Kimia LMS Bab 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nomor 1: Tuliskan konfigurasi elektron dari unsur/spesis: K, Fe3+, Cu, P, Cl- dan Sr. K = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 Fe3+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2 Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1 P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 Cl- = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 Sr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 5s2



Nomor 2: K dan Cu adalah unsur yang elektron kulit terluarnya sama namun sifat kimianya berbeda. Jelaskan mengapa demikian dan apa bedanya pula dengan hydrogen. Sifat-sifat unsur pada periodik disebut sifat periodik unsur. Sifat-sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang ada hubunganya dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat-sifat tersebut berubah dan berulang secara periodik sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron. Oleh karena itu, walaupun K dan Cu memiliki jumlah elektron yang sama pada kulit terluarnya, tetap memiliki sifat kimia yang berbeda karena kedua unsur tersebut memiliki nomor atom dan perubahan yang berbeda, sehingga memiliki sifat kimia yang berbeda pula. Begitu pula dengan hidrogen. Ketiganya tetap memiliki sifat kimia yang berbeda meskipun memiliki jumlah elektron yang sama pada kulit terluar karena memiliki nomor atom dan konfigurasi elektron yang berbeda.



Nomor 3: Johan W. Dobereiner, John Neulands dan Dmitri Ivanovich Mendeleev adalah tiga orang ahli yang berjasa sampai tersusunnya Tabel Periodik Modern. Jelaskan dengan singkat konsep dan pendapat dari tiga ahli tersebut. Johan W. Dobereiner, orang pertama yang menemukan adanya hubungan antara sifat unsur dan massa atom relatif. Ia menemukan pada tahun 1817 beberapa kelompok tiga unsur yang mempunyai kemiripan sifat yang ada hubungannya dengan massa atom relative, seperti Litium



Kalsium



Klor



Natrium



Strontium



Brom



Kalium



Barium



Yod



Kelompok tiga unsur ini disebut Triade. Meskipun Triade ini masih jauh dari sempurna namun penemuan ini mendorong orang untuk menyusun daftar unsur-unsur sesuai dengan sifatnya. John A.K. Neulands menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya, sesuai dengan massa atom unsur-unsur yang telah ditemukan pada tahun 1863 dan 1865,. Dari daftar susunan unsur diperoleh adanya sifat-sifat yang terulang kembali setelah selang beberapa unsur. Sifat suatu unsur akan terulang kembali tujuan unsur kemudian. Unsur ke1, ke-8, dan ke-15,misalnya, sifat-sifatnya hampir sama. Demikian juga unsur ke-2, ke-9, dan ke-16 atau unsur ke-3, ke-10, dan ke-17. Teori ini disebut teori “Oktaf” seperti nada/not musik : do, re, mi, fa, sol, la, si, do 1,



2, 3, 4, 5, 6, 7, 1’



Meskipun ada hal yang tidak dapat diterima, misalnya Cr tidak mirip dengan Al, Mn tidak mirip dengan P, Fe tidak mirip dengan S, tetapi usahanya telah menuju ke usaha yang tepat, untuk menyusun suatu daftar unsur. Lothar Meyer dan Dimitri Ivanovich Mendeleyev yang bekerja ditempat terpisah mengemukakan hubungan yang lebih terperinci antara massa atom relatif dan sifat unsur. Kedua sarjana ini menemukan system periodik, jika unsur-unsur diatur menurut kenaikan massa atom relatif. Meyer dalam mempelajari keperiodikan unsur-unsur lebih menekankan perhatiannya pada sifat-sifat fisika. Ia membuat grafik dengan mengalurkan volume atom unsur terhadap massa atom relatif. Grafik menunjukkan bahwa unsur-unsur yang sifatnya mirip, terletak di titik-titik atau di tempat tertentu dalam setiap bagian grafik yang mirip bentuknya. Misalnya unsur alkali (Na, K, Rb) terdapat di puncak grafik. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya. Pada tahun 1869, Mendeleyev berhasil menyusun satu daftar terdiri atas 65 unsur yang telah dikenal pada waktu itu. Selain dari sifat fisika Ia menggunakan sifat-sifat kimia untuk menyusun daftar unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Dalam hal ini ia mengungkapkan suatu hukum yang dikenal sebagai hukum periodik yang berbunyi : “Sifat unsur-unsur merupakan fungsi berkala dari massa atom relatif” Disusun berdasarkan massa atomnya dengan tidak mengabaikan sifat-sifat unsurnya. Lahirlah hukum periodik unsur yang menyatakan bahwa apabila unsur disusun menurut massa atomnya, maka unsur itu akan menunjukkan sifat-sifat yang berulang secara



periodik. Kelebihan yang dimiliki teori ini yaitu dapat meramalkan adanya unsur-unsur yang waktu itu belum diketemukan. Ramalan sifat-sifat ternyata benar. Teori ini dikenal dengan nama Sistem Periodik Unsur Mendeleyev. Penyusunan unsur Mendeleyev : 1.



Setiap unsur yang telah diketahui pada saat itu dibuatkan sebuah kartu dengan



dicantumkan pula massa atom, rumus-rumus senyawanya, dan sifat-sifat lainnya. 2.



Kartu-kartu tersebut kemudian disusun urut berdasarkan naiknya massa atom.



3.



Dari deretan unsur ini, kalau mendatar terjadi perubahan sifat dan ditetapkan unsur



baru yang sifatnya mirip dengan unsur yang telah ada, maka unsur baru ini diletakkan di bawah unsur semula sehingga diperoleh deretan unsur mendatar baru. 4.



Jika suatu unsur berdasarkan urutan naiknya massa atom seharusnya diletakkan di



bawah unsur tertentu misalnya ke-13, tetapi karena sifat-sifatnya mirip dengan unsur ke-14 maka oleh Mendeleyev unsur tersebut diletakkan di bawah unsur ke-14. Mendeleyev yakin bahwa unsur di bawah unsur ke-13 belum diketemukan, tetap dikosongkan. Sifat-sifat unsur yang belum diketemukan ini telah diramalkan. Dan kenyataannya ini membuktikan bahwa di samping kenaikkan massa atomnya, sifat-sifat lain dari unsur lebih diperhatikan. Nomor 4: Bandingkan dan jelaskan sifat fisika dan kimia unsur golongan IIIA dan IVA. http://muhammadakb.blogspot.co.id Sifat fisika : 



Unsur golongan IIIA memiliki jari-jari atom yang lebih besar dibandingkan dengan jari-jari atom unsur golongan IV A. Karena, dari kiri ke kanan, muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit bertambah. Hal tersebut mengakibatkan gaya tarik-menarik antara inti dengan kulit elektron semakin besar sehingga jari-jari atom makin kecil.







Unsur golongan IIIA memiliki titik didih yang lebih besar dibandingkan dengan titik didih unsur golongan IVA. Namun, memiliki titik leleh lebih kecil dibandingkan dengan titik leleh unsur golongan IVA.







Unsur golongan IIIA memiliki afinitas elektron yang lebih kecil dibandingkan dengan afinitas elektron unsur golongan IVA.







Unsur golongan IIIA memiliki keelektronegatifan yang lebih kecil dibandingkan dengan keelektronegatifan unsur golongan IVA.



Sifat kimia : 1. Golongan IIIA A.



Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron



adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. , tetapi timbul sebagai asam othorboric dan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai serat optik alami. Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron. B.



Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik



yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam aluminium dari senyawanya. C.



Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan



nomor atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng. Penerapan pentingnya ialah dalam senyawa galium arsenida, digunakan sebagai



semikonduktor, terutama dalam dioda pemancar cahaya. Sifat-sifat kimia unsur Galium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium gallat menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona penyaringan untuk membuat logam galium murni. D.



Indium adalah sebuah unsur post transisi metal yang meiliki bilangan oksidasi +3, sama



seperti galium. Indium tidak bereaksi dengan air, namun ia beroksidasi dengan kuat terhadap unsur halogen membentuk senyawa indium(III). Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam indium di dalam air. Indium sering diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi secara komersil. Indium juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga. E.



Talium adalah salah satu unsur golongan III A dengan simbol Tl dan mempunyai nomor



atom 81. Talium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. halium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida. Logam ini sangat lunak dan mudah dibentuk. Ia dapat dipotong dengan pisau. Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi. 2. Golongan IVA Karbon dan silikon termasuk unsur golongan IVA. Anggota unsur golongan IVA lainnya adalah germanium (Ge), timah (Sn), plumbum (Pb). Di sini kita hanya akan mempelajari sifat unsur karbon dan silikon. a.



Sifat Fisika Karbon dan Silikon



Karbon dan silikon tidak reaktif pada suhu biasa. Karbon dan silikon membentuk kation sederhana seperti C4+ dan Si4+.Sifat kimia karbon antara lain sebagai berikut. 1)



Karbon bereaksi langsung dengan fluor, dengan reaksi seperti berikut.



C(s) + 2 F2(g) → CF4(g) 2)



Karbon dibakar dalam udara yang terbatas jumlahnya menghasilkan karbon



monoksida. 2 C(s) + O2(g) → 2 CO(g) Jika dibakar dalam kelebihan udara, akan terbentuk karbon dioksida 3)



Membentuk asam oksi.



Bila karbon dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen membentuk CO 2 dan jika CO2 ini bereaksi dengan air akan membentuk asam karbonat. CO2(g) + H2O(l) →H4CO3(l) asam karbonat 4)



Membentuk garam asam oksi.



Asam karbonat, suatu asam diprotik yang khas, bereaksi dengan basa menghasilkan karbonat dan bikarbonat, antara lain seperti berikut. - K2CO3



= kalium karbonat



- KHCO3 - MgCO



3



- Mg(HCO3)2 5)



= kalium bikarbonat = magnesium karbonat = magnesium bikarbonat



Kecenderungan atom karbon membentuk ikatan kovalen tunggal, ikatan rangkap dua



dan ikatan rangkap tiga yang akan membentuk senyawa organik. Sifat kimia silikon, antara lain seperti berikut. 1.



Silikon bereaksi dengan halogen, secara umum reaksi yang terjadi dapat dituliskan



seperti berikut. Si + 2 X2→ SiX4 2.



Bila silikon dipanaskan dengan oksigen akan membentuk oksida SiO 3, sehingga



apabila oksida ini bereaksi dengan air membentuk dua asam yaitu asam ortosilikat (H 4SiO4) dan asam metasilikat H2SiO3. Senyawa ini tidak larutdalam air tetapi bereaksi dengan basa. H4SiO4(l) + 4 NaOH(l) → Na4SiO4(l) + H2O(l) 3.



Silikon membentuk garam dari asam oksi, antara lain seperti berikut.



- Na2SiO3



= natrium metasilikat



- Mg2SiO4



= magnesium ortosilikat



- LiAl(SiO3)2 4.



= litium aluminium metasilikat



Semua silikat membentuk larutan yang bersifat basa yang dapat dilarutkan dalam air,



dimana ion SiO32¯ bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air. SiO32¯(aq) + H2O(l) ←⎯⎯⎯⎯→ HSiO3(aq) + OH¯(aq) 5.



Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, di mana atom oksigen



menempati kedudukan yang berselang-seling.



A. Sifat kimia timah adalah sebgai berikut.            



Bilangan oksidasi : 4,2, -4 Nomor atom : 50 Nomor massa : 118,71 Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli) Energi ionisasi 1 : 708,6 kJ/mol Energi ionisasi 2 : 1411,8 kJ/mol Energi ionisasi 3 : 2943,0 kJ/mol Jari-jari atom : 140 pm Jari-jari ikatan kovalen: 139 pm Jari-jari van der waals : 217 pm Struktur kristal : tetragonal (Sn putih) kubik diamond (Sn abu-abu) Konduktifitas termal : 66,8 W/mK



Timah tidak mudah dioksidasi dan tahan terhadap korosi disebabkan terbentuknya lapisan oksida timah yang menghambat proses oksidasi lebih jauh. Timah tahan terhadap korosi air distilasi dan air laut, akan tetapi dapat diserang oleh asam kuat, basa, dan garam asam. Proses oksidasi dipercepat dengan meningkatnya kandungan oksigen dalam larutan. Timah umumnya memiliki bilangan oksidasi +2 dan +4, tetapi biloks yang paling mantapnya adalah +4. Jenis ikatan yang terbentuk antara timah dengan unsur lain pada umumnya ikatan ionik. B. Sifat Kimia Germanium       



Sifat kimia germanium adalah sebagai berikut. Struktur kristal : cubic face centered Bilangan oksidasi : 4 (amphoteric oxide) Elektronegativitas : 2.01 (skala pauling) Energy ionisasi : ke-1 762 kJ/mol  ke-2 1537.5 kJ/mol  ke-3 3302.1 kJ/mol Jari-jari atom : 125 pm Jari-jari kovalen : 122 pm



C.



Sifat Kimia Timbal



Unsur



Timbal



Bilangan oksidasi



+4,+2,



Elektronegatifitas



2,33 (skala pauling)



Energi ionisasi 1



715,6 kJ/mol



Energi ionisasi 2



1450,5 kJ/mol



Energi ionisasi 3



3081,5 kJ/mol



Potensial elektrode E0 (v) -0,126 2+ (aq)



[M



-



+ 2e



M(p) +1,5



[M4+(aq) + 2e-



M2+(aq)



Jari – jari atom



175 pm



Timbal dengan konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2, pada umumnya membentuk senyawa-senyawa dengan bilangan oksidasi +2 (lebih stabil) dan +4. Timbal mempunyai tiga isotop stabil yaitu 206Pb yang stabil dengan 124 neutron, 207Pb yang stabil dengan 125 neutron, serta 208Pb yang satbil dengan 126 neutron. Selain tiga isotop stabil di atas, timbal juga mempunyai tiga isotop lain yaitu 204Pb dengan waktu paruh >1,4 x 1017 y, 205Pb yang sintesis dengan waktu paruh 1.53 x 107 y, serta 210Pb yang mempunyai waktu paruh 22,3 y..Sifat-sifat timbal sangat mirip dengan timah, apalagi timbal dan timah terletak pada golongan yang sama dalam sistem periodik unsur. Satu hal yang berbeda yaitu bahwa peran pasangan inert (6s2) dalam senyawa timbal(II) relatif lebih besar dalam menstabilkan senyawanya daripada peran tersebut dalam senyawa timah(II). Oleh karena itu timbal(II) relatif lebih stabil dan lebih banyak ditemui daripada timbal(IV), dan dengan demikian timbal(II) bukan reduktor yang baik tidak seperti halnya timah(II), melainkan timbal(IV) adalah oksidator yang baik dibanding timah(IV). D. Sifat Kimia Karbon https://rizqarahim.wordpress.com/2015/04/23/bagaimana-sifat-fisika-dan-kimia-karbon/ Karbon sangat tak reaktif pada suhu biasa. Apabila karbon bereaksi, tidak ada kecenderungan dari atom-atom karbon untuk kehilangan elektron-elektron terluar dan membentuk kation sederhana seperti C4+. Ion ini akan mempunyai rapatan-rapatan muatan



begitu tinggi sehingga eksistensinya tidaklah mungkin. Sifat kimia karbon antara lain sebagai berikut : 1



Karbon bereaksi langsung dengan Fluor, dengan reaksi sebagai berikut:



C (s) + 2 F2 (g) 2







CF4(g)



Karbon dibakar dalam udara yang terbatas jumlahnya menghasilkan karbon monoksida.



2C(s) + O2(g) 3







Jika dibakar dalam kelebihan udara, akan terbentuk karbon dioksida



2CO(g) + O2(g) 4



2CO(g) →



2CO2(g)



Membentuk asam oksi. Bila karbon dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen membentuk CO2 dan jika CO2 ini bereaksi dengan air akan membentuk asam karbonat.



CO2(g) + H2O(l) 5







H2CO3(l)



Membentuk garam asam oksi



Asam karbonat, suatu asam diprotik yang khas, bereaksi dengan basa menghasilkan karbonat dan bikarbonat antara lain sebagai berikut: 1



K2CO3



= kalium karbonat



2



KHCO3



= Kalium bikarbonat



3



MgCO3



= Magnesium karbonat



4



Mg(HCO3)2



= Magnesium bikarbonat



6



Kecenderungan atom karbon membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga yang akan membentuk senyawa organik.



Contoh: C2H6, C2H2, dan C2H4 E. Sifat Kimia Timah http://dickyyonsi.blogspot.co.id/2014/11/sifat-kimia-timah-sn.html       



Bobot atom : 118.710 sma Berat jenis : 7,3 g/cm3 Jari-jari atom : 145 (145) pm Jari-jari kovalen : 141 pm Jari-jari van der Waals : 217 pm Konfigurasi elektron : [Kr]4d10 5s2 5p2 Elektron per tingkat energi : 2, 8, 18, 18, 4



         



Bilangan oksidasi : 4,2, -4 Nomor atom : 50 Nomor massa : 118,71 Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli) Energi ionisasi 1 : 708,6 kJ/mol Energi ionisasi 2 : 1411,8 kJ/mol Energi ionisasi 3 : 2943,0 kJ/mol Struktur kristal : tetragonal (Sn putih) kubik diamond (Sn abu-abu) Konduktifitas termal : 66,8 W/mK Timah merupakan logam lunah, fleksibel, dan warnanya abu-abu metalik. Timah tidak mudah dioksidasi dan tahan terhadap korosi disebabkan terbentuknya lapisan oksida timah yang menghambat proses oksidasi lebih jauh. Timah tahan terhadap korosi air distilasi dan air laut, akan tetapi dapat diserang oleh asam kuat, basa, dan garam asam. Proses oksidasi dipercepat dengan meningkatnya kandungan oksigen



 



dalam larutan. Jika timah dipanaskan dengan adanya udara maka akan terbentuk SnO2. Timah ada dalam dua alotrop yaitu timah alfa dan beta. Timah alfa biasa disebut timah abu-abu dan stabil dibawah suhu 13,2 °C dengan struktur ikatan kovalen seperti diamond. Sedangkan timah beta berwarna putih dan bersifat logam, stabil







pada suhu tinggi, dan bersifat sebagai konduktor. Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4, dan beberapa pelarut organic seperti asam asetat asam oksalat dan asam sitrat. Timah juga larut dalam basa kuat seperti NaOH







dan KOH. Timah umumnya memiliki bilangan oksidasi +2 dan +4. Timah(II) cenderung memiliki



 



sifat logam dan mudah diperoleh dari pelarutan Sn dalam HCl pekat panas. Timah bereaksi dengan klorin secara langsung membentuk Sn(IV) klorida. Hidrida timah yang stabil hanya SnH4.



Nomor 5: Jelaskan reaktivitasnya dengan oksigen, hydrogen dan air untuk unsur-unsur Golongan IA dan VII A. 



Semua logam dari Golongan 1 bereaksi hebat dengan air dan bahkan dapat meledak ketika bereaksi dengan air. Untuk masing-masing reaksi ini, terbentuk sebuah larutan logam hidroksida bersama dengan gas hidrogen. Semua logam pada Golongan 1 ini sangat reaktif dan harus dihindarkan dari bersentuhan dengan udara untuk mencegah terjadinya oksidasi.







Golongan VIIA / Halogen merupakan golongan yang sangat reaktif dalam menerima elektron dan bertindak sebagai oksidator kuat dalam satu golongan dimana golongan ini sangat mudah untuk mengalami oksidasi.Halogen merupakan golongan non-logam



yang sangat reaktif, sehingga unsur-unsurnya tidak dijumpai pada keadaan bebas. Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya. Semua halogen (X2) dapat bereaksi dengan gas hidrogen, membentuk hidrogen halida (HX). Semua halogen larut dalam air Halogen dapat bereaksi dengan oksigen menghasilkan asam oksi, jika asam oksi ini direaksikan dengan air akan dihasilkan asam halat. Nomor 6: (a). Bandingkan sifat kimia dan fisika unsur O, S dan Se. (b). Jelaskan perbedaan antara atom oksigen, unsur oksigen dan senyawa oksigen. Berikan rumus kimia dll. dalam menguraikan jawaban Saudara. (c). Tuliskan senyawa oksida dari unsur-unsur periode ke tiga. Jelaskan persamaan dan perbedaan oksida-oksida tersebut. Tuliskan reaksi yang berkaitan dengan oksida dari unsur periode ke tiga. a. Sifat kimia dan fisika unsur O, S dan Se 



Sifat kimia



Konfigurasi elektron O26 S286 Se 2 8 18 6 O, S, dan Se sama-sama memiliki 6 elektron valensi, berkecenderungan membentuk ion negatif bermuatan -2 Bilangan oksidasi yang mungkin dimiliki O 2, 1, −1, −2 S 6, 5, 4, 3, 2, 1, -1, -2 Se 6, 4, 2, 1, -2 Elektronegativitas O 3.44 S 2.58 Se 2.55 Energi ionisasi tingkat pertama O 1313.9 kJ/mol S 999.6 kJ/mol Se 941.0 kJ/mol







Sifat fisika



O, S, dan Se adalah nonmetal. O dan S adalah isolator, sedangkan Se adalah semikonduktor. Dalam suhu kamar, O berwujud gas, sedangkan S dan Se berwujud padat. Secara berturut-turut O, S, dan Se: titik lebur: -218.79 °C, 115.21 °C, 221 °C titik didih: -182.95 °C, 444.6 °C, 685 °C titik kritis: 154.59 K, 5.043 MPa; 1314 K, 20.7 MPa; 1766 K, 27.2 MPa kalor lebur: (O2) 0.444 kJ·mol−1, (mono) 1.727 kJ·mol−1, (gray) 6.69 kJ·mol−1 kalor uap: (O2) 6.82 kJ·mol−1, (mono) 45 kJ·mol−1, 95.48 kJ·mol−1 kalor jenis: (O2) 29.378 J·mol−1·K−1, 22.75 J·mol−1·K−1, 25.363 J·mol−1·K−1



b. Jelaskan perbedaan antara atom oksigen, unsur oksigen dan senyawa oksigen Perbedaan Unsur dan Senyawa: - Unsur terdiri dari atom-atom yang sejenis. - Senyawa adalah gabungan unsur-unsur yang berbeda yang telah menjelma menjadi zat yang baru. - Bagian terkecil dari unsur adalah atom, sedangkan bagian terkecil dari senyawa adalah molekul. Jadi: - Atom oksigen memiliki nomor atom 8, artinya atom oksigen memiliki 8 proton pada inti. - Unsur oksigen terdiri atas sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada inti, yang tidak bisa dibagi-bagi lagi. - Senyawa oksigen (O₂) terdiri atas beberapa unsur yang saling berikatan. Senyawa oksigen terdiri atas 2 molekul oksigen (senyawa diatomik). c.



7. Unsur-unsur periode ketiga terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl dan Ar. Berdasarkan konfigurasi elektronnya maka dapat dikatakan bahwa: (a) Na paling sukar bereaksi; (b) P, S, dan Cl cenderung membentuk gas (c) S adalah logam (d) Energi ionisasi pertama Ar paling besar (e) Na, Mg dan Al dapat berperan sebagai pengoksidasi. 8. Kelompok unsur metalloid dalam Tabel Periodik adalah: (a) unsur paling kanan dalam system periodic (b) sifatnya antara logam dan non logam (c) mempunyai titik didih paling tinggi (d) unsur paling kiri dalam table periodic (e) unsur yang bersifat cair (antara padat dan gas) 9. Pernyataan berikut yang berkaitan dengan unsur golongan IV A dari atas ke bawah: (1) semuanya adalah unsur non logam kecuali Pb (timbal). (2) valensi empat semakin tidak stabil namun valensi duanya semakin stabil. (3) karbon membentuk oksida asam sebagaimana halnya dengan Sn. (4) jari-jari atomnya semakin besar namun potensial ionisasinya semakin kecil. 10. Hidrogen adalah unsur yang sifatnya berbeda dengan unsur golongan I A yang lain walaupun konfigurasi electron terluarnya sama SEBAB Unsur Hidrogen adalah unsur non logam yang berbentuk gas dan berwarna jika teroksidasi atau terbakar di udara bebas akan membentuk air. 11. Sifat yang tidak benar dalam sistem periodik adalah: (a) makin ke kanan dalam satu periode makin kecil volumenya. (b) makin ke bawah dalam satu golongan makin kecil potensial ionisasinya. (c) makin ke kanan dalam satu periode makin besar elektronegativitasnya. (d) makin ke bawah dalam satu golongan makin besar volumenya. (e) makin ke kanan dalam satu periode makin bersifat logam.