KERANGKA ACUAN Pelacakan Kasus Kematian Ibu Dan Bayi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KERANGKA ACUAN PELACAKAN KASUS KEMATIAN IBU DAN BAYI UPT.PUSKESMAS TUNJUNG TEJA TAHUN 2017 A. Pendahuluan Berdasarkan survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI), tahun 2012 angka kematian ibu di indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan SDKI tahun 1991, yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup belum ada angka terbaru yang ditetapkan oleh kemenkes. Angka ini sedikit menurun meskipun tidak terlalu signifikan. Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di indonesia masih tergolong tinggi apabila dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya jadi angka ini masih jauh dari target yang di harapkan. Hasil Kesepakatan internasional (target global MDGs (Milenium Developmen Goals) ke 5 telah berakhir di tahun 2015 dan dilanjutkan dengan SDGs (Sustainable Development Goals) hingga tahun 2030 dengan target angka kematian ibu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup dan target angka kematian bayi 23 per 1000 kelahiran hidup.



B. Latar Belakang Pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk menjamin setiap ibu dan bayi untuk memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, serta akses terhadap keluarga berencana. Hal ini sesuai dengan visi UPT Puskesmas Tunjung teja yaitu “Mewujudkan masyarakat Tunjung Teja yang mandiri dan disiplin untuk dapat hidup sehat “. Puskesmas Tunjung Teja sebagai sarana yang melaksanakan program KIA, wajib hukumnya untuk mewujudkan visi di atas, agar semua yang di harapkan bisa dapat di capai. Penyebab terbesar kematian ibu pada tahun 2010-2013 masih tetap sama yaitu penyebab langsung yaitu perdarahan (39%), hipertensi(20 %), infeksi (7%), dan



lain lain (33%). Sedangkan penyebab kematian ibu secara tidak langsung seperti kondisi penyakit kanker, ginjal, jantung, tuberculosis atau penyakit lain yang diderita ibu (sumber: direktorat kesehatan ibu 2010-2013 data dan informasi ibu kemenkes) Pada tahun 2015 kabupaten serang menyumbang kematian ibu sebesar 63 orang dan pada tahun 2016 mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 59 orang, sedangkan kematian bayi tahun 2015 sebesar 268 bayi dan



ditahun



2016



mengalami penurunan menjadi sebesar 190 orang tahun 2016. Kecamatan Tunjung teja yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Tunjung teja tahun 2016 menyumbang jumlah kematian ibu sebanyak 1 orang dengan penyebab PPCM , meninggal dengan periode nifas, sedangkan kematian bayi sebanyak 4 neonatal dengan penyebab BBL dan Asfiksia, kondisi tersebut ditunjang pula dengan kondisi sosial ekonomi sebagian masyarakat yang berada di garis kemiskinan, fasilitas kesehatan yang belum memadai dan tenaga kesehatan yang belum tersebar di seluruh wilayah desa di wilayah kerja Puskesmas Tunjung Teja. Dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan kepada individu, keluarga, masyarakat dan kelompok masyarakat yang beresiko yang merupakan penjabaran dari misi yang diemban PuskesmasTunjung Teja, berbagai upaya untuk dapat menurunkan AKI dan AKB telah



dilakukan melalui berbagai program, dengan



berbagai intervensi terobosan salah satunya melalui kegiatan audit maternal perinatal diawali dengan penelusuran kasus melalui otopsi verbal. Otopsi verbal di indonesia diatur dalam peraturan bersama mentri dalam negeri dan mentri kesehatan NOMOR 15 tahun 2010 ,NOMOR 162/MENKES/PB/2010 pasal 6 yaitu 1. Setiap kematian yang terjadi diluar fasilitas pelayanan kesehatan harus dilakukan penulusuran penyebab kematian. 2. Penelusuran penyebab kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan metode autopsi verbal. 3. Autopsi verbal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh dokter. 4. Dalam hal tidak ada dokter sebagaimana dimaksud pada ayat 3 autopsi verbal dapat dilakukan oleh bidan atau perawat yang terlatih. 5. Autopsi verbal sebagaimana dimaksud pada ayat 3 atau ayat 4 dilakukan melalui wawancara dengan keluarga terdekat dari almarhum atau pihak lain yang mengetahui peristiwa kematian



6. Pelaksana autopsi verbal sebagaimana di maksud pada ayat 5 di koordinasikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah setempat. Otopsi verbal adalah suatu metode untuk mengetahui penyebab kematian melalui wawancara dengan anggota keluarga mengenai tanda-tanda dan gejalagejala yang muncul sebelum seseorang meninggal, dengan menggunakan questioner yang telah terstandar. Otopsi verbal dapat dijadikan suatu alternative terhadap system pencatatan angka kematian pada suatu wilayah. Hal ini disebabkan, selain dapat mengidentifikasi jumlah dan penyebab kematian, otopsi verbal juga dapat memberikan data tentang karakteristik dasar seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, dll orang yang meninggal, serta faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kematian sehingga instansi kesehatan suatu puskesmas dapat menentukan prioritas dan menetukan intervensi yang tepat. C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus 1. Tujuan Umum Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja puskesmas tunjung teja dalam rangka mempercepat penurunan jumlah kematian ibu dan bayi tujuan upaya kegiatan ini merupakan penjabaran dari misi puskesmas tunjung teja yaiu misi ke 2 memberikan perlindungan kesehatan individu, keluarga, masyarakat berserta lingkungannya. dan misi ke 3 yaitu memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat atau golongan masyarakat yang beresiko dengan berprinsif pada TATA NILAI yang dimiliki oleh Puskesmas Tunjung Teja yaitu : “SEmangat RAmah SIgap” semangat bekerja, Disiplin dalam waktu dan tidak mudah menyerah, Ramah,Sopan Amanah, Teliti dan ikhlas dalam melayani dan bergaul selalu siaga dan bersikap profesional dalam memberikan pelayanan 2. Tujuan Khusus a.



Sebagai acuan dalam program kesehatan ibu dan anak untuk mengidentifikasi jumlah dan penyebab kematian ibu dan bayi pada



masyarakat dimana tidak terdapat atau kurangnya pencatatan angka kematian berdasarkan sertifikat medik. b.



Untuk mengetahui penyebab kematian melalui wawancara dengan anggota keluarga mengenai tanda-tanda dan gejala-gejala yang muncul sebelum seseorang meninggal



c.



Untuk mendata penyebab kematian melalui instrumen kuesioner otopsi verbal maternal dan otopsi verbal perinatal yang sudah terstandar.



D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan



No 1.



Kegiatan pokok



Rincian Kegiatan



Otopsi verbal kematian ibu Bidan desa, bidan Puskesmas, bidan dan bayi



pengelola, atau bidan koordinator menerima laporan



adanya kasus



kematian ibu dan bayi dan melapor kepada kepala puskesmas dalam 24 jam Kepala puskesmas memberikan surat tugas kepada tim survelains/ bidan puskesmas untuk dilakukan pelacakan kasus ke lapangan sesuai dengan informasi yang di dapat Petugas



tim



survelains



/



bidan



puskesmas melakukan otopsi verbal dengan melakukan wawancara ke pihak



keluarga



menggunakan



kuesioner otopsi verbal maternal dan perinatal Petugas



tim



survelains



/



bidan



puskesmas melakukan otopsi verbal



dengan wawancara kepada penolong persalinan seperti bidan, dokter, dan dukun paraji yang terkait Petugas



tim



survelains



/



bidan



puskesmas melakukan pencatatan dan pelaporan 1 x 24 jam ke dinas kesehatan kabupaten serang



E. Cara Melaksanakan Kegiatan



No



Kegiatan



Sasaran



Rincian



Pokok



Umum



Kegiatan



Cara Sasaran



Melaksanakan kegiatan



Bidan desa, bidan Puskesmas, Otopsi verbal 1.



kematian ibu dan bayi



bidan pengelola, atau bidan Kematian ibu dan



koordinator menerima laporan



Bila terjadi kematian



kematian bayi



adanya kasus kematian ibu dan



ibu dan bayi di desa



Pelaporan



bayi dan melapor kepada kepala puskesmas dalam 24 jam Kepala puskesmas memberikan surat tugas kepada tim Tim Survelance



survelains/ bidan puskesmas untuk dilakukan pelacakan kasus ke lapangan sesuai dengan informasi yang di dapat



Surat Tugas



Pelacakan kasus



Petugas tim survelains / bidan Keluarga/suami ibu atau bayi yang meninggal



puskesmas melakukan otopsi verbal dengan melakukan wawancara ke pihak keluarga menggunakan kuesioner otopsi



Keluarga/suami ibu atau bayi yang



Pelacakan kasus



meninggal



verbal maternal dan perinatal Petugas tim survelains / bidan Petugas (Bidan,Dokter,Duk un Paraji)



puskesmas melakukan otopsi verbal dengan wawancara kepada penolong persalinan seperti bidan, dokter, dan



Petugas (Bidan,Dokter,Dukun



Pelacakan kasus



Paraji)



dukun paraji yang terkait Petugas tim survelains / bidan Laporan Otopsi Verbal



puskesmas melakukan pencatatan dan pelaporan 1 x 24 jam ke dinas kesehatan kabupaten serang



Dinas kesehatan



Siklus PDCA Audit Internal



F. Sasaran Kematian ibu dan bayi di wilayah kecamatan Tunjung Teja G. Jadwal Kegiatan



No



1.



Kegiatan



2017 Jan



Feb



Mar



Apr



Mei



Jun



Jul



Aug



x



x



x



x



x



x



x



x



Mendapat



sep okt x



nov



Des



x



X



x



informasi kasus kematian dari bidan desa atau kader 2.



Menyiapkan



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



form OVM dan OVP 3.



Melakukan pelacakan kasus ke lapangan



4.



Pencatatan dan pendokumen tasian hasil kronologis kematian ibu dan bayi



5.



Melapor



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



x



kepada kepala puskesmas 6.



Mengirim hasil otopsi verbal ke dinas kesehatan



Catatan : Jadwal diisi bila ada kasus kematian ibu dan bayi



H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap terjadi kasus kematian,



I. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan Hasil ditindak lanjuti melalui siklus plan do chek action