Kelompok 5 Role Play Discharge Planning [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING



DI SUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



DELLA MUTIARA Z ELVIA SARASWATI FREDITYA MAHENDRA P LENY ARUM A MARLINDHA DYAS S YUNIAR TRI W VIDIANA PUTRI ERVIANI AGUNG KURNIAWAN



(201702059) (201702063) (201702067) (201702077) (201702080) (201702092) (201702098) (201502040)



PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN TAHUN AJARAN 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat serta rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Discharge Planning”. Makalah ini disusun sebagai pertanggung jawaban dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan dan segalanya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan lancar. 2. Tanri Arini,S.Kep.,M.Kep selaku dosen pengajar Manajemen Keperawatan yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyusun makalah ini secara objektif. Kami meyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar penyusunan makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya.



Madiun,19 Oktober 2020



Penyusun



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang......................................................................................................... 4 1.2Rumusan Masalah................................................................................................... 4 1.3Tujuan...................................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1Definisi Discharge Planning.......................................................................................... 6 2.2Tujuan Discharge Planning........................................................................................... 6 2.3Pemberi Layanan Discharge Planning........................................................................... 6 2.4Penerima Discharge Planning........................................................................................ 7 2.5Jenis Discharge Planning............................................................................................... 7 2.6Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Discharge Planning............................................. 7 2.7Prinsip Discharge Planning........................................................................................... 8 2.8Komponen/Unsusr Discharge Planning........................................................................ 9 2.9Pelakasanaan Discharge Planning dan Proses Keperawatan......................................... 9 2.10Persiapan Sebelum Hari Kepulangan Pasien............................................................... 10 2.11Pada Hari Kepulangan Pasien..................................................................................... 10 2.12Keberhasilan Discharge Planning .......................................................................... 11 BAB III ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING BAB IV PENUTUP 3.1Kesimpulan.................................................................................................................... 18 3.2Saran



..................................................................................................................... 18



Daftar Pustaka .................................................................................................................. 19



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan sebuah hubungan yang terintegrasi yaitu antara keperawatan yang diterima pada waktu di rumah sakit dengan keperawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Keperawatan di rumah sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan ners dirumah. Namun sampai dengan saat ini, perencaan pulang bagi pasien yang dirawat di rumah sakit belum optimal dilaksanakan, dimana peran keperawatan terbatas pada kegiatan rutinitas saja yaitu hanya berupa informasi kontrol ulang. Pasien yang memerlukan keperawatan kesehatan dirumah, konseling kesehatan atau penyuluhan, dan pelayanan komunitas tetapi tidak dibantu dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum pemulangan sering kembali ke ruang kedaruratan dengan masalah minor, seringkali diterima kembali dalam waktu 24jam sampai 48jam, dan kemudian pulang kembali. Discharge planning keperawatan merupakan komponen yang terkait dengan rentang keners. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan keperawatan berkelanjutan yang artinya keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien dimanapun pasien berada. Kegagalan untuk memberikan dan mendokumentasikan perencanaan pulang akan beresiko terhadap beratnya penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi fisik. Dalam perencaan pulang diperlukan komunikasi yang baik terarah, sehingga aoa yang disampaikan dapat mengerti dan berguna untuk keperawatan dirumah. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimanakah manajemen discharge planning?



1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Menjelaskan manajemen discharge planning 1.3.2 Tujuan Khusus 1



Mengidentifikasi Pengertian Discharge Planning



2



Mengidentifikasi Tujuan Discharge Planning



3



Mengidentifikasi Struktur



4



Mengidentifikasi Prinsip



5



Mengidentifikasi Proses 4



6



Mengidentifikasi Pengetahuan



7



Mengidentifikasi Keuntungan discharge planning



8



Mengidentifikasi Justifikasi metode discharge planning



5



BAB II PEMBAHASAN 2.1Definisi Discharge Planning Discharge planning (perencanaan pulang) adalah serangkaian keputusan dan aktivitas aktivitasnya yang terlibat dalam pemberian asuhan keperawatan yang kontinu dan terkoordinasi ketika pasien dipulangkan dari lembaga pelayanan kesehatan. Discharge planning didefenisikan sebagai proses mempersiapkan pasien untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain di dalam atau di luar suatu agen pelayanan kesehatan umum. 2.2Tujuan Discharge Planning Tujuan dilakukannya discharge planning adalah: a. Untuk mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk di transfer ke rumah atau ke suatu lingkungan yang dapat disetujui. b. Menyediakan informasi tertulis dan verbal kepada pasien dan pelayanan kesehatan untuk mempertemukan kebutuhan mereka dalam proses pemulangan. c. Memfasilitasi proses perpindahan yang nyaman dengan memastikan semua fasilitas pelayanan kesehatan yang diperlukan telah dipersiapkan untuk menerima pasien. d. Mempromosikan tahap kemandirian yang tertinggi kepada pasien dan keluarga dengan menyediakan serta memandirikan aktivitas perawatan diri. 2.3Pemberi Layanan Discharge Planning Proses discharge planning harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan multidisiplin, mencakup semua pemberi layanan kesehatan yang terlibat dalam memberi layanan kesehatan kepada pasien. Seseorang yang merencanakan pemulangan atau koordinator asuhan berkelanjutan (continuing care coordinator) adalah staf rumah sakit yang berfungsi sebagai konsultan untuk proses discharge planning bersamaan dengan fasilitas kesehatan, menyediakan pendidikan kesehatan dan memotivasi staf rumah sakit untuk merencanakan serta mengimplementasikan discharge planning. Seorang discharge planners bertugas membuat rencana, mengkoordinasikan, memonitor dan memberikan tindakan dan proses kelanjutan perawatan. Discharge planning ini menempatkan perawat pada posisi yang penting dalam proses perawatan pasien dan dalam tim discharge planner rumah sakit, karena pengetahuan dan 6



kemampuan perawat dalam proses keperawatan sangat berpengaruh dalam memberikan kontinuitas perawatan melalui proses discharge planning. 2.4Penerima Discharge Planning Setiap pasien yang dirawat di rumah sakit memerlukan discharge planning atau rencana pemulangan. Pasien dan seluruh anggota keluarga harus mendapatkan informasi tentang semua rencana pemulangan. Discharge planning atau rencana pemulangan tidak hanya melibatkan pasien tapi juga keluarga, teman-teman, serta pemberi layanan kesehatan dengan catatan bahwa pelayanan kesehatan dan sosial bekerja sama. 2.5Jenis Discharge Planning Discharge planning dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu: a. Pulang sementara atau cuti (conditioning discharge). Keadaaan pulang ini dilakukan apabila kondisi klien baik dan tidak terdapat komplikasi. Klien untuk sementara dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau Puskesmas terdekat. b. Pulang mutlak atau selamanya (absolute discharge). Cara ini merupakan akhir dari hubungan klien dengan rumah sakit. Namun apabila klien perlu dirawat kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali. c. Pulang paksa (judicial discharge). Kondisi ini klien diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi klien harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas terdekat. 2.6Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Discharge Planning Faktor yang berasal dari perawat yang mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian pendidikan kesehatan adalah sikap, emosi, pengetahuan dan pengalaman masa lalu, yakni: a. Sikap yang baik yang dimiliki perawat akan mempengaruhi penyampaian informasi kepada pasien, sehingga informasi akan lebih jelas untuk dapat dimengerti pasien. b. Pengendalian emosi yang dimiliki perawat merupakan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan kesehatan. Pengendalian emosi yang baik akan mengarahkan perawat untuk lebih bersikap sabar, hati-hati dan telaten. Dengan demikian informasi yang disampaikan lebih mudah diterima pasien. c. Pengetahuan adalah kunci keberhasilan dalam pendidikan kesehatan. Perawat harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan pendidikan kesehatan. 7



Pengetahuan yang baik juga akan mengarahkan perawat pada kegiatan pembelajaran pasien. Pasien akan semakin banyak menerima informasi dan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan pasien. d. Pengalaman masa lalu perawat berpengaruh terhadap gaya perawat dalam memberikan informasi sehingga informasi yang diberikan akan lebih terarah sesuai dengan kebutuhan pasien. Perawat juga lebih dapat membaca situasi pasien berdasarkan pengalaman yang mereka miliki. Sedangkan faktor yang berasal dari pasien yang mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian pendidikan kesehatan: a. Motivasi adalah faktor batin yang menimbulkan, mendasari dan mengarahkan pasien untuk belajar. Bila motivasi pasien tinggi, maka pasien akan giat untuk mendapatkan informasi tentang kondisinya serta tindakan yang perlu dilakukan untuk melanjutkan pengobatan dan meningkatkan kesehatannya. b. Sikap positif pasien terhadap diagnosa penyakit dan perawatan akan memudahkan pasien untuk menerima informasi ketika dilakukan pendidikan kesehatan. c. Emosi yang stabil memudahkan pasien menerima informasi, sedangkan perasaan cemas akan mengurangi kemampuan untuk menerima informasi. d. Kesehatan fisik pasien yang kurang baik akan menyebabkan penerimaan informasi terganggu. e. Tahap perkembangan berhubungan dengan usia. Semakin dewasa usia kemampuan menerima informasi semakin baik dan didukung pula pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. f. Kemampuan dalam belajar yang baik akan memudahkan pasien untukmenerima dan memproses informasi yang diberikan ketika dilakukan pendidikan kesehatan. Kemampuan belajar seringkali berhubungan dengan tingkat pendidikan yang dimiliki. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang umumnya kemampuan belajarnya juga semakin tinggi. 2.7Prinsip Discharge Planning 1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi. 2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan masalah yang mungkin timbul di rumah dapat segera diantisipasi. 8



3. Perencanaa pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama. 4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada. Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga yang tersedia atau fasilitas yang tersedia di masyarakat. 5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan. Setiap pasien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan. 2.8Komponen Atau Unsur Discharge Planning 1. Identifikasi dan kaji apa yang kebutuhan pasien yang harus dibantu pada discharge planning 2. Kolaborasikan bersama pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya untuk memfasilitasi dilakukannya discharge planning 3. Mengajarkan kepada pasien dan keluarga tentang strategi pencegahan agar tidak terjadi kekambuhan atau komplikasi 4. Rekomendasikan beberapa pelayanan rawat jalan atau rehabilitasi pada pasien dengan penyakit kronis 5. Komunikasi dan koordinasikan dengan tim kesehatan lainnya tentang langkah atau rencana dari discharge planning yang akan dilakukan 2.9Pelakasanaan Discharge Planning dan Proses Keperawatan Proses discharge planning memiliki kesaman dengan proses keperawatan. Kesamaan tersebut bisa dilihat dari adanya pengkajian pada saat pasien mulai di rawat sampai dengan adanya evaluasi serta dokumentasi dari kondisi pasien selama mendapatkan perawatan di rumah sakit. Pelaksanaan discharge planning secara lebih lengkap dapat di urut sebagai berikut: a. Sejak waktu penerimaan pasien, lakkukan pengkajian tentang kebutuhan pelayanan kesehatan untuk pasien pulang, dengan menggunakan riwayatkeperawatan, rencana perawatan dan pengkajian kemampuan fisik dan fungsikognitif yang dilakukan secara terus menerus. b. Kaji kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien dan keluarga yang berhubungan dengan terapi di rumah, hal-hal yang harus dihindarkan akibat dari gangguan kesehatan yang dialami, dan komplikasi yang mungkiin terjadi.



9



c. Bersama pasien dan keluarga, kaji faktor-faktor lingkungan di rumah yang dapat mengganggu perawatan diri (contoh: ukuran kamar, lebar jalan, langkah, fasilitas kamar mandi). (Perawat yang melakukan perawatan di rumah hadirpada saat rujukan dilakukan, untuk membantu pengkajian). d. Berkolaborasi dngan dokter dan disiplin ilmu yang lain dalam mengkaji perlunya rujukan untuk mendapat perawatan di rumah atau di tempat pelayanan yang lainnya. e. Kaji penerimaan terhadap masalah kesehatan dan larangan yang berhubungan dengan masalah kesehatan tersebut. f. Konsultasi dengan anggota tim kesehatan lain tentang berbagai kebutuhan klien setelah pulang. g. Tetapkan



diagnosa



keperawatan



yang



tepat,



lakukan



implementasi



rencana



keperawatan. Evaluasi kemajuan secara terus menerus. Tentukan tujuan pulang yang relevan, yaitu sebagai berikut: 1) Pasien akan memahami masalah kesehatan dan implikasinya. 2) Pasien akan mampu memenuhi kebutuhan individualnya. 3) Lingkungan rumah akan menjadi aman 4) Tersedia sumber perawatan kesehatan di rumah 2.10Persiapan Sebelum Hari Kepulangan Pasien a. Anjurkan cara-cara untuk merubah pengaturan fisik di rumah sehingga kebutuhan pasien dapat terpenuhi. b. Berikan informasi tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan di masyarakat kepada pasien dan keluarga. c. Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga sesegera mungkin setelah pasien di rawat di rumah sakit (contoh: tanda dan gejala, komplikasi, informasi tentang obatobatan yang diberikan, penggunaan perawatan medis dalam perawatan lanjutan, diet, latihan, hal-hal yang harus dihindari sehubungan dengan penyakit atau oprasi yang dijalani). Pasien mungkin dapat diberikan pamflet atau buku. 2.11Pada Hari Kepulangan Pasien Biarkan pasien dan keluarga bertanya atau berdiskusi tentang berbagai isu berkaitan dengan perawatan di rumah (sesuai pilihan). a. Periksa order pulang dari dokter tentang resep, perubahan tindakan pengobatan, atau alat-alat khusus yang diperlukan pesan harus ditulis sedini mungkin). 10



b. Tentukan apakah pasien atau keluarga telah mengatur transportasi untuk pulang ke rumah. c. Tawarkan bantuan ketika pasien berpakaian dan mempersiapkan seluruh barangbarang pribadinya untuk dibawa pulang. Berikan privasi jika diperlukan. d. Periksa seluruh kamar mandi dan lemari bila ada barang pasien yang masih tertinggal. Carilah salinan daftar barang-barang berharga milik kpasien yang telah ditandatangani dan minta satpam atau administrator yang tepat untuk mengembalikan barang-barang berharga tersebut kepada pasien. Hitung semua barang-barang berharga yang ada. e. Berikan pasien resep atau obat-obatan sesuai dengan pesan dokter. Periksa kembali instruksi sebelumnya. f. Hubungi kantor keuangan lembaga untuk menentukan apakah pasien masih perlu membayar sisa tagian biaya. Atur pasien atau keluarga untuk pergi ke kantor tersebut. g. Gunakan alat pengangkut barang untuk membawa barang-barang pasien. h. berikan kursi roda untuk pasien yang tidak bisa berjalan sendiri. Pasien yang meninggalkan rumah sakit dengan mobil ambulans akan dipindahkan dengan kereta dorong ambulans. i. Bantu pasien pindah ke kursi roda atau kereta dorong dengan mengunakanmekanika tubuh dan teknik pemindahan yang benar. Iringi pasien masuk kedalam lembaga dimana sumber transaportasi merupakan hal yangdiperhatikan. j. Kunci kursi roda. Bantu pasien pindah ke mobil atau alat transportasi lain.Bantu keluarga memindahkan barang-barang pribadi pasien ke dalamkendaraan tersebut. k. Kembali ke unit dan beritahukan departemen penerimaan dan departemen lainyang berwenang mengenai waktu kepulangan pasien. l. Catat kepulangan pasien pada format ringkasan pulang. Pada beberapa institusi pasien akan menerima salinan dari format tersebut. m. Dokumentasikan status masalah kesehatan saat pasien pulang. 2.12Keberhasilan Discharge Planning Sebuah discharge planning dikatakan baik apabila pasien telah dipersiapkan untuk pulang, pasien telah mendapatkan penjelasan-penjelasan yang diperlukan, serta instruksiinstruksi yang harus dilakukan, serta apabila pasien diantarkan pulang sampai ke mobil atau alat transportasi lainnya. Kesuksesan tindakan discharge planning menjamin pasien mampu melakukan tindakan perawatan lanjutan yang aman dan realistis setelah meninggalkan rumah sakit. 11



Discharge planning yang berhasil adalah suatu proses yang terpusat terkoordinasi dan terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang memberi kepastian bahwa pasien mempunyai suatu rencana untuk memperoleh perawatan yang berkelanjutan setelah meninggalkan rumah sakit. Discharge planning membantu proses transisi pasien dari satu lingkungan ke lingkungan yang lain. Proses tersebut dapat dilihat keberhasilannya dengan beberapa indicator. Indikator hasil yang diperoleh harus ditujukan untuk keberhasilan discharge planning pasien, yaitu: a. Pasien dan keluarga memahami diagnosa, antisipasi tingkat fungsi, obatobatan dan tindakan pengobatan untuk kepulangan, antisipasi keperawatan tingkat lanjut, dan respon ynag diambil pada kondisi kedaruratan. b. Pendidikan khusus diberikan kepada pasien dan keluarga untk memastikan perawatan yang tepat setelah klien pulang. c. Sistem pendukung di masyarakat dikoordinasikan agar memungkinkan pasien untuk kembali ke rumahnya dan untuk membantu klien dan keluarga membuat koping terhadap perubahan dalam status kesehatan pasien. d. Melakukan relokasi pasien dan koordinasi sistem pendukung atau memindahkan pasien ke tempat pelayanan kesehatan lain.



12



BAB III ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING I Pelaksanaan kegiatan Topik hemoragic Hari/tanggal Waktu Tempat Pelaksana Sasaran



:Discharge planning perawatan klien dengan diagnose stroke non : Senin, 2 November 2020 : 10.00 WIB : R. Dahlia : Karu, Katim,PA : Klien dan keluarga klien



Pengorganisasian Kepala Ruangan Karu Dokter Keluarga Pasien Perawat Pelaksana Pasien Katim



: Yuniar Tri : Freditya Mahendra : Elvia Saraswati : Agung Kurniawan : Marlinda Dyas : Vidiana Putri E



Instrumen       



Statusklien Format discharge planning(terlampir) Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaanpenunjang



13



A. Mekanisme Kegiatan Tahap Persiapan



Pelaksanaan



Penutup



Kegiatan 1) Karu mengucapkan salam kemudian menanyakan bagaimana persiapan Ketua Tim untuk pelaksanaan discharge planning 2) Ketua Tim sudah siap dengan status klien dan format discharge planning 3) Menyebutkan masalah-masalah klien 4) Menyebutkan hal-hal yang perlu diajarkan pada klien dan keluarga. 5) Karu memeriksa kelengkapan discharge planning 1) Karu membuka acara discharge planning 2) Ketua Tim dibantu PA menyampaikan pendidikan kesehatan, dan menjelaskan tentang : a. Memotivasi pasien untuk mematuhui diet yang sudah ditetapkan yaitu Hindari makanan garam dapur, Protein yang cukup, rendah lemak, hindari makana yang menimbulkan gas b. Minum obat secara teratur 3) Ketua Tim menanyakan kembali kepada klien dan keluarga tentang materi yang telah disampaikan 4) Ketua Tim mengucapkan terima kasih 5) Pendokumentasian 6) Timbal balik antara Karu, Ketua Tim, PA dengan keluarga klien Karu memberikan pujian dan masukan atau saran kepada Ketua Tim dan PA



14



Waktu 10 Menit



Tempat Ruang



Pelaksana KARU



KARU KATIM KATIM KATIM



30 Menit



Bed



KARU,



Pasien



KATIM, PA



2 menit



Ruang KARU



KARU



DIALOG SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING



Dokter melakukan visite ke pasien didampingi oleh karu,katim,pp, setelah dokter memeriksa pasien , kondisi pasien sudah membaik dan diperbolehkan pulang Karu



: “dokter ini ini pasien dengan diagnosa stroke non hemoragic keadaannya sudah mulai membaik”



Dokter : “ oh seperti itu, coba saya periksa dulu, selamat pagi dengan ibu siapa ini ?” Pasien : “ selamat pagi dok, dengan Marlinda dok” Dokter : “apakah sekarang ada keluhan? Saya periksa terlebih dahulu ya “ Pasien : “ alhamdulilah sudah membaik dok”



Setelah itu memeriksa keadaan umum pasien dan hasilnya sudah membaik Dokter : “ setelah memeriksa kondisi ibu, ternyata kondisinya sudah membaik dan sudah boleh pulang ya bu” Setelah itu dokter, karu,katim,dan pp meninggalkan pasien dan kembali keruangan Kemudian PP menyiapkan dan mengisi format discharge planning kemudian mengkonsulkan ke karu PP , “ bu, ini format discharge planning buat pasien, tolong ibu periksa mungkin ada yang kurang dan apakah masih ada kesalahan “ Karu , “ ohh iya ( karu memeriksa format discharge planning dan membolehkan format discharge planning tersebut diberikan pada pasien ) Katim menyuruh PP memanggil keluarga PP : “Dengan keluarga ibu Marlinda alamat Dolopo ?” KP,” iya “ PP : “ Silahkan datang ke ruangan perawat sekarang ya bu “ 15



Kp



:” Baik mas



Katim : “Selamat pagi, dengan keluarga ibu Marlinda ?” KP



: “Selamat pgi juga sus, iya benar sus”



Katim : “ Begini bu, keadaan ibu Marlinda sudah membaik dan diperbolehkan pulang oleh Dokter, nsmun sebelum itu ibu harus menyelesaikan administrasi dan ambil obat terlebih dulu. Ini surat administrasi dan resep obat yang harus di tebus ya ibuk. Untuk tempatnya sama seperti waktu awal ibu mengurus administrasi kemarin ya depan apotik” KP



: “ baik sus”



Setelah mengurus administrasi dan menebus obat keluarga pasien kembali ke ruangan perawat. KP



: “ permisi, ini sus bukti penyelesaian administrasi dan ini obatnya”



Katim : “ baik saya cek terlebih dahulu, tolong mas agung di cek obatnya apakah sudah sesuai?” PP



: “ Baik bu” “ obatnya sudah sesuai buk”



Katim : “baik ini juga sudah sesuai, saya jelaskan terlebih dahulu untuk obat yang akan di bawa pulang ya buk yang pertama ada aspilet ini obat untuk mengurangi resiko kambuhnya penyakit minumnya 1x1 sesudah makan, yang kedua ada piracetam ini untuk mengatasi penurunan kemampuan berfikir minum 2x1 sesuda makan, yang ketiga copidogrel ini untuk mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke minum 1x1 setelah makan yang terahir ada citicolin berfungsi untuk mempertahankan fungsi otan minum 2x1 setelah makan. Bagaimana ibuk sudah faham ? bisa di ulangi lagi apa yg sudah saya jelaskan tadi?” KP



: “yang pertama tadi yg ini minumnya 1x1, yg kedua ini minumnya 2x1, yang ketiga



buat stroke minumnya 1x1, yg ini minumnya 2x1” Sambil menunjuk obat yang tadi di jelaskan Katim :” baik sudah fahamnya, selanjutnya saya jelaskan untuk kontrolnya ya buk Nanti untuk ibu Marlinda kontrolnya di poli syaraf, ibuk bisa datang 1 minggu lagi untuk control melihat perkembangan dan keadaan selanjutnya, hari ini akan pulang tanggal 2 November 2020. Satu minggu lagi ibuk datang tanggal senin tgl 9 ya pak, untuk diet di rumah 16



boleh mengkonsumsi beras ubi daging ikan, biji bijian buah sayur yang penting kurangi makanan yang mengandung garam dapur, protein yang cukup, rendah lemak dan hindari makanan yang menimbulkan gas. Kemudian untuk aktifitasnya dirumah harus banyak istirahat, istirahat yang cukup dan aktifitas ringan saja seperti meregangkan otot, jalan santai dan senam ringan seperti itu tetapi jangan sampai kelelahan. Seperti itu buk. Apa bisa di mengerti ?” KP



: “ Bisa sus”



Katim :”nanti akan saya sampaikan ke mba Marlinda juga terkait makan apa saja yang boleh dan tidak serta latian nya di rumah. Kalau bisa tolong di ulangi kembali apa yang sudah saya jelaskan tadi, agar saya tau bahwa ibuk benar faham” KP



:” Senin datang kembali buat control, untuk makanan mengirangi yang asin asin dulu,



dan bantu ibuknya buat olahraga ringan jangan sampe kecapean” Katim :”baik sudah faham ya buk, ada yang mau di tanyakan ?” KP



:” tidak ada sus”



Katim :”kalau tidak ada silahkan ibuk ttd di sini untuk pemulangan dan selesai administrasi. Dan ini hasil lab dan hasil CT Scan saya kembalikan ke ibuk, di bawa waktu control ya buk” KP



:”Baik sus”



Katim :” baik kalau sudah ibuk boleh kembali keruangan sembari menunggu pencopotan infus terlebih dahulu” Karu



:”coba saya lihat terlebih dahulu kelengapannya, baik sudah sesuai semua ya



tolong mas agung buat ibu marlinda alamat dolopo bad A2 di lepas infusnya dan verbet” sekalian ya” KARU , “ baik pak terimakasih silahkan kembali keruangan “ KP, “ baik sus” PP



:”Permisi dengan ibu marlinda, alamat dolopo ya”



Pasien :”benar mas” PP



:”mau pulang ya, saya copot dlu infusnya ya buk, tahan dlu karna sedikit nyeri. Ibuk



bisa tarik nafas untuk menahannya” Pasien menganggukkan kepala



17



Katim :” nah ibuk Marlinda untuk makan boleh mengkonsumsi beras ubi daging ikan, biji bijian buah sayur yang penting kurangi makanan yang mengandung garam dapur, protein yang cukup, rendah lemak dan hindari makanan yang menimbulkan gas. Ibuk harus banyak istirahat, istirahat yang cukup dan aktifitas ringan saja seperti meregangkan otot, jalan santai dan senam ringan seperti itu tetapi jangan sampai kelelahan di bantu dengan keluarga ya, sebisa mungkin ibuk rutin melakukannya ya” Pasien : “baik sus nanti saya akan jalan ringan biar segera pulih terimakasih sus” Katim :”sama sama bu Marlinda” PP



:”Baik sudah selesai ya buk. Semoga cepat pulih dan hati hati di jalan. Saya permisi



dulu” Paien dan keluarga :” baik terimaksih banyak ya mas”



18



BAB IV PENUTUP 3.1 Kesimpulan Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge Planning menunjukkan beberapa proses formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan sekelompok orang kekelompok lainnya. Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai discharge planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang berhubungan untuk mengidentifikasi masalah actual dan potensial, menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan. 3.2 Saran Dengan diselesaikannya tugas ini, penyusun mengetahui bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun tugas mata kuliah manajemen keperawatan yang berjudul “Discharge Planning”. Untuk itu, penyusun berharap mendapatkan kritik dan saran yang membangun agar dalam penyusunan tugas yang akan datang bisa lebih baik dari yang saat ini.



19



FORMAT DISCHARGE PLANNING No. Reg



:



Alamat



Nama



:



Ruang Rawat :



Jenis Kelamin : Tanggal MRS :



:



Tanggal KRS :



Diagnosa MRS : Diagnosa Keperawatan :



Diagnosa KRS :



Aturan Diet : Obat-obat yang masih diminum, dosis, warna dan efek samping : Aktifitas dan istirahat : Tanggal / tempat kontrol : Yang dibawah pulang (hasil Lab, Foto, ECG) : Dipulangkan dari RSAL Dr. Ramelan dengan keadaan Sembuh



Pulang paksa



Meneruskan dengan obat jalan



Lari



Pindah ke RS lain Lain – lain : (Surat keterangan istirahat)



Meninggal



Surabaya,



2013



Pasien / Keluarga (



Perawat )



( Mengetahui, Kepala Ruang (



)



20



)



DAFTAR PUSTAKA



A Potter & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Volume 1. Alih bahasa: Yasmin Asih et al. Edisi 4. Jakarta: EGC. Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.



21