua pilihan (”benar”/”salah”, ”ya”/”tidak”),Menjodohkan, Jawaban singkat atau pendek b. Subjektif berupa uraian dalam mengembangkan instrumen butir/soal perlu memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1) Materi: kesesuaian soal dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian pada kurikulum. 2) Konstruksi: rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas. c. bahasa: rumusan soal tidak



menggunakan kata/kalimat



yang



menimbulkan penafsiran ganda. 3) Pengolahan Data Penilaian Tertulis Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil tes tertulis pada setiap KD dan ulangan komprehensif Teknik penilaian tertulis ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu: 1. Soal dengan memilih jawaban 10



a. Pilihan ganda 1)



Karakteristik Soal pilihan ganda adalah salah satu bentuk soal jenis tes objektif yang luas



penggunaanya untuk berbagai macam keperluan antara lain digunakan pada ulangan umum, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah dasar, ujian akhir nasional. Soal bentuk pilihan ganda adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban atas pertanyaan atau pernyataan yang tercantum dalam pokok soal atau stem yang disertai dengan sejumlah kemungkinan jawaban. Kemungkinan jawaban tersebut dapat berupa kata, frase, nama tempat, nama tokoh, lambang atau kalimat yang sudah pasti. Dilihat dari segi rumusan kalimatnya, soal pilihan ganda dapat berupa kalimat perintah, kalimat tanya atau kalimat yang tidak lengkap. Pilihan jawaban terdiri atas jawaban yang benar yang kunci jawaban serta kemugkinan jawaban salah yang dinamakan pengoceh ( distractor, atau decoy, atau foils) namun memungkinkan seseorang memilihnya apabila tidak menguasai materi yang ditanyakan dalam soal. 2)



Jenis Soal Bentuk soal pilihan ganda dibedakan menjadi dua macam yaitu bentuk soal



dengan pokok soal (stem) pertanyaan dan bentuk soal dengan pokok soal (stem) pernyataan. Soal dalam bentuk pernyataan yaitu, pokok soal disajikan dengan tanda tanya. Soal pilihan ganda semacam ini lebih langsung ke arah permasalahan. Oleh karena itu, soal semacam ini lebih mudah dipahami oleh peserta didik di kelas pemula. Dalam satu tes bisa saja terdiri atas soal yang memiliki alternatif jawaban yang bervariasai.



11



Pada soal pilihan ganda berbentuk pernyataan, pokok soal (stem) disajikan dengan empat buah titik di akhir kalimat yang terdapat pada stem atau dengan tiga buah titik ( di awal kalimat atau di tengah kalimat). Soal pilihan ganda semacam ini lebih sulit dibandingkan dengan soal pilihan ganda dalam bentuk pertanyaan. Soal bentuk ini memerlukan lebih ketrampilan dan kemampuan berpikir yang tinggi. 3)



Penskoran Penskoran dalam soal pilihan ganda dapat dilakukan setelah soal tersebut



digunakan. Penskoran soal pilihan ganda, sebagaimana telah disebutkan terdahulu, sangat mudah dilakukan. Skor 1 diberikan apabila jawaban benar, dan skor 0 diberikan apa bila jawaban salah. Dewasa ini, untuk jumlah soal dan jumlah peserta tes yang sangat besar, penskoran dapat dilakukan dengan bantuan komputer. 4)



Keunggulan dan kelemahan. Bentuk soal pilihan ganda merupakan salah satu soal yang sangat luas



digunakan untuk mengukur prestasi peserta didik. Soal pilihan ganda merupakan soal yang dapat mengukur berbagai macam kemampuan, mulai dari yang sederhana sampai dengan kemampuan yang rumit. Soal pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur kemampuan yang secara umum tidak dapat diukur oleh bentuk soal lainnya. 2.4 Mengembangkan Alat penilaian hasil pendidikan di era Global



Era Global bukanlah satu hal yang perlu di antisipasi dengan strategi bertahan (depend strategy)



melainkan di persiapkan.



Sistem penilaian yangmampu



membiasakan, melatih, dan mengembangkan Pola pikir kritis dan kreatif yang di terapkan pada pendidikan saat ini, akan dapat dicapai manakala seseorang memiliki kemampuan



berpikir tingkat



tinggi



(higher



order



thinking



skills).



model



assessment for learningdapat digunakan dalam sistem penilaian yang terintegrasi



12



dalam pembelajaran tersebut. mengenai karakteristik assessment for learning(AFL) berbasis(higher order thinking skills) ini yaitu antara lain sebagai berikut: a) Proses penilaiannya terintegrasi dengan proses pembelajaran dan bersifat on going b) Proses penilaiannya melibatkan empat elemen yaitu sharing learning goal and success criteria, using effective questioning,self-assessment & self-reflection, dan feedback c) Proses penilaiannya bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan HOTS, sikap dan perilaku positif peserta didik, serta untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran d) Proses penilaiannya menitikberatkan pada pengembangan kemampuan menerapkan (applying), menganalisis (analyzing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating) sehingga peserta didik mampu untuk: berpikir kritis (critical thinking), memberikan alasan secara logis, analitis,dan sistematis (practical reasoning), memecahkan masalah secara cepat dan tepat (problem solving), membuat keputusan secara cepat dan tepat (decision making), dan menciptakan suatu produk yang baru (creating), dan bukan sekedar menghafal atau mengingat e) Pendidik dapat memberikan permasalahan kepada peserta didik sebagai bahan diskusi dan pemecahan masalah sehingga dapat merangsang aktivitas berpikir f) Kegiatan penilaiannya dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi, kegiatan lapangan, praktikum, menyusun laporan g) Penilaian ini dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik h) Kegiatan penilaiannya juga melibatkan peserta didik untuk melakukan penilaian diri dan refleksi disi (self-assessmentdan self-reflection) atas kondisi kemampuan mereka dalam menguasai materi yang telah dipelajari i) Dapat memberikan umpanbalik yang mampu mengoreksi kesalahan atau mengklarifikasi kesalahan (corrective feedback) kepada peserta didik.



13



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dalam penilaian kita memproses angka-angka hasil kuantifikasi (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). prestasi itu dalam hubungannya dengan kedudukan personal siswa yang memperoleh angka-angka tersebut di dalam skala tertentu, misalnya tentang baik buruk, lulus atau tidak lan lain sebagainya. Jadi dapat di simpulkan bahwa penilaian hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi, pengolahan, penafsiran) dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 3.2 Saran Semoga dengan diselesaikannya makalah ini, bagi pembaca maupun penyusun makalah dapat mempelajari dan memahami materiPenyusunan Alat Evaluasi Hasil Pembelajaran pada makalah ini.



1



Sudjana Nana, R. Ibrahim,Penelitian dan penilaian Pendidikan, ( Bandung: Sinar Baru,2000)



halm30. 2



Mardapi, Dj. Dan Ghofur, A, Pedoman Umum Pengembangan Penilaian; Kurikulum Berbasis



Kompetansi SMA, (Jakarta: Direktor Pendidikan Menengah Umum,2009), halm09. 3 4



Kusaeri, dan Suprananta, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012) Sudjana Nana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT Remaja



Rosdakarya,2006), halm20.



14



5



S. Mahmudah, Penerapan Penilaian Kinerja Siswa (performance Assessment) pada Pembelajaran ,



(Bandung: 2000, UPI) halm11.



15



DAFTAR PUSTAKA



Kusaeri, dan Suprananta.Pengukuran dan Penilaian Pendidikan.Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012. Mardapi, Dj. Dan Ghofur, A.Pedoman Umum Pengembangan Penilaian; Kurikulum Berbasis Kompetansi Sma.Jakarta: Direktor Pendidikan Menengah Umum. 2009. Nana Sudjana, R. Ibrahim.Penelitian dan penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru,2000. Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2006.



16