Kelompok 4 - KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENGUATAN-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENGUATAN MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Mikro Dosen Pengampu: Dr. Risbon Sianturi, S.E., M.Ap. Nuraly Masum Aprily, M.Pd



Disusun oleh: Kelompok 4 Empat Patimah



4B_1901839



Dhita Oktafiani



4B_1903414



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS TASIKMALAYA 2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul „Keterampilan Memberikan Penguatan‟. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pembelajaran Mikro. Makalah ini dapat diselesaikan dengan bantuan beberapa sumber seperti, buku, jurnal, situs web yang dapat dipercaya. Dengan selesainya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan bimbingan serta masukan kepada kami. Maka dari itu, sudah sepenuhnya penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Risbon Sianturi, SE., M.Ap. dan Bapak Nuraly Masum Aprily, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Mikro. 2. Orang tua yang mendukung baik dari segi moral dan juga materi. 3. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis rincikan satu per satu yang sudah membantu. Dalam menyelesaikan makalah ini kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Agar dapat



memperbaiki



kedepannya,



kami



sangat



mengharapkan saran dan masukan yang dapat dijadikan bahan diskusi dan melengkapi unsur-unsur yang masih perlu ditekankan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penyusun dan umumnya bagi pembaca. Aamiin.



Tasikmalaya, Oktober 2022



Penyusun



ii



DAFTAR ISI



KATA PEGANTAR ...................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 Latar Belakang ................................................................................................ 1 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2 Manfaat Penulisan ........................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3 Pengertian Keterampilan Memberikan Penguatan ........................................... 3 Tujuan dan Manfaat Penguatan ........................................................................ 4 Unsur – unsur Keterampilan Penguatan .......................................................... 5 Prinsip Penggunaan Penguaatan ...................................................................... 8 Teknik Memberikan Penguaatan...................................................................... 9 BAB III PENUTUP ....................................................................................... 10 Simpulan ......................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11 LAMPIRAN ................................................................................................... 12



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guru merupakan seorang pendidik yang berperan penting dalam dunia pendidikan.



Guru



sebagai



pendidik



harus



menciptakan



suasana



yang



menyenangkan untuk menarik minat siswa dan mendorong siswa untuk berkreativitas. Dalam Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, tentang guru dan dosen”pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,



mengajar,



membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.” Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membantu perkembangan siswa untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Peningkatan mutu SDM terutama di bidang pendidikan merupakan suatu kewajiban bagi tenaga pendidik. Sebagaimana yang tercantum dalam Undangundang diatas bahwa guru merupakan pendidik profesional. Seorang tenaga pendidik harus memiliki keterampilan dalam mengajar. Keterampilan mengajar guru sangat diperlukan untuk dapat menumbuhkan semangat belajar siswa, keefektifan proses pembelajaran dapat dicapai dengan keterampilan guru yang menarik, sehingga siswa dapat mengerti dengan materi yang disampaikan. Keterampilan mengajar guru sangat bermacam-macam, mulai dari keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, keterampilan bertanya dasar, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Keterampilanketerampilan ini dapat digunakan tenaga pendidik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Guru harus memiliki kreativitas dalam menciptakan suasana kelas yang baik guna meningkatkan semangat dan minat siswa. Salah satu keterampilan yang perlu dimiliki guru adalah keterampilan memberi penguatan. Keterampilan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, karena secara tidak



1



2



langsung kita sering bersikap dingin sehingga dapat menimbulkan pemikiran mereka merasa tidak dihargai. Oleh karena itu, pada makalah ini penulis akan membahas mengenai keterampilan memberikan penguatan untuk meningkatkan semangat, dan motivasi kepada siswa dalam proses pembelajaran. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut: 1.2.1



Apa yang dimaksud dengan keterampilan memberikan penguatan?



1.2.2



Bagaimana tujuan dan manfaat penguatan?



1.2.3



Bagaimana unsur-unsur keterampilan penguatan?



1.2.4



Bagaimana prinsip penggunaan penguatan?



1.2.5



Bagaimana teknik memberikan penguatan?



1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut: 1.3.1



Untuk mengetahui dan memahami keterampilan memberikan penguatan



1.3.2



Untuk mengetahui dan memahami tujuan dan manfaat penguatan



1.3.3



Untuk mengetahui dan memahami unsur-unsur keterampilan penguatan



1.3.4



Untuk mengetahui dan memahami prinsip penggunaan penguatan



1.3.5



Untuk mengetahui dan memahami teknik memberikan penguatan



1.4 Manfaat Penulisan Makalah ini disusun agar dapat digunakan oleh para pendidik maupun calon pendidik untuk kemudian dijadikan bekal ilmu dalam mengajar di lembaga PAUD, khususnya terkait salah satu keterampilan dasar mengajar yaitu “Keterampilan Memberikan Penguatan”.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Keterampilan Memberikan Penguatan Pujian melalui kata-kata atau memberikan respon positif terhadap perilaku yang telah ditunjukkan oleh seseorang dikategorikan sebagai “penguatan”. Dengan demikian yang dimaksud dengan penguatan pada dasarnya adalah respon yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan baik, yang dapat memacu terulangnya perbuatan baik tersebut. Udin S. Winata Putra memberikan pengertian penguatan sebagai suatu respon yang diberikan kepada siswa terhadap perilaku atau perbuatannya yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya perbuatan atau perilaku yang dianggap baik tersebut. Definisi senada juga diberikan oleh Zainal Asril yang mengatakan penguatan adalah respon terhadap tingkah laku positif yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penguatan dapat diartikan sebagai suatu bentuk penghargaan, penghargaan ini tidak harus selalu berwujud materi, bisa juga dalam bentuk kata-kata, senyuman, anggukan, dan sentuhan. Dapat disimpulkan bahwa penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respon positif guru terhadap tingkah laku siswa. Penguatan merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Melalui pemberian penguatan maka siswa akan terdorong untuk memberikan respon setiap kali muncul stimulus dari guru; atau siswa akan berusaha menghindari respon yang dianggap tidak bermanfaat. Penguatan dapat pula diartikan sebagai suatu bentuk penghargaan, penghargaan ini tidak harus selalu berwujud materi, bisa juga dalam bentuk kata-kata, senyuman, anggukan, dan sentuhan. Melalui penguatan siswa akan merasa berbesar hati dan meningkatkan partisipasinya dalam setiap proses pembelajaran.



3



4



Dalam pembelajaran penguatan memiliki peran yang penting untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang lebih memiliki makna dan bermutu. Pujian atau respon positif yang diberikan oleh guru kepada siswa yang telah menunjukkan prestasi, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, anak akan merasakan bahwa perbuatannya dihargai, dan dengan demikian akan menjadi motivator untuk terus berusaha menunjukkan prestasi terbaiknya. 2.2 Tujuan dan Manfaat Penguatan Pemberian respon positif (penguatan) terhadap perilaku belajar siswa, baik melalui kata-kata (verbal) maupun non verbal seperti dengan isyarat-isyarat tertentu, secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi terhadap kepercayaan diri siswa. Adapun tujuan dari pemberian penguatan dalam pembelajaran antara lain adalah: 1. Meningkatkan perhatian siswa; bahwa melalui penguatan yang diberikan oleh guru terhadap perilaku belajar siswa, siswa akan merasa diperhatikan oleh gurunya. Dengan demikian perhatian siswapun akan semakin meningkat seiring dengan pehatian guru melalui respon yang diberikan kepada siswanya. 2. Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa; apabila perhatian siswa semakin baik, maka dengan sendirinya motivasi belajarnyapun akan semakin baik pula. Upaya memelihara dan membangkitkan motivasi belajar siswa, senantiasa harus dilakukan oleh guru. Salah satu upaya membangkitkan motivasi belajar tersebut, yaitu melalui penguatan. Misalnya ketika siswa melakukan diskusi, kemudian guru memberikan pujian dengan kalimat “cara kamu memberikan argumentasi sudah tepat”. Penguatan yang diberikan melalui kalimat tadi, akan menambah dorongan (motivasi) pada kegiatan diskusi selanjutnya, sehingga mungkin siswa akan semakin kritis dan mampu menyampaikan argumentasi yang lebih dapat dipertanggung jawabkan. 3. Memudahkan siswa belajar; bahwa tugas guru sebagai fasilitator pembelajaran bertujuan untuk memudahkan siswa belajar. Untuk



5



memudahkan belajar harus ditunjang oleh kebiasaan kebiasaan positif dalam pembelajaran, yaitu dengan memberikan respon-respon (penguatan) yang akan semakin mendorong keberanian siswa untuk mencoba, bereksporasi dan terhindar dari perasaan takut salah dalam belajar. 4. Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa; rasa percaya diri merupakan modal dasar dalam belajar. Perasaan khawatir, ragu-ragu, takut salah dan perasaan-perasaan negatif yang akan mempengaruhi terhadap kualitas proses pembelajaran harus dihindari. Salah satu upaya untuk memperkecil perasaan-perasaan negatif dalam belajar, yaitu melalui pemberian penguatan atau respon yang diberikan oleh guru terhadap sekecil apapun perbuatan belajar siswa. 5. Memelihara



iklim



kelas



yang



kondusif;



suasana



kelas



yang



menyenangkan, aman, dan dinamis, akan mendorong aktivitas belajar siswa lebih maksimal. Melalui penguatan yang dilakukan oleh guru, suasana kelas akan lebih demokratis sehingga siswa akan lebih bebas untuk mengemukakan pendapat, berbuat, mencoba, dan melakukan perbuatan-perbuatan belajar lainnya. Hal ini tentu saja sebagai dampak dari adanya respon yang mengiringi terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. 2.3 Unsur-unsur Keterampilan Penguatan Pada garis besarnya model penguatan dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu: penguatan verbal dan penguatan non-verbal. Adapun komponenkomponen penguatan dari kedua model tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1. Penguatan Verbal Penguatan verbal merupakan respon yang diberikan oleh guru terhadap perilaku belajar siswa. Respon yang diberikan melalui penguatan verbal ini yaitu dalam bentuk kata-kata atau ucapan secara lisan. Mengingat penguatan verbal dilakukan dengan kata-kata atau ucapan lisan, maka penerapan penguatan verbal cenderung lebih mudah dilakukan. Adapun kata-kata atau upacan lisan sebagai bentuk penguatan tersebut misalnya:



6



a. Kata-kata: bagus, baik, luar biasa, ya, betul, tepat, atau kata-kata lain yang sejenis. b. Kalimat:



pekerjaanmu



rapi



sekali,



cara



anda



menyampaikan



argumentasi sudah tepat, berpikir anda sudah sistematis, makin lama belajar anda nampak lebih disiplin, kelihatannya anda hadir selalu tepat waktu, atau bentuk-bentuk pujian lain yang sesuai dengan perilaku yang ditunjukkan oleh siswa. 2. Penguatan Non- verbal Penguatan non verbal pada dasarnya yaitu respon terhadap perilaku belajar siswa yang dilakukan tidak dengan kata-kata atau ucapan lisan, melainkan dengan perbuatan atau isyarat-isyarat tertentu yang menunjukkan adanya pertautan dengan perbuatan belajar siswa. Adapun jenis-jenis respon (penguatan) yang digolongkan kedalam penguatan non-verbal antara lain sebagai berikut: a. Mimik dan gerakan badan Mimik muka dan gerakan badan tertentu yang dilakukan oleh guru seperti: mengekspresikan wajah ceria, senyuman, anggukan kepala, mengacungkan ibu jari, tepukan tangan, dan gerakan-gerakan badan lainnya sebagai tanda kepuasan guru terhadap respon siswa merupkan bentuk penguatan. Secara psikologis, siswa yang menerima perlakuan guru tersebut tentu saja akan menyenangkan dan akan memperkuat pengalaman belajar bagi siswa. Dalam pelaksanaannya penguatan non-verbal dapat dikombinasikan



dengan



penguatan



verbal,



misalnya



sambil



mengatakan “bagus” guru menyertainya dengan acungan ibu jari dan lain sebagainya. b. Gerak Mendekati Gerak mendekati dilakukan guru dengan cara menghampiri siswa, berdiri disamping siswa atau bahkan duduk bersama-sama dengan siswa. Pada saat guru mendekati, siswa merasa diperhatikan sehingga siswa akan merasa senang dan aman. Kegiatan mendekati sebagai salah satu bentuk penguatan non-verbal yang dalam pelaksanaannya



7



bisa dikombinasikan dengan bentuk penguatan verbal. Misalnya sambil mendekati siswa, guru menyampaikan pujian secara lisan, “bagus, teruskan pekerjaannmu” dan lain sebagainya. c. Sentuhan Penguatan dalam bentuk sentuhan yaitu dilakukan dengan adanya kontak fisik antara guru dengan siswa (gesturing). Jabatan tangan, menepuk, mengelus anggota-anggota badan tertentu yang dianggap tepat, sebagai salah satu contoh bentuk sentuhan. Agar sentuhan yang dilakukan berfungsi efektif sebagai salah satu bentuk penguatan, maka dalam pelaksanaannya harus mempertimbangkan berbagai unsur, seperti kultur, etika, moral, dan kondisi siswa itu sendiri. Hal ini penting agar sentuhan yang dilakukan tidak menimbulkan masalah yang akan menghilangkan fungsi sentuhan sebagai bentuk penguatan. Dengan sentuhan dimaksudkan untuk lebih meningkatkan motivasi siswa sehingga akan mendorong terjadinya proses dan hasil pembelajaran yang lebih efektif. Oleh karena itu jika sentuhan tidak memperhatikan berbagai pertimbangan di atas, maka penguatan melalui sentuhan tidak akan efektif. d. Kegiatan yang menyenangkan Untuk meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa, guru dapat melakukan penguatan dengan cara memberi kesempatan kepada siswa untuk mengekpresikan kemampuannya sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya. Misalnya bagi siswa yang telah menyelesaikan tugas lebih dulu, guru memberi kesempatan kepada siswa tersebut untuk membimbing temannya yang belum selesai, siswa yang memiliki kelebihan dalam bidang seni diberi kesempatan untuk memimpin paduan suara, siswa yang memiliki kegemaran dalam berorganisasi diberi kesempatan untuk memimpin salah satu kegiatan tertentu dan lain sebagainya. Dengan memberi kesempatan kepada siswa menampilkan kelebihan yang dimiliki, siswa akan merasa dihargai dan dengan demikian akan



8



semakin menambah keyakinan, kepercayaan diri yang sangat perlu dimiliki oleh setiap siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. e. Pemberian simbol atau benda Simbol adalah tanda-tanda yang diberikan atau dilakukan guru terkait dengan perilaku belajar siswa. Misalnya memberi tanda cheklis (V), paraf, komentar tertulis, tanda bintang, dan simbol-simbol lainnya yang menunjukkan bentuk penghargaan. Demikian juga dengan pemberian benda dapat dibenarkan selama benda yang diberikan itu bersifat mendidik. Oleh karena itu pemberian penguatan dalam bentuk benda bukan dilihat dari segi harga bendanya, melainkan makna atau pesan yang ingin disampaikan yaitu sebagai bentuk penghargaan sekaligus penguatan atas perilaku yang ditunjukkan siswa. f. Penguatan tak penuh Penguatan tak penuh yaitu respon atas sebagian perilaku belajar siswa yang belum tuntas. Misalnya apabila pekerjaan siswa belum semuanya benar, atau baru sebagian yang selesai, maka guru mengatakan “jawaban anda sudah benar, tinggal alasannya coba dilengkapi lagi”. Melalui penguatan seperti itu, siswa menyadari bahwa belum sepenuhnya jawaban yang disampaikannya selesai, dan masih harus berpikir untuk memberikan alasan yang lebih tepat. 2.4 Prinsip Penggunaan Penguatan Terdapat



3 prinsip penggunaan keterampilan memberikan pengguatan



(Usman, 2006), diantaranya: a. Kehangatan dan keantusiasan Sikap dan gaya pendidik termasuk suara, mimik serta gerak badan, akan dapat



menunjukan



adanya



kehangatan



dan



keantusiasan



dalam



memberikan penguatan. b. Kebermaknaan Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku serta penampilan anak, sehingga anak dapat mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi penguatan. c. Menghindari penggunaan respons yang negatif



9



Teguran serta hukuman masih bisa digunakan, respons negatif yang diberikan pendidik berupa komentar, bercanda menghina, dan ejekan yang kasar perlu dhindari. 2.5 Teknik Memberikan Penguatan 1. Penguatan kepada pribadi tertentu Penguatan harus jelas kepada siapa ditujukan. Hal ini dapat menyebabkan kurang efektifnya penguatan tersebut. Oleh karena itu, sebelum memberikan penguatan pendidik terlebih dahulu menebutkan nama siswa yang bersangkutan sambil menatap kepadanya. 2. Penguatan keapada kelompok Dalam penguatan kepada kelompok, dimisalkan terdapat satu tugas yang harus di selesaikan dengan baik, pendidik nantinya diperbolehkan untuk bermain di taman. 3. Penguatan dengan segera Penguatan seharusnya diberikan segera setelah muncul tingkah laku atau respon anak yang diharapkan. 4. Variasi dalam penggunan Jenis atau macam penguatan yang digunakan hendaknya bervariasi hal ini dapat memnimbulkan rasa bosan kepada anak.



BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Keterampilan mengajar sangat penting untuk calon guru ketika melaksanakan tugasnya di kelas. Keterampilan memberi penguatan merupakan bentuk respon positif guru dalam proses pembelajaran terhadap perilaku peserta didik dengan tujuan untuk mempertahankan dan meingkatkan perilaku positif peserta didik tersebut. Adapun tujuan dari pemberian penguatan dalam pembelajaran



yaitu meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan dan



memelihara motivasi belajar siswa, memudahkan siswa belajar, menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa, dan memelihara iklim kelas yang kondusif. Unsurunsur keterampilan penguatan terdiri dari penguatan verbal dan penguatan nonverbal. Dalam pemberian penguatan perlu diperhatikan beberapa prinsip yaitu kehangatan dan keantusiasan, kebermaknaan, dan menghindari penggunaan respon yang negatif. Dalam pemberian penguatan juga ada teknik-tekniknya yaitu penguatan kepada pribadi tertentu, penguatan kepada kelompok, penguatan dengan segera, dan variasi dalam penguatan.



10



DAFTAR PUSTAKA Asril, Z. (2010). Micro Teaching: Disertai dengan Pedoman Pengalaman Lapangan. Jakarta: Rajawali Pers. Herman, dkk. (2022). Teknologi Pengajaran. Padang: PT . Global Eksekutif Teknologi. Putra, U. S. W. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Sukirman, D., & Kasmad, M. (2006). Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI Press. Wahid, F.S, dkk. (2021). Manajemen Kelas. Klaten : Lakeisha



11



LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENGUATAN No.



Aspek Keterampilan yang Diamati



Nilai 1



1



o Penguatan verbal (kata-kata) 1. Bagus 2. Baik 3. Tepat o Kalimat 1. Jawabanmu tepat sekali 2. Jawabanmu benar 3. Pendapatmu makin mantap



2



o Penguatan non-verbal 1. Sentuhan 2. Mendekati 3. Isyarat



12



2



3



Rata4



Rata



Keterangan



13



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Bernyanyi, dan Pemberian Tugas Semester/ Minggu ke/ Hari ke



: 1/ 13/ 1



Hari/ Tanggal



: Senin, 10 Oktober 2022



Kelompok Usia



: A (Usia 4 – 5 tahun)



Tema/ Sub Tema



: Binatang/ Binatang Darat



KD



: 1.1 – 2.4 – 2.12 – 3.5 – 4.5 – 3.6 – 4.6 – 3.8 – 4.8 – 3.15



Materi



: - Gerakan/ prilaku binatang darat - Suara binatang darat - Menghitung beberapa binatang darat - Menggambar binatang darat



Alat & Bahan



: - kertas yang terdapat separuh gambar - Pensil - Penghapus



Proses Kegiatan A. Kegiatan Pembukaan 



Persiapan pembelajaran







Melakukan penyambutan terhadap anak







Bernyanyi tepuk semangat







Salam, berdoa sebelum belajar







Berdiskusi tentang binatang/ binatang darat



B. Kegiatan Inti 



Mengenalkan ciptaan Tuhan melalui gambar beberapa binatang



14







Menyebutkan nama binatang beserta suara dan gerakan/ prilaku







Mengelompokan beberapa binatang (darat, air, dan udara)







Menghitung berapa macam hewan yang ada pada kelompok binatang darat







Menggambar biatang darat (Bebek/ Kelinci)



C. Kegiatan Penutup 



Menanyakan perasaannya selama hari ini







Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dilakukannya







Menginformasikan kegiatan utuk besok







Doa sesudah belajar, salam.



D. Kegiatan Penilaian Komeptensi



Indikator Pencapaian



Dasar (KD)



Pembelajaran a.



Dapat



menyayangi Sikap



BB



menghargai binatang



Hasil Penilaian



dan sebagai



makhluk ciptaan Tuhan b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya a. Dapat menyebutkan berbgai macam binatang b. Dapat mengelompokan binatang yang ada di darat, air, dan udara



Pengetahuan &



c.



Dapat



menghitung



berapa



macam hewan yang ada pada



Keterampilan kelompok binatang darat d.



Dapat



menirukan



gerakan/



prilaku dan suara binatang darat e. Dapat menggambar biatang darat (Bebek/ Kelinci)



MB



BSH BSB



15



Mengetahui, Kepala sekolah



Guru Kelompok



…………………



………………..