KEWIRAUSAHAAN Profil Usaha Kelompok 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEWIRAUSAHAAN LAPORAN HASIL WAWANCARA PROFIL USAHA



Disusun oleh : Puji Lenggono



13321033



Dewi Isma Rikya



13321101



Emas Muhammad H 13321118 Fatimah Zahroh



13321087



Amelia Diva R



13321120



Julio Dharmaawan



12321138



Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta



INDUSTRI KREATIF



Marching Stuff Narasumber



: Eko Susanto



LATAR BELAKANG (SEJARAH) USAHA Marching Stuff adalah perusahaan dibidang konveksi atau clothing yang menyediakan jasa pemesanan kaos dengan design atau bertuliskan hal-hal yang berkaitan dengan dunia marching band. Pada awalnya perusahaan ini adalah perusahaan konveksi yang memproduksi kaos-kaos untuk umum yakni Gatewai. Namun seiring berjalannya waktu perushaan clothing tersebut banyak mendapat pesanan dari kegiatan-kegiatan marching band seperti kepanitiaan dan lain-lain yang berasal dari koneksi ketiga pemilik perusahaan tersebut yang juga berlatar belakang marching band. Berawal dari kondisi tersebutlah kemudian ketiga mahasiswa pemilik perusahaan tersebut memiliki ide untuk membuka brand lain yang khusus menyediakan kaos bertemakan marching band yaitu marcing stuff tersebut. Marching stuff didirikan pada februari 2014, meski belum genap berusia dua tahun namun perusahaan tersebut sudah cukup dikatakan berhasil memperkenalkan produknya serta mampu menjangkau pasar yang cukup luas. Menurut sang pemilik hal tersebut terjadi karena kemampuan mereka dalam menganalisis pasar, dimana dengan target pasar yang sangat segmented dan dilihat masih sedikitnya pesaing untuk clothing dibidang marching band, kemudian mereka menghadirkan sebuah brand yang mampu memenuhi kebutuhan orangorang marching band tersebut. Selain itu latar belakang ketiga pemilik perusahaan tersebut yang adalah orang marching band membuat mereka memiliki lebih banyak jaringan yang dapat dijadikan target pemasaran. VISI MISI Visi misi dari perusahaan marching stuff ini adalah secara umum didirikan untuk menyediakan jasa dibidang konveksi atau clothing yang khusus melayani pemesanan untuk orang-orang marching band. Dimana produk-produk yang dihasilkan menggunakan konten yang bertemakan marching band. STRATEGI PEMASARAN Strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan ini adalah yang pertama melakukan survey kepada produk yang hampir sama, dengan begitu kemudian marching stuff mampu menghadirkan konsep yang berbeda yakni kaos bertema marching band dengan konsep distro baik dari segi design dan pengemasannya. Untuk pemasarannya perusahaan ini melakukan promosi dengan membuka stand di event-event marching band yang diadakan baik di Yogyakarta maupun di kota lain dan melakukan promosi melalui sosial media seperti instagram.



ANALISIS SWOT Kekuatan dari perusahaan ini adalah dengan segmentasi target pasar yang jelas namun masih sedikitnya pesaing sementara peminatnya cukup banyak membuat produk mudah dipasarkan, selain itu dengan mengadopsi konsep distro yang diterapkan pada kaos bertema marching band juga membuat marching stuff memiliki nilai lebih tersendiri dihadapan konsumennya. Sedangkan peluang bagi marching stuff untuk mampu terus bertahan adalah karena produk serupa masih memiliki sedikit pesaing dan target pasar yang jelas membuat perusahaan lebih memudahkan kepada siapa akan memasarkan produk mereka. Selain itu pakaian sebagai salah satu kebutuhan yang dianggap dibutuhkan terus menerus oleh konsumen membuat perusahaan ini yakiana bahwa hal-hal tersebut dapat dijadikan peluang bagi mereka untuk bertahan bahkan terus mengembangkan usaha mereka. Tantangan yang dihadapi perusahaan adalah dalam segi design dan pengemasan dimana perusahaan dituntut untuk mampu menghadirkan produk yang berbeda dengan produk serupa lainnya. STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS Dalam menghadapi persaingan bisnis yang ada Marching stuff menghadapi nya dengan memperkuat konsep mereka agar memiliki nilai lebih dihadapan konsumen serta dengan mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan mereka. Strtaegi tersebut dilihat cukup berhasil oleh pemilik, terbukti dengan permintaan akan produk mereka yang sudah mampu menjangkau hampir semua wilayah di pulau jawa serta beberapa provinsi di sumatera dan Kalimantan. Selain itu marching stuff juga menjalin kerjasama dengan marching band se Yogyakarta yang setiap tahunnya mengadakan acara pertemuan besar berupa latihan bersama marching band se Yogyakarta yang dalam sekali event mereka bisa mendapatkan order hingga 600 kaos.



SARAN BAGI PENGUSAHA MUDA Menurut pemilik marching stuff ketika akan membuka sebuah usaha lebih baik untuk membuka usaha yang sesuai dengan passion dan minat kita masing-masing., karena dengan begitu kita kan selalu nyaman dalam menjalankan usaha tersebut. Namun harus tetap memperhatikan bagaimana kondisi pasar yang akan dituju, apakah kemudian sesuai dengan minat kita atau tidak. Selain itu pengusahan muda jaga harus mampu menganalisis pasar dan menentukan target sasaran, tidak masalah memilih target yang sempit asalkan jelas dan mereka mau.



DOKUMENTASI



PENDIDIKAN



Sekolah Musik Indonesia Narasumber



Bpk. Rudi (Regional Manger SMI)



Nama Perusahaan



: Sekolah Musik Indonesia



Katagori



: Pendidikan



Bidang Usaha



: Sekolah Musik



Alamat Perusahaan : Jl. Corner Simanjuntak No.61B, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55223 No Telepon



: (0274) 7499555



Alamat Website



: www.sekolahmusikindonesia.co.id



Sosial Media



:



Jam Buka



: Senin-Jumat 09.00-20.00 WIB



SMI



@Smiread



SMIRea



Sabtu 09.00-18.00 WIB



Latar Belakang Usaha 



Sejarah SMI



Sekolah Musik Indonesia (SMI) adalah kursus musik berbasis musik dan teknologi yang melayani siswa dari anak-anak hingga dewasa bahkan hingga 60 tahun. SMI merupakan sekolah musik pertama di Indonesia yang berkonsentrasi pada Music Technology Education. SMI pertama kali berdiri di Solo pada tahun 2010. Sampai saat ini SMI ada 12 cabang. 12 cabang tersebut ialah SMI Solo, SMI Alam Sutera, SMI Gading Serpong, SMI Yogyayakarta, SMI Satelit Olifant, SMI Madiun, SMI Purwadadi, SMI Semarang, dan SMI Surabaya yang terdiri dari 3 cabang yaitu SMI Sidiorajo, SMI Surabaya Ngagel, dan SMI Surabya Graha Family. Pada saat berdirinya SMI pertama kali diadakan acara dan sebuah pameran di salah satu mall di kota Solo yaitu Solo Square. SMI berbeda dengan sekolah musik yang lain karena “SMI bukan hanya belajar bermusik tetapi SMI memperkenalkan tentang musik teknologi education” agar para pemusik terutama lulusan SMI tidak gaptek akan teknologi. Di SMI terdapat 6 grade yaitu, grade satu sampai grade enam. Satu tahun satu grade jadi untuk lulus kurang lebih 3-6 tahun. Dalam sebulannya ada 12 kali pertemuan dimana satu kali pertemuan yaitu 45 menit. SMI mempunyai dua program kelas yaitu Compusician Program dan Special Program. Compusician Program terdiri dari 3 kelas yaitu: 1. Privat Class: Pada kelas ini, siswa akan mempelajari sebuah instrumen dengan seseorang guru secara privat, dengan bantuan komputer. Siswa akan dibekali dengan keterampilan play by ear maupun play by sight yang dapat diimplementasikan di kelas MTL dan group. Dengan mengikuti kelas privat tersebut, siswa akan terbekali dengan kemampuan musikal. 2. Multimedia Technology Lab: Satu kelas MTL terdiri dari 5-6 anak yang masing-masing berhadapan dengan seperangkat komputer musik untuk belajar teknologi, baik berupa pengoprasian software seperti Sibelius, Band In A Box, Reason, Protools; ataupun



aransemen dan komposisi. Pada kelas ini, siswa juga akan tersimulasi untuk mengalami proses kreatif produksi musik dengan menghasilkan proyek-proyeknya sendiri. 3. Group Class: Kelas ini adalah kelas kelompok dengan tujuan melatih siswa untuk bermain musik secara berkelompok, bekerja sama dengan tim, bersosialisasi dengan teman-teman groupnya. Sedangkan, special program terdiri dari dua kelas yaitu: 1. Fondation of Music: Ditujukan bagi anak usia 2.5-6 tahun untuk mengasah bakat musik yang pasti ada di dalam diri setiap anak. Pada kelas ini anak tidak akan merasa dipaksa belajar, melainkan menikmati proses mengenal musik. Selain mengenal musik, anak-anak juga secara tidak langsung akan belajarmrngrnai angka, warna, dan banyak hal lainnya yang dapat mempersiapkan mereka untuk ke jenjang selanjutnya. 2. Professional Music Technology Course: Ditujukan bagi siswa yang hendak belajar mengenai produksi musik ke arah Profesionals. SMI seringkali mengadakan event-event. Event-event tersebut di antaranya Karnaval 17 Agustus 2015 SMI Purwadadi, SMI Alam Sutera Perform For Independence Day Concert at Living World, Jateng Fair 2015 SMI Semarang, Mixcraft Training Session by Budi Pasadena, Digital Composing with Mixcraft by Erwin Soebiantoro, Mommy’s Coffee Break, dan masih banyak lagi. Mengapa diadakan event, karena event pertunjukan penting untuk menampilkan hasil dari pendidikan, menguji keberanian dan sosialisasi. Startegi Pemasaran Melalui website, mengadakan event-event di mall, dan mengadakan pameran. Sedangkan untuk pemsangan iklan atau baliho di setiap wilayahnya berbeda. Analisis SWOT 1. kekuatan (strengths) kekuatan atau keunggulan dari SMI yaitu memanfaatkan dan menggabungkan pembelajaran atau edukasi musik dengan kemajuan teknologi masa kini. 2. Kelemahan (weaknesses) Biaya agak mahal jadi lebih banyak kelas menengah ke atas yang kursus di SMI. 3. Peluang (opportunities) Masih adanya Kesempatan untuk membuka cabang lebih banyak di tempat-tempat lain atau daerah lain. Prospek usaha ini masih bisa berkembang pesat karena jumlah pertembuhan penduduk usia muda cukup besar dan terjadi peningkatan pendapatan dan kelas menngegah. 4. Ancaman (threats) Karena kemajuan teknologi kini semakin maju banyak orang yang tidak perlu belajar musik di tempat kursus tetapi mereka bisa belajar otodidak di internet. Kemudian ancaman lainnya ialah harus bersaing dengan kursus musik lain yang jumlahnya tidak sedikt. Cara SMI Menghadapi Persaingan dengan usaha musik lain Cara SMI Menghadapi Persaingan dengan usaha musik lain adalah dengan membuat perberbedaan pada layanan dan fasilitas misalnya jenis program yang ditawarkan. Disana memiliki keunggulan pada program diantaranya kelas multimedia, group class, professional music technology course, dll. Pada kelas multimedia yaitu siswa masing-masing berhadapan dengan seperangkat komputer musik untuk belajar teknologi, baik berupa pengoprasian software ataupun aransemen dan komposisi. Pada kelas ini, siswa juga akan tersimulasi untuk mengalami proses kreatif produksi musik dengan menghasilkan proyek-proyeknya sendiri. Sedangkan pada Group class merupakan kelas kelompok dengan tujuan melatih siswa untuk bermain musik secara berkelompok, bekerja sama dengan tim, bersosialisasi dengan teman-teman groupnya, kemudian pada kelas professional music technology course ditujukan bagi siswa yang hendak belajar mengenai produksi musik ke arah Profesionals. Jadi di SMI bukan



hanya belajar bermusik tetapi SMI memperkenalkan tentang musik teknologi education agar para pemusik terutama lulusan SMI tidak gaptek akan teknologi. Kemudian di SMI setiap tahunnya ada pertemuan orang tua yang disebut Parents Meeting. Pada saat parents meeting orang tua dipanggil untuk diberikan raport siswa mengenai bagaimana perkembangan anak selama belajar di SMI. Yang membedakan SMI dengan lainnya lagi, di SMI terdapat Class Conference merupakan pertemuan antara orang tua / wali dengan para pengajar kelas privat, Multimedia Technology Lab ( MTL ), dan group untuk menyaksikan presentasi dan demonstrasi dari siswa-siswi. Siswa-siswi akan mempresentrasikan dan mendemonstrasikan apa saja yang telah mereka pelajari di kelas privat, MTL, dan group. Orang tua / wali atau pemerhati harus menulis penilaian berupa catatan, komentar, tanggapan mengenai presentasi dan demonstrasi siswa-siswi pada form daftar periksa subyek diskusi. Orang tua / wali atau pemerhati juga dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa. Para pengajar menjelaskan mengenai pemetaan kurikulum, meliputi hasil yang telah diraih siswa dan rencana untuk periode berikutnya. Para pengajar juga mencatat komentar orang tua pada Catatan Guru. Dari situ kita sudah bisa melihat bahwa SMI memiliki banyak perbedaan dengan sekolah musik lain. Saran Bagi Calon “Wirausaha Muda” Jika ingin membuka usaha maka ialah memberikan service yang memuaskan, pelayanannya harus ramah, tempatnya nyaman, dan mempunyai fasilitas yang bagus



Dokumentasi



FRANCHISE



BEBEK TEPI SAWAH



Bebek Tepi Sawah adalah sebuah Restaurant milik bapak Nyoman Sumerta. Resto ini berdiri sejak tahun 1980 an di Ubud, Bali. Untuk cabang di Jogja sendiri berdiri pada bulan Mei 2014 berada di jalan damai. Konsep dari resto ini adalah sebuah resto, yang berada di alam terbuka dengan pemandangan yang menyejukkan mata sehingga dapat memberikan sensasi yang nyaman untuk makan dan meeting. Resto ini buka setiap hari. Strategi pemasarannya menggunakan strategi marketing sales call di travel agent, instansi pemerintah dan swasta untuk sounding keberadaan resto ini. Disamping itu juga membangun kerjasama dengan media elektronik dan cetak.



Resto ini sering digunakan juga untuk meeting, resto ini bekerjasama dengan pabrik rokok seperti Sampoerna, Gudang Garam, Bentoel dan Djarum. Kemudian untuk perusahan lain seperti Unilever, ADIRA dan Nasmoco. Untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan atau resto lain agar dapat bertahan, franchise ini menggunakan sistem QSC (quality,service,cleanliness). Quality product, harus konsisten dengan kualitas produk. Service, memberikan servis setara dengan bintang lima. Kemudian kebersihan juga harus diperhatikan untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen. Visi dan misi dari restaurant ini adalah “ restaurant lokal yang bercita rasa Internasional”. Cabang dari resto ini tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Di Bali sendiri ada 10 cabang, Jakarta ada 3 cabang, Malaysia, Palembang dan Batam.



DOKUMENTASI



Transkrip Wawancara dengan Manajer Bebek Tepi Sawah Julio



: “untuk bebek tepi sawah nya ini bentuk nya franchise atau bagaimana pak?”



P.Agus



: “franchise, ambil dari Ubud, Bali”



Julio



: “kalau untuk di Jogja nya sendiri ada cabang lain nggak selain disini?”



P.Agus proses."



: “belom, baru ini. Rencana memang ada pengembangan tapi masih dalam



Julio : “kalau strategi pemasarannya seperti apa? Misalkan bapak sebagai manajemen ingin membuka cabang, strategi pemasarannya seperti apa?” P.Agus : “kita ada marketing, dalam keseharian dia sales call ke travel agent, kemduan instansi-instansi baik itu swasta atau pemerintah itu untuk sounding keberadaan kita. Kemudian disamping itu kita bekerjasama dengan beberapa media elektronik maupun cetak.” Julio



: “kalau dari konsep resto nya ini sebetulnya ambil tema apa?”



Emas



: “keunggulannya seperti apa gitu pak?”



P.Agus : “keunggulannya,,,, adalah,,, yang jelas makanannya yang enak ya, kemudian venue yang kita sediakan cukup representatif, cukup nyaman untuk makan ataupun acara meeting.” Julio



: “untuk acara meeting gitu bisa ya pak?”



P.Agus : “bisa, banyak dari corporate bekerjasama dengan kita, dari pabrik rokok aja ada Sampoerna, Gudang Garam, Bentoel dan Djarum. Kemudian untuk perusahan lain seperti Unilever, ADIRA dan Nasmoco.” Julio



: “kalau event pak? Pernah nggak melakukan event?”



P.Agus



: “ehmm,, belum,, tapi kita mengadakan kerjasama dengan pihak lain.”



Julio



: “jadi kita kayak memberi sponsor gitu pak?”



P.Agus



: “iya.”



Julio



: “kalau persaingan pak? Ada nggak persaingan dari sekitar sini?”



P.Agus



: “persaingan? Ehhmm,,”



Emas : “kayak ini lho pak, misalnyakan ada banyak pak gak cuman bebek tepi sawah yang ada di sekitar sini, gimana tuh biar bebek tepi sawah itu lebih dipilih orangorang.” P.Agus : “ya yang jelas kita ehm,, kita menggunakan yang nama nya QSC quality,service,cleanliness. Quality produk kita harus konsisten dengan kualitas, kemudian servis, kita berikan servis yang maksimal setara hotel bintang lima, kemudian sama kebersihan. Yang harus kita pertahankan itu” Julio



: “ohh iya pak untuk visi misi ada nggak pak?”



P.Agus : “ehm,, visi misi, restoran lokal yang bercita rasa internasional. Kita ingin menjadikan bebek tepi sawah ini, komitmen dari Bali soalnya, untuk menjadikan restoran lokal apa namanya, Indonesia bersaing di kanca internasional.” Julio



: untuk latar belakangnya pak, resto ini berdiri tahun berapa? Yang di Ubud?



P.Agus



: “kalu di Ubud itu tahun 80 an ya,, kalo yang disini baru 2014 kemaren Mei.”



Julio



: “kenapa kok pengen buka di jogja pak? Kok tidak tempat lain?”



P.Agus : “ohh di tempat lain ada, banyak. Di Bali sendiri ada 10 cabang, di Jakarta ada 3 cabang, di Palembang ada, di Batam ada, di Medan ada, di malaysia ada. Julio



: “kalau pemiliknya sendiri? Orang Indonesia?”



P.Agus



: “orang Indonesia. Bapak Nyoman Sumerta.”



Emas



: “orang Bali itu pak?”



P.agus



: “ orang Bali”



Julio : “latar belakangnya resto ini itu di buat apakah seperti aslinya di Ubud atau bagaimana pak?” P.Agus : “yang di Jogja, khususnya, itu hampir menyerupai yang di Bali, viewnya, kalo yang di Jakarta, di Batam di Palembang itu ya kayak konsep-konsep mall gitu lah.” Julio



: “kalo misalkan pak ada wirausaha muda seperti kami ini, ada saran nggak?”



P.Agus : “wirausaha muda, ya, sebaiknya, memulai usaha dengan sesuatu yang lain daripada yang lain konsepnya, kemudian di tekuni, kemudian apa namanya, berusaha keras membuat brand nya kuat. Kalo sudah kuat anda akan bisa bersaing dengan yang lain.”



MEDIA



My Magz Pada Jumat 16 Oktober 2015 kami melakukan wawancara dengan mas Uul Jihahadan dari Mymagz. Mymagz merupakan salah satu dari 9 majalah yang dipproduksi oleh mix media group. Pada awalnya mymagz on be half dengan swaragama, tetapi sejak Februari 2014 Mymagz sudah berdiri sendiri dengan bergabung bersama Mix Media group, dengan kantor pusat terletak di Bali . Mix media group total memiliki 9 majalah diantaranya Tropical life yang di distribusikan di beberapa daerah di Indoensia seperti Jogja, Bali, Lombok, dan Surabaya. Dan untuk luarnegeri, Kuala Lumpur, Singapura, Bangkok,dan Hanoi. Jumlah cetak Tropical Life sebanyak 30.000 eksemplar, dicetak setiap 4 bulan sekali. Untuk City Magz dan Island Magz di distribusikan ke Surabaya, Malang, dan Bali, dengan jumlah 10.000 eksemplar di lebih dari 161 pick up point. Untuk My magz adalah majalah yang paling muda sendiri. Saat ini, Mix Media Group sudah berusia 10 tahun, sementara My Magz baru sekitar 3 tahun. Sementara untuk Tropical Life usianya sudah 10 tahun, dan City magz 7 tahun. Pada walnya konsep My Magz masih ke arah anak muda dan man musik, tetapi setelah di ambil alih oleh mix media, My Magz transform ke-smart tourism, entertainment, life style, fashion. Sasaran pembaca yaitu mereka yang berusia 20-40 tahun, untuk mahasiswa sasarannya adalah mahasiswa golongan middle up. Mymagz ini merupakan free magz, shingga kita tidak perlu membeli atau dengan kata lain kita dapat langsung membawa pulang Mymagz free tanpa harus membeli. Karena, Mymagz bekerjasama dengan beberapa hotel dan restoran serta tempat lainnya yaitu dengan



mereka menyediakan majalah kami sekitar



30-50 majalah. Secara kesluruhan sebanyak 10.000 eksemplar diproduksi kemudian disebar ke tempat-tempat tersebut. Mymagz didistribusikan ke beberapa hotel, cafe dan restaurant. Untuk hotel seperti di Grand Aston, Herper, Hyatt. Untuk Cafe, yaitu Starbuck, Legend Coffee and Premium, Dunkin Donuts. Sementara untuk Restaurant seperti Gendis Resto, Dixie, Indochione Bistro. Sementara itu jika ingin beriklan di Mymagz



dapat beriklan



melalui sosial media Mymagz seperti website, twitter dan iso. Mymagz memiliki rubrik-rubrik diantaranya Stay Over, yang menyajikan informasi tentang hotel-hotel yang terdapat di Jogja, Solo, dan



Semarang. Tetapi tidak menutup



kemungkinan hotel didaerah lain juga dirilis di edisi mymagz selanjtnya. Kedua adalah Bites yanitu tentang makanan yang ada di Jogja dan Jawa Tengah dengan setiap edisi terdapat tiga



Bites. Ketiga adalah Spotlite yang menyajikan informasi tentang tempat yang unik dan asyik. Keempat adalah Relax, memuat informasi tentang spa, alat-alat fitness, dan kecantikan. Kelima adalah What’s on memuat tentang komunitas. Serta dalam setiap edisi Mymagz, menampilkan dua sosok inspired dimuat tergantung tema pada bulan terbit Mymagz tersebut. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang ada saat ini, Mymagz terus berkomitmen untuk tetap berada di core yang mereka punya. Mas Uul mengatakan, dalam berbisnis diperlukan pengamatan yang cermat khususnya untuk membuat majalah. Saat kita membuat bisnis kita harus tentukan dulu corennya dimana, biaya operasionalnya berapa, revenue- nya berapa, post productionnya berapa. Kita harus hitung secara terpat, kalo tidak bisa terjadi minus. Kita harus berani mencoba tantangan dengan ombak di luaran. Kita akan menerjang ombak atau mengalir. Dalam bisnis, persaingan tetaplah persaingan , karena itu sebuah bisnis. Dalam hal ini Mymagz lebih berfokus kepada apa-apa saja yang tepat untuk Mymagz. Serta Mymagz terus mempertahankan hubungan dengan client. Oleh karena itu Mymagz mempertahankan keunggulan yang dimiliki yaitu ukurannya yang kecil yang mudah di bawa kemana-kemana, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar jadi simple, instagramable dan Kalo untuk majalah, segmennya apa, iklan yang masuk apa aja. Dokumentasi



KULINER



Village Milk Tea Pada Rabu 14 Oktober 2015, kami melakukan wawancara dengan Superviser Village Milk Tea yang bernama Mas Aryo untuk mengetahui tentang Village Milk Tea lebih dalam. Seperti yang kita ketahui saat ini, sebagian orang khususnya anak muda gemar menghabiskan waktu di cafe. Untuk sekadar bersantai dan berbincang-bincang hangat dengan sahabat dan keluarga atau mengerjakan tugas kuliah sembari bersantai di cafe. Salah satu cafe yang patut dicoba adalah Village Milk Tea cafe yang berlokasi di Jl. Jembatan Merah No. 116i Yogyakarta ini menyuguhkan berbagai sajian milk tea dengan pilihan rasa dan topping yang beraneka ragam. Total terdapat 42 menu milktea serta 16 pilihan topping, yang terbagi dalam tujuh kategori berbeda yaitu Fresh Tea, Milk Tea, Coffee, Fruit Milk Tea, Fruit Tea, Chocolate, dan Hot Coffee &Chocolate. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau mulai dari Rp. 6000,00 sampai Rp.13.000,00. Village Milk Tea begitu kental dengan suasana Eropa lebih tepatnya Belanda. Di bagian depan terdapat miniatur kincir angin berwarna putih, serta desain interior cafe dengan wallpaper bergambar gedung-gedung khas Eropa, serta terdapat juga bunga-bunga tulip plastik berwarna merah dan merah muda yang semakin menambah suasana seperti di Belanda. Salah satu hal unik yang tidak dimiliki oleh cafe lain adalah pada bagian depan Village Milk Tea terdapat billyard, rubik dan stand foto berbentuk mobil serta mainan-mainan lainnya yang dihadirkan dengan tujuan agar pengunjung tidak bosan. Target sasaran Village Milk Tea terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Pengunjung dapat melakukan reservasi tempat baik untuk meeting, ulang tahun atau acara lainnya. Village Milk Tea didirikan pada Maret 2014. Ide didirikannya Village Milk Tea terinspirasi oleh sang pemilik yang pada itu sedang berlibur ke Belanda. Kemudian ia berpikir kira-kira bisnis apa yang cocok dengan konsep suasana di Belanda. Ditambah lagi di awal tahun 2014, milk tea sedang booming. Munculah ide untuk membuat cafe dengan konsep bernuanasa Belanda dan sajian utama milk tea. Dari waktu ke waktu jumlah pelanggan village milk tea semakin bertambah, village milk tea kemudian terdorong untuk melakukan inovasi menu yaitu dengan menambahkan jenis menu baru yaitu snack ringan, frozen food seperti nugget serta spagheti. Village milk



tea juga menawarkan paket Happy Hour, yaitu untuk pelanggan yang membeli snack dan minuman dalam satu stroke pada jam 10.00 – 12.00 siang mendapat potongan Rp. 5000,00. Paket Happy hour juga berlaku untuk jam 20.00 – 22.00 malam. Promosi yang dilakukan village milk tea meliputi diskon, promosi melalui brosur dan media online twitter. Mas Aryo berpesan dalam menjalankan bisnis, kuncinya adalah inovasi dan kreatifitas. Khususnya untuk bisnis di bidang kuliner, ada baiknya melakukan perbandingan dengan tempat makan lain atau cafe yang ada dengan mencoba makanan yang terdapat dalam cafe tersebut. Dokumentasi



OTOMOTIF



KUPU KUPU MALAM



A. LATAR BELAKANG Kupu kupu malam adalah bengkel yang khusus untuk medesign dan mendekorasi mobil sesuai pemesanan. Awal berdirinya bengkel ini karena hanya hobi dengan otomotif terutama dengan mendesign dan mendekorasi mobil dan kebetulan seseorang ini orang mampu yang bisa mendirikan mobil. Dan dulunya sebelum dijadikan bengkel umum hanya bengkel pribadi dan teman-temannya saja yang tahu tetapi lama kelamaan berfikir cukup menarik juga apabila dijadikan bengkel umum malah bisa mendapatkan laba. Dulunya juga hanya bengkel kecil yang tidak mempunyai lahan yang luas tetapi dengan seiringnya waktu membuat bengkel ini menjadi lebih luas agar bisa mendesign mobil tidak hanya satu. Di dalam pengkerjaan bngkel ini mendesign mobil tidak hanya satu orang tetapi lima orang dan pekerjaan ini membutuhkan waktu yang tidak singkat cukup lama sekitar dua bulan apabila full design mobil tetapi kalo hanya dalamnya saja sekitar satu sama dua mingguan. Kisaran harga di bengkel ini dari 35.000 rupiah sampai ratusan juta.di bengkel ini tidak hanya modif saja tetapi pemasangan audio, variasi mobil, interior jok, kaca film. Bengkel ini yang sudah berdiri sejak juni 2006 sudah 10 tahun bengkel ini ada. Bengkel ini yang letaknya ada di jalan magelang Yogyakarta. Kenapa bengkel kupu- kupu malam letaknya di jalan magelang yang cukup tidak strategis karena tidak terlalu dilihat banyak orang seperti di jalan solo, gejayan karena memang kalo bengkel otomotif di Jogja ini letaknya di jalan magelang. Kenapa dinamakan kupu-kupu malam? Karena bengkel variasi ini yang bukanya sampai malam berbeda dengan bengkel lain yang tutupnya hingga sore saja makanya bengkel ini dinamain bengkel kupu- kupu malam. Pelanggan yang datang di bengkel ini tidak hanya daerah Jogja saja melainkan dari luar kota. Dalam sebulan mobil masuk bengkel ini sekiatar ada 20 sampai 30 mobil. B. VISI DAN MISI Bisa membantu orang dengan cara mendesign mobil sesuai dengan permintaan pemilik mobil. Dan bisa memenuhi keinginan sesuai dengan pemilik mobil. C. STRATEGI PEMASARAN



Berinovasi membuat sebagus mungkin dan sebaik mungkin yang bengkel lain tidak punya dan hanya kupu kupu malam yang punya dan yang bisa membuat dan mendesign sesuai keinginan pemilik mobil lebih bagus dan menarik. Dan sering mengikuti event event mobil yang ada di jogja. Dan sering mengkuti pameran mobil, kontes- kontes mobil, menjaga kualitas pekerjaan itu yang paling penting agar konsumen puas dengan pelayanan dan pekerjaan bengkel. Sering membuat mobil dengan design mobil yang kreatis dan bagus sehingga orang akan tertarik ketika melihat mobil ini. Dan biasanya orang yang habis mendesign mobil di kupu- kupu malam dari bengkel ini akan menaruh stiker kupu- kupu malam dikaca belakang mobil atau depan, jadi orang bisa tahu dan melihat ketika di jalan. Bengkel ini juga mempunyai facebook dan web untuk mengiklankan bengkel ini. D. Analisis SWOT Strenghts : dari hobi dengan otomotif dan dijadikan sebagai usaha. Weaknesses : situasi ekonomi Negara apabila dolar naik daya beli ikut naik maka bengkel ini akan kena imbasnya Cuma agak sepi, tetapi dari bengkel ini masih ada pekerjaan mendesign mobil dengan jangka panjang dapat penghasilannya dari jangka panjang itu sendiri. Opportunities : hanya menunggu orang lewat di depan bengkel ini dan ketika orang mendengar atau melihat kalau mendesign mobil di kupu- kupu malam bagus biasanya langsung ke bengkel ini. Threats : disaat dolar naik E. Cara Menghadapi Bisnis saat ini? Persaingan bengkel otomotif di Jogja ini tidak hanya satu tetapi banyak dari bengkel ini membuat sebaik- baik mungkin agar konsumen puas dengan hasil design mobil. Dari bengkel ini sering survey dengan bengkel lain terutama dengan harga. Membuat harga sama dengan bengkel lain tetapi kualitas baik dan bagus. F. Saran Untuk Calon Usahawan Muda Ke Depannya Menjaga kualitas dari apa yang kita hasilkan biar orang datang puas dengan pelayanan yang diberikan. Mengutamakn kualitas kuncinya agar pelanggan tertarik itu yang paling penting.



IPTEK



MUSEUM PUSAT TNI AU DIRGANTARA MANDALA LANUD ADISUTJIPTO YOGYAKARTA



Setelah dua kali memasukan surat permintaan wawancara kepada bagian administrasi Museum TNI AU, akhirnya kami melakukan wawancara dengan bapak Lego yang mana juga sering menjadi pemandu yang bertugas mengantarkan pengunjung berkeliling museum. Dan dari wawancara yang kami lakukan kami dapat mengumpulkan informasi dari beliau bahwasanya museum TNI AU ini diresmikan pada tahun 1969 oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Udara Rusmin Nuryadin di Jakarta. Museum ini dibangun atas pertimbangan antara lain bahwa Yogyakarta merupakan tempat lahir dan pusat perjuangan TNI AU yang juga adalah tempat penggodokan Karbol AAU, maka pada tahun 1977 Museum AURI di Jakarta dipindahkan dengan Museum di Ksatrian AAU di Pangkalan Adisutjipto, Yogyakarta, dan tanggal 29 Juli 1978 diresmikan sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Adisutjipto Yogyakarta. Pada tahun 1984 Museum dipindahkan ke Wonocatur karena bertambahnya jumblah koleksi.visi dan Misi utama dari dibangunnya museum ini adalah untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU Indonesia sejak dari zaman peperangan hingga hari ini. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak museum adalah dengan mengadakan hubungan kerja sama dengan berbagai instansi sekolah seperrti dengan menjadikan museum TNI AU ini menjadi salah satu destinasi utama pada saat ada acara seperti study tour ke Yogyakarta. Dan itupun tidak hanya dilakukan dengan intstansi sekolah saja namun juga dengan berbagai pihak seperti perusahaan yang melakukan trip ke yogyakarta. Kelebihan yang dimiliki dari museum ini tentu adalah dari koleksi pesawat dan berbagai macam benda yang dekat dengan TNI AU seperti berbagai koleksi pesawatnya. Harga tiket masuknya pun tidak mahal hanya dengan tiga ribu rupiah perorangannya. Sementara untuk persaingannya dengan instansi lain museum ini dirasa sudah memiliki banyak kelebihan terutama akan namanya karena sudah lama museum TNI AU ini berdiri.



Pak Lego juga memberikan saran kepada para entrepeneur muda dengan “semua orang bisa saja pintar, namun tidak semua orang pintar itu adalah orang baik” jadi pak Lego memberikan saran kepada kita untuk tetap menjunjung tinggi nilai kejujuran atas usaha yang kita miliki agar tidak dipersulit oleh Tuhan akan rezeki yang dapat diterima dari usaha tersebut