Tugas 1 - Konsep Kewirausahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 1 KEWIRAUSAHAAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN DEFINISI KEWIRAUSAHAAN SYARAT-SYARAT WIRAUSAHA SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MODEL-MODEL USAHA HUKUM DAN ETIKA BISNIS



OLEH : KELOMPOK 7



HURIYA ULFA



(18)



NILAM NURLAILA FITRI



(18129196)



LYSA PUTRI MAHARANI



(18129275)



RAHMI HANIFAH



(18129030)



ULTARI CANTIKA ERMAN



(18129040)



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DSAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan mengenai Konsep Kewirausahaan. Makalah ini memuat uraian tentang Kewirausahaan, Wirausahawan dan Wiraswasta. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Penyusun menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Padang, 27 Januari 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ..................................................................................................i DAFTAR ISI ........................ .......................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1 1.1 Latar Belakang ....... ............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .. ............................................................................................1 1.3 Tujuan .................... ............................................................................................2 BAB II ISI ....................... ............................................................................................3 2.2 Pengertian ............... ............................................................................................3 2.3 Sifat Penting Wirausaha ......................................................................................5 2.3 Jenis-jenis Kewirausahaan ..................................................................................8 2.4 Proses Kewirausahaan .........................................................................................9 2.5 Manfaat Kewirausahaan ......................................................................................12 BAB III PENUTUP ......... ............................................................................................15 3.1 Simpulan ................ ............................................................................................15 3.2 Saran ....................... ............................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Pengangguran di Indonesia yang semakin meningkat per hari demi harinya, kesempatan dan lowongan kerja yang minim, serta pendidikan yang rendah menjadi pemicu setiap orang untuk mendirikan suatu usaha kecil dan menengah. Berwirausaha kini menjadi trend di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan hanya bermodalkan skill dan kemampuan dalam mengelolanya mereka bisa mendapatkan profit yang cukup menjanjikan. Salah satu usaha pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran ialah menciptakan lapangan kerja yang bersifat padat karya. Namun kalangan orang yang berpendidikan cenderung tidak tertarik dengan pekerjaan ini (berwirausaha), minat mereka bekerja di kantoran lebih tinggi. Semakin tinggi pendidikan mereka semakin besar keinginan mereka untuk menduduki kursi kantoran dengan jabatan yang tinggi. Mereka tidak berani mengambil risiko besar seperti berwirausaha. Dalam hal ini berarti mereka bekerja dengan orang lain hanya mengandalkan upah atau gaji. Namun, apa pendapat mereka para wirausahawan sukses yang menembus pasar nasional dan internasional? Mereka bekerja meniti kariernya sendiri dengan hasil yang menjanjikan dan hanya bermodalkan skill dan kemampuan. Ya, mereka berani mengambil risiko dalam dunia persaingan pasar. Bahkan mereka menggaji bukan diberi gaji jika dibandingkan dengan mereka yang bekerja di perusahaan milik orang lain. Semua alasan itulah yang mendorong seseorang untuk melakukan terobosan baru dengan memilih berwirausaha. Namun pada prakteknya tidaklah mudah untuk memulai suatu usaha. Rasa takut akan kegagalan dan kerugian pastinya selalu menghantui para wirausahawan ketika akan memulai usahanya. Niat dan keberanian dalam mengambil risiko adalah modal utama dalam membuka usaha baru. Namun keberanian tanpa disertai dengan kemampuan berwirausaha seringkali menjerumuskan kedalam situasi kegagalan yang berkepanjangan. Maka dari itu, penulis mengangkat topik kewirausahaan dengan judul makalah “Konsep Kewirausahaan”



1.2 Rumusan Masalah 1



Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah : 1. Apa saja konsep dari Kewirausahaan ? 2. Apa defenisi kewirausahan ? 3. Apa sajakah syarat-syarat wirausaha ? 4. Bagaimanakah sifat-sifat wirausahawan ? 5. Bagaimanakah model-model usaha dalam kewirausahaan ? 6. Apa hukum dan etika dalam berbisnis ? 1.3 Tujuan Berdasarkan latar belakang dang rumusan masalah yang telah diuraikan diiatas, maka tujuan makalah ini adalah : 1. Menjelaksan konsep dari Kewirausahaan 2. Menjelaskan tentang defenisi kewirausahan 3. Menjelaskan syarat-syarat wirausaha 4. Mendeskripsikan sifat-sifat wirausahawan 5. Mendeskripsikan model-model usaha dalam kewirausahaan 6. Menjelaskan hukum dan etika dalam berbisnis



2



BAB II ISI 2.1 Pengertian a. Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sedangkan menurut Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam buku Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak. Sedangkan menurut Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Dari beberapa konsep yang ada di atas, ada enam hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut (Suryana,2003 : 13) : 1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acad Sanusi,1994) 2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker,1959) 3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer,1996) Jadi, dapat disimpulkan bahwa Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen. b. Wirausahawan 3



Istilah wirausaha berasal dari entrepreneur (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between. Menurut Peter F. Drucker wirausahawan adalah orang yang selalu mencari perubahan, menanggapinya, dan memanfaatkannya sebagai peluang. Sedangkan menurut Willian D. Bygrave menyampaikan bahwa wirausahawan adalah seseorang yang mencari peluang dan menciptakan organisasi untuk mengejarnya. Berdasarkan pengertian dari kedua tokoh tersebut dapat kita pahami bahwa wirausahawan merupakan orang yang dinamis, senantiasa mencari peluang dan memanfaatkannya untuk menghasilkan sesuatu yang mempunyai nilai tambah. c. Wiraswasta Wiraswasta terdiri dari tiga kata yaitu wira, swa, dan sta, masing-masing berarti wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak; swa artinya sendiri; dan sta artinya berdiri. Wiraswasta berarti keberanian, keutamaan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. (Wasty Soetomo, 1984: 43) Pengertian wiraswasta menurut beberapa ahli : 



Menurut Suryo [1986], Mengatakan bahwa Wiraswasta adalah orang yang memiliki sifat independen, berpandangan jauh, kreatif, inovatif, ulet dan bersedia untuk mengambil risiko dalam manajemen bisnis dan kegiatan yang mengarah pada kesuksesan.







Menurut Suhadi [1985], Berargumen bahwa wiraswasta meliputi sejumlah karakteristik seperti percaya pada diri sendiri, cakrawala yang luas ke depan, memiliki ketangguhan mental, gesit dalam mencoba.







Menurut Daoed Yoesoef (1981:78), Wiraswasta merupakan dipimpin usaha, baik secara teknis dan / atau ekonomis dengan aspek fungsional seperti: telah, mengurus, mengambil tantangan ketidakpastian, bisnis baru mempe-lopori, penemu (inovator) atau peniru (imitator); dengan cara mengejar keuntungan maksimum dan manfaat serta membawa bisnis untuk kemajuan, perluasan, pengembangan, melalui kepemimpinan ekonomi untuk meningkatkan prestise, kebebasan, kekuasaan dan kehormatan serta kelangsungan usaha.



4



Jadi, dapat disimpulkan bahwa Wiraswasta adalah seseorang yang memiliki pribadi yang besar, produktif, ACTION-tan Kreatif melaksanakan rencana tersebut berasal dari ide itu sendiri, dan kemudian memperluas kegiatannya dengan penggunaan orang lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai disiplin dan kejujuran yang tinggi. 2.2 Sifat Penting Wirausaha Meredith et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah: a. Percaya diri (self confidence) Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri. b. Berorientasi tugas dan hasil Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi. c. Keberanian mengambil risiko Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . d. Kempemimpinan Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi



5



pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. e. Berorientasi ke masa depan Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang. f. Kreativitas dan Inovasi Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri : 1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik 2. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya 3. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. g. Pekerja Keras dan Cerdas Menjalankan suatu usaha memerlukan banyak energy dan dorongan. Ini meliputi kemampuan bekerja dalam rentang waktu yang lebih lama, bila perlu untuk bekerja keras terus menerus, dan dapat mengatasi apabila kurang tidur. h. Membangun untuk masa depan Sasaran kebanyakan wirausaha sukses ialah untuk membangun pekerja yang aman dan penghasilan bagi mereka berdasarkan kemampuan mereka sendiri. Ini berarti seorang wirausaha mengerti bahwa mereka memerlukan waktu beberapa tahun untuk meraih keberhasilan, sampai mencapai standar wajar. i. Berorientasi pada sasaran Sukses dalam berbisnis tergantung pada kemampuan untuk menetapkan sasaran atau target yang realistis dan bekerja dengan tekad penuh untuk menanggapinya. j. Teguh Sermua usaha memiliki masalah dan hal-hal yang mengecewakan. Bersifat teguh dalam memecahkan persoalan adalah salah satu kunci untuk menjadi wirausaha sukses. k. Dapat mengatasi masalah Selain keberhasilan, semua bisnis tidak terlepas dari kekecewaan dan kegagalan. Mengatasi kegagalan berarti mengakui kegagalan, belajar dari kegagalan itu, dan



6



mencari peluang baru. Tanpa karakteristik ini, kegagalan dapat mengakhiri upaya seseorang untuk menjadi pemilik bisnis. l. Kemampuan memberikan umpan balik/respon Seorang wirausaha selalu ingin mengetahui apakah bisnis mereka berjalan dengan baik dan mengikuti kinerja mereka. Mendapat umpan balik dan nasehat yang berguna dari orang lain ialah karakteristik lain yang penting dari seorang wirausaha. m. Menunjukkan inisiatif Riset menunjukkan bahwa wirausaha yang berhasil adalah mereka yang berani mengambil inisiatif dan secara personal mereka akan mengambil tanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan bisnis mereka. n. Menjadi pendengar yang baik Wirausaha yang berhasil bukan orang yang selalu melihat ke dalam (inward loking) dan tidak pernah menggunakan sumber daya dari luar. Kemandirian tidak meniadakan kemampuan untuk meminta bantuan, bila perlu, dari orang-orang lain seperti pegawai bank, akuntan, atau konsultan bisnis. Kemampuan mendengar nasehat dari orang lain adalah karakteristik kunci seorang wirausaha. o. Menetapkan standar kinerja sendiri Menetapkan standar kinerja kemudian bekerja untuk mencapainya adalah indicator lain dari seorang wirausaha yang berhasil. Standar ini antara lain dari seorang wirausaha yang berhasil. p. Dapat mengatasi ketidakpastian Menjadi seorang wirausaha menghadapi banyak ketidakpastian dari pada menjadi pegawai. Ketidakpastian ini menyangkut penjualan dan omzet, namun sering juga dalam hal lainnya, seperti pengiriman, material dan harga, dan dukungan bank. Kemampuan untuk mengatasi ketidakpastian tanpa merasa stress adalah sifat yang diperlukan seorang wirausaha. q. Memiliki komitmen Memulai dan menjalankan usaha menuntut komitmen total dari seorang wirausaha dari segi waktu, uang dan gaya hidup. Ini harus menjadi prioritas utama dalam kehidupan wirausaha. r. Membangun diatas kekuatan Wirausaha yang sukses bekerja berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, seperti keterampilan pribadi, keterampilan antarpribadi (interpersonal skill), keterampilan 7



menjual, keterampilan berorganisasi, keterampilan menulis, pengetahuan akan produk dan jasa khusus, pengetahuan tentang orang-orang yang bergerak di bidang yang sama dan kemampuan untuk membuat dan menggunakan jaringan bisnis dan kontrak. s. Keandalan dan integritas Kualitas kejujuran, keadilan, dan keandalan dalam arti melakukan apa yang telah 2.3 Proses Kewirausahaan Model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan ini digambarkan oleh Bygrave menjadi urutan langkah-langkah berikut ini. a. Proses Inovasi Beberapa faktor personal yang mendorong inovasi adalah: keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, faktor pendidikan dan faktor pengalaman. Adanya inovasi yang berasal dari diri seseorang akan mendorong dia mencari pemicu kearah memulai usaha. Sedangkan faktor-faktor environment mendorong inovasi adalah: adanya peluang, pengalaman dan kreativitas. Tidak diragukan lagi pengalaman adalah sebagai guru yang berharga yang memicu perintisan usaha, apalagi ditunjang oleh adanya peluang dan kreativtas. b. Proses Pemicu Beberapa faktor personal yang mendorong Triggering Event artinya yang memicu atau memaksa seseorang untuk terjun ke dunia bisnis adalah: 



Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang,







Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada pekerjaan lain,







Dorongan karena faktor usia,







Keberanian menanggung resiko,







Dan komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis.



Faktor-faktor Environment yang mendorong menjadi pemicu bisnis adalah: 



Adanya persaingan dalam dunia kehidupan.







Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan, misalnya memiliki tabungan, modal, warisan, memiliki bangunan yang lokasinya strategis dan sebagainya.







Mengikuti latihan-latihan atau Incubator bisnis.



8







Kebijaksanaan pemerintah misalnya adanya kemudahan-kemudahan dalam lokasi berusaha ataupun fasilitas kredit, dan bimbingan usaha yang dilakukan oleh Depnaker.



Sedangkan faktor Sociological yang menjadi pemicu serta pelaksanaan bisnis adalah: 



Adanya hubungan-hubungan atau relasi-relasi dengan orang lain







Adanya tim yang dapat diajak kerjasama dalam berusaha







Adanya dorongan dari orang tua untuk membuka usaha







Adanya bantuan family dalam berbagai kemudahan







Adanya pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya



c. Proses Pelaksanaan Beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sesuah bisnis adalah sebagai berikut: 



Adanya seorang wirausaha yang sudah siap mental secara total.







Adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu utama.







Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis.







Dan adanya visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai keberhasilan.



d. Proses Pertumbuhan Proses pertumbuhan ini didorong oleh faktor organisasi antara lain: 



Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dan pelaksanaan operasional berjalan produktif.







Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak.







Adanya struktur dan budaya organisasi yang sudah membudaya.







Adanya produk yang dibanggakan, atau keistimewaan yang dimiliki.



Sedangkan faktor environment yang mendorong implementasi dan pertumbuhan bisnis adalah sebagai berikut: 



Adanya unsur persaingan yang cukup menguntungkan.







Adanya konsumen dan pemasok barang yang kontinu.



9







Adanya bantuan dari pihak investor bank yang memberikan fasilitas keuangan.







Adanya sumber-sumber yang tersedia, yang masih bisa dimanfaatkan.







Adanya kebijaksanaan pemerintah yang menunjang berupa peraturan bidang ekonomi yang menguntungkan.



Dalam proses Kewirausahaan, secara umum tahap-tahap adalah : 1) Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa. 2) Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi. 3) Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi. 4) Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil. Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996:3), proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausaha yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu,



10



inovasi berkembangan menajdi kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34). Kewirausahaan memiliki proses yang saling terintegrasi satu dengan lainnya, meliputi seluruh fungsi, aktivitas, dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptakan organisasi untuk merealisasikannya. Proses membentuk faktor-faktor taksamaan yang saling terkait yang membentuk domain wirausahawan. Berikut skema proses kewirausahann :



Modifikasi dari Bygrave (1996), The Portable MBA: Entrepreneurship, Binarupa Ak sara:Jakarta, hal. 3. Gambar: Proses Kewirausahaan



11



2.4 Manfaat Kewirausahaan Dari beerapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil, atau percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar. Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan manfaat kepemilikikan bisnis mikro, kecil atau menengah. Sehingga manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut: 1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri Memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba memenangkan hidup mereka dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnisnya guna untuk untuk mewujudkan cita-citanya. 2.



Memberi peluang melakukan perubahan Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat menagkap



peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting. Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya alam yang terbatas, pebisnis kini menemukan cara untuk mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dengan sosial dengan harapan untuk menjalani hidup yang lebih baik. 3.



Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali



membosankan, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan aktualisasi diri. Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri. Memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka, kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minat atau hobinya sendiri. 4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan, keuntungan berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi berkecukupan. Hampir 75% yang 12



termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah Forbes) merupakan wirausahawan generasi pertama. Menurut hasil penelitian, Thomas stanley dan William Danko, pemilik perusahaan sendiri mencapai 2/3 dari jutawan Amerika Serikat. “Orang-orang yang bekerja memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih besar untuk menjadi jutawan daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain (karyawan perusahaan lain). 5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling merhormati adalah ciri pengusaha kecil. Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia selama bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis dilingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memilki dampak nyata dalam melancarkan fungsi sosial dan ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer perusahaan kecil. 6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan wirausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertententu, sebab mereka tertarik dan mrenyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya. Wirausahawan harus mengikuti nasihat Harvey McKey. Menurut McKey: “Carilah dan dirikan usaha yang anda sukai dan anda tidak akan penrnah terpaksa harus bekerja sehari pun dalam hidup anda” Hal ini yang menjadi penghargaan terbesar bagi pebisnis/wirausahawan bukan tujuannya, melainkan lebih kepada proses atau perjalanannya. 7. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Menjadi contoh bagi masyarakat sebagai pribadi yang unggul dan patut diteladani 8. Dapat memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya 9. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran 13



10. Dapat mendidik masyarakat hidup efisien dan tidak boros Dengan beberapa manfaat berkewirausahaan tersebut diatas jelas bahwa menjadi wirausahawan lebih memiliki berbagai kebebasan yang tidak mungkin diperoleh jika seseorang menjadi karyawan atau menjadi orang gajian atau menjadi pekerja bagi para pemilik perusahaan. 2.5 Konsep Kewirausahaan 2.6 Syarat-Syarat Wirausaha Persyaratan dasar untuk menjadi seorang wirausaha dinamakan dengan 8K dan 7P. 8K meliputi kriteria sebagai berikut. a. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Kemauan, keuletan, dan ketekunan. c. Kemampuan dan keahlian. d. Kesempatan yang ada dan digunakan. e. Keteraturan dan kecepatan kerja serta ketaatan (disiplin). f. Keberanian mengambil risiko dan menghadapi ketidakpastian. g. Kesadaran sosial dan kemerdekaan. h. Kapital dan keuangan. Adapun yang dimaksud 7P adalah sebagai berikut. a. Pendidikan. b. Pengajaran dan atau latihan. c. Penerangan, penyuluhan, dan bimbingan. d. Pengelolaan dan perlindungan serta kepastian hukum. e. Pendekatan strategis. f. Penghayatan hakiki kehidupan. g. Perbankan



14



2.7 Model dan Usaha 2.8 Hukum dan Etika Bisnis



15



BAB III PENUTUP



3.1 Simpulan a. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. b. Wirausahawan merupakan orang yang dinamis, senantiasa mencari peluang dan memanfaatkannya untuk menghasilkan sesuatu yang mempunyai nilai tambah. c. Sifat penting seorang wirausaha yaitu: 



Percaya diri (self confidence)







Berorientasi tugas dan hasil







Keberanian mengambil risiko







Kempemimpinan







Berorientasi ke masa depan







Kreativitas dan Inovasi







Pekerja Keras dan Cerdas







Membangun untuk masa depan







Berorientasi pada sasaran







Teguh







Dapat mengatasi masalah







Kemampuan memberikan umpan balik/respon







Menunjukkan inisiatif







Menjadi pendengar yang baik







Menetapkan standar kinerja sendiri







Dapat mengatasi ketidakpastian







Memiliki komitmen







Membangun diatas kekuatan







Keandalan dan integritas



d. Ada 4 jenis kewirausahaan yaitu, Innovating Entrepreneurship, Imitative Entrepreneurship, Fabian Entrepreneurship, Drone Entrepreneurship. e. Manfaat



kewirausahaan



yaitu



memberi



peluang



dan



kebebasan



untuk



mengendalikan nasib sendiri, memberi peluang melakukan perubahan, memberi 16



peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya, memiliki peluang untruk meraih keuntungan, memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan pengakuan atas usahanya, memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan, sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Menjadi contoh bagi masyarakat sebagai pribadi yang unggul dan patut diteladani, dapat memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya, menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran, dan dapat mendidik masyarakat hidup efisien dan tidak boros



3.2 Saran Diharapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama bagi pembaca agar mau mencoba untuk menjadi seorang wirausahawan, agar dapat berkontribusi memajukan perekonomian di Indonesia. Terutama pada kondisi saat ini, dimana Indonesia sedang menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).



17



DAFTAR PUSTAKA



Alma, Prof. Dr. Buchari. 2007. Kewirausahaan, Edisi Revisi. Bandung : Alfabeta. Kasmir. 2011. Kewirausahaan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Suparyanto. 2013. Kewirausahaan Konsep dan Realita pada Usaha Kecil. Bandung : Alfabeta. Sunarya, Abas dkk. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta : CV Andi Offset