Kependudukan Dan Ketenagakerjaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Perekonomian Indonesia yang dibina oleh Bapak Drs. Mardono, M.Si.



Oleh : Delinda Poppy Lastika



130431605485



Intan Wauji Malasita



130431605483



Nur Holipah



130431605491



Siskha Indah Budi L.



130431611350



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN PRODI S1 PENDIDIKAN EKONOMI 2015



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat, karunia, dan hidayah-NYA



sehingga



makalah



Perekonomian



Indonesia



yang



berjudul



“PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN” ini, dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia yang akan banyak mengulas mengenai Penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat diharapkan dari pembaca. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Sekian dan terima kasih.



Malang, 1 Februari 2015



Penyusun



Aspek Hukum Ekonomi dan Bisnis – Hubungan Perusahaan | i



DAFTAR ISI



Kata Pengantar .................................................................................................



i



Daftar Isi ..........................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..........................................................................



1



1.2 Rumusan Masalah .....................................................................



1



1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kependudukan ...........................................................................



2



2.2 Ketenagakerjaan ........................................................................ BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................



10



3.2 Saran ..........................................................................................



10



DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................



11



Aspek Hukum Ekonomi dan Bisnis | ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan sumber daya yang berperan dalam pembangunan ekonomi. Penduduk dapat diandalkan sebagai modal dasar pembangunan, serta mampu menyerap output yang dihasilkan oleh perekonomian sehingga mampu meningkatkan pendapatan nasional. Jumlah penduduk dunia pada tahun 2009 diperkirakan mencapai 3,8 miliar orang. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memproyeksikan jumlah penduduk akan mencapai lebih dari 9,2 miliar pada tahun 2050 (angka proyeksi lainnya yang dikutip luas menunjukkan angka lebih tinggi, yaitu 9,5 miliar). Penduduk dunia bertambah lebih dari 75 juta orang setiap tahunnya. Hampir semua pertambahan penduduk sebesar 97% terjadi di negara-negara berkembang. Pertumbuhan penduduk yang berlangsung secara cepat dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesejahteraan umat manusia secara menyeluruh. Pada umumnya, penduduk dipandang sebagai penghambat pembangunan. Keberadaannya, apalagi dalam jumlah yang besar dan dengan pertumbuhan yangh tinggi, dinilai hanya menambah beban pembangunan. Jumlah penduduk yang besar memperkecil pendapatan per kapita dan menimbulkan masalah ketenagakerjaan. Dewasa ini, penduduk justru dipandang sebagai pemacu pembangunan. Berlangsungnya kegiatan produksi berkat adanya orang yang membeli dan mengkonsumsi barang-barang yang dihasilkan. Konsumsi dari penduduk inilah yang menimbulkan permintaan agregat. Pada akhirnya, peningkatan konsumsi agregat memungkinkan usaha-usaha produktif berkembang, begitu pula perekonomian secara keseluruhan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah konsep kependudukan beserta variabelnya? 2. Bagaimanakah konsep dan definisi Ketenagakerjaan; Angkatan Kerja dan Pekerjaan dan Tingkat Upah serta Pengangguran? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui konsep kependudukan beserta variabelnya. 2. Mengetahui konsep dan definisi Ketenagakerjaan; Angkatan Kerja dan Pekerjaan dan Tingkat Upah serta Pengangguran.



Perekonomian Indonesia – Kependudukan dan Ketenagakerjaan | 1



BAB II PEMBAHASAN



2.1 VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN INDONESIA Menurut Badan Pusat Statistik, penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Demografi adalah ilmu/studi ilmiah terhadap penduduk dalam suatu wilayah terutama mengenai jumlah, struktur, dan perkembangannya dengan faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas, migrasi dan distribusi). Secara umum Demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan-keadaan perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal yang berhubungan dengan komponen-komponen perubah tersebut seperti kelahiran, kematian, dan migrasi sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin tertentu. Bogue memberikan batasan bahwa demografi adalah studi matematik dan statistik terhadap jumlah, komposisi, dan distribusi spasial mengenai penduduk manusia, dan perubahan-perubahan dari aspek-aspek tersebut yang senantiasa terjadi sebagai akibat bekerjanya lima proses yaitu fertilitas, moralitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.1 Studi Kependudukan (Population Studies) merupakan kegiatan analisis yang bertujuan untuk memperoleh informasi dasar tentang distribusi penduduk, karakteristik dan perubahan-perubahannya; menerangkan sebab-sebab perubahan dari faktor dasar tersebut dan menganalisis segala konsekuensi yang mungkin terjadi di masa depan sebagai hasil perubahan tersebut. Ilmu Penduduk adalah ilmu yang mempelajari hal ihwal tentang penduduk. Sedangkan Ilmu Kependudukan adalah studi tentang penduduk di dalam kerangka sosiologi dan ada jalinannya dengan ekonomi, biologi dan ilmu sosial yang lain. Scoope ilmu kependudukan ada dua yaitu: (1) Penduduk yaitu semua orang yang biasanya tinggal di suatu tempat atau rumah tangga 6 bulan dan lebih atau yang belum 6 bulan namun berniat untuk menetap; (2) masyarakat ialah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut adat istiadat tertentu secara kontinu dan terikat dengan identitas. Tekanan masalah kependudukan atas pembangunan sesungguhnya tidak terlalu berhubungan dengan aspek jumlah, melainkan lebih terkait dengan variabel-variabel lain kependudukan dan karakteristik penduduk yang bersangkutan. Variabel-variabel lain itu, 1



D. J. Bogue, Principles of Demography (New York: John Wiley & Sons, 1969) Perekonomian Indonesia – Kependudukan dan Ketenagakerjaan | 2



misalnya sebaran; komposisi; kepadatan; dan pertumbuhan penduduk. Sedangkan karakteristik yang dimaksud misalnya tingkat pendapatan; kesehatan dan pendidikan. Laju Pertumbuhan Penduduk menurut Provinsi Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun Provinsi



19711980



19801990



19902000



20002010



Aceh



2,93



2,72



1,46



2,36



Sumatera Utara



2,60



2,06



1,32



1,10



Sumatera Barat



2,21



1,62



0,63



1,34



Riau



3,11



4,30



4,35



3,58



Jambi



4,07



3,40



1,84



2,56



Sumatera Selatan



3,32



3,15



2,39



1,85



Bengkulu



4,39



4,38



2,97



1,67



Lampung



5,77



2,67



1,17



1,24



Kepulauan Bangka Belitung



-



-



0,97



3,14



Kepulauan Riau



-



-



-



4,95



DKI Jakarta



3,93



2,42



0,17



1,41



Jawa Barat



2,66



2,57



2,03



1,90



Jawa Tengah



1,64



1,18



0,94



0,37



DI Yogyakarta



1,10



0,57



0,72



1,04



Jawa Timur



1,49



1,08



0,70



0,76



-



-



3,21



2,78



Bali



1,69



1,18



1,31



2,15



Nusa Tenggara Barat



2,36



2,15



1,82



1,17



Nusa Tenggara Timur



1,95



1,79



1,64



2,07



Kalimantan Barat



2,31



2,65



2,29



0,91



Kalimantan Tengah



3,43



3,88



2,99



1,79



Kalimantan Selatan



2,16



2,32



1,45



1,99



Kalimantan Timur



5,73



4,42



2,81



3,81



Sulawesi Utara



2,31



1,60



1,33



1,28



Sulawesi Tengah



3,86



2,87



2,57



1,95



Sulawesi Selatan



1,74



1,42



1,49



1,17



Sulawesi Tenggara



Banten



3,09



3,66



3,15



2,08



Gorontalo



-



-



1,59



2,26



Sulawesi Barat



-



-



-



2,68



Maluku



2,88



2,79



0,08



2,80



Maluku Utara



-



-



0,48



2,47



Papua Barat



-



-



-



3,71



2,67



3,46



3,22



5,39



Papua INDONESIA



2,31 1,98 1,49 1,49 Catatan : Tidak Termasuk Timor Timur Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980 , 1990 , 2000 , 2010 dan Sensus Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995



2.2 KARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA



Perekonomian Indonesia – Kependudukan dan Ketenagakerjaan | 3



Kepadatan penduduk merupakan indicator daripada tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan luasa tanah yang ditempati dinyatakan dengan dengan banyaknya penduduk perkilometer persegi. Jumlah penduduk yang digunakan sebagai pembilang dapat berupa jumlah seluruh penduduk diwilayah tersebut, atau bagian-bagian penduduk tertentu seperti: penduduk daerah perdesaan atau penduduk yang bekerja di sector pertanian, sedangkan sebagai penyebut dapat berupa luas seluruh wilayah, luas daerah pertanian, atau luas daerah perdesaan. Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dibagi menjadi empat bagian: 1. Kepadatan penduduk kasar (crude density of population) atau sering pula disebut



dengan kepadatan penduduk aritmatika. 2. Kepadatan penduduk fisiologis (physiological density) 3. Kepadatan penduduk agraris (agricultural density) 4. Kepadatan penduduk ekonomi (economical density of population) Jika suatu daerah mempunyai sistem pencatatan penduduk yang berjalan dengan baik, jumlah penduduk pada akhir periode waktu dari daerah yang bersangkutan dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan : Pt = P0 + B – D + I – E Keterangan : Pt P0 B D I E



: Jumlah penduduk pada akhir periode t : Jumlah penduduk pada awal periode : Jumlah kelahiran yang terjadi dalam periode t : Jumlah kematian yang terjadi dalam periode t : Jumlah imigran atas migran masuk : Jumlah emigren atau migran ke luar Persamaan tersebut dikenal dengan peramaan penduduk berimbang. Karena



jumlah kelahiran, kematian, migran masuk (imigran), migran keluar (emigran) dapat diketahui dan juga jumlah penduduk untuk setiap saat dapat diketahui, Reit pekembangan penduduk untuk tahun tertentu dapat dihitung dengan rumus :



R=



X 100% P tengah tahun



P tengah tahun : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Kelahiran, kematian, dan migrasi dapat disebut sebagai faktor(variable) penentu perkembangan penduduk suatu wilayah. Pertambahan penduduk alami , semata mata Perekonomian Indonesia – Kependudukan dan Ketenagakerjaan | 4



merupakan slisih jumlah kelahiran erhadap jumlah kematian. Jika angka-angka jumlah kematian dan kelahiran tak tesedia, dan yang tersedia hanya angka jumlah penduduk pada waktu-waktu sensus,perkembangan penduduk dapat di perkirakan



dantara lain



dengan menggunakan rumus persamaan geometrikda rumus ekponensial. Walaupun secara teoristisperkembangan penduduk berlangsung secara ekspnensial, terjadi setiap saat., setiap detik, pada praktikny rait perkembngan penduduk pertahun yang diperoleh dengan persamaan geometrik tak banyak berbeda dengan reit perkembangan penduduk pertahun menggunakan pesaman eksponensial.



2.2 KETENAGAKERJAAN Angkatan Kerja, Partisipasi Angkatan Kerja, Pengangguran dan Kesempatan Kerja Dalam melakukan pengukuran besarnnya angkatan kerja, angka pengangguran, kesempatan kerja maupun aspek lain yang berhubungan dengan itu, masalah konsep dan definisi menempati posisi netral, maksudnya dengan berbeda konsep dan definisi yang dipakai akan berbeda pada hasil-hasil yang diperoleh. Konsep dan definisi tidak saja bervariasi antar negara melainkan juga antar waktu dalam suatu negara. Referensi waktu yang dipakai untuk menilai apakah seseorang bekerja atau sedang mencari kerja mempengaruhi besarnnya angkatan kerja dan partisipasi angkatan kerja. Pengangguran dan pertimpangan antar sektor dari penduduk yang tergolong angkatan kerja. Angkatan Kerja (labour price) merupakan konsep yang memperlibatkan (economically active population), sedangkan bukan angkatan kerja adalah mereka yang tergolong noneconomically active population. Konsep main power merujik pada labour force. Hal berbeda dengan penduduk usia kerja, karena tak semua penduduk usia kerja tergolong dalam angkatan kerja. Akan tetapi, hanyalah mereka yang dinyatakan sebagai tergolong usia kerja yang diperhatikan apakah tergolong angkatan kerja ataupun bukan. Penetapan usia kerja sendiri tak lepas dari masalah-masalah. Umpamanya, disuatu masyarakat banyak anak yang tak tergolong usia kerja pada kenyataannya bekerja, sementara mungkin banyak orang yang tergolong umur pensiun masih bekerja. Bagi penetapan usia kerja, yang memerlukan kehati-hatian adalah penetapan batas umur bawah dan batas umur atas seperti halnnya yang telah dikemukakan pada uraian tentang konsep angka rasio beban tanggungan. Sedikit banyak, batas-batas usia kerja dari penduduk warga suatu masyarakat merupakan fungsi dari kebudayaan masyarakt yang bersangkutan



Perekonomian Indonesia – Kependudukan dan Ketenagakerjaan | 5



Periode refensi waktu bisa berkisar dari seminngu, sebulan atau lebih bahkan setahun. Makin lama periode referensi waktu tentu makin mungkin jumlah penduduk usia kerja untuk tergolong dalam angkatan kerja. Tenaga Kerja Bila penduduk bertambah, persediaan tenaga kerja dapat diharapkan juga bertambah. Kenaikan jumlah tenaga kerja dalam suatu wilayah yang penduduknya jarang dapat menguntungkan, tetapi jika wilayah itu miskin, sedangkan tanah serta modal juga langka, maka pertambahan tenaga kerja akan menyebabkan pengangguran dan pekerjaan tidak penuh. Beberapa ahli ekonomi telah menekankan adannya” Kelebihan tetap kerja “ di banyak negara berkembang. Ide ini menunjukkan bahwa beberapa pekerja pertanian hampir tidak menghasilkan apa-apa, sehingga bila kelebihan pekerja ini pindah ke kota, maka hasil pertanian tidak akan terpengaruh. Namun demikian, apabila situasi penduduk yang sangat padat dan kelebihan tenaga kerja menyebabkan [esatnya migrasi keluar, maka akhirnya mungkin akan terjadi kekurangan tenaga kerja permanen atau musiman disektor pertanian. Pada tahun 1950-an migrasi dari desa ke kota dianggap sebagai satu langkah positif bagi industrialisasi dan pembangunan, tetapi menjelang akhir tahun 1960an



penganggur



di



kota



jelas



merupakan



suatu



masalah



di



negara-negara



berkembang( May & Skeldon, 1977:24). Tenaga Kerja adalah Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasiklan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Angkatan Kerja merupakan bagian dari tenaga kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi. Aktif ini tidak selalu berarti sudah bekerja karena yang digolongkan sebagai angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas) baik yang bekerja maupun yang mencari pekerjaan (pengangguran). Kesempatan Kerja adalah kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil diperlukan oleh perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat tertentu, yang di informasikan melalui iklan, dll. Kesempatan kerja ini sering disebut lowongan kerja. Pekerja adalah setiap orang yang menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai nilai ekonomis baik yang menerima gaji atau bekerja sendiri yang terlibat dalam kegiatan manual. Namun, seseorang dapat dikatakan sebagai pengangguran bila sedang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan; sedang mempersiapkan suatu usaha baru; Tidak memiliki pekerjaan karena merasa tidaak



mungkin mendapat pekerjaan; dan Sudah



mendapat pekerjaan tetapi belum mulai bekerja



Perekonomian Indonesia – Kependudukan dan Ketenagakerjaan | 6



SISTEM UPAH Sistem upah merupakan kebijakan dan strategi yang menentukan kompensasi yang diterima pekerja. Kompensasi sendiri merupakan bayaran atau upah yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas hasil kerjaan mereka. Secara mendasar pemberian upah memiliki tiga tujuan yaitu menarik pekerjapekerja berbakat agar masuk kedalam perusahaan tersebut; mempertahankan karyawan terbaik agar tidak pindah ke perusahaan lain; dan memotivasi karyawan tersebut dalam bekerja. Bentuk Kompensasi Pekerja (Upah) adalah sebagai berikut : Upah berdasarkan waktu terdiri dari upah per jam, per minggu, atau per bulan. Upah ini dihitung berdasarkan banyaknya jam kerja. Upah berdasarkan hasil digunakan untuk menghargai hasil kerja berdasarkan berapa banyak telah dihasilkan secara individu atau kelompok. Komisi merupakan bayaran yang diterima berdasarkan presentase hasil penjualan. Bonus adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan di samping gaji tetap yang sudah diterima sebagai penghargaan. Pembagian keuntungan adalah ide pembagian keuntungan yang diterima perusahaan digunakan untuk meningkatkan motivasi kerja para pekerjanya. Bebrapa perusahaan memasukkan pembagian keuntungan ini pada program pensiun. Pemerintah dpat meningkatkan kualitas kerja melalui dua jalur yaitu Jalur formal, dengan menyelenggarakan sekolah berjenjang mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi. Sedangkan jalur kedua, ditempuh melalui Jalur Informal yiatu dengan menyelenggarakan kursus-kursus yang murah, pelatihan, lokakarya, dll. Adanya pengangguran, disebabkan oleh : Penurunan Permintaan tenaga Kerja; Kemajuan Teknologi; dan Kelemahan pasar tenaga kerja. Macam-macam pengangguran dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut : 1.



Pengangguran Normal : golongan angkatan kerja yang betul-betul tidak mendapatkan pekerjaan karena pendidikan dan ketrampilan yang tidak memadai.



2.



Pengagguran Terselubung : Golongan angkatan kerja yang melakukan pekerjaan tetapi hasilnya tidak mencukupi kebutuhan.



3.



Pengangguran terbuka : golongan angkatan kerja yang betul-betultidak mendapatkan kesempatan bekerja sehingga tidak mendapatkan penghasilan. Jenis pengangguran ini terbagi atas : a.



Pengangguran friksional : pengangguran yang terjadi karena atas perubahan dan dinamika ekonomi Perekonomian Indonesia – Kependudukan dan Ketenagakerjaan | 7



b.



Pengangguran musiman : pengangguran yang terjadi karena pergantian musim sehingga mempengaruhi jumlah pekerjaan yang tersedia di beberapa industri seperti sektor pertanian



c.



Pengangguran



konjungtural



:



pengangguran



yang



terjadi



karena



berkurangnya permintaan barang dan jasa d.



Pengangguran struktural : pengangguran yang muncul akibat perubahan struktur ekonomi



e.



Pengangguran sukarela : pengangguran yang terjadi karena adanya orang yang sesungguhnya masih dapat bekerja tetap dengan sukarela dia tidak mau bekerja karena mungkin sudah cukup dengan kekayaan yang dimiliki



f.



Pengangguran deflasioner : pengangguran yang disebabkan karena lowongan pekerjaan tidak cukup untuk menampung pencari kerja



g.



Pengangguran teknologi : pengangguran yang disebabkan karena kemajuan teknologi yakni pergantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin



Pengangguran dapat menimbulkan dampak di beberapa aspek. Dampak Ekonomi seperti nilai GDP akan menurun, dan pendapatan nasional akan berkurang bersamaan denga turunnya standar hidup. Dampak Sosial seperti naiknya tingkat kejahatan, naiknya ketergantungan narkoba dan alkohol, hilangnya harga diri serta kepercayaan diri para pengangguran, dll. Dampak Individu dan Keluarga jumlah konsumsi akan bekurang, meningkatkan ketergantungan dengan pihak lain yang menjadi tumpangan mereka selama menganggur.



BAB III PENUTUP Perekonomian Indonesia – Kependudukan dan Ketenagakerjaan | 8



3.1 Kesimpulan Masalah pokok sebenarnya adalah keterbelakangan. Pertumbuhan penduduk hanya akan perlahan-lahan menurun setelah ekonomi maju. a. Alokasi sumber-sumber dunia yang tidak merata lebih memperihatinkan daripada pertumbuhan penduduk. Kurang dari 30% penduduk dunia tinggal di negaranegara maju, tetapi mereka mengkonsumsikan lebih dari 80% sumber alam dunia. Pengendalian sumber alam mungkin lebih penting daripada pengendalian penduduk. b. Masalah pertumbuhan penduduk adalah berita bohong yang dilancarkan oleh negara-negara kaya untuk kepentingan mereka sendiri. c. Distribusi penduduk merupakan masalah yang lebih gawat daripada jumlah penduduk seluruhnya. d. Pertumbuhan penduduk diperlukan untuk mendorong pembangunan ekonomi. Dikatakan bahwa beberapa daerah terutama di Amerika Latin dan Afrika, sebenarnya kekurangan penduduk. 3.2 Saran Namun pengangguran dapat diatasi, yaitu: 1. Mengatasi pengangguran friksional dan sukarela dengan menarik investor baru dengan cara deregulasi dan debiokratisasi serta memberikan bantuan pinjaman lunak dan bantuan lain untuk memacu kehidupan industri kecil. 2. Mengatasi



pengangguran



konjungtural



dengan



meningkatkan



daya



beli



masyarakat dan mengatur bunga Bank agar tidak terlalu tinggi 3. Mengatasi pengangguran struktural dengan menyediakan lapangan kerja; mengadakan pelatihan tenaga kerja dan menarik investor 4. Mengatasi pengangguran musiman dengan mengadakan pelatihan ketrampilan lain selain bidang yang sudah digeluti serta menginformasikan lowongan kerja yang ada disektor lain kepada masyarakat 5. Mengatasi pengangguran deflasioner dengan mengadakan pelatihan tenaga kerja dan menarik investor baru 6. Mengatasi pengangguran teknologi dengan pengenalan teknologi yang ada sejak usia dini Pelatihan tenaga pendidik untuk menguasai teknologi baru yang harus disampaikan pada anak DAFTAR PUSTAKA Rusli, Said. 1989. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta Barat : LP3ES.



Perekonomian Indonesia – Kependudukan dan Ketenagakerjaan | 9



Lucas, dkk. 1995. Pengantar Kependudukan. Yogyakarta : Gajah Mada University Pers. Todaro, Michael. Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga. (Online)



Bab



II,



Landasan



Teori.



Universitas



Sumatera



Utara.



http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27547/3/Chapter%20II.pdf Diakses pada 1 Februari 2015. (Online)



http://www.depnakertrans.go.id/uploads/doc/Arah%20Kebijakan



%20Bidang%20Ketenagakerjaan%202014-2019.pdf Diakses pada 1 Februari 2015. (Online) www.ilo.org Diakses pada 1 Februari 2015. (Online) www.bps.go.id Diakses pada 1 Februari 2015.



Perekonomian Indonesia – Kependudukan dan Ketenagakerjaan | 10