Khutbah Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KHOTBAH PERTAMA Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Segala puji hanyalah untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang atas berkah dan karuniaNya kita semua dapat berkumpul hari ini dalam keadaan sehat wal afiat dan tanpa kurang suatu apapun. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah Subhanahu wa Ta’ala curahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya, serta kepada seluruh kaum muslimin yang benar-benar mengikuti petunjuknya. Hadirin rahimakumullah, Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menjalankan kewajiban-kewajiban kita kepada-Nya dan kewajiban yang harus ditunaikan terhadap hamba-hamba-Nya. Ketahuilah, bahwa kewajiban paling besar yang harus ditunaikan oleh seorang hamba setelah kewajibannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya adalah kewajiban dalam memenuhi hak orangtua. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya di surah An-Nisa ayat 36 yang artinya, “Beribadahlah kalian kepada Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kalian kepada kedua orang tua.”. Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa kita diharuskan berbuat baik kepada orang kita. Ada ayat lain yang juga menjelasan tentang berbakti kepada orang tua, yaitu surah AlIsra’ ayat 23 yang artinya, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkan kepada keduanya perkataan yang baik.” Menurut hadist Muslim 121, menjelaskan amalan yang paling dekat dengan surga yang pertama adalah sholat tepat waktu, yang kedua berbakti kepada kedua orang tua, dan yang ketiga adalah jihad di jalan Allah. Selain berbakti kepada kedua orang tua,kita juga harus berbakti kepada guru. Guru adalah orang tua kedua di sekolah. Karena selama disekolah orang tua kita tidak bisa mengawasi dan membimbing kita. Jadi gurulah yang mengajari kita selama di sekolah.



Guru juga orang yang memberi kita ilmu sehingga kita bisa menjadi pintar seperti sekarang ini. Maka dari itu kita harus berbakti, menghormati, dan berbuat baik kepada guru kita. seperti yang tertulis pada H.R. at-Thabrani : 1077 yang artinya, “Belajarlah kalian ilmu untuk ketenteraman dan ketenangan (jiwa) dan rendah hatilah kalian pada orang yang kamu belajar darinya.” Dari ayat diatas, kita harus rendah hati kepada siapa saja yang telah kita pelajari. Dan kita juga tidak boleh menyombongkan diri kita. kita juga harus mendoakan guru kita karena sudah mau membagi ilmunya. Dan balasan bagi seseorang yang berbuat baik kepada orangtuanya dan guru maka akan dimudahkannya dirinya dalam mencari rezeki dan dipanjangkan umurnya. Sebagaimana tersebut dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mempunyai arti, “Barang siapa senang untuk diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah rahimnya.” (H.R. Muslim) Akhirnya, mudah-mudahan AllahSubhanahu wa Ta’ala selalu memberikan taufik-Nya kepada kita semua untuk bisa berbakti kepada orangtua.Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin. KHOTBAH KEDUA Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Marilah kita selalu bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menjalankan kewajiban yang telah diperintahkan oleh-Nya. Sesungguhnya dengan bertakwalah seseorang akan mendapatkan akibat yang baik dan hasil akhir yang membahagiakan. Jama’ah jum’ah rahimakumullah, Setelah kita mengetahui betapa tinggi dan mulianya amalan berbakti kepada orang tua dan guru, maka tentu saja tidak semestinya bagi kita untuk menganggap remeh amalan ini. Karena orang tua sudah merawat kita, menyayangi kita, guru-guru kita juga sudah mengajari hal yang kita belum kita ketahui. Maka dari itu jangan sampai kita menyakiti kerasaan dari keduanya. Hadirin rahimakumullah,



Akhirnya, marilah kita berupaya untuk memperbaiki diri dalam menjalankan kewajiban kita kepada orang tua. Dan senantiasa mengingat betapa tingginya amalan ini di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan betapa besarnya pengorbanan keduanya kepada kita.