Kesamaan Dan Perbedaan Agama Katolik Dengan Agama Islam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MATA KULIAH PERBANDINGAN AGAMA Agama dan Konflik Dosen: Dr. Agustinus W. Dewantara, S.S., M.Hum



Oleh : Yan Ajang Npm : 162905



Pernyataan Integritas Akademik : Penyusun menyatakan bahwa karya tulis ini adalah hasil Karya penulis sendiri dan bahwa catatan refrensi yang jelas telah dituliskan Bagi setiap penggunanaan pikiran/tulisan orang lain SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN KEILMUAN WIDYA YUWANA MADIUN TAHUN 2019



Pendahuluan



Agama yang ada di dunia merupakan agama yang menjadi wadah bagi penganutnya untuk mendekatkan dirinya dengan Tuhannya. Masing-masing penganut atau tokoh agama tersebut meninggikan agama-agamanya untuk bisa dikenal orang banyak dan bisa menjadi agama yang mendunia serta menjadi berkembang dan meluas keberbagai daerah. Agama juga sebagai penuntun bagi kita untuk menjadi pribadi yang dekat dengan Allah, karena melalui agama kita bisa mengenal ajaran-ajaran Allah tentang keselamatan. Kehadiran agama dalam kehidupan manusia membuat manusianya menjadi sangat baik karena dalam agama itu sendiri mengajarkan hal-hal yang sangat baik, seperti misalnya agama mengajarkan semua orang untuk berbuat yang baik dalam kehidupan sehari-hari , agama mengajarkan kelemah lembutan, sopan-santun, agama mengajarkan kebenaran, agama mengajarkan keselamatan, dan lain sebagainya, pada intinya semua agama mengajarkan kebaikan bagi semua orang yang masing-masing sesuai aliran agamanya. Pada zaman yang semakin maju dan modern ini, manusia begitu banyak dipengaruhi oleh berbagai permasalahan sehingga menjadi persaingan yang cukup berat. Karena itu kehadiran agama dalam hal ini sangat pentinng. Karena agama mengajarkan hal yang benar. Agama memberikan berbagai alasan dan jawaban untuk semua umat manusia supaya selalu berada dalam kesadaran akan ajaran agama. Dalam permasalahan lain, juga seperti dalam perkawinan agama juga menjadi sangat penting karena dalam perkawinan itu sendiri merupakan suatu hubungan yang sangat intim antar suami-istri yang akan disatukan dalam perkawinan dengan harapan bahwa Allah yang akan mempersatukan dan merestui mereka dalam perkawinan itu. Agama-agama yang ada di Indonesia suatu keistimewaan dan suatu kebanggaan karena negara Indonesia mempunyai banyak agama, untuk itu kiranya menjadi sangat baik jika kita melihat persamaan dan perbedaan antar agama yang ada di negara Indonesia ini supaya kita dapat mengenal satu dengan yang lain dan saling rukun dan damai karena sudah saling mengenal.



A. Perbedaan Pendapat Antar Agama Menimbulkan Konflik Asal-usul agama dapat dilihat dari dua sisi yaitu kewahyuan dan evolusi. Dari sisi kewahyuan, bahwa agama itu sendiri berasal dari Allah, tentu ajaran-ajaran dan ketentuannya



sudah absolut. Sedangkan jika dari sisi evolusi, pemahamannya begitu luas, yang artinya banyaknya pendekatan yang dilakukan oleh pemikiran akal manusia yang mengakibatkan agama mengikuti perkembangan zaman. Agama-agama didunia juga bermacam-macam, untuk dapat mengenal agama-agama tersebut, kita harus mempelajari perbandingan agama. Dimana dalam ilmu perbandingan agama tersebut bukan untuk mencari tahu agama mana yang paling benar, akan tetapi hanya untuk mempelajari atau mengetahui perbedaan agama satu dengan agama yang lain. Agama dalam fungsnya memiliki fungsi yang positif dan juga mempunyai fungsi negatif. Dalam masyarakat umum pasti mempunyai perubahan sosial dan itu tidak bisa dipungkiri. Fungsi yang negatif dari agama adalah dengan adanya fakta perpecahan antar manusia yang semuanya bersumber dari agama. Perpecahan tidak mungkin terjadi jika tidak ada konflik ditengah masyarakat. Berhubungan dengan hal ini adanya krisis agama yang ada di masyarakat pada umumnya, serta kurangnya kesadaran akan ajaran agama yang mengajarkan setiap pemeluknya untuk selalu solidaritas terhadap sesama. Kehidupan manusia begitu banyak warna sehingga manusia binggung untuk memilih warna yang paling bagus untuk dipakai, begitu juga dengan kehidupan manusia dalam hal beragama. Manusia terlalu membenarkan agamanya dan terlalu meninggikna agamanya sehingga tidak jarang menimbulkan konflik. Agama sebenarnya tidak mempersoalkan mana agama yang benar. Pada dasarnya semua agama itu baik dan benar, ibaratkan dalam satu keluarga hanya ada satu bapak, dan hanya satu ibu, tetapi ada lima anak. Begitu juga dengan agama, Allah hanya satu cuma cara untuk mendekatkan diri kepada Allah berbeda, karena disesuaikan dengan ajaran agamanya. Cara mendekatkan diri kepada Allah dijalani sesuai dengan ajaran agamanya, penganut agama Islam mendekatkan dirinya kepada Allah sesuai dengan ajaran Islam dan begitu juga dangan orang Katolik mendekatkan dirinya kepada Allah dengan cara yang diajarkan dalam gereja Katolik. Terkadang karena perbedaan agama menjadi suatu permasalahan dan penghambat bagi manusia untuk berbaur dan berkembang karena agama yang dianut berbeda-beda sehingga menjadi sebuah perbandingan agama. Kasus-kasus sering terjadi karena disebabkan oleh berbeda pendapat, juga karena pihak lain terlalu mengklaim dalam pendapat dan membenarkan segala ajaran agamanya sehingga menjadi sebuah permasalahan yang dapat menimbulkan konflik. Seperti yang telah disampaikan diatas bahwa tidak ada agaa yang salah, semua agama didunia ini mengajarkan yang benar. Tetapi karena alirannya yang berbeda dan cara penyampaiannya kepada para penganut agama yang berbeda-beda sehingga ada pihak lain yang menyalahkan ajaran agama tertentu. Maksud dari ini adalah dapat dilihat bahwa ada juga kesamaan agama-agama yang



ada didunia ini, sehingga dapat dikatakan bahwa Allah hanya ada satu, akan tetapi cara pendekatan dengan Allah melalui agamanya yang berbeda, padahal hanya satu Allah. B. Agama Katolik dan Agama Islam Agama Islam dan agama Katolik sama-sama mempunyai ketegasan dan kebijakan mengenai ajarannya, yakni Alquran dan Alkitab sebagai sumber ajaran dari kedua agama ini. Agama Islam mempercayai bahwa Alquran sebagai pewahyuan Allah melalui nabi-nabiNya yang diutus Allah untuk menyatakan kemuliaan dan kekuasaanNya di dunia ini. Begitu juga dengan Katolik yang mempercayai bahwa Alkitab sebagai sumber ajaran tentang keselamatan yang dari Allah. Melalui Yesus dan pada RasulNya juga menjadi sangat jelas bahwa Allah adalah juruselamat satu-satunya yang berkuasa atas bumi dan atas segala sesuatu yang kelihatan dan takkelihatan. Dilihat dari latar belakang kedua agama ini, sebenarnya ingin mencapai satuhal yang sama yakni mencapai keselamatan yang berasal dari Allah, namun karena begitu banyak nabi dan rasul yang menjadi utusan Allah sehingga menjadi simpangsiul dan masing-masing mengikuti aliran yang dianggap benar dan tepat. Padahal inti dari pengajaran dari nabi-nabi yang pernah ada adalah bahwa Allah hanya ada satu, dan hanya kepadaNya-lah kita beribadah dan sembayang. Meskipun ada banyak aliran agama-agama yang ada didalam dunia ini, pasti memiliki kesamaan dan perbedaan yang mempunyai hakekat dengan Alla. Seperti agama Katolik dan agama Islam, meskipun kedua agama ini berbeda dari nama dan juga dari tatacara pengajarannya, akan tetapi mempunyai kesamaan yang tersembunyi yang tidak diketahui oleh banyak orang. Dalalm persamaan antar kedua agama ini dilihat dari latar belakang pewahyuan para nabi dan rasul-rasul Allah. Seperti yang dikatakan dan dituliskan dalam sumber-sumber pengajaran kedua agama ini (Alquran dan Alkitab) kedua agama ini samasama mempercayai bahwa Allah yang menciptakan alam semesta, dan Allah juga yang menciptakan manusia. Dalam kedua agama ini juga sama-sama mempercayai beberapa nabi dan rasul yang dipercayai sebagai utusan Allah untuk menyatakan kemuliaanNya kepada umat manusia. Untuk itu ada kesamaan dan perbedaan antar kedua agama ini (Katolik dan Islam) tentang nabi-nabi yang diutus Allah, dan ajaran dari nabi dan rasul Allah juga sebagian dianut oleh kedua agama ini seperti Taurat. Agama (Katolik & Islam) ini mempercayai bahwa Adam dan Hawa adalah manusia pertama yang diciptakan Allah setelah menciptakan dunia. Kejatuhan Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa juga disebabkan oleh pengaruh iblis yang menghasut



Hawa. Memang sejarah atau cerita dari Adam-Hawa jatuh kedalam dosa hampir mempunyai kesamaan. Ini juga sama yang didalam Alquran dan Alkitab, meskipun bahasanya berbedabeda tetapi menunjukan cerita yang sama atau maksud yang sama, bahwa manusia yang pertama adalah Adam dan Hawa yang berada di taman Eden. Memang latar belakang dari kedua agama ini, hampir sama jika dilihat dari kisah Nabi-nabi yang pernah ada didunia ini. Nabi-nabi yang diakui dalam agama Islam dan Katolik, beberapa mempunyai kesamaan dan beberapa juga mempunyai perbedaan. Namun itu tidak menjadi masalah karena dalam hal ini kita tidak akan membandingkan kedua agama tersebut, namun yang harus menjadi pegangan kita adalah saling toleransi antar umat beragama, dan tidak membandingkan agama satu dengan agama yang lain, dan tidak mencari kesalahan dari agama lain karena itu akan menimbulkan percekcokkan atau permasalahan yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Namun akan bermanfaat bagi jika kita melihat akan persamaan dari agama supaya juga membantu kita dalam memahami agama lain dan supaya tidak menjadi eksklusif. Ada begitu banyak nabi-nabi yang dipercayai sebagai utusan atau pilihan Allah dalam agama Katolik dan Islam antara lain: Nabi Nuh, nabi Abraham/Ibrahim, nabi Lod/Hud, nabi Isak/Ishak, nabi Ayub, nabi Musa dan Harun, nabi Daud (raja), nabi Yunus, nabi Yesaya/Yahya, nabi Zakaria. Dari nabi-nabi yang telah dicantumkan diatas, dari kisah mereka nabi-nabi ini dipercayai oleh agama Katolik dan Islam sebagai nabi utusan atau nabi pilihan Allah. Berkaitan dengan Nabi-nabi yang diakui oleh agama Islam maupun agam Katolik adalah berhubungan dengan kisah-kisah yang dialami atas kuasa Allah dan menjadi sangat penting dalam perkembangan agama. Karena dibalik kisah-kisah dari pengalaman iman mereka yang kemudian menjadi sebuah refleksi iman bagi kita serta mungkin akan menjadi ajaran yang baru bagi kita dalam mengenal Allah. Seperti Kisa Nabi Musa dan Harus yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Firaun, karena dari balik kisah-kisah hidup musa yang penuh dengan kepercayaan akan rencana Allah dalam hidupnya sehingga ia mengabdi kepada Allah sepenuhnya sehingga Musa dan Harus bisa membawa bani Israel ketahan yang di kehendaki Allah. Nabi Daud juga menjadi teladan bagi agama Islam dan Katolik karena kebijakannya dan kisahnya yang selalu memberikan diri dan mengapdi kepada Allah selama Duad memimpin bangsa Israel dan selama masa hidupnya. Ada begitu banyak juga nabi-nabi yang lain yang kisahnya menjadi tokoh yang sangat penting bagi kedua agama ini, (Islam dan



Katolik). Karena melalui perjuangan para nabi yang diutus Allah, maka sampai sekarang kita mengenal agama. Namum yang menjadi problem antar agama Islam dan Katolik adalah masalah dari nabi-nabi yang pernah ada didunia ini, dimana dari satu pihak agama menolak dari nabi-nabi yang pernah ada, dan masih ada banyak lagi perbedaan yang menjadi sumber konflik dari kedua agama ini. Konflik-konflik yang sering terjadi antar agama karena adanya fanatisme didalam agama, dimana ada sikap yang menonjolkan agamanya sendiri dengan kecendrungan menghina agama lain dan mengurangi hak hidupnya. Perlu kita ketahui bahwa sebab-sebab dari fanatisme ini adalah dapat disebut karena kurang mengenal agama lain sehingga ia mendeskripsikan agama tertentu sebagai ancaman. Juga dengan alasan lain, karena pendidikan agama yang sempit defensip yang selalu mencari-cari kejelekan agama lain, rasa bangga yang berlebihan atas kejayaan agamanya sendiri dengan tidak melihat kekurangankekurangan diri, dan rasa takut akan kemajuan agama lain. Fanatisme adalah sikap mental yang paling berbahaya untuk perkembangan pribadi, kesatuan bangsa dan kerukunan internasional. Fanatisme membelenggu dalam pandangan hidup yang tetap sama, sehingga tidak evolusi dan perluasan pandangan yang sangat dibtuhkan untuk mencapai kedewasaan akhlak. Fanatisme ini cendrung mencurigai hasil-hasil ilmu pengetahun (misalnya teori evolusi) dengan demikian menanamkan kebodohan. Dalam bidang kehidupan nasional, fanatisme mempertajam perbedaan dan pertentangan agama, sehingga kesatuan bangsa goyah, lebih-lebih politis yang mengarah menuju dominasi politis. Jika dominasi itu tercapai, maka agama lain akan dikurangi hak hidupnya



dengan



langkah-langkah



diskriminatip.



Begitu



juga



dengan



kehidupan



internasional, fanatisme mempersukar kerukunan, dan seringkali membelakangi keteganggan dan peperangan. Sejarah agama-agama besar banyak dinodai oleh fanatisme agama. Memang jika dilihat dari berbagai pandangan dan pemhaman kita tentu akan berpikir mana agama yang benar dan mana agama yang salah, namun perlu untuk kita ketahui bahwa agama-agama yang ada didunia ini merupakan agama yang mempercayai Allah yang sama sesuai dengan versi masing-masing agama. Kita tidak bisa mengklaim dan mendeskripsikan bahwa agama tertentu salah dan tidak benar, karena kita tidak mengetahui peristiwa yang terjadi pada sejarah dan prasejarah. Dan semua manusia yang ada pada zaman yang semakin maju ini hanya belajar dari tradisi dan ajaran yang diajarkan oleh para nabi dahulu, dan kita tidak tahu persis dari asal-usul ajaran tersebut, dan tentu kita akan bertanya-tanya apakah



benar akan peristiwa yang diajarkan tersebut atau tidak. Untuk itu kita harus bisa belajar mengenai agama-agama lain karena dengan belajar dari agama lain tentu akan memberikan kita pandangan yang baik untuk mendeskripsikan agama tertentu dengan ajarannya. Memang agama-agama yang ada saat ini menyimpan begitu banyak misteri yang tidak bisa kita ceritakan secara real dan tidak bisa kita cari fakta dan kebenaran yang pasti, karena agama yang diajarkan adalah tradisi yang berasal dari kisah para nabi-nabi dahulu. Untuk itu seharusnya kita saling menerima agama satu dengan agama yang lain, bukan mengkafirkan agama lain karena faham yang berbeda. Alangkah baiknya jika umat beragama saling bertoleransi dan saling menerima satu dengan yang lain. Karena pemerintah juga memberikan kebebasan untuk memilih agama (kebebasan beragama). Arti kebebasan agama berarti bahwa setiap manusia bebas untuk memilih, melaksanakan dan pindah agama menurut keyakinannya, dan dalam hal ini ia tidak boleh dipaksa oleh pihak manapun yang terkait, entah pemerintah, entah pejabat agama, msyarakat atau orang tua. Beberapa negara Islam mengutamakan agama Islam sedemikian rupa, sehingga agama-agama lain menjadi agama kelas dua dengan hak-hak kebebasan yang terbatas, seperti di Siria, Saudi Arabia, Pakistan dan negara-negara lain. Dasar kebebasan agama adalah bukan suatu hukum negara, bukan pula kebijasanaan kepala negara atau seorang panglima yang berwibawa, melainkan martabat manusia. Martabat manusia adalah kenyataan bahwa manusia berakal budi dan berkehendak mereka, yang kedua-duanya merupakan inti hakiki manusia. Maka manusia tidak boleh berperilaku seperti anak kecil yang belum dapat bertanggung jawab. Karena Tuhan sendiri menciptakan manusia agar ia dapat berfikir sendiri dan bertanggungjawab serta menghayati kemerdekaannya. Bisa juga dikatakan bahwa dari kebebasan agama adalah inti dari agama sendiri. Dengan kekebasan agama sangat diharapkan cinta kasih, karena cinta kasih hanya dapat berkembang atas kerelaan hati yang bebas dari segala tekanan dan paksaan. Untuk itu agama bukan paksaan dan bukan suatu kewajiban karena sering kali dalam konflik-konflik yang terjadi alasan dikarenakan berbeda agama dan pendapat. Alangkah baiknya jika dilihat dari kebebasan agama, maka akan menimbulkan cinta kasih antar agama dan manusia. C. Kesimpulan Dalam kehidupan manusia sangat penting karena segala sesuatu diyakini berasal dari kehendak Allah, manusia juga adalah sebagai ciptaan Allah yang mulia karena itu manusia



mempercayai Allah dan memjalin relasi dengan Allah melalui agama. Manusia juga mengenal Allah melalui pewahyuannya dari para nabi yang dipilih dan diutusnya sehingga agama sampai saat ini menjalankan tradisi yang diwariskan para nabi dan rasul untuk memuliahkan keagunganNya. Melalui para nabi dan rasul yang diutus dan dipilih Allah, mereka menyebarkan ajaran-ajaran mengenai Allah keberbagai daerah dan keberbagai tempat supaya semua manusia tahu bahwa hanya Allah Yang Maha Kuasa yang patut dipuji dan disembah. Menjadi sangat penting juga bagi manusia atas pewahyuan Allah karena dengan adanya ajaran tentang kebaikan dan keselamatan yang datang dari Allah manusia dapat mendekatkan dirinya kepada Allah dengan harapan bahwa Allah akan mengampuni kesalahan dan menyelamatkan umat manusia. Namun dalam ajaran agama itu sendiri begitu banyak aliran atau begitu banyak kepercayaan yang menjadi ganjil tentang Allah, sehingga muncullah berbagai macam agama. Dengan munculnya berbagai agama didunia, mempunyai pengaruh dan dampak yang positif dan negatif, dampak positifnya adalah dimana kita bisa belajar dari agama lain mengenai Allah, sehingga membantu kita dalam memahami kuasa Allah dan keangunganNya. Namun dampak posotofnya adalah sering terjadi konflik antar agama karena berbeda agama dan pendapat. Ini sering terjadi dalam masyarakat umum sehingga menimbulkan konflik yang begitu besar. Manusia tidak melihat dari kesamaan ajaran agama yang ada, tetapi sebaliknya dilihat dari perbedaan yang ada sehingga menimbulkan perpecahan antar umat beragama. Berkaitan dengan itu, perlu kita ketahui bahwa Allah hanya ada SATU dan hanya kepadaNya juga manusia beribadah, meskipun banyak perbedaan dan pendapat yang beraneka ragam tentang Allah, tetap saja Allah hanya ada satu. Ibaratkan seperti ini. Dalam satu keluarga terdapat banyak anggota keluarganya tetapi hanya satu ayah/bapak. Begitu juga dengan agama, Allah hanya satu namun agama yang menyembah Allah banyak. Untuk itu sangat diharapkan bahwa dengan perbedaan dan persamaan antar umat beragama sangat diwajibkan untuk selalu bertoleransi dan selalu saling menerima antar agama dan manusia yang beragama. Karena agama mengajarkan tentang kebaikan bukan keburukkan.



Daftar Pustaka 1. RA. Rahimsyah, 2010. Kisah Nyata 25 Nabi & Rasul. Karya Ilmu Surabaya. 2. Dahler Franz, 1970. Masalah Agama. Kanisius 3. http://knfaizah.blogspot.com/



4. http://blog.unnes.ac.id/alifiamahfudhoh/2017/12/03/agama-sebagai-faktor-konflik/ 5. Dewantara, A. (2017). Diskursus Filsafar Pancasila Dewasa ini 6. Dewantara, A. (2018). Alangkah Indahnya Negara Gotong Royong (Indonesia Dalam Kacamata Soekarno)