Kelompok 5 - Jaringan Ikat I - Histologi Hewan Praktikum - Nadira Aisha Anjani - 081911433085 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOLOGI HEWAN JARINGAN PENGIKAT 1



DOSEN ASISTENSI : Firli Rahmah Primula Dewi, S.Si, M.Si, Ph.D. Disusun Oleh : 1. Rizky Febriana



(081911433078)



2. Nadira Aisha A



(081911433085)



3. Khulafannisa



(081911433089)



4. Putri Amatul B



(081911433097)



PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2020/2021



I.



Tujuan Mengamati dan memahami perbedaan struktur berbagai jenis jaringan pengikat sejati dan jaringan lemak.



II.



Alat dan Bahan 1. Mikroskop cahaya 2. Buku laporan dan pensil warna 3. Sediaan duodenum 4. Sediaan kulit 5. Sediaan tendon 6. Sediaan jaringan lemak unilokular



III.



Hasil Pengamatan 1. Sediaan duodenum



2. Sediaan Lemak



3. Sediaan Kulit



4. Sediaan Tendon



IV. Pembahasan Jaringan ikat longgar adalah jaringan ikat yang paling banyak terdapat pada tubuh. Jaringan ikat longgar mengikat epitel ke jaringan dibawahnya. Pada bagian lamina propia duodenum disusun oleh jaringan ikat longgar yang tervaskularisasi. Pada jaringan ikat longgar ini terdapat beberapa komponen antara lain fibroblast yang berfungsi untuk mensintesis matriks ekstraseluler seperti serabut kolagen, serabut elastis dan zat-zat amorf, kemudian berperan mengikat matriks ekstraseluler untuk membentuk jaringan dan mempercepat penyembuhan luka. Sel plasma yang berfungsi untuk sintesis antibodi, serta terdapat leukosit. Pada duodenum terdapat jaringan epitel yang berbentuk batang selapis dengan inti sel dan terdapat sel goblet. Jaringan adiposa atau jaringan lemak merupakan jaringan ikat padat teratur menimbun lemak dan terdiri dari banyak lobules. Didalam lobulus jaringan lemak adiposity ditunjang oleh stroma yang mengandung serat kolagen, serat retikuler, serat fibroblast, mast sel dan kapiler. Jaringan lemak berfungsi sebagai tempat penimbunan lipid yang merupakan sumber utama energi kimia dalam tubuh. Secara makroskopis, sel lemak merupakan sel kuboid, dengan tetes – tetes lemak melebur menjadi tetes besar pada sitoplasma, inti sel gepeng pada bagian tepi sehingga adiposit Nampak seperti cincin stempel. Secara kimiawi lemak tubuh adalah ester dari gliserol dan asam lemak (asam palmitin, stearin, dan olein). Lemak tidak larut dalam air atau alkohol dingin, tetapi larut dalam silol, kloroform, eter, bensol. Pada pewarnaan H&E lemak larut dalam silol, sehingga sel – sel kosong, tinggal inti dengan sitoplasma yang tipis di tepi. Kulit memiliki tipe jaringan ikat padat tak teratur, dimana pada jaringan tersebut sebagian besar terdiri dari serabut kolagen dan sedikit serabut elastin. Adapaun bagian-bagian dari luar ke dalam dari preparat kulit yang diamati, yaitu, yang pertama terdapat Stratum spinosum atau lapis taju, yang mana Lapisan ini terdiri atas beberapa lapis sel yang besar-besar berbentuk poligonal dengan inti lonjong. Sitoplasmanya kebiruan. Bila dilakukan pengamatan dengan pembesaran obyektif 45x, maka pada dinding sel yang berbatasan dengan sel di sebelahnya akan terlihat tajutaju yang seolah-olah menghubungkan sel. Dibawah Stratum spinosum terdapat Stratum basale, Lapisan ini terletak paling dalam dan terdiri atas satu lapis sel yang tersusun berderet-deret di atas membran basal dan melekat pada dermis di bawahnya. Sel-selnya kuboid atau silindris. Kemudian di bawah lapisan Stratum basale terdapat Dermis papiler dan Dermis retikuler. Dermis papiler atau disebut stratum spongiosum merupakan bagian luar dermis. Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat longgar dan pada lapisan ini terdapat bagian dermis yang menonjol ke epidermis yang disebut



papila dermis. Sedangkan, Dermis retikuler atau disebut juga stratum kompaktum merupakan bagian dalam dermis. Bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang seperti serabut kolagen, elastin, dan retikulin. Lapisan ini mengandung pembuluh darah, saraf, rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea. Pada lapisan ini membentuk jaringan ikat padat yang tak teratur yang di dalamnya terdapat fibroblast dan serabut kolagen. Jaringan ikat padat tidak teratur terdapat pada korium (kulit), tunika albugenia, kapsula, trabukula, septa dan sebagainya. Sedangkan menurut literatur, adapun struktur lapisan pada kulit dari luar ke dalam terdiri dari Stratum corneum, Stratum lusidum, Stratum granulosum, Stratum spinosum, Stratum basale, Dermis papiler, Dermis retikuler, fibroblast dan serabut kolagen Tendon terdiri dari kelompok fesikel berupa kumpulan (bundle) berbahan utama kolagen, lapisan paling dalam adalah endotendon dan dibungkus oleh epitenon sebagai lapisan terluarnya. Tendon terdiri dari lapisan sel fibroblas (merupakan jenis sel terbanyak) dibungkus oleh fesikel yang terdiri dari serat fibril (peritenon). Fibroblas sendiri terdiri dari serat kolagen. Kolagen membentuk 75% berat kering tendon dan berfungsi untuk menahan dan memindahkan gaya antara otot dan tulang. Kolagen yang menyusun tendon tersusun secara berjenjang, dimulai dari tropokolagen, yang merupakan rantai polipeptida berbentuk triplehelix sepanjang 300 nm, masingmasing mengandung residu 1,000 asam amino. Setiap rantai kaya 8 akan glisin dan prolin. Glisin menyatukan tiga rantai α heliks, sementara prolin menstabilkan penyesuaian dari struktur cincinnya



V. Kesimpulan Pada praktikum kali kami dapat menyimpulkan bahwa : 1. Pada kulit memiliki jenis jaringan pengikat padat tak teratur yang terletak pada lapisan Dermis retikuler, dengan struktur lapisan pada kulit dari luar ke dalam terdiri dari Stratum corneum, Stratum lusidum, Stratum granulosum, Stratum spinosum, Stratum basale, Dermis papiler, Dermis retikuler, fibroblast dan serabut kolagen. 2. Pada duodenum memiliki jaringan ikat longgar yang tervaskularisasi yang terdiri dari fibroblast, serabut elastis dan zat-zat amorf, sel plasma, serta terdapat leukosit. Pada duodenum juga terdapat jaringan epitel yang berbentuk batang selapis dengan inti sel dan terdapat sel goblet.



3. Jaringan Lemak terdiri dari jaringan ikat padat teratur yang terdiri dari sel lemak unilokular atau badan lemak, inti sel, sekat jaringan ikat. 4. Pada Tendon terdiri dari jaringan ikat padat teratur yang terdiri sel fibroblas, inti sel dan serat kolagen



VI. Daftar Pustaka Johnson. D.R. 1984. Biology an Introduction. New York : The Benjamin Cummings Publishing Co. Inc. Kalangi, S.J.R. 2013. Histofisiologi Kulit. Manado: UNSRAT Press Hernawati. 2008. Bahan Kuliah Struktur Hewan Pada Materi Jaringan Ikat. Jakarta: UPI Press Purnamasari, W. 2014. Gambaran Histopatologi Duodenum Dan Ekspresi Inducible Nitrit Oxide Synthase (Inos) Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Hiperkoleterolemia Dengan Terapi Yoghurt Susu Kambing (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya). Mescher AL. 2010. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas (Twelfth Edition). New York : Mc GrawHill.