Keripik Pisang LampungMenstra UKM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN STRATEGI UKM Analisis SWOT dan Market Share UKM “Istana Keripik Pisang Ibu Mery” Lampung Dosen: Drs.Mohammad Fatchi, MS.



TUGAS TERSTRUKTUR (Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Manajemen Strategi UKM)



DISUSUN OLEH: Hendiana Murni



145020200111056



Ninda Dwi Lestari



145020207111019



PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017



GARIS BESAR ANALISIS STRATEGI 1. Market Share UKM Kripik Pisang Ibu Mery di Lampung



3. Strategi



4. Matriks SPACE



2. Laporan Ringkasan Keuangan Maret 2017 Pendapatan Rp 60.000.000 Modal Rp 29.850.000 Laba Bersih Rp 30.150.000 Alokasi Laba Bersih : Rp 30.150.000 Pengembangan Produk Rp 17.150.000 Pengembangan Pasar Rp 13.000.000



5. Perubahan Setelah UKM Menerapkan Strategi



Istana Keripik Pisang Ibu Mery Keripik pisang rasa original, manis, asin, melon, strowberi, coklat, dan keju dengan berbagai bentuk potongan



5.1 Perubahan Market Share Perubahan Market Share UKM Camilan Di Lampung



Konsumen: Semua kalangan masyarakat di Indonesia (menengah keatas & menengah kebawah)



Keripik Pisang Ibu Mery



19% 50%



Sesama UKM Keripik Pisang Lampung



31%



UKM Keripik Singkong, Talas, dll



UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery Lampung memiliki market share yang mengalami peningkatan dari sebesar 48% menjadi sebesar 50% setelah adanya penerapan strategi UKM tersebut.



Berada di Sel 1: AGRESIF Pengembangan Pasar



Pengembangan Produk



5.2 Perubahan dari Segi Keuangan Pendapatan Modal Laba Bersih



Rp 61.500.000 Rp 29.850.000 Rp 31.500.000



Konsumen Puas Laba meningkat dari 1,01x ke 1,05x Market Share meningkat dari 48% menjadi 50%



5.3 Diagram Analisis SWOT dan Diagram Posisi UKM 5.3.1 Diagram Matriks Space Peluang utama



0,69 ; 0,13 



    Kelemahan internal yang penting



AGRESIF Integrasi Kebelakang, Integrasi Kedepan, Integrasi Horizontal Penetrasi Pasar Pengembangan Pasar Pengembangan Produk Diversifikasi (terkait atau tidak terkait) Kekuatan internal besar



Ancaman utama



BAB I ANALISIS STRATEGIC PLANNING UKM



“ISTANA KERIPIK PISANG IBU MERY” LAMPUNG 1.1 Matriks SPACE 1.1.1 Bobot dan Rating Berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal perusahaan , akan diperoleh variabel-variabel kekutan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat). Setelah itu dilakukan proses pemberian bobot dan rating yang nantinya akan menghasilkan skor yang dapat menunjukkan tingkat kepentingan masing-masing variabel bagi perusahaan yang bersangkutan. Bobot setiap faktor dari Strenght, Weakness, Opportunity dan Threat diberi nilai antara 0.00 - 1,00, sedangkan untuk Rating setiap faktor diberi kriteria sesuai dengan tingkat kepentingannya, sbb : PENENTUAN BOBOT BOBOT 0,00-0,03 >0,03-0,06 >0,06-0,09 >0,09- ......



KETERANGAN TIDAK PENTING CUKUP PENTING PENTING SANGAT PENTING



PENENTUAN RATING RATING 1 2 3 4



KETERANGAN TIDAK BERPENGARUH CUKUP BERPENGARUH BERPENGARUH SANGAT BERPENGARUH



1.1.2 Evaluasi Faktor Internal UKM “Istana Keripik Pisang Ibu Mery” Lampung Matriks evaluasi faktor internal dapat dikembangkan melalui lima langkah :  Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit internal (10-20 faktor)  Berilah bobot pada setiap faktor yang berkisar muali dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting). Jumlah seluruh bobot haruslah 1,0. Bobot menandakan signifikansi relative faktor tersebut bagi keberhasilan industri perusahaan. (berbasis industri)  Berilah peringkat 1 sampai 4, peringkat digunakan untuk mengidentifikasi apakah faktor tersebut sangat lemah atau sebaliknya, kekuatan haruslah mendapatkan peringkat 3 atau 4, dan kelemahan haruslah mendapat peringkat 1 atau 2. (berbasis perusahaan)  Kalikan masing-masing bobot dan peringkat setiap faktor  Jumlahkan skor bobot untuk memperoleh skor bobot total organisasi Faktor internal utama



Tentukan Bobot



Tentukan peringkat



Bobot x peringkat = Skor bobot



Jumlahkan skor bobot



Keterangan : kekuatan (strength) = Tanda skor tertinggi = Tanda skor terendah



Skala bobot



: 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting)



Skala peringkat : 3 (berpengaruh) hingga 4 (sangat berpengaruh)



No



Variabel



Bobot



OPERASIONAL Proses produksi memperhatikan 1.



Penilaian Rating



telah



Melakukan



ketahanan



keripik yang akan dijual kepada



0,09



4



0,36



2.



dalam



mengembangkan UKM keripik pisang



kualitas



pengecekan



keripik



sebelum



ketahanan



dan



dijual



kepada



bisnis



secara



konsumen



konsumen Berpengalaman



Program Kerja



Skor



Melakukan 0,07



3



0,21



profesional



pengelolaan



PEMASARAN Jenis keripik pisang yang dijual



Mengembangkan dan menawarkan berbagai



bervariasi rasa dan bentuknya



variasi rasa dan bentuk yang terbaru, agar 0,08



3.



4



0,32



mampu menjangkau pangsa pasar yang lebih luas



Harga keripik yang ditawarkan 4.



terjangkau



Tepat dalam menetapkan harga sesuai kualitas 0,07



4



0,28



Memiliki Brand Image yang baik 5.



di kalangan konsumen



produk dan pangsa pasar



Menjaga 0,08



4



0,32



melakukan



kepercayaan pendekatan,



konsumen dan



dengan



memberikan



pelayanan terbaik Kemasan yang tebal dan tidak



Melakukan pengecekan kemasan sebelum



mudah robek, dengan label yang 6.



menjadi ciri khas Keripik Pisang



0,07



3



0,21



Ibu Mery MSDM Sumber daya manusia dengan 7.



keterampilan



yang



mumpuni



dijual, dan mengembangkan kemasan lebih modern



Terus 0,06



4



0,24



mengembangkan



pelatihan



secara



terprogram untuk pengembangan karyawan



8.



9.



pada bidang kerjanya masing-



dengan



masing



mempertahankan budaya UKM yang positif.



Menggandeng ibu-ibu disekitar



Mengawasi proses kerja mereka dan mengajari



toko untuk membantu (bekerja)



proses pembuatan keripik untuk karyawan



membuat



pengolahan



keripik



0,01



3



0,03



kualitas



kerja



yang



baik



serta



baru atau karyawan yang belum benar dalam



pisang



pekerjaannya.



KEUANGAN Struktur modal dengan rincian



Berusaha



modal



dengan baik dan teliti, agar arus modal dapat



sendiri



lebih



dibanding dengan hutang



besar 0,07



3



0,21



melaukan



pencatatan



keuangan



memberikan informasi yang jelas terhadap keuangan UKM



Total Kekuatan



0,60



2,18



Analisis Tabel Kekuatan :  Tertinggi Dalam tabel kekuatan , terdapat satu variabel yang memiliki skor tertinggi yaitu 0,36 , variabel ini ialah proses produksi telah memperhatikan ketahanan keripik yang akan dijual kepada konsumen . Variabel ini merupakan variabel yang sangat penting dan paling berpengaruh bagi UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery. Hal ini bermakna bahwa bagian terpenting



yang mempengaruhi kesuksesan UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery ialah dari segi proses produksi , dimana sejauh ini proses produksi yang dilakukan oleh Istana Keripik Pisang Ibu Mery sudah ditangani dengan tangan-tangan yang cukup terampil dan baik dalam pengelolaan keripik pisang. Sehingga, produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tergolong baik. Dengan adanya kualitas yang baik ini, maka diharapkan produk keripik pisang akan memiliki daya tarik sendiri di kalangan calon pembeli, dan mampu menumbuhkan rasa percaya (trust) pada konsumen.



Program Kerja : UKM Istana Pisang Ibu Mery akan lebih memperbaiki kekuatan dari segi ini dengan cara melakukan pengecekan ketahanan dan kualitas keripik sebelum dijual kepada konsumen agar kualitas keripik pisang terjaga dan dipercayai oleh konsumen. Dengan adanya konsistensi kualitas diharap akan menimbulkan loyalitas konsumen .  Terendah Dalam tabel kekuatan, terdapat satu variabel yang memiliki skor terendah yaitu 0,03, variabel ini ialah menggandeng ibuibu disekitar toko untuk membantu (bekerja) membuat pengolahan keripik pisang. Variabel ini merupakan variabel yang tidak penting dan tidak berpengaruh bagi UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery. Hal ini bermakna bahwa UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery telah yakin dan percaya pada produk yang telah dibuatnya, dimana produk tersebut terbuat dari bahan-bahan baku baik (pisang kapok kuning) yang memiliki rasa dan tekstur yang enak untuk di olah menjadi keripik. Sehingga, dengan adanya keunggulan seperti itu UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery sudah mampu memiliki daya tarik tersendiri di benak konsumen.



Program Kerja : UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan menjalankan suatu program kerja untuk mempertahankan dan memanfaatkan kekautan internal ini dengan cara mengawasi proses kerja mereka dan mengajari proses pembuatan keripik untuk karyawan baru atau karyawan yang belum benar dalam pekerjaannya agar calon konsumen tertarik untuk membeli. Melatih seluruh tenaga kerja yang ada (walaupun jumlhanya tidak terlalu banyak) untuk mampu mengkomunikasikan dengan baik informasi mengenai kualitas dan rasa yang bervariasi dari produk keripik pisang yang ditawarkan saat konsumen datang membeli. Dengan adanya pemberian informasi yang jelas dan lengkap terkait kualitas dan rasa yang bervariasi ini diharapkan mampu menumbuhkan daya tarik dan kepercayaan konsumen dalam membeli produk keripik pisang ini.



Keterangan : kelemahan (waeakness) = Tanda skor tertinggi = Tanda skor terendah



Skala bobot



: 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting)



Skala peringkat : 1 (tidak berpengaruh) hingga 2 (cukup berpengaruh)



No



Variabel



Bobot



Penilaian Rating



Skor



0,07



2



0,14



OPERASIONAL Tempat produksi (toko) yang 1.



masih kecil atau kurang luas



Program Kerja Memanfaatkan setiap ruang yang ada dengan baik agar lebih nyaman dan terlihat rapi



PEMASARAN Kemasan produk yang tergolong kurang 2.



menarik



modern, mengurangi



atau



terkadang minat



kurang



Melakukan



beli



2



para



0,16



konsumen 3.



Saluran distribusi yang kurang



kemasan



disesuaikan dengan anggran dana dan tetap mengutamakan kebersihan dan kehigenisan produk.



0,07



atau



packaging produk keripik pisang yang



0,08



mampu



perbaikan



2



0,14



Menambah saluran distribusi



efisien Variasi 4.



olahan



pisang



yang



kurang banyak



Menambah



variasi



olahan



pisang



atau



0,09



2



0,18



0,01



1



0,01



Lebih memotivasi produktivitas tenaga kerja



0,08



2



0,16



Membuat pembukuan terhadap administrasi dan keuangan usaha



keripik lain dan bahan baku yang berbeda



MSDM



5.



Tingkat fluktuatif produktivitas atau kinerja tenaga kerja KEUANGAN



6.



Manajemen keuangan yang belum tercatat dengan rapi Total Kelemahan Total Keseluruhan



0,40 1,00



0,79 2,97



Analisis Tabel Kelemahan :  Tertinggi Dalam tabel kelemahan, terdapat satu variabel dengan skor tertinggi yaitu 0,18. Variabel tersebut ialah variasi olahan pisang yang kurang banyak, sehingga belum mampu untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas lagi. Variabel ini merupakan variabel yang sangat penting dan paling berpengaruh. Hal ini bermakna bahwa, variasi olahan pisang yang kurang banyak masih urang menjangkau pangsa pasar yang lebih luas, sehingga kurang memenuhi keinginan konsumen yang biasanya ingin membeli berbagai variasi untuk oleh-oleh ke kota lain di Indonesia. Hal inilah yang dirasa menjadi



kelemahan terbesar pada UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery, karena kurangnya variasi olahan keripik pisang ini bisa mengakibatkan timbulnya rasa bosan konsumen, hingga bisa mengakibatkan penurunan penjualan karena tidak mampu memenuhi keinginan konsumen tersebut. Program Kerja : UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan berusaha menambah variasi olahan pisang atau keripik lain dan bahan baku yang berbeda (misal : keripik singkong dan keripik talas) agar konsumen tidak merasa bosan denga variasi olahan pisang saja dan tetap loyal terhadap produk UKM Ibu Mery.  Terendah Dalam tabel kelemahan, terdapat satu variabel dengan skor terendah yaitu 0,01. Variabel tersebut ialah tingkat fluktuatif produktivitas atau kinerja tenaga kerja. Variabel ini dianggap tidak penting dan tidak berpengaruh bagi UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery secara keseluruhan dalam mencapai tujuan jangka pendek. Hal ini bermakna bahwa adanya tingkat produktivitas tenaga kerja yang masih fluktuatif dapat ditangani dengan segera dan cepat dengan cara-cara tertentu yang harus dilakukan oleh si pemiliki usaha. Program Kerja: UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan menjalankan suatu program yang diharap mampu memperbaiki dan meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi akibat kelemahan internal ini dengan lebih memotivasi produktivitas tenaga kerja, yaitu dapat dilakukan motivasi secara personal antara pemilik dengan teanaga kerja (misal: memberikan motivasi/nasehat/pujian, memberikan bonus bingkisan sepulang kerja dsb). Serta adanya pemberian rasa percaya dari



pemilik usaha kepada tenaga kerjanya, maka dengan begitu diharapkan mampu memberikan motivasi lebih kepada tenaga kerja yang ada untuk menjaga konsistensi produktivitas atau kinerja mereka.



Hasil Analisis Keseluruhan Internal Dari analisis kekuatan dan kelmahan UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery diperoleh hasil sebagai berikut : Skor kekuatan + skor kelemahan = 2,18 + 0,79 = 2,97 (dengan jumlah kekuatan = 9 dan kelemahan = 6) Skor bobot total sebesar 2,97 adalah diatas rata-rata (titik tengah) 2,5 sehingga UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery dapat dikategorikan sebagai UKM yang memiliki posisi internal yang kuat dengan proporsi kekuatan yang lebih besar dari kelemahan. Catatan : Jika < 2,5 Maka Posisi Internal Lemah (makna : adanya kemampuan internal yang tidak baik dalam melakukan perbaikan internal untuk mampu meminimalisir ancaman dan memaksimalkan keuntungan dari peluang) Jika > 2,5 Maka Posisi internal Kuat (makna : adanya kemampuan internal perusahaan yang baik dalam memanfaatkan kekuatan internal untuk meminimalisir kerugian dari ancaman dan memaksimalkan keuntungan dari peluang lingkungan eksternal).



1.1.3 Evaluasi Faktor Eksternal UKM “Istana Keripik Ibu Mery” Lampung Matriks evaluasi faktor eksternal dapat dikembangkan melalui lima langkah :  Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit internal (10-20 faktor)  Berilah bobot pada setiap faktor yang berkisar mulai dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting). Jumlah seluruh bobot haruslah 1,0 . bobot dapat ditentukan dengan cara membandingkan dengan pesing yang berhasil dan tidak berhasil.  Berilah peringkat 1 sampai 4, peringkat digunakan untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut.  Kalikan masing-masing bobot dan peringkat setiap faktor  Jumlahkan skor bobot untuk memperoleh skor bobot total organisasi Faktor eksternal utama



Tentukan Bobot



Tentukan peringkat



Bobot x peringkat = Skor bobot



Jumlahkan skor bobot



Keterangan : peluang (opportunity) = Tanda skor tertinggi = Tanda skor terendah



Skala bobot



: 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting)



Skala peringkat : 1 (tidak berpengaruh) hingga 4 (sangat berpengaruh)



NO



PENILAIAN



VARIABEL



BOBOT



RATING



SKOR



PROGRAM KERJA



TEKNOLOGI Memanfaatkan teknologi tersebut untuk 1.



Teknologi yang semakin berkembang



0,07



3



0,21



terus berinovasi dalam meningkatkan kapasitas proses produksi keripik pisang



EKONOMI Adanya tawaran dari berbagai pihak 2.



bank untuk memberikan dana pinjaman guna



mengembangkan



usaha



kecil



Mempertimbangkan dengan cukup baik 0,07



2



0,14



dan matang terkait pinjaman yang diberikan oleh berbagai bank tersebut,



menengah ini



agar tidak terjadi penumpukan hutang bank



Tingkat pendapatan penduduk sekitar 3.



yang rata-rata bukan kalangan atas, tetapi



kalangan



menengah



bahkan



Menjual produk yang sesuai dengan 0,02



1



0,02



menengah kebawah



kebutuhan dan pendapatan penduduk sekitar, agar bisa menjangkau semua kalangan masyarakat



POLITIK, HUKUM DAN PEMERINTAH Izin usaha UKM ini tidak susah, karena 4.



sudah



adanya



persetujuan



pihak



pemerintah untuk UKM camilan khas



Menjaga hubungan serta kerjasama yang 0,07



4



0,28



Kota Lampung



UKM camilan khas Kota Lampung melalui kunjungan wisata oleh-oleh



SOSIAL, BUDAYA, DEMOGRAFIS DAN LINGKUNGAN



, mentaati berbagai aturan yang sudah ditentukan pemerintah



Dukungan instansi pemerintah terhadap 5.



lebih baik lagi dengan pihak pemerintah



0,07



2



0,14



Lebih menunjukkan ciri khas Lampung pada produk dan juga tokonya



Memperbaiki



Letaknya di Kota Bandar Lampung yang 6.



merupakan Ibu Kota Lampung, jadi banyak dikenal oleh warga Lampung



lokasi



penjualan



dan



memperluas toko untuk lebih dikenal 0,08



2



0,16



dan banyak yang membeli apabila toko Keripik Pisang Ibu Mery ini di renovasi



khususnya



lebih bagus dan luas KOMPETITIF



Persaingan harga produk dari UKM keripik pisang lain yang belum sesuai, 7.



sehingga



konsumen



lebih



memilih



Meningkatkan kegiatan promosi produk 0,09



4



0,36



yang



ditawarkan,



agar



mampu



mengambil pasar pesaing



membeli ke toko Ibu Mery Kualitas produk dan kemasan yang menjadi ciri khas Keripik Pisang Ibu 8.



Mery mudah dikenali oleh konsumen



Mempertahankan 0,08



2



0,16



dan plastik kemasannya kuat tidak



baik



dan



produk



mengembangkan



kemasan menjadi lebih modern dan unik



mudah robek Total Peluang



dengan



kualitas



0,55



1,47



Analisis Tabel Peluang :  Tertinggi Dalam tabel peluang, terdapat satu variabel dengan skor tertinggi yaitu 0,36. Variabel tersebut ialah persaingan harga dan kualitas produk dari UKM keripik pisang lain yang belum sesuai, sehingga konsumen lebih memilih membeli ke toko Ibu Mery. Variabel ini merupakan variabel yang sangat penting dan paling berpengaruh. Hal ini bermakna bahwa, adanya kenaikan harga produk pesaing dan kurang bagusnya kualitas produk mampu menciptakan adanya pergeseran pola konsumsi pada masyarakat. Dimana masyarakat yang tidak mampu membeli keripik pisang yang cukup mahal akan bergeser untuk membeli keripik pisang yang harganya lebih terjangkau dengan kualitas yang tidak kalah baiknya. Program Kerja : UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan menjalankan suatu program yang mampu memanfaatkan peluang ini guna meraih keuntungan dengan cara meningkatkan kegiatan promosi dan menjaga kualitas produk yang ditawarkan , agar mampu mengambil pasar pesaing. Dengan program ini nantinya diharapkan konsumen yang tidak mampu membeli keripik pisang dengan harga tinggi akan bergeser untuk membeli keripik pisang dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik.  Terendah Dalam tabel peluang, terdapat satu variabel dengan skor terendah yaitu 0,02. Variabel tersebut ialah tingkat pendapatan penduduk sekitar yang rata-rata bukan kalangan atas, tetapi kalangan menengah bahkan menengah kebawah. Variabel ini dianggap tidak penting dan tidak berpengaruh bagi UKM Keripik Pisang Ibu Mery secara keseluruhan dalam mencapai tujuan jangka pendek. Hal ini bermakna bahwa tingkat pendapatan penduduk yang cenderung kalangan menengah mampu



mempengaruhi volume penjualan keripik pisang dengan harga yang terjangkau, karena faktor pendapatan penduduk dari kalangan menengah ini pasti akan mengalami peningkatan pendapatan pada masa yang akan datang, sehingga hanya mempengaruhi volume penjualan pada periode-periode tertentu. Apalagi pembeli keripik pisang ini tidak hanya dari dalam kota, banyak yang berasal dari luar kota Lampung juga. Program Kerja: UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan menjalankan suatu program yang mampu memanfaatkan peluang ini guna meraih keuntungan dengan cara menjual produk yang sesuai dengan kebutuhan dan pendapatan penduduk sekitar, agar bisa menjangkau semua kalangan masyarakat. Dengan adanya program ini diharapkan, UKM Istana Keripik Ibu Mery mampu memenuhi permintaan pasar pada periode-periode tertentu.



Keterangan : ancaman (threat) = Tanda skor tertinggi = Tanda skor terendah Skala bobot



: 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting)



Skala peringkat : 1 (tidak berpengaruh) hingga 4 (sangat berpengaruh)



NO



VARIABEL



BOBOT



RATING



SKOR



PROGRAM KERJA



EKONOMI Penggunaan kendaran bermotor yang lebih efisien, Kenaikan tarif dasar listrik 1.



0,02



1



0,02



dan harga BBM



agar



mampu



menekan



biaya



operasional serta pemakaian mesin produksi bertenaga listrik secara efektif dan efisein, sehingga mampu menekan biaya listrik



Daya beli masyarakat yang cenderung fluktuataif pada 2.



periode-periode tertentu



Mendorong promosi dari mulut ke mulut 0,05



2



0,10



dan melalui wisata oleh-oleh yang sudah disetujui oleh pihak pemerintah di Lampung



TEKNOLOGI Mesin canggih yang hanya dimiliki perusahaan besar, 3.



karena harganya tergolong



Memanfaatkan 0,07



3



0,21



cukup mahal



mesin



yang



sudah



ada



seoptimal mungkin dan tenaga manusia, serta melakukan penganggaran yang baik agar mampu membeli mesin yang lebih baik



SOSIAL, BUDAYA, DEMOGRAFIS DAN LINGKUNGAN Keripik 3.



pisang



khas



Melakukan



Lampung ini hanya banyak di kota aslinya, masih jarang



distribusi



keripik



pisang



ke



beberapa toko camilan di kota lain di 0,07



2



0,14



di kota-kota lain di Indonesia



Indonesia, agar produk di kenal di kota lain juga



yang rasanya khas Lampung POLITIK, HUKUM DAN PEMERINTAH Adanya 5.



ditetapkan terkadang



pajak



yang



pemerintah terasa



cukup



0,07



3



0,21



Negosisasi penerapan



dengan tarif



pemerintah



pajak



yang



terkait terkadang



memberatkan



mengalami kenaikan



KOMPETITIF



6.



Mulai muncul usaha-usaha



Memperbaiki kemasan produk lebih modern



keripik pisang dan keripik



dan mengembangkan olahan keripik serta



olahan lain dari kota lain



variasi rasanya yang sedang di gemari banyak



dengan kemasan, pemasaran,



masyarakat saat ini



variasi rasa yang modern (di gemari kalangan remaja saat



0,08



2



0,16



ini) Banyaknya industri 7.



pesaing



camilan



di



Membuat ciri khas yang menonjol yang



keripik



mampu membedakan produk (misal: packaging



dalam satu kota yang sama



0,09



4



0,36



yang unik dsb)



dan lokasi penjualan UKM



Istana Keripik Pisang Ibu Mery dengan UKM Keripik Pisang Lampung lainnya Total Ancaman



0,45



1,2



Total Keseluruhan



1,00



2,67



Analisis Tabel Ancaman :  Tertinggi Dalam tabel ancaman, terdapat satu variabel dengan skor tertinggi yaitu 0,36. Variabel tersebut ialah banyaknya pesaing di industri camilan keripik dalam satu kota yang sama. Variabel ini merupakan variabel yang sangat penting dan paling berpengaruh terhadap kesuksesan UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery. Hal ini bermakna bahwa, kemudahan pesaing untuk menarik pangsa pasar dari UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery, karena berada pada kota yang sama dan menjual produk yang sama juga. Hal tersebut bisa menurunkan market share dan juga laba dari UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery. Program Kerja : UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan menjalankan suatu program yang mampu meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh ancaman ini dengan cara membuat ciri khas yang menonjol yang mampu membedakan produk (misal: packaging yang unik dsb) dan lokasi penjualan UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery dengan UKM Keripik Pisang Lampung lainnya. Dengan adanya ciri khas yang ditawarkan oleh UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery, maka diharapkan konsumen tertarik untuk membeli pada UKM Ibu Mery daripada produsen keripik pisang Lampung lainnya , selain itu dengan adanya ciri khas yang ditawarkan juga diharapkan mampu mempertahankan pelanggan yang biasanya membeli keripik pisang pada UKM Ibu Mery.  Terendah Dalam tabel ancaman, terdapat satu variabel dengan skor terendah yaitu 0,02. Variabel tersebut ialah kenaikan tarif dasar listrik dan harga BBM .Variabel ini dianggap tidak penting dan tidak berpengaruh bagi UKM Istana Keripik Pisang Ibu



Mery secara keseluruhan dalam mencapai tujuan jangka pendek. Hal ini bermakna bahwa kenaikan tariff dasar listrik dan harga BBM tidak berpengaruh, karena UKM Ibu Mery masih banyak menggunakan tenaga manusi untuk mengolah produk dan tidak banyak menggunakan listrik ataupun BBM untuk akomodasi pengantaran produk (produk hanya dijual ditoko langsung). Program Kerja: UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan menjalankan suatu program yang mampu meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh ancaman ini dengan cara penggunaan kendaran bermotor yang lebih efisien, agar mampu menekan biaya operasional serta pemakaian mesin produksi bertenaga listrik secara efektif dan efisein, sehingga mampu menekan biaya listrik. Hal ini bermakna bahwa UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery harus mempertimbangkan penggunaan listrik dan juga BBM dalam usahanya, karena kedua hal itu bisa sangat mempengaruhi pengeluaran keuangan UKM.



Hasil Analisis Keseluruhan Eksternal Dari analisis peluang dan ancaman UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery diperoleh diperoleh hasil sebagai berikut : Skor peluang + skor ancaman = 1,47 + 1,2 = 2,67 (dengan jumlah peluang = 8 dan ancaman = 7) Skor bobot total sebesar 2,67 adalah diatas rata-rata (titik tengah) 2,5 sehingga UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery dapat dikategorikan sebagai UKM yang memiliki posisi eksternal yang kuat dengan proporsi peluang yang lebih besar dari ancaman Catatan : Jika < 2,5 Maka Posisi Eksternal Lemah (makna:perusahaan belum dapat meminimalisir kerugian dari ancaman dan memaksimalkan keuntungan dari peluang)



Jika > 2,5 Maka Posisi Eksternal Kuat (makna: perusahaan sudah dapat meminimalisir kerugian dari ancaman dan memaksimalkan keuntungan dari peluang)



1.1.4 Analisis IFAS dan EFAS INTERNAL



EKSTERNAL



S>W



O>T



2,18 > 0,79



1,47 > 1,2



STRATEGI AGRESIF



Internal: Sumbu X



= (skor kekuatan – skor kelemahan) : 2 = (2,18 – 0,79) : 2 = 0,69



Eksternal: Sumbu Y



= (skor peluang – skor ancaman) : 2 = (1,47 – 1,2) : 2 = 0,13



Koordinat (X ; Y) = (0,69 ; 0,13) Dapat disimpulkan bahwa posisi UKM “Istana Keripik Pisang Ibu Mery” Lampung berada diantara kekuatan internal dan peluang eksternal yang besar yaitu pada sel 1 (agresif).



1.2 Diagram Analisis SWOT dan Diagram Posisi UKM 1.2.1 Diagram Matriks Space Peluang utama



0,69 ; 0,13 



    Kelemahan internal yang penting



AGRESIF Integrasi Kebelakang, Integrasi Kedepan, Integrasi Horizontal Penetrasi Pasar Pengembangan Pasar Pengembangan Produk Diversifikasi (terkait atau tidak terkait) Kekuatan internal besar



Ancaman utama



BAB II STRATEGI UKM “ISTANA KERIPIK PISANG IBU MERY” LAMPUNG 2.1 Analisis Strategi UKM “Istana Keripik Pisang Ibu Mery” Lampung Berdasarkan diagram matriks Space yang menggambarkan posisi UKM ini adalah berada pada kuadran satu , dimana pada sel tersebut suatu perusahaan mendapatkan banyak peluang dari eksternal , dan memiliki kekuatan internal yang kuat. Sehingga strategi yang dapat digunakan ialah strategi yang mampu memanfaatkan kekuatan internal untuk memperoleh keuntungan jangka panjang, maka strategi yang dapat digunakan dan sesuai pada kondisi seperti ini adalah strategi integratif meliputi integrasi ke depan, integrasi kebelakang, dan integrasi horizontal. Sedangkan, strategi agresif meliputi penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi (terkait atau tidak terkait) (David, 2014). Strategi integratif yang dapat dilakukan adalah dengan integrasi horizontal dan integrasi vertikal. Integrasi horizontal dapat dilakukan dengan membangun mitra kerja yang baik dengan para pemasok input (bahan baku pembuat keripik pisang) sehingga input-input produksi dapat terus terpenuhi dengan baik. Sedangkan, integrasi vertikal merupakan strategi yang dijalankan dengan meraih kendali atas jalur distribusi mulai dari distributor, pengecer, retail hingga pengguna akhir (Amirullah,2015). Hal ini dapat diterapkan oleh UKM Keripik Pisang ini dengan memenuhi permintaan produk yang diminta oleh konsumen dengan tepat waktu dan merata ke berbagai wilayah Indonesia, serta dapat mengembangkan hubungan mitra kerja yang baik dengan para konsumen atau pelanggan. Strategi agresif yang termasuk didalamnya adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. 1) Penetrasi pasar Strategi penetrasi pasar merupakan strategi yang dilakukan dengan jalan berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar yang sudah ada baik itu merupakan barang maupun jasa tanpa mengubah produk (Kotler,Armstrong,2008). Penetrasi pasar berusaha untuk mencapai empat tujuan utama :



a. Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar produk, hal ini dapat dicapai oleh kombinasi dari strategi harga yang kompetitif, iklan, promosi penjualan dan mungkin lebih banyak sumber daya pribadi yang didedikasikan untuk menjual. b. Aman dari dominasi pertumbuhan pasar c. Restrukturisasi pasar yang matang oleh maneuver dari competitor, hal ini akan memerlukan agresifitas kampanye promosi yang gencar, didukung oleh strategi harga yang dirancang untuk membuat pasar “kurang menarik” bagi competitor d. Meningkatkan penggunaan oleh pelanggan yang ada, contohnya: memperkenalkan program loyalitas konsumen Implementasi penetrasi pasar sebagai strategi pemasaran dikondisikan sebagai “bisnis seperti biasa”. Penetrasi pasar haruslah dieksekusi pada bisnis yang berfokus hanya pada pasar dan produk yang sangat dipahami oleh marketer tersebut.Diperlukan juga intelegent pemasaran untuk mendapatkan informasi tentang competitor dan kebutuhan pelanggan. Karena itu, strategi ini akan memerlukan banyak investasi baru dalam penerapannya sebab harus didahului oleh riset pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan melakukan kegiatan pemasaran dengan gencar. Selain melakukan pemasaran yang gencar, diperlukan juga peningkatan layanan yang diberikan untuk konsumen. Tujuan dari pemberian layanan ini agar tercipta suasana yang nyaman terbangun antara pihak UKM dengan konsumennya. Beberapa jenis pelayanan yang dapat diberikan antara lain: jaminan produk yang berukalitas, pengiriman pesanan keripik yang tepat waktu serta menyeluruh, dan selalu menerima masukan pelanggan/ konsumen dengan tujuan agar lebih baik lagi kedepannya. 2) Pengembangan produk Strategi pengembangan produk menurut (David,2004) merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan dengan cara berinovasi dan meningkatkan kualitas produk-produk yang ada saat ini. Hal ini dapat dilakukan oleh UKM Keripik Pisang ini dengan melakukan pengembangan serta penelitian, sehingga



senantiasa menghasilkan produk-produk inovatif yang dapat memuaskan pelanggan. 3) Pengembangan pasar Strategi pengembangan pasar dapat dilakukan bilamana perusahaan mulai mencari saluran baru atau wilayah baru untuk pasar produknya yang belum tersentuh dari produk tersebut (Amirullah,2015). Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan atas produk yang sudah ada pada pasar yang baru. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian kecil dari berbagai kemungkinan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan. Strategi ini dapat dilakukan bilamana perusahaan mulai mencari saluran baru atau wilayah baru untuk pasar produknya yang belum tersentuh dari produk tersebut (Amirullah,2015).jadi pengembangan pasar merupakan salah satu bagian dari kemungkinan pertumbuhan intensif, yaitu pertumbuhan yang dicapai tanpa mengubah system pemasaran perusahaan. Pengembangan pasar dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu: a) secara geografis, UKM membuka pasar tambahan, baik melalui perluasan di daerah lain di Kota Lampung maupun di luar Kota Lampung; b) UKM berusaha menarik pangsa pasar yang lain dengan jalan mengembangkan versi produk, misalnya produk ditawarkan dengan kemasan yang lebih luks, praktis, dan modern serta cara pelayanan yang lebih istimewa; c) saluran distribusinya yang baru; d) menerapkan kebijakan harga yang berbeda untuk menarik pelanggan baru atau membuat segmen pasar yang baru. Hal ini dapat dilakukan oleh UKM Keripik Pisang ini dengan gencar melakukan promosi-promosi di beberapa daerah yang belum terjamah oleh produk ini (khususnya di kota Lampung), dengan tujuan untuk memperkenalkan produk tersebut.



Dan UKM “Istana Keripik Pisang Ibu Mery” Lampung ini memilih untuk menerapkan strategi pengembangan pasar dan pengembangan produk. 2.2 Analisis Kebijakan dari program kerja Faktor kekuatan tertinggi ialah proses produksi telah memperhatikan ketahanan keripik yang akan dijual kepada konsumen. Variabel ini merupakan variabel yang sangat penting dan paling berpengaruh bagi UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery. Hal ini bermakna bahwa bagian terpenting yang mempengaruhi kesuksesan UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery ialah dari segi proses produksi , dimana sejauh ini proses produksi yang dilakukan oleh Istana Keripik Pisang Ibu Mery sudah ditangani dengan tangan-tangan yang cukup terampil dan baik dalam pengelolaan keripik pisang. Sehingga, produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tergolong baik. Dengan adanya kualitas yang baik ini, maka diharapkan produk keripik pisang akan memiliki daya tarik sendiri di kalangan calon pembeli, dan mampu menumbuhkan rasa percaya (trust) pada konsumen. Program Kerjanya adalah UKM Istana Pisang Ibu Mery akan lebih memperbaiki kekuatan dari segi ini dengan cara melakukan pengecekan ketahanan dan kualitas keripik sebelum dijual kepada konsumen agar kualitas keripik pisang terjaga dan dipercayai oleh konsumen. Dengan adanya konsistensi kualitas diharap akan menimbulkan loyalitas konsumen . Sedangkan, kekuatan terendah UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery ialah menggandeng ibu-ibu disekitar toko untuk membantu (bekerja) membuat pengolahan keripik pisang. Variabel ini merupakan variabel yang tidak penting dan tidak berpengaruh bagi UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery. Hal ini bermakna bahwa UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery telah yakin dan percaya pada produk yang telah dibuatnya, dimana produk tersebut terbuat dari bahan-bahan baku baik (pisang kapok kuning) yang memiliki rasa dan tekstur yang enak untuk di olah menjadi keripik. Sehingga, dengan adanya keunggulan seperti itu UKM Istana KEripik Pisang Ibu Mery sudah mampu memiliki daya tarik tersendiri di benak konsumen. Program Kerjanya adalah UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan menjalankan suatu program kerja untuk mempertahankan dan memanfaatkan kekautan internal ini dengan cara mengawasi



proses kerja mereka dan mengajari proses pembuatan keripik untuk karyawan baru atau karyawan yang belum benar dalam pekerjaannya agar calon konsumen tertarik untuk membeli. Melatih seluruh tenaga kerja yang ada (walaupun jumlhanya tidak terlalu banyak) untuk mampu mengkomunikasikan dengan baik informasi mengenai kualitas dan rasa yang bervariasi dari produk keripik pisang yang ditawarkan saat konsumen datang membeli. Dengan adanya pemberian informasi yang jelas dan lengkap terkait kualitas dan rasa yang bervariasi ini diharapkan mampu menumbuhkan daya tarik dan kepercayaan konsumen dalam membeli produk keripik pisang ini. Faktor kelemahan tertinggi pada UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery ialah variasi olahan pisang yang kurang banyak, sehingga belum mampu untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas lagi. Variabel ini merupakan variabel yang sangat penting dan paling berpengaruh. Hal ini bermakna bahwa, variasi olahan pisang yang kurang banyak masih urang menjangkau pangsa pasar yang lebih luas, sehingga kurang memenuhi keinginan konsumen yang biasanya ingin membeli berbagai variasi untuk oleh-oleh ke kota lain di Indonesia. Hal inilah yang dirasa menjadi kelemahan terbesar pada UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery, karena kurangnya variasi olahan keripik pisang ini bisa mengakibatkan timbulnya rasa bosan konsumen, hingga bisa mengakibatkan penurunan penjualan karena tidak mampu memenuhi keinginan konsumen tersebut. Program Kerjanya adalah UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan berusaha menambah variasi olahan pisang atau keripik lain dan bahan baku yang berbeda (misal : keripik singkong dan keripik talas) agar konsumen tidak merasa bosan denga variasi olahan pisang saja dan tetap loyal terhadap produk UKM Ibu Mery. Sedangkan kelemahan terendah adalah tingkat fluktuatif produktivitas atau kinerja tenaga kerja. Variabel ini dianggap tidak penting dan tidak berpengaruh bagi UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery secara keseluruhan dalam mencapai tujuan jangka pendek. Hal ini bermakna bahwa adanya tingkat produktivitas tenaga kerja yang masih fluktuatif dapat ditangani dengan segera dan cepat dengan cara-cara tertentu yang harus dilakukan oleh si pemiliki usaha. Program Kerjanya adalah UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan menjalankan suatu



program yang diharap mampu memperbaiki dan meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi akibat kelemahan internal ini dengan lebih memotivasi produktivitas tenaga kerja, yaitu dapat dilakukan motivasi secara personal antara pemilik dengan teanaga kerja (misal: memberikan motivasi/nasehat/pujian, memberikan bonus bingkisan sepulang kerja dsb). Serta adanya pemberian rasa percaya dari pemilik usaha kepada tenaga kerjanya, maka dengan begitu diharapkan mampu memberikan motivasi lebih kepada tenaga kerja yang ada untuk menjaga konsistensi produktivitas atau kinerja mereka. Dari faktor peluang yang tertinggi ialah persaingan harga dan kualitas produk dari UKM keripik pisang lain yang belum sesuai, sehingga konsumen lebih memilih membeli ke toko Ibu Mery. Variabel ini merupakan variabel yang sangat penting dan paling berpengaruh. Hal ini bermakna bahwa, adanya kenaikan harga produk pesaing dan kurang bagusnya kualitas produk mampu menciptakan adanya pergeseran pola konsumsi pada masyarakat. Dimana masyarakat yang tidak mampu membeli keripik pisang yang cukup mahal akan bergeser untuk membeli keripik pisang yang harganya lebih terjangkau dengan kualitas yang tidak kalah baiknya. Program Kerja : UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan menjalankan suatu program yang mampu memanfaatkan peluang ini guna meraih keuntungan dengan cara meningkatkan kegiatan promosi dan menjaga kualitas produk yang ditawarkan , agar mampu mengambil pasar pesaing. Dengan program ini nantinya diharapkan konsumen yang tidak mampu membeli keripik pisang dengan harga tinggi akan bergeser untuk membeli keripik pisang dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik. Faktor peluang terendah ialah tingkat pendapatan penduduk sekitar yang rata-rata bukan kalangan atas, tetapi kalangan menengah bahkan menengah kebawah. Variabel ini dianggap tidak penting dan tidak berpengaruh bagi UKM Keripik Pisang Ibu Mery secara keseluruhan dalam mencapai tujuan jangka pendek. Hal ini bermakna bahwa tingkat pendapatan penduduk yang cenderung kalangan menengah mampu mempengaruhi volume penjualan keripik pisang dengan harga yang terjangkau, karena faktor pendapatan penduduk dari kalangan menengah ini pasti akan mengalami peningkatan pendapatan pada masa yang akan datang, sehingga hanya mempengaruhi volume penjualan



pada periode-periode tertentu. Apalagi pembeli keripik pisang ini tidak hanya dari dalam kota, banyak yang berasal dari luar kota Lampung juga. Program Kerja: UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan menjalankan suatu program yang mampu memanfaatkan peluang ini guna meraih keuntungan dengan cara menjual produk yang sesuai dengan kebutuhan dan pendapatan penduduk sekitar, agar bisa menjangkau semua kalangan masyarakat. Dengan adanya program ini diharapkan, UKM Istana Keripik Ibu Mery mampu memenuhi permintaan pasar pada periode-periode tertentu. Faktor ancaman yang memiliki skor tertinggi ialah banyaknya pesaing di industri camilan keripik dalam satu kota yang sama. Variabel ini merupakan variabel yang sangat penting dan paling berpengaruh terhadap kesuksesan UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery. Hal ini bermakna bahwa, kemudahan pesaing untuk menarik pangsa pasar dari UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery, karena berada pada kota yang sama dan menjual produk yang sama juga. Hal tersebut bisa menurunkan market share dan juga laba dari UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery. Program Kerja : UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan menjalankan suatu program yang mampu meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh ancaman ini dengan cara membuat ciri khas yang menonjol yang mampu membedakan produk (misal: packaging yang unik dsb) dan lokasi penjualan UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery dengan UKM Keripik Pisang Lampung lainnya. Dengan adanya ciri khas yang ditawarkan oleh UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery, maka diharapkan konsumen tertarik untuk membeli pada UKM Ibu Mery daripada produsen keripik pisang Lampung lainnya , selain itu dengan adanya ciri khas yang ditawarkan juga diharapkan mampu mempertahankan pelanggan yang biasanya membeli keripik pisang pada UKM Ibu Mery. Sedangkan ancaman dengan skor terendah ialah kenaikan tarif dasar listrik dan harga BBM.Variabel ini dianggap tidak penting dan tidak berpengaruh bagi UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery secara keseluruhan dalam mencapai tujuan jangka pendek. Hal ini bermakna bahwa kenaikan tariff dasar listrik dan harga BBM tidak berpengaruh, karena UKM Ibu Mery masih banyak menggunakan tenaga manusi untuk mengolah produk dan tidak banyak menggunakan listrik ataupun BBM



untuk akomodasi pengantaran produk (produk hanya dijual ditoko langsung). Program Kerja: UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery akan menjalankan suatu program yang mampu meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh ancaman ini dengan cara penggunaan kendaran bermotor yang lebih efisien, agar mampu menekan biaya operasional serta pemakaian mesin produksi bertenaga listrik secara efektif dan efisein, sehingga mampu menekan biaya listrik. Hal ini bermakna bahwa UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery harus mempertimbangkan penggunaan listrik dan juga BBM dalam usahanya, karena kedua hal itu bisa sangat mempengaruhi pengeluaran keuangan UKM.



BAB III Kesimpulan dan Saran 3.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan mengenai analisis strategi UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery, maka dapat disimpulkan bahwa:  Setelah dilakukan analisis faktor internal dan eksternal ditemukan hasil bahwa dari segi internal faktor kekuatan tertinggi UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery Lampung ialah proses produksi telah memperhatikan ketahanan keripik yang akan dijual kepada konsumen, dan faktor kekuatan terendahnya ialah menggandeng ibu-ibu disekitar toko untuk membantu (bekerja) membuat pengolahan keripik pisang, sedangkan faktor kelemahan tertinggi ialah variasi olahan pisang yang kurang banyak, sehingga belum mampu untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas lagi. Serta faktor kelemahan terendahnya ialah tingkat fluktuatif produktivitas atau kinerja tenaga kerja.  Dari segi eksternal , yang memberikan peluang tertinggi pada UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery Lampung ialah persaingan harga dan kualitas produk dari UKM keripik pisang lain yang belum sesuai, sehingga konsumen lebih memilih membeli ke toko Ibu Mery. Dan peluang terendah adalah tingkat pendapatan penduduk sekitar yang rata-rata bukan kalangan atas, tetapi kalangan menengah bahkan menengah kebawah. Sedangkan dari ancaman eksternal variabel dengan skor tertinggi ialah banyaknya pesaing di industri camilan keripik dalam satu kota yang sama. Dan variabel ancaman dengan skor terendah ialah kenaikan tarif dasar listrik dan harga BBM.  Dari analisis faktor internal dan eksternal diperoleh kondisi bahwa UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery Lampung memiliki kekuatan internal > kelemahan internal dan peluang eksternal > ancaman eksternal. Hal ini, menempatkan UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery pada kuadran 1, sel 1 (sumbu x 0,69 dan sumbu y 0,13). Dimana, kuadran I dan sel I merupakan kuadran yang mendukung strategi agresif.  UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery Lampung mampu menguasai pasar camilan khas Lampung diurutan pertama dengan market share sebesar 48%. Dapat disimpulkan bahwa UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery Lampung merupakan market leader dalam



industri camilan khas Lampung dan sekitarnya, sehingga mampu untuk menerapkan strategi agresif. 3.2 Saran Berdasarkan uraian dalam makalah ini, maka saran yang dapat diberikan kepada UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery adalah sebagai berikut : 1. UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery harus mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen saat ini. Konsumen di pasar umumnya tidak hanya menghendaki produk dengan harga yang murah, tapi juga mempunyai kualitas rasa dan kemasan yang baik. 2. Dalam mengembangkan produk baru yang berkualitas tidak bisa terlepas dari peranan teknologi baru, khususnya yang berkembang di industri pembuatan camilan. UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery harus bisa menguasai teknologi baru, sehingga dapat menghasilkan barang dengan keunggulan baru dan tidak ketinggalan zaman (up to date). 3. UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery sebaiknya tetap berjalan di jalur yang dikuasainya dengan sangat baik (tetap fokus) di sektor bisnis olahan keripik,khususnya olahan pisang, karena peluang disektor ini masih terbuka lebar untuk wilayah kota Lampung.



LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN UKM “ISTANA KERIPIK PISANG IBU MERY” LAMPUNG Laporan Laba/Rugi Pada Maret 2017 PENDAPATAN USAHA Penjualan Keripik Pisang Ukuran 140 gram Rasa Original Rasa Manis Rasa Asin Rasa Melon Rasa Strowberi Rasa Cokelat Rasa Keju Keripik Pisang Ukuran 300 gram Rasa Original Rasa Manis Rasa Asin Rasa Melon Rasa Strowberi Rasa Cokelat Rasa Keju TOTAL PENJUALAN



BANYAKNYA (pcs)



5 6 7



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



280 250 220 200 240 540 270 4000



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000



Rp 5,600,000 Rp 5,000,000 Rp 4,400,000 Rp 4,000,000 Rp 4,800,000 Rp 10,800,000 Rp 5,400,000 Rp 60,000,000



Laba Kotor Biaya Usaha Biaya Pengiriman Biaya Umum Dan Administrasi Biaya Lain-lain Laba Usaha Pajak (10%) Laba Bersih



JUMLAH



300 320 220 200 210 500 250



NO. KETERANGAN 1 Penjualan 2 Biaya Produksi Bahan Baku Tenaga Kerja Langsung FOH 3 4



HARGA SATUAN



Rp Rp Rp



Rp Rp Rp



3,000,000 3,200,000 2,200,000 2,000,000 2,100,000 5,000,000 2,500,000



Rp



60,000,000



Rp Rp



20,500,000 39,500,000



Rp Rp Rp Rp



6,000,000 33,500,000 3,350,000 30,150,000



12,000,000 6,000,000 2,500,000



2,500,000 1,500,000 2,000,000



Dari laporan laba/ rugi diatas dapat kita peroleh informasi bahwa : Pendapatan



: Rp 60.000.000



Modal



: Rp 29.850.000



Laba Bersih



: Rp 30.150.000



Dapat disimpulkan bahwa pencapaian pendapatan UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery ialah 1,01 kali besarnya modal yang dikeluarkan. Sehingga laba bersih nya dapat dialokasikan untuk melakukan strategi pengembangan produk dan pengembangan pasar.



Alokasi Laba Bersih : Rp 30.150.000 Pengembangan produk



Rp 17.150.000



Pengembangan pasar



Rp 13.000.000



Penjelasan:  Pengembangan Produk Laba bersih yang dialokasikan untuk pengembangan produk dengan membuat inovasi produk baru yang lebih bagus dan perbaikan kualitas produk sehingga produk yang dihasilkan UKM Keripik Pisang Lampung ini dapat bersaing dengan produk kompetitor dan selalu diminati oleh pelanggan.  Pengembangan Pasar Laba bersih yang dialokasikan untuk mengembangkan saluran distribusi di Provinsi Lampung karena masih memiliki potensi daya beli yang tinggi. Sehingga dapat mengambil pangsa pasar yang lebih luas dibandingkan dengan perusahaan kompetitor lainnya.



LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN UKM “ISTANA KERIPIK PISANG IBU MERY” LAMPUNG Laporan Laba/Rugi Pada April 2017 (setelah penerapan strategi) PENDAPATAN USAHA Penjualan Keripik Pisang Ukuran 140 gram Rasa Original Rasa Manis Rasa Asin Rasa Melon Rasa Strowberi Rasa Cokelat Rasa Keju Keripik Pisang Ukuran 300 gram Rasa Original Rasa Manis Rasa Asin Rasa Melon Rasa Strowberi Rasa Cokelat Rasa Keju TOTAL PENJUALAN



BANYAKNYA (pcs)



5 6 7



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



290 255 230 210 240 550 275 4100



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000



Rp 5,800,000 Rp 5,100,000 Rp 4,600,000 Rp 4,200,000 Rp 4,800,000 Rp 11,000,000 Rp 5,500,000 Rp 61,500,000



Laba Kotor Biaya Usaha Biaya Pengiriman Biaya Umum Dan Administrasi Biaya Lain-lain Laba Usaha Pajak (10%) Laba Bersih



JUMLAH



310 320 220 210 215 520 255



NO. KETERANGAN 1 Penjualan 2 Biaya Produksi Bahan Baku Tenaga Kerja Langsung FOH 3 4



HARGA SATUAN



Rp Rp Rp



Rp Rp Rp



3,100,000 3,200,000 2,200,000 2,100,000 2,150,000 5,200,000 2,550,000



Rp



61,500,000



Rp Rp



20,500,000 41,000,000



Rp Rp Rp Rp



6,000,000 35,000,000 3,500,000 31,500,000



12,000,000 6,000,000 2,500,000



2,500,000 1,500,000 2,000,000



Dari laporan laba/ rugi diatas dapat kita peroleh informasi bahwa : Pendapatan



: Rp 61.500.000



Modal



: Rp 29.850.000



Laba Bersih



: Rp 31.500.000



Dapat disimpulkan bahwa pencapaian pendapatan UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery ialah 1,05 kali besarnya modal yang dikeluarkan. Sehingga, laba bersihnya dapat dialokasikan untuk melakukan strategi guna mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar. Jumlah market share dan laba usaha peningkatannya tidak terlalu banyak, karena UKM memproduksi 2 produk baru yaitu keripik singkong dan keripik talas. Jadi, hanya beberapa konsumen yang membeli 2 produk baru tersebut dan produk yang selalu laris adalah keripik pisang aneka rasa tersebut. Karena produk yang msih tergolong baru dan masih didalam masa pengenalan, peningkatan market share dan laba belum terllu tinggi. Tapi pada periode-periode selanjutnya diperkirakan market share dan laba akan terus meningkat.



ANALISIS MARKET SHARE UKM ISTANA KERIPIK PISANG IBU MERY LAMPUNG MELALUI DATA DARI DIAGRAM PIE



Dari diagram pie yang terdapat pada halaman garis besar analisis strategi, kita dapat melihat posisi market share dari UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery Lampung, dimana UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery Lampung menduduki posisi pertama (48%), lalu dibawah UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery ditempati oleh Sesama UKM keripik pisang di Lampung (32%), dan yang terakhir ada UKM keripik singkong, keripik talas, dll (20%). Dari data tersebut, dapat kita lihat bahwa UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery unggul atau kuat daripada posisi competitor yang lainnya. Sehingga, menurut perhitungan matriks space yang telah dilakukan UKM Istana Keripik Pisang Ibu Mery ini mampu menduduki kwadran agresif.



PROFIL UKM “ISTANA KERIPIK PISANG IBU MERY” LAMPUNG



Nama Perusahaan Nama Pemilik Alamat Bentuk Perusahaan Tahun berdiri Kota



: Istana Keripik Pisang Ibu Mery : Sinta : Jalan Pagar Alam Segalamider Tanjung Karang Barat Bandar Lampung : Home industry : 2002 : Bandar Lampung



PRODUK UKM “ISTANA KERIPIK PISANG IBU MERY” LAMPUNG