Kisah 8 Gubernur NTT Sejak Tahun 1960 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kisah 8 Gubernur NTT Sejak Tahun 1960, Dari Pemulung, Penjual Makanan, Tentara Hingga Dokter Kamis, 13 September 2018 14:08



kolase pos kupang/novemy leo



8 Gubernur NTT dan penjabat Gubernur NTT sejak tahun 1960 hingga 2018



laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Novemy Leo POS-KUPANG.COM - Kisah hidup 8 Gubernur NTT sejak tahun 1960 hingga 2018 atau 58 tahun, dari pemulung, penjual makanan, tentara hingga dokter. Siapakah mereka, apa program unggulannya, ini kisahnya, diambil dari wikipedia Bahasa Indonesia. 1. GUBERNUR Willem Johannes Lalamentik (1960-1965)



Gubernur NTT Pertama, WJ Lalamentik (net) Gubernur NTT pertama ini lahir di Wolojita, Kakas, Minahasa, Sulawesi Utara tanggal 2 Maret 1913. Beliau meninggal di Jakarta tanggal 7 Mei 1985, dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Dalam kepemimpinannya, tak ada wakil gubenur. Orangtuanya bernama Bernardus Willem Lalamentik dan Theresia Charlotta Marlonda. WJ Lalamentik menikah dengan Eveline Rosalien W Laoh dan dikaruniai lima orang anak yakni Yvonne (almh), Johnny (alm), Chenny Irene, Ellen Florence dan Margareth Elanor. 2. GUBERNUR EL TARI (1966 - 1978)



Gubernur NTT kedua, El Tari (net) Gubernur ntt kedua ini bernama lengkap Elias Tari, lahir di Timor, 17 April 1926 dan meninggal dunia



29 April 1978 (umur 52).



Dalam kepemimpinannya, tak ada wakil gubenur. Nama El Tari kini dijadikan nama sebuah bandara di Kupang, yaitu Bandar Udara El Tari. 3. PENJABAT GUBERNUR WANG SUWANDI (1978 - 1978)



Penjabat Gubernur NTT, Wang Suwandi (net) Wang Suwandi, SH adalah penjabat Gubernur NTT dengan masa Bhakti bulan April 1978 - 16 Juni 1978. Wang mempersiapkan pemilihan Gubernur periode berikutnya. 4. GUBERNUR Brigjen TNI DR ALOYSIUS BENEDICTUS MBOI, M.P.H (1978 -1983, 1983 -1988)



Gubernur NTT ketiga, Ben Mboi (net) Gubernur NTT ketiga ini lahir dengan nama lengkap Aloysius Benedictus Mboi atau disaba dengan Ben Mboi, di Ruteng, Manggarai, tanggal 22 Mei 1935. Saat menjadi Guebernur, Ben Mboi didampingi wakil Gubernur, G. Boeky (1986–1991). Istrinya adalah dr. Nafsiah Mboi, SpA, M.P.H. Anak Tridia Sudirga, Gerardus Majela Mboi, Hendrik A.W. Mboi Ben Mboi adalah Dokter lulusan Universitas Indonesia yang mengawali karier di dua bidang, bidang kesehatan dan militer yang dijalani dalam waktu yang bersamaan. Ia tercatat pernah ikut dalam Operasi Trikora. Meskipun verasal dari keluarga yang berada, sejak kecil Ben Mboi sudah diajar untuk berdisiplin oleh orangtuanya, Mathias Mboi dan Yohanna. Ia diajarkan menjual makanan dari rumah ke rumah sambil bersekolah. Ayahnya wafat pada tahun 1949, setelah Ben Mboi menyelesaikan sekolah dasar di SD Katolik Belanda (1942-1949). Ia melanjutkan pendidikannya ke sebuah SMP di Kupang. Setamat dari SMP, ibunya mengirim Ben Mboi untuk bersekolah di SMA Katolik di kota Malang (Sekarang menjadi SMAK St. Albertus (Dempo) Malang.



Dari Malang, ia melanjutkan sekolah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Di UI ia sempat menjabat ketua Perhimpunan Mahasiswa Kedokteran FKUI. Enam tahun kemudian, ia dikirim ke pusat militer dan menjadi dokter militer. Pada 1962, ia mendarat menggunakan parasut di hutan belantara Papua Selatan di bawah Komandan Benny Moerdani. Berkat kinerja yang bagus, Letnan dokter Mboi dipromosikan menjadi Kapten. Ia-pun mencatatkan dirinya sebagai satu-satunya dokter dalam operasi tersebut. Pada 1964, ia menikah dengan Nafsiah Mboi. Setelah menikah dengannya, keduanya dikirim ke Ende, Flores sebagai dokter. Nafsiah Mboi mengelola rumah sakit lokal berkapasitas 100 tempat tidur dan melayani 30 sampai 50 pasien sehari. Ia juga mendirikan klinik-klinik desa yang dikelola oleh perawat-perawat dan bidan. Untuk mengatasi keuangan klinik-klinik yang mereka bangun tersebut, ia memperkenalkan sistem program pra-bayar di tiap klinik dengan dukungan tahunan dalam bentuk komoditas yang sulit rusak seperti kacang dan jagung dsb. Cara ini kemudian menjadi asuransi kesehatan pedesaan yang mungkin pertama di Indonesia. Pada 1978, ia dipilih menjadi Gubernur NTT menggantikan El Tari. Beberapa program unggulannya diantaranya adalah: ONM (Operasi Nusa Makmur), Operasi Nusa Hijau (ONH) dan Operasi Nusa Sehat (ONS). Salah satu hasil kepemimpinannya di bidang industri besar pertama di NTT adalah hadirnya PT Semen Kupang. Istrinya, dr. Nafsiah Mboi, SpA, M.P.H., Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih yang meninggal dunia. Ia dikaruniai tiga anak, Dr. Tridia Sudirga, Capt. Gerardus Majela Mboi dan Hendrik A.W. Mboi. Ben Mboi, meninggal dunia di Jakarta saat berumur 80 tahun yakni tanggal 23 Juni 2015, dikarenakan komplikasi penyakit yang dideritanya. 5. GUBERNUR DR. HENDRIK FERNANDEZ (1988 -1993)



Gubernur NTT keempat, Hendrik Fernandez (net) Dalam masa kepemimpinannya, dr. Henrik memiliki Wakil Gubernur yakni Godlief Boeky (1988-1991) dan S.H.M. Lerrick (1991–1993) Gubernur NTT keempat ini, Lahir di Weetebula, Sumba Barat Daya, tanggal 7 November 1932 dan Meninggal duniadi RSU Kupang akibat serangan stroke yang diderita selama 4 tahun terakhir, 6 September 2014 (umur 81) Beristrikan Maria Sapora Ola Boleng, S.H dan anak Andreas Fernandez , Fransisca Fernandez dan Ir. Michael Fernandez Semasa menjabat sebagai gubernur, Dokter Endi, demikian ia biasa disapa, dikenal sebagai sosok yang suka menolong dan rendah hati. Bahkan sesaat sebelum ia meninggal, ia menitip pesan pada anak cucunya agar tetap hidup sederhana dan banyak berdoa. Selama lima tahun memimpin NTT, Fernandez menelorkan Gerakan Meningkatkan Pendapatan Asli Rakyat (Gempar) sebagai salah satu program pembangunan di daerahnya. Salah satu programnya yaitu menanam sejuta anakan jambu mete. Riwayat Pendidikan : SD di Sumba Barat Daya, Schakel School (SS) di Ndao, Ende, Flores; SR di Ende (1945); ALS Makassar (1948); Middelbare School



(MS) di Makassar; SMA di Makassar (1953); Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya (1963) Karier : Anggota Komisi VIII DPR/MPR RI (1971-1977); Direktur RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang (1978-1979); Kakanwil Departemen Kesehatan NTT (1979-1987); Ketua DPRD NTT (1987-1988) dan Gubernur NTT (19881993). 6. GUBERNUR HERMAN MUSAKABE (1993 - 1998)



Gubernur NTT Kelima, Herman Musakabe (net) Dalam kepemimpinannya, Gubernur kelima, Herman Musakabe didampingi wakil gubernur yakni S. H. M. Lerick (1991–1996) dan Piet Alexander Tallo (1996–1998) Pada tanggal 4 Oktober 2011 Mayjen TNI Herman Musakabe menggelar malam kenangan dan bernostalgia bersama teman-teman dan kerabat serta mantan pejabat di aula Restoran Teluk Kupang, Selasa (4/10/2011) malam. bersama istri Agnes Musakabe menggelar malam kenangan di Restoran Teluk Kupang, NTT, Selasa (4/10/2011). Pada acara ini, Musakabe membagikan buku yang ditulisnya sendiri sebagai kenang-kenangan.



Hadir di antaranya, mantan Ketua Golkar NTT, JN Manafe, mantan Bupati TTS, Piet Sabuna, Pendeta Daniel Noman, S.Th, Ny Corry Medah, Ny Mien Isu, pimpinan Harian Pos Kupang, Damian Godho. Hadir juga mantan sopirnya, Mundus dan Nur tukang cukur saat Musakabe menjabat gubernur. Acara berlangsung penuh kekeluargaan dan persahabatan serta penuh kenangan. Pada kesempatan ini, Musakabe mengatakan, dirinya tertarik pada cerita tentang Presiden Amerika Serikat, Barakh Obama jika berbicara tentang masalah kepemimpinan.



Herman Musakabe, Mantan Gubernur NTT (DOK) Bagaimana Obama bersaing dengan Hilary Clinton dalam pencalonan Presiden AS dan kemudian memilih Hilary Clinton mendampinginya menjadi menteri luar negeri dalam masa pemerintahan Obama. "Kita mestinya tiru apa yang dilakukan Obama. Di Indonesia termasuk di NTT, malah yang ada saling fitnah. Pemimpin yang baik dibenci. Karena Pemilukada, saudara pun dibenci. Hargailah senior-senior kita,” kata Musakabe.



Khusus tentang profesi wartawan, Musakabe dengan tegas mengingatkan agar jangan meremehkan wartawan. Hal ini karena semasa kepemimpinannya dan hingga saat ini Musakabe merasakan pentingnya peran wartawan dalam kehidupan dan pembangunan. Sementara cerita yang juga memberi kenangan tersendiri, kata Musakabe, adalah cerita tentang nikah massal. Ternyata, nikah masal pertama terjadi di zaman kepemiminan Gubernur NTT, Mayjen TNI Herman Musakabe. Nikah masal paling banyak saat itu adalah di Kabupaten TTS dengan jumlah pasangan suami-istri mencapai 5000-an pasang.



Mantan Gubernur NTT, Herman Musakabe dan pejabat lainnya pose bersama saat menerima penghargaan di Kantor PDAM Kabupaten Kupang, Rabu (24/9/2014). (POS KUPANG/DION KOTA) “Kadang-kadang saya diejek sama teman-teman gubernur kalau ada pertemuan para gubernur. Kata mereka, masa gubernur urus nikah masal? Tapi kemudian nikah masal itu diikuti di propinsi-propinsi lain,” kata Musakabe. Bagi Musakabe dan istri, berbuat baik kepada orang lain itu penting dan ia sangat merasakan manfaatnya. Karena ia pernah merasakan, pada saatsaat tertentu ia mendapat bantuan atau kebaikan dari orang lain. “Tuhan memang membalas setiap kebaikan yang diperbuat pada saatnya,” kata Musakabe. 7. GUBERNUR PIET ALEXANDER TALLO (1998-2003 & 2003-2008)



Gubernur NTT keenam, Piet A Tallo (net) Selama memimpin NTT, Gubernur Piet A Tallo didampingi Wakil Gubernur Johanes Pake Pani (1998-2003) dan frans lebu Raya (2002-2008). Piet Alexander Tallo, SH lahir di Tepas, Timor Tengah Selatan, 27 April 1942 – meninggal di Jakarta, 25 April 2009 pada umur 66 tahun. Gubernur NTT keenam, Piet Tallo adalah seorang politikus Indonesia. Lulusan Sarjana Hukum Universitas Gadjah Mada pada tahun 1970, ia adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 1998-2008. Masa jabatan keduanya dimulai pada 19 Juli 2003 dan berakhir 16 Juli 2008. Karena sakit keras sejak 2007, tugas gubernur kadang ia serahkan kepada wakilnya, Frans Lebu Raya, yang lalu terpilih sebagai gubernur lewat pilkada pada tahun 2008. Tallo juga menjabat sebagai Bupati Timor Tengah Selatan selama dua periode (1983-1988, 1988-1993).



Piet A Tallo, SH (net) Tallo pernah diduga terlibat dalam kasus korupsi dana sarana kesehatan sebesar Rp.14,9 miliar. Pada Juli 2003, Kepolisian NTT sempat melayangkan surat permohonan izin pemeriksaan terhadapnya namun tidak ada kelajutannya sebab materi surat tersebut tidak jelas. Pada Januari 2006, Kepolisian NTT kembali melayangkan surat izin kepada Presiden agar Tallo dapat diperiksa pada 13-14 Januari 2006. Ia meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto di Jakarta pada 25 April 2009 akibat penyakit asma dan saluran pernapasan akut yang dideritanya sejak lama. 8. GUBERNUR FRANS LEBU RAYA (2008 - 2013 & 2013 - 2018)



Gubernur NTT ketujuh, Frans Lebu Raya (net) Dalam kepemimpinannya selama 2 periode, Gubernur NTT ketujuh ini didampingi Wakil Gubenur Esthon L Foenay (2008- 2013) dan Benny Alexander Litelnoni (2013-2018). Frans Lebu Raya lahir di Watoone, Flores Timur tanggal 18 Mei 1960 (umur 58) berasal dari partai PDI-P. istrinya adalag Lusia Adinda dengan dua anak. lulusan Undana Kupang.



Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya (POS-KUPANG.COM/DOK) Saat menjadi gubernur NTT, Frans Lebu Raya banyak melakukan gebrakan yang Pro Rakyat, dengan Spirit "Anggur Merah" (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera) Frans Lebu Raya meningkatkan perekonomian NTT. 9. PENJABAT GUBERNUR ROBET SIMBOLON (17 juli 2018 - 5 september 2018)



Penjabat Gubernur NTT, Robert Simbolon (net) Robert Simbolon hanya beberapa bulan menjabat sebagai penjabat Gubernur NTT, untuk mempersiapkan pemilihan dan pelantikan Gubernur NTT yang baru. 9. GUBERNUR VIKTOR BUNGTILU LAISKODAT (5 September 2018)



Gubernur NTT kedelapan, Viktor Bungtilu Laiskodat (net) Viktor Bungtilu Laiskodat atau yang dikenal dengan panggilan Viktor Laiskodat saat ini telah resmi menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur berdampingan dengan Josef Nae Soi sebagai Wagub tanggal 5 September 2018. Viktor Laiskodat merupakan Anak bungsu dari 6 bersaudara lahir di Oenesu-Kupang, 17 Februari 1965 dari pasangan Lazarus Laiskodat (Alm) dan Orpha Laiskodat Kase (84). Viktor kecil beranjak remaja dalam asuhan keluarga sederhana. Sebagai anak ke 6 dia sempat mengenyam studi di SD Batakte Kupang, SMPN 1 Kupang, dan tamat SMA PGRI Kupang tahun 1985.



Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat (kiri) bersama Wakil Gubernur Josef Nae Soi (kanan) melakukan salam komando seusai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) Viktor Laiskodat menikah dengan seorang gadis berparas cantik, tinggi semampai lulusan Business University If Texas Arlington, USA Amerika, Julie Sutrisno. Viktor dan Julie dikaruniai 3 (tiga) orang putera, Leonard Lazaro Laiskodat, Vito Valentino Laiskodat dan Franco Kudang Laiskodat. Singkatan nama ketiga anaknya dijadikan nama butik Tenun NTT “LeViCo” yang dikelola istrinya di Jakarta. Viktor pernah jadi pemulung hingga security. Kerasnya ibu kota yang lebih kejam dari ibu tiri turut menempah dirinya. Viktor pernah bekerja sebagai pemulung mendorong gerobak sampah dan security di sejumlah tempat di ibu kota. Aktif di Kegiatan Sosial. Viktor bersama istri aktif dalam kegiatan sosial melalui Yayasan Victory yang didirikannya pada tahun 2004 dan LeViCo.



Gubernur NTT dan Wagub NTT, Viktor B Laiskodat dan Josef Nae Soi dijemput Ketua DPRD NTT, H Anwar P Geno masuk ke Gedung DPRD NTT, Senin (10/9/2018) (POS KUPANG.COM/OBY LEWANMERU) Melakukan pengobatan gratis kepada masyarakat, berbagi kasih dengan anak panti asuhan. Pembinaan dan pengembangan serta promosi tenun NTT dan gerakan literasi melalui taman baca LeViCo. Viktor muda memilih merantau ke Jakarta tahun 1992, hanya bermodalkan uang 50.000 rupiah. Ia juga meminjam sepatu dari seorang sahabatnya dia naik kapal hewan dari pelabuhan Tenau Kupang, mengarungi laut Sawu menuju tanah Jawa. 3.000 Titik Wilayah Kota Kupang Sudah Dipasang Lampu Penerangan Jalan Umum Viktor Laiskodat juga memiliki sebuah jet pribadi yang ia gunakan sebagai alat transportasi. Ia juga bahkan menggunakan jet pribadinya untuk kembali ke NTT setelah dilantik Jokowi di Istana. Viktor pernah menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar 2004-2009 dan juga anggota DPR RI dari Partai NasDem 2014-2019.



Ia lolos ke Senayan setelah mengumpulkan 77.555 suara dari dapil NTT II yang meliputi 10 kabupaten: Belu, Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Kupang. Kalau Sudah Ada Fakta-Fakta Ini, Artinya Kalian Berjodoh Dan Pantas Menikah Namun karena pencalonannya sebagai Gubernur NTT ia mengundurkan diri. Viktor Laiskodat bukan hanya piawai di bidang politik tetapi juga punya segudang pengalaman organisasi. Ia bahkan menjadi Wakil Ketua Penasihat Himpunan Advokat Indonesia, Ketua Forum Pemuda Kupang Jakarta, Pendiri Yayasan Peduli Kasih, dan juga Pendiri Pesona Boxing Camp. Viktor juga bergabung bersama para inisiator Ormas Nasional Demokrat yang membangun Partai NasDem dengan mengusung Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia. (*) Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Kisah 8 Gubernur NTT Sejak Tahun 1960, Dari Pemulung, Penjual Makanan, Tentara Hingga Dokter, https://kupang.tribunnews.com/2018/09/13/kisah-8-gubernur-ntt-sejak-tahun-1960-daripemulung-penjual-makanan-tentara-hingga-dokter?page=all. Penulis: OMDSMY Novemy Leo Editor: OMDSMY Novemy Leo