Kisi - Kisi Materi Promkes [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP PROMOSI KESEHATAN



Tri Widyastuti .H, M.Kep, Ns.Sp.Kep.Kom



KONSEP SEHAT (WHO) Sehat adalah suatu keadaan yang



sempurna fisik, mental, dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.



KONSEP SEHAT (UU 36/2009) Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis



Pendahuluan • Upaya memasarkan, • Penyebarluasan, • Memperkenalkan



Prog. KesPend.Kes



Promosi Kesehatan (Health Promotion)



Bagian dari Five Level Prevention



4



Pendahuluan



5



SEJARAH ISTILAH PROMKES Sebelum tahun 1965 Tahun 1965-1975 Tahun 1975-1985 Tahun 1995sekarang



Pendidikan kesehatan Health Education Service Penyuluhan Kesehatan Promosi kesehatan (Piagam Ottawa/Ottawa Charter 1986)



SEJARAH PROMKES Hasil Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di OttawaCanada (Piagam Ottawa/Ottawa Charter 1986)



Di Indonesia==== Deklarasi Jakarta yang merumuskan: -Promosi kesehatan adalah investasi utama yang memberikan dampak determinan kesehatan, dan juga memberikan kesehatan terbesar pada masyarakat -Promosi kesehatan memberikan hasil positif yang berbeda dibandingkan upaya lain dalam meningkatkan kesetaraan bagi masyakarat dalam kesehatan -Promosi kesehatan perlu disosialisasikan dan harus menjadi tanggung jawab lintas sektor



DEFINISI PROMOSI KESEHATAN • Promosi Kesehatan adalah • Proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan mereka • (WHO,1984)



DEFINISI PROMOSI KESEHATAN Promosi kesehatan sebagai proses yang memungkinkan individu mengendalikan dan memperbaiki kesehatannya. Untuk mencapai kesehatan jasmani, rohani, dan sosial yang sempurna, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan mewujudkan aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan, mampu mengubah atau beradaptasi dengan lingkungan (Ottawa Charter, 1986).



DEFINISI PROMOSI KESEHATAN Promosi kesehatan adalah kombinasi upaya-upaya pendidikan, kebijakan (politik), peraturan dan organisasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan dan kondisikondisi hidup yang menguntungkan kesehatan individu, kelompok, atau komunitas (Green & Kreuter, 2005).



DEFINISI PROMOSI KESEHATAN • “Upaya untuk meningkatkan kemampuan



masyarakat dalam mengendalikan faktorfaktor kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.” • (KEPMENKES NO 1114/Menkes/SK/VIII/2005)



DEFINISI PROMOSI KESEHATAN



Kepmenkes No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005



VISI PROMOSI KESEHATAN



KATA KUNCI VISI PROMKES 1. Mau (willingness) 2. Mampu (ability) 3. Memelihara kesehatan (mau dan mampu mencegah penyakit) 4. Melindungi diri dari gangguan kesehatan 5. Meningkatkan kesehatan (mau dan mampu meningkatkan kesehatannya)



MISI PROMOSI KESEHATAN 1. Advocate (Advokat): Ditujukan kepada para pengambil keputusan atau pembuat kebijakan 2. Mediate (Penengah/mediator): Menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan 3. Enable (Memampukan): Agar masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan secara mandiri.



TUJUAN PROMOSI KESEHATAN Tujuan Umum: Mengubah perilaku individu/masyarakat di bidang kesehatan Tujuan Khusus: 1.Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi masyarakat 2.Menolong individu agar mampu secara mandiri/berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat 3.Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat pelayanan kesehatan yang ada



RUANG LINGKUP PROMKES



FAKTOR PROMOSI KESEHATAN • Faktor predisposisi (predisposing): faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang • Faktor pemungkin (enabling): faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan • Faktor penguat (reinforcing): faktor yang mendorong atau memperluat terjadinya perilaku



Tones & Green, 2004



STRATEGI PROMKES (Kemenkes) Advokasi Bina Suasana Pemberdayaan masyarakat



STRATEGI PROMKES (Piagam Ottawa, 1986)) Kebijakan Berwawasan kesehatan Lingkungan yang mendukung Reorientasi pelayanan kesehatan Ketrampilan individu Gerakan masyarakat



PRINSIP PROMOSI KESEHATAN



1. Berfokus pada klien 2. Bersifat menyeluruh dan utuh 3. Negosiasi 4. interaktif



AREA TINDAKAN PROMKES 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Membangun kebijakan kesehatan publik Menciptakan lingkungan yang mendukung Pemberdayaan masyarakat Mengembangkan kemampuan personal Berorietasi pada layanan kesehatan Meningkatkan tanggung jawab sosial terhadap kesehatan Meningkatkan investasi kesehatan dan ketidakadilan sosial Meningkatkan konsolidasi dan memperluas kerjasama bidang kesehatan Membangun infrastruktur yang kuat



TERIMA KASIH



MEDIA DALAM PROMOSI KESEHATAN Tim MK Promosi Kesehatan



Jurusan Keperawatan Polkesta



MEDIA KOMUNIKASI







SALURAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYAMPAIKAN PESANPESAN KESEHATAN KEPADA SASARAN



Media Promosi Kesehatan yang Baik 



MEDIA YANG MAMPU MEMBERIKAN INFORMASI ATAU PESAN-PESAN KESEHATAN YANG SESUAI DENGAN TINGKAT PENERIMAAN



DASAR PEMILIHAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN 1.



Didasarkan pada selera khalayak sasaran, bukan pada selera pengelola program/ pengambil keputusan.



2.



Harus memberi dampak yang luas/ menjangkau khalayak sasaran dengan tingkat frekuensi, efektivitas, dan kredibilitas yang tinggi.



3.



Disampaikan secara menarik dengan frekuensi yang sering.



4.



Dilakukan secara serempak dan terpadu sehingga akan meningkatkan cakupan, frekuensi dan efektivitas pesan-pesan komunikasi.



MANFAAT MEDIA Menimbulkan minat sasaran pendidikan  Mencapai sasaran yang lebih banyak  Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain  Mempermudah penyampaian informasi  Mempermudah penerimaan informasi 



TUJUAN PENGGUNAAN MEDIA



a.



Sebagai alat bantu dalam pendidikan/ latihan/ penyuluhan.



b.



Untuk menimbulkan perhatian terhadap suatu masalah



c.



Untuk mengingatkan suatu pesan/ informasi



d.



Untuk menjelaskan fakta-fakta, prosedur, tindakan.



MEDIA PROMOSI KESEHATAN



1.



MEDIA CETAK



2.



MEDIA ELEKTRONIK



3.



MEDIA PAPAN



MEDIA CETAK 



  



 



BOOKLET Dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar. LEAFLET/ BROSUR Berupa lembaran yang dilipat. FLIPCHART Dalam bentuk lembar balik. POSTER Berisi pesan/ informasi kesehatan yang ditempel di kendaraan, papan pengumuman, dll. FOTO RUBRIK/ TULISAN PADA SURAT KABAR/ MAJALAH



BOOKLET 



Booklet, media cetak yang berbentuk buku kecil.







Digunakan untuk topik dimana terdapat minat yang cukup tinggi terhadap suatu kelompok sasaran.







Berisi informasi pokok tentang hal yang dipelajari,







Ekonomis dalam arti waktu dalam memperoleh informasi, Memungkinkan seseorang mendapat informasi dengan caranya sendiri.







Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dengan booklet : booklet itu sendiri, faktor-faktor atau kondisi lingkungan, kondisi individual penderita.



Kelebihan booklet Kelebihan : 1.Keunggulan dari booklet itu adalah bahwa booklet ini menggunakan media cetak sehingga biaya yang dikeluarkannya itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan media audio dan visual serta juga audio visual. 2.Proses booklet agar sampai kepada obyek atau masyarakat bisa dilakukan sewaktu-waktu 3.Proses penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada 4.Lebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas tentang pesan yang disampaikannya



Kekurangan booklet 1. Booklet ini tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakat, karena disebabkan keterbatasan penyebaran booklet 2. Tidak langsungnya proses penyampaiannya, sehingga umpan balik dari obyek kepada penyampai pesan tidak secara langsung (tertunda) 3. Memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya



LEAFLET 



Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Jumlah 200-400 kata







Ada beberapa yang disajikan secara berlipat.







Ukuran 20,19 cm x 24,92cm







Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah, misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan penecegahannya, dan lain- lain.







Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain.







Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy (Notoatmodjo, 2010).



Kelebihan dan kekurangan Leaflet Kelebihan : 1.Menarik untuk dilihat 2.Mudah untuk dimengerti 3.Merangsang imajinasi dalam pemahaman isi leaflet. 4.Lebih ringkas dalam penyampaian informasi Kekurangan : 1.Salah dalam desain tidak akan menarik pembaca 2.Leaflet hanya untuk dibagikan, tidak bisa dipajang/ ditempel



Flyer (selebaran), Bentuk seperti leaflet, tetapi tidak dilipat. Kelebihan : 1.Dari segi biaya relatif murah. Media ini berisi informasi yang lengkap, serta mudah dibawa. 2.Dapat memberi gambaran yang ditawarkan perusahaan 3.Dapat mengatur tempo dalam membaca. 4.Karena sifatnya yang tercetak pesan-pesannya bersifat permanen dan kekuatan utamanya adalah dapat dijadikan bukti. 5.Penyerapan informasi lebih menyeluruh, karena ada kesempatan bagi komunikan untuk mempertimbangkan secara kritis apa makna informasi yang dibaca



Flyer (selebaran) Kekurangan : 1.Untuk menikmatinya diperlukan kemampuan membaca dan attensi atau perhatian 2.Karena tidak bersifat auditif dan visual, ia memintakan pula kemampuan imajinasi pembaca untuk menikmati dan memahaminya 3.Membutuhkan proses penyusunan dan penyabaran yang kompleks serta membutuhkan waktu yang cukup lama. 4.Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek 5.Orang cenderung mengabaikan informasi yang diberikan apabila bentuk flyer kurang menarik



FLIPCHART 



Flipchart ( lembar balik) adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik.







Flip chart (lembar balik), biasanya dalam bentuk buku (menyerupai kalender), setiap lembar (halaman) berisi gambar yang diinformasikan dan lembar baliknya (belakangnya) berisi kalimat sebagai pesan atau informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut.







Lembar balik ini biasanya digunakan untuk pertemuan kelompok dengan jumlah maksimal peserta 30 orang. Flip chart biasanya digunakan untuk pendidikan individu atau kelompok yang lebih kecil (kurang dari 5 orang).







Biasanya didalam setiap lembaran buku berisi gambar peragaan dan dibaliknya terdapat kalimat yang berisi pesanpesan dan informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut(Fitriani, 2011).



FLIPCHART 



Lembaran balik akan memudahkan pekerjaan untuk menerangkan dan memberikan informasi dengan gambar tahap demi tahap. Setiap tahapan memiliki satu gambar yang bernomor setelah selesai menyelesaikan isi satu nomor maka lembaran bergambar tersebut dibalikkan begitu sampai seterusnya hingga akhir



Kelebihan lembar balik 1. Mampu menyajikan pesan secara ringkas 2. Pada umumnya berukuran lebih kecil dari ukuran white board maka pesan pembelajaran yang disajikan harus ringkas hanya mencakup pokok-pokok pembelajaran 3. Dapat digunakan di dalam ruangan atau luar ruangan 4. Penggunaan media flip chart adalah cara yang paling mudah untuk pengajaran 5. Merupakan suatu cara lain agar siswa tidak bosan sehingga siswa lebih berimajinasi dalam mengembangkan ide-idenya dalam belajar 6. Menghemat waktu pendidik untuk tidak menulis di papan tulis



Kekurangan lembar balik 1. Membutuhkan waktu untuk mempersiapkan media dalam melaksanakan pembelajaran 2. Media ini menggunakan penyangga dari kayu sehingga sulit untuk di bawa kemana-mana



POSTER 



Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambargambar dengan sedikit kata-kata.







Ukuran poster: 15 x 21 cm (1/2 A4), 21 x 29,7 cm (A4), 32 x 42 cm ( A3)







Kata- kata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter.







Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman, dan lain- lain.







Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar atau photo.



POSTER 



Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi orang banyak, memberikan pesan singkat. Karena itu cara pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya berisikan satu ide atau satu kenyataan saja.







Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak (Notoatmodjo, 2010).



Kelebihan Poster 1. Poster dapat dibuat dikertas,kain, kayu, seng dan sebagainya. 2. Ukurannya terserah tergantung kebutuhan 3. Dapat di pasang dimana saja terutama di tempat-tempat strategis dan ramai baik di dalam kelas, di luar kelas ataupun di jalanjalan 4. Dengan bahasa yang simpel, adat dan menarik, memudahkan pemahaman peseerta terhadap suatu pesan 5. Dapat disimpan dan digunakan lagi pada kesempatan lain 6. Dapat membantu daya ingat peserta didik



Kekurangan poster 1. Media ini tetap 2. Sulit untuk dipindahkan 3. Diperlukan keahlian dalam bahasa dan ilustrasi dalam membuat poster 4. Dapat menimbulkan salah tafsir dari kata-kata atau simbol yang singkat 5. Membutuhkan proses penyusunan dan penyebaran yang kompleks dan membutuhkan waktu yang relatif lama



RUBRIK 



Rubrik adalah tulisan dalam surat kabar atau majalah mengenai bahasan suatu masalah kesehatan atau hal yang berkaitan dengan kesehatan



 Kelebihan : 1. Tahan lama 2. Mencakup banyak orang 3. Biaya tidak tinggi 4. Tidak perlu listrik 5. Dapat di bawa kemana-mana 6. Dapat mengungkit efek keindahan  Kekurangan : 1. Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak 2. Mudah terlipat



BROSUR 



Brosur adalah suatu alat publikasi resmi dari perusahaan yang berbentuk cetakan, yang berisi berbagai informasi mengenai suatu produk, layanan, program dan sebagainya.







Brosur berisi pesan yang selalu tunggal, dibuat untuk menginformasikan, mengedukasi, dan membujuk atau mempengaruhi orang.



MEDIA ELEKTRONIK TELEVISI Dalam bentuk sandiwara/ sinetron, forum diskusi, ceramah, kuis, iklan, dll  RADIO  VIDEO  SLIDE  OHP  LCD  INTERNET 



Video



Penyampaian informasi kesehatan melalui video. Kelebihan : 1.Dapat menarik perhatian untuk periode-periode singkat dari rangsangan luar lainnya. 2.Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli atau spesialis. 3.Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada penyajinya. 4.Kamera TV bisa mengamati lebi dekat objek yang lagi bergerak / objek yang berbahaya seperti harimau. 5.Kontrol sepenuhnya ditangan guru. 6.Ruangan tak perlu digelapkan 7.Menghemat waktu dan rekaman dapat direkam secara berulang-ulnag 8.Keras lemah suara yang bisa diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengarkan.



VIDEO Kekurangan : 1.Sebagaimana media audio visual yang lain, video juga terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut. 2.Pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya yang tidak murah 3.Penangannya juga terkait peralatan lainnya seperti video player, layar bagi kelas besar bserta LCD nya.



Film strip



Film strip dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehtan. Kelebihan : 1.Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa. 2.Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. 3.Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. 4.Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan. 5.Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa Kekurangan : 1.Harga produksinya cukup mahal. 2.Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga. 3.Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.



MEDIA PAPAN/BILLBOARD 1.



2.



3.



Media papan disini mencakup berbagai pesan yang ditulis pada kain, papan yang ditempel pada kendaraan umum ( mobil dan bus) (Fitriani, 2011). Media papan = Billboard yang dipasang di tempat-tempat umum yang berisi pesan atau informasi kesehatan. Dapat pula dipasang pada kendaraan seperti Bus atau taksi.



Media hiburan Penyampaian informasi kesehatan dapat dilakukan melalui media hiburan, baik di luar gedung (panggung terbuka) maupun dalam gedung, biasanya dalam bentuk dongeng, sosiodrama, kesenian tradisional, dan pameran.



METODE PROMOSI KESEHATAN



Tim MK Promosi Kesehatan Jurusan Keperawatan Polkesta



Metode Promosi Kesehatan 



Metode adalah cara teratur/sistematis yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai tujuan sesuai dengan yang dikehendaki.



Faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar  



 







Tujuan berbagai jenis dan fungsinya, Anak didik yang berbagai tingkat kematangannya, Situasi yang berbagai macam keadaannya, Fasilitas yang berbagai kualitasnya, pribadi guru Serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.



Metode dan tujuan Penggunaan promosi Kesehatan 



















Meningkatkan kesadaran akan kesehatan : ceramah, kerja kelompok, mass media, seminar, kampanye. Menambah pengetahuan. Menyediakan informasi: One-to-one teaching (mengajar per-seorangan / private), seminar, media massa, kampanye, group teaching. Self-empowering Meningkatkan kemampuan diri, mengambil keputusan Kerja kelompok, latihan (training), simulasi, metode pemecahan masalah, peer teaching method. Mengubah kebiasaan : :Mengubah gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan keterampilan, training, metode debat. Mengubah lingkungan, Bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat kebijakan berkaitan dengan kesehatan.



Pemilihan metode 











Mengubah pengetahuan : ceramah, kuliah, studi kasus, simposium, presentasi, wisata karya, penugasan dan konferansi. Mengubah sikap : role play, pemutaran film, simulasi, dan tanyajawab. Mengubah perilaku: latihan sendiri, bengkel kerja, demonstrasi, dan eksperimen.



Jenis-jenis Metode dalam Promosi Kesehatan   



Metode Individual (Perorangan) Metoda Kelompok Metode Massa



Metode Individual (Perorangan) 







Digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Misalnya, seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik terhadap imunisasi TT karena baru saja memperoleh/mendengarkan penyuluhan kesehatan. Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaaan atau perilaku baru tersebut.



Bentuk pendekatan/metode Pendidikan kesehatan perorangan /individu 







Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling) Dengan cara ini kontak antara klien dan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat digali dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku). Interview (wawancara). Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk mengetahui apakah klien memiliki kesadaran dan pengertian yang kuat tentang informasi yang diberikan (perubahan perilaku yang diharapkan), juga untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan yang disampaikan. Jika belum berubah, maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.



Metoda Kelompok 











Efektivitas suatu metode akan tergantung pada besarnya sasaran pendidikan. Kelompok Besar : peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain ceramah dan seminar. Kelompok keci; kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil.      



Diskusi Kelompok Curah Pendapat (Brain Storming) Bola Salju (Snow Balling) Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group) Role Play (Memainkan Peranan) Permainan Simulasi (Simulation Game)



Metode Massa 



Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness (kesadaran) masyarakat terhadap suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku.



Metode pendidikan kesehatan secara massa 



















Ceramah umum (public speaking) Pada acara-acara tertentu (Hari Kesehatan Nasional, Safari KB) Pidato-pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik, baik TV maupun radio Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab atau konsultasi tentang kesehatan Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster.Contoh : billboard Ayo ke Posyandu



Pengertian Media dalam Promosi Kesehatan 



Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan.



Pengertian Media dalam Promosi Kesehatan a.



b.



c.



Semua sarana dan alat yang digunakan dalam proses penyampaian pesan. Wahana untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian/minat. Semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap kesehatan.



Peran Media Promosi Kesehatan      







Mempermudah penyampaian informasi. Menghindari kesalahan persepsi. Media dapat memperjelas informasi. Mempermudah pengertian Mengurangi komunikasi verbalistik. Menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata. Memperlancar komunikasi



Jenis Media Promosi Kesehatan 



Berdasarkan peran-fungsinya sebagai penyaluran pesan / informasi kesehatan, media promosi kesehatan dibagi menjadi 3   



Media cetak Media elektronik Media luar ruang



STRUKTUR PESAN 



STRUKTUR PESAN sebaiknya menggunakan RUMUS AIDCAA  ATTENTION (perhatian)  INTEREST (minat)  DESIRE (kebutuhan/keinginan)  CONVICTION (rasa percaya)  ACTION (tindakan)  APPROACH (pendekatan)



Pesan yang disampaikan akan efektif, jika?? 























Command attention, kembangkan satu ide atau pesan yang menarik perhatian dan mudah diingat. Clarify the message, buat pesan mudah, sederhana dan jelas. 3) Create trust, pesan harus dapat dipercaya. Communicate a benefit, komunikasikan keuntungan melakukan tindakan. Consistency, pesan harus konsisten yang artinya sampaikan satu pesan utama di media apa saja secara berulang kali baik TV, radio, poster, stiker Cater to the heart and head, pesan harus bisa menyentuh akal dan rasa. Menyentuh nilai-nilai emosi dan kebutuhan nyata. Call to action, pesan harus mendorong sasaran untuk bertindak



Trik-trik media untuk menarik Perhatian  



 







Menggunakan headline yang mengarahkan Menggunakan slogan yang mudah diingat, misalnya Enak dibaca dan perlu Misalnya : Don’t Worry be happy; Ukuran, warna , penggunaan huruf dan tata letak Animasi Gunakan GAYA PESAN



Penyerapan materi dalam promosi kesehatan 







Seseorang belajar melalui panca inderanya. Setiap indera berbeda pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang, sebagaimana gambaran berikut :



CONT… 



Seseorang dapat mempelajari sesuatu dengan baik apabila ia menggunakan lebih dari satu indera



EFEKTIVITAS MEDIA terhadap pemahaman sasaran   



Verbal : 1 X Visual : 3,5 X Verbal dan visual : 6 X



Perbedaan kemampuan DAYA INGAT SESEORANG Sesudah 3 jam



Sesudah 3 hari



Verbal



70%



10%



Visual



72%



20%



Verbal+Visual



85%



65%



Apa yang bisa kita ingat    



 



10% dari 20% dari 30% dari 50% dari dengar 80% dari 90% dari



yang yang yang yang



kita kita kita kita



baca dengar lihat lihat dan



yang kita ucapkan yang kita ucapkan dan lakukan



Alat peraga dibagi 4 kelompok besar    



Benda asli Benda tiruan Gambar/media grafis Gambar alat optik



Macam alat peraga menurut Elgar Dale(lihat, dengar, lihat dengar) 1. 2. 3. 4.



5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.



Kata-kata Tulisan Rekaman radio Film Televisi Pameran Field trip Demonstrasi Sandiwara Benda tiruan Benda asli



Manfaat media/alat peraga   











Menimbulkan minat sasaran pendidikan Mencapai sasaran yang lebih banyak Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan2 yang diterima kepada orang lain Mempermudah penyampaian informasi oleh pemberi pendidikan



Cont 











Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan. Indra yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam otak adalah mata (75 – 87 %), indra lain (13 – 25%). Mendorong keinginan untuk mengetahui, mendalami, dan akhirnya mendapatkan pengertian yang lebih baik Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh



Alat peraga visual 











Dua dimensi pada bidang yang tidak transparan. Mis : gambar, lembar balik, wayang, peta, poster, sablon, foto, leaflet, folder, papan tulis, papan maket Dua demensi pada bidang yang transparan, mis : slide, film strip, OHT Tiga demensi, mis : benda asli, miniatur, diorama, pameran, bak pasir, barang contoh, alat tiruan sederhana











Audio casette tape recorder, wirelles, radio Audio visual Aids(AVA) murni : film bersuara, video TV tidak murni : slide & sound film stripe, sound OHT & werelles



Jenis alat peraga menurut pembuatan dan penggunaannya 







Alat peraga sederhana (bambu, karton, kaleng bekas, kertas koran,dll.) Alat peraga complicated (slide, film strip, film).



Berdasarkan fungsi media 











Media cetak (booklet, leaflet, flitchart/LB, poster, foto) Media elektronik (televisi, radio, video, slide, film strip) Media papan (billboard)



Hal yang harus diperhatikan dalam mempergunakan alat peraga  



















Senyum adalah lebih baik untuk mencari simpati. Tunjukkan perhatian bahwa hal yang akan dibicarakan/dipergunakan itu adalah penting. Pandangan mata hendaknya ke seluruh pendengar agar mereka tidak kehilangan kontrol pihak pendidik Gaya bicara hendaknya bervariasi agar pendengar tidak bosan dan tidak mengantuk Ikutsertakan para peserta/pendengar dan berikan kesempatan untuk memegang dan atau mencoba alat2 tersebut. Berilah selingan humor, guna menghidupkan suasana



Faktor yang mempengaruhi Promkes 







Pemberi promkes Persiapan, menguasai materi, penampilan meyakinkan, bahasa yang mudah dimengerti, suara tidak terlalu lemah dan dapat didengarkan, penyampaian menarik diselingi humor. Sasaran Tingkat pendidikan, sesuai kebutuhan, materi singkat, jelas, tepat, memperbaiki kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatan, mempercepat perubahan perilaku kesehatan.



TERIMA KASIH



PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN PERILAKU



Tim MK Promosi Kesehatan Jurusan Keperawatan Polkesta



Perilaku Kesehatan • Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini bersifat pasif (tanpa tindakan: berpikir,berpendapat,bersikap)maupun aktif (melakukan tindakan). • Perilaku merupakan suatu kegiatan organisme atau aktivitas organisme yang bersangkutan seperti :berjalan, berbicara, bereaksi , berpakaian, berpikir, persepsi,emosi.



Perilaku kesehatan 







Segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan, sikap tentang kesehatannya serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau obyek yang berhubungan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan



Jenis respons • Responden Respons atau reflextive • Operan respons atau instrumental respons



Responden Respons atau reflextive  Reflextive adalah respon yang ditimbulkan oleh rangsangan rangsangan tertentu, dan sifatnya tetap atau eliciting respons misal: - melihat sinar spontan mata menutup - makanan lezat menimbulkan keluarnya air liur  Reponden respons sering disebut Behavior respons atau emosional respons



Operan respons atau instrumental respons  Pembentukan perilaku yg menggunakan penguat berupa hadiah atau reward, langkah-langkahnya sebagai berikut : * Melakukan pengenalan thd sesuatu sbg penguat, berupa hadiah atau reward * Melakukan analisis bag kecil pembentuk perilaku yang diinginkan , susun dgn urutan yg tepat menuju terbentuknya perilaku yang diinginkan



Cont… * Menggunakan



bagian kecil perilaku sbb: - Bag perilaku disusun scr urut dan dipakai sebagai tujuan sementara - Mengenal penguat atau hadiah untuk masing-masing bagian - Membentuk perilaku dgn bagian yang telah tersusun tersebut - Jika bagian perilaku pertama telah dilakukan, hadiah akan diberikan, sehingga tindakan tsb sering dilakukan - Akhirkan akan dibentuk perilaku kedua dan seterusnya sampai terbentuk perilaku yg diinginkan



ILLUSTRASI • 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Dikehendaki agar anak mempunyai kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur,untuk perilaku tsb anak harus : Pergi ke kamar mandi sebelum tidur Mengambil sikat dan odol Mengambil air dan berkumur Melaksanakan gosok gigi Menyimpan sikat gigi dan odol Pergi ke kamar tidur



Bentuk perilaku • Perilaku aktif • Perilaku pasif



Bentuk Perilaku 1.Bentuk pasif adalah respon internal yaitu yang terjadi didalam diri manusia dan secara tidak langsung tidak dapat dilihat oleh orang lain, misal : - berfikir, tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan . Contoh : - Seorang ibu tahu bahwa imunisasi itu dapat mencegah suatu penyakit tertentu,meskipun ibu tsb tdk membawa anaknya ke Puskesmas - Seseorang menganjurkan orang lain untuk ikut KB tapi mereka sendiri tidak ikut KB



Bentuk perilaku 2. Bentuk aktif bentuk perilaku aktif adalah apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara langsung. Contoh : Seorang ibu membawa anaknya ke Puskesmas untuk diberikan imunisasi, karena sudah mengetahui manfaat dari imunisasi .



PROSES ADOPSI PERILAKU • ROGERT (1974) Proses individu mengadopsi perilaku baru dikenal dgn AIETA meliputi : * Awareness( mengetahui ada stimulus/obyek) * Interest (orang mulai tertarik pada stimulus) * Evaluation(menimbang baik/buruknya ) * Trial ( mulai mecoba perilau baru) * Adoption(orang mulai berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus)



STRATEGI ATAU CARA PEMBENTUKAN PERILAKU 1. CONDITIONING (PEMBIASAAN) Untuk membentuk perilaku perlu dilakukan pembiasaan dgn cara membiasakan diriu/ berperilaku sesuai harapan, contoh : bangun pagi 2. INSIGHT (PENGERTIAN) Didasarkan pd teori kognitif, yaitu belajar disertai pengertian. Pembentukan perilaku dapat ditempuh dgn pengertian.Contoh : mhs jangan sampai terlambat krn mengganggu teman-teman yg lain. 3. ROLE MODEL (PENGGUNAAN MODEL) Didasarkan pada teori belajar sosial. Pd dasarnya pembentukan perilaku dpt ditempuh dgn contoh atau model. Contoh : orang tua adalah model bagi anak-anaknya.



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU Green (1980), perilaku ditentukan oleh 3 faktor; 1. Faktor predisposisi (predisposing factors) Faktor yg mempermudah terjadinya perilaku seseorang, misal :pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, kebiasaan, nilai, norma sosial, budaya, dan faktor sosio demografi. 2. Faktor pendorong (enabling factor) Faktor yg memungkinkan terjadinya perilaku. Hal ini berupa lingkungan fisik, sarana kesehatan, atau sumber-sumber khusus yg mendukung dan keterjangkauan sumber dan fasilitas kesehatan



Cont…



3. Faktor penguat (reinfocing factor) Faktor yang memperkuat perilaku termasuk sikap dan perilaku petugas, kelompok referensi dan tokoh masyarakat.



Perilaku dilihat dr bentuk respon thd stimulus • Perilaku tertutup (convert behavior) Respon thd stimulus masih tertutup, terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yg terjadi pd orang yg menerima stimulus tsb ( misal: bahaya merokok, pentingnya belajar u/ keberhasilan). • Perilaku terbuka (overt behavior) Respon thd stimulus bersifat terbuka dalam bentuk tindakan nyata, yg dgn mudah dpt diamati atau dilihat orang lain (misalnya : membaca buku pelajaran)



Perubahan perilaku • Perilaku berubah karena adanya rangsang : fisik, psikis dan sosial yg dapat menyangkut satu materi terbatas dan melibatkan banyak orang (kelompok atau masyarakat) • Arah perubahan perilaku pd besarnya pengaruh kekuatan pendorong dan penahan yg berarti dapat positif atau negatif. Terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan yang paling besar pengaruhnya dr peoses interaksi dengan lingkungan



UNSUR PERILAKU KESEHATAN • •



Perilaku kesehatan merupakan suatu respons seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit atau penyakit,sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan Respon bisa bersifat pasif maupun aktif



A. PERILAKU TERHADAP SAKIT DAN PENYAKIT. 1. Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ( Health Promotion Behavior): makan makanan bergizi, olah raga 2. Perilaku pencegahan penyakit (health promotion behavior) adalah respon untuk pencegahan penyakit, misal :Imunisasi, memakai kelambu 3. Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan (health seeking behavior ), yaitu perilaku untuk melakukan atau mencari pengobatan , misal : usaha berobat ke dokter, sinshe, dukun 4. Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan ( health rehabilitation behavior), misal : - melakukan diit - fisioterapi.



B. PERILAKU TERHADAP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN • Perilaku terhadap sistem yankes adalah respon seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan C. Perilaku terhadap makanan D. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan: - perilaku thd air bersih - perilaku terhadap pembuangan limbah/ air kotor - perilaku sehub dg rumah sehat - perilaku sehub dg PSN



Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku



• • • • • •



Susunan syaraf pusat persepsi motivasi emosi proses belajar Lingkungan



Domain Perilaku Kesehatan Teori Bloom • Kognitif (cognitif domain) merupakan pengetahuan terhadap materi pendidikan yang diberikan • Affektif ( affectve domain) sikap peserta didik terhadap materi yang diberikan • Psikomotor ( Psychomotor domain) merupakan praktek atau tindakan yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan dengan materi pendidikan yang diberikan



Teori ki Hajar Dewantara tentang perilaku 1. Cipta (kognisi) 2. Rasa ( emosi ) 3. Karsa ( konasi) Perilaku yang didasari pengetahuan sifatnya langgeng.



Tingkatan Pengetahuan 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Tahu (know) Memahami (Comprehension) Aplikasi (Application) Analisis (Analysis) Sintesis (Synthesis) Evaluasi (Evaluation)



Tingkatan sikap 1. 2. 3. 4.



Menerima (receiving) Merespons (Responding). Menghargai (Valuing) Bertanggung jawab (responsible)



Strategi Perubahan Perilaku 1.



Menggunakan kekuatan/ kekuasaan atau dorongan, dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran atau masyarakat sehingga ia mau melakukan perilaku seperti yang diharapkan. 2. Pemberian Informasi 3. Diskusi dan Partisipasi



Cara mengukur perubahan perilaku • Untuk mengukur pengetahuan dan sikap dengan wawancara, baik terstruktur maupun wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah (focus group discussion) • Sedangkan untuk memperoleh data tindakan atau perilaku dapat dilakukan melalui observasi atau recall melalui wawancara dengan mengingat kembali perilaku yang telah dilakukan sebelumnya



Bentuk Perubahan Perilaku Ada 3 bentuk perubahan perilaku : a. Perubahan alamiah( natural change) Perubahan perilaku disebabkan kejadian alamiah b. Perubahan terencana (planned change) Perubahan perilaku trjadi karena direncanakan sendiri oleh subjek c. Kesediaan untuk berubah (readiness to change) Setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda meskipun kondisinya sama, hal ini tergantung cepat lambatnya penerimaan inovasi atau perubahan



Strategi perubahan perilaku • Strategi dibagi menjadi 3 cara yaitu : a. Tekanan (enforcement) Tekanan adalah upaya untuk mengubah atau mengadopsi perilaku dengan tekanan, atau paksaan. b. Memberi informasi atau edukasi Perubahan perilaku dilakukan dengan tindakan persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi dan kesadaran melalui pendidikan c. Diskusi dan partisipasi



Prinsip perubahan perilaku  Menurut Kelman (Sarwono,1993) perubahan perilaku di mulai dari : a. Kepatuhan (tahap I ) Awalnya mematuhi anjuran atau instruksi tanpa kerelaan melakukan tindakan dan seringkali hanya karena menghindari hukum/sangsi atau memperoleh imbalan jika mematuhi anjuran tersebut. Perubahan pada tahap ini bersifat sementara.



b.Identifikasi (tahap II) Kepatuhan pada tahap I dpt menimbulkan jenis kepatuhan yang berbeda, yaitu kepatuhan untuk menjaga hubungan baik dengan change agent. Proses ini disebut identifikasi, yaitu individu meniru tokoh tanpa memahami sepenuhnya arti danmanfaat tindakan tersebut. Kepatuhan timbul karena tertarik dan mengagumi tokoh tersebut.



c. Internalisasi (tahap III) Perilaku mengalami internalisasi apabila individu menganggap perilaku baru tersebut positif dan diselaraskan dengan nilai-nilai hidupnya atau memahami arti dan manfaat perilaku bagi kehidupannya.



 PROSES PERUBAHAN PERILAKU    STIMULUS PERUBAHAN PERILAKU PERORANGAN    KEBIASAAN PERORANGAN PERUBAHAN PERILAKU KELOMPOK   KEBIASAAN KELOMPOK



        



PROSES PERUBAHAN KELOMPOK



PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT BUDAYA MASYARAKAT



Terima kasih



PENDIDIKAN KESEHATAN



Tim MK Promosi Kesehatan Jurusan Keperawatan Polkesta



Definisi Pendidikan Kesehatan







Kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar & mengerti, tetapi juga mau & bisa melakukan suatu ajaran yang ada hubungannya dengan kesehatan.



DEFINISI PENDIDIKAN KESEHATAN 



Gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsipprinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan dimana individu, keluarga, & masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya & melakukan apa yang bisa dilakukan secara perorangan maupun kelompok & meminta pertolongan bila perlu.



TUJUAN PENDDIDIKAN KESEHATAN 







Tercapainya perubahan perilaku sasaran dalam membina dan memelihara perilaku dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan kesehatan yang optimal Terbentuknya sasaran sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental, dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.



SASARAN PENDIDIKAN KESEHATAN   







Individu Keluarga, khususnya risti Kelompok (bumil, balita, PUS, remaja, lansia, anak sekolah, pekerja, dll) Masyarakat



METODE PENDIDIKAN KESEHATAN







Didatik Pemberi penkes bersifat aktif, sasaran bersifat pasif. cont : langsung =ceramah tidak langsung = poster, media biasa/elektronik



METODE PENDIDIKAN KESEHATAN







Sokratik Pemberi penkes dan sasaran bersifat aktif. Langsung = diskusi, curah pendapat, role play, demonstrasi, simulasi Tidak langsung = melalui telepon dan satelit komunikasi



PEMILIHAN METODE 











Mengubah pengetahuan : ceramah, kuliah, studi kasus, simposium, presentasi, wisata karya, penugasan dan konferansi. Mengubah sikap : role play, pemutaran film, simulasi, dan tanyajawab. Mengubah perilaku: latihan sendiri, bengkel kerja, demonstrasi, dan eksperimen.



Alat peraga yang digunakan 1.



2.



Alat yang digunakan oleh pemberi penkes dalam menyampaikan materi. Suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi tentang kesehatan dan dapat memudahkan penerimaan pesan-pesan kesehatan tersebut bagi sasaran.



Macam alat peraga (lihat, dengar, lihat dengar) 1. 2. 3.



4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



11.



Kata-kata Tulisan Rekaman radio Film Televisi Pameran Field trip Demonstrasi Sandiwara Benda tiruan Benda asli



Tujuan alat peraga  



   



Sebagai alat bantu Menimbulkan perhatian terhadap suatu masalah yang dijelaskan Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lain Mempermudah penyimpanan informasi oleh pelaku penkes Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh



Alat peraga visual 











Dua dimensi pada bidang yang tidak transparan. Mis : gambar, lembar balik, wayang, peta, poster, sablon, foto, leaflet, folder, papan tulis, papan maket Dua demensi pada bidang yang transparan, mis : slide, film strip, OHT Tiga demensi, mis : benda asli, miniatur, diorama, pameran, bak pasir, barang contoh, alat tiruan sederhana











Audio casette tape recorder, wirelles, radio Audio visual murni : film bersuara, video TV tidak murni : slide & sound film stripe, sound OHT & werelles



FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN KESEHATAN











Pemberi penkes Persiapan, menguasai materi, penampilan meyakinkan, bahasa yang mudah dimengerti, suara tidak terlalu lemah dan dapat didengarkan, penyampaian menarik diselingi humor. Sasaran Tingkat pendidikan, bahasa, sesuai kebutuhan, materi singkat, jelas, tepat, memperbaiki kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatan, mempercepat perubahan perilaku kesehatan.



PROSES DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN







   



Pemilihan waktu yang disepakati oleh sasaran Tempat penkes Jumlah sasaran Kelengkapan alat peraga Penggunaan metode dan bahasa



LANGKAH DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN



      



Mengkaji kebutuhan kesehatan sasaran Menetapkan masalah kesehatan sasaran Memprioritaskan masalah kesehatan Menyusun rencana (SAP) Pelaksanaan penkes Penilaian hasil penkes Tindak lanjut penkes



TERIMA KASIH



STRATEGI PROMOSI KESEHATAN: ADVOKASI TIM MK PROMOSI KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLKESTA



3 Strategi Dasar Promosi Kesehatan 1 Advokasi (A) Kemitraan 2 Bina Suasana (B)



3 Gerakan Pemberdayaan (G)



Masy. TAHU, MAU & MAMPU melaksanakan PERILAKU SEHAT 2



ADVOKASI, SOSIALISASI, PEMBERDAYAAN DAN MOBILISASI ADVOKASI



SOSIALISASI



PEMBERDAYAAN



MOBILISASI



PEMBUAT KEBIJAKAN



ORGANISASI/ TOKOH MASY



ORGANISASI/ TOKOH MASY



MASYARA-KAT UMUM



Kepedulian, Tindakan



Pemahaman, Tindakan



Kemampuan, Perilaku



Tindakan, Kebersamaan



DUKUNGAN



KETERLIBATAN



KEMANDIRIAN



GERAKAN MASY.



3



PENGERTIAN UMUM DARI KEGIATAN ADVOKASI • STRATEGI UNTUK MEMPENGARUHI PARA PENGAMBIL KEPUTUSAN KHUSUSNYA PADA SAAT MEREKA MENETAPKAN PERATURAN, MENGATUR SUMBER DAYA DAN MENGAMBIL KEPUTUSANKEPUTUSAN YANG MENYANGKUT KHALAYAK MASYARAKAT • ADVOKASI DIARTIKAN SEBAGAI UPAYA PENDEKATAN TERHADAP ORANG LAIN YANG DIANGGAP MEMPUNYAI PENGARUH TERHADAP KEBERHASILAN SUATU PROGRAM ATAU KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN. • SASARAN ADVOKASI ADALAH PARA PEMIMPIN ATAU PENGAMBIL KEBIJAKAN (POLICY MAKERS) ATAU PEMBUAT KEPUTUSAN (DECISION MAKERS) BAIK DI INSTITUSI PEMERINTAH MAUPUN SWASTA. • ADVOKASI SECARA HARFIAH BERARTI PEMBELAAN, SOKONGAN ATAU BANTUAN TERHADAP SESEORANG YANG MEMPUNYAI PERMASALAHAN. ISTILAH ADVOKASI MULA-MULA DIGUNAKAN DI BIDANG HUKUM ATAU PENGADILAN.



PENGERTIAN UMUM DARI KEGIATAN ADVOKASI • JOHNS HOPKINS (1990) ADVOKASI ADALAH USAHA UNTUK MEMPENGARUHI KEBIJAKAN PUBLIK MELALUI BERMACAM-MACAM BENTUK KOMUNIKASI PERSUASIF. • ISTILAH ADVOCACY/ADVOKASI DI BIDANG KESEHATAN MULAI DIGUNAKAN DALAM PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT PERTAMA KALI OLEH WHO PADA TAHUN 1984 SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI GLOBAL PENDIDIKAN ATAU PROMOSI KESEHATAN. • WHO MERUMUSKAN BAHWA DALAM MEWUJUDKAN VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN SECARA EFEKTIF MENGGUNAKAN 3 STRATEGI POKOK, • ADVOCACY,



• SOCIAL SUPPORT, • EMPOWERMENT.



Upaya sistematis dan terorganisasi untuk melancarkan aksi. Dengan target terjadinya perubahan kebijaksanaan, perilaku dan pelaksanaan.



Melalui penggalangan dukungan berbagai stakeholders yang berpengaruh. Advokasi adalah Sains dan Seni, namun bila dirancang dengan sistematis dan benar hasil advokasi akan efektif dan baik



PENGERTIAN ADVOKASI LAINNYA:



Suatu usaha sistematik & terorganisasir untuk mempengaruhi dan mendesak terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju & semakin baik Bukan revolusi, lebih merupakan suatu usaha perubahan sosial melalui semua saluran dan piranti demokrasi perwakilan, proses-proses politik & legislasi yang terdapat dalam sistem yang berlaku



7



ADVOKASI ADALAH Proses KOMUNIKASI yang terencana untuk mendapat dukungan dan keputusan pemecah masalah Merupakan suatu ilmu & seni, dari sudut pandang keilmuan tidak ada formula baku



KEBERHASILANNYA DIPEROLEH BILA DIRENCANAKAN SECARA SISTEMATIS 8



• PMK NO. 004 THN 2012: BAHWA “ADVOKASI PERLU DILAKUKAN, BILA DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN PASIEN DAN KLIEN, RUMAH SAKIT MEMBUTUHKAN DUKUNGAN DARI PIHAK-PIHAK LAIN.



APAKAH ADVOKASI ITU ?



Upaya / proses yang “bijak”



Menggunakan informasi tepat dan akurat



Untuk memperoleh dukungan



10



MENGAPA PERLU ADVOKASI KESEHATAN?



Eksekutif



Cara pangdang Terhadap Kesehatan



Legislatif



Kebijakan publik SK,Hukum/Regulasi,Pajak, Harga,Investasi, dsb



Pemahaman Masalah Kesehatan masyarakat



Komitmen thd Masalah Kesehatan masyarakat



Proses Politik



11



Terciptanya perubahan kebijakan, peraturanperaturan, dukungan sumber daya, dll untuk memecahkan isu tertentu.  Komitmen politik (Political commitment)  Mendapatkan dukungan kebijakan (Policy support).  Mendapatkan penerimaan sosial (Social acceptance)  Mendapatkan Dukungan sistem (System support)



TUJUAN ADVOKASI



Adanya ketertarikan utk mengatasi masalah Adanya pemahaman/ kesadaran thd masalah



Adanya kemauan/ kepedulian  alternatif solusi Adanya Komitmen dan dukungan : •Kebijakan, •Sumber daya, •Kemudahan, •Keikutsertaan •Dll



Adanya tindakan nyata : solusi masalah



Adanya Tindak lanjut kegiatan 13



PELAKU DAN SASARAN ADVOKASI PELAKU : •Pakar, pejabat yang berwenang, •Perg. Tinggi, Media massa •Swasta, Org. profesi •Org. masy/agama, LSM •Tokoh publik, Dll



SASARAN: •Pengambil keputusan, •Pembuat kebijakan, •Pembuat opini, Penyusun draft, Dll



SEPERTI : DENGAN SYARAT : •Peduli kesehatan, Paham masalah •Berkemampuan •Dipercaya / Dihormati •Tidak tercela, dll



•Unsur Pemerintah, DPR/DPRD •Pengusaha, Penyandang Dana •Media massa •Org.profesi, Org.masy/agama, LSM •Tokoh publik, Klp. Potensial •Penentang/lawan, Dll. 14



PRINSIP DASAR ADVOKASI • TIDAK HANYA SEKEDAR MELAKUKAN LOBBY POLITIK, TETAPI MENCAKUP KEGIATAN PERSUASIF, MEMBERIKAN SEMANGAT DAN BAHKAN SAMPAI MEMBERIKAN PRESSURE ATAU TEKANAN KEPADA PARA PEMIMPIN INSTITUSI. • METODE ATAU CARA DAN TEKNIK ADVOKASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN ADA BERMACAM-MACAM, YAITU: • LOBI POLITIK (POLITICAL LOBYING) • SEMINAR/PRESENTASI • MEDIA • PERKUMPULAN



Ber- AKSI Mem-BUJUK Me-MOTIVASI Meng-INFORMASI-kan



DIMANA DAN KAPAN ADVOKASI • TATANAN FORMAL : RAPAT, SEMINAR, KONFERENSI, SEMILOKA, TELEKONFERENSI. • TATANAN INFORMAL : PERTEMUAN UMUM DAN KHUSUS, FESTIVAL, EVENT OLAH RAGA, DI RUMAH, REUNI, ARISAN, PERTEMUAN KELUARGA DLL. • SECARA LANGSUNG: KOMUNIKASI LANGSUNG DALAM RAPAT, SURAT, EMAIL, TELEPON, FAX, DLL • SECARA TDK LANGSUNG: KOMUNIKASI MELALUI KOLEGA, TEMAN, KELUARGA, SEKUTU/KELOMPOK 17



PROSES ADVOKASI Kata kunci : Pendekatan yang bijak (pas/sesuai, cara yang baik dan benar, sesuai sikon),



Strategi : Membangun kepercayaan (Menyamakan persepsi, menjalin jaringan/ kemitraan/kerjasama dan mengembangkannya lebih lanjut)



Langkah pokok : Definisikan isu strategis Menentukan tujuan advokasi Mengembangkan pesan advokasi Penggalangan sumberdaya termasuk dana Mengembangkan rencana kerja



18



UNSUR-UNSUR POKOK ADVOKASI PENGUMPULAN DANA



EVALUASI



KOALISI TUJUAN



ADVOKASI



DATA



SASARAN ADVOKASI



PELAKSANAAN PESAN



8 UNSUR DASAR ADVOKASI, YAITU: 1.



PENETAPAN TUJUAN ADVOKASI



2.



PEMANFAATAN DATA DAN RISET UNTUK ADVOKASI



3.



IDENTIFIKASI KHALAYAK SASARAN



4.



PENGEMBANGAN DAN PENYAMPAIAN PESAN ADVOKASI



5.



MEMBANGUN KOALISI



6.



MEMBUAT PRESENTASI YANG PERSUASIF



7.



PENGGALANGAN DANA UNTUK ADVOKASI



8.



EVALUASI UPAYA ADVOKASI.



5 PENDEKATAN UTAMA ADVOKASI • MELIBATKAN PARA PEMIMPIN • BEKERJA DENGAN MEDIA MASSA • MEMBANGUN KEMITRAAN • MEMOBILISASI MASSA • MEMBANGUN KAPASITAS.



MEMILIH TUJUAN ADVOKASI • MASALAH MUNGKIN SANGAT KOMPLEKS AGAR TUJUAN ADVOKASI BERHASIL, TUJUAN UMUM HARUS DIPERSEMPIT SAMPAI PADA TUJUAN ADVOKASI YANG DIDASARKAN JAWABAN THD PERTANYAAN :  DAPATKAH MASALAH INI MENGAJAK BERBAGAI KELOMPOK BERSAMA-SAMA MEMBENTUK KOALISI YANG KUAT?  APAKAH TUJUAN MUNGKIN TERCAPAI?



 APAKAH TUJUAN BENAR-BENAR MENANGANI MASALAH?



MENGIDENTIFIKASI SASARAN ADVOKASI • ORANG-ORANG YANG MEMILIKI KEWENANGAN UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN • ORANG-ORANG YANG MEMPENGARUHI PENGAMBIL KEPUTUSAN (PENASEHAT, ORANG TUA YANG BERPENGARUH, MEDIA, DLL) • SIAPA MEREKA… BAGAIMANA MEREKA…?



MENGEMBANGKAN DAN MENYAMPAIKAN PESAN ADVOKASI • APA INTEREST DARI MASING-MASING SASARAN, KEMBANGKAN PESAN DARI HAL TERSEBUT. • DUKUNG DENGAN DATA : BERAPA BANYAK ORANG YANG MENGALAMI MASALAH, SEBERAPA GAWAT MASALAHNYA.



MEMBENTUK KOALISI • SEJUMLAH ORANG DAN ORGANISASI DAPAT MEMBERIKAN KEKUATAN, MEMBENTUK JAMINAN KEAMANAN DAN DUKUNGAN POLITIK. • SEKELOMPOK ORGANISASI YANG BEKERJASAMA DENGAN CARA TERKOORDINASI MENUJU KE ARAH TUJUAN BERSAMA.



MEMBANGUN JARINGAN ADVOKASI • SIAPAKAH YANG AKAN MASUK KE DALAM JARINGAN ANDA? • BAGAIMANA ANDA MENEMUI ANGGOTA JARINGAN YANG SAMA? • BAGAIMANA MEMBUAT MEREKA TERTARIK PADA TUJUAN ADVOKASI ANDA? • BAGAIMANA MEREKA DAPAT MEMBANTU ANDA?



STRATEGI ADVOKASI



Bagan Advokasi Terpadu Pemantauan/Monitoring -Kumpulkan data / info kebijakan -Analisis Kebijakan



Identifikasi masalah & potensi



Persiapan & Pelaksanaan Identifikasi Stakeholders/ Mitra



Bentuk Jejaring



Pengaruhi Pembuat & Pelaksana Kebijakan



Pilih Isyu Strategis, Kemas semenarik mungkin



Perencanaan Strategis



Evaluasi/Penilaian



Pengaruhi Pembuat Opini & Media Massa



-Lobbi -Negosiasi -Presentasi -Petisi-resolusi -Lancarkan tekanan.



Perubahan Kebijakan Publik -Mobilisasi -Seminar -Kampanye -Penggunaan Media: siaran, jajak pendapat, debat



TEKNIK DAN KIAT ADVOKASI



        



Lobby politik Negosiasi Dialog Seminar/presentasi Debat Mobilisasi massa Petisi/resolusi Pengembangan kelompok peduli Penggunaan Media Massa



PELAKSANA ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN • SEMUA PETUGAS KESEHATAN YANG MELAYANI KLIEN



• TENAGA KHUSUS PROMOSI KESEHATAN, YAITU PARA PEJABAT FUNGSIONAL PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT. • PRINSIP DASAR ADVOKASI TIDAK HANYA SEKEDAR MELAKUKAN LOBBY POLITIK, TETAPI MENCAKUP KEGIATAN PERSUASIF, MEMBERIKAN SEMANGAT DAN BAHKAN SAMPAIMEMBERIKAN PRESSURE ATAU TEKANAN KEPADA PARA PEMIMPIN INSTITUSI. KARENANYA, SANGAT PENTING BAGI PELAKSANA ADVOKASI UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN BERKOMUNIKASI. PERAN KOMUNIKASI SANGAT PENTING, SEHINGGA



KOMUNIKASI DALAM RANGKA ADVOKASI KESEHATAN MEMERLUKAN KIAT KHUSUS AGAR DAPAT BERJALAN EFEKTIF. KIAT-KIATNYA : JELAS (CLEAR) BENAR (CORRECT) KONKRET (CONCRETE) LENGKAP (COMPLETE) RINGKAS (CONCISE) MEYAKINKAN (CONVINCE) KONSTEKSTUAL (CONTEXUAL) BERANI (COURAGE) HATI–HATI (COUTIOUS) SOPAN (COURTEOUS)



SASARAN ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN • SASARAN PENERAPAN PROMOSI KESEHATAN PADA KLIEN BISA DILIHAT DARI TATANAN YANG DITUJU, BERDASARKAN/BERPATOKAN PADA PROGRAM PHBS, • DIKEMBANGKAN 5 SETTING/TATANAN PROMOSI KESEHATAN



DI RUMAH/TEMPAT TINGGAL (WHERE WE LIVE), DI SEKOLAH (WHERE WE LEARN), DI TEMPAT KERJA (WHERE WE WORK),



DI TEMPAT-TEMPAT UMUM (WHERE WE PLAY AND DO EVERYTHING) DI SARANA KESEHATAN (WHERE WE GET HEALTH SERVICES).



LANGKAH ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN • Tahap persiapan Persiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun bahan/materi atau instrumen data informasi, bukti yang dikemas dalam bentuk tabel, grafik atau diagram yang mnjelaskan besarnya masalah kesehatan, akibat atau dampak masalah, dampak ekonomi, dan program yang diusulkan/proposal program. • Tahap pelaksanaan pelaksanaan advokasi tergantung dari metode atau cara advokasi. • Tahap penilaian



Program promosi kesehatan yang menjadi prioritas di abad xxi adalah: 1) mendorong kepedulian masyarakat pada kesehatan 2) meningkatkan investasi untuk pembangunan kesehatan 3) memperluas kemitraan dalam promosi kesehatan 4) meningkatkan kemampuan komunitas dan kekuatan individu 5) memelihara infrastruktur dalam promosi kesehatan



Sasaran advokasi hendaknya diarahkan/dipandu untuk menempuh tahapan-tahapan 1. Memahami/menyadari persoalan yang diajukan 2. Tertarik untuk ikut berperan dalam persoalan yang diajukan 3. Mempertimbangkan sejumlah pilihan kemungkinan dalam berperan 4. Menyepakati satu pilihan kemungkinan dalam berperan 5. Menyampaikan langkah tindak lanjut



PENYIAPAN BAHAN ADVOKASI • “TEPAT, LENGKAP, AKURAT, DAN MENARIK”. ARTINYA BAHAN ADVOKASI HARUS DIBUAT: • SESUAI DENGAN SASARAN (LATAR BELAKANG PENDIDIKANNYA, JABATANNYA, BUDAYANYA, KESUKAANNYA, DAN LAIN-LAIN). • SESUAI DENGAN LAMA WAKTU YANG DISEDIAKAN UNTUK ADVOKASI. • MENCAKUP UNSUR-UNSUR POKOK, YAITU APA (WHAT), MENGAPA (WHY), DIMANA (WHERE), BILAMANA (WHEN), SIAPA YANG MELAKUKAN (WHO), DAN BAGAIMANA LAKUKANNYA (HOW) (5W + 1H). • MEMUAT MASALAH DAN PILIHAN-PILIHAN KEMUNGKINAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH. 5) MEMUAT PERAN YANG DIHARAPKAN DARI SASARAN ADVOKASI. • MEMUAT DATA PENDUKUNG, BILA MUNGKIN JUGA BAGAN, GAMBAR, DAN LAIN-LAIN.



• DALAM KEMASAN YANG MENARIK (TIDAK MENJEMUKAN), RINGKAS, TETAPI JELAS, SEHINGGA PERBINCANGAN TIDAK BERTELE-TELE.



INDIKATOR HASIL ADVOKASI Kebijakan (KEBIJAKAN PUBLIK):  Tingkat keluarga: aturan keluarga  Tingkat masy (RT/RW/desa): kesepakatan, keputusan, dana, fasilitas dsb (tertulis.Tidak tertulis) Tingkat lokal (publik): kec, kab/kota : kec (SK, instruksi, kesepakatan tertulis dsb), kab/kota: perda, SK bup, instruksi, MOU, anggaran Tingkat nasional: UU, PP, PERPU, inpres, SK menteri, instruksi dsb



Tingkat global: deklarasi antar bangsa, pernyataan bersama kepala negara dsb



BENTUK KEBIJAKAN PUBLIK • PERNYATAAN ATAU DOKUMEN TERTULIS • HUKUM/REGULASI • PAJAK/HARGA • DUKUNGAN DANA: PRASARANA, INVESTASI LANGSUNG