Kewirausahaan BAB I, II, III [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewirausahaan adalah suatu kemampuan dan sifat seseorang dalam melakukakan tindakan yang bersifat kreatif dan inovatif dalam menemukan sebuah peluang dalam hal memberikan sebuah pelayanan. Wirausaha dapat dilakukan oleh siapapun dan kapanpun. Saat ini sudah banyak wirausahawan yang menekuni dunia wirausaha untuk memperbaiki kehidupannya. Hal ini dapat dilihat pada meningkatnya angka wirausahawan di Indonesia dari tahun ke tahun. Wirausaha memulai suatu usaha dan mengembangkan usaha tersebut untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda agar jasa yang ia tawarkan diminati oleh konsumen. Berkembang



pesatnya



persaingan



dalam



berwirausaha



menuntut



wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan dan keinginan konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas. Karena hal tersebut banyak perusahaan di Indonesia yang berskala besar, menengah maupun kecil mengantisipasi era persaingan perdagangan dengan melakukan kajian terhadap tujan strategic perusahaan didasarkan atas kebutuhan pasar dari tingkat local sampai internasional, dan juga melakukan evaluasi secara berkala terhadap kompetensi internal perusahaan, termasuk penilaian kinerja pemasaran.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari wirausahawan? 2. Apa sifat keorisinilan wirausahawan? 3. Bagaimana hubungan antara kreativitas dengan intelegensi? 4. Apakah rahasia keberhasilan seorang wirausahawan? 5. Bagaimana kreativitas dapat membawa kemajuan? 6. Apakah kreativitas dapat diajarkan? 7. Apa hambatan munculnya kreativitas? 1



8. Bagaimana usaha dapat meningkatkan kreativitas? 9. Bagaimana proses kreativitas? 10. Bagaimana keunggulan positioning bisnis secara kreatif? 11. Apa semboyan entrepreneur agar kreatif?



1.3 Tujuan 1. Mengetahui definisi dari wirausahawan 2. Mengetahui sifat-sifat keorisinilan wirausahawan 3. Mengetahui bagaimana hubungan antara kreativitas dengan intelegensi 4. Mengetahui rahasia keberhasilan seorang wirausahawan 5. Mengetahui cara kerja kreativitas yang dapat membawa kemajuan 6. Mengetahui kreativitas dapat diajarkan kepada orang lain 7. Mengetahui hambatan munculnya kreativitas 8. Mengetahui usaha dapat meningkatkan kreativitas 9. Mengetahui proses kreativitas 10. Mengetahui keunggulan positioning bisnis secara kreatif 11. Mengetahui semboyan entrepreneur agar kreatif



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Orang Wirausaha adalah Orang Kreatif Enterpreneur merupakan satu kelompok manusia yang kreatif dan inovatif. Mereka merupakan bahan bakar pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena ia memiliki kemampuan berfikir dan bertindak produktif. Pertumbuhan wirausaha berkolerasi tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi, karena lapangan kerja akan terbuka, pendapatan masyarakat akan meningkat, daya beli bertambah, barang dan jasa yang dihasilkan dunia industri akan laku terjual, roda ekonomi akan berputar. Terkadang seorang entrepreneur bias membuat ide-ide gila, tidak masuk akal, tapi menjadi kenyataan, berkat kegigihannya memperjuangkan ide tersebut. Modal utama wirausaha adalah kreativitas, keuletan sangat pantang menyerah. Semangat pantang menyerah ini memandang kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda, meski dalam keadaan terpuruk dan jatuh, mereka akan bangkit kembali dengan gagah, mereka tahan banting. Wirausaha yang kreatif, takkan habis akal bila mendapatkan tantangan, mereka akan merubahnya menjadi peluang. Wirausaha sejati memiliki perhitungan cermat, mempertimbangkan segala fakta, informasi dan data, ia mampu memadukan apa yang ada di dalam hati, pikiran dan kalkulasi bisnis.



2.2 Sifat Keorisinilan seorang Wirausaha Sifat keorosinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya. Jadi kreativitas adalah menghadirkan suatu gagasan baru. Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif. (Carol Kinsey Goman, 1991:2). Conny Semiawan (1984:8) menyatakan: Kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Produk baru tidak perlu seluruhnya baru, tapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja. Contoh-contoh kegiatan kreativitas :



3



a) Pencipta sepatu roda, gabungan antara sepatu dengan roda. b) Di laboratorium, seorang siswa yang sedang melakukan eksperimennya. c) Seorang murid membuat karangan Bahasa Indonesia. d) Seorang wirausaha yang membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya, seperti susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi, dsb.



Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru atanar unsur, data, variabel yang sudah ada sebelumnya. Menurut Terman (Conny S., 1984: 22) karakteristik anak berbakat intelektual antara lain unggul menonjol dalam : a) Kesiagaan mental b) Kemampuan pengamatan (observasi) c) Keinginan untuk belajar d) Daya konsentrasi e) Daya nalar f)



Kemampuan membaca



g) Ungkapan verbal h) Kemampuan menulis i)



Kemampuan mengajukan pertanyaan dengan baik



Di samping itu ia: a) Menunjukkan minat yang luas b) Berambisi dalam memberikan pertimbangan c) Dapat memberi jawaban tepat dan langsung ke sasaran (to-the-point) d) Mempunyai rasa humor yang tinggi e) Melibatkan diri sepenuhnya dan ulet menghadapi tugas yang diminati



Berdasarkan analisis faktor, Guilford menemukan bahwa ada lima sifat yang menjadi ciri kemampuan berfikir kreatif, yaitu kelancaran (fluency),



4



keluwesan (flexibility), keaslian (originality), penguraian (elaboration), dan perumusan kembali (redefinition). Namun pada intinya, kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatuyang baru, baik berupa gagasan, maupun karya nyata, yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. (Dedi Supriadi, 1994: 7).



2.3 Hubungan Kreativitas dengan Intelegensi Kreativitas dan intelegensi mempunyai perbedaan. Orang yang kreatif belum tentu intelegensinya tinggi, dan sebaliknya. Para peneliti membuat empat variasi hubungan kreativitas dengan intelegensi, yaitu : 1. Kreativitas rendah, intelegensi rendah 2. Kreativitas tinggi, intelegensi tinggi 3. Kreativitas rendah, intelegensi tinggi 4. Kreativitas tinggi, intelegensi rendah



Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas ini akan sangat menunjang kemajuan bisnisnya. Fenomena ini dapat dilihat pada masyarakat Jepang. Orang jepang sangat terkenal dengan keuletan mereka, sehingga mereka mengalami kemajuan yang luar biasa setelah perang dunia ke II. Sukses jepang banyak menuai pertanyaan apa rahasia sebenarnya yang membuat orang jepang begitu kreativ , inovatif, dan produktif. Rahasianya adalah karena orang jepang adalah tipe pekerja keras. Uang dan keuntungan materi bagi mereka sangat penting, tetapi tidak lebih penting dari usaha kerja keras. Orang Jepang dinilai gila kerja (work alcoholic). Hal ini ditunjang oleh budaya mereka yang gandrung bekerja. Perilaku positif orang Jepang sangat menunjang keberhasilan usaha bisnis mereka, antara lain: 1. Orang Jepang selalu bertindak ekonomis, bahkan kadang-kadang terkesan pelit. 2. Daya tahan dan kegigihan orang Jepang dalam bekerja sehingga mereka mampu berprestasi maksimal.



5



3. Tidak cepat puas dengan hasil kerjanya. 4. Mereka sanggup bekerja lama dan keras, tidak ingin cepat-cepat menduduki jabatan empuk. 5. Orang jepang memiliki orientasi futuristik yang kuat. Pandangan mereka jauh kedepan, sehingga semua dapat direncanakan sejak dini, tidak terburuburu.



Ada satu konsep lagi yang popular di Jepang, yaitu Konsen KAIZEN yang berarti unending improvement. Mereka selalu bekerja keras membuat perbaikan-perbaikan dari waktu ke waktu. Di dalam ajaran agama dan di tengah masyarakat kita dikenal “bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini”. Akan tetapi tidak aplikatif di masyarakat. Sementara orang Jepang dengan berbagai kegiatan dan produksi dan distribusinya mengalami perkembangan yang pesat dari dulu sampai sekarang, dan untuk masa yang akan dating. Hal ini yang perlu ditiru masyarakat Indonesia dengan berbagai bentuk usaha dan kreativitas.



2.4 Rahasia Keberhasilan seorang Wirausahawan Sebetulnya tidak ada rahasia, yang penting adalah kemampuan pengusaha untuk lebih kretif dan memanfaatkan inovasi dalam kegiatan bisnisnya sehari-hari. Zimerrer menyatakan bahwa : Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide baru dan menemukan cara baru untuk melihat peluang atau problem yang dihadapi. Inovasi adalah kemampuan untuk menggunakan solusi kreatif dalam mengisi peluang sehingga membawa manfaat dalam kehidupan masyarakat. Jadi kreatif adalah thinking new thing atau old thing in new way, sedangkan inovasi adalah doing new thing atau old thing in new way. Kreatif dan inovasi menyangkut sesuatu hal baru atau barang baru atau bisa juga barang lama yang diperbaharui. Seorang pengusaha akan berhasil apabila ia selalu kreatif, dan menggunakan hasil kreativitas itu dalam kegiatan usahanya. Jadi dapat



6



disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan, mengaplikasikan sesuatu yang baru dan berbeda.



2.5 Kreativitas membawa Kemajuan Menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan persaingan ekonomi global, maka kreativitas menjadi sangat penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif, dan kelangsungan hidup bisnis. Dunia bisnis memerlukan



sumber



daya



manusia



kreatif



inofatif,



dan



berjiwa



kewirausahawan. Prinsip dasar yang penting dalam wirausaha diperlukan orang-orang yang kreatif, inovatif, disiplin, memiliki daya cipta, thinking new thing and doing new thing or create the new and different.



2.6 Kreativitas Diajarkan Banyak orang memandang aneh terhadap orang yang kreatif, seperti menada-ada tidak logis, pikiran jlimet, dan memaang orang kreatif ini terlahir demikian. Namun sesuai hasil penelititian hampir setiap orang bisa belajar menjadi orang kreatif. Persoalan dalam dunia kerja atau dalam sebuah organisasi orang jarang diberi kebebasan untuk berkreasi, dia harus mengikuti aturan-aturan baku, disiplin, tidak boleh menyimpang, tidak boleh coba-coba. Inilah yang mendorong seseorang yang kreatif, keluar dari perusahaan, dan ia buka sendiri dimana ia bebas berkreasi menggunakan ide pemikirannya, dan ia berhasil. Otak kananlah yang mendorong kreativitas seseorang. Otak sebelah kanan ini bersifat unconventional, unsystematic, unstructured dam ini merupakan otaknya proses kreatif. Jadi kita harus membaca pemggunaan “the right brained” ini. Agar memacu belahan otak kanan, maka harus dibiasakan: 1. Selalu bertanya, apakah ada acara lain yang lebih baik 2. Pertanyakan dan kaji terlebih dahulu kebiasaan yang ada, sifat rutin dan tradisi 3. Harus berfikir reflektif, merenung, dan berpikiran lebih dalam.



7



4. Mencoba melihat sesuatu dari prespektif lain 5. Berpikir barangkali ada lebih dari satu jawaban yang benar 6. Lebih rileks guna mencari pemecahan masalah yang inovatif 7. Memiliki helicoptsr skills, artinya memiliki kemampuan menganngkat ke atas masalah rutin, agar dapat melihat permasalahan dengan sudut pandang yang lebih luas kemudian kembali focus pada permasalahan yang sedang dikaji, untuk memperoleh ide baru dalam perubahan.



2.7 Hambatan Munculnya Kreativitas Kreativitas seseorang akan terhambat oleh sebab: 1. Mencari jawaban soal hanya satu yang benar. Mahasiswa apabila sedang ujian mungkin sudah menjawab ribuan soal sampai ia tamat, maka ia akan terlatih tidak kreatif karena harus mengikuti aturan baku, tradisi satu jawaban benar dan lain dari itu salah. 2. Focus harus logis tidak boleh aneh-aneh, tidak boleh think something different, seseorang takut berbeda pendapat apalagi dengan atasan, padahal ide seseoarang bisa menjadi sumber yang sangat positif untuk kemajuan bisnis, yang sering muncul dalam bentuk “intuisi”. 3. Harus taat pada aturan, ini akan mengurangi kreativitas sebab terkadang kreativitas akan muncul sebagai kemampuan untuk mendobrak aturan yang ada, sehingga dapat ditemukan sesuatu yang lebih efisien, lebih produktif, dsb. 4. Tetap konstan pada praktek yang dilakukan, tidak ada peluang untuk mengadakan kreasi, terlalu terikat dengan pada hal rutin yang sudah terbiasa. 5. Menganggap “permainan” satu hal membuang waktu dan percuma, padahal permainan merupakan hal mendasar untuk creative thinking. 6. Terlalu menekan pada spesialisasi. Ini akan menyempitkan kreativitas, karena orang kreatif adalah orang yang senang mengexplorasi, mencari ide baru diluar bidangnya.



8



7. Menghindar dari sifat ambiguity, sifat mendua. Padahal ambiguity bisa menjadipendorong utama bangkitnya kreativitas dengan cara boleh berpikir beda (think something different). Walaupun sifat mendua dan ragu ini tidak dibenarkan dalam memutuskan dan melaksanakan sesuatu, tapi merupakan alat berharga bila digunakan untuk mengevaluasi dan mencari ide kreatif dan untuk pemecahan masalah. 8. Takut terlihat bodoh. Terkadang orang-orang tidak mau melakukan hal baru atau berpikir beda, karena khawatir dianggap bodoh. 9. Takut salah dan takut gagal. Orang kreatif tidak melihat kegagalan itu sebagai akhir usahanya, ia menganggap ini sebagai pengalaman berharga menuju sukses. 10. Terpaku pada stigma “saya tidak kreatif”. Pandangan seperti ini menunjukkan bahwa dia itu malas, tak punya motivasi, sebenarnya semua orang memiliki potensi kreatif.



2.8 Usaha Meningkatkan Kreativitas Seorang pimpinan harus menciptakan iklim organisasi dengan membangkitkan keberanian dan bebas menciptakan sesuatu. Kegiatan yang harus dilakukan oleh pimpinan adalah izinkan karyawan mengembangkan kreativitasnya, toleransi pada kegagalan, ungkapkan rasa penasaran (curiosity), memandang masalah sebagai satu tantangan, adakan pelatihan kreativitas, beri fasilitas berupa peralatan, toleransi terhadap waktu, beri penghargaan, perlihatkan contoh-contoh kreativitas yang sudah ada.



2.9 Proses Kreativitas Untuk membangkitkan kreativitas memerlukan suatu proses dengan langkah-langkah tertentu yaitu sebagai berikut (Zimmerer) 1. Preparation, langkah persiapan dimaksudkan memberi kondisi pada seseorang agar memudahkan munculnya kreativitas, untuk menyiapkan pemikiran kreatif harus belajar terus menerus, banyak membacatentang apa



9



saja, tidak terbatas pada disiplin ilmu sendiri dan dari berbagai sumber, bikin klipping.kemudian coba berdiskusi walaupun dengan orang dibawah anda atau lain bidang.selain itu coba masuk anggota asosiasi/perkumpulan, belajar kebudyaan bangsa atau etnis lain, tingkatkan kemmapuan mau mendengar terutama padaorang yang lebih tua dan banyak pengalaman. 2. Investigation, dalam hal ini anda harus pelajari masalahnya dan identifikasi komponen utama permasalahan. 3. Transformation, coba identifikasi perbedaan dan persamaaan yang ada dengan informasi dan data yang sudah dikumpulkan. 4. Incubation, ini memerlukan waktu untuk melihat kembali berbagai informasi. Masa inkubasi terjadi seakan seseorang keluar atau melupakan masalah yang dihadapi. Suasana tanpa pikiran ini kadang menghasilkan pemikiran yang sangat kreatif. Lakukan relax dan santai, jangan pikirkan masalah itu terus menerus tapi lupakan sementara. Seringkali pikiran kreatif muncul ketika sedang olahraga, senam, sedang di kebun,di taman, dsb. 5. Illumination, langkah ini terjadi pada saat inkubasi. Secara ini spontan muncul ide baru. Langkah ini muncul dalam waktu tidak terbatas, ia bisa muncul tiba-tiba.biasanya pada saat anda sudah lupa dengan masalah tersebut. 6. Verification, untuk memvalidasi ide yang tepat atau akurat, apakah berguna atau tidak, maka dilakukan percobaan, bikin simulasi, test market untuk produk, bikin pilot proyek dsb. 7. Implementation, ini mulai mentransformasi ide menjadi kenyataan dan digunakan. Disini berlaku ungkapan siap, bidik, tembak, bukan siap, bidik, bidik, bidik, terus bidik tak pernah sampai tembak.



2.10 Mengembangkan Keunggulan Positioning Bisnis Secara Kreatif Agar bisnis kita tampil beda dengan bisnis lain, walaupun dalam usaha sejenis maka perlu diciptakan berbagai perbedaan (diferensiasi), atau membuka usaha baru yang betul-betul beda dengan usaha yang sudah ada.



10



Disinilah letak pentingnya kreativitas dari pemilik. Lebih rinci differensiasi dan positioning dapat dilakukan dalam hal: 1. Produk, harus diciptakan model, kualitas, desain yang khusus yang berbeda dengan produk lain.misalnya perusahaan kue, dapat membuat perbedaan dalam rasa, bentuk, ukuran, dsb. 2. Pelayanan, dengan memberikan penghormatan istimewa, antar jemput dsb. 3. Menciptakan kemudahan-kemudahan. 4. Harga yang sesuai dengan kelas konsumen yang dilayani. 5. Memberikan garansi yang meyakinkan konsumen. 6. Aneka ragam produk, sehingga memberi kebebasan pilihan bagi konsumen. 7. Memberikan tingkat kepercayaan tertinggi, sehingga konsumen tidak merasa was was atau ragu berhubungan dengan produsen/penjual. 8. Membuka akses, hubungan komunikasi yang mudah dan murah bagi setiap orang yang ingin berhubungan. 9. Rasa akrab, persahabatan memupuk customer relationship management yang lebih baik.



2.11 Semboyan Entrepreneur agar Kreatif Entrepreneur selalu mimpi ide baru, selalu bertanya mengapa tidak, apa yang terjadi jika begini, selalu awas dalam melihat peluang, buat sesimpel mungkin, coba ini, sesuaikan, dan kerjakan. Entrepreneur adalah orang yang action-oriented. Gantungkan cita-cita setinggi langit, tembak yang paling atas. Entrepreneur tidak segan, tidak malu mengemukakan mimpi besarnya, walaupun kelihatannya lucu, tapi mimpi besar ini memacu motivasi dan visinya. Jangan malu mulai dari yang kecil, sukses tidak muncul dalam satu malam, tapi melalui jalan yang panjang, pengalaman dari yang kecil membentuk fondasi keras melalui kerja keras, dan dedikasi sabar.jangan takut gagal, dan belajar dari kegagalan itu, dia memiliki “intelligent failure” ia punya kecerdasan kegagalan, ia akan balik belajar cepat ini pengalaman



11



sangat berharga, pantang menyerah, tidak mau berhenti, maju terus. Intelligent failure sulit dimiliki oleh seseorang. Kebanyakan orang tidak tahan dengan kegagalan, cepat menyerah, putus asa, trauma ini bukan tipe orang entrepreneur. Intelligent failure adalah orang yang mau belajar dari kegagalan, dan kegagalan adalah guru yang sangat berharga, belajarlah dari pengalaman dan kegagalan.



12



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Aktivitas bisnis sangat memerlukan orang-orang yang inovatif dan kreatif dalam menjalankan usahanya. Kreativitas dalam hak keputusankeputusan dan bagaimana melakukan kegiatan bisnis dengan lebih baik dari sebelumnya. Aktivitas tersebut merupakan proses yang nantinya wirausahawan dapat memperoleh hasil akhir sesuai dengan harapannya.akhir sesuai dengan harapannya. Dalam menjalankan usaha seorang wirausaha harus kreatif, mempunyai sifat keorisinilan (kreativitas dan inovasi), yang didukung dengan tingkat intelegensinya. Hal tersebut bisa menjadi rahasia keberhasilan seorang wirausahawan. Karena seorang wirausaha yang memiliki sumber daya yang kreatif, inofatif, dan berjiwa usaha yang tinggi dapat menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain. Yang bertugas mendorong proses kreativitas adalah otak kanan. Kreativitas bukan karena faktor keturunan namun kreativitas dapat diasah sejak usia dini. Kretaivitas juga bisa terhambat oleh beberapa faktor namun seorang wirausahawan tidak boleh menyerah dalam usahanya meningkatkan kreatifitas. Proses kreatif yaitu; persiapan, mengidentifikasi, mengumpulkan data, memunculkan ide baru, mensimulasi ide, mengaplikasikan ide. Wirausahawan juga mempunyai semboyan yaitu, berlajar dari pengalaman masa lalu dan jangan takut dalam memulai sesuatu



3.2 Saran Berikut ini adalah saran penulis kepada pembaca: 1. Membebaskan SDM yang ada dalam memngembangkan kreativitas 2. Memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan SDM yang ada 3. Mengisi peluang yang ada 4. Hadapilah tantangan dalam wirausaha



13



5. Ciptakanlah ide baru dan wujudkanlah 6. Jangan takut mengalami kegagalan 7. Belajarlah dari pengalaman masa lalu



14



DAFTAR RUJUKAN



Alma, B. 2009. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta



15