Khutbah Jumat Bulan Safar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KHUTBAH JUMAT BULAN SAFAR: EMPAT AMAL BERHADIAH SURGA KHUTBAH PERTAMA DARI KHUTBAH JUMAT BULAN SAFAR َ ‫ َم ْن َي ْه ِد ِه هَّللا ُ َف‬. ‫ت َأ ْع َما ِلنَا‬ ُ‫ض َّل َل ه‬ ِ ‫ال ُم‬ ِ ‫رُور َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َس ِّيَئا‬ ِ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َو َن ْست َِعينُهُ َو َن ْست َْغ ِفرُ هُ َو َنعُو ُذ ِباهَّلل ِ ِم ْن ُش‬ َّ ‫ال ِإ َل َه ِإ‬ َ ُ‫ال هَّللا ُ َوحْ َده‬ َ ‫ َوَأ ْش َه ُد َأ ْن‬. ُ‫ى َله‬ َ ‫َو َم ْن يُضْ ِللْ َف‬ ِّ‫ص ل‬ َ ‫ اَللَّهُ َّم‬.‫ال َش ِريكَ َل هُ َوَأ ْش َه ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ولُه‬ َ ‫ال هَا ِد‬ َّ ‫ان ِإ َلى َيوْ ِم ال ِّديْن َيا َأ ُّي َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬ ‫ق‬ َ ‫ار ْك َع َلى َن ِب ِّينَا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى َأ ِل ِه َوَأ‬ ٍ ‫صْحا ِب ِه َو َم ْن َت ِب َعه ُْم بِِإحْ َس‬ ِ ‫َو َس ِّل ْم َو َب‬ َ‫تُ َقا ِت ِه َواَل َت ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْس ِل ُمون‬ َّ ‫اح َد ٍة َوخَ َل َق ِم ْن َها زَ وْ َج َها َو َب‬ ِ ‫س َو‬ َ ‫ث ِم ْنهُ َما ِر َج ااًل َك ِث يرًا َو ِن َس ا ًء َواتَّقُ وا هَّللا‬ ٍ ‫َيا َأ ُّي َها النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي خَ َل َق ُك ْم ِم ْن َن ْف‬ ‫رْحا َم ِإ َّن هَّللا َ َكانَ َع َل ْي ُك ْم َر ِقيبًا‬ َ ‫الَّ ِذي َت َسا َءلُونَ ِب ِه َواَأْل‬ َ‫َيا َأ ُّي َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َقوْ اًل َس ِديدًا يُصْ ِلحْ َل ُك ْم َأ ْع َما َل ُك ْم َو َي ْغ ِفرْ َل ُك ْم ُذنُو َب ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع هَّللا َ َو َر ُس و َلهُ َف َق ْد َف از‬ ‫َظي ًما‬ ِ ‫َفوْ ًزا ع‬



Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah, Hari ini kita berada di Jumat terakhir bulan Shafar 1441 hijriyah. Tepatnya tanggal 26 Shafar 1441. Tepat pada hari ini, 1441 tahun yang lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berangkat hijrah. Meninggalkan rumah beliau untuk hijrah ke Yatsrib, yang kelak dinamakan Madinah. Rasulullah tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal. Disambut dengan penuh suka cita oleh penduduk Madinah. Salah satu hadits yang beliau sabdakan di awal-awal berada di Madinah adalah empat amal berhadiah surga. Beliau mengajarkan kepada para sahabat di Madinah:



ْ ‫ال َم َوَأ‬ َّ ‫ط ِع ُموا‬ َ ‫ص ُّلوا ِباللَّي ِْل َوالنَّاسُ ِن َيا ٌم ت َْد ُخلُوا ْال َجنَّ َة ِب َس‬ َ ‫َأ ْف ُشوا ال َّس‬ ‫ال ٍم‬ َ ‫رْحا َم َو‬ َ ‫صلُوا اَأل‬ ِ ‫الط َعا َم َو‬



“Sebarkan salam/kedamaian, berilah makanan, sambunglah silaturahim, shalatlah di malam hari ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan penuh keselamatan.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad; shahih)



1. Sebarkan Kedamaian Jamaah Jum’at hafidhakumullah, Pesan pertama Rasulullah adalah afsyus salaam. Sebarkan salam. Sebarkan kedamaian. Rasulullah menganjurkan umatnya ketika bertemu dengan sesama muslim untuk mengucapkan salam. Beliau juga memerintahkan umatnya untuk menyebarkan kedamaian. Kapan pun waktunya dan di mana pun berada, seorang muslim harus menjadi penebar kedamaian. Sebab salah satu makna Islam adalah kedamaian. Dan sejak awal Islam mencintai kedamaian. Sejak dakwah Islam pertama setelah Rasulullah menerima wahyu hingga wafatnya beliau, tak ada satu orangpun yang dipaksa masuk Islam. Islam disebarkan dengan penuh kedamaian, bahkan saat Rasulullah disakiti ketika mendakwahkan Islam, beliau tidak serta merta membalas dengan kekerasan. Baik di Makkah maupun di Madinah, orang-orang masuk Islam dengan damai. Setelah masa Rasulullah pun, tak ada yang dipaksa untuk masuk Islam. Termasuk dakwah Islam di Indonesia



yang kemudian menjadi mayoritas muslim. Islam disebarkan dengan damai, tak ada yang dipaksa karena Allah telah menegaskan dalam firman-Nya:



‫ِّين‬ ِ ‫اَل ِإ ْك َرا َه ِفي الد‬



Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam).. (QS. Al Baqarah: 256) Sejak awal dakwahnya, Islam adalah agama penebar kedamaian. Rasulullah mencontohkan bagaimana berbuat baik kepada setiap orang, meskipun orang itu tidak memeluk Islam. Sewaktu di Makkah, umat Islam disakiti sedemikian rupa. Dicaci, disiksa, bahkan ada yang dibunuh seperti Yasir dan Sumayyah, Rasulullah memerintahkan umatnya untuk bersabar. Barulah di Madinah, turun ayat-ayat jihad dan terjadi peperangan. Namun semua peperangan yang terjadi di masa Rasulullah, dijelaskan Syaikh Yusuf Qardhawi dalam Fiqih Jihad sebagai peperangan defensif. Perang dalam rangka membela diri. Perang Badar, karena awalnya kaum muslimin ingin mengambil harta mereka yang dirampas dan dijarah sewaktu ditinggal hijrah. Namun setelah kafilah dagang Abu Sufyan lolos, pasukan kafir Quraisy dibawah pimpinan Abu Jahal justru ingin menghancurkan Islam. Maka terjadilah perang badar. Perang uhud, orang-orang kafir Quraisy ingin menghancurkan Madinah. Maka disambut kaum muslimin di bukit Uhud. Perang Ahzab, kafir Quraisy dan sekutunya hendak menyerang Madinah, maka dibuatlah parit (khandaq) untuk menahan agar mereka tak bisa masuk Madinah. Demikian seterusnya, setiap perang di masa Rasulullah selalu dilatarbelakangi oleh adanya upaya penyerangan dari musuh Islam. Demikian pula fakta historis sepanjang sejarah. Islam adalah agama yang cinta kedamaian. Maka jika ada yang menuduh Islam agama kekerasan, tanyakah kepada mereka. Siapakah yang menyulut perang dunia pertama? Bukan orang Islam. Siapakah yang menyulut perang dunia kedua? Bukan orang Islam. Siapakah yang menjatuhkan bom atom atas Hiroshima? Bukan orang Islam. Siapakah yang membantai 20 juta suku Aborigin di Australia? Bukan orang Islam. Siapakah yang membantai lebih dari 100 juta suku indian merah di Benua Utara Amerika? Bukan orang Islam. Siapakah yang membantai lebih dari lebih dari 50 juta Indian merah di benua Selatan Amerika? Bukan orang Islam. Siapakah yang menjadikan lebih dari 150 juta manusia dari Afrika sebagai budak (apartheid), Diantara 77 % dari mereka mati di perjalanan dan dikubur di lautan Atlantik? Bukan orang Islam. Siapa yang membunuh jutaan orang Indonesia selama 350 tahun penjajahan? Bukan orang Islam. Siapa yang membunuh ratusan ribu orang Palestina dan mengusir dari tanah kelahirannya? Bukan orang Islam. 2. Berikan Makan Jamaah Jumat rahimakumullah, Pesan kedua yang disampaikan Rasulullah adalah berikan makanan kepada orang yang membutuhkan. Inilah humanisme Islam. Inilah kepedulian Islam.



Islam menghendaki manusia saling tolong menolong. Maka jika ada yang membutuhkan, hendaklah ditolong dan umat Islam harus menjadi pelopor dalam menolong orang lain. Apalagi jika yang dibutuhkan adalah kebutuhan primer yang mendesak. Seperti makanan. Sejak di Makkah, spirit menolong orang lain sudah ditanamkan. Yang paling monumental adalah turunnya Surat Al Maun yang mencela para pendusta agama yakni mereka yang suka menghardik anak yatim dan tidak mau memberi makan fakir miskin.



َ ‫ َواَل َيحُضُّ َع َلى‬. ‫ َف َذ ِلكَ الَّ ِذي َي ُد ُّع ْال َي ِتي َم‬. ‫ِّين‬ ‫ين‬ ِ ‫ط َع ِام ْال ِم ْس ِك‬ ِ ‫َأ َرَأيْتَ الَّ ِذي يُ َك ِّذبُ ِبالد‬



Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (QS. Al Ma’un: 1-3) Tiga ayat ini turun berkenaan dengan tokoh kafir Quraisy yang biasa menyembelih unta setiap pekan. Suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta sedikit daging dari unta yang telah disembelih itu. Namun ia tidak diberi justru dihardik dan diusir.



Islam menyebut mereka itu pendusta agama. Sebaliknya, Islam mengajarkan pemeluknya menjadi orang yang peka dengan lingkungannya dan suka menolong orang lain yang membutuhkan. Terutama fakir miskin dan anak yatim. 3. Menyambung Silaturahim Pesan ketiga yang diajarkan Rasulullah adalah menyambung silaturahim. Bukan hanya kepada keluarga dekat tetapi juga tetangga, sahabat dan teman. Mereka yang sudah terikat dengan silaturahim, janganlah diputuskan. Bahkan silaturahim terbaik, kata Rasulullah adalah menyambung silaturahim kepada orang yang memutuskannya. Silaturahim ini luar biasa manfaatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:



َ ‫َم ْن َأ َحبَّ َأ ْن يُ ْب َس‬ ُ‫صلْ َر ِح َمه‬ ِ ‫ َف ْل َي‬,‫ َوَأ ْن يُ ْن َسَأ َلهُ ِفي َأ َث ِر ِه‬,‫ط َع َل ْي ِه ِفي ِر ْز ِق ِه‬



Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya, dan dipanjangkan umurnya, maka hendaknya ia menyambung tali silaturahim. (HR. Bukhari)



4. Sholat malam Yang keempat adalah sholat malam. Qiyamul lail. Ini merupakan sholat sunnah yang paling utama.



‫يض ِة ِق َيا ُم اللَّي ِْل‬ َ ‫ضلُ الصَّ اَل ِة َبعْ َد ْال َف ِر‬ َ ‫َأ ْف‬



“Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasa’i)



Apalagi ketika didahului dengan tidur, menjadi sholat tahajud yang keutamaannya Allah firmankan dalam Al Quran:



‫َو ِمنَ اللَّي ِْل َف َت َهجَّ ْد ِب ِه نَا ِف َلةً َلكَ َع َسى َأ ْن َي ْب َع َثكَ َربُّكَ َم َقا ًما َمحْ ُمودًا‬



“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’: 79)



‫‪Semoga kita semua dimudahkan Allah untuk mengamalkan empat amal ini dan Allah‬‬ ‫‪memasukkan kita ke dalam surga-Nya.‬‬



‫الرَّحي ُم‬ ‫َأقُوْ لُ َقوْ ِل َه َذا َوا ْست َْغ ِفرُوْ هَّللا َ ْال َع ِظي ِْم ِإنَّهُ ه َُو ْال َغفُورُ‬ ‫ِ‬ ‫‪Khutbah Kedua Khutbah Jumat Bulan Safar‬‬



‫ِّين ُك ِّل ِه َو َل وْ َك ِر َه ْال ُم ْش ِر ُكونَ ‪َ .‬أ ْش َه ُد ْ‬ ‫ين ْال َح ِّ‬ ‫أن ال إ َل َه إال‬ ‫ق ِلي ُْظ ِه َرهُ َع َلى ال د ِ‬ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي َأرْ َس َل َرسُو َلهُ ِب ْالهُدَى َو ِد ِ‬ ‫هللا َوحْ َدهُ ال َش ِريكَ َل هُ‪ ،‬وأش ه ُد َّ‬ ‫ار ْك َع َلى َن ِب ِّي َن ا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى َأ ِل ِه‬ ‫ُ‬ ‫ور ُس ولُه‪َ .‬اللَّهُ َّم َ‬ ‫أن ُم َح َّمدًا ع ْب دُه َ‬ ‫ص لِّ َو َس ِّل ْم َو َب ِ‬



‫ان ِإ َلى َيوْ ِم ال ِّدي ِْن‬ ‫َوَأصْ َحا ِب ِه َو َم ْن َت ِب َعه ُْم بِِإحْ َس ٍ‬ ‫َيا َأ ُّي َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح َّ‬ ‫ق تُ َقا ِت ِه َواَل َت ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْس ِل ُمونَ‬ ‫َيا َأ ُّي َها الَّ ِذينَ َآ َم ُنوا اتَّ ُقوا هَّللا َ َو ْل َت ْن ُ‬ ‫ظرْ َن ْفسٌ َما َق َّد َم ْ‬ ‫ت ِل َغ ٍد َواتَّ ُقوا هَّللا َ ِإ َّن هَّللا َ خَ ِبيرٌ ِب َما تَعْ َملُونَ‬



‫‪Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,‬‬ ‫‪Di khutbah yang kedua ini marilah kita berdoa kepada Allah semoga Allah mengampuni kita‬‬ ‫‪atas segala dosa dan kesalahan. Semoga Allah menjaga kita dan seluruh kaum mukimin‬‬ ‫‪termasuk aqidahnya. Juga memberkahi negeri ini dan seluruh negeri kaum muslimin.‬‬



‫ص ُّلوا َع َل ْي ِه َو َس ِّل ُموا َت ْس ِلي ًما‬ ‫ُص ُّلونَ َع َلى النَّ ِب ِّي َيا َأ ُّي َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا َ‬ ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َك َتهُ ي َ‬ ‫َلى‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد َكماَ َ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬ ‫َلى ِ‬ ‫َلى ِ‬ ‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم ِإنـَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد َاللَّهُ َّم ب اَ ِر ْك ع َ‬ ‫َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َوع َ‬ ‫صلَّيْتَ ع َ‬ ‫َلى ُم َح َّم ٍد َوع َ‬ ‫صلِّ ع َ‬ ‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم ِإنـَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ‫َلى ِ‬ ‫َلى ِ‬ ‫َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َوع َ‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد َكماَ باَ َر ْكتَ ع َ‬ ‫ُم َح َّم ٍد َوع َ‬ ‫اللَّهُ َّم ْ‬ ‫َاء‪.‬‬ ‫ت‪ِ ،‬إنَّكَ َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال ُّدع ِ‬ ‫اء ِم ْنه ُْم َواَأل ْم َوا ِ‬ ‫ت‪ ،‬اَألحْ َي ِ‬ ‫ت‪َ ،‬و ْال ُم ْس ِل ِم ْينَ َو ْال ُم ْس ِل َما ِ‬ ‫اغ ِفرْ ِل ْل ُمْؤ ِم ِن ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬ ‫َربَّنَا ْ‬ ‫وف َر ِحي ٌم ‪َ .‬ربَّ َن ا اَل‬ ‫ان َواَل تَجْ َعلْ ِفي قُلُو ِبنَا ِغاًّل ِللَّ ِذينَ َآ َمنُوا َربَّنَا ِإنَّكَ َر ُء ٌ‬ ‫اغ ِفرْ َلنَا َوِإِل ْخ َوا ِننَا الَّ ِذينَ َس َبقُونَا ِباِإْلي َم ِ‬ ‫تُ ِز ْغ قُلُو َبنَا َبعْ َد ِإ ْذ َه َد ْي َتنَا َو َهبْ َلنَا ِم ْن َل ُد ْنكَ َرحْ َمةً ِإنَّكَ َأ ْنتَ ْال َوهَّابُ‬ ‫اللَّهُ َّم َأ ِع َّز اِإل ْس َ‬ ‫ب‬ ‫ال َم َو ْال ُم ْس ِل ِم ْينَ ‪َ ،‬و َوحِّ ِد اللَّهُ َّم ُ‬ ‫ص فُوْ َفه ُْم‪َ ،‬وَأجْ ِم ْع َك ِل َم َته ُْم َع َلى َ‬ ‫الح قِّ‪َ ،‬وا ْك ِس رْ َش وْ َك َة الظَّا ِل ِمينَ ‪َ ،‬وا ْك ُت ِ‬ ‫ال َّس َ‬ ‫ار ْك َل َن ا في‬ ‫ت ال َّس َماء َوَأ ْخ ِرجْ َلنَا ِم ْن خَ ي َْرا ِ‬ ‫ال َم َواَأل ْمنَ ِل ِعبا ِدكَ َأجْ َم ِعينَ ‪ .‬اللَّهُ َّم َأ ْن ِزلْ َع َل ْينَا ِم ْن َب َر َكا ِ‬ ‫ض‪َ ،‬و َب ِ‬ ‫ت اَألرْ ِ‬



‫ارنَا َو ُزرُوْ ِعنَا و ُكلِّ َأرزَا ِقنَا َيا َذا ْال َج َ‬ ‫ار‬ ‫اآلخ َر ِة َح َس َنةً َو ِقنَا َع َذ َ‬ ‫ال ِل َواِإل ْك َر ِام ‪َ .‬ربَّنَا آ ِتنَا في ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفي ِ‬ ‫اب ال َّن ِ‬ ‫ِث َم ِ‬ ‫اء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْال َب ْغ ِي َي ِع ُ‬ ‫ظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكرُوْ‬ ‫ان َوِإ ْيت َِاء ِذي القُرْ َبى َو َي ْن َهى ع َِن ْال َفحْ َش ِ‬ ‫ِع َبا َد ِ‬ ‫هللا ‪ِ:‬إ َّن َ‬ ‫هللا َيْأ ُمرُ ِب ْال َع ْد ِل َواِإل حْ َس ِ‬