Kelompok Bahasa - Singkatan Dan Akronim [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENULISAN SINGKATAN DAN AKRONIM



Disusun oleh : Nandiar Yandika Dwiprada



2115012031



Dessy Permatasari



2155012001



Ahmad Jundi Adzkia



2115012053



Nabila Handayani



2115012013



Muhammad Mahdi Pamungkas



2155012007



Ade Juniarto



2115012015



Rafli Alhaqi Anhuma Turaya



2115012005



Angkatan 2021-2022 Universitas Lampung



KATA PENGANTAR Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang membangun kesempurnaan makalah ini



Cilegon, Oktober 2021



Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................



i



DAFTAR ISI....................................................................................................



ii



BAB I



PENDAHULUAN............................................................................



1



1.1 Latar Belakang...........................................................................



1



1.2 Rumusan Masalah......................................................................



2



1.3 Tujuan Pembahasan....................................................................



3



1.4 Manfaat Pembahasan..................................................................



3



KAJIAN TEORI..............................................................................



4



2.1 Pengertian Singkatan..................................................................



4



2.2 Pengertian Akronim...................................................................



5



2.3 Permasalahan Akronim dan Singkatan......................................



8



III PENUTUP...................................................................................



10



3.1 Kesimpulan................................................................................



10



3.2 Saran...........................................................................................



11



DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................



12



BAB II



BAB



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan dan bahasa nasional di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahasa ini memiliki fungsi yang sangat dominan dalam segala aspek di dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana, Bahasa ini harus dipelajari, dikembangkan, dan dioptimalkan penggunaannya maupun fungsinya. Bahasa indonesia pada umumnya juga di gunakan di berbagai media seperti media cetak berbentuk koran, majalah surat kabar hingga media elektronik seperti handphone ataupun television.  Bahasa Indonesia telah di kenal dan sudah umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan bahasa indonesia juga terdapat beberapa istilah dan bentuk-bentuk bahasa yang dirubah. Tidak terlebih dalam tataran morfologi bahasa indonesia muncul berbagai gejala fenomena  berbahasa seperti penggunaan kata



yang



disingkat



ataupun



dipendekkan. Hasil proses pemendekan biasanya dibedakan atas penggalan, singkatan, dan akronim. Bahasa yang sudah akronim dihasilkan dari proses terjadinya pemendekan. Seperti yang diungkapkan oleh Chaer (2003:191) pemendekan adalah proses penanggalan bagian-bagian leksem atau gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk singkat, tetapi maknanya tetap sama dengan makna bentuk utuhnya. Singkatan adalah sebuah kata dari hasil menyingkat yang berupa huruf atau gabungan huruf, sementara akronim merupakan gabungan huruf, suku kata, atau bagiankata yang ditulis dan dilafalkan. Singkatan dan akronim memiliki bentuk yang begitu beragam serta memiliki pola pembentuk yang merupakan pemedekan kata. Dapat diamati, bahwa pembentukkan singkatan dan akronim yang beragam maka hasil katanya pun akan beragam. Singkatan dan akronim dapat dibedakan dari cara pelafalannya. Akronim merupakan kata yang disebut mengandung makna yang sebenarnya. Sementara, singkatan tidak dan lebih cendrung dibaca perhuruf.



1



Singkatan dengan akronim juga dapat dibedakan dengan dilihat dari tat acara penulisannya. Pada saat ini aturan penulisan singkatan dan akronim telah dibedakan dari cara penulisannya, dimana saat ini penulisan singkatan dan akronim diaatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Pedoman ini telah diresmikan menggantikan pedoman ejaan yang disempurnakan sejak tahun 2016. Pembentukan akronim tentu tidak sekadar dibentuk secara asalasalan. Pembentukan akronim harus memerhatikan kesesuaian dengan kaidah fonotaktik bahasa yang bersangkutan. Kaidah fonotaktik menurut Kridalaksana (2008:64-65) merupakan urutan fonem dalam suatu bahasa. Pembentukan akronim tersusun atas kombinasi konsonan dan vokal yang terpadu dan serasi sehingga dapat dilafalkan layaknya kata-kata pada umumnya. Penggunaan akronim menciptakan variasi bahasa yang menarik. Pemanfaatan akronim tidak hanya digunakan dalam instansi swasta dan pemerintahan. Namun, dijumpai dalam berbagai media khususnya media cetak (koran). Kompas adalah salah satu media cetak yang sering menggunakan akronim dalam penulisan artikel. Surat kabar Kompas memuat berita nasional yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan surat kabar lokal.



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan singkatan? 2. Bagaimana bentuk bentuk singkatan dalam EYD? 3. Bagaimana proses singkatan dalam penulisan bahasa Indonesia 4. Apa yang dimaksud dengan akronim? 5. Bagaimana bentuk bentuk akronim dalam EYD? 6. Bagaimana proses akronim dalam penulisan bahasa Indonesia



2



1.3 Tujuan Pembahasan 1. Mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan menjelaskan bentuk bentuk akronim dan singkatan dalam penggunaan bahasa Indonesia berdasarkan proses pembentukannya 2. Menjelaskan perbedaan singkatan dan akronim 3. Mengetahui lebih dalam tentang singkatan dan akronim 1.4 Manfaat Pembahasan Dalam pembahasan yang berjudul “Penulisan Singkatan dan Akronim “ ini adalah deskripsi tentang pembentukan singkatan dan akronim dalam penulisan berdasarkan EYD. Sehingga pembaca mendapat penjelasan secara sistematis, terstruktur dan kompleks terkait judul makalah ini. Serta pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai bentuk bentuk singkatan dan akronim bahasa Indonesia



3



BAB 2 KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Singkatan Menurut KBBI singkatan adalah hasil menyingkat (memendekkan) yang berupa huruf atau gabungan huruf. Secara umum, singkatan adalah salah satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf maupun yang tidak dieja huruf demi huruf. Penggunaan singkatan dalam Bahasa Indonesia tidak hanya dalam kata atau kalimat saja, namun ada juga gabungan



yang berupa huruf dan angka atau yang disebut dengan numeronim.



Berikut beberapa pola bentuk singkatan : a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat Singkat bentuk ini dapat berupa huruf di awal kata saja ataupun gabungan dari beberapa huruf dari kata tersebut. Singkatan ini menggunakan tanda titik disetiap pemisah huruf dari hasil singkatannya. W.R. Supratman



= Wage Rudolf Supratman



M.B.A.



= master of business administration



S. Ars.



= sarjana arsitektur



Sdr.



= saudara



b. Singkatan nama lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen. Singkatan bentuk ini menggunakan huruf kapital. Bentuk pola singkatan ini diambil dari setiap huruf awal saja dan tidak menggunakan titik dalam penulisannya. UNILA



= Universitas Lampung



PSSI



= Persatuan Sepak Bola Indonesia



NKRI



= Negara Kesatuan Republik Indonesia



4



c. Singkatan umum yang terdiri dari gabungan kata Singkatan bentuk ini menggunakan titik untuk memisahkan hasil yang disingkat dan ditulis dengan huruf kecil. hlm.



= halaman



yth.



= yang terhormat



dst.



= dan seterusnya



d. Singkatan umum yang terdiri dari huruf depan Singkatan, yang merupakan hasil dari singkatan huruf pertama setiap kata. Itu ditulis dalam huruf kecil dan menggunakan titik untuk setiap huruf. a.n.



= atas nama



s.d.



= sampai dengan



u.p.



= untuk perhatian



e. Singkatan lambang kimia, ukuran, besaran, dan timbangan Penulisan singkatan bentuk ini tidak diikuti oleh tanda titik. Cu



= kuprum



cm



= sentimeter



kVA



= kilovolt-ampere



2.2 Pengertian Akronim Menurut KBBI Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Berbeda dengan singkatan yang merupakan kependekan dari gabungan huruf, akronim terbentuk dari beberapa unsur (huruf ataupun suku kata). Akronim biasanya digunakan untuk menyingkat nama suatu badan, lembaga, hingga organisasi, penyingkatan menggunakan akronim berfungsi untuk memudahkan pembacanya agar tidak mengalami kesulitan saat membacanya serta dapat juga digunakan untuk menghindari pemborosan kata, dengan kata lain menggunakan akronim dapat menciptakan bacaan yang efektif namun mudah dibaca dan dipahami. Untuk



5



penulisannya, akronim dapat ditulis dengan huruf kapital maupun biasa bergantung pada konteks teks terkait (kondisional). Adapun beberapa pengertian akronim menurut para ahli: -



Ni Kadek Juliantari, dkk dalam buku COVID-19: Perspektif Susastra dan Filsafat (2020), akronim adalah gabungan huruf awal, suku kata, ataupun gabungan keduanya, yang diperlakukan sebagai kata lainnya.



-



Hartman (1973: 1) di dalam buku Dictionary Language and Linguisti menyatakan bahwa “acronyms are words formed from the initial letters of the words in phrase.”



-



Rahman (1981: 143) mengartikan akronim sebagai hasil gabungan silabe kata huruf dari aying kelompok kata atau pun gabungan silabe kata dalam frase.



-



(Moeliono dkk., 1994: 4) mengatakan “Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan batasan akronim sebagai kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar, kita mengenal rudal, tilang, kabag, sebagai kependekatan dari peluru kendali, bukti pelanggaran, dan kepala bagian.”



Pembuatan akronim tidak sembarangan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk membuat suatu akronim, seperti yang dikutip dari buku Standar Aturan Bahasa Penulisan yang Baik & Benar (EYD): Ejaan Yang Disempurnakan (2015) karya Rudiyant, yang menjelaskan: 1. Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim digunakan di Indonesia, yakni maksimal tiga suku kata. 2. Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan, sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia yang lazim, agar mudah diucapkan dan diingat. Akronim memiliki beberapa macam, diantaranya adalah:



6



1. Akronim suatu nama diri yang terdiri dari gabungan huruf awal kata, penulisannya ditulis dengan huruf kapital secara keseluruhan, berikut ialah contoh-contohnya: -



SIM (Surat Izin Mengemudi)



-



BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor)



-



ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)



-



STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan)



-



BIN (Badan Intelijen Negara)



-



LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)



-



LAN (Lembaga Administrasi Negara)



-



PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia)



-



BIG (Badan Informasi Geospasial)



2. Akronim suatu nama diri yang terdiri dari gabungan suku kata atau juga gabungan huruf beserta suku kata, penulisannya ditulis dengan huruf kapital pada awal hurufnya, berikut ialah contoh-contohnya: -



Akabri (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)



-



Bulog (Badan Urusan Logistik)



-



Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)



-



Jateng (Jawa Tengah)



-



Suramadu (Surabaya Madura)



-



Kowani (Kongres Wanita Indonesia)



7



3. Akronim bukan nama diri yang terdiri dari gabungan huruf awal serta suku kata atau berupa gabungan suku kata, ditulis memakai huruf kecil keseluruhan, contoh contohnya antara lain:



2.3



-



tilang (bukti pelanggaran)



-



rudal (peluru kendali)



-



puskesmas (pusat kesehatan masyarakat)



-



pemilu (pemilihan umum)



-



iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi)



-



jurdil (jujur dan adil)



-



cekal (cegah dan tangkal)



-



rapim (rapat pimpinan).



Permasalahan Akronim dan Singkatan



Meskipun



berfungsi



untuk



menyederhanakan



kata,



ataupun



penyingkatan/



penggabungan suatu nama, akronim dan singkatan juga menyebabkan permasalahan dalam menjaga keutuhan Bahasa Indonesia. Adapun faktor yang menyebabkan permasalahan ini, antara lain: Yang pertama yaitu kebiasaan. Bentuk akronim yang sudah terlalu lama “diakui” sebagai kata, ada kecenderungan dilupakan kepanjangannya. Bahkan masyarakat akan cenderung memilih penggunaan bahasa yang lebih singkat. Karena penggunaan yang disampaikan terus menerus antar generasi, tidak menutup kemungkinan akan membuat generasi yang akan datang tidak mengetahui asal-usulnya dan menganggap “kata” itu merupakan kata yang utuh. Sebagai contoh, beberapa kata yang kemungkinan bisa dilupakan seperti; bemo merupakan singkatan dari becak motor, tilang singkatan dari bukti pelanggaran lalu lintas, hansip, dll.



8



Lalu yang kedua, adanya beberapa orang yang menciptakan sebuah singkatan dengan pemikiran



sendiri,



dengan



tujuan



mencari



istilah



yang



terlihat



“estetik”



dikumandangkan. Hal ini tentu harus dicegah dalam perkembangannya yang tidak menentu. Akronim tentu hal yang baik dan bermanfaat. Salah satunya dapat memperkaya kosakata. Tetapi, ada aturan yang harus diterapkan



9



BAB III PENUTUPAN 3.1 Kesimpulan Menurut KBBI Singkatan adalah hasil menyingkat (memendekkan) yang berupa huruf atau gabungan huruf. Penggunaan singkatan meliputi gabungan kata, kalimat, dan numeronim (gabungan huruf dan angka). Singkatan memiliki beberapa pola yaitu: a) Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat Contoh : W.R. Supratman = Wage Rudolf Supratman b) Singkatan nama lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen Contoh : UNILA = Universitas Lampung c) Singkatan umum yang terdiri dari gabungan kata Contoh : yth. = yang terhormat d) Singkatan umum yang terdiri dari huruf depan Contoh : a.n. = atas nama e) Singkatan lambang kimia, ukuran, besaran, dan timbangan Contoh : Cu = Kuprum



10



Akronim memiliki beberapa macam, yaitu : a) Akronim suatu nama diri yang terdiri dari gabungan huruf awal kata Contoh : SIM (Surat Izin Mengemudi) b) Akronim suatu nama diri yang terdiri dari gabungan suku kata atau juga gabungan huruf beserta suku kata Contoh : Kowani (Kongres Wanita Indonesia) c) Akronim bukan nama diri yang terdiri dari gabungan huruf awal serta suku kata atau berupa gabungan suku kata Contoh : Tilang (Bukti pelanggaran) Menurut KBBI Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Perbedaan antara singkatan dan akronim adalah jika singkatan merupakan kependekan dari gabungan huruf sedangkan akronim terbentuk dari beberapa unsur (huruf ataupun suku kata). Akronim dan singkatan memiliki fungsi untuk menyederhanakan kata ataupun penyingkatan dan menggabungan suatu nama, hal ini juga menyebabkan permasalahan yang menyangkut keutuhan Bahasa Indonesia. Dan faktor yang menyebabkan permasalahan ini adalah Kebiasaan dan beberapa orang yang memiliki kreativitas 3.2 Saran Melihat banyaknya singkatan dan akronim yang beredar dimasa sekarang ini, kita harus benar-benar paham dengan arti dan makna singkatan dan akronim yang kita lihat dengan baik dan benar sesuai dengan kata aslinya. Karena sekarang ini banyak singkatan dan akronim yang sering di artikan tidak sesuai dengan kata aslinya, hal itu akan membuat kata asli dari singkatan/akronim itu mulai dilupakan dan tidak dikenal oleh masyarakat. Permasalahan ini bisa di selesaikan dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang baik dan merata diseluruh Indonesia



11



Daftar Pustaka 1. https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/ 2021/08/06/153855969/pengertian-akronim-dan-contohnya Diakses pada 28/10/2021 pukul 18:45 2. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https:// media.neliti.com/media/publications/229773-nonedff566fd.pdf&ved=2ahUKEwj4gpnRh3zAhXYmGoFHbURDpAQFnoECCIQAQ&sqi=2&usg=AOvVaw25A0ZcIui s_7NKpGTb7dCm Diakses pada 28/10/2021 pukul 19:02 3. https://www.gurupendidikan.co.id/akronim/ Diakses pada 28/10/2021 pukul 19:30 4. https://puebi.readthedocs.io/en/latest/kata/singkatan-dan-akronim/ Diakses pada 29/10/2021 pukul 9.19 5. https://ejournal.upi.edu/index.php/BS_Antologi_Ind/article/view/516/393 Diakses pada 29/10/2021 pukul 8. 28 6.



https://lpds.or.id/kajian/bahasa-media/bahasa-jurnalistik-menghindariperkembangan-akronim-dan-singkatan/ Diakses pada 29/10/2021 pukul 1. 52



12



i