8 0 2 MB
Keracunan alkohol (minuman keras) Kelompok 3B : Helsa Hyacintha Vina shihatun nisa Lathifunnisa Imtinan Qonita Nisrina Himmatul Aliyah
11201020000071 11201020000093 11201020000097 11201020000101
Mata Kuliah : Toksikologi Dosen Pengampu : Yardi, S.Si.Apt., M.Si., Ph.D.
Pendahuluan Definisi Alkohol
- Minuman berakohol : minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH) - Dalam bentuk murni etanol bersifat tidak berwarna, transparan, mudah menguap & memiliki titik didih 78 derajat celcius - Jenis alkohol yang dapat dikonsumsi : etanol, karena diperoleh/diproses dari bahan hasil pertanian melalui fermentasi gula menjadi etanol yang merupakan salah satu reaksi organik. - Jika menggunakan bahan baku pati/karbohidrat, maka pati diubah lebih dulu menjadi gula oleh amilase untuk kemudian diubah menjadi etanol.
Pendahuluan Keracunan alkohol
Keracunan alkohol atau mabuk adalah kondisi yang timbul akibat mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang besar sampai terjadi penurunan kemampuan mental dan fisik
Kondisi keracunan Mengkonsumsi alkohol berlebihan dapat mengganggu saraf, pada kasus paling parah keracunan alkohol menyebabkan koma, pingsan, hipotermia hingga kematian. Di Indonesia, alkohol terbagi menjadi tiga golongan, yaitu: Alkohol golongan A, minuman yang mengandung etil alkohol sebesar 1% – 5% Alkohol golongan B, minuman yang mengandung etil alkohol sebesar 5% – 20% Alkohol golongan C, minuman yang mengandung etil alkohol sebesar 20% – 55%
Ketika mengkonsumsi minuman yang mengandung etil alkohol diatas 55% seperti miras oplosan, maka semakin besar resiko kerusakan organ hingga kematian.
Kondisi keracunan Ketika alkohol yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak, kemungkinan keracunan juga meningkat. Gejala keracunan akan muncul selama 12 hingga 24 jam setelah mengkonsumsi alkohol. Ada beberapa gejala umum ketika seseorang keracunan alkohol seperti tabel di samping
Langkah - langkah penanganan Deteksi dini dan tegakkan diagnosis dengan segera.
Lakukan anamnesis & pemeriksaan segera dalam waktu singkat Pemeriksaan fisik & laboratorium : Gejala utama seperti waspada berlebihan, gelisah & agresif & alat pernapasan
Terapi Bilas lambung, induksi muntah/gunakan karbon aktif untuk mengeluarkan alkohol dari saluran cerna (gastrointestinal) jika pasien datang kurang dari 60 menit setelah minum alkohol Pemberian etanol/fomepizole untuk memperlambat atau mencegah terbentuknya metabolit toksik
Langkah - langkah penanganan Problem Perilaku (gaduh/gelisah) Dialisis (hemodialysis, peritoneal dialysis) untuk mengeluarkan alkohol & metabolit toksik yang mungkin terbentuk dan pemberian basa pada pasien untuk mengatasi metabolik asidosis
Jika dalam kondisi Koma :
➢ Posisi miring untuk mencegah aspirasi ➢ Observasi ketat tanda vital setiap 15 menit
Injeksi Thiamine 100 untuk profilaksis (pencegahan infeksi dengan obat) terjadinya Wernicke Encephalopathy Kondisi hipoglikemi maka berikan 50 ml Dextrose 40%
Perwatan dan monitoring yang intensif
Petugas keamanan dan perawat siap bila pasien agresif Terapis harus toleran dan tidak membuat pasien takut atau merasa terancam Buat suasana tenang Beri dosis rendah sedatif Lorazepam 1-2 mg atau Haloperidol 5 mg per oral, bila gaduh gelisah berikan secara parenteral
Daftar Pustaka
Jusuf, muhammad isman. 2010. https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/1840/M uh-Isman-Yusuf-Intoksikasi-Metanol-StudiKasus.pdf . jurnal entropi. V5(2).
Thank You
Ayu, Putu. 2016. modul menejemn penatalaksanaan korban keracunan minuman berakohol oplosan. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_ dir/699c4026261aeeebd131863f5f6bc51a.pdf. diakses pada 17 september 2021 Jusuf, I. M. 2010. Jurnal Entropi ; Volume 5 nomor 2 Agustus 2010. Universitas Negeri Gorontalo; Gorontalo. https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/1840/M uh-Isman-Yusuf-Intoksikasi-Metanol-StudiKasus.pdf diakses pada 17 September 2021