10 0 53 KB
KERANGKA ACUAN KERJA PENGUKURAN KEBUGARAN CALON JAMAAH HAJI PUSKESMAS KECAMATAN JATINEGARA
I.
PENDAHULUAN Pengertian penyelenggaraan kesehatan haji, merupakan rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan haji meliputi pemeriksaan kesehatan, bimbingan dan penyuluhan kesehatan haji, pelayanan kesehatan, imunisasi, surveilans, sitem kewaspadaan dini dan respon KLB, penanngulangan KLB musibah massal, kesling dan manajemen penyelenggaran kesehatan Haji. Data penyelenggaraan kesehatan haji menunjukkan bahwa karakteristik jemaah haji Indonesia tidak banyak mengalami perubahan dalam lima belas tahun terakhir, terdapat kecenderungan semakin tinggi pendidikan dan semakin tua usia saat menunaikan ibadah haji. Proporsi jemaah haji risiko tinggi berkisar 10-30%, sebagian besar karena usia lanjut. Hipertensi merupakan risiko tinggi terbanyak (25-37%), sementara penyakit saluran pernapasan dan saluran pencernaan semakin meningkat. Risiko wafat pada usia lanjut sangat tinggi. Jemaah pada kelompok usia 60 tahun ke atas berkisar antara 2025% dari keseluruhan jemaah, tetapi sekitar 70% jemaah wafat terjadi pada kelompok usia ini.
II.
LATAR BELAKANG Kebugaran fisik adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan seharihari dengan bertenaga dan penuh kesiagaan, tanpa kelelahan yang tidak semestinya dan dengan cukup energi, sehingga tetap dapat menikmati waktu luang dan menanggulangi keadaan-keadaan mendadak yang tidak diperkirakan. Konsep kebugaran fisik sekarang dibedakan antara kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan performance. Kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan memerlukan suatu tingkat yang cukup dari keempat komponen kebugaran dasar, yaitu kebugaran jantungparu-peredaran darah, lemak tubuh, kekuatan otot, dan kelenturan sendi. Kebugaran yang berkaitan dengan performance memerlukan suatu tingkat kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan yang cukup tinggi, disamping tingkat yang cukup dari
tambahan empat komponen kebugaran dasar, yaitu ketahanan otot, tenaga otot, ketangkasan, dan kecepatan Mengingat dan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, penetapan baku mutu pemeriksaan kesehatan jemaah haji berbasis risiko penyakit dan kematian sebelum keberangkatan ke Arab Saudi menjadi strategis dan penting. Pemeriksaan kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan diprioritaskan pada jemaah haji yang secara epidemiologi memiliki karakteristik berisiko tinggi mendapatkan kematian sepanjang perjalanan ibadah haji dengan tidak melupakan tujuan penyelenggaraan kesehatan haji. Puskesmas Kecamatan merupakan unit terdepan yang melaksanakan pembinaan kesehatan haji agar kondisi kesehatan calon jemaah haji menjadi optimal, sehingga terwujud jamaah haji yang Sehat dan Mandiri. Fungsi Puskesmas dalam pembinaan kesehatan haji yaitu: a. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan haji b. Melaksanakan pembinaan kesehatan haji c. Melaksanakan pengamatan kesehatan haji d. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Pembinaan kesehatan calon jamaah haji diantaranya meliputi:
1. Penyuluhan Kesehatan (termasuk kebersihan perorangan dan lingkungan) 2. Rujukan ke tingkat yang lebih tinggi atau Rumah Sakit 3. Pelayanan rujukan 4. Konsultasi 5. Pengaturan haid dengan ibadah haji 6. Kebugaran jasmani
Penyuluhan kesehatan dimaksudkan agar calon jemaah haji mengetahui berat badan ideal, gizi yang baik dan hal-hal yang perlu diperhatikan selama di Arab Saudi. Pelayanan rujukan bagi calon jamaah haji untuk konsultasi seperti laboratorium, EKG, foto thoraks, dan lain-lain sesuai indikasi. Untuk dapat mencapai kondisi kesehatan yg optimal, frekuensi kunjungan konsultasi sesuai dengan anjuran dari dokter pemeriksa. Dokterjuga memberikan konsultasi tentang permasalahan haid selama di tanah suci,
perlu tidaknya penggunaan obat pengatur haid, dan meresepkan obat penunda haid bila diperlukan. Bentuk pembinaan lainnya yaitu kebugaran jasmani. Calon Jemaah Haji dianjurkan melakukan latihan secara teratur minimal 3 bulan sebelum keberangkatan untuk penyesuaian terhadap musim di Arab Saudi. Sehubungan
hal-hal tersebut
melaksanakan
Pembinaan
maka Puskesmas Kecamatan Jatinegara harus
Kesehatan
pada
Calon
Jamaah
Haji
yang
telah
memeriksakan kesehatannya.
III.
TUJUAN a. TUJUAN UMUM Terselenggaranya pembinaan kesehatan calon jemaah haji melalui pendekatan manajemen factor risiko menuju tercapainya jemaah haji sehat dan mandiri b. TUJUAN KHUSUS 1. Peningkatan kemampuan calon jamaah haji untuk melaksanakan ibadah haji 2. Peningkatan kemampuan calon jamah haji untuk dapat memelihara kondisi kesehatannya 3. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan calon jamaah haji tentang gizi 4. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan calon jamaah haji yang berisiko 5. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan calon jamaah haji wanita usia subur tentang pengaturan haid pada waktu ibadah haji
IV.
Nama Kegiatan Pengukuran Kebugaran Bagi Calon Haji
V.
Input 60 peserta calon jemaah haji
VI.
Pelaksana Tim Kesehatan Calon Haji Puskesmas Kecamatan Jatinegara.
VII.
Lokasi kegiatan / output Lapangan Kantor Urusan Agama Cipinang Muara Jakarta Timur
VIII.
Jadwal Pelaksanaan Sabtu, 07 April 2018
IX.
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh pengelola program dan Kepala Satuan Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat setelah kegiatan dilaksanakan.
X.
PENCATATAN DAN PELAPORAN Melakukan pencatatan terhadap hasil kegiatan, berupa laporan bulanan dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan minimal 2 bulan.
Mengetahui, Ka. Puskesmas Kec. Jatinegara
dr. Susilo Nugroho Nip. 196410062002121001
Jakarta,
April 2018
Penanggung Jawab Program Haji
dr. Vita Safitri Nip.195907231987112001