Kemasan AMDK [PDF]

  • Author / Uploaded
  • mifta
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Latar belakang Manusia sebagai makhluk hayati dan budaya, memerlukan air untuk kehidupan sehari-hari. Air diperlukan untuk mengangkut zat makanan dari organ tubuh satu ke organ tubuh lainnya, jumlah air pada tubuh manusia rata-rata 65% dari berat badannya, jumlah air yang dibutuhkan tergantung dari kondisi dan besar tubuh seseorang. Air penting bagi kehidupan manusia, oleh karena itu secara kuantitas dan kualitas harus memenuhi kebutuhan manusia. Konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Kondisi ini ditunjang oleh semakin buruknya kondisi air tanah di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang. Tingkat ketergantungan masyarakat pada AMDK semakin tinggi karena minuman ini sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat.Pada tahun 2013 konsumsi Air Minum Kemasan di Indonesia mencapai angka 15,3 miliar liter dimana angka ini lebih besar dari tahun 2012 yang mencapai angka 13,8 miliar liter. Konsumsi Air Minum Dalam Kemasan mengalami peningkatan hal ini di karena kan semakin sulitnya penyediaan air layak konsumsi serta modernisasi yang menuntut kepraktisan kebutuhan hidup menyebabkan pergeseran kebiasaan dan perilaku manusia.Akhir – akhir ini hampir semua lapisan masyarakat telah beralih ke Air Minum Dalam Kemasan.Saat ini banyak sekali produsen Air Minum Dalam Kemasandan masyarakat dapat memilih mulai dariharga yang sangat murah hingga yang mahal untuk mere merek terkenal. Semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap Air Minum Dalam Kemasan menuntut produsen memberikan inovasi baru dalam penyediaan, pengolahan maupun pemasarannya. Lemahnya pengawasan produk makanan dan minuman di Indonesia membuka peluang pemalsuan berbagai merek Air Minum Dalam Kemasan, pembuatan Air Minum Dalam Kemasan tanpa ijin ataupun penjualan Air isi ulang tanpa ijin yang berwenang. Semua kecurangan produsen tersebut tentunya akan membawa dampak terhadap kesehatan. Persaingan bisnis produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) cukup tinggi, sebab masyarakat mengerti bahwa air merupakan kebutuhan mutlak. Untuk dapat bertahan bahkan meningkatkan daya saing pada industri sejenis, maka perusahaan harus dapat menyajikan produk dengan karakteristik kualitas yang dapat memenuhi keinginan dan harapan konsumen. Maka dari itu TuyoQu harus memperhatikan mutu dan kualitas terutama pada bagian packaging agar produk bisa bersaing dengan produk lain di pasaran. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui syarat pengemasan yang baik dan sesuai standard yang ada 2. Membandingkan pengemasan Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) merk Tuyo-Qu dengan SNI yang berlaku C. Manfaat 1. Manfaat Bagi Institusi



a. Sebagai referensi pemikiran bagi Mahasiswa Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang dan masyarakat umum mengenai Standar Nasional Indonesia tentang syarat umum mutu air minum dalam kemasan. b. Sebagai bahan referensi dan bacaan tentang packaging AMDK merk TuyoQu, yang diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan Mahasiswa Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang. c. Sebagai bahan referensi dan bacaan bagi Mahasiswa Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang 2. Manfaat Bagi Penulis a. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti praktikum serta menambah wawasan dan pengalaman. b. Untuk memenuhi tugas Praktikum Minat Keahlian II dalam proses pengolahan air minum dalam kemasan. D. Tinjauan Pustaka Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada disekitar rumah. Pengemasan Pangan Merupakan cabang ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia dalam mengawetkan bahan pangan atau makanan dengan menggunakan bahan-bahan pembungkus tertentu dengan sifat masing-masing produk, sehingga terhindar dari kerusakan yang dapat diakibatkan oleh pengaruh dari luar. Peranan pengemasan dalam pengawetan pangan adalah 1. Mempertahankan bahan dalam keadaan higienis 2. Mengurangi terbuangnya bahan selama distribusi 3. Mempertahankan gizi produk yang dikemas 4. Sebagai alat penakar, media informasi dan seekaligus sebagai sarana promosi Peranan ini dapat diperjelas dengan berfungsinya suatu kemasan dalam: melindungi bahan pangan dari kerusakan-kerusakan dan penguraian dan dapat mempermudah dalam pengangkutan/transportasi. Pemberian label dan dekorasi pada bagian luar kemasan memberikan kegunaan yang berarti bagi kemasan, yaitu untuk: a. Mengidentifikasi isi, jenis, dan jumlahnya b. Mengidentifikasi merek pembuatnya dan kualitas produk c. Menambah daya tarik konsumen untuk membeli



d. Sebagai petunjuk bagi pembeli bagaimana seharusnya menggunakan produk yang bersangkutan Kemasan memberi perlindungan terhadap produk yang dikemas selama pengapalan, distribusi, penyimpanan dan pemasaran sehingga dapat diangkut ke tempat-tempat yang jauh dan disimpan untuk jangka waktu yang lama. Perlindungan diberikan terhadap: - Kerusakan kimia meliputi: a. Interaksi antara produk dan wadahnya b. Permeabilitas gas dan cairan/air c. Menguapnya cairan dan aroma - Kerusakan mikrobiologi biasanya diikuti oleh kerusakan kimia - Kerusakan fisik sering disebabkan oleh kesalahan penumpukan, akibat hentakan, goncangan, suhu, cahaya, dan gangguan dari serangga dan tikus. - Iklim sekitar, terutama temperatur dan kelembaban. Klasifikasi Pengemasan Kemasan berdasarkan frekuensi pemakaian Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng. 1. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), seperti beberapa jenis botol minuman (limun, bir) dan botol kecap.Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. 2. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai, misalnya kaleng biskuit, kaleng susu, dan berbagai jenis botol. Wadah-wadah tersebut digunakan untuk penyimpanan bumbu, kopi, gula, dan sebagainya. Kemasan berdasarkan Struktur Sistem Kemas 1. Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe) 2. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya. 3. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. Kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan 1. Kemasan Hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, misalnya kaleng dan botol gelas.



2. Kemasan Tahan Cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makananyang difermentasi. 3. Kemasan Tahan Suhu Tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan proses pemanasan, sterilisasi, atau pasteurisasi. Kemasan berdasarkan tingkat kesiapan pakai 1. Wadah siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya. 2. Wadah siap dirakit atau disebut juga wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.



Seperti yang telah kita ketahui, saat ini banyak beredar air dalam kemasan plastik. Jika difikirkan, plastik memang memiliki banyak kelebihan dibandingkan botol air, seperti fleksibel (dapat mengikuti bentuk produk), transparan (tembus pandang), tidak mudah pecah, bentuk laminasi (dapat dikombinasikan dengan bahan kemasan lain), aneka warna, tidak korosif (berkarat) dan harganya relatif murah. Namun, plastik juga memiliki kelemahan, yaitu tidak tahan panas, dapat mencemari produk akibat migrasi komponen monomer yang akan berakibat buruk terhadap kesehatan konsumen. Selain itu, plastik juga bermasalah untuk lingkungan karena merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami (non- biodegradable). - Jenis plastik berdasarkan monomernya, diantaranya PET (Polyethylene terephthalate), HDPE (High Density polyethylene), LDPE (Low Density Polyethylene), PP (Polypropylene), PVC (Polyvinyl chloride), PS (Polystyrene) dan PC(Polycarbonat). Penjelasan lebih rincinya yaitu:



PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Penggunaan botol dengan jenis ini hanya sekali pakai dan apabila terkena panas cahaya matahari maka akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh mengeluarkan zat karsinogenik yang kemudian akan bermigrasi ke air.



HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.



V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15oC. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).



LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 600C sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barangbarang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.



PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.



Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS - PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan



bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga. Syarat mutu botol plastik untuk air minum dalam kemasan dapat dilihat pada Tabel



Corrugated box disebut juga karton bergelombang atau karton beralur. Karton gelombang (corrugated board) adalah karton yang dibuat dari satu atau beberapa lapisan kertas medium bergelombang dengan kertas liner sebagai penyekat dan pelapisnya. Terdiri dari 2 macam corrugated sheet, yaitu :  kertas kraft (kraft liner) untuk lapisan luar dan dalam  kertas medium untuk bagian tengah yang bergelombang



Ukuran berat (grammage) dari kertas kraft dan kertas medium adalah sebagai berikut : Kertas kraft Kertas medium 1. 125 gram/m2 1. 112 gram/m2 2. 150 gram/m2 2. 115 gram/m2 3. 200 gram/m2 3. 125 gram/m2 4. 300 gram/m2 4. 150 gram/m2 Corrugated sheet ada beberapa macam, yaitu :  single wall : satu lapis dengan ketebalan ± 3 mm (B/Flute) dan 4 mm  Double wall : 2 lapis dengan ketebalan ± 7 mm (CB/Flute)  Triple Wall : 3 lapis, dan lain-lain.



Jenis Flute Karton Gelombang Flute Tinggi gelombang,mm Jumlah gelombang/m A 4,8 118 Flute A:Memiliki sifat bantalan yang sangat baik,digunakan utk barang mudah pecah B 2,4 168 Flute B: Memiliki CMT lebih besar dari flute A, bantalan yang lebih rendah, digunakan untuk produk yang dikemas dalam kaleng. C 3,6 13 Flute C: Merupakan pendekatan dari sifat – sifat yang dimiliki flute A dan B



D 1,2 316 Flute D: Merupakan pengganti solid fiber board (Kamarijam,1996) Untuk memperbaiki sifat – sifat karton bergelombang, diperlukan : a. Ketahanan yang lebih baik terhadap gaya tekan b. Bending stiffness yang lebih tinggi c. Kemampuan cetak yang lebih baik d. Ketahanan air yang lebih Kualitas karton bergelombang ditentukan oleh a. Jumlah gramatur liner b. Ketahanan retak ( bursting strength,BS) c. Ketahanan tekan tepi (edge



crush



tinggi



resistance,ECT)



Di Indonesia jenis yang lazim digunakan adalah single wall dan double wall. Penggunaan corrugated box ditentukan oleh : berat bahan, sifat bahan (self stacking atau tidak), fragile atau tidak, menggunakan inner karton atau tidak dan lain-lain. Bahan baku untuk pembuatan karton bergelombang adalah kertas kraft, bogus atau karton dari merang. Berdasarkan dimensi alur dan bagian karton yang datar, sera jumlah alur untuk satuan panjang tertentu maka terdapat berbagai jenis karton yang dalam istilah perdagangan disebut flute. Setiap flute mempunyai ketahanan terhadap getaran, tekanan, kerapuhan, tumpukan dan daya jatuh yang berbda-beda. Arah peletakan alur dapat horizontal atau vertikal, sehingga dikenal flute A horizintal atau flute A vertikal, flutte B horizontal atau flute B vertikal dan seterusnya.Jenis karton bergelombang yang paling umum adalah jenis RSC (Regular Slotted Container) atau wadah celah teratur.



Keterangan : A = Wadah Celah Teratur (RSC) B = Wadah Celah Terpusat (CSSC) C = Wadah Celah Tumpang Tindih (FOL) D = Bliss Box No. 4



E = Pembungkus Buku F = Kotak Laci Tiga SNI Kardus



E. Hasil Uji fisik kardus Tipe Kardus Besar Kecil



P (cm) 35,8 27



L (cm) 25 15



Berat (gram) Kardus Besar 1,43 2,06 1,16



Gramatur Gramatur luar Gramatur tengah Gramatur dalam



T (cm) 9,3 14,5



Volume (cm3) 8323,5 5872,5



Berat (gram) 207,75 118,45



Kardus Kecil 2,49 1,74 1,33



Uji fisik cup Jenis Cup



Berat (gram)



Besar Kecil



2,8 2,94



Diameter (cm) Luar Bibir Cup 6,5 0,4 6,5 0,4



Leher 6,2 5,8



Tinggi (cm) 9,3 4,5



F. Pembahasan Pada produksi air minum dalam kemasan Tuyoqu menggunakan 2 kemasan yaitu kemasan primer dan kemasan sekunder. Kemasan primer yang digunakan berupa botol dan cup plastik. Kemasan sekunder yang digunakan berupa kardus atau karton. Kemasan primer berbahan plastik dipilih karena bahan nya fleksibel, transparan, tidak mudah pecah, dan murah 1. Kemasan Primer a. Cup Pengemasan menggunakan cup pada air minum dalam kemasan Tuyoqu menggunakan 2 macam ukuran cup, yaitu 120 ml dan 220 ml. Bahan dasar dari cup



ini adalah PP (polypropylene). Bahan ini dipilih karena Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Pemilihan kemasan berbahan PP ini sudah sesuai dengan SNI 12-4259-2004. Cup berbahan dasar PP lebih tahan terhadap suhu tinggi sehingga tidak akan terjadi penguraian plastik apabila terkena panas, karena suhu maksimal dari PP adalah 140oC.Saat proses filling dan sealing juga tidak terdapat masalah dengan cup ini dan cup juga tidak pecah saat jatuh pada coveyor. Jadi pemilihan kemasan berbahan PP ini dinilai sudah sesuai dengan SNI dan layak pakai maupun layak jual dan bisa bersaing dengan produk yang beredar dipasaran. b. Botol Botol yang digunakan dalam produksi air mineral dalam kemasan Tuyoqu berbahan dasar PET (polyethylene terephthalate). PET biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. PET memiliki suhu maksimum sebesar 80oC sehingga sangat cocok digunakan sebagai kemasan produk air mineral karena air mineral tidak memiliki kandungan kimia yang berbahaya yang akan bereaksi dengam bahan plastik. Pemilihan kemasan berbahan dasar PET ini dinilai sudah sesuai dengan SNI-4370-2004 dimana botol plastik yang diijinkan adalah PP, PET, PE, dan PVC. 2. Kemasan Sekunder Untuk kemudahan pendistribusian produk air minum dalam kemasan Tuyoqu dibutuhkan kemasan sekunder berupa kardus. Kemasan sekunder yang digunakan memiliki 2 macam ukuran yaitu kardus kecil dan besar yang menyesuaikan dengan ukuran kemasan primer dari produk Tuyoqu sendiri. Pada kardus kecil nilai gramatur luar, tengah dan dalamnya sebesar 556 g/m2 hal ini dinilai sudah sesuai dengan SNI 14-0440-2006 dimana nilai gramatur kertas dan karton mulai dari 224 g/m2 sampai 1000 g/m2. Begitu pula dengan kardus besar dengan nilai gramatur 465 g/m2 juga dinilai sudah sesuai dengan SNI 14-0440-2006. Adapun kertas yang digunakan sebagai bahan pelapisnya berupa kraft, bahan kraft ini merupakan bahan yang tahan air. Jadi pemilihan karton dinilai sudah tepat baik dari gramasi dan bahan pelapisnya.



DAFTAR PUSTAKA Agustini, Setia. 2014. Studi Peningkatan Kualitas Air Minum Dalam Kemasan Merek AM untuk Memperkuat Daya Saing. Institut pertanian bogor. Bogor Deril, M dan Novirina, H. 2010.Uji Parameter Air Minum Dalam kemasan (AMDK) di Kota Surabaya. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Surabaya Standar Nasional Indonesia. 2004. Botol Plastik Untuk Air Minum Dalam Kemasan, Badan Standarisasi Nasional. Jakarta Syamsul, Muharti. 2010. Studi tentang Kualitas Fisik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Sebelum dan Sesudah Terpapar oleh Cahaya Matahari di Kota Makassar. UIN Alauddin Makassar. Makassar