21 0 1 MB
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Umum: Peserta mampu menjelaskan tentang KIPI Tujuan Khusus: 1. Menjelaskan pengertian KIPI 2. Membedakan klasifikasi 3. Mengidentifikasi kelompok resiko tinggi KIPI 4. Melakukan pemantauan KIPI 5. Melakukan evaluasi kejadian KIPI 6. Melakukan penanggulangan KIPI
Imunisasi
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Adverse events following immunization
(KIPI)
(AEFI)
Kejadian medis yang berhubungan dengan imunisasi reaksi vaksin, reaksi suntikan, efek farmakologis, kesalahan prosedur, koinsiden, hubungan kasual yang tidak dapat ditentukan 5
Kemenkes: Kejadian medis setelah imunisasi yang diinginkan yag menyebabkan: Rawat inap atau perpanjangan rawat inap Kecacatan yang menetap Kematian Keresahan di masyarakat
PENYEBAB KIPI
Klasifikasi Lapangan Klasifikasi Kausalitas
Kesalahan Program Reaksi Suntikan
Klasifikasi Lapangan
Reaksi Vaksin Faktor Kebetulan (Koinsiden) Penyebab tidak diketahui
Tidak terdapat bukti
Bukti tdk cukup
Bukti memperkuat penolakan
Bukti memperkuat penerimaan
Bukti memastikan
KESALAHAN PROGRAM
KESALAHAN PROSEDUR/TEKNIK IMUNISASI Dosis vaksin (berlebih) Lokasi dan cara penyuntikan Sterilisasi semprit dan jarum suntik Jarum bekas pakai Tindakan aseptik dan antiseptik Penyimpanan vaksin Pemakaian sisa vaksin Jenis dan jumlah pelarut vaksin Mengabaikan petunjuk produsen
KIPI KESALAHAN PROGRAM KESALAHAN PROGRAM
PERKIRAAN KIPI
Tidak steril Pemakaian ulang alat suntik / jarum Sterilisasi yg tidak sempurna Vaksin / pelarut terkontaminasi Pemakaian sisa vaksin utk beberapa sesi vaksinasi
Infeksi Abses lokal di daerah suntikan Sepsis, sindrom syok toksik, Infeksi penyakit yg ditularkan lewat darah : hepatitis, HIV
Salah pakai pelarut vaksin Pemakaian pelarut vaksin yg salah Memakai obat sebagai vaksin atau pelarut vaksin
Penyuntikan salah tempat BCG subkutan DPT/DT/TT kurang dalam Suntikan di bokong
Transportasi / penyimpanan vaksin tidak benar
Reaksi
Mengabaikan indikasi kontra
Tidak terhindar dari reaksi yg berat
Abses lokal karena kurang kocok Efek negatif obat mis. Insulin Kematian Vaksin tidak efektif Reaksi lokal / abses Reaksi lokal / abses Kerusakan N Sciaticus
lokal akibat vaksin beku Vaksin tidak aktif (tidak potent)
Pencegahan kesalahan program (programme error) Gunakan pelarut sesuai Setelah dilarutkan tidak lebih dari 8 jam Dalam lemari es tidak boleh menyimpan obat lain Jurim harus mendapat cukup pelatihan dan supervisi ketat utk menjamin SOP diikuti secara benar Investigasi epidemiologi secara hati-hati terhadap KIPI utk mencari penyebab dan utk memperbaiki praktek imunisasi yg benar.
KIPI REAKSI SUNTIKAN REAKSI SUNTIKAN LANGSUNG - RASA SAKIT, BENGKAK & KEMERAHAN
REAKSI SUNTIKAN TIDAK LANGSUNG - RASA TAKUT - NAFAS TERTAHAN - PERNAFASAN SANGAT CEPAT - PUSING, MUAL / MUNTAH - KEJANG - SINKOPE
PENCEGAHAN TERJADINYA KIPI MENCEGAH KIPI AKIBAT REAKSI SUNTIKAN • TEKNIK PENYUNTIKAN • SUASANA TEMPAT PENYUNTIKAN • ATASI RASA TAKUT YG MUNCUL PD ANAK YG LEBIH BESAR
Reaksi lokal
Rasa nyeri di tempat suntikan, bengkak-kemerahan di tempat suntikan (10%), bengkak pada daerah suntikan DPT dan tetanus (50%), BCG scar terjadi minimal setelah 2 minggu kemudian ulserasi dan sembuh setelah beberapa bulan.
Reaksi sistemik
Demam (10%), kecuali DPT (hampir 50%), iritabel, malaise, gejala sistemik. Pada MMR dan campak reaksi sistemik disebabkan infeksi virus vaksin. Terjadi demam dan atau ruam, konjungtivitis (5–15%), dan lebih ringan dibandingkan infeksi campak, tetapi berat pada kasus imunodefisiensi. Oral Polio Vaccine (OPV) diare (