Kelompok 9 (18 February 2022) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Konsep Dasar Bumi Antariksa dan Kimia SD “Peristiwa Gerhana dan Sistem Kalender”



Oleh : Kelompok 9 Abdul Hamid (20129238) Riza Amalia Fitri (20129340) Siti Nur Anisa Putri (20129077) Dosen Pengampu : Atika Ulya Akmal,S.Pd, M.Pd PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2022



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Peristiwa Gerhana dan Sistem Kalender”. Shalawat beserta salam, tidak lupa pula kami sampaikan kepada baginda Rasulullah SAW, karena berkat usaha beliau kita semua dapat menikmati indahnya islam dan ilmu pengetahuan yang kita rasakan pada saat ini. Dalam kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :   



Ibu Atik Ulya Akmal, S.Pd., M.Pd, dosen pengampu yang telah memberikan arahan dan bantuan terhadap penyusunan makalah ini. Orang tua yang telah membantu baik dalam segi moril dan materil. Dan pihak yang telah membantu bersama-sama menyusun pembuatan makalah ini.



Terlepas dari semua itu, Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga dapat menjadi acuan dan pembelajaran bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Semoga makalah yang telah penulis susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Padang, 18 Februari 2022



Kelompok 9



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii DAFTAR ISI .....................................................................................................................……iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...............................................................................................................2 C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Proses Gerhana ....................................................................................................................3 1. Gerhana Matahari ..........................................................................................................3 2. Gerhana Bulan .............................................................................................................9 B. Sistem Kalender ............................................................................................................... 12 1. Sejarah Kelender Masehi ............................................................................................12 2. Kelender Hijriah ..........................................................................................................14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................................................17 B. Saran ..............................................................................................................................17 Daftar Pustaka



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Fenomena astronomis secara umum telah berlangsung secara rutin jauh lebih panjang dari usia peradaban manusia, yang berkaitan dengan periode orbit bulan dan periode orbit Bumi mengelilingi Matahari. Sebagai salah satu contoh realita ilmiah dari keteraturan gerak Bumi dan Bulan dalam mengelilingi Matahari yang bersifat pasti, dimana gerak bumi dan bulan dalam peredaranya mengelilingi matahari pada saatnya akan terjadi gerhana yaitu saat Matahari, Bulan dan Bumi berada pada satu bujur Astronomis. Pengaruh gerak benda langit yakni Matahari dan Bulan, membawa yang sangat besar pada Bumi salah satunya yakni berpengaruh pada penentuan praktek ibadah umat muslim, baik dalam penentuan awal bulan, waktu salat, penentuan arah kiblat, hingga penentuan terjadinya gerhana Bulan dan gerhana Matahari. Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana Matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, atau gerhana bulan saat sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain. Salah satu fenomena alam yang terjadi selama berpuluh-puluh tahun sekali di suatu wilayah adalah fenomena atau peristiwa gerhana matahari yang merupakan fenomena alam yang menakjubkan. Kalender adalah refleksi tentang system terapan waktu yang berfungsi untuk menandai peristiwa-peristiwa penting yang telah atau akan terjadi. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan pernah terlepas dari adanya kalender karena setiap kegiatan yang kita lakukan pasti akan berpatok pada penanggalan. Kita sebagai pengguna penanggalan, tentunya kita harus mengetahui awal mula penanggalan itu ada. Dengan mengetahui hal tersebut, tentunya kita akan lebih menghargai yang namanya waktu dan kita mengenal tokoh-tokoh yang telah berjasa baik dalam kalender Masehi maupun kalender Hijriyah. 1



B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Gerhana ? 2. Bagaimana proses gerhana matahari dan gerhana bulan? 3. Bagaimana Sejarah Kelender Masehi dan Hijriah?



C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui Pengertian Gerhana 2. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan 3. Agar mengetahui perbedaan Kelender Masehi dan Hijriah



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Proses Gerhana Gerhana adalah fenomea astronomi yang terjadi sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Gerhana dibagi menjadi dua yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari. Terjadinya gerhana adalah karena sifat dari pergerakan benda langit berupa bumi dan bulan dalam posisinya terhadap matahari. Kita mengetahui bahwa bumi ini bulat dan berada di angkasa. Ia beredar mengelilingi matahari sambil berputar pada sumbunya. Lama bumi mengelilingi matahari adalah satu tahun atau tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik (356,24220 hari). Lama bumi berputar pada sumbunya rata-rata 24 jam (sehari semalam). Perjalanan keliling bumi mengitari matahari itu bentuknya elips. Lingkaran lintasan keliling bumi mengitari matahari itu disebut ekliptika. Gerhana Terbagai menjadi 2 yaitu: 1. Gerhana Matahari a. Pengertian Gerhana Matahari Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. Gerhana matahari merupakan suatu keadaan di mana pada waktu matahari menyinari bumi, matahari tersebut tiba-tiba tertutup oleh bulan yang juga berotasi mengelilingi bumi. Dengan kata lain gerhana matahari adalah kejadian di mana matahari tertutup oleh bulan karena pada saat itu posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Sehingga ketika gerhana matahari tersebut terjadi, kondisi bumi akan gelap gulita. Meskipun gerhana matahari ini terjadi pada pasi hari, sing hari atau sore hari, namun kondisi bumi akan seperti malam hari karena tidak adanya cahaya matahari yang menyinari bumi. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri ketika terjadinya gerhana matahari. 5 Namun terjadinya matahari ini biasanya



3



hanya di beberapa wilayah tertentu dan kondisi bulan menutupi matahari ini hanya berlangsung beberapa menit saja. Meskipun hanya beberapa menit saja, namun momen berharga ini sering kali disambut meriah oleh banyak orang. Hal ini karena orang-orang hanya akan menemukan gerhana matahari ini sekitar puluhan bahkan ratusan tahun mendatang. Gerhana matahari merupakan momen langka yang selalu disambut meriah oleh siapa saja yang akan melihatnya. Momen gerhana bulan meskipun hanya berlangsung beberapa menit saja namun kedatangannya sangat menakjubkan dan banyak dinanti-nantikan semu masyarakat di suatu negara yang akan terjadi gerhana matahari tersebut. Bahkan ratusan bahkan ribuan masyarakat mau menunggu saat-saat datangnya gerhana matahari ini hingga berjam-jam lamanya. Tidak hanya cukup itu, banyak warga yang rela berangkat lebih dahulu ke tempat yang strategis demi mendapatkan tempat untuk melihat secara jelas dan secara nyata prosesi berlangsungnya gerhana matahari. Bahkan ada pula turisturis asing yang rela datang dari negara yang letaknya jauh ke negara yang mengalami gerhana matahari tersebut hanya demi melihat proses tertutupnya matahari oleh bulan ini. Hal ini sesuatu yang menandakan bahwa gerhana matahari ini sungguhlah istimewa. b. Jenis-jenis Gerhana Matahari Secara umum, gerhana matahari dapat dibedakan menjadi empat jenis. Hal ini di dasarkan pada fase-fase terjadinya gerhana matahari. Empat jenis gerhana matahari ini saling berkaitan atau bersambung antara satu dengan yang lainnya. Berikut adalah jenisjenis gerhana matahari yang terbagi menjadi empat: 1) Gerhana matahari total Gerhana matahari total ini terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada saat itu piringan bulan terlihat sama besar atau bahkan lebih besar dari piringan matahari . ukuran piringan matahari dan juga piringan bulan sendiri berubahubah. Hal ini tergantung pada masing-masing jarak bumi dengan bulan dan juga jarak bumi dengan matahari.



4



Sumber:https://www.kompas.com/sains/image/2021/03/29/190200623/ apa-perbedaan-gerhanamatahari-totaldan-gerhana-matahari-cincin-?page=1



2) Gerhana matahari sebagian Gerhana matahari sebagian ini terjadi apabila piringan bulan di saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari saja. Pada fase gerhana ini selalu ada bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan.



Sumber:https://www.idntimes.com/science/experiment/izza-namira1/gerhana-matahari-sebagian-21-juni-2020- ini



3) Gerhana matahari cincin Gerhana matahari cincin ialah gerhana matahari yang terjadi apabila piringan bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari. Gerhana jenis ini terjadi apabila ukuran piringan bulan lebih kecil daripada piringan matahari. Sehingga ketika piringan bulan berada di depan piringan matahari, tidak semua piringan matahari akan tertutup oleh piringan dari bulan. Dan bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan ini berada di sekeliling piringan bulan sehingga terlihat menyerupai cincin yang bercahaya. Itu sebabnya gerhana ini dinamakan gerhana matahari cincin.



Sumber:https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191224120439-199-459580/ peneliti-ingatkan-bahayamelihat-gerhana-matahari-cincin



6



4) Gerhana matahari hibrida Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang bergeser antara gerhana matahari total dan juga gerhana matahari cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana matahari total, sementara pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana matahari cincin. Gerhana hibrida ini relatif jarang terjadi.



Sumber:https://sains.kompas.com/read/2013/11/03/1924249/ Gerhana.Matahari.Hibrid.Bagaimana.Bisa.Terjadi.



c. Proses Terjadinya Gerhana Matahari Proses terjadinya gerhana matahari ini ada beberapa tahap. Sebelumnya akan dijelaskan mengapa posisi matahari, bumi, dan juga bulan bisa satu garis lurus. Hal ini karena bumi berevolusi mengitari matahari, dan bulan yang berkedudukan sebagai satelit bumi bergerak mengitari bumi setiap harinya atau yang dinamakan revolusi bulan. Karena sama-sama berputar atau berevolusi mengelilingi targetnya masingmasing, maka bisa saja suatu saat ketiganya berada dalam satu garis lintasan yang lurus. Hal ini karena revolusi bulan terhadap bumi pun mempunyai lintasannya sendiri, sehingga gerhana matahari yang terjadi ini tidak melulu di suatu tempat, namun berganti-gantian tempat. Pada saat matahari, bulan, dan bumi ini berada pada satu garis lurus, saat itu bulan tengah melintas di antara matahari dan juga bumi. Maka untuk beberapa saat, cahaya matahari yang menuju ke bumi akan terhalang oleh bayangan bulan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Dan ketika fase total itu terjadi yakni bulan menutupi matahari, maka akan tampak korona matahari yang seperti menjulur dari pinggir bagian yang ditutupi oleh bulan tersebut. Gerhana matahari sendiri ketika akan menuju total maka melalui beberapa tahapan terlebih dahulu yaitu: 1) Awalnya ketika detik-detik dan belum terjadi apa-apa, kita akan merasakan dan melihat bahwa langit biru yang cerah akan sedikit tampak redup seperti kehilangan satu level kecerahannya.



7



2) Kemudian ketika akan memulai proses gerhana, akan datang bayangan hitam yang perlahan-lahan menuju matahari. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah bayangan bulan yang akan menutupi matahari tersebut. 3) Selanjutnya bayangan bulan yang terlihat berwarna hitam yang baru saja kelihatan berukuran kecil tersebut akan semakin besar dan akan semakin menutupi matahari yang bersinar dengan terang sehingga matahari perlahan lahan akan tampak menyabit. 4) Setelah itu matahari yang sudah menyabit tersebut akan semakin tertutup hingga bayangan hitam tersebut menutup seluruh matahari. Nah, fase inilah yang dikenal dengan istilah gerhana matahari total. Pada tahap atau fase inilah seluruh permukaan bumi yang dilintasi bulan tersebut akan menjadi gelap gulita seperti malam hari dengan tiba-tiba. Namun gelap ini pun hanya terjadi beberapa menit saja. Pada fase ini juga ketika kita melihat ke matahari maka matahari hanya akan terlihat pinggirannya saja atau terlihat bagian koronanya yang seperti menjulur-julur. Pada fase ini juga sinar radiasi matahari yang sampai bisa dirasakan ke bumi akan sangat berbahaya. Sinar radiasi ini akan bisa mengenai mata ketika kita dengan mata telanjang atau kacamata biasa melihat proses gerhana tersebut dengan mata telanjang dan tanpa pengaman khusus sama sekali. Maka dari itu, bagi orang-orang yang ingin menyaksikan gerhana matahari secara langsung harus menggunakan kacamata anti radiasi agar nantinya mata dari si penglihat tersebut bisa terlindungi. 1) Setelah melewati fase gerhana matahari total, maka secara perlahan-lahan bayangan bulan yang berwarna hitam tersebut akan meninggalkan matahari dan matahari akan tampak seperti menyabit kembali. 2) Setelah matahari menyabit untuk kedua kalinya, maka bayangan bulan yang berwarna hitam tersebut semakin lama akan semakin hilang, sehingga matahari akan kembali bersinar tanpa dihalangi oleh satu apa pun. Dan pada waktu yang seperti ini kondisi di bumi sudah menjadi terang seperti semula dan manusia sudah bisa lagi merasakan hangatnya terpaan sinar matahari.



8



Penjelasannya:



1) Bumi berputar mengelilingi matahari, disaat bersamaan bulan berputar mengelingi bumi. pada satu waktu tertentu, ketiga benda langit ini berada pada satu titik lurus yang menyebabkan sinar matahari terhalang bulan. yang menyebabkan gerhana matahari total di sebagian wilayah bumi. dalam hal ini di Indonesia. 2) Penumbra, adalah bayangan samar matahari yang tertutupi bulan. bayangan ini bersifat tipis jadi tidak terlalu gelap, diameternya memang besar, namun tidak fokus dan bukan gerhana matahari total. 3) Umbra, ini adalah bayangan inti atau fokus dari bulan yang menenghalangi matahari. Kenapa bayangan umbra ini kecil, ya karena perbedaan diameter matahari dan bulan yang berbeda jauh. bulan sangat kecil. catatan, gambar diatas tidak dalam skala yang benar. Itulah fase-fase atau prosesi terjadinya gerhana matahari dari awal hingga akhir. Jadi gerhana matahari ini dari awal atau detik-detik tertutupnya matahari oleh bayang bulan hingga hilangnya bulan dan menjauhi matahari ini bila ditotal akan memakan waktu cukup lama meskipun gerhananya sendiri hanya membutuhkan beberapa menit saja. Namun seberapa pun lamanya terjadinya gerhana matahari ini, yang pasti gerhana matahari mampu menyihir sebagian penduduk bumi untuk terkagumkagum melihat fenomena alam yang sangat menakjubkan tersebut. d. Cara mengamati gerhana mata hari dengan aman Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari Matahari) dapat membahayakan, karena mengakibatkan kerusakan permanen retina mata akibat radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Selain itu, ada pula cara-cara lainnya yang dapat dilakukan untuk melihat gerhana matahari ini dengan tetap aman. 1) Menggunakan kacamata khusus anti radiasi 2) Menggunakan Teleskop 3) Melihat gerhana matahari melalui siaran televise



2. Gerhana Bulan Gerhana Bulan, dimana matahari, bumi dan bulan berada dalam satu garis, maka lintasan proyeksi matahari, bumi dan bulan, mengalami gerhana bulan dimana jika dilihat dari bumi bulan akan tertutup oleh bayangan bumi. 9 a. Penyebab terjadinya gerhana bulan



Gerhana bulan adalah sebuah peristiwa alam dimana cahaya matahari yang jatuh ke bulan terhalang oleh bumi. Ini terjadi saat kedudukan bumi berada satu garis lurus dengan matahari dan bulan. Gerhana bulan hanya bisa terjadi saat bulan purnama karena bumi akan menutupi bulan yang berukuran jauh lebih besar dan memiliki jarak yang relatif dekat. Gerhana bulan bisa terjadi dalam waktu yang lumayan lama, yaitu sekitar 5 - 6 jam. Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. b. Jenis – jenis Gerhana Bulan 1) Gerhana Bulan Total Jika saat fase gerhana maksimum gerhana, keseluruhan Bulan masuk ke dalam bayangan inti / umbra Bumi, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan total. 13 Gerhana bulan total ini maksimum durasinya bisa mencapai lebih dari 1 jam 47 menit.



10



Sumber: http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/proses-terjadinya-gerhana-bulan-dan-jenis-gerhana-bulan



2) Gerhana Bulan Sebagian Jika hanya sebagian Bulan saja yang masuk ke daerah umbra Bumi, dan sebagian lagi berada dalam bayangan tambahan / penumbra. Bumi pada saat fase maksimumnya, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan sebagian.



Sumber:https://www.kibrispdr.org/dwn-4/macam-macam-gerhana-bulan-dan-gambarnya.html



3) Gerhana Bulan Penumbral Total Pada gerhana bulan jenis ke- 3 ini, seluruh Bulan masuk ke dalam penumbra pada saat fase maksimumnya. Tetapi tidak ada bagian Bulan yang masuk ke umbra atau tidak tertutupi oleh penumbra. Pada kasus seperti ini, gerhana bulannya kita namakan gerhana bulan penumbral total.



Sumber: https://langitselatan.com/2020/06/04/gerhana-bulan-penumbra-6-juni-2020-dari-indonesia/ 14 d.



4) Gerhana Bulan Penumbral Sebagian Gerhana bulan jenis terakhir ini, jika hanya sebagian saja dari Bulan yang memasuki penumbra, maka gerhana bulan tersebut dinamakan gerhana bulan penumbral sebagian. Gerhana bulan penumbral biasanya tidak terlalu menarik bagi pengamat. Karena pada gerhana bulan jenis ini, penampakan gerhana hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan purnama biasa.



11



Sumber:https://www.digtara.com/nasional/bmkg-hari-ini-gerhana-bulan-penumbra-dapat-diamati-di-seluruhwilayahindonesia/



B. Kelender Masehi dan Hijriah 1. Kalender Masehi a. Sejarah Kelender Masehi Kata Masehi (disingkat M) dan Sebelum Masehi (disingkat SM) berasal dari bahasa Arab (‫ يح س م ال‬,(yang berarti "yang membasuh," "mengusap" atau "membelai." (lihat pula Al-Masih). Kata ini dalam terjemahan Alkitab bahasa Arab dipakai untuk istilah bahasa Ibrani "Mesiah" atau "Mesias" yang artinya "Yang diurapi". Kalender Masehi atau Anno Domini (AD) dalam bahasa Inggris adalah sebutan untuk penanggalan atau penomoran tahun yang digunakan pada kalender Julian dan Gregorian. Era kalender ini didasarkan pada tahun tradisional yang dihitung sejak kelahiran Yesus dari Nazaret. Masehi dihitung sejak hari tersebut, sedangkan sebelum itu disebut Sebelum Masehi atau SM. Perhitungan tanggal dan bulan pada Kalender Julian disempurnakan pada tahun pada tahun 1582 menjadi kalender Gregorian. Penanggalan ini kemudian digunakan secara luas di dunia untuk mempermudah komunikasi. Pada hampir 16 abad pertama, kalender Masehi berlaku menurut sitem Yustinian yang menghitung masa satu tahun (masa perjalanan semu Matahari dari titik Aries hingga 15 kembali ke titk itu lag) adalah 365,25 hari. Untuk meng atasi angka pecahan sebesar 0,25 hari pertahun, dibuatlah tahun pendek (basitah, common year) dan tahun panjang (kabisah, leap year). Tahun pendek umurnya 365 hari, sedangkan tahun panjang umurnya 366. urutannya diatur menurut suatu siklus yang terdiri dari empat tahun. Urutan 1, 2, dan 3 adalah tahun pendek, sedangkan urutan 4 adalah tahun Panjang. Sesudah hampir 16 abad digunakan, sistem Yustinian kebenarannya mulai diragukan karena Matahari sudah mencapai titik Aries beberapa hari sebelum tanggal 21 Maret berdasarkan saran dari Klafius, Paus Gregorius XIII kemudian melakukan koreksi untuk mempertajam akurasinya dengan :



12



Pertama, memotong tanggal sebanyak 10 hari pada tanggal 4 Oktober 1582. Ketika itu Paus Gregorius XIII menetapkan bahwa esok harinya bukan tanggal 5 Oktober, tetapi 15 Oktober. Dengan percepatan 10 hari maka tanggal 21 Maret tahun berikutnya tiba ketika Matahari berada di titik Aries. Kedua, memberlakukan masa siklus tahun yang 0.00075 hari pertahun. Tetapi dalam 400 tahun akumulasi selisih tersebut menjadi 3 hari. Karena itu pada setiap 400 tahun berikutnya sistem Gregorian melakukan pemotongan tanggal sebanyak 3 hari. Caranya ialah dengan membasitahkan tahun kabisah pada tahun ratusan yang tidak habis dibagi 400, yakni 1700, 1800, 1900, 2100 dan seterusnya. Jadi sejak lewatnya tahun 1900, total koreksi Gregorian sudah mencapai 13 hari. Menurut penelitian terbaru, panjang masa satu tahun Matahari adalah 365,2422 hari. Terdapat selisih sebesar 0,0003 hari pertahun dengan hitungan versi Gregorian. Selisth tersebut dalam jangka waktu 3334 tahun akan menjadi 1 hari. b. Sistem penanggalan kelender masehi Kalender Masehi atau kalender Kristen yang berlaku sekarang adalah sistem kalender yang menjadikan pergerakan Matahari sebagai acuan perhitungannya (syamsiah atau solar system). Peredaran semu Matahari di sepanjang lingkaran Ekliptika yang dimulai pada saat Matahari berada di titik Rasi Aries ( Buruj Haml) sampai kembali ke titik itu lagi, yang berlangsung selama 365 hari lebih dijadikan dasar dalam sistem kalender Masehi untuk menentukan masa satu tahun. Matahari berada di titik Aries (Haml) pada setiap tanggal 21 Maret. Oleh karena itu, Maret pada mulanya dihitung sebagai bulan pertama, April bulan kedua, Mei bulan ketiga, dan seterusnya. Perubahan urutan bulan jadi sebagaimana yang ada sekarang, terjadi ketika Lembaga Perwakilan Rakyat Yunani bersidang untuk pertama kalinya pada bulan Januari. Perhitungan penanggalan semacam ini sebenarnya sudah ada jauh sebelum Nabi Isa Al Masih belum lahir. Hanya saja di kemudian hari diadakan pembaruan terhadap penaggalan tersebut sehingga menjadikan tahun kelahiran Nabi Isa sebagai tahun pertama. Oleh karena itu, penanggalan ini disebut sebagai kalender masehi karena dinisbatkan pada Al Masih. Ketentuan umum mengenai penaggalan masehi antara lain: 1 tahun Masehi = 365 hari (Basithah) dengan Pebruari = 28 hari atau 366



13



hari (Kabisat) dengan Pebruari = 29 hari Tahun Kabisat adalah bilangan tahun yang habis dibagi 4 (mis.1992, 1996, 2000, 2004), Kecuali bilangan abad yang tidak habis dibagi 4 (mis. 1700, 1800, 1900, 2100 dst), selain itu adalah Basithah. 1 siklus = 4 tahun (1461 hari) Penyesuaian akibat anggaran Gregorius sebanyak 10 hari sejak 15 Oktober 1582 M, serta penambahan 1 hari pada sctiap bilangan abad yang tidak habis dibagi 4 sejak tanggal tersebut, sehingga sejak tahun 1900 sampai 2099 ada penambahan koreksi 13 hari (10 + 3). 2. Kelender Hijriah a. Sejarah kelender Hijriah Kalender Hijriyah adalah kalender yang terdiri dari dua belas bulan kamariyah, setiap bulan berlangsung sejak penampakan pertama bulan sabit hingga penampakan berikutnya (29 hari atau 30 hari). Kalender hijriyah digunakan umat Islam untuk kaitan ibadah. Dalam kalender ini, sebuah hari dimulai ketika terbenam matahari yang ditandai dengan m unculnya hilal di ufuk barat pada waktu magrib. Kalender Hijriyah yang terdiri dari 12 bulan dengan masa satuannya 354 hari, 8 jam, 48 menit, 35 detik atau 354,3670694 hari. Sementara itu bulan-bulannya bergantiganti antara 29 hari dan 30 hari. Terdapat beberapa ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang kalender Hijriyah, diantaranya adalah : 1) QS. At-Taubah 9: Ayat 36 Yang artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan Bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orangorang yang takwa." 2) QS Yunus ayat 5 Yang artinya: “"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada orang-orang yang mengetahui.” Pada masa pra Islam, belum dikenal penomoran tahun, sebuah tahun ditandai dengan nama suatu peristiwa. Misalnya tahun gajah yaitu tahun ketika baginda Nabi saw. dilahirkan.



14



Pada waktu itu terjadi penyerbuan Ka’bah oleh pasukan bergajah yang dipimpin oleh raja Abrahah sehingga dinamakan tahun gajah. Tatkala Islam hadir, penanggalan masih ditetapkan berdasarkan kejadian-kejadian suatu peristiwa. Tahun pertama hijrahnya Nabi saw. dinamakan tahun izn (izin) yaitu tahun diizinkannya untuk berhijrah. Tahun kedua disebut tahun amr (perintah) yaitu tahun diperintahkannya untuk berperang, dan sampai tahun kesepuluh disebut tahun wada’. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab (tahun 17 H) awal kalender islam ditentukan dan dilakukan penomoran serta dinamakan kalender Hijriyah. Khalifah Umar bin Khattab memerintahkan untuk menetapkan Hijriah sebagai dasar penanggalan Islam. Kalender ini terbentuk setelah diadakan musyawarah dengan para sahabat guna menanggapi surat yang disampaikan gubernur Abu Musa Al-Asy’ari. Akhirnya sebuah kesepakatan dicapai dengan menghitung al-Manak Islam yang dimulai dari Hijrah Nabi SAW dari Mekkah ke Madinah. Dalam hal ini tidak ada perbedaan pendapat mengenai tanggal Nabi SAW Hijrah dan ini berebeda dengan tanggal kelahiran Nabi SAW yang mereka berbeda pendapat. Khalifah Umar memang tidak menetapkan standar al manak Islam dari kelahiran dan kematian Nabi Muhammad SAW. Meskipun tanggal kematian Nabi Muhammad mempunyai ketentuan yang pasti namun alangkah tidak etis jika peristiwa yang menyedihkan itu menjadi awlanya suatu era Islam. b. Sistem penanggalan kelender Hijriah Penanggalan hijriah ini berdasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi, yakni masa diantara dua ijtimak yang berurutan atau satu bulan sinodis. Penanggalan ini didasarkan pada perhitungan (hisab). Satu kali edar lamanya 29 hari 12 jam 44 menit 2.5 detik. Pada setiap satu tahun terdapat 12 bulan, bulan-bulan ganjil ditentukan umumnya 30 hari, sedangkan bulan-bulan genap seumur 29 hari, maka dengan demikian setiap 1 tahun berumur 345 hari, kecuali umur tahun kabisat pada umumnya ditetapkan 355 hari dengan tambahan 1 hari yang terletak pada bulan dzulhijjah, sehingga menjadi 29 hari. Untuk menghindari terjadinya pecahan, maka diciptakanlah tahun-tahun kabisat dan basithah dengan ketemtuan setiap 30 tahun terdapat 11 tahun kabisat (panjang = berumur 355 hari) dan 19 tahun basithah (pendek = berumur 354 hari).



15



Tahun-tahun kabisat jatuh pada urutan 2,5,7,10,13,15,18,21,24,26,29 sebagaimana dalam ungkapan dengan angka-angka jumali. Selain urutan tersebut merupakan tahun basithah. Kaidah umum 1 tahun hijriah = 354 hari(basithah), dzulhijjah = 29 hari = 355 hari(kabisat) dzulhijjah 30 hari. 1 daur = 30 tahun = 10631 hari Tahun-tahun kabisat jatuh pada urutan tahun ke 2,5,7,10,13,15,18,21,24,26,29 (tiap 30 tahun) Dari huruf 30 hijaiyah, yang mana bila pada huruf tersebut terdapat titiknya maka menandakan tahun kabisat, selaras dengan urutannya. Dalam sistemperhitungan ini didasarkan pada Slamet bulan mengelilingi bumi dari ijtima’ satu dengan ijtima’.



16



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Gerhana adalah fenomea astronomi yang terjadi sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Gerhana dibagi menjadi dua yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari. Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. Secara umum, gerhana matahari dapat dibedakan menjadi empat jenis. Hal ini di dasarkan pada fase-fase terjadinya gerhana matahari. Empat jenis gerhana matahari ini saling berkaitan atau bersambung antara satu dengan yang lainnya. Kalender Masehi atau kalender Kristen yang berlaku sekarang adalah sistem kalender yang menjadikan pergerakan Matahari sebagai acuan perhitungannya (syamsiah atau solar system), dimana 1 tahun terdiri dari 365 hari untuk tahun bashitah dan 366 hari untuk tahun kabisat. Sistem penanggalan masehi menggunakan perhitungan Yusinian yang pada akhirnya dirubah lagi karena koreksi dari Gregorian. Kalender Hijriyah adalah kalender yang terdiri dari dua belas bulan kamariyah, setiap bulan berlangsung sejak penampakan pertama bulan sabit hingga penampakan berikutnya. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab (tahun 17 H) awal kalender islam ditentukan dan dilakukan penomoran serta dinamakan kalender Hijriyah. B. Saran Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga dapat menjadi acuan dan pembelajaran bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Semoga makalah yang telah penulis susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



17



Daftar Pustaka



Wardana, I. P. H., Pertama, P. P. G. P., & Wibawa, M. S. (2018, October). Virtual Reality Simulasi Gerhana Bulan Dan Gerhana Matahari Berbasis Android. In Seminar Multimedia & Artificial Intelligence (Vol. 1, pp. 87-92). Khasanah, I., Astuti, R. K., & Fatkhurrohman, M. A. (2018). Penggunaan Alat Peraga Gerhana Bulan untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Kersana. JPMP (Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti), 2(1 ARDHILES PRATAMA, P. U. T. R. A. (2013). Aplikasi Pembelajaran Gerhana Matahari dan Bulan (Doctoral dissertation, UPN" Veteran" Yogyakarta). Azhari, Susiknan. 2011. Ilmu Falak: Perjumpaan Khasanah Islam dan Sains Modern. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. Hambali, Slamet. 2011. Al Manak Sepanjang Masa: Sejarah Sistem Penanggalan Masehi, Hijriyah dan Jawa. Semarang: Program Pascasarjana IAIN Walisongo. Izzuddin, Ahmad. 2015. Sistem Penanggalan. Semarang : CV Karya Abadi Jaya. Jani, Mohammad Faizal Bin. Ilmu Falak: Fi Ithna Asyara Syahran. Malaysia.