10 0 292 KB
MAKALAH ORGANISASI BERKAS INDEX SEQUENTIAL “Prime Dan Overflow Data Area” Makalah ini ditunjukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Berkas
Dosen : M. Bagoes Satria Junianto, M.Kom. Disusun oleh Kelompok 6: 1. Muhammad Satura Rafli Aditya
191011401081
2. Muhammad Luthfi Ilham
191011402625
3. Muhammad Rizky Mahardika
191011402696
Kelas : 03TPLP011
FAKULTAS TEKNIK PRGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PAMULANG TAHUN 2020/20
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Organisasi Berkas dengan Banyak Key” dengan lancar. Penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Muhammad Bagoes Satria Junianto Mdalam mata kuliah Sistem Berkas. Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua. Tentunya dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, maka kami sangat mengharap saran dan kritik agar kami dapat membuat yang lebih baik di masa mendatang. Bogor, 7 Oktober 2020
Penulis
1
Daftar isi Kata Pengantar ................................................................................................. Daftar Isi .......................................................................................................... BAB I
BAB II
-1-2-
Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1.2 Tujuan ......................................................................................
1 1
Pembahasan 2.1 Pengertian Organisasi Berkas Dengan Banyak Key ……………...
2
2.2 Organisasi Inverter File ...………………………………………… 13 2.3 Organisasi Multi-List File ………………………………………... 17 2.4 Pengertian Bahasa Pemrograman ………………………………… BAB III
19
Kesimpulan ………………………………………………………... 28
Daftar Pustaka ………………………………………………………………… 29
2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan Teknologi Informasi (TI) saat ini berkembang sangat pesat sesuai dengan tuntutan zaman yang membutuhkan kemudahan-kemudahan dalam menjalankan aktivitas kehidupan, termasuk akses untuk mendapatkan informasi dengan efisien. Biasanya informasi ini diakses serta diproses menggunakan komputer. Komputer pada saat ini merupakan perangkat yang vital dalam kebutuhan mengakses informasi, yang juga merupakan tulang punggung dalam dunia teknologi informasi. Dalam makalah yang kami susun ini, kami membahas tentang Organisasi Berkas. Dalam makalah ini penjelasan dikhususkan mengenai Banyak Key. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua. 1.2 Tujuan - Agar pembaca mengetahui pengertian organisasi berkas dengan banyak key - Agar pembaca mengetahui fungsi organisasi berkas dengan banyak key. - Agar pembaca mengetahui cara untuk melakukan organisasi berkas dengan banyak key.
1
BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN ORGANISASI BERKAS DENGAN BANYAK KEY Organisasi berkas yang memperbolehkan record diakses oleh lebih dari satu key field disebut organisasi berkas dengan banyak key.
ONE ACCESS KEY
yes SEQUENTIAL ACCESS ONLY ?
yes
no
no
SEQUENTIAL
DIRECT ACCESS
MULTI-KEY
ORGANIZATION
ONLY ?
ORGANIZATION
yes RELATIVE ORGANIZATION
no
INDEXED SEQUENTIAL ORGANIZATION
2
Ada banyak teknik yang dipakai untuk organisasi berkas dengan banyak key ini. Hampir semua pendekatan bergantung pada pembentukan indeks yang dapat memberi akses langsung dengan nilai key. A. Pengertian Organisasi Berkas dengan Banyak Key Organisasi berkas yang memperbolehkan record diakses oleh lebih dari satu key field. Inti dari organisasi berkas ini adalah, sebuah berkas (file) harus dapat diakses secara langsung (direct) dari berbagai kunci atribut (key field) yang ditentukan.
B. Contoh Organisasi Berkas dengan Banyak Key Misalkan file MAHASISWA yang berisi biodata mahasiswa, harus bisa dicari record data seorang mahasiswa berdasarkan NPMnya, atau NAMAnya atau mungkin ALAMATnya. Sebuah sistem perbankan yang mempunyai beberapa pemakai (user), seperti kasir, pegawai kredit, manajer cabang, pegawai bank, nasabah dan lain-lain. Semuanya memerlukan akses data yang sama dengan format record:
Adanya pemakai yang berbeda memerlukan akses record-record ini dalam cara yang berbeda. Kasir
Mengidentifikasikan
record
account
Kredit
menurut nilai ID. Akses semua record menurut nilai
3
OVERDRAW LIMIT atau semua record account dengan nilai NO SOSIAL Manajer Cabang
SOCIATY. Akses semua record menurut Branch
Pegawai Bank
dan Type. Membuat laporan berkala untuk semua record
account yang disortir
berdasarkan ID. Memerlukan akses recordnya dengan memberikan ID yang dimilikinya atau kombinasi dari NAME,
Nasabah
NO SOSIAL SOCIATY dan Type. Satu pendekatan yang dapat mendukung semua jenis akses adalah dipunyainya banyak berkas yang berbeda. Setiap berkas diorganisasi untuk melayani satu jenis keperluan. Maka untuk contoh sistem perbankan di atas harus ada:
File account yang organisasinya indeks untuk sequential dengan nilai key
ID File
account
sequential
yang
dengan
kasir,
pegawai bank dan nasabah.
organisasinya untuk record
melayani
melayani
pegawai
melayani
pegawai
diurut kredit.
menurut
OVERDRAW LIMIT File account yang organisasinya relatif untuk dengan nilai key
kredit.
NO SOSIAL SOCIATY
4
File
account
sequential
yang
dengan
organisasinya untuk record
melayani
manajer
diurut cabang.
menurut
GROUP-CODE File account yang organisasinya relatif
untuk melayani nasabah.
dengan nilai key NAME, NO SOSIAL SOCIATY dan TYPE Jadi kita mempunyai 5 file, semuanya mempunyai record yang sama. Kelima file itu hanya berbeda dalam organisasi dan cara aksesnya.
C. Metode Organisasi Berkas dengan Banyak Key Ada banyak cara untuk mengorganisasi berkas semacam ini, yaitu dengan cara: - Inverted Yaitu dengan cara yang mirip dengan organisasi relative yang satu tabel index-nya berisi key field yang terurut dan sebuah pointer yang menunjuk ke alamat di mana data disimpan. Bedanya, karena di sini dibutuhkan banyak kunci, maka di tabel tersebut disimpan pula kuncikunci atribut lainnya yang dibutuhkan.
5
Pengindekan dengan Pengalamatan tidak langsung yaitu: 1. Inversion bisa menggunakan kunci yang bukan nilai yang unik. Seperti indeks berdasarkan kunci Kode-Group.
2. Struktur Index Inversion menggunakan Pengalamatan tidak langsung
Data Recordnya adalah:
6
-
Multi-List File multilist mempunyai sebuah indeks untuk setiap kunci sekunder. Organisasi multilist berbeda dengan file terbalik dimana dalam indek inverse untuk sebuah nilai kunci mempunyai sebuah petunjuk untuk data record pertama dengan nilai kunci, sedangkan dalam indeks multilist untuk sebuah nilai kunci mempunyai hanya sebuah petunjuk untuk data record pertama dengan nilai kunci. Data record mempunyai sebuah penujuk untuk data record selanjutnya dengan nilai kunci dan seterusnya. Karena terdapat sebuah linked-list dari data record untuk setiap nilai dari kunci sekunder. Contoh File data dengan struktur MultiList: Dari Tabel Data Record di atas, dapat ditunjukkan file multi-list di bawah ini untuk kunci sekunder
Kode-group.
Setiap
data
record
mempunyai tempat penunjuk untuk mengakses record selanjutnya.
7
Kemudian file Multi list untuk kunci sekunder Overdraw Limit:
Nilai kunci harus diurut, struktur indek adalah tabel dengan indirect addressing dan mempunyai hubungan data record yang disusun menurut ID secara menaik. Hasil sebuah struktur multilist adalah sebuah kunci sekunder yang mempunyai nilai unik atau tunggal. Ini berarti ada N data record maka ada N nilai kunci sekunder dalam indeks yang menunjukkan record pertama. Suatu sifat yang menaik dari multilist bahwa indeks dapat berupa fixed length. Pendekatan multilist memberikan jenis kemampuan akses yang sama dengan pendekatan inverted file tetapi memproses dari 2 jenis file yang berbeda, sbg contoh : a) Berapa jumlah account dengan kode grup = ‘DT001’? b) Berapa jumlah cabang ‘NE’? c) Daftar nilai ID untuk account dengan grup ‘DT002’? d) Daftar nilai ID untuk account dengan tipe ‘002’? e) Apakah ID = 198121 mempunyai account dengan tipe ‘002’?
8
Contoh di atas memerlukan data record dalam pengaksesannya. Agar dapat menjawab pertanyaan di atas dalam hal jumlah (seperti soal a dan b) dan setiap nilai second y dalam indeks multilist mempunyai banyak record dalam link-list di samping penunjuk untuk record pertama dan nilai kunci. Tabel di bawah ini menunjukkan variasi dari indeks kode grup dan overdraw limit:
3
3
9
D. DEFINISI DAN APLIKASI BERKAS DENGAN BANYAK KEY Banyak sistem informasi interaktif memerlukan dukungan dari berkas banyak key. Contoh : Sebuah sistem perbankan yang mempunyai beberapa pemakai (user), seperti kasir, pegawai kredit, manajer cabang, pegawai bank, nasabah, dll.Semuanya memerlukan akses data yang sama dengan format record : ACCOUNT ID
NAME
LAST
GROUP-CODE
FIRST
BRANC
TYP
H
E
SOCNO
BALANC
OVERDRA
E
W LIMIT
Adanya pemakai yang berbeda memerlukan akses record-record ini dalam cara yang berbeda. Kasir
Mengindentifikasikan record account menurut nilai ID.
Kredit
Akses semua record menurut nilai OVERDRAW LIMIT
10
atau
semua record account dengan nilai SOCNO. Manajer
Akses semua record menurut Branch dan Type.
Cabang Pegawai
Membuat laporan berkala untuk semua record account yang
Bank
disortir berdasarkan ID.
Nasabah
Memerlukan akses recordnya dengan memberikan
ID
dimilikinya atau kombinasi dari NAME, SOCNO dan Type.
Satu pendekatan yang dapat mendukung semua jenis akses adalah dipunyainya banyak
berkas yang berbeda.
Setiap
berkas diorganisasi untuk melayani
satu jenis keperluan. Maka untuk contoh sistem perbankan di atas harus ada : File account yang organisasinya indeks sekuensial dengan nilai key ID
untuk melayani kasir, pegawai bank & nasabah.
File account yang organisasinya sekuensial dengan record di urut menurut OVERDRAW LIMIT
untuk melayani pegawai kredit.
File account yang organisasinya relatif dengan nilai key SOCNO untuk melayani pegawai kredit.
File account yang organisasinya sekuensial dengan record di urut menurut GROUP-CODE
untuk melayani manajer cabang.
11
yang
File account yang organisasinya relatif dengan nilai key NAME, SOCNO dan TYPE
untuk melayani nasabah.
Jadi kita mempunyai 5 file, semuanya mempunyai record yang sama. Kelima file itu hanya berbeda dalam organisasi dan cara aksesnya. Pengulangan data dari beberapa file bukan merupakan cara yang baik untuk mengakses record dengan berbagai cara. Dan cara
ini memerlukan space
(ruang) yang besar di storage dan kesulitan pada waktu peng-update-an record secara serentak. Untuk mengatasi masalah di atas, maka digunakan organisasi berkas banyak key yang umumnya diimplementasikan dengan pembentukan banyak indeks untuk memberikan akses yang berbeda terhadap record data. Mungkin juga cara ini memakai banyak link-list terhadap record. Dan sebuah indeks dapat dibentuk dengan beberapa cara, misal sebagai tabel binary search tree atau B-tree.
2.2 ORGANISASI INVERTER FILE Satu pendekatan dasar untuk memberikan hubungan antara sebuah indeks dan data record dari file adalah inversi.
12
Sebuah key pada indeks inversi mempunyai semua nilai key dimana masingmasing nilai key mempunyai penunjuk ke record yang bersangkutan. File yang demikian disebut inverted file. Indeks inversi yang sederhana dibentuk sebagai sebuah tabel. Contoh : Inversi file ACCOUNT terhadap SOCNO menghasilkan indeks inversi. SOCNO
ADDRESS
001234123
6
123456789
5
213823456
14
299167305
16
399042131
4
411625331
13
412631467
7
426135447
20
445062681
17
459463001
1
513014265
8
612305116
9
626311660
18
692122222
12
713214622
3
798392289
15
821346211
2
912346789
19
923146154
11
13
987654321
10
Indeks inversi tersebut telah disortir menurut SOCNO. Penambahan record file menyebabkan indeks inversi juga harus dirubah. Sebuah indeks inversi dapat dibuat bersama sebuah relatif file atau sebuah indeks sekuensial. Sebuah indeks inversi dengan key SOCNO untuk sebuah relatif file dengan nilai key ID akan memberikan sebuah file yang dapat diakses langsung oleh sebuah ID atau SOCNO.
SOCNO
ID
001234123
291821
123456789
208432
213823456
486212
299167305
534216
399042131
201431
411625331
415631
412631467
300123
426135447
696132
445062681
535218
459463001
111111
513014265
310103
612305116
324196
626311660
641230
692122222
387122
713214622
198121
798392289
511211
14
821346211
112131
912346789
686116
923146154
386132
987654321
335812
Jika sebuah key dipakai untuk menentukan struktur storage dari file disebut primary key, sedangkan key yang lainya disebut secondary key. File yang mempunyai indeks inversi untuk setiap data field disebut completely inverted. File yang bukan completely inverted tapi paling sedikit mempunyai satu indeks inversi disebut partialy inverted file. Sebuah variasi dari struktur indeks inversi adalah pemakaian secondary key dan primary key dari indirect addressing. Pendekatan ini membiarkan file yang direorganisasi dan restructure secara fisik tanpa menyebabkan indeks file.
Pada contoh di atas, nilai SOCNO adalah unik. Setiap SOCNO dalam indeks inversi mempunyai record. Indeks inversi dapat juga dipakai dengan key yang bukan unik. GROUP-CODE BRANCH TYPE
ID
DT
001
111111, 201431, 310103, 686116
DT
002
198121, 335812, 486212, 641230
EA
001
324196, 534216, 535218
15
NE
001
415631
NE
002
300123, 696123
NW
001
112131, 208432, 511211
NW
002
291821
WE
002
386132, 387122
Satu hal yang baik dari inversi file adalah beberapa pertanyaan di bawah ini dapat dijawab tanpa akses data file, cukup dengan indeks inversinya. Apakah ada indeks untuk SOCNO = ‘414556233’ ? Berapa banyak account dengan GROUP-CODE = ‘EA001’ ? Berapa banyak account dengan BRANCH = ‘NE’ ? Apakah BRANCH = ‘NE’ mempunyai TYPE = ‘001’ ?
2.3 ORGANISASI MULTI-LIST FILE Suatu pendekatan lain yang memberikan hubungan antara sebuah indeks dan data record dari sebuah file disebut organisasi multi-list file. Seperti sebuah inverted file, sebuah multi-list file mempunyai sebuah indeks untuk setiap secondary key.
16
Organisasi multi-list file berbeda dengan inverted file, dimana dalam indeks inversi untuk sebuah nilai key mempunyai sebuah penunjuk untuk sebuah data record dengan nilai key, sedangkan dalam indeks multi-list untuk sebuah nilai key mempunyai hanya sebuah penunjuk untuk data record pertama dengan nilai key.
Data record mempunyai sebuah penunjuk untuk data record selanjutnya
dengan nilai key dan seterusnya.
Maka terdapat sebuah linked-list dari data
record untuk setiap nilai dari secondary key. GROUP-CODE
OVERDRAW
BRANCH TYPE
ID
LIMIT
ID
DT
001
111111
0.
111111
DT
002
198121
100.
112131
EA
001
324196
200.
198121
NE
001
415631
250.
511211
NE
002
300123
NW
001
112131
NW
002
291821
WE
002
386132
Gambar diatas menunjukkan indeks multi-list untuk secondary key GROUPCODE dan OVERDRAW LIMIT 2.4 Pengertian Bahasa Pemrograman Pada umumnya, bahasa merupakan alat komunikasi manusia. Menurut KBBI, bahasa diartikan sebagai lambang bunyi yang arbitrer atau bebas, yang digunakan
17
oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Manusia bisa menyampaikan informasi melalui percakapan bahasa, baik lisan maupun tulisan. Namun informasi hanya bisa tersampaikan dengan baik apabila lawan bicara memahami bahasa yang digunakan. Dan sistem tersebut berlaku pula pada bahasa pemograman. Jika komunikasi antarmanusia menggunakan bahasa berbentuk kata-kata atau istilah, untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat komputer, dibutuhkan bentuk bahasa berbeda. Bahasa ini dinyatakan dalam kode-kode unik yang disebut bahasa pemograman. Untuk mengetahui pengertian bahasa pemograman, pahamilah terlebih dahulu tentang pemograman itu sendiri. Pemograman merupakan aktivitas pembuatan program. Sedang program adalah instruksi tertulis yang membuat komputer dapat beroperasi. Tanpa adanya program, mustahil komputer bisa digunakan. Pembuat program memberi perintah pada komputer dalam bentuk bahasa pemograman. Kemudian peranti tertentu pada komputer menerjemahkannya sehingga program tersebut bisa berjalan. Dari sini, bisa disimpulkan bahwa bahasa pemograman adalah sebuah sistem komunikasi yang digunakan untuk memberi perintah pada perangkat komputer agar menjalankan fungsi tertentu yang spesifik.
18
Bahasa pemograman terdiri dari serangkaian aturan sintaks dan semantik yang digunakan untuk mendefinisikan program komputer. Sistemnya terdiri dari beberapa tingkatan untuk memberi perintah pada setiap peranti, utilitas, dan aplikasi yang dipakai dalam pengoperasian komputer. Setiap jenis bahasa memiliki struktur penyusunnya, berupa prosedur sistematis yang dinyatakan dalam kode untuk membuat perintah. Ini disebut dengan algoritma, dan setiap jenis bahasa pemograman menerapkan kategori struktur berikut ini.
1. Runtutan Struktur runtutan dimulai dari langkah awal, yaitu instruksi pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya secara berurutan. Setiap instruksi hanya bisa dimulai setelah instruksi sebelumnya selesai dijalankan. Struktur ini selalu dipakai dalam jenis bahasa pemograman apa saja. 2. Perulangan Struktur perulangan membuat program dapat menjalankan perintah secara berkelanjutan hingga berhenti pada kondisi tertentu. Penghentian perulangan pun dapat diatur sedemikian rupa dengan kode-kode perintah khusus. 3. Percabangan
19
Di sini, bahasa pemograman mulai beranjak ke tingkat lanjut. Struktur bahasa pemograman dapat berupa percabangan yang berarti menginstruksikan pada komputer agar dapat membuat keputusan sendiri berdasarkan pilihan syarat-syarat tertentu. Pengoperasian program melibatkan beberapa peranti keras komputer. Program terlebih dulu disimpan dalam memori (RAM) sebelum sistem operasi dapat menjalankannya. Sedang prosesor berperan untuk mengeksekusi perintah demi perintah pada saat program tersebut dioperasikan.
A. Fungsi Bahasa Pemrograman Fungsi dasar dari bahasa pemograman adalah agar komputer dapat mengolah data sesuai dengan alur yang dibuat secara sistematis oleh penyusunnya. Lebih lanjut, pemograman dapat memudahkan pengoperasian sebuah mesin sehingga meringankan pekerjaan manusia. Produksi bahasa pemograman dilakukan melalui proses yang cukup kompleks. Dimulai
dengan
penyusunan,
pengujian,
analisis,
penyuntingan,
hingga
20
optimalisasi. Kode sumber disusun, kemudian diubah menjadi kode mesin, lalu diterjemahkan oleh prosesor sebagai perintah. Bahasa pemograman bisa digunakan untuk membuat program atau perangkat lunak, sekaligus menjadi perintah bagi perangkat keras komputer untuk memulainya agar kemudian dapat dioperasikan oleh pengguna. Contoh-contoh konkret dari penerapan bahasa pemograman ini, antara lain biasa ditemukan
pada
perangkat
komputer
kasir
swalayan,
lampu
lalu
lintas, signage lampu LED bergerak, aplikasi smartphone dan komputer, website, dan lain sebagainya. Terdapat berbagai macam bahasa pemograman yang dikenal saat ini. Di antaranya Visual Basic, Java, C++, dan yang terbaru, Bosque yang dikembangkan oleh Microsoft. Tentang jenis-jenis bahasa pemograman tersebut akan dibahas lebih lanjut di poin tersendiri.
B. Tingkatan Bahasa Pemrograman Berbagai jenis bahasa pemograman tersebut hanya dapat diterapkan menurut fungsi dan disesuaikan dengan perangkat penggunaannya. Hal ini kemudian menjadi dasar klasifikasi bahasa pemograman yang secara umum dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
Object Oriented Language
High Level Language 21
Middle Level Language
Low Level Language
Selain itu, bahasa pemograman juga diklasifikasikan berdasarkan kedekatannya dengan perangkat komputer. Terdapat empat jenis bahasa pemograman dalam kategori ini, di antaranya:
Bahasa Mesin. Berupa bahasa biner dengan kode angka 0 dan 1.
Bahasa Tingkat Rendah. Istilah lain dari bahasa rakitan dengan kode huruf singkat.
Bahasa Tingkat Menengah. Menggabungkan kode kata-kata dan simbol.
Bahasa Tingkat Tinggi. Menggunakan kode dari istilah yang biasa dipakai manusia.
Menurut kategori-kategori di atas, kita bisa menemukan bahwa bahasa pemograman memiliki tiga tingkatan. Penggolongan tersebut diterapkan berdasarkan tingkat kesulitan dan aplikasinya pada perangkat komputer. Berikut tingkatan bahasa pemograman yang umum dikenal. 1. Bahasa Tingkat Rendah Tingkatan ini termasuk generasi paling awal dari bahasa pemograman. Umumnya masih menggunakan kode-kode biner atau bahasa mesin berupa huruf dan angka. Instruksi yang diterapkan pada mesin atau perangkat masih terbatas dan sederhana. 2. Bahasa Tingkat Menengah
22
Setingkat di atas kode mesin, bahasa pemograman tingkat menengah mulai menggunakan kode huruf, angka, dan simbol khusus. Beberapa contoh bahasa tingkat menengah, antara lain Assembler dan MASM (Microsoft Macro Assembler). 3. Bahasa Tingkat Tinggi/High Level Language Bahasa inilah yang paling banyak dipakai saat ini. Biasa digunakan pada pemograman berbasis website dan basis data. Baik untuk diaplikasikan pada perangkat komputer desktop maupun mobile. Contohnya bahasa Turbo C++, Visual Basic, Delphi, PHP, dan Turbo Pascal. Object Oriented Language dikatakan termasuk dalam kategori bahasa tinggkat tinggi. Pasalnya, jenis ini juga kerap kali menggunakan basis data atau jaringan. Namun, ada pula yang menggolongkannya di tingkatan Very High Level, karena banyak melibatkan instruksi otomatis. Tingkatan bahasa Very High Level Language (VHLL) termasuk penggolongan baru
yang
masih
diperdebatkan.
Umumnya,
digunakan
untuk
memprogram website dinamis dan interaktif, menggabungkan konsep Object Oriented dan Visual. Beberapa jenis bahasa pemograman yang awalnya dikategorikan sebagai VHLL, antara lain Perl, Phyton, Ruby, dan Visual Basic. Namun, kemunculan PHP, Java, dan Visual Basic .NET, menggeser kedudukan Perl dan jenis bahasa lain yang segenerasi dengannya.
23
Macam-Macam Bahasa Pemrograman Jika dilihat dari sejarahnya, bahasa pemograman kini telah menginjak pada fase evolusi kelima. Perkembangan bahasa pemograman telah berlangsung selama puluhan tahun. Tentu saja bisa dipastikan bahwa terdapat banyak jenis bahasa pemograman yang pernah digunakan. 1. FORTRAN FORTRAN adalah singkatan dari Formula Translation. Dianggap sebagai bahasa tertua yang masih dipakai saat ini. NASA adalah salah satu penggunanya. Bahasa ini banyak digunakan untuk pengembangan superkomputer, intelejensi buatan (AI), dan program bisnis. 2. Visual Basic Turunan dari bahasa BASIC yang sederhana. Bahasa ini populer ketika fase awal perkembangan komputer personal. Visual Basic dianggap mudah dan cepat dalam penerapannya. Juga masih kompatibel untuk pemograman yang lebih kompleks. 3. C Bahasa C pertama kali muncul pada tahun 1972. Ini merupakan hasil pengembangan dari Bahasa B, dan merupakan tahap awal dari sistem bahasa pemograman. Bahasa C dapat dipakai untuk berbagai aplikasi. Apple menggunakannya sampai saat ini. 4. C++ Generasi lanjutan dari Bahasa C dengan fitur-fitur lebih kompleks. Bahasa ini adalah yang pertama kali menerapkan konsep Object Oriented. C++ dapat dipakai
24
untuk mendukung penggunaan bahasa tingkat rendah, sementara masih termasuk dalam tingkat menengah. 5. Java Adalah bahasa pemograman paling populer dan paling banyak digunakan di dunia. Fleksibilitas menjadi keunggulannya, dapat dipakai untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari pemograman jaringan, pengembangan website, perangkat lunak, dan sebagainya. 6. PHP Singkatan
dari
Personal
Home
Page.
Paling
banyak
dipakai
untuk
pengembangan website. Raksasa media sosial, Facebook merupakan salah satu perusahaan yang setia menggunakan bahasa pemograman satu ini. 7. Bosque Microsoft baru saja meluncurkan Bosque pada April 2019. Klaimnya, bahasa ini lebih sederhana dan mudah dipahami, baik oleh programmer maupun komputer. Sebenarnya bahasa ini masih berada dalam tahap pengembangan dan belum sempurna penerapannya.
25
BAB III KESIMPULAN - Organisasi berkas dengan banyak key adalah Organisasi berkas yang memperbolehkan record diakses oleh lebih dari satu key field. - Organisasi berkas dengan banyak key memudahkan kita dalam mencari data. - Ada 2 metode dalam organisasi berkas dengan banyak key, yaitu inversion dan multy-list.
26
DAFTAR PUSTAKA Kusuma, Ardilla. (2012). Struktur dan Organisasi Data Multi Key. [Online]. Tersedia: http://ardilla-kusuma.blogspot.com/2012/01/struktur-dan-organisasidata-multi-key.html [30 Oktober 2013]. Emas, Timba. (2011). Organisasi Berkas dengan Banyak Key. [Online]. Tersedia:
http://timbaemas.blogspot.com/2011/07/organisasi-berkas-dengan-
banyak-key.html [30 Oktober 2013].
27