KK Binaan Tita [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi menjadi cukup serius sepanjang hidup, terutama bagi perempuan. Selain karena rawan terpapar penyakit, juga berhubungan dengan kehidupan sosialnya. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat yang menyeluruh secara jasmani, rohani dan sosial yang berkaitan dengan system reproduksi baik fungsi maupun prosesnya. Dengan demikian setiap orang dapat menikmati kehidupan seks yang aman dan menyenangkan dan memiliki kemampuan untuk bereproduksi. (Depkes, 2001). Tujuan dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja agar memahami dan menyadari ilmu tersebut, sehingga memiliki sikap dan perilaku sehat dan tentu saja bertanggung jawab kaitannya dengan masalah kehidupan reproduksi. Upaya yang dilakukan melalui advokasi, promosi, KIE, konseling dan pelayanan kepada remaja yang memiliki permasalahan khusus serta pemberian dukungan pada kegiatan remaja yang bersifat positif. Upaya memiliki kehidupan reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab, berarti pula suatu upaya meningkatkan kualitas keluarga karena remaja adalah bagian dari suatu keluarga. Siklus hidup reproduksi perempuan mempunyai kebutuhan khusus dibandingkan laki-laki karena kodratnya untuk haid, hamil, melahirkan, menyusui dan mengalami menopause. Perempuan memerlukan pemeliharaan kesehatan yang intensif selama hidupnya pada masa kritis, seperti pada saat kehamilan, terutama sekitar persalinan diperlukan perhatian khusus terhadap perempuan.



1



Sasaran utama kesehatan reproduksi yaitu pria dan wanita usia subur, remaja putra dan putri yang belum menikah, kelompok resiko : pekerja seks, masyarakat keluarga prasejahtera. Hak kesehatan reproduksi pada remaja yaitu menjadi diri sendiri, mendapat informasi, atas sehat dan kesehatan, melindungi diri dan dilindungi, mendapat pelayanan kesehatan, dilibatkan dalam keputusan, berbagi informasi. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengambil kasus masalah tentang kesehatan reproduksi pada remaja untuk memenuhi salah satu tugas individu PKL (Praktek Klinik Lapangan) Kebidanan Komunitas. strategi intervensi yang dilakukan oleh penulis dalam masalah kesehatan reproduksi pada remaja yaitu fokus peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi, pencegahan kehamilan pada usia muda, menjelaskan tentang hak-hak kesehatan reproduksi. Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan penyuluhan pada kepala keluarga binaaan (KK binaan) tentang kesehatan reproduksi pada remaja. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Untuk memberikan penyuluhan pada kepala keluarga binaan (KK binaan) pada Nn. Neni tentang kesehatan reproduksi pada remaja. 1.2.1 Tujuan Khusus 1.



Mampu menciptakan hubungan yang baik antara tenaga kesehatan dengan Nn.N



2.



Mampu memperoleh informasi mengenai kesehatan reproduksi pada Nn. N



3.



Mampu melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja.



2



1.3 Manfaat Penelitian 1.3.1 Bagi penulis Kegiatan laporan ini untuk menambah dan meningkatkan kompetensi penulis dalam memberikan pelayanan penyuluhan pada Nn. Neni tentang pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja.



1.3.2 Bagi institusi pendidikan Penulis berharap bahwa tugas individu KK Binaan untuk memenuhi salah satu tugas laporan Praktek Klinik Lapangan Kebidanan Komunitas dapat bermanfaat sebagai bahan dokumentasi dan bahan perbandingan untuk laporan tugas individu KK Binaan berikutnya yang dapat dijadikan sebagai bahan bacaan.



1.3.3 Bagi lahan praktek Dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan asuhan tentang kesehatan reproduksi pada remaja.



3



BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Kebidanan Komunitas 2.1.1 Pengertian Kebidanan Komunitas Kebidanan berasal dari kata “Bidan” menurut ICM, FIGO dan WHO tahun 2005 mengatakan bahwa bidan ( midwife ) adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui oleh negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar ( registrasi ) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan. Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi masyarakat Indonesia, maka Ikatan Bidan Indonesia ( IBI ) menetapkan bahwa bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah badan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan. Kebidanan mencakup pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan yang dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan. Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi tertentu yang saling berinteraksi. Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu. Kebidanan komunitas adalah bagian dari kebidanan yang beruapa serangkaian ilmu dan keterampilan untuk memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dan anak yang berada dalam masyarakat diwilayah tertentu.



4



2.1.2 Sasaran Kebidanan Komunitas Sasaran kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada didalam keluarga dan masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk sosial yang yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, sosial budaya dan lingkungan sekitarnya. Unsur-unsur yang tercakup dalam kebidanan komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan pengetahuan serta teknologi. 2.1.3 Tujuan Pelayanan Kebidanan Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan untuk mewujudkan keluarga yang sehat sejahtera sehingga tercipta derajat kesehatan yang optimal. Kesehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan dari upaya kesehatan dimasyarakat yang ditujukan kepada keluarga. Penyelenggaraan kesehatan keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera. Didalam kesehatan keluarga, kesehatan ibu mencakup kesehatan masa pra kehamilan, kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa diluar kehamilan ( masa interval ). Kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Upaya kesehatan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, balita, prasekolah dan sekolah. Peningkatan kesehatan keluarga dapat mewujudkan lingkungan keluarga yang sehat, selanjutnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Wujud dari kesehatan keluarga dan komunitas mrupakan cita-cita bangsa Indonesia yang berupa kesehatan untuk semua. Kesehatan untuk semua menurut WHO adalah semua orang memperoleh derajat kesehatan tertinggi yang memungkinkan dan secara



5



minimum semua orang memperoleh derajat kesehatan sehingga mereka mampu bekerja produktif dan berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan sosial dimasyarakat dimana mereka tinggal. 2.1.4 Kegiatan Bidan Komunitas Sebelum bekerja dikomunitas seorang bidan harus mempunyai kompetensi yaitu memberikan asuhan bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat. Pengetahuan dasar yang harus dimiliki: a. Kosep dasar kebidanan komunitas b. Masalah kebidanan komunitas c. Pendekatan asuhan kebidanan komunitas pada keluarga, kelompok dan masyarakat d. Strategi pelayanan kebidanan komunitas e. Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan masyarakat f. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak g. System pelayanan kesehatan ibu dan anak Keterampilan dasar yang harus dimiliki: a. Melakukan pengelolaan ibu hamil, nifas, bayi, balita dan KB di masyarakat b. Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak c. Melakukan pertolongan persalinan dirumah dan polindes d. Mengelola polindes e. Melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas, menyusui, bayi dan balita f. Melakukan pembinaan dan penggerakan PSM g. Melakukan penyuluhan dan konseling kesehatan h. Melakukan pencatatan dan pelaporan.



6



Peran bidan dalam komunitas adalah sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan juga peneliti. Sebagian besar kegiatan bidan komunitas adalah memberikan pelayanan kesehatan selama kehamilan, persalinan, nifas, juga pada bayi dan juga anak, tetapi bidan juga bekerja dalam keluarga berencana serta masa sebelum dan sesudah kehamilan.



2.2 Pengertian Kesehatan Reproduksi Kesehatan adalah keadaan sehat, kebaikan dalam keadaan badan. (BKKBN. Reproduksi Sehat untuk keluarga, Jakarta BKKBN). Kesehatan adalah bukan hanya tidak ada penyakit dalam tubuh, tetapi juga kesejahteraan jasmani, mental, dan spiritual. (BKKBN, STRAH, USAID, Juli 2003. Pamflet informasi Kesehatan Rerproduksi Remaja, Jakarta). Reproduksi adalah pengembangbiakan, turunan, atau hasil ulang. (Em Zail Fajri, Ratu Aprilia Senja. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta). Reproduksi adalah menghasilkan kembali yaitu proses dalam menghasilkan atau melahirkan keturunan demi kelestarian hidup manusia. (BKKBN, STARH, USAID, Juli 2003. Pamflet Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja, Jakarta). Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat yang menyeluruh secara jasmani, rohani dan sosial yang berkaitan dengan system reproduksi baik fungsi maupun prosesnya. Dengan demikian setiap orang dapat menikmati kehidupan seks yang aman dan menyenangkan dan memilki kemampuan untuk bereproduksi.



2.2.1



Kesehatan Reproduksi Remaja Remaja adalah usia 10-19 tahun dimana merupakan peralihan dari anak menjadi dewasa, ditandai dengan pematangan organ reproduksi dan disebut dengan masa pubertas. Istilah pubertas yaitu



7



pubes yang artinya bagian tubuh yang meliputi bagian depan tulang pinggul dan didalam area itu terdapat alat kelamin. Pubertas adalah suatu tahapan kehidupan remaja yang dilandasi oleh pertumbuhan fisik yang kemudian dikaitkan dengan perkembangan kebutuhan psikologis. Pubertas terletak diantara tahap-tahap perkembangan masa remaja, tetapi rentang usia biologisnya lebih jelas.



2.2.2



Perkembangan Remaja dan Ciri-cirinya Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangat perlu



mengenal



perkembangan



remaja



serta



cirri-cirinya.



Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja ada 3 tahap, yaitu: a. Masa remaja awal (10-12 tahun) ciri khas lebih dekat dengan teman sebaya, ingin bebas, lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfikir abstrak. b. Masa remaja tengah (13-15 tahun) ciri khas timbul keinginan untuk



berkencan,



mengembangkan



mempunyai kemampuan



rasa berfikir



cinta



yang



abstrak,



dalam,



berkhayal



tentang aktivitas seks. c. Masa remaja akhir (16-19 tahun) cirri khas menampakkan pengungkapan kebebasan diri, lebih sensitif dalam mencari teman sebaya, mempunyai citra jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa cinta, mampu berfikir abstrak.



2.2.3



Perkembangan Remaja dan Tugasnya Sesuai dengan tumbuh dan berkembangnya suatu individu, dari masa anak-anak sampai dewasa, individu mempunyai tugas masing-masing pada setiap tahap perkembangan adalah bahwa setiap tahapan usia, individu tersebut mempunyai tujuan untuk mencapai suatu kepandaian, keterampilan, pengetahuan, sikap, dan fungsi



8



tertentu sesuai dengan kebutuhan pribadi. Kebutuhan pribadi itu sendiri timbul dari dalam diri yang dirangsang oleh kondisi disekitarnya atau masyarakat.



2.2.4



Perubahan Remaja Perubahan fisik a. Tanda seks primer : terjadinya mimpi basah pada remaja lakilaki, terjadinya haid (menarche) pada remaja perempuan. b. Tanda seks sekunder : 



Remaja laki-laki : perubahan suara, timbulnya jakun, penis dan buah jakar lebih besar, adanya ejakulasi dan ereksi, dada lebih besar dan badan berotot, timbulnya kumis, jambang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak.







Remaja perempuan : pinggul membesar, pertumbuhan rahim dan vagina, payudara membesar, tumbuh rambut diketiak dan sekitar kemaluan.



Perubahan Psikologis a. Perubahan emosi (sensitif dan agresif) b. Perkembangan intelegensia (berfikir abstrak, kritikan, ingin mengetahui hal-hal baru yaitu perilaku ingin mencoba.



2.2.5



Perubahan kejiwaan pada Masa Remaja Perubahan-perubahan yang berkaitan dengan kejiwaan pada remaja adalah: a. Perubahan emosi Perubahan tersebut berupa kondisi : 



Sensitif atau peka misalnya mudah menangis, cemas, frustasi, dan sebaliknya bisa tertawa tanpa alasan yang jelas.



9



Utamanya sering terjadi pada remaja putri, lebih-lebih sebelum menstruasi. 



Mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan atau rangsangan luar yang mempengaruhinya. Itulah sebabnya mudah terjadi perkelahian. Suka mencari perhatian dan bertindak tanpa berfikir terlebih dahulu.







Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan lebih senang pergi bersama dengan temannya daripada tinggal dirumah.



b. Perkembangan intelegensia Pada perkembangan ini menyebabkan remaja : 



Cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak, suka memberikan kritik.







Cenderung ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba



Tetapi dari semua itu, proses perubahan kejiwaan tersebut berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisiknya. 2.2.6



Kesehatan Remaja dan Kesehatan Reproduksi Kesehatan secara keseluruhan selalu berkaitan. Bila terjadi gangguan kesehatan pada remaja secara umum, tentu kesehatan reproduksinya terganggu. Beberapa keadaan yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan remaja termasuk kesehatan reproduksi remaja: a. Malnutrisi atau gizi kurang 



Anemia sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi terutama pada wanita. Jika wanita mengalami anemia maka akan menjadi sangat berbahya pada waktu dia hamil dan melahirkan. Hal tersebut bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2500 gram).



10



Disamping itu, anemia juga dapat mengakibatkan kematian baik ibu maupun bayi pada waktu proses persalinan. 



Kekurangan zat gizi lainnya seperti kekurangan vitamin, mineral, atau protein, dan sebagainya yang mengakibatkan berbagai jenis penyakit dan berujung pada gangguan kesehatan reproduksi.



b. Pertumbuhan lambat atau terhambat pada remaja putri, menyebabkan panggul sempit dan resiko untuk melahirkan bayi berat rendah dikemudian hari. c. Penyakit-penyakit lain, baik karena infeksi atau yang berkaitan dengan keturunan, sangat mungkin berpengaruh pada kesehatan remaja yang pada akhirnya juga berpengaruh pada kesehatan reproduksi. d. Stres atau depresi adalah sumber segala penyakit karena stres yang berat dan berlarut-larut menyebabkan fungsi imunitas dan lainnya terganggu, yang berakibat menurunnya kesehatan dan mudah terserang penyakit.



2.2.7



Perilaku Seksual Sehat di Remaja a. Remaja kelompok yang rentan terhadap rangsangan seksual yaitu masa pancaroba, pengaturan hormone yang belum sempurna dan gairah seksual meningkat. b. Perkembangan



seksual



dipengaruhi



oleh



faktor



biologi,



pembawaan, kejiwaan dan sosial budaya, psikoseksual.



2.2.8



Pencegahan Kehamilan Pada Remaja a. Kontrasepsi alami yaitu abstinensia, coitus interuptus yaitu ideal tapi tidak efektif. b. Pengendalian diri c. Remaja seksual aktif yaitu kondom, pil, injeksi atau pil khusus pencegah kehamilan.



11



2.2.9



Resiko Fisik Perilaku Seksual di Usia Dini a. Hilangnya keperawanan/keperjakaan b. Ketagihan c. Hubungan cinta tidak lagi mulus dan tulus d. Hamil e. Aborsi f. PMS/HIV/AIDS g. Infeksi saluran reproduksi h. Gangguan fungsi seksual i. Perasaan malu, berdosa dan tidak berharga.



Resiko Medis a. Kondisi rahim belum siap b. Hormon kelamin belum stabil c. Memicu Ca Cerviks d. Anemia e. Kekurangan gizi (BBLR, kelainan kongenital)



Resiko Sosial dan Psikologis a. Sisi remaja (Madesu, malu, depresi, perlakuan tidak adil dari masyarakat) b. Sisi anak (mendapat cap buruk sepanjang masa, kualitas asuh yang kurang baik).



2.2.10 Hak-Hak Kesehatan Reproduksi a. Hak



mendapatkan



informasi



dan



pendidikan



kesehatan



reproduksi b. Hak mendapatkan pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi c. Hak untuk kebebasan berfikir dan membuat keputusan tentang kesehatan reproduksi



12



d. Hak untuk memutuskan jumlah dan jarak kelahiran anak e. Hak untuk hidup dan terbebas dari resiko kematian akibat kehamilan, kelahiran atau masalah gender f. Hak atas kebebasan dan keamanan dalam pelayanan kesehatan reproduksi g. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk yang menyangkut kesehatan reproduksi h. Hak



mendapatkan



manfaat



dari



hasil



kemajuan



ilmu



pengetahuan dibidang kesehatan reproduksi i. Hak atas kerahasiaan pribadi dalam menjalankan kehidupan reproduksinya j. Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga k. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang bernuansa kesehatan reproduksi l. Hak atas kebebasan dari segala bentuk diskriminasi dalam kesehatan reproduksi.



2.3 PROFIL KEPALA KELUARGA BINAAN 2.3.1 Profil Keluarga Nn. N tinggal bersama Ayah dan Ibunya. Keluarganya merupakan penduduk tetap di Kp. Lebak Kancas RW 05 RT 04 Desa Nagrak.



2.3.2 Kependudukan dan Penghasilan Keluarga Nn. N merupakan penduduk tetap di Kp. Lebak Kancas RW 05 RT 04 Desa Nagrak. Status kepemilikan tempat tinggal adalah rumah milik Orangtua dengan jenis rumah permanen. Nn. N bekerja sebagai buruh pabrik.



13



2.3.3 Kesehatan Lingkungan Tempat pemandian / kamar mandi berada di luar rumah, tempat pembuangan air limbah melalui selokan. Sumber air bersih yang digunakan untuk keperluan rumah tangga adalah berasal dari sumur. Keadaan air dari sumber air tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Pengolahan air untuk minum adalah dengan cara dimasak. Kebiasaan keluarga membuang sampah dengan cara dibakar. Keadaan ventilasi rumah yaitu cukup baik. Keadaan rumah berdasarkan lantai yaitu ubin.



14



BAB III TINJAUAN KASUS



3.1 Asuhan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Tanggal



: 16 Januari 2012



Pukul



: 14.00 WIB



Pengkaji



: Tita Novita



SUBJEKTIF A. Identitas Nama



: Nn. Neni



Umur



: 16 Tahun



Suku



: Sunda



Bangsa



: Indonesia



Pendidikan



: SD



Pekerjaan



: Buruh



Agama



: Islam



Alamat



: Kp. Lebak Kancas RT. 04/05 Desa Nagrak Kecamatan



Pacet



B. Riwayat Penyakit Nn. Neni mengatakan tidak mempunyai penyakit yang sedang diderita.



C. Riwayat Penyakit keluarga Nn. Neni mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan dari keluarganya.



15



D. Riwayat psikososial Nn. Neni mengatakan tinggal bersama Ayah dan Ibu dan ada respon Nn. Neni dalam kesehatan reproduksi pada remaja.



E. Riwayat nutrisi Makan sehari - hari



: 3x sehari, menu : nasi, sayur, ikan, tempe, tahu, asin



Minum sehari - hari



: ± 7 gelas sehari, air putih, teh manis.



F. Riwayat aktivitas Aktivitas sehari - hari : bekerja G. Eliminasi (BAB dan BAK) BAB : 1x sehari BAK : 4x sehari Keluhan/masalah : tidak ada



OBJEKTIF 1. Keadaan umum



: baik



2. Kesadaran



: Compos Mentis



3. Emosi



: stabil



4. TTV o TD



: 110/80 mmhg



o Nadi



: 80x/ menit



o Suhu



: 36,70C



o Respirasi



: 22x/ menit



5. BB



: 57 kg



6. TB



: 157 cm



7. Pemeriksaan Fisik Kepala



: Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan



Rambut



: Hitam, bersih



Muka



: Tidak ada odema, tidak pucat



16



Mata



: Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih



Hidung



: Bentuk normal



Telinga



: Bentuk normal, sejajar dengan mata, tidak ada



pengeluaran Mulut



: tidak pucat, warna merah muda



Leher



: Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid



ANALISA Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi



PENATALAKSANAAN 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan Nn. Neni baik, yaitu tanda-tanda vital TD : 110/80 mmhg, nadi : 80x/ menit, respirasi : 22x/ menit, suhu:36,7C. 2. Melakukan penyuluhan pada Nn. Neni tentang peningkatan kesehatan reproduksi remaja tentang pengertian kesehatan reproduksi. Nn. Imas mengerti dan paham tentang kesehatan reproduksi. 3. Melakukan penyuluhan pada Nn. Neni tentang pencegahan kehamilan pada usia muda. Hasilnya Nn. Imas tahu dan mengerti tentang pencegahan kehamilan pada usia muda. 4. Menjelaskan tentang hak-hak kesehatan reproduksi pada remaja. Hasilnya Nn. Neni mengerti tentang hak-hak kesehatan reproduksi. 5. Menjelaskan tentang penyakit menular seksual. Hasilnya Nn. Neni mengerti dan paham tentang penyakit menular seksual.



17



BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Pada Remaja Kunjungan dilakukan pada hari Senin tanggal 16 Januari 2012 pukul 14.00 WIB, Nn. N tampak sehat, dan mengatakan tidak ada keluhan. Nn. N mengaku tidak mengerti dan memahami mengenai kesehatan reproduksinya dan mengatakan tidak ada keluhan apapun. Berdasarkan informasi dan hasil pemeriksaan bahwa Nn. N tidak ada masalah, akan tetapi Nn. N tidak mengerti dan memahami tentang kesehatan reproduksinya.



18



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan asuhan pada Nn. N dengan melakukan kunjungan rumah, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terciptanya hubungan baik antara mahasiswa, tenaga kesehatan dan ibu. 2. Dapat memperoleh informasi tentang kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. 3. Setelah dilakukan asuhan, Nn. N mendapatkan konseling kesehatan reproduksi dengan jelas, dan mengerti dengan apa yang telah dijelaskan. 5.2 Saran 1. Bagi Mahasiswa Mahasiswa kebidanan diharapkan selalu memberikan asuhan kesehatan reproduksi kepada remaja secara optimal serta



selalu



meningkatkan pengetahuan tentang ilmu kebidanan khususnya pada Bidan Komunitas, mahasiswa diharapkan menguasai materi mengenai kesehatan reproduksi baik



yang normal maupun yang tidak normal



dan



melaksanakannya ditempat praktek dimanapun berada. 2. Bagi Puskesmas Nagrak Agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi khususnya pada remaja sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi saat ini dan menerapkan asuhan untuk menurunkan AKI dan AKB dengan diberikannya asuhan secara komprehensif sesuai kebutuhan klien dan standar kebidanan yang telah ditetapkan.



19



3. Bagi Institusi Pendidikan Makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai sejauh mana mahasiswa dapat menerima materi yang telah disampaikan dan juga sebagai bahan bagi penyempurnaan bahan ajar di Institusi pendidikan tesebut.



20



LAMPIRAN-LAMPIRAN



a. Dokumentasi Hasil Kegiatan



21



a. Denah Rumah KK Binaan



TEMPAT KAMAR I



KAMAR II



MAKAN



RUANG TAMU



TERAS DEPAN RUMAH



KAMAR MANDI SUMUR



22



DAPUR



PETA WILAYAH DESA NAGRAK KECAMATAN PACET



23