KIAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.M DENGAN DIABETES MELLITUS di Ruang Airlangga RSUD Kanjuruhan, Kab. Malang KARYA ILMIAH AKHIR NERS



Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Studi Profesi Ners



Disusun Oleh:



FHARIDA YUNIAR (202010461011038)



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TAHUN 2021



LEMBAR PERSETUJUAN



Judul Karya Akhir Ners



:



Asuhan



Keperawatan



Pada



Ny.M



dengan Diabetes Mellitus di Ruang Airlangga RSUD Kanjuruhan, Kab. Nama Lengkap



:



Malang Fharida Yuniar



NIM



:



202010461011038



Jurusan



:



Profesi Ners



Universitas



:



Universitas Muhammadiyah Malang



Alamat Rumah dan No. HP



:



Jl. SMU Negeri 1, Ds. Malinau Huku, Kec. Malianu Kota, Kab. MalinauKalimantan Utara (085387072300) [email protected]



Alamat Email



:



Dosen Pembimbing



:



Nama Lengkap dan Gelar



:



Zaqqi Ubaidillah, M.Kep.,Sp.Kep.MB



NIP UMM/NIDN



:



UMM.151.2200.11986



Menyetujui, Ketua Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang



Malang,..............2021



Ririn Harini, S.Kep.,Ns.,M.Kep NIP.UMM.112.0508.0425



Zaqqi Ubaidillah,M.Kep.,Sp.Kep.MB NIP.UMM.112.0508.0426



Dosen Pembimbing



ii



LEMBAR PENGESAHAN



ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.M DENGAN DIABETES MELLITUS di Ruang Airlangga RSUD Kanjuruhan, Kab. Malang



KARYA ILMIAH AKHIR NERS Disusun oleh: FHARIDA YUNIAR (NIM: 202010461011038) Telah berhasil dipertahankan dihadapan dewan penguji dalam ujian sidang tanggal: dan telah diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk gelar NERS pada Program Studi Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang



DEWAN PENGUJI Penguji 1 Penguji 2 Penguji 3



: Indah Dwi Pratiwi.MNg. NIP-UMM. 114.0804.0405 : Zahid Fikri,M.Kep NIP-UMM. 112.1603.0637 : Zaqqi Ubaidillah,M.Kep.,Sp.Kep.MB NIP-UMM. 151.2200.11986



(.......................) (………………) (.........................)



Ditetapkan di Malang, Tanggal : Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang



Ns. Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp.Kep MB NIP.UMM. 11203090391



iii



KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah akhir ners dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Mellitus”. KIAN ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Profesi Ners (Ns) pada Program Studi Profesi Ners Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada: 1.



Bapak Faqih Ruhyanudin, M.Kep, Sp.KMB. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammdiyah Malang



2.



Ibu Ririn Harini S.Kep.,Ns.,M.Kep. Selaku Ketua Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.



3.



Bapak Zaqqi Ubaidillah,M.Kep.,Sp.Kep.MB selaku Dosen Pembimbing yang sabar dalam memberikan dorongan, masukan, motivasi serta memberikan dukungan untuk mengerjakan KIAN.



4.



Seluruh jajaran dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan barokah.



5.



Kepada kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan doa yang tiada hentinya. Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikanya mendapat imbalan



dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan KIAN ini masih banyak kekurangan yang di sebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis, oleh karena itu kritik dan saran bersifat membangun sangat di harapkan penulis. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Malang, 3 Maret 2021



Penulis



iv



ABSTRAK Asuhan Keperawatan Pada Ny.M dengan Diabetes Mellitus Di Ruang Airlangga RSUD Kanjuruhan



Fharida Yuniar 1, Zaqqi Ubaidillah2 Latar Belakang : Diabetes mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi. Hiperglikemi disebabkan oleh berbagai hal, namun hiperglikemi paling sering disebabkan oleh diabetes melitus. Pada diabetes melitus gula menumpuk dalam darah sehingga gagal masuk ke dalam sel. Kegagalan tersebut terjadi akibat hormon insulin jumlahnya kurang atau cacat fungsi. Hormon insulin merupakan hormon yang membantu masuknya gula darah. Dalam Karya Ilmiah akhir ini mengangkat kasus Ny. M dengan diagnosis Diabetes Melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami secara mendalam mengenai asuhan keperawatan pada Pada Ny. M dengan Diabetes Mellitus Di Ruang Airlangga RSUD Kanjuruhan. Metode : Penulisan karya ilmiah akhir ners ini menggunakan desain penelitian dengan pendekatan bentuk studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pasien Diabetes Mellitus Di Ruang Airlangga RSUD Kanjuruhan. Studi kasus menggunakan asuhan keperawatan adalah rangkaian proses keperawatan individu pada pasien yang di diagnosa Diabetes Mellitus meliputi pengkajian, analisa data, Intervensi keperawatan, Implementasi serta Evaluasi. Dalam proses pengkajian penulis menggunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti anamnesa, observasi, studi dokumentasi serta pemeriksaan fisik untuk mengumpulkan berbagai data dari pasien yaitu Ny. M untuk melengkapi data, penulis juga melakukan wawancara kepada pihak keluarga Ny. M. Hasil : Setelah dilakukan pemberian asuhan keperawatan selama 2 hari berturut-turut, penulis mengangkat 4 prioritas diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut, ketidakstabilan glukosa darah, defisit nutrisi, dan gangguan pola tidur. Pasien sudah menjalani 5 hari rawat inap dengan kadar glukosa yang tidak stabil. Pada hari ke-7 pasien diperbolehkan pulang dan harus selalu rutin kontrol dengan perawatan insulin mandiri. Kesimpulan : Dari keempat masalah keperawatan tersebut, nyeri akut dan ketidakstabilan glukosa darah menjadi diagnosa prioritas. Intervensi yang telah diterapkan pada pasien adalah pemberian insulin setiap 2x/hari, diit diabetes melitus, pemantaun kadar glukosa darah sebelum dan sesudah makan, dan relaksasi teknik nafas dalam untuk mengurangi nyeri. Implementasi yang dilakukan yaitu sesuai dengan rencana intervensi keperawatan. Evaluasi yang didapatkan yaitu kadar glukosa darah pasien masih belum stabil dan hari ke-7 pasien di perbolehkan pulang dengan perawatan pemberian insulin mandiri dan kontrol rutin. Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Diabetes Mellitus.



,1Mahasiswa Program Studi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang



,2Dosen Program Studi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang



v



ABSTRACT Nursing Care for Mrs. M with Diabetes Mellitus in the Airlangga Room, RSUD Kanjuruhan



Fharida Yuniar 1, Zaqqi Ubaidillah2 Background : Diabetes mellitus is a heterogeneous group of disorders characterized by an increase in blood glucose levels or hyperglycemia. Hyperglycemia is caused by various things, but hyperglycemia is most often caused by diabetes mellitus. In diabetes mellitus, sugar accumulates in the blood so that it fails to enter the cells. This failure occurs due to the lack of insulin hormone or functional defects. The hormone insulin is a hormone that helps the entry of blood sugar. In this final scientific paper, the case of Mrs. M with a diagnosis of Diabetes Mellitus. This study aims to study and understand in depth about nursing care in Ny. M with Diabetes Mellitus in the Airlangga Room, Kanjuruhan Hospital. Methods: Writing this final scientific paper for nurses uses a research design with a case study approach to explore the problem of nursing care for Diabetes Mellitus patients in the Airlangga Room, RSUD Kanjuruhan. Case studies using nursing care are a series of individual nursing processes for patients diagnosed with Diabetes Mellitus including assessment, data analysis, nursing interventions, implementation and evaluation. In the assessment process the author uses various data collection techniques such as history taking, observation, documentation studies and physical examination to collect various data from patients, namely Mrs. M to complete the data, the author also conducted interviews with the family of Mrs. M. Results: After providing nursing care for 2 consecutive days, the authors raised 4 priority nursing diagnoses, namely acute pain, blood glucose instability, nutritional deficits, and sleep pattern disturbances. The patient has been hospitalized for 5 days with unstable glucose levels. On the 7th day the patient was allowed to go home and had to be regularly monitored with self-administered insulin. Conclusion : Of the four nursing problems, acute pain and blood glucose instability are priority diagnoses. Interventions that have been applied to patients are insulin administration twice a day, diabetes mellitus diet, monitoring blood glucose levels before and after meals, and relaxation deep breathing techniques to reduce pain. The implementation is in accordance with the nursing intervention plan. The evaluation obtained was that the patient’s blood glucose level was still unstable and on the 7 th day the patient was allowed to go home with independent insulin treatment and routine control. Keywords: Nursing Care, Diabetes Mellitus.



,1Mahasiswa Program Studi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang



,2Dosen Program Studi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang



DAFTAR ISI



LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii KATA PENGANTAR............................................................................................iv ABSTRAK...............................................................................................................v ABSTRACT..............................................................................................................i DAFTAR ISI.............................................................................................................i DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii DAFTAR TABEL..................................................................................................iii DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................iv BAB 1......................................................................................................................1 PENDAHULUAN...................................................................................................1 1.1



Latar Belakang...............................................................................1



1.2



Rumusan Masalah..........................................................................3



1.3



Tujuan Penelitian...........................................................................3



1.3.1



Tujuan Umum................................................................................3



1.3.2



Tujuan Khusus...............................................................................3



1.4



Manfaat Penelitian.........................................................................4



BAB II......................................................................................................................5 TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5 2.1



Konsep Teori..................................................................................5



2.1.1



Definisi Diabetes Mellitus.............................................................5



2.1.2



Etiologi Diabetes Mellitus.............................................................5



2.1.3



Patofisiologi dan Pathway Diabetes Mellitus................................6



2.1.4



Tanda Dan Gejala Diabetes Mellitus.............................................9



i



2.1.5



Komplikasi Diabetes Mellitus......................................................10



2.1.6



Pemeriksaan Penunjang Diabetes Mellitus..................................11



2.1.7



Penatalaksaan Diabetes Mellitus..................................................11



BAB III..................................................................................................................14 LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA........................................................14 3.1 Pengkajian……………………………………………………………………15 3.1.1 klien……………………………………………………………….15 3.1.2 Status kesehatan …………………………………….15



saat



Identitas



ini…………........



3.1.3 Riwayat kesehatan dahulu………………………………………………....16 3.1.4 Riwayat kesehatan keluarga……………………………………..................17 3.1.5 Data aktivitas sehari-hari…………………………………………………...17 3.1.6 psikososial…………………………………………………………….19



Data



3.1.7 Pengkajian fisik…………………………………………………………….19 3.1.8 Hasil pemeriksaan penunjang……………………………………………… 21 3.1.9 Pengobatan………………………………………………………………....22 3.2 Analisa Data…………………………………………………………………23 3.2.1 Diagnosa Keperawatan…………………………………………………....26 3.3 Rencana Keperawatan, Implementasi, dan evaluasi………………………..28 BAB IV ANALISIS SITUASI…………………………………………………..43 4.1 Analisis profil pelayanan……………………………………………………43 4.2 Analisis asuhan keperawatan………………………………………………..44 4.3 Analisis intervensi…………………………………………………………..46 4.4 Rekomendasi Terapi/Intervensi……………………………………………..48 BAB V PENUTUP……………………………………………………………...49 5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………49 5.2 Saran………………………………………………………………………..49 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..50



ii



iii



DAFTAR TABEL



Tabel 3.1.5.1 Pola Nutrisi........................................................................................17 Tabel 3.1.5.2 Pola Eleminasi................................................................................18Y Tabel 3.1.5.3 Pola Istirahat Tidur............................................................................18 Tabel 3.1.5.4 Pola Kebersihan Diri.........................................................................19 Tabel 3.1.8.1 Data Laboratorium............................................................................21 Tabel 3.1.9 Pengobatan…………………………………………………………...22 Tabel 3.2 Data………………………………………………….................23



Analisa



Tabel 3.3 Rencana Keperawatan, Intervensi dan Evaluasi………………………..28



iv



DAFTAR LAMPIRAN YLampiran 1 Lembar Pengkajian Keperawatan........................................................



Lampiran



2



Lembar



Bimbingan



KIA-



Ners……………………………………….71 Lampiran 3 Lembar Cek Plagiasi………………………………………………… 72



v



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Diabetes melitus merupakan kumpulan gangguan kronis pada endokrin pankreas, yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia yang disebabkan oleh kekurangan insulin relative atau absolut atau oleh resistensi seluler terhadap kerja insulin (LeMone et al., 2016). Terjadinya peningkatan kadar glukosa darah dan glukosuria sebagai akibat dari gangguan metabolisme disertai dengan ketidakmampuan tubuh untuk memetabolisme glukosa, lemak dan protein sebagai dampak dari defesiasi atau resestensi insulin. Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa plasma (Fata et al., 2020). Diabetes melitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh hiperglikemi. Hiperglikemi disebabkan oleh berbagai hal, namun hiperglikemi paling sering disebabkan oleh diabetes melitus. Pada diabetes melitus gula menumpuk dalam darah sehingga gagal masuk ke dalam sel. Kegagalan tersebut terjadi akibat hormon insulin jumlahnya kurang atau cacat fungsi. Hormon insulin merupakan hormon yang membantu masuknya gula darah (Lathifah, 2017). Penyakit kronis seperti DM sangat rentan terhadap gangguan fungsi yang bisa menyebabkan kegagalan pada organ mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah. Gangguan fungsi yang terjadi karena adanya gangguan sekresi insulin dan gangguan kerja insulin maupun keduanya (Lathifah, 2017). Diabetes melitus tipe 2 merupakan golongan diabetes dengan prevalensi tertinggi. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor diantaranya faktor lingkungan dan faktor keturunan. Faktor lingkungan disebabkan karena adanya urbanisasi sehingga mengubah gaya hidup seseorang yang mulanya konsumsi makanan yang sehat dan bergizi dari alam menjadi konsumsi makanan yang cepat saji. Makanan cepat saji berisiko



1



2



menimbulkan obesitas sehingga seseorang berisiko DM tipe 2. Orang dengan obesitas memiliki risiko 4 kali lebih besar mengalami DM tipe 2 daripada orang dengan status gizi normal (WHO, 2017). Menurut World Health Organization (WHO), saat ini terdapat 346 juta penderita diabetes mellitus dimana 80% terdapat di negara berkembang (Ayu. 2017). Jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 8,4 Juta pada tahun 2000 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 21.3 Juta pada tahun 2030. Tahun 2012 di Jawa Timur DM menempati urutan kedua setelah hipertensi, dengan jumlah kasus mencapai 137. 427 pada rumah sakit tipe B dan C (Munali et al., 2019). DM tipe 2 juga masuk ke dalam 10 besar penyakit Kota Malang. Pada tahun 2016 dan 2017 DM masih menduduki peringkat empat dalam 10 besar penyakit Kota Malang (Dinkes Kota Malang, 2017). Pada tahun 2016 diabetes ada pada peringkat keempat dalam Jumlah Kasus Penyakit Terbanyak di Kota Malang yaitu sebanyak 13.815 kasus (BPS Kota Malang, 2017). Lalu, dari data di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang, penyakit Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit 10 terbanyak dirumah sakit tersebut, yaitu sebanyak 79 pasien (berdasarkan data rekam medis RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang tahun 2018). Apabila kejadian DM tidak dilakukan tindakan pencegahan maka jumlah penderita DM akan terus menerus mengalami peningkatan tanpa ada penurunan jumlah kejadian DM. Penyebab DM sebenarnya disebabkan karena jumlah produksi insulin dan ketersediaan insulin dalam tubuh menjadi berkurang sehingga terjadi masalah pada fungsi insulin akibat rusaknya sel beta dalam kelenjar pankreas. Nilai normal kadar gula dalam tubuh 70- 140mg/dl, apabila nilai kadar gula dalam tubuh melebihi itu maka terjadi kelainan pada pankreas dan hormon insulin. Pankreas memiliki fungsi untuk mengatur kadar gula dalam darah sehingga kadar gula dalam darah selalu dalam nilai normal (Isnaini & Ratnasari, 2018). Penderita DM hanya bisa mengontrol dan memperlambat komplikasi karena penyakit ini tidak dapat disembuhkan. DM tipe 2 disebut penyakit lama dan tenang karena cenderung lambat dalam



3



mengeluarkan gejala dan banyak orang menyadari jika dirinya terdiagnosa DM setelah berusia lebih dari 40 tahun dan gejala yang ditimbulkan tidak terlalu tampak. Semakin lama penderita DM menderita DM maka juga berisiko memiliki komplikasi yang bersifat jangka panjang berupa mikroangiopati dan makrongiopati serta komplikasi jangka pendek yang dapat menyebabkan kematian. Kerusakan mikrovaskuler dapat berupa retinopati diabetika, nefropati diabetika dan neuropati diabetika sedangkan kerusakan makrovaskuler dapat berupa penyakit arteri koroner, kerusakan pada pembuluh darah serebral dan kerusakan pada pembuluh darah perifer tungkai atau kaki diabetik. Selain itu juga 3 menyebabkan penyakit jantung, ginjal, saraf dan bahkan menimbulkan penyakit berat lainnya (Kabosu et al., 2019). Faktor yang mengakibatkan terjadinya DM yaitu virus, bakteri, faktor keturunan, bahan beracun, dan nutrisi. Hal itu dikarenakan kadar gula darah dalam tubuh manusia bersumber dari makanan yang dikonsumsi, selain itu riwayat keturunan serta obesitas dianggap menjadi faktor pencetus DM tipe 2 dikarenakan lemak yang ada di dalam tubuh dapat menghalangi jalan insulin apalagi jika diperburuk dengan kurang melakukan olahraga (Septiani, 2019). Dari data dan teori yang telah dipaparkan oleh penulis, maka penulis tertarik untuk mengambil judul asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus.



1.2



Rumusan Masalah Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus?



1.3



Tujuan Penelitian



1.3.1



Tujuan Umum Tujuan umum dari penulisan karya ilmiah akhir ners adalah menganalisa asuhan keperawatan keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus.



4



1.3.2



Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan karya ilmiah akhir ners ini adalah mengidentifikasi: 1. Gambaran pengkajian pada pasien Diabetes Mellitus 2. Rencana asuhan keperawatan yang yang di berikan pada pasien Daibetes Mellitus 3. Implementasi yang telah dilakukan pada pasien Diabetes Mellitus 4. Evaluasi hasil implementasi yang telah dilakukan



5



1.4



Manfaat Penelitian Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk mengatasi masalah pada pasien Diabetes Mellitus, antara lain: 1.



Manfaat keperawatan dan kesehatan Hasil dari laporan ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi bidang keperawatan dan kesehatan, terkait dengan masalah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah pasien Diabetes Mellitus. Selain itu, laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi bidang keperawatan dan kesehatan untuk dapat menerapkan intervensi yang telah dilakukan bagi pasien Diabetes Mellitus.



2.



Manfaat keilmuan Hasil dari penulisan laporan ini diharapkan bermanfaat bagi bidang pendidikan keperawatan khususnya keperawatan medical bedah maupun bagi penelitiaan selanjutnya. Bagi pendidikan hasil laporan ini dapat dijadikan sebagai data dasar untuk mengemban ilmu mengenai intervensi keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus. Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai sumber intervensi bagi pendidikan agar dapat menerapkan intervensi yang telah dilakukan sebagai salah satu pemecahan masalah pasien Diabetes Mellitus. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menjadi masukan atau ide untuk meneliti lebih jauh terkait intervensi pengobatan yang optimal untuk pasien penderita Diabetes Mellitus.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



Konsep Teori



2.1.1



Definisi Diabetes Mellitus Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetic dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat (Price, 2016). Diabetes mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi (Smeltzer, 2018). Diabetes melitus merupakan peyakit kronis yang berkaitan denan defisiensi atau resistansi insulin relatif atau absolut dan ditandai dengan ganguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. (Paramita, 2016).



2.1.2



Etiologi Diabetes Mellitus Etiologi secara umum tergantung dari tipe Diabetes, yaitu: 1. Diabetes Tipe I ( Insulin Dependent Diabetes Melitus / IDDM ) Diabetes yang tergantung insulin yang ditandai oleh penghancuran selsel beta pancreas disebabkan oleh: a. Faktor genetic Penderita DM tidak mewarisi DM tipe 1 itu sendiri tapi mewarisi suatu predisposisi / kecenderungan genetic ke arah terjadinya DM tipe 1. Ini ditemukan pada individu yang mempunyai tipe antigen HLA (Human Leucocyte Antigen) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen transplatasi dan proses imun lainnya. b. Faktor Imunologi Respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap seolah-olah sebagai jaringan asing.



6



7



c. Faktor lingkungan Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang menimbulkan destruksi sel beta. 1. Diabetes Tipe II (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus / NIDDM ) Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II belum diketahui. Faktor genetic diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Selain itu terdapat faktor-faktor resiko tertentu yang berhubungan yaitu: a.



Usia Resistensi insulin cenderung meningkat pada usia diatas 65 tahun



b.



Obesitas



c.



Riwayat Keluarga



d.



Kelompok etnik Di Amerika Serikat, golongan hispanik serta penduduk asli amerika tertentu memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk terjadinya diabetes tipe II disbanding dengan golongan AfroAmerika (Smeltzer, 2018).



2.1.3



Patofisiologi dan Pathway Diabetes Mellitus Dalam keadaan normal, jika terdapat insulin, asupan glukosa / produksi glukosa yang melebihi kebutuhan kalori akan di simpan sebagai glikogen dalam sel-sel hati dan sel-sel otot. Proses glikogenesis ini mencegah hiperglikemia (kadar glukosa darah > 110 mg / dl). Jika terdapat defisit



insulin,



empat



perubahan



metabolic



terjadi



menimbulkan



hiperglikemi. Empat perubahan itu adalah: 1. Transport glukosa yang melintasi membran sel berkurang 2. Glikogenesis berkurang dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam darah



8



3. Glikolisis meningkat sehingga dadangan glikogen berkurang dan glukosa hati dicurahkan ke dalam darah secara terus menerus melebihi kebutuhan. 4. Glukoneogenesis meningkat dan lebih banyak lagi glukosa hati yang tercurah ke dalam darah dari pemecahan asam amino dan lemak (Long, 2017). Pada DM tipe 1 terdapat ketidak mampuan menghasikan insulin karena sel-sel beta telah dihancurkan oleh proses autoimun. Akibat produksi glukosa tidak terukur oleh hati, maka terjadi hiperglikemia. Jika konsentrasi klokosa dalam darah tinggi, ginjal tidak dapat menyerap semua glukosa, akibatnya glukosa muncul dalam urine (glukosuria). Ketika glukosa berlebihan diekskresikan dalam urine disertai pengeluaran cairan dan elektrolit (diuresis osmotik). Akibat kehilangan cairan berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan berkemih (poli uri) dan rasa haus (polidipsi). Defisiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan penurunan berat badan. Pasien juga mengalami peningkatan selera makan (polifagi) akibat penurunan simpanan kalori.gejala lainnya mencakup kelelahan dan kelemahan. Pada DM tipe 2 terdapat 2 masalah utama yang berhubungan dengan insulin yaitu resistensi insulin dan ganguan sekresi insulin. Resistensi insulin ini disertai dengan penurunan reaksi intra sel sehingga insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Pada gangguan sekresi insulin berlebihan, kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat normal atau sedikit meningkat. Namun jika sel beta tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan insulin maka kadar glukosa darah meningkat. Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat dan progresif maka awitan DM tipe 2 dapat berjalan tanpa terdeteksi. Gejala yang dialami sering bersifat ringan seperti kelelahan, iritabilitas, poliuri, polidipsi, luka pada kulit yang lama sembuh, infeksi vagina atau



9



pandangan yang kabur (jika kadar glukosanya sangat tinggi) (Smeltzer, 2018). Penuaan Kerusakan reseptor insulin Resistensi Insulin



Glukagon meningkat Katabolisme Protein Asam amino meningkat Glukoneogenesis



Penipisan simpanan protein tubuh Penurunan massa otot Penurunan berat badan Defisit Nutrisi



Hiperglikemi



Hemokonsentrasi



Ketidakstabilan Glukosa Darah



Vaskularisasi terganggu Perfusi Perifer Tidak Efektif



10



2.1.4



Tanda Dan Gejala Diabetes Mellitus Menurut Paramita (2016) tanda dan gejala dari diabetes mellitus, yaitu: a. Ketoasidosis atau serangan diam- diam pada tipe 1 b. Yang paling sering terjadi adalah keletihan akibat defisiensi eneri dan keadaan katabolis c. Kadang kadang tidak ada gejala (pada diabetes tipe 2) d. Dieuretik ostomotik yan disertai poliuria, dehidrasi, polidipsia, selaput lendir, dan kekencangan kulit buruk e. Pada



Ketoasidosis



dan



keadaan



non-ketotik



hipermosmolar



hiperglikemik, dehidrasi berpotensi menyebabkan hipovolemia dan syok f. Jika diabetes tipe 1 tidak dikontrol, pasien mengalami penurunan berat badan dan selalu lapar, padahal ia sudah makan sangat banyak Sedangkan tanda dan gejala menurut Suyono (2016), yaitu: a. Gejala klasik : a) Poliuria Kekurangan insulin untuk mengangkut glukosa melalui membrane dalam sel menyebabkan hiperglikemia sehingga serum plasma meningkat atau hiperosmolariti menyebabkan cairan intrasel berdifusi kedalam sirkulasi atau cairan intravaskuler, aliran darah ke ginjal meningkat sebagai akibat dari hiperosmolaritas dan akibat nya akan terjadi diuresisosmotic (poliuria) b) Polidipsia Akibat meningkatnya disfungsi cairan dari intra sel kedalam vaskuler menyebabkan penurunan volume intra sel sehingga efeknya adalah dehidrasi sel .Akibat dari dehidrasi se mulut menjadi kering dan sensor hausteraktivasi menyebabkan seseorang haus terus dan ingin selalu minum (polidipsia) c) Polifagia



11



Karena glukosa tidakdapat masukke sel akibat dari menurunnya kadar insulin maka produk sienergi menurun, penurunan energy akan menstimulasi rasa lapar. Maka reaksi yang terjadi adalah seseorang akan lebih banyak makan (poliphagia) b. Penurunan Berat Badan Karena glukosa tidak dapat di transport kedalam sel maka sel kekurangan cairan dan tidak mampu mengadakan metabolisme, akibat dari itu maka selakan menciut, sehingga seluruh jaringan terutama otot mengalami atrofi dan penurunan secara otomatis. c. Lemah d. Kesemutan, rasa baal e. Bisul / luka yang lama tidak sembuh f. Keluhan impotensi pada laki-laki g. Keputihan h. Infeksi saluran kemih 2.1.5



Komplikasi Diabetes Mellitus 1. Akut a. Ketoasidosis diabetik b. Hipoglikemi c. Koma non ketotik hiperglikemi hiperosmolar d. Efek Somogyi (penurunan kadar glukosa darah pada malam hari diikuti peningkatan rebound pada pagi hari) e. Fenomena fajar / down phenomenon (hiperglikemi pada pagi hari antara jam 5-9 pagi yang tampaknya disebabkan peningkatan sikardian kadar glukosa pada pagi hari) 2. Komplikasi jangka panjang a.



Makroangiopati a)



Penyakit arteri koroner ( aterosklerosis )



b) Penyakit vaskuler perifer c)



Stroke



b. Mikroangiopati



12



a)



Retinopati



b) Nefropati c) 2.1.6



Neuropati diabetic (Price, 2016)



Pemeriksaan Penunjang Diabetes Mellitus Pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi 4 hal yaitu: 1. Post prandial: Dilakukan 2 jam setelah makan atau setelah minum. Angka diatas 130 mg/dl mengindikasikan diabetes. 2. Hemoglobin glikosilat: Hb 1C adalah sebuah pengukuran untuk menilai kadar gula darah selama 140 harit erakhir. Angka Hb 1C yang melebihi 6,1% menunjukkan diabetes. 3. Tes toleransi glukosa oral: Setelah berpuasa semalaman kemudian pasien diberi air dengan 7 5gr gula, dan akan diuji selama periode 24 jam. Angka gula darah yang normal dua jam setelah meminum cairan tersebut harus < dari 140 mg/dl. 4. Tes glukosa darah dengan finger stick, yaitu jari ditusuk dengan sebuah jarum, sample darah diletakkan pada sebuah strip yang dimasukkan kedalam celah pada mesing luco meter, pemeriksaan ini digunakan hanya untuk memantau kadar glukosa yang dapat dilakukan dirumah (Carpenito, 2019).



2.1.7



Penatalaksaan Diabetes Mellitus Tujuan utama terapi diabetes adalah mencoba menormalkan aktifitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya mengurangi terjadi komplikasi vaskuler serta neuropatik.Tujuan terapetik pada setiap tipe DM adalah mencapai kadar glukosa darah normal tanpa terjadi hipoglikemia dan gangguan serius pada pola aktifitas pasien. Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan DM yaitu diet, latihan, pemantauan, terapi dan pendidikan kesehatan. 1. Penatalaksanaan diet Prinsip umum: diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan DM.



13



Tujuan penatalaksanaan nutrisi: a.



Memberikan semua unsur makanan esensial missal vitamin, mineral



b.



Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai



c.



Memenuhi kebutuhan energi



d.



Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap haridengan mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-cara yang aman dan praktis.



e. 2.



Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat



Latihan fisik Latihan penting dalam penatalaksanaan DM karena dapat menurunkan kadar glikosa darah dan mengurangi factor resiko kardiovaskuler. Latihan akan menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin. Sirkulasi darah dan tonus otot juga diperbaiki dengan olahraga. 3. Pemantauan Pemantauan glukosa dan keton secara mandiri untuk deteksi dan pencegahan hipoglikemi serta hiperglikemia. 4. Terapi a.



Insulin Dosis yang diperlukan ditentukan oleh kadar glukosa darah



b.



Obat oral anti diabetik 1) Sulfonaria a) Asetoheksamid ( 250 mg, 500 mg ) b) Clorpopamid(100 mg, 250 mg ) c) Glipizid ( 5 mg, 10 mg ) d) Glyburid ( 1,25 mg ; 2,5 mg ; 5 mg ) e) Totazamid ( 100 mg ; 250 mg; 500 mg ) f) Tolbutamid (250 mg, 500 mg )



14



2) Biguanid Metformin 500 mg 5. Pendidikan kesehatan Informasi yang harus diajarkan pada pasien antara lain: a.



Patofisiologi DM sederhana, cara terapi termasuk efek samping obat, pengenalan dan pencegahan hipoglikemi / hiperglikemi



b.



Tindakan preventif (perawatan kaki, perawatan mata , hygiene umum )



c.



Meningkatkan kepatuhan progranm diet dan obat (Smeltzer, 2018)



BAB III LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA



3.1 Pengkajian 3.1.1



Identitas Klien Nama : Ny. M Umur : 59 Tahun Jenis kelamin : Perempuan Status perkawinan : Kawin Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : SD Pekerjaan : Swasta Alamat : Ternyang RT.9 RW.3 Sumber Pucung, Malang Tanggal masuk : 11 Maret 2021 Tanggal pengkajian : 15 Maret 2021 Sumber Informasi : Klien, keluarga dan Status Klien Keluarga terdekat yang dapat segera dihubungi (Orang tua, /wali,dll) Nama : Ny. L Umur : 44 tahun Pekerjaan : Swasta Alamat : Singosari Hubungan dg Klien : Anak



3.1.2



Status Kesehatan Saat Ini



3.1.2.1 Keluhan Utama Klien masuk ruangan Airlangga pada tanggal 11 Maret 2021 dengan keluhan mual-mual, badan lemas, dan kadar glukosa tinggi (373 mg/dL). 3.1.2.2 Keluhan Saat Ini Pada saat pengkajian tanggal 15 Maret 2021, keadaan Klien adalah : keadaan umum klien compos mentis, klien tampak sedikit meringis saat mencoba untuk duduk, klien mengatakan terasa nyeri pada punggung nya dengan skala nyeri 4,



16



klien juga mengatakan susah untuk beraktifitas dan aktifitasnya dibantu oleh anak nya. Anak klien mengatakan bahwa ibu nya memproduksi keringat yang berlebihan. Pada saat pengkajian klien juga sedang berkeringat banyak sekali. Glukosa darah klien apda saat pengkajian adalah 302 mg/dL. Klien tampak lemah, Klien mengatakan badannya terasa bertambah kurus, klien mengatakan kurang nafsu makan dan hanya makan 3 kali sehari tapi yang di habiskan 1/2 porsi dengan minum ± 1800cc/hari atau ± 6-8 gelas. BB klien 56 kg saat pengkajian, dengan pengakuan bahwa sebelum masuk RS BB klien adalah 60 kg. Klien tampak berhati-hati saat bergerak, selain itu klien terlihat tidak nyaman dan meringis kesakitan, klien juga tampak lemas. Hasil pemeriksaan laboratorium (11 Maret 2021) : Glukosa darah puasa



: 303 mg/dL (N: 62-100 mg/dl)



Glukosa darah 2 jam PP



: 340 mg/dL (N: