Kelompok 7 Terapi Cahaya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TERAPI CAHAYA



KELOMPOK 7 1. EDISON DIPAK/NH0220013 2. IRFAN ANGGARA/NH0220017 3. SRI DEVI ANGRIANI/NH0220056 4. NURHIKMAH/NH0220057 5. MAYA MAHYUNA M/NH0220052



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2020/2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan Rahmat dan KaruniaNya sehingga penyusunan makalah yang berjudul ”Terapi Cahaya” dapat terselesaikan dengan lancar dan tepat waktu. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan yang berharga ini dengan segala kerendahan hati, perkenankan penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dengan setulus hati dalam proses penyusunan makalah ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan mengingat kemampuan kami yang terbatas. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan dan kami terima dengan senang hati.



Makassar, 24 Maret 2021



Kelompok 7



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR....................................................................................



2



DAFTAR ISI...................................................................................................



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................



4



B. Rumusan Masalah.......................................................................................



4



C. Tujuan Penulisan........................................................................................



4



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi terapi cahaya.................................................................................



5



B. Macam-macam terapi cahaya 1. Terapi cahaya matahari.........................................................................



5



2. Terapi cahaya kotak khusus untuk mengatasi insomnia.......................



9



3. Terapi cahaya inkubator.......................................................................



11



4. Terapi cahaya infrared..........................................................................



13



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................................



16



B. Saran...........................................................................................................



16



DAFTAR PUSTAKA



3



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Terapi cahaya atau fototerapi adalah tindakan medis yang dilakukan dengan cahaya fluoresen, halogen, atau LED untuk menangani penyakit tertentu dan cahaya alami dari matahari. Mulai dari penyakit kulit, bayi kuning, hingga masalah kejiwaan tertentu. Dari penggunaan terapi cahaya sendiri memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri disetiap jenis terapi cahaya. Dalam makalah ini penulis akan membahasa beberapa jenis terapi yaitu, terapi cahaya sinar matahari, terapi cahaya kotak khusus untuk insomnia, terapi cahaya inkubator, dan terapi cahaya infrared. B. RUMUSAN MASALAH 1. Definisi terapi cahaya 2. Macam-macam terapi cahaya C. TUJUAN PENULISAN 1. Mampu mengetahui definisi terapi cahaya 2. Mampu mengetahui macam-macam terapi cahaya



4



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Definisi Terapi Cahaya Terapi Cahaya adalah spektrum yang kemudian divisualisasikan oleh mata sebagai warna yang memiliki gelombang frekuensi. Berdasarkan frekuensi gelombang tersebut cahaya dibagi menjadi gelombang radio dan mikro, cahaya tampak, inframerah, sinar-X, sinar gamma dan ultraviolet. Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa terapi cahaya adalah salah satu cara untuk mengatasi depresi, jet lag, dan gangguan tidur. Terapi cahaya atau fototerapi adalah bentuk pengobatan untuk kulit dengan menggunakan panjang gelombang cahaya buatan dari ultraviolet, bagian dari spectrum matahari. Dengan cara ini, cahaya dari panjang gelombang tertentu dapat disampaikan dengan intensitas yang lebih tinggi. Tidak terdapat persiapan khusus sebelum menjalani terapi cahaya, hanya saja perlu didiskusikan dengan dokter mengenai manfaat dan risikonya terlebih dahulu. B. Macam-macam terapi cahaya 1. Terapi Cahaya Matahari Efek sinar matahari bagi tubuh sangatlah beragam matahari dikenal sebagai sumber alami vitamin E yang baik untuk kesehatan kulit. Tetapi, paparan sinar matahari berlebih juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Banyak orang kerap menjauhi sinar matahari karena berbagai alasan, mulai dari tidak mau kepanasan, takut muncul flek hitam di kulit atau membuat kulit kusam, hingga mencegah penuaan dini. Padahal, sinar matahari tidak perlu dijauhi sepenuhnya. Hal ini karena efek sinar matahari, terutama sinar matahari pagi, sangatlah penting bagi



5



kesehatan tubuh. Lagi pula, efek buruk sinar matahari biasanya baru muncul ketika Anda terlalu sering terpapar sinar matahari atau sering beraktivitas di bawah terik matahari dalam jangka panjang. Efek Positif Sinar Matahari bagi Tubuh



ditinjau dari sisi medis,



pancaran sinar matahari memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh.



Berikut ini adalah beberapa manfaatnya:



a. Merangsang produksi vitamin D Sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh sinar matahari tidak selalu berbahaya. Sinar matahari diketahui dapat merangsang produksi vitamin D yang merupakan nutrisi penting bagi kesehatan, terutama untuk membantu penyerapan kalsium dan menjaga kesehatan tulang. Vitamin D juga diketahui penting untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari risiko terkena penyakit infeksi, termasuk infeksi virus Corona. Untuk mendapatkan efek sinar matahari tersebut, disarankan untuk berjemur di bawah sinar matahari sekitar pukul 9.00–10.00 pagi atau setelah pukul 16.00 sore selama kurang lebih 15–20 menit. Berjemur sebanyak 3 kali seminggu dan jangan lupa untuk memakai tabir surya dengan SPF minimal 35. Di dalam pertandingan sepak bola kebutuhan energi sangat tinggi, dipenuhi dengan metabolisme aerob dan anaerob, yang mana perlu dibarengi dengan asupan nutrisi berkualitas dalam bentuk mikronutrisi khususnya asupan/pemaparan vitamin D untuk pemain agar dapat menunjang dan menjaga performa permainan dari seorang pemain, terlebih pada level sepakbola elit. Vitamin D sendiri adalah suatu



6



prekursor hormon yang memiliki peranan penting di dalam menjaga kesehatan tulang dan fungsi imunitas. Penemuan reseptor vitamin D pada sel otot rangka manusia telah membawa para ilmuwan fisiologi otot untuk menemukan peranan penting vitamin D dalam meregulasikan sintesis protein dan fungsi otot. Pada atlit sepakbola elit, terdapat kebutuhan konstan vitamin D di dalam memaksimalkan sintesis protein untuk memenuhi kebutuhan fisik dari latihan harian (Yustika et al., 2020)



b. Mendukung pengobatan beberapa penyakit Berikut ini adalah beberapa macam penyakit yang bisa dicegah atau mungkin diobati dengan sinar matahari:



1) Rakitis Penyakit ini menyebabkan tulang anak melunak karena tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup. Penyakit rakitis sering kali terjadi karena kekurangan vitamin D. Dengan bantuan paparan radiasi sinar UV dari sinar matahari, tubuh dapat merangsang vitamin D secara alami, sehingga penyakit rakitis pun dapat dicegah.



2) Vitiligo Vitiligo merupakan penyakit kulit yang membuat warna kulit menjadi belang karena kurangnya pigmen kulit atau melanin. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa ditangani agar tidak menjadi semakin parah. Untuk menangani vitiligo, dokter dapat memberikan obatobatan dan terapi sinar UV.



3) Psoriasis Penyakit ini merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh gangguan autoimun. Psoriasis dapat membuat kulit menjadi bersisik, kering, dan mudah mengelupas. Orang yang memiliki psoriasis juga biasanya akan mudah berketombe dan mengalami gatal-gatal. Psoriasis belum bisa 7



disembuhkan



sepenuhnya,



tetapi



pengobatan



psoriasis



dapat



mengurangi gejala dan mencegah psoriasis agar tidak semakin parah. Penyakit ini bisa diobati dengan obat-obatan dan terapi sinar UV.



4) Lupus vulgaris Penyakit ini juga disebut tuberkulosis kulit. Lupus vulgaris bisa menghasilkan borok besar pada wajah dan leher. Penyakit ini biasanya diobati dengan obat antituberkulosis dan terapi sinar ultraviolet B atau UVB.



5) Penyakit kuning pada bayi Tak hanya baik untuk orang dewasa, sinar matahari juga baik untuk anak-anak dan bayi. Sinar matahari diketahui dapat mengatasi penyakit kuning pada bayi. Namun, saat hendak menjemur bayi, jangan lupa untuk memakaikan topi dan pakaian yang dapat melindungi tubuhnya, serta hindari berjemur terlalu lama. Batasi waktu berjemur hingga tidak lebih dari 10–15 menit. Untuk bayi berusia di atas 6 bulan, Anda bisa memberikan tabir surya khusus anak saat hendak menjemurnya.



c. Efek Negatif Sinar Matahari bagi Tubuh Di balik manfaatnya, paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah pada kesehatan, seperti: 1) Kulit terbakar Kulit bisa terbakar atau mengalami sunburn apabila terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari, biasanya ketika berjemur hingga lebih dari 15–30 menit. Untuk mencegah terjadinya efek buruk sinar matahari yang satu ini, Anda perlu menggunakan tabir surya dengan SPF 35 atau lebih sesuai dengan jenis dan kondisi kulit, serta memakai penutup kepala dan pakaian yang menutupi seluruh permukaan tubuh.



8



2) Penuaan dini kulit Tak hanya membakar kulit, kebiasaan terlalu sering berjemur di bawah sinar matahari juga dapat menyebabkan terjadinya penuaan dini pada kulit. Hal ini bisa membuat kulit tampak kering dan kusam, serta muncul keriput dan bintik atau noda kehitaman. 3) Cedera mata Terlalu lama berada di bawah sinar matahari juga dapat menyebabkan cedera pada mata. Hal ini dikarenakan sinar UV pada sinar matahari dapat merusak kornea mata, sehingga menyebabkan penglihatan menjadi buram. Paparan sinar matahari berlebihan juga bisa menyebabkan terjadinya berbagai gangguan mata lainnya, seperti katarak, degenerasi makula, dan kanker mata melanoma. 4) Kanker kulit Efek sinar matahari yang berbahaya lainnya adalah menyebabkan kanker kulit. Ketika kulit terpapar sinar matahari berlebihan, sel-sel kulit akan cepat rusak. Dalam jangka panjang, sel-sel kulit yang sering terpapar sinar matahari juga berpotensi berubah menjadi sel kanker yang berbahaya. Efek ini lebih berisiko terjadi pada orang yang sering berjemur di bawah terik matahari tanpa menggunakan tabir surya. Sinar matahari dalam jumlah yang tepat menyimpan berbagai manfaat yang penting bagi kesehatan tubuh. Namun, jika paparannya berlebihan, sinar matahari juga bisa memberikan efek yang berbahaya. Apabila Anda mengalami keluhan atau masalah kulit tertentu karena efek sinar matahari, misalnya kulit kering, kemerahan dan perih, atau muncul bercak kehitaman di kulit yang cepat meluas, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar kondisi tersebut dapat segera ditangani. 9



2. Terapi cahaya kotak khusus untuk mengatasi insomnia Terapi cahaya atau light therapy adalah terapi yang dianggap efektif bagi orang-orang yang mengalami insomnia karena sindrom fase tidur yang tertunda (delayed sleep phase syndrome). Penderita sindrom ini memiliki masalah pada jam tidur tubuhnya sehingga menyebabkan kesulitan untuk tidur pada waktu yang diinginkan.  Hasilnya, mereka pun akan bangun lebih siang karena waktu tidur yang tertunda. Cara kerja terapi cahaya untuk insomnia Saat menjalani terapi cahaya untuk insomnia, Anda akan duduk di kotak cahaya khusus selama beberapa saat setiap harinya. Cahaya dari kotak tersebut menyerupai sinar matahari yang berperan penting dalam mengatur siklus tidur dan bangun Anda. Terapi cahaya didesain khusus menggunakan cahaya yang bisa dilihat sekaligus menyaring sinar ultraviolet. Paparan cahaya terang ini membantu menyesuaikan ritme sirkadian tubuh Anda. Ritme sirkadian yang dimaksud adalah perubahan fisik, mental, perilaku yang mengikuti siklus 24 jam dan merespons terhadap cahaya serta kegelapan di lingkungan sekitar.Terapi cahaya dapat membantu penderita insomnia untuk tidur lebih awal di malam hari. Cahaya dari kotak yang digunakan dalam terapi ini juga bisa membantu tubuh Anda untuk tetap selaras dengan siklus alami siang dan malam. Keunggulan terapi cahaya untuk insomnia Salah satu keunggulan terapi cahaya adalah kemudahan dalam menjalaninya. Anda bisa melakukannya sendiri di rumah sambil menikmati aktivitas lain, seperti bekerja, membaca, dan berbagai aktivitas lainnya, asalkan Anda tetap duduk di depan kotak cahaya. Terapi ini bisa jadi pengobatan efektif untuk insomnia jika dilakukan secara konsisten dan dengan durasi yang tepat.Terapi ini juga sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter, terapis, atau spesialis tidur yang ahli di bidangnya. 10



Dengan demikian, mereka bisa menyarankan rencana penanganan insomnia yang tepat dengan terapi cahaya ini. Efek samping terapi cahaya untuk insomnia Terapi cahaya untuk mengobati insomnia punya sejumlah efek samping yang mungkin terjadi, di antaranya iritasi mata, mata kering, sakit kepala, mual, hingga kulit kering. Dalam sejumlah kasus langka, terapi ini dapat menyebabkan fotofobia yang berarti fobia terhadap cahaya. Anda akan menjadi sensitif terhadap cahaya dan bahkan bisa mengalami sakit mata. Anda juga mungkin akan merasa terganggu dan kesal dengan sinar dari kotak cahaya sehingga membuat merasa Anda perlu menghindarinya. 3. Terapi cahaya Inkubator Inkubator adalah terapi dengan menggunakan penyinaran sinar dengan intensitas tinggi. Fungsinya untuk pengobatan atau terapi sinar pada bayi yang terkena penyakit kuning. Penyakit ini disebabkan oleh adanya penimbunan bilirubin di bawah jaringan kulit atau selaput lendir yang ditandai dengan warna kuning yang terlihat pada kulit atau di bawah selaput lendir. Prinsip alat phototherapy memberikan sinar pada kulit bayi secara langsung dalam jangka waktu tertentu, dengan jarak penyinaran kurang lebih 45 cm. Inkubator menurunkan kadar bilirubin dengan cara menfasilitasi eksresi biliarbilirubin tak terkonjugasi. Hal ini terjadi jika cahaya yang diabsorsi jaringan merubah bilirubin tak terkonjugasi menjadi dua isomer yang disebut fotobilirubin. Fotobilirubin bergerak dari jaringan ke pembuluh darah melalui mekanisme difusi. Di dalam darah fotobilirubin berkaitan dengan albumin dan dikirim ke hati. Fotobilirubin kemudian bergerak ke empedu dan dieksresi ke dalam deodenum untuk dibuang bersama feses tanpa proses konjugasi oleh hati. Hasil fotodegradasi terbentuk ketika sinar mengoksidasi. Bilirubin dapat dikeluarkan melalui urine. Alat-alat yang diperlukan untuk proses penyinaran adalah sebagai berikut: 11



a. Gelombang sinar biru 425-475 nm b. Intensitas cahaya yang digunakan biasanya 20 watt/cm² per nm c. Sprectal irradiance 30 u W/cm²/nm d. Lampu diganti setiap 200-400 jam Adapun standard operasional prosedur (SOP) penggunaan alat Inkubator dalam proses penyinaran adalah sebagai berikut: a. Bayi telanjang, kedua mata dan alat kelamin bayi ditutup. b. Suhu bayi dipertahankan sekitar 36-37 ºC. c. Perhatikan keseimbangan elektrolit. d. Pemeriksaan Hb teratur setiap hari. e. Pemeriksaan bilirubin darah setiap hari atau dua hari, setelah terapi sebanyak 3 kali dalam sehari. f. Mungkin timbul skin rash yang sifatnya sementara dan tak berbahaya (bronze baby). Komplikasi terapi sinar menurut (Strala-Delicakova & Tausanov, 2017):



a. Tinja lembek, kepanasan dan dehidrasi (peningkatan kehilangan air yang tidak terasa [insensible water loss],



b. Sindrom bayi perunggu (perubahan warna kulit yang coklat keabu-abuan dan gelap),



c. Denyut jantung dan pernafasan bayi tidak teratur. Di rumah sakit, biasanya sudah disediakan fasilitas phototherapy, yaitu pencahayaan dengan sinar biru. Cahaya memecahkan bilirubin dalam kulit dan menjadikan penyakit kuning semakin pudar. Fungsi terapi sinar biru adalah untuk memecah bilirubin menjadi senyawa dipirol yang nontoksik dan dikeluarkan melalui urine dan feses. Indikasinya adalah kadar bilirubin darah di bawah 10 mg% dan setelah atau sebelum dilakukannya transfusi tukar. Berapa lama bayi menjalani terapi sinar biru tergantung pada kadar bilirubin, biasanya 3-6 jam sekitar 2-4 hari pada neonatus kurang bulan. Bila kadar



12



bilirubin di atas 20 mg% terapi biasanya dilakukan 9 jam selama 3-4 hari pada bayi cukup bulan. Bayi kuning dianggap normal apabila kondisi tersebut berlangsung kurang dari dua minggu. Warna kuning pada tubuh pun tidak menjalar sampai telapak tangan dan telapak kaki. Kondisi bayi kuning yang perlu diwaspadai antara lain : a. Tubuh bayi sudah berwarna kuning sebelum 24 jam semenjak dilahirkan. b. Warna kuning pada bayi berlangsung selama lebih dari dua minggu. c. Warna kuning menjalar hingga telapak tangan dan telapak kaki. d. Feses bayi berwarna pucat, tidak kekuningan. e. Kadar bilirubin dalam darah lebih dari 10% pada bayi prematur atau 12% pada bayi cukup usia 4. Terapi cahaya infrared Infra merah merupakan radiasi elektromagnetik dimana panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi juga lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Panjang gelombang infra red yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Infra merah penggunaannya sudah banyak dimanfaatkan, terutama dalam bidang kedokteran Penelitian ini menjelaskan bahwa, kulit manusia dapat menyerap hampir seluruh sinar infra merah dan dirasakan kehangatan (Nurhayati, 2010). Sebagian besar radiasi infra merah yang datang pada kulit akan diserap lapisan kulit bagian luar. Infra merah saat ini banyak digunakan untuk terapi, dengan penggunaan pemanasan yang keluar dari infra merah dapat memberikan perasaan nyaman dan rileks sehingga dapat mengurangi nyeri karena ketegangan otot-otot terutama otototot yang terletak superfisial, meningkatkan daya regang atau ekstensibilitas jaringan lunak sekitar sendi seperti ligamen dan kapsul sendi sehingga dapat meningkatkan luas pergerakan sendi terutama sendi-sendi yang terletak superfisial seperti sendi tangan dan kaki. (Nurcipto 13



dan Gandha, 2017). Manfaat yang dihasilkan dari infra merah pada bidang kesehatan menurut (Schwanninger et al (2011) adalah mengaktifkan molekul air dalam tubuh, meningkatkan sirkulasi mikro, meningkatkan metabolisme tubuh, mengembangkan Ph dalam tubuh (Rianti, 2020) Lampu Terapi Infrared adalah alat fisioterapi yang menggunakan sinar infrared mengobati pasien. Lampu terapi ini menghasilkan rasa hangat dan nyaman ketika disinarkan ke  badan. Nyaman digunakan untuk kasus seperti, nyeri pinggang, nyeri lutut, nyeri dada, nafas, serta nyeri-nyeri sendi lainnya, kaku otot dan lain-lain. Lampu terapi infrared ini sebenarnya bukan hanya untuk orang yang sakit, tapi juga untuk orang sehat. Pada orang sehat ketika pegal dan capek setelah beraktifitas, kemudian disinarkan di  badan, rasanya sangat nyaman, rasa capek pun berkurang. Indikasi :



a.



Nyeri otot, sendi dan jaringan lunak sekitar sendi. Misal : nyeri punggung bawah, nyeri leher, nyeri punggung atas, nyeri sendi tangan, nyeri sendi lutut, dsb.



b.



Kekakuan sendi atau keterbatasan gerak sendi karena berbagai sebab.



c.



Ketegangan otot atau spasme otot.



d.



Peradangan kronik yang disertai dengan pembengkakan.



e.



Penyembuhan luka dikulit.



Kontraindikasi:



a.



Kelainan perdarahan.



b.



Kelainan pembuluh darah vena atau peradangan pembuluh darah, seperti thrombophlebitis.



c.



Gangguan sensoris berupa rasa raba maupun terhadap suhu.



14



d.



Gangguan mental.



e.



Tumor ganas atau kanker.



f.



Penggunaan infrared pada mata.



Prosedur :



a. Persiapan Alat Perlu dipersiapkan alat serta pemeriksaan alat antara lain meliputi kebelnya, jenis lampu, besarnya watt. Pada umumnya generator non luminous diperlukan waktu  pemanasan sekitar 5 menit. Untuk pengobatan lokal biasanya menggunakan reflector berbentuk parabola yang di dalamnya hanya ada 1 bolam.Sedangkan untuk general (misalnya punggung) dengan menggunakan beberapa lampu yang di pasang pada reflector semi sekuler.



b. Persiapan penderita Posisi penderita diatur seenak (confortable) mungkin disesuaikan dengan daerah yang diobati. Posisinya bisa duduk, terlentang, atau tengkurap. Daerah yang diobati bebas dari pakaian serta perlu dilakukan test sensibilitas terhadap panas dan dingin. Test ini  bisa dilakukan dengan menggunakan tabung berisi air hangat dan dingin. Bila terjadi gangguan sensibili panas dan dingin pada daerah tersebut, maka pengobatan dengan infra merah.



c. Pengaturan dosis ( pelaksanaan) Pada penggunaan lampu luminous jarak antara 45-60 cm, Sinar diusahakan tegak lurus dengan daerah yang diobati serta waktu antara 10-15 menit. Pada penggunaan lampu luminous jarak lampu 35-45 cm. Sinar diusahakan tegak lurus, waktu antara 10-30 menit disesuaikan dengan kondisi penyakitnya.



15



d. Evaluasi Hal ini bisa dilakukan penyinaran dengan sinar infra merah dan juga saat penyinaran, apakah ada rasa panas terlalu tinggi atau, terlalu banyak keringat keluar, hal ini harus dihindarkan. Apabila waktu pengobatan selesai perlu dievaluasi lagi dan dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Fototerapi atau terapi cahaya adalah bentuk pengobatan untuk kulit dengan menggunakan panjang gelombang cahaya buatan dari ultraviolet, bagian dari spektrum matahari. Dengan cara ini, cahaya dari panjang gelombang tertentu dapat disampaikan dengan intensitas yang lebih tinggi. Macam-macam terapi cahaya yang dibahas: terapi cahaya sinar matahari, terapi cahaya kotak khusus untuk insomnia, terapi cahaya inkubator dan terapi cahaya infrared. B. SARAN Saran Makalah ini disusun dengan menggunakan pedoman dari berbagai sumber dengan harapan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi  pembaca. Makalah dapat bermanfaat lebih baik apabila pembaca juga menggunakan referensi yang lain sehingga pembaca mengetahui kelemahan dan kelebihan dari makalah ini dan makalah tersebut dapat menjadi salah satu acuan untuk mengetahui tentang asuhan keperawatan  pada klien kecemasan.



16



DAFTAR PUSTAKA



Andriyanti, Rina. 2018. Terapi Infrared. Mojokerto. https://www.scribd.com/document/361316785/Terapi-Infrared-Rina diakses pada tanggal 24 maret 2021 Anonim. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/6876/BAB %20II.pdf?sequence=7&isAllowed=y . diakses pada tanggal 24 maret 2021 Rachman, aby. 2020. Terapi Ccahaya Untuk Insomnia. https://www.sehatq.com/artikel/terapi-cahaya-untuk-insomnia-cara-kerja-dankeuntungannya . diakses pada tanggal 24 maret 2021 Rianti, E. D. D. dan A. S. (2020). EFEK PAPARAN INFRA MERAH DEKAT PADA SEL ADIPOSIT DENGAN MENGGUNAKAN STUDI INVITRO Oleh. Jurnal Ilmiah Pendidikan Eksakta, VI(3), 285–300. Strala-Delicakova, M., & Tausanov, M. (2017). Icterus neonatorum. Medicinski Glasnik, 10(1), 39–43. https://doi.org/10.1172/jci100352 Yustika, G. P., Santoso, E. B., Hadi, C., & Sumartiningsih, S. (2020). Manfaat Vitamin D untuk Pemain Sepak Bola : Mini Literature Review. Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 10(1), 13–18. https://doi.org/10.15294/miki.v10i1.18426



17