Kelompok 7 - Social Relationship Theory [PDF]

  • Author / Uploaded
  • tsima
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS PAPER KOMUNIKASI KESEHATAN SOCIAL RELATIONSHIP THEORY DAN PENERAPANNYA



Disusun oleh: Kelompok 7- IKM A 2014 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Novi Putri Diantari Neshia Nurindah Irma Rahcmawati Annysa Almira Firda Rahmawati M. Habib Hidayatulloh Rahmat Adi Prasetyo Nur Af’idah Dellanda Emsza N



101411131007 101411131016 101411131055 101411131061 101411131086 101411131043 101411131167 101411133001 101411133050



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015



ABSTRAK Hubungan sosial merupakan suatu kegiatan yang menghubungkan kepentingan antarindividu, individu dengan kelompok atau antar kelompok yang secara langsung ataupun tidak langsung. Teori hubungan sosial berawal dari teori media massa. Teori yang diungkapkan oleh Melvin de Fleur ini menunjukkan bahwa hubungan sosial secara informal beperan penting dalam mengubah perilaku seseorang ketika diberikan pesan komunikasi massa. Dalam



Teori



Hubungan Sosial (The Social Relationship Theory) yang dikemukakan oleh Melvin L. De Fleur menyatakan bahwa dalam menerima pesan-pesan komunikasi yang disampaikan oleh media, seseorang sering lebih banyak memperoleh pesan melalui hubungan kontak dengan orang lain daripada menerima hubungan langsung dengan media massa. Sehingga pada teori ini perubahan perilaku dapat dilakukian melalui komunikasi yang didapatkan melalui hubungan dengan orang lain yang diinterpretasikan serta dijabarkan melalui komunikasi interpersonal.



Kata Kunci : Hubungan sosial, Komunikasi, Media



PEMBAHASAN 1.1 Pengertian Hubungan Sosial Suatu kegiatan yang menghubungkan kepentingan antarindividu, individu dengan kelompok atau antar kelompok yang secara langsung ataupun tidak langsung. Dalam teori ini berarti hubungan antara media massa – khalayak. Hubungan yang terjalin terlihat melalui dampak kehadiran media massa ditengahtengah kehidupan sosial. Hubungan antar sesama dalam istilah sosiologi disebut relasi atau relation. Relasi sosial juga disebut hubungan sosial merupakan hasil dari interaksi (rangkaian tingkah laku) yang sistematik antara dua orang atau lebih. Relasi sosial merupakan hubungan timbal balik antar individu yang satu dengan individu yang lain dan saling mempengaruhi. Suatu relasi sosial atau hubungan sosial akan ada jika tiap-tiap orang dapat meramalkan secara tepat macam tindakan yang akan datang dari pihak lain terhadap dirinya. Dikatakan sistematik karena terjadinya secara teratur dan berulang kali dengan pola yang sama. Menurut Spradley dan McCurdy dalam Ramadhan, relasi sosial atau hubungan sosial yang terjalin antara individu yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama akan membentuk suatu pola, pola hubungan ini juga disebut sebagai pola relasi sosial. (Spradley dan McCurdy, 1975 dalam Ramadhan, 2009 : 11).



1.2 Sejarah Social Relationship Theory Teori yang diungkapkan oleh Melvin de Fleur ini menunjukkan bahwa hubungan sosial secara informal beperan penting dalam mengubah perilaku seseorang ketika diberikan pesan komunikasi massa. Dalam Teori Hubungan Sosial (The Social Relationship Theory) yang dikemukakan oleh Melvin L. De Fleur menyatakan bahwa dalam menerima pesan-pesan komunikasi yang disampaikan oleh media, seseorang sering lebih banyak memperoleh pesan melalui hubungan kontak dengan orang lain daripada menerima hubungan langsung dengan media massa.



Melvin DeFleur (1966) dalam bukunya Theories of Mass Communication, mengembangkan Tujuan dan mengaplikasikannya ke dalam teori komunikasi massa. Dalam kaitannya dengan makna dari pecan yang diciptakan dan diterima, dia mengemukakan bahwa dalam proses komunikasi `makna' diubah menjadi pesan yang lalu diubah lagi oleh transmiter menjadi informasi, dan kemudian disampaikan melalui suatu saluran (misalnya media massa). Informasi diterima sebagai pesan, lalu diubah menjadi makna. Jika terdapat korespondensi (kesamaan/hubungan) antara kedua 'makna' tersebut, maka hasilnya adalah komunikasi. Namun, seperti dikemukakan sendiri oleh DeFleur, jarang sekali terjadi korespondensi yang sempurna. Artinya, dengan toleransi tertentu, komunikasi masih dapat terjadi meskipun terdapat juga sejumlah perbedaan makna. De Fleur menambahkan beberapa komponen dalam bagan Shannon Weaver



untuk



menggambarkan



bagaimana



sumber/komunikator



mendapatkanumpan balik atau feedback, yang memberikan kemungkinan kepadkomunikator untuk dapat lebih efektif mengadaptasikan komunikasinya. Dengan demikian, kemungkinan untuk mencapai korespondensi/kesamaanmakna akan meningkat. Untuk menjelaskan teorinya, DeFleur mengungkapkannya dalam bagan berikut:



Bagan Shannon-Weaver, walau berkesan linier dan tanpa umpan balik, ternyata telah meletakkan dasar bagi pengembangannya oleh DeFleur. Bagan DeFleur di atas telah memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang fenomena komunikasi massa. Meskipun demikian, dalam hal komunikasimassa, sumber/komunikator biasanya memperoleh umpan balik yang sangat terbatas dari audiencenya. Pesan media disampaikan melalui perantara atau tidak langsung (opinion leader). Opinion leader adalah orang yang secara informal dapat mempengaruhi tindakan atau sikap dari orang-orang lain, baik mereka orang sedang mencari-cari informasi (opinion seeker) atau yang sekedar menerima informasi secara pasif (opinion recipient). Pada dasarnya pesan-pesan komunikasi massa lebih banyak diterima individu melalui hubungan personal dibanding langsung dari media massa. Informasi melalui media massa tersebar melalui hubungan-hubungan sosial di dalam masyarakat. Orang yang sering terlibat dalam komunikasi dengan media massa itu disebut dengan pemuka pendapat (sebagai terjemahan dari opinion leader), karena pada kenyataannya mereka berperan penting dalam membantu pembentukan pengumpulan suara dalam rangka pemilihan umum. Mereka tidak hanya meneruskan informasi, tetapi juga menjadi pengaruh interprestasi khalayak sekitar terhadap pesan komunikasi yang mereka terima. Sehingga dalam suatu hal masyarakat akan dipengaruhi oleh informasi yang dibahas oleh khalayak. 1.3 Pembahasan Social Relationship Theory Hubungan sosial yang informal merupakan salah satu variabel yang turut menentukan besarnya pengaruh media. Menurut De Fleur hubungan sosial secara informal berperan penting dalam merubah perilaku seseorang ketika diterpa pesan komunikasi massa. Berdasarkan pada Teori Hubungan Sosial dari De Fleur tersebut dapat disimpulkan bahwa selain dari terpaan media, persepsi terhadap nilai-nilai pergaulan juga dipengaruhi oleh interaksi sosial dari individu, baik itu interaksi dengan keluarga maupun dengan kelompok pergaulannya membentuk persepsi individu tersebut terhadap nilai-nilai pergaulan dalam masyarakat. Suatu penelitian menemukan adanya semacam kegiatan informasi melalui dua tahapan dasar. Pertama, infomasi bergerak dari media kepada orang-orang



yang secara relatif banyak pengetahuaannya (well informed). Kedua, informasi bergerak dari orang-orang itu melalui saluran antarpribadi (interpersonal channels) mereka yang kurang diterpa media dan banyak bergantung pada orang lain mengenai suatu informasi. Situasi komunikasi seperti ini dikenal dengan arus komunikasi dua tahap. Dalam membangun opini masyarakat teori hubungan sosial ini memiliki beberapa asumsi alur informasi yang diterima. 1. Informasi bergerak dari media kepada orang-orang yang secara relatif banyak pengetahuannya (wellinformed). 2. Informasi bergerak dari orang-orang itu melalui saluran antarpribadi (interpersonal channels) mereka yang kurang diterpa media dan banyak bergantung pada orang lain mengenai suatu informasi. 3. Opinion Leader tidak hanya meneruskan informasi, tetapi juga interpretasi terhadap pesan komunikasi yang mereka terima. 4. Seorang pemuka pendapat (opinion leader) dalam berkomunikasi dengan media massa berperan penting dalam membantu pembentukan persepsi dan interpretasi khalayak sekitar dalam menanggapi pesan komunikasi massa yang mereka terpa. 1.4 Penerapan Social Relationship Theory Dalam kesehatan masyarakat untuk menjaga masyarakat tetap sehat adalah dengan mengubah paradigma sakit ke paradigma sehat selain itu yang paling terpenting adalah dengan mengubah perilaku tidak sehat masyarakat menuju perilaku yang sehat. Untuk mengubah perilaku tersebut banyak teori yang digunakan salah satunya adalah dengan menggunakan teori hubungan sosial. Hubungan sosial akan berpengaruh besar pada perubahan perilaku masyarakat yang diawali dengan komunikasi massa. Sebagai contoh adalah perilaku buang air di jamban. Berikut digambar dalam bagan



Informasi Kesehatan



1



Masyarakat



Masyarakat



3



2 Perubahan Perilaku



4



1. Informasi kesehatan didapatkan melalui media massa, penyuluhan kesehatan maupun melalui program kesehatan yang menerangkan kelebihan buang air dijamban untuk menumbuhkan lingkungan yang sehat serta buang air dijambang untuk mencegah penyakit. 2. Informasi diterima oleh masyarakat yang akan menginterpretasikan informasi tersebut dapat berupa interpretasi yang baik ataupun yang buruk. Selanjutnya, informasi tersebut kana diteruskan kepada masyarakat yang lain yang haus akan informasi tetapi hanya menunggu dan bergantung pada orang lain. Informasi yang diteruskan serta interpretasi yang dilakukan akan berpengaruh pada perubahan perilaku 3. Jika interpretasi akan informasi baik serta informasi yang diberikan jelas maka dalam prosesnya masyarakat akan memikirkan untuk merubaha perilaku mereka. Karena informasi tersebut dianggap penting 4. Perilaku masyarakat dapat berubah jika informasi dapat diterima serta diinterpretasikan dengan baik.



PENUTUP Kesimpulan Dalam Social Relationship Theory mengungkapkan bahwa perubahan perilakau dapat berubah melalui komunikasi masa yang dilanjutkan dari orang ke orang yang di interpretasikan sehingga dapat mempengaruhi masyarakat. Teori ini berfokus pada komunikasi massa serta dalam menyalurkan informasi lebih kepada komunikasi interpersonal. Teori ini memilik 4 asumsi yang merupakan gambaran arus informasi sehingga dapat mempengaruhi perilaku.



Saran Pembaca dapat menggunakan teori ini dalam melakukan promosi kesehatan akana tetapi untuk menerapkannya sedikit sulin dilakukan karena tergantung pada interpretasi masyarakat terhadap informasi yang diberikan. Sehingga teroi ini tidak dapat menjamin keberhasilan dalam mengubah perilaku masyarakat. Selain itu, teori ini juga bergantung pada arus informasi masyarakat sehingga harus diperhatikan untuk melaksanakannya.