Keseimbangan Perusahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KESEIMBANGAN PERUSAHAAN Makalah Ini Disususn Untuk Memenuhi Tugas Kelompok



Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Dosen Pengampu : Muhammad Rum Lubis, SE, M.Si



Disusun Oleh Kelompok 11 : Semester II / Akuntansi Syariah B Dela Syakillah Nuraisah Br Bancin (0502202103) Elsa Anggraini



(0502202066)



Puja Lestari Sinaga



(0502202063)



Fhatyara Sera



(0502202129)



PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2020/2021



KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kepada Allah SWT karena telah melimpahkan karena berkat dan rahmat-Nya sehinga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Keseimbangan Perusahaan”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi dengan Dosen Pengampu Bapak Muhammad Rom Lubis, SE., M. Si. Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada temanteman yang ikut membantu menyelesaikan makalah, dan juga Dosen Pengampu yang membimbing kami. Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu proses belajar atau sebagai bacaan mahasiswa/i dalam menambah wawasan dan pengetahuan untuk materi mata kuliah ini. Tentunya makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun, agar kedepannya kami bisa lebih baik dalam membuat tugas makalah selanjutnya. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.



Medan, 30 Juli 2021



Kelompok 11,



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ................................................................................. i DAFTAR ISI ................................................................................................ ii BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 1 1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................... 2 1.4 Metode Pengumpulan Data ……………………………….…..…2 BAB II. PEMBAHASAN



A. Keseimbangan Perusahaan…………………………………….... 3 B.



Pasar Persaingan Sempurna…………………………………………..



C.



Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna………………………………...



D.



Pasar Persaingan Tidak Sempurna……………………………………



BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………… B. Saran………………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa melalui penggunaan sumber-sumber secara efektif dan efisien.Selain menghasilkan barang dan jasa, perusahaan juga bertujuan agar dapa mempertahankan kelangsungan hidup atau kontinuitas usahanya. Kelangsungan hidup perusahaan merupakan aspek terpenting dari segala kegunaan hasil analis yang dilakukan oleh hampir semua pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Kenyataannya tidak satupun pihak dari perusahaan yan mengharapkan akan terjadinya kebangkrutan atau keharusan untuk menutup usahanya. Dalam suatu pasar terjadi interaksi antara konsumen dan produsen, yang masingmasing memberikan penawaran dan permintaan. Permintaan menggambarkan keinginan konsumen, sementara penawaran menggambarkan keinginan produsen atau penjual. Konsumen lebih menyukai harga yang murah, sebaliknya produsen lebih menyukai harga yang mahal. Pertemuan antara konsumen dan produsen sehingga bertemu dalam titik ekuilibrium sebagai harga transaksi, itulah yang disebut terjadinya pasar. Keduanya masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar. Dalam pengertian yang sederhana, pasar adalah bertemunya penjual dan pembeli secara langsung untuk melakukan transaksi jual-beli. Dalam arti luas, pasar adalah keseluruhan permintaan dan



penawaran terhadap barang atau jasa. dimana produsen menjual barang atau jasa, dan konsumen membeli barang atau jasa yang di sediakan oleh produsen.



B. Rumusan Masalah a. Apa pengertian dari keseimbangan perusahaan? b. Bentuk-bentuk keseimbangan yang terjadi didalam pasar persaingan sempurna? c. Ketidakseimbangan yang terjadi didalam pasar persaingan tidak sempurna?



C. Tujuan Masalah a. Mengetahui Pengertian dari keseimbangan perusahaan b. Mengetahui bentuk keseimbangan yang terjadi di dalam persaingan sempurna c. Mengetahui ketidakseimbangan yang terjadi di pasar persaingan tidak sempurna



D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam menyusun makalah ini antara lain : a. Internet (website). Melalui Internet memudahkan kami dalam mencari bahan materi dalam pembuatan makalah ini.



BAB II PEMBAHASAN A. Keseimbangan perusahaan 1.Keseimbangan Perusahaan / Analisa Rugi Laba Dalam hal menawarkan barang-barangnya, maka seorang pengusaha menghadapi tiga macam periode waktu, dimana syarat-syarat yang menentukan jumlah penawaran akan diproduksi, (sebagaimana telah dibicarakan pada bab-bab sebelumnya). Keseimbangan perusahaan atau Analisa rugi laba dari suatu perusahaan dapat dikemukakan dengan dua cara, yaitu : -



Dengan analisa marginal (MR dan MC)



-



Dengan analisa total (TR dan TC)



Sifat dan bentuk kedua analisa tersebut akan berbeda sesuai dengan bentuk struktur pasarnya. Kasus Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market) Pada bentuk pasar ini, dimana harga ditentukan oleh kekuatan permintaan (Demand) dan penawaran (Supply) dipasar, baik secara berkelompok maupun secara individu, baik penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar, sehingga harga yang sudah terjadi dipasar dianggap “given” artinya sudah demikian adanya (tidak dapat diubah). Sebagai akibatnya, maka kurva MR= kurva AR= kurva harga (P) dan sama dengan kurva permintaan (D), maka kurva (MR=AR=P=D) merupakan garis horizontal yang sejajar dengan sumbu axis, sedangkan kurva total penerimaan merupakan garis lurus dari titik origin (titik 0). Tujuan Pengusaha dalam berproduksi yaitu mencari keuntungan yang sebesar-besarnya tetapi apabila rugi bagaimana menekan kerugian sekecil mungkin. Keuntungan/ laba/ profit merupakan Selisih antara penerimaan total dan biaya total (Laba = TR –TC).



Apabila telah dicapai keuntungan total maksimum maka dikatakan: Perusahaaan dalam posisi keseimbangan. Ada tiga kondisi yang menentukan suatu perusahaan: 1. Apabila P > AC, perusahaan mendapatkan laba. 2. Apabila P = AC, perusahaan tidak mendapatkan laba / tidak menderita rugi. 3. Apabila P < AC, perusahaan menderita rugi, karena AC = AFC + AVC maka: a) Apabila P = AVC, perusahaan mendapatkan kerugian yang terendah b) Apabila P < AVC, perusahaan ditutup, sebab tambahan penerimaan telah dipakai untuk membayar biaya variabel tidak ada sisa yang dapat dipakai untuk membayar biaya tetap. Keseimbangan perusahaan tercapai pada: 1. Pasar persaingan sempurna apabila: P = AR = MR 2. Pasar persaingan tidak sempurna apabila: P = AR > MR akan tetapi keseimbangan perusahaan selalu tercapai bila MR =MC Keuntungan atau kerugian perusahaan dapat dihitung melalui dua pendekatan, yakni Pendekatan total dan Pendekatan Marginal. 1. Pendekatan total Q P TR TC Keuntungan 0 8 200 - 200 100 8 800 1.200 - 400 200 8 1.600 2.100 - 500 300 8 2.400 2.400 0 400 8 3.200 3.150 + 50 500 8 4.000 3.300 + 700 600 8 4.800 4.100 + 700 700 8 5.600 5.520 + 80 800 8 6.400 6.400 0 900 8 7.200 7.300 - 100 Keuntungan Perusahaan Pada Pasar Persaingan sempurna



Kurva TR dan TC



Perusahaan memperoleh keuntungan maksimum pada 600 unit barang dengan keuntungan sebesar 700. Titik A dan titik B merupakan titik pulang pokok (break even point). 2. Pendekatan Marginal Q



P



MR



100 200 300 400 500 600 700 800



8 8 8 8 8 8 8 8



8 8 8 8 8 8 8 8



TC



1.200 2.100 2.900 3.500 3.900 4.700 5.800 7.500



MC



12 9 8 6 4 8 11 17



AC



12 10,50 9,67 8,75 7,80 7,83 8,29 9,38



Laba / Rugi Per Total unit -4 - 400 - 2,50 - 500 - 1,67 - 501 - 0,75 - 300 + 0,20 +100 + 0,17 +102 - 0,29 - 203 - 1,38 - 1.104



Tabel Keuntungan perusahaan pada Pasar Persaingan Sempurna



Perusahaan akan berada dalam keadaan keseimbangan pada saat : MR = MC= 8 dengan output sebesar 600 unit. Pada saat MR = P = 8 dan AC = 7,38. Keuntungan perusahaan = 8 – 7,83 unit = 0,17 unit. Keuntungan total = 0,17 x 600 = 102. Kurva AC dan MC : Penerimaan MC 16



100200 300 400 500 600 700 800Q



14 12 10 8 6 2 0



AC Keseimbangan pada Pasar Persaingan Sempurna



Keterangan: Laba maksimal



= MR = MC



Harga perunit



= BQ



Biaya perunit



= EQ -



Laba perunit



= BE



Laba total



= BE X AB = ABDE



Keterangan: Apabila Rugi : Harga perunit = AQ Biaya perunit = BQ Rugi perunit = AB



-



Rugi total = AB X BC = ABC Keseimbangan pada Pasar Persaingan Monopoli



Keseimbangan pada Pasar Persaingan Monopoli



2.Keseimbangan Jangka Pendek -



Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak, bila biaya variabel (VC) adalah sama dengan penerimaaan total (TR), atau biaya variabel rata – rata (AVC) sama dengan harga.



-



Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum (minimum loss).



Pada pasar persaingan sempurna ini syarat terakhir untuk mendapatkan keuntungan maksimum (maximum profit), kerugian minimum (minimum losses), dan Break even point atau dalam keadaan keseimbangan bila mana



MR = AR sama besar atau lebih besar atau lebih kecil dari AC. Perbedaan antara AR dengan AC, adalah laba per kesatuan (dengan analisa marginal) dan TR sama besar, atau lebih besar atau lebih kecil dari TC (dengan analisa Total). 3.Keseimbangan Jangka Panjang -



Perusahaan harus bekaerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang paling optimal.



-



Tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalam produksi.



-



Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk – keluar karena laba nol (zero profit), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama.



-



Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC. Bilamana dalam jangka panjang perusahaan mendapat laba, maka perusahaan akan memperluas kapasitas produksinya dan perusahaan baru akan memasuki industrinya/pasarnya. Akibatnya output total dipasar akan meningkat dan harga akan menurun, sehingga keuntungan akan berkurang. Dalam jangka panjang akan dapat menimbulkan kerugian, akibatnya perusahaan akan mengurangi output atau sama sekali akan meninggalkan industri tersebut. Selanjutnya output akan berkurang dan harga akan meningkat dan kerugian akan berkurang. Keseimbangan jangka panjang membutuhkan syarat, bahwa perusahaan tidak mencapai laba, atau menderita kerugian, tetapi syaratnya adalah AR harus sama dengan AC disamping MR= MC.



Permintaan dan Penerimaan Perusahaan Monopoli -



Permintaan, Permintaan terhadap output perusahaan (firm’s demand) merupakan permintaan industri. Posisi perusahaan monopolis adalah penentu harga (price taker).



-



Penerimaan, Penerimaan marjinal perusahaan monopoli lebih kecil dari harga jual (MR < P).



Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek Laba maksimum tercapai pada output Q* di mana MR = MC. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang Tidak mempunyai masalah besar dengan keseimbangan jangka panjang. Perusahaan



monopolis yang mengalami kerugian dalam jangka pendek.



Namun karena biaya rata-rata variabel masih lebih besar dari harga (AVC > P) untuk sementara perusahaan masih dapat beroperasi



B. Pasar persaingan sempurna Pada bentuk pasar ini, dimana harga ditentukan oleh kekuatan permintaan (Demand) dan penawaran (Supply) dipasar, baik secara berkelompok maupun secara individu, baik penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar, sehingga harga yang sudah terjadi dipasar dianggap “given” artinya sudah demikian adanya (tidak dapat diubah). Sebagai akibatnya, maka kurva MR= kurva AR= kurva harga (P) dan sama dengan kurva permintaan (D), maka kurva (MR=AR=P=D) merupakan garis horizontal yang sejajar dengan sumbu axis, sedangkan kurva total penerimaan merupakan garis lurus dari titik origin (titik 0). 1.



Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek







Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak, bila biaya variabel (VC) adalah sama dengan penerimaaan total (TR), atau biaya variabel rata – rata (AVC) sama dengan harga.







Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum (minimum loss).



Pada pasar persaingan sempurna ini syarat terakhir untuk mendapatkan



keuntungan



maksimum



(maximum



profit),



kerugian



minimum (minimum losses), dan Break even point atau dalam keadaan keseimbangan bila mana MR = AR sama besar atau lebih besar atau lebih kecil dari AC. Perbedaan antara AR dengan AC, adalah laba per kesatuan (dengan analisa marginal) dan TR sama besar, atau lebih besar atau lebih kecil dari TC (dengan analisa Total). 2.



Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang







Perusahaan harus bekaerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang paling optimal.







Tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat mengganti barang modal yang digunakan dalam produksi.







Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk – keluar karena laba nol (zero profit), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama.







Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC. Bilamana dalam jangka panjang perusahaan mendapat laba, maka perusahaan akan memperluas kapasitas produksinya dan perusahaan baru akan memasuki industrinya/pasarnya. Akibatnya output total dipasar akan meningkat dan harga akan menurun, sehingga keuntungan akan berkurang. Dalam jangka panjang akan dapat menimbulkan kerugian, akibatnya perusahaan akan mengurangi output atau sama sekali akan meninggalkan industri tersebut. Selanjutnya output akan berkurang dan harga akan meningkat dan kerugian akan berkurang. Keseimbangan jangka panjang membutuhkan syarat, bahwa perusahaan tidak mencapai laba, atau menderita kerugian, tetapi syaratnya adalah AR harus sama dengan AC disamping MR= MC.



C. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna Beberapa ciri dari pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut: 1. Penjual dan Pembeli adalah Price Taker Price Taker atau pengambil harta artinya suatu perusahaan yang ada didalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apapun tindakan perusahaan didalam pasar tidak akan menimbulkan perubahan keatas harga pasar yang berlaku. Harga pasar di temtukan oleh interaksi antara keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual. 2. Jumlah Pembeli dan Penjual Relatif Banyak Karena jumlah penjual dan pembeli relatif banyak maka masing-masing penjual dan pembeli secara individual atau perseorangan tidak akan mampu memengaruhi pasar. 3. Barang dan Jasa yang Diperjualbelikan Bersifat Homogen Bersifat homogen berarti barang dan jasa yang diperjualbelikan memiliki ciri dan kualitas yang sama. Konsumen beranggapan bahwa antara barang dan jasa satu dengan yang lain tidak memiliki perbedaan. 4. Pembeli dan Penjual Mengetahui Keadaan Pasar dengan Sempurna Pembeli dan penjual sama-sama mengetahui keadaan, kualitas dan harga barang maupun jasa yang akan ditransaksikan. 5. Penjual dan Pembeli Bebas Keluar Masuk Pasar Pasar persaingan sempurna memberikan kebebasan bagi penjual untuk berdagang dan pembeli untuk berbelanja. 6. Faktor-Faktor Produksi Bebas Bergerak Dalam pasar ini, Faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan pengusaha dapat besabas bergerak kemana pun tanp ada halangan. 7. Tidak Ada Campur Tangan Pemerintah



Pemerintah dtidak ikut campur dalam menentukan harga atau memberikan fasilitas khusus bagi produsen tertentu. Dengan demikian, mekanisme yang terjadi dalam pasar ini benar-benar bebas dari campur tangan pemerintah.



D. Pasar Persaingan Tidak Sempurna Pasar persaingan tidak sempurna menggambarkan situasi dimana penjual atau pedagang dalam suatu pasar pasar lebih sedikit dibandingkan pembeli. Penjual berhak atas penjualan produk tertentu dan hanya merekalah yang boleh atau mampu menjual produk dengan jumlah yang terbatas. Adanya hal jumlah penjual yang lebih banyak menjadikan penentuan harga produk di pasar terjadi ketidakseimbangan.  1. Pasar Monopoli Monopoli adalah kondisi dimana terdapat satu penjual dan banyak pembeli dalam pasar. Penjual mempunyai kekuatan besar, dikenal oleh masyarakat luas, dan modal yang besar. Keberadaan modal yang besar menyulitkan kompetitor baru untuk memasuki pasar. Penjual biasanya akan menetapkan hak paten (hak cipta) serta hak eksklusif terhadap produk dan meningkatkan kualitas melalui  inovasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Contoh penjual dalam pasar Monopoli di Indonesia adalah PT PLN yang melayani dan menyediakan kebutuhan listrik masyarakat seluruh Indonesia.  2. Pasar Oligopoli Jika monopoli hanya terdapat satu penjual, maka Oligopoli terdapat beberapa penjual yang menguasai pasar dengan banyak pembeli. Kegiatan promosi masih diperlukan untuk mengenalkan produk kepada masyarakat luas serta bersaing dengan penjual lain. Persaingan yang terjadi pun cenderung sangat ketat. Bila terjadi penurunan harga oleh satu penjual, maka penjual lain



akan terpengaruh dan ikut menurunkan harga supaya pembeli tidak berpaling  kepada kompetitor.  3. Pasar Monopolistik Pasar Monopolistik terdiri dari penjual yang menjual produk identik tetapi memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing dari segi fungsi, manfaat,  kemasan, bentuk, dan lain-lain. Jumlah penjual pada pasar ini tidak terbatas dan dapat dimasuki dengan mudah oleh kompetitor baru. Inovasi dan promosi menjadi penentu dalam kesuksesan penjualan produk. 4. Pasar Monopsoni Berbanding terbalik dengan Monopoli, pasar Monopsoni terdapat banyak penjual dengan hanya ada satu pembeli. Pada pasar ini pembeli jauh lebih berkuasa dibandingkan penjual. Harga produk bisa disesuaikan dengan keinginan pembeli, di samping penjual tetap akan mencari keuntungan sebanyaknya. Kualitas dari produk yang dijual juga lebih terjamin karena penjual berusaha memberikan yang terbaik untuk pembeli agar tak kalah dengan penjual lain. 5. Pasar Oligopsoni Oligopsoni terdiri dari banyak penjual dan beberapa pembeli, dimana pembeli akan mengolah produk untuk kemudian akan dijual kembali. Kebanyakan barang yang dijual dalam pasar ini merupakan barang mentah yang harus diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan fungsi dan manfaatnya. Harga produk cenderung lebih stabil dan lebih ditentukan oleh pembeli. Tetapi, penjual tidak kehilangan dayanya atas menentukan harga.