Keluarga Sadar Gizi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian kadarzi Ciri-ciri kadarzi



Tujuan kadarzi Penilaian indikator pencapaian kadarzi



Keluarga



yang



mampu



mengenal,



mencegah, dan mengatasi masalah gizi



setiap



anggota



(Depkes,



2007).



disebut



Keluarga



keluarganya



Suatu



keluarga



Sadar



Gizi



(KADARZI) apabila telah berperilaku gizi baik



Bagaimana suatu keluarga dapat dikatakan “telah berperilaku gizi baik”?



Menimbang berat badan secara teratur



Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif)



Makan Beraneka Ragam



Ciri Keluarga Sadar Gizi



Menggunakan Garam Beryodium



Minum Suplemen Gizi (TTD, Kapsul Vitamin A) sesuai anjuran.



Tujuan Kadarzi



Seluruh keluarga mampu berperilaku sadar gizi



Perilaku Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) akan diukur dengan 5 (lima) indikator yang menggambarkan perilaku sadar gizi. Penggunaan indikator disesuaikan dengan karakteristik keluarga sebagai berikut.



No.



Karakteristik Keluarga



Indikator KADARZI yang berlaku *) 1



2



3



4



5



Bila keluarga mempunyai ibu hamil, 1. bayi 0-6 bulan, balita 6-59 bulan.  2. Bila keluarga mempunyai bayi 0-6 bulan, balita 6-59 bulan.  3. Bila keluarga mempunyai ibu hamil, balita 6-59 bulan. 



KETERANGAN INDIKATOR 1. Menimbang berat badan secara teratur 2. Memberikan ASI Eksklusif



 



-



 







 







Keterangan



 







Indikator ke 5 yang digunakan adalah balita mendapat kapsul vitamin A. Indikator ke 5 yang digunakan adalah balita mendapat kapsul vitamin A.



4. Menggunakan garam beryodium 5. Minum suplemen gizi (TTD, Kapsul Vitamin A) sesuai anjuran.



No.



Karakteristik Keluarga



Keterangan 1



4



2



3



4



5



Bila keluarga mempunyai ibu hamil. -







Indikator ke 5 yang digunakan adalah ibu hamil mendapat TTD 90 tablet.







Indikator ke 5 yang digunakan adalah ibu hamil mendapat TTD 90 tablet.











5. Bila keluarga mempunyai bayi 0-6 bulan.  6. Bila keluarga mempunyai mempunyai balita 6-59 bulan.  7. Bila keluarga tidak mempunyai bayi, balita, ibu hamil.



KETERANGAN INDIKATOR 1. Menimbang berat badan secara teratur 2. Memberikan ASI Eksklusif 3. Makan beraneka ragam



 -



  



  



 -



-



4. Menggunakan garam beryodium 5. Minum suplemen gizi (TTD, Kapsul Vitamin A) sesuai anjuran.



 Balita yang datang ke posyandu ditimbang berat badannya setiap bulan, dicatat dalam KMS balita minimal 4 kali selama 6 bulan terakhir  Pertumbuhan anak dapat diamati secara cermat dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS) balita. Kartu menuju sehat berfungsi sebagai alat bantu pemantauan gerak pertumbuhan



 Berat badan dapat digunakan untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan.  Dalam keadaan normal, berat badan akan berkembang mengikuti pertambahan umur, sedangkan dalam keadaan abnormal, terdapat 2 (dua) kemungkinan dalam perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang lebih cepat atau dapat berkembang lebih lambat.



• Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak balita • Mengetahui kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin, mencegah ibu melahirkan. Bayi dengan berat badan lahir rendah dan terjadinya perdarahan pada saat melahirkan. • Mengetahui kesehatan anggota keluarga



 Tidak mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bayi dan anak balita secara normal.  Tidak mengetahui adanya gejala penyakit pada bayi, anak balita dan ibu hamil, misalnya kekurangan zat gizi, kegemukan, gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kesehatan



 Menyusui eksklusif sangat dianjurkan bagi seorang ibu, dianjurkan menyusui bayi selama 6 bulan tanpa memberi makanan tambahan lain (cairan selain ASI).  ASI adalah makanan paling sehat untuk bayi karena kandungan zat gizi dan zat aktif lainnya (PERSAGI, 2009).



4 manfaat kolostrum pada ASI yang sangat berguna bagi bayi 1. Mengandung zat kekebalan terutama immunoglobulin A (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi seperti diare. 2. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi, tergantung isapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. 3. Mengandung protein dan dan vitamin A yang tinggi, serta mengandung karbohidrat dan lemak yang rendah sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran bayi. 4. Membantu mengeluarkan mekonium, yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijau-hijauan.



1. Bayi mendapatkan nutrisi dan enzim terbaik yang dibutuhkan. 2. Bayi mendapatkan zat – zat imun, serta perlindungan dan kehangatan melalui kontak dari kulit ke kulit dengan ibunya. 3. Meningkatkan sensitivitas ibu akan kebutuhan bayinya. 4. Mengurangi perdarahan, serta konservasi zat besi. Protein, dan zat lainnya, mengingat ibu tidak haid sehingga menghemat zat yang terbuang. 5. Penghematan karena tidak perlu membeli susu. 6. ASI Eksklusif dapat menurunkan angka kejadian alergi, terganggunya pernapasan, diare, dan obesitas pada anak.



 Makanan ialah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi yang berguna bila dimasukkan kedalam tubuh.  Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.  Definisi makan makanan beragam pada balita menurut Kadarzi ialah balita 6-59 bulan mengkonsumsi makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah-buahan setiap hari (Depkes, 2008).



1) Harus cukup memberikan kalori 2) Harus ada perbandingan yang baik antara zat makan pokok, yakni : karbohidrat, protein dan lemak. 3) Protein yang masuk harus cukup banyak dan mengandung asam amino. 4) Harus cukup mengandung vitamin 5) Harus cukup mengandung garam mineral 6) Harus mudah dicernakan oleh alat pencerna 7) Harus bersifat higienis



1. Memberikan Energi Zat –zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktivitas. Kegiatan zat gizi termasuk zat organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar. Kegiatan zat gizi terdapat dalam jumlah paling banyak dalam bahan pangan. 2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan Protein mineral dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel rusak. Dalam fungsi ini ketiga zat tersebut dinamakan zat pembangun.



3. Mengatur proses tubuh Protein, mineral, air, dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memlihara netralitas tubuh dan membentuk anti bodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektif



Garam beryodium yaitu garam yang telah ditambah zat yodium yang diperlukan oleh tubuh. Manfaat garam beryodium adalah mencegah terjadinya penyakit gangguan akibat kekurangan yodium Bahan sumber Yodium antara lain yaitu : seafood (bahan makanan dari laut), rumput laut, garam yang difortifikasi dengan yodium. Jika kandungan yodium dalam tanah kurang, pada umumnya terjadi didataran tinggi dan daerah pegunungan kapur, tanaman kurang yodium sehingga menyebabkan daerah endemis GAKY, iodisasi garam diperlukan untuk meningkatkan



Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu hamil dan menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari, terutama vitamin A untuk balita, zat besi untuk ibu dan yodium untuk penduduk di daerah endemis gondok. Suplementasi zat gizi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut (Depkes RI, 2004).



Vitamin merupakan suatu zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil dan harus didatangkan dari luar, karena tidak dapat disintesa dalam tubuh Fungsi Vitamin A di dalam tubuh mencakup tiga golongan besar yaitu : a) Fungsi dalam proses melihat b) Fungsi dalam metabolisme tubuh c) Fungsi dalam proses reproduksi



Kekurangan (defisiensi) vitamin A sering terdapat pada anak-anak balita. Tanda-tanda kekurangan terlihat bila simpanan tubuh terpakai. Kekurangan vitamin A dapat merupakan kekurangan primer akibat kurang konsumsi, atau kekurangan sekunder karena gangguan penyerapan dan penggunaannya dalam tubuh, kebutuhan yang meningkat, ataupun karena gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin A. Kekurangan vitamin A sekunder dapat terjadi pada penderita kurang energi protein (KEP), penyakit hati, alfa, beta-lipoproteinemia, atau gangguan absorbsi.