20 0 863 KB
Kimia Analisa instrumen
Analisis senyawa Metode
Prinsip
Analisis
beda bobot konstan Kadar abu & susut pengeringan
Gravimetri TBA Nitrimetri
Rx asam basa
Asam basa lemah
Rx diazotasi
Nitrit & turunan sulfanilamid, amin aromatis/nitro aromatis Logam IIA dan IIIA (ex :penetapan antasida dg Mg & Al) Serimetri, permangano, Iodo-iodi
Kompleksometri Kompleks EDTA Titrasi Redoks Argentometri
Rx redoks Pengendapan
Metode
Asam basa kuat Asidi (penetrasi asam) Alkali (penetrasi basa)
IR
u/ senyawa dg gugus fungsi & kovalen tunggal
kualitatif, ident gugus fungsi, kuantitatif pd spektro FTIR
SAA
logam diubah jd atom bebas yg absorbsi radiasi cahaya
logam berat gol IA dan IIA
pemisahan berdasarkan polaritas & ikatan pd fase gerak
fase normal (fase diam polar) fase terbalik (fase diam NP)
KLT Kromato Gas
kalibrasi
HPLC
Standar Eksternal sampel & standar SAMA, macam konsentrasi, dibuat plot regresi linear, labu standar dan sampel beda Standar Iternal sampel & standar BEDA, bentuk struktur & sifat mirip Standar Adisi sampel & standar SAMA, std dg volume beda dimasukkan dlm sampel pd labu sama & volume sama
Elektroforesis
perhitungan
𝑎 = 𝐴1% 1𝑐𝑚 𝑥 𝑏 𝑥 𝑐 𝑎 : absorbansi b : tebal kuvet
𝑎=𝜀𝑥𝑏𝑥𝑐
c : konsentrasi 𝜀 : absorbtivitas molar
M=nxV n = m/Mr 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛 𝑥 𝐹𝑃 𝑥 𝑉𝑜𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 % 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑥100% 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑏𝑠 𝑌 Kadar Y dlm obat = 𝑥 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑎𝑏𝑠 𝑏𝑎𝑘𝑢
y = bx + a
Kadar sampel =
Parameter
Syarat
Akurasi Presisi
𝑹𝒔 =
𝟐 (𝐭𝐀 − 𝐭𝐁) 𝐰𝐁 + 𝐰𝐀
R : > 0,999 y = bx + a
Linearitas Batas deteksi (LOD)
𝑳𝑶𝑫 =
Batas kuantifikasi (LOQ)
𝟑 𝒙 𝑺𝒃 𝑺𝒍𝒐𝒑𝒆
𝟏𝟎 𝒙 𝑺𝒃 𝑳𝑶𝑸 = 𝐒𝐥𝐨𝐩𝐞
Keterangan
Kemurnian Rs : (1,2-1,5)/ Rf : > 2,5 Seri lar.baku, regresi linear Alat deteksi senyawa target (kuali) Sb : simpangan baku Alat ukur senyawa target (kuanti)
Kekuatan (Robustness)
u/ validasi kekuatan metode dilakukan perubahan kecil u/ evaluasi respon analitik dan efek presisi & akurasi
Uji kualitatif Golongan
analisis asam amino & protein
Syarat Rs : >1,5 RSD ≤ 2,0% Jika RSD boleh > 2,0%, injeksi sebanyak 6x
Faktor Peningkatan puncak asimetri TF = ! simetri Pengekoran/ sebabkan penurunan Rs, LOD, presisi TF > 1 asimetri Asimetri >> TF, kolom kurang efiesien Efisiensi Dipengaruhi o/ jumlah lemopeng (N) 𝒕𝑹 𝟐 𝑵 = 𝟏𝟔 ( ) Kolom N meningkat jika : 𝑾𝒃 -
Kolom dikemas baik Kolom lebih panjang Partikel FD lbh kecil Viskositas FG lebih rendah dan suhu tinggi Molekul sampel kecil
tR : waktu retensi Wb : lebar dasar puncak
- Pengaruh lingkungan min
Analisis sampel sama, pd lab, kondisi dan lingkungan berbeda, prosedur dan parameter sama
Reagen
Hasil
Mayer
Endapan putih
Wagner
Endapan coklat
Dragendorf
Endapan coklat/orange
Bouchardat
Jingga
Lieberman-Burchard
Hijau biru
AlCl3
Merah
Uap amonia
Kuning
FeCl3
Biru tua/ hijau/ violet/ hitam kehijuan
K Ferrisianida & amonia
Coklat
Minyak atsiri
Annisaldehid – H2SO4
Hijau-biru/ merah
Saponin
Dikocok
Berbusa
Lieberman-Burchard
Hijau/ ungu
Tanin
UKS Keterangan 𝟐 (𝒕𝑹𝟐 − 𝒕𝑹𝟏) Resolusi (daya 𝑹𝒔 = 𝒘𝟏 + 𝒘𝟐 pisah) Penentuan 5x injeksi diukur RSD Sistem Presisi
-
Ketangguhan metode (Ruggedness)
Triterpen/ steroid Flavonoid
pemisahan bedasar muatan listrik & ukuran molekul
Kapasitas Kolom
(𝟏−𝑹𝒇)
𝒌′ =
𝑹𝒇 =
𝑹𝒇
Recovery : 98-102 % Ukur nilai sebenarnya, ada baku RSD : ≤ 2 % Replikasi Biasanya 6-9x
Selekivitas/ spesifitas
Alkaloid
pemisahan berdasarkan perbedaan titik bila susah menguap dilakukan didih & volatilitas derivatisasi senyawa pemisahan berdasarkan polaritas dan fase normal (fase diam polar) ikatan fase gerak fase terbalik (fase diam NP)
Uji Kesesuaian sistem
𝐴𝑈𝐶 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑈𝐶 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 VMA
Analisis analisis kuantitatif, λ 200-400, larutan jernih
UV/Vis
unsur Halida (Cl, Br, I)
Asidi-Alkalimetri Rx asam basa
Prinsip penyerapan spektrum gel cahaya elektro o/ gugus kromofor
𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒚𝒈 𝒅𝒊𝒆𝒎𝒑𝒖𝒉 𝒕𝒐𝒕𝒐𝒍𝒂𝒏 𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒚𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒎𝒑𝒖𝒉 𝑭𝑮
tanaman herbal Tanaman
Latin
Bagian
Kandungan
Kegunaan
Seledri
Apium graveolens
Daun
Apigenin (flavonoid)
Hipertensi
Kumis Kucing
Orthosiphon stamineus
Folium
Sinensetin
Hipertensi
Cabe Jawa
Piper retrofractum
Fructus
Piperin
Viagra
Kunyit
Curcuma longa L
Rimpang
Curcuminoid
Hepatoprotektif
Jeruk
Citrus sinensis
Fructus
Citrus biflavonoid
Hemoroid
Jambu Biji
Psidium guajava
Folium
Quersetin
+trombosit, diare
Lidah Buaya
Aloe vera
Folium
Aloine A
Pencahar
Meniran
Phylanthi niruri
Herba
Quersetin/ Filantin
Immunomodulator
Lada Hitam
Piper nigrum
Fructus
Piperin (alkaloid)
Temulawak
Curcuma xanthorizza
Rimpang
Xantorizol (terpenoid) Anoreksia
Kayu Manis
Cinnamomum verum
Kulit
Sinaldehid (aldehid)
Manggis
Garciana mangostana
Kulit
Mangostin (xantin)
Sambiloto
Andrographis p
Daun
Tanin
Pegagan
Cantella asiatica
Hetba
Asiaticosida (saponin)
Kanker Gastritis
Metode ekstraksi Cara Dingin Maserasi Merendam simplisia dg cairan penyari Perkolasi Mengalirkan penyari terus menerus Cara Panas Refluks Cairan secara kontinyu menyari simplisia. Penyari dipanaskan shg menguap dan mengalami kondensasi. Simpisia : tahan pemanasan, tekstur keras Sokhletasi dg pelarut yg volatil, penyari digunakan berulang kali Destilasi senyawa yg mengandung minyak menguap. Ex: minyak atsiri
Anitalaras_