Kewirausahaan Avisha Tugas 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS TUTON UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER: 2020/21.1 MASA REGISTRASI 2020.2 Fakultas Program Studi Kode/Nama MK Tugas Penulis Soal/Institusi Penelaah Soal//Institusi



: Ekonomi : Manajemen :EKMA4370/Kewirausahaan :1 : Nenah Sunarsih, S.E. M.Si/UT : Angga Sucitra Hendrayana, SE., M.Si/UT



TIU



:Mahasiswa diharap kanmampu: 1. Menjelaskankarakteristik entrepreneur di Era milenialdanmembericontohkasus. 2. Menjelaskanpengelompokangaya entrepreneurdan membericontohkasussertamengaitkandenganteori. 3. Menggambarkandan menjelaskanmodel motivasi entrepreneur.



No 1.



2.



Soal Entrepreneur menggerakan roda perekonomian, terlebih dalam kondisi pandemic



Skor



seperti saat ini. Menurut Anda bagaimana karakteristik entrepreneur di Era milenial?



35



Berikan contoh kasusnya. Dalam menghadapi suatu risiko, gaya seorang entrepreneur bias berlainan. Apa yang Anda ketahui mengenai pengelompokan gaya entrepreneur? Berikan



3.



contohnya dan kaitkan dengan teori. Model motivasi antar entrepreneur bias berbeda-beda.



30



Gambarkan dan jelaskan model motivasi entrepreneur. Skor Total



100



*) coret yang tidakperlu



Penelaah



AnggaSucitraHendrayana, SE., M.Si 198502212008121002



NAMA : AVISHA FAHMI F NIM :031088268



35



Penulis



Nenah Sunarsih, S.E., M.SiNIP NIP 197706292002122001



1. Entrepreneur menggerakan roda perekonomian, terlebih dalam kondisi pandemic seperti saat ini. Menurut Anda bagaimana karakteristik entrepreneur di Era milenial? Berikan contoh kasusnya. Tak hanya bisnis skala besar, bisnis skala kecil sebut saja UMKM hingga bisnis rumahan juga mengalami hal yang sama. Beberapa di antaranya bahkan sudah merumahkan karyawan dan bersiap gulung tikar. Meski berada di kondisi sulit, sejatinya ada beberapa kebutuhan yang harus tetap dipenuhi. tak semua restoran atau bisnis skala kecil memberlakukan hal seperti ini. Menurutnya, kontak pelanggan bersifat penting, karena dengan kondisi seperti ini bisa menjadi cara untuk memasarkan produk tanpa bantuan aplikator seperti GrabFood dan GoFood. UMKM serta bisnis yang lain memang tak bisa tinggal diam. Meski bisnis tergerus, peluang mencari pelanggan baru akan terus ada. Misalnya, bagi pengusaha makanan bisa memanfaatkan dengan cara menjalin kerjasama dengan cluster atau komplek perumahan untuk tetap bisa menjalankan bisnis. Bagi pebisnis, ada beberapa hal yang mau tak mau harus dilakukan di tengah kondisi saat ini. Terutama bagi mereka yang sudah merasakan kesulitan keuangan dan agar tetap bisa bertahan. "Kuncinya adalah mempertahankan arus kas selama mungkin. Caranya adalah stop pengeluaran yang sifatnya tidak dalam kategori darurat. Cara berikutnya adalah bisa dengan cara menjual aset atau investasi yang dimiliki. Dengan cara ini bisa menyimpan dana tunai sementara," terangnya. Tak hanya bisnis makanan, dia mencontohkan, sebuah bisnis barbershop alias jasa potong rambut misalnya. Bisa dengan cara menjemput bola dengan memanfaatkan data base yang ada. Di rumah saja menjadi salah satu peluang untuk bisnis ini. Asalkan, tetap memegang prinsip kehati-hatian seperti yang telah diwajibkan oleh pemerintah. Contoh kasus : Sebagai contoh dalam kehidupan sehari hari, banyak mahasiswa yang tidak mempunyai pekerjaan tetap lebih memilih terjun kedunia bisnis online yang modalnya tidak begitu besar seperti membuka olshop yang dipasarkan melalui Facebook,Instagram dan WhatssAp. Jika ada yang bertanya bagaimana mendapatkan barang yang dijual di luar daerah?Jawabannya simple. Kita tidak perlu membuang uang untuk ongkos ke Jakarta, Bandung, Yogyakarta atau ke kota lainnya. Cukup kita duduk manis dirumah dan mencari atau memesan di aplikasi yang tersedia di playstore seperti Shopee, Buka Lapak, Toko Pedia atau semacamnya. Generasi milenial lebih menyukai fashion yang bagus dan harga sesuai saku.Apa lagi olshop baju, tas, sepatu, hijab dan lain lain banyak digemari oleh para pelajar SMA yang kita ketahui uang jajannya tidak begitu banyak. Dan pintarnya owner olshop memberi harga sesuai dengan uang jajan anak SMA.Maxsimal harga Rp.150.000 per barang.Dan pembayaran pun bisa dicicil sebelum barang pesanan itu datang.Hebat bukan? Tidak hanya motor yang bisa dikredit,  ternyata belanja online pun bisa di bayar dengan cicilan di zaman milenial ini. Tidak hanya berjual dalam fashion, tetapi berbisnis dalam kuliner pun bisa menjadi peluang besar bagi ekonomi kita.Jika kita punya bakat dalam memasak dan membuat kue ataupun makanan kenapa kita tidak berinisiatif untuk terjun kedunia bisnis kuliner yang bisa meraih keuntungan yang banyak?Banyak sekali ibu rumah tangga yang jarang memasak dan lebih memilih membeli masakan yang dijual secara online atau pun siap saji di rumah makan. Dan para remaja yang gemar memakan makanan yang serba instan pun suka sekali membeli makanan melalu media sosial dan dipesan lewat aplikasi go food. Jadi tidak ada hambatan atau masalah jika kita ingin sukses dalam dunia wirausaha.Apa lagi pada zaman milenial ini, kita bisa memanfaatkan kecanggihan teknonolgi. Jangan hanya kita manfaatkan internet dengan hal hal yang tidak berfaedah dalam kehidupan kita dan mengarah pada hal - hal negatif.



John Kao' menunjukkan beberapa karakteristik umum entrepreneur berikut ini. 1.Bertanggung jawab penuh, berhati yang teguh, dan memiliki daya tahan yang tinggi. 2.Memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil maupun untuk tumbuh. 3.Berorientasi pada peluang dan memiliki sasaran yang jelas. 4.Berinisiatif dan bersedia memikul tanggung jawab secara pribadi. 5.Memiliki ketekunan dalam memecahkan masalah. 6.Realistis dan mampu menghargai humor. 7.Mencoba memperoleh umpan balik dan memanfaatkannya. 8.menginginkan kebebasan mengatur diri sendiri (inrernal control). 9.Bersedia menanggung risiko yang terhitung. 10.Tidak mengindahkan status dan tidak tertarik pada kekuasaan. 11. Memiliki integritas dan merupakan seseorang yang bisa dipercaya. 2. Untuk menjelaskan bagaimana cara entrepreneur menghadapi risiko, Thomas Monroy dan Robert Folger mengembangkan pengelompokkan gaya entrepreneur. Tipologi Gaya Entrepreneur Rendah



Tingkat risiko



Tinggi



finansial yg dihadapi Rendah    



Menghindari resiko Menghindari corak kegiatan tertentu Menghindari resiko Menginginkan keuntungan



   



Menerima resiko Menginginkan corak kegiatan tertentu Menerima resiko Menginginkan keuntungan



Kuatnya keinginan Untuk Memperoleh Keuntungan



Tinggi Gambar berikut mengelompokkan entrepreneur menurut :  Risiko finansial yang dihadapi entrepreneur dalam mengembangkan usaha baru  Besarnya harapan untuk mendapatkan keuntungan dari usaha yang dijalankan (profit motive) Kegiatan mencari keuntungan (profit seeking) diartikan sebagai keinginan yang kuat untuk memaksimumkan keuntungan, sedangkan activity seeking menjelaskan berbagai corak kegiatan yang diinginkan karena sesuai dengan sifat para entrepreneur, misalnya kebebasan dalam melaksanakan kerja. Ada berbagai macam profil orang yang berhasil memunculkan inovasi dan memulai usaha. Mereka memang berbeda dari orang kebanyakan, misalnya dalam hal kesediaan mereka menghadapi risiko, kemampuan bertahan dalam situasi mendua yang tidak jelas. Entrepreneur menghadapi berbagai jenis risiko, yang dapat dikelompokkan sebagai berikut :  Risiko finansial















Entrepreneur sering kali dituntut untuk mempertahankan kewajiban perusahaan, yang sebenarnya jauh lebih besar daripada seluruh harta pribadinya, sehingga sebenarnya para entrepreneur berpeluang menjadi seorang pailit. Risiko karier Calon entrepreneur sering kali mempertanyakan apakah mereka akan dapat mencari pekerjaan baru atau kembali ke pekerjaan mereka semula apabila usaha mereka ternyata gagal. Hal ini yang sering kali menjadi pertimbangan dan hambatan bagi karyawan yang memiliki pekerjaan yang aman dan bergaji tinggi, untuk menjadi entrepreneur. Risiko keluarga dan sosial Entrepreneur yang sudah berkeluarga kadang-kadang terpaksa mengabaikan keluarganya sehingga bisa menimbulkan cacat emosional yang permanen. selain itu pertemanan mereka juga sering terganggu karena entrepreneur selalu disibukkan oleh pekerjaannya. Risiko kejiwaan Dampak psikologis entrepreneur yang pernah gagal sering kali tidak bisa segera disembuhkan, dan akhirnya kebanyakan berakibat buruk.



Apa yang Anda ketahui mengenai pengelompokan gaya entrepreneur Penting untuk dipahami bahwa Entrepreneur yang berpotensi meraih kesuksesan ternyata memiliki niat atau keinginan untuk mewujudkan sebuah gagasan melewati berbagai tahapan pengembangan sehingga berhasil diwujudkan. Inovasi semacam ini merupakan hasil dari kombinasi mimpi' untuk memunculkan gagasan yang bagus, disertai dengan daya tahan serta dedikasi untuk menjaga dan mempertahankan gagasan tersebut selama proses pengembangannya. Entrepreneur menggabungkan pikiran imajinatif yang mirip mimpi, dengan pikiran kreatif, yang disertai dengan kemampuan memproses secara logis dan teratur secara sistematis. Kombinasi ini yang dianggap akan mampu mengantarkan Entrepreneur menjadi sukses. Selain itu, Entrepreneur yang berpotensi untuk sukses selalu mencoba mencari peluang yang unik untuk memuaskan keinginan maupun kebutuhan mereka. Para Entrepreneur bisa merasakan adanya peluang pada saat mereka menghadapi permasalahan dalam kegiatan usaha yang mereka jalankan. Ini muncul karena para Entrepreneur pada umumnya terus-menerus mempertanyakan, mengapasesuatu dilaksanakan atau, dikcrjakan dengan cara tertentu, ataupun mengapa suatu kegiatan tidak dilaksanakan atau dikerjakan dengan cara tertentu. Risiko usaha adalah sebuah tindakan yang dihubungkan dengan suatu kemungkinan munculnya kerugian yang tak terduga dan memang tidak diharapkan terjadi. Kemungkinan munculnya risiko pada bisnis memang bisa muncul dari berbagai faktor seperti manajemen, sistem perusahaan serta strategi yang kurang baik. Selain itu risiko pada sebuah usaha juga bisa muncul dikarenakan oleh faktor individu maupun karyawan. Ada 3 hal yang memang mempengaruhi risiko yang terjadi seperti yang dikatakan oleh Abbas Salim, yaitu adanya ketidakpastian secara ekonomi atau bisa disebut juga dengan economic uncertainly caused. Adanya ketidakpastian disebabkan oleh alam, yang biasa disebut dengan istilah nature uncertainty caused. Serta adanya ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia atau dengan istilah lain human uncertainly caused. Ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan secara detail agar mampu mengatasi risiko dalam usaha yang terjadi. 1. Tuliskan Rencana Bisnis Dalam menjalankan sebuah bisnis penting melakukan sebuah rencana tertulis. Lihatlah dari berbagai sudut pandang untuk merencanakan tujuan, melakukan evaluasi, serta melakukan penilaian pada bisnis yang



dijalankan. Perhatikan pula strategi operasional, keuangan serta Pemasaran yang dilakukan. 2. Lakukan Perencanaan Manajemen Risiko Perencanaan manajemen risiko berbeda dengan perencanaan bisnis. Dalam sebuah rencana manajemen resiko mencantumkan langkah-langkah yang bisa dilakukan, prosedur dan cara untuk mengatasi jika risiko terjadi. Misalnya saja jika menghasilkan sebuah produk yang mudah rusak. Maka harus menentukan langkah bagaimana seharusnya agar produk tersebut aman pada saat didistribusikan ke pasaran. 3. Ikuti Rencana Yang Sudah Dibuat Jika sudah menuliskan semua rencana baik itu rencana bisnis maupun manajemen resiko maka ikuti apa yang sudah dibuat. Dengan adanya panduan yang sudah dilakukan maka akan meminimalisir adanya risiko yang terjadi. Selain itu jika sudah mengikuti rencana dan segala standar operasional maka tinggal melakukan evaluasi di akhir, apakah terjadi keuntungan atau adanya kerugian. Contoh Resiko Usaha 1. Persaingan atau Kompetisi Persaingan atau kompetisi merupakan resiko yang harus dihadapi oleh setiap pengusaha. Hal ini disebabkan oleh semakin majunya sebuah bisnis secara otomatis akan bermunculan pesaing usaha yang sejenis. Timbulnya persaingan ini terkadang menimbulkan resiko tinggi akibat terjadinya persaingan tidak sehat. Persaingan yang tidak sehat ini dapat menyebabkan kerugian bagi para pelaku bisnis. 2. Perkembangan Teknologi Perkembangan dunia teknologi yang pesat dapat membantu pebisnis dalam mengembangkan bisnis baik dari segi kualitas maupun kuantitas penjualan. Oleh sebab itu pebisnis modern harus mampu beradaptasi dengan teknologi agat tidak tertinggal dengan kompetitor. Namun saat ini banyak pebisnis di Indonesia yang tidak mengikuti perkembangan teknologi sehingga banyak usaha yang mulai gulung tikar. 3. Kehilangan Kepercayaan Konsumen Hal paling penting dalam menjalankan usaha adalah menjaga kepercayaan konsumen. Kehilangan kepercayaan konsumen dapat di sebabkan oleh berbagai hal seperti kualitas produk yang buruk, kesalahan pemberian harga, kesalahan pengiriman dan pelayanan purna jual. Beberapa kesalahan ini dapat memberikan dampak negatif sehingga anda akan di tinggalkan oleh konsumen. 4. Resiko Finansial



Ketika anda memulai bisnis maka anda harus siap dengan penghasilan yang tidak tetap. Hal ini dikarenakan dalam menjalankan bisnis tidak selamanya mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang besar. Tentunya hal ini akan menjadi kendala sehingga harus mempersiapkan mental dan mempersiapkan solusi sehingga tidak berdampak buruk bagi kehidupan anda. 5. Perubahan Peraturan Pemerintah Perubahan peraturan pemerintah dapat menjadi resiko terhadap kelangsungan bisnis anda kesalahan dalam mengantisipasi perubahan pemerintah dapat mempengaruhi kegiatan bisnis sehingga dapat berpengaruh pada pemasaran dan penjualan. Selain itu pastikan usaha yang anda jalankan telah mematuhi setiap peraturan pemerintah sehingga dapat menjalankan bisnis dengan tentang dan aman. 6. Resiko Lingkungan Dampak lingkungan yang di timbulkan oleh usaha anda harus diperhatikan. Contohnya anda memiliki usaha makanan yang menghasilkan limbah berbahaya. Maka pastikan bahwa limbah yang dihasilkan di buang dengan tepat sehingga ramah terhadap lingkungan. 7. Resiko Pemasaran Salah satu kunci keberhasilan bisnis adalah proses pemasaran yang efektif dan tepat. Oleh sebab itu seorang pebisnis harus menguasai berbagai teknik pemasaran agar produk yang anda jual dapat di terima oleh konsumen. Jika anda tidak menguasai teknik pemasaran yang efektif dan tepat dapat beresiko terhadap jumlah penjualan produk anda. Untuk menguasai teknik pemasaran ini maka anda dapat belajar dengan membaca buku, ikut seminar ataupun mencari berbagai informasi tentang pemasaran di internet. 3. model motivasi entrepreneur motivasi adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi atau mendorong seseorang yang merupakan energi pada diri seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi dapat pula dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi, motivasi itu dapat dirangsang dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. dalam konteks entrepreneur, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seorang entrepreneur yang menimbulkan kegiatan entrepreneur yang menjamin kelangsungan dari kegiatan entrepreneur dan yang memberi arah pada kegiatan entrepreneur tersebut sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi berwirausaha adalah dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk memulai mengaktualisasi potensi diri dalam berfikir



kreatif dan inovatif untuk menciptakan produk baru dan bernilai tambah guna kepentingan bersama. Wirausaha akan muncul ketika seseorang berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Membuat seseorang menjadi berani mengembangkan usaha dan idenya melalui motivasi berwirausaha yang kuat. Dua hal tersebut harus saling berhubungan agar tercipta wirausaha yang kuat dan tangguh serta berkualitas (Astiti, 2014). Faktor yang Mendorong Timbulnya Motivasi Berwirausaha Motivasi merupakan salah satu faktor keberhasilan wirausaha dalam menyelesaikan tugasnya. Semakin besar motivasi maka semakin besar kesuksesan yang dicapai. Faktor-faktor pendorong disebut juga faktor penyebab kepuasan. Adanya kepuasan akan menambah semangat untuk melaksanakan aktivitas (Herzberg dalam Rusdiana, 2014). Menurut Uno (2008), tiga faktor yang menentukan motivasi dalam berwirausaha yaitu: 1. 2. 3.



Keinginan dan minat memasuki dunia usaha. Harapan dan cita-cita menjadi wirausaha. Dorongan lingkungan.



Model motivasi entrepreneur



Pembandingan hasil/ekspetasi



KP,LP,SP



Keputusan untuk menjadi atau berlaku sebagai entrepreneur



LU, Gagasan Persepsi terhadap hasil/ implementasi



Keterangan : KP: Karakteristik Pribadi LP:Lingkungan Pribadi



Manfaat instrinsik/ekstrinsik



Strategi entrepren eur



Manajemen entrepreneur



Hasil yang dicapai perusahaan



SP:Sasaran Pribadi LU:Lingkungan Usaha Keputusan untuk berkelakuan sebagai entrepreneur merupakan hasil interaksi berbagai faktor. Salah satu kumpulan faktor yang terlibat menyangkut karakteristik pribadi individu, lingkungan pribadi dan lingkungan usaha yang relevan, sasaran pribadi, dan adanya gagasan yang memang layak dikembangkan. sedangkan calon entrepreneur akan membandingkan perkiraan hasil yang akan diperoleh dengan harapan pribadinya. Berikutnya, ia akan mencoba melihat hubungan antara perilaku sebagai entrepreneur yang akan dijalankannya dengan hasil yang diharapkan. Menurut model diatas, harapan entrepreneur akan dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh perusahaan. Perilaku entrepreneur di masa depan bergantung pada hasil perbandingan ini. Apabila hasil yang diperoleh mampu menyamai atau melebihi harapan, maka perilaku entrepreneur akan terdorong untuk menjadi kuat , dan ia akan termotivasi untuk tetap berperilaku sebagai entrepreneur, baik melalui usaha baru, tergantung sasaran yang ia sedang berjalan ataupun melalui usaha baru, tergantung sasaran yang ia inginkan. Apabila hasil yang akan berkurang, menurun, dan bisa mempengaruhi terhadap minatnya untuk tetap berkelakuan sebagai entrepreneur. Persepsi semacam ini juga akan berepngaruh terhadap corak strategi dan implementasinya dan juga corak manajemen atau pengelolaan perusahaan