Klasifikasi Dan Karakteristik Gulma [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM



KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK GULMA



OLEH:



LEDI YULIANA 1910212018 AGRO C



PRGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FALULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2021



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang ................................................................................................... 1 B. Tujuan Praktikum ............................................................................................... 1 C. Manfaat Praktikum ............................................................................................. 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 2 BAB III BAHAN DAN METODE ............................................................................. 5 A. Waktu dan Tempat ............................................................................................. 5 B. Bahan dan Alat ................................................................................................... 5 C. Pelaksanaan ........................................................................................................ 5 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 6 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 16



ii



DAFTAR TABEL



Tabel.1 Klasifikasi Gulma Berdaun sempit ................................................................ 6 Tabel.2 Klasifikasi Gulma Teki .................................................................................. 7 Tabel.3 Klasifikasi Gulma Berdaun lebar ................................................................... 9 Tabel.4 Klasifikasi Gulma semusim ......................................................................... 12 Tabel.5 Klasifikasi Gulma Tahunan .......................................................................... 13 Tabel.6 Klasifikasi Gulma Air .................................................................................. 14 Tabel.7 Klasifikasi Gulma Darat ............................................................................... 15



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kegiatan budidaya tentu saja terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan maupun perkembangan suatu tanaman. Salah satunya ialah adanya organisme pengganggu tanaman yang serangannya pada skala tertentu akan menurunkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas hasil panen. Gulma termasuk dalam organisme yang keberadaannya dapat bersifat merugikan tanaman budidaya, sehingga pada suatu kondisi apabila keberadaan gulma tersebut dapat mengancam keberadaan tanaman budidaya maka dibutuhkan pengendalian Bahaya gulma dapat dilihat dari morfologi gulma tersebut, juga berdasarkan karakteristik gulma. Untuk mengetahui hal ini maka diperlukan kegiatan identifikasi gulma agar diperoleh informasi terkait gulma tersebut yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk metode pengendalian yang tepat. Jenis gulma sangat beragam sehingga perlu diklasifikasikan untuk mempermudah dalam pengambilan informasi B. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini ialah untuk mengetahui klasifikasi gulma berdasarkan karakteristik morfologis, siklus hidup, habitat atau tempat hidup, dan pengaruhnya terhadap tanaman budidaya. Dapat membedakan jenis-jenis gulma berdasarkan karakteristiknya dan dapat mengetahui nama-nama gulma dalam bahasa Indonesia, bahasa local dan bahasa ilmiahnya. C. Manfaat Praktikum Pelaksanaan praktikum klasifikasi dan karakteristik gulma ini memiliki manfaat dalam menentukan pengendalian yang digunakan berdasarkan klasifikasi gulma yang dilakukan.



1



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Definisi Identifikasi 1. Identifikasi menurut Utami dan Ricco (2015) adalah proses pengenalan, menempatkan objek atau individu dalam suatu kelas sesuai dengan ciri karakteristik tertentu. 2. Identifikasi gulma adalah suatu metode pengenalan gulma dengan cara menentukan nama botani dan taksonomi gulma yang akan dikenali (Sembodo, 2010). 3. Identifikasi adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik individu yang beranekaragam dan memasukkannya ke dalam suatu takson. Pengertian identifikasi berbeda sekali dengan pengertian klasifikasi (Tjitrosoepomo, 2005). B. Pengertian Gulma Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang bernilai negative apabila tumbuhan tersebut merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dan sebaliknya tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabila mempunyai daya guna (Mangoensoekarjo, 1983). Menurut Johnny (2006), gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak sesuai dengan tempatnya dan tidak dikehendaki serta mempunyai nilai negative, Sedangkan gulma menurut Ristikavani dan Kristanti (2013) gulma merupakan tumbuhan yag tumbuh pada waktu, tempat dan kondisi yang tidak diinginkan manusia. C. Klasifikasi Gulma Gulma diklasifikasikan berdasarkan morfologi, siklus hidup, habitat. Menurut Barus (2003) berdasarkan sifat morfologinya gulma dibedakan menjadi : 1. Gulma berdaun sempit (grasses) Gulma golongan rumput termasuk dalam famili Gramineae/Poacea dengan ciri memiliki batang bulat atau agak popoh dan kebanyakan berongga. Daunnya soliter pada bukubuku, tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Contoh gulma jenis rumput yaitu Imperata cyliindrica, Echinochloa crusgalli, Cynodon dactylon, Panicum repens. 2. Gulma berdaun lebar (broad leaves) Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan Pterydophyta. Cirinya yaitu memiliki daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala. Contohnya yaitu Monocharia vaginalis, Limnocharis flava, Eichornia crassipes, Amaranthus spinosus, Portulaca oleracea.



2



3. Gulma teki (sedges) Gulma golongan teki termasuk dalam family Cyperaceae. Ciri gulma teki ialah memiliki batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga.Daunnya tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidahlidah daun (ligula). Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku dan biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung. Contohnya yaitu Cyperus rotundus, Fimbristylis littoralis, Scripus juncoides. Sedangkan berdasarkan siklus hidupnya gulma dibedakan sebagai berikut : 1. Gulma semusim (annual weeds) Gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya dalam waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun (mulai dari berkecambah sampai memproduksi biji dan kemudian mati). Contoh gulma semusim yaitu Echinochloa crusgalli, Echinochloa colonum, Monochoria vaginalis. 2. Gulma dua tahun (biannual weeds) Gulma dua tahun yaitu gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya lebih dari satu tahun, tetapi tidak lebih dari dua tahun. Misalnya yaitu Dipsacus sylvestris, Echium vulgare, Circium vulgare. 3. Gulma tahunan (perennial weeds) Gulma tahunan merupakan gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau mungkin hampir tidak terbatas (bertahun-tahun). Contohnya yaitu Cyperus rotundus. Berdasarkan habitat tumbuhnya gulma dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Gulma air (aquatic weeds) Gulma air yaitu gulma yang tumbuh di habitat air. Gulma air ini digolongkan lagi sebagai berikut : a. Gulma air garam (saltwater atau marine weeds), yaitu gulma yang hidup pada kondisi air seperti air laut, missal di hutan bakau. Contohnya yaitu Enchalus acoroides. b. Gulma air tawar (fresh water weeds), yaitu merupakan gulma yang tumbuh di habitat air tawar misalnya Echhornia crassipes. 2. Gulma daratan (terrestrial weeds) Merupakan gulma yang tumbuh pada habitat tanah atau daratan. Contohnya yaitu Cyperus rotundus, Imperata cylindrical, Cynodon dactylon. D. Karakteristik Gulma Menurut Sukman dan Yakup (2002) karakteristik gulma dibedakan berdasarkan klasifikasinya yaitu : 1. Gulma rumput Memiliki batang bulat atau pipih dan berongga, kesamaannya dengan teki karena bentuk daunnya sama-sama sempit tetapi sudut pengendalian responnya terhadap herbisida berbeda. 2. Gulma teki 3



Ciri gulma teki memiliki batang berbentuk segitiga dan kadang bulat dan tidak berongga. 3. Gulma berdaun lebar Pada permukaan daun terutama permukaan bawah terdapat stomata dan tunas-tunas pada titik memencarnya daun. 4. Gulma air Tumbuhan air merupakan tumbuhan yang beradaptasi terhadap keadaan air kontinyu atau paling tidak terhadap kondisi tanah berair untuk periode waktu hidupnya. Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang lebih banyak memiliki nilai negatif bagi tanaman budidaya. Di dalam identifikasi gulma dapat ditempuh dengan satu atau bahkan kombinasi dari sebagian atau seluruh cara dalam identifikasi gulma. Berdasarkan hasil identifikasi dapat disimpulkan bahwa gulma terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan morfologi, habitat, siklus hidup, dan lain-lain. Berdasarkan perbedaan ini maka dapat dijelaskan bahwa setiap gulma juga memiliki sifat yang berbeda sesuai dengan penggolongannya. Misalnya pada gulma air memiliki batang berongga yang berfungsi untuk menyimpan oksigen, serta daunnya tebal supaya dapat mengapung diatas air.



4



BAB III BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Praktikum identifikasi gulma dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2021 di kelurahan Pasar Usang kota Padang Panjang. B. Bahan dan Alat Alat yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini ialah : Alat tulis sebagai mencatat hasil identifikasi. Kamera sebagai alat dokumentasi, Sedangkan Bahan bahan yang digunakan ialah : Gulma berdaun sempit 5 jenis, gulma teki 3 jenis, berdaun lebar 10 jenis, gulma semusim 2 jenis, gulma tahunan 2 jenis, gulma air 2 jenis dan gulma daratan 2 jenis Sebagai objek yang akan diidentifikasi. C. Pelaksanaan Pada pelaksanaan kegiatan dimulai dari mempersiapkan semua alat yang dibutuhkan lalu mencari bahan praktikum sebanyak jenis yang sudah ditentukan di lingkungan sekitar. Selanjutnya foto masing-masing gulma dengan latar belakang bewarna abu-abu dan rol diletakkan di sambil gulma yang akan di foto sebagai alat patokan pengukuran. Terakhir identifikasi dilakukan pada setiap masing-masing gulma.



5



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel.1 Klasifikasi Gulma Berdaun sempit Gambar      Nama Latin : Eleusina indica Nama Indonesia: Rumput Belulang Nama Local :Rumput Jampang



Deskripsi Family Poaceae Akar Serabut Batang membentuk rumpun yang kokoh, kadanf bercabang Helaian daun panjang dan bagian pangkaltidak sempit Bunga tegak, condong kesamping dengan 2-7 bulir yang tumbuh menjari



    



Nama Latin : Panicium repens Nama Indonesia: Rumput Peluru Nama Local : Rumput Peluru



Family Poaceae Akar Rimpang Berdaun rumcing Rumpun tahunan Bunga majemuk berupa malai agak jarang 8-22 cm Daun ini dapat menyebar melalui rimpangnya yang besar dan bercabang, yang tebal dan runcing. Rumput ini dapat dijadikan sebagai makanan ternak    



Nama Latin : Leersia Hexandra Nama Indonesia: Rumput banto Nama Local : Rumput banto



Family Poaceae Daun meruncing Batang panjang Akar tunggang Tumbuhan ini merupakan rumput air atau semi-akuatik, dan bagian batangnya dapat mengapung di dalam air. Rumput ini berfungsi sebgai pakan ternak dan mengandung kandungan alkaloid, saponin, tannin, fenolik, flavonoid, steroid, triterpenoid, dan glikosida. Runput banto diduga dapat menurunkan hipertensi.



6



   



 Nama Latin : Digitaria sanguinalis (L) Nama Indonesia: Rumput-rumputan Nama Local : Rumput-rumputan 



     Nama Latin : Imperata cylindrica Nama Indonesia: Alang-alang Nama Local : Alang-alang







Termasuk kedalam keluarga rerumputan. Akar serabut Batang bewarna hijau Bangun daun garis, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi kasar, daging seperti kertas, warna hijau keunguan, permukaan berbulu. Bunga bulir, terdapat sekam, benang sari 3, putik 2 dan termasuk bunga lengkap. Rumput ini berfungsi sebagai penutup tanah, menambah estetika pada suatu lanskap dan sebagai penahan erosi tanah. Family Poaceae Akar rimpang menjalar dan berbuku-buku, keras dan liat. Batang pendek menjulang naik dari 0,2 sampai 1,5 meter. Batang berbentuk silinder dengan diameter 2-3 mm dan beruas-ruas. Helaian daun berbentuk garis memanjang seperti pita lanset dan ujungnya meruncing. Bunga majemuk dengan bulir rambut panjang. Bunga tersusun, bagian atas bunga sempurna dan bunga bawang bunga mandul.



Tabel.2 Klasifikasi Gulma Teki Gambar



Deskripsi  Family Cyperaceae  Akar Serabut  Daun pada pangkal batang berjumlah 2 - 4 helai berbangun baris,  Panjang menyempit berujung runcing dengan panjang 3 cm - 10 cm, lebar 1,3 cm - 4 mm berwarna hijau tua.  Bunga dari tanaman ini berbentuk bundar memanjang dengan warna Nama Latin: Kyllinga monocephala hijau muda dengan ukuran 4–8 mm Rottb  bunga menyerupai bola-bola 7



Nama Indonesia: Rumput-rumputan Nama Local : Rumput-rumputan



berukuran kecil   



Nama Latin : Cyperus difformis L Nama Indonesia: Rumput teki Nama Local : rumput



    



      



 



  Nama Latin : Cyperus iria L. Nama Indonesia: Rumput linggih Nama Local : Rumput Jekeng



  



Ditemukan di : dataran rendah Metode tanam : TB> TP > TK Keadaan fisik pertumbuhan: tumbuh dalam rumpun dan tegak, tingginya mencapai 1 m Kelembaban : basah sampai lembab Waktu munculnya : dalam waktu 7 hari, terus menerus sepanjang musim Daya saing : sedang Kontaminasi benih : ya Pengendalian secara budidaya : penggenangan terus menerus lebih awal Siklus hidup : tahunan Berat benih : 0,01 Metode reproduksi: biji Dormansi : tidak ada Ketinggian : tumbuh sampai ketinggian 1400 m Cahaya : cerah / banyak matahari Catatan : perkecambahan paling baik pada kondisi cahaya penuh Ditemukan di : dataran rendah, dataran tinggi Keadaan fisik pertumbuhan: tumbuh dalam rumpun dan tegak, tingginya mencapai 0,8 m Kelembaban : lembab sampai basah Waktu munculnya : dalam waktu 7 hari Daya saing : sedang Kontaminasi benih : ya Pengendalian secara budidaya : penggenangan terus menerus lebih 8



      



awal, penyiangan dengan tangan Siklus hidup : tahunan Berat benih : 0,1 Metode reproduksi: biji Dormansi : ya, dapat berkecambah setelah 75 hari biji ditumpahkan Ketinggian : tumbuh sampai ketinggian 1200 m Cahaya : cerah / banyak matahari Catatan : perkecambahan paling baik pada kondisi cahaya penuh, tanaman C4, dalam satu musim memungkinkan terdapat beberapa generasi, lebih menyukai tumbuh di tempat dengan ketinggian rendah, digunakan sebagai makanan ternak dan pembuatan tikar.



Tabel.3 Klasifikasi Gulma Berdaun lebar Gambar



Deskripsi  Family Amaranthaceae  Daun tunggal, bewarna kehijaua, ovalis  Akar tunggang  Batang kevil lunak dan berair Ciri khusus pada tanaman ini adalah memiliki duri dibagian batangnya. Byam beduri ini memiliki khasiat yang sama pada sayuran bayam biasanya namun Nama Latin : Amaranthus spinosus kualitas rasanya agak rendah Nama Indonesia: Bayam Beduri dibandingkan sayuran bayam pada Nama Local : Bayam Beduri umumnya.  Family pteridaceae  Pada tumbuhan masih muda seluruh entalnya ditutupi oleh sejenis tepung berwarna perak atau putih kekuning, dan pada saat ental telah dewasa, tepung berwarna putih tersebut hanya ditemukan di bawah permukaan daun saja.



9



Nama Latin : Pityrogramma  calomelanos (L) Nama Indonesia: Paku perak Nama Local : Paku perak



   



Rumpun daun yang kecil tetapi mempunyai ental yang banyak yang panjangnya berkisar antara 50-100 m. warna dari tangkai entalnya yaitu berwarna hitam, bersisik pada pangkalnya dan tidak bersisik mengkilat. Family piperaceae Tumbuhan semusim Akar dangkal Batang sukulen, cerah berdaging. Daun agak tebal namun lunak



Nama Latin : Peperomia pellucida Nama Indonesia: Tumpang air Nama Local : Pensi-pensi   



Commelia erecta (L) Nama Latin : Nama Indonesia: Nama Local :



Family commelinaceae Batang mampu tumbuh tegap maupun rebah. Daun yang lebih bulat terbentuk dan mengembangkan sepasang lobus kecil di sisinya. Saat tanaman berkembang daun menjadi berbentuk tabung dan membentuk selubung yang mengelilingi batang.



   



Nama Latin : Centella asiatica Nama Indonesia: Pegagan Nama Local : Pagago gadang



Family Mackinlayaceae. Tumbuh di tempat yang lembab. Daun bulat, bewarna hijau. Batangnya lunak, beruas dan menjalar. Tumbuhan ini dipercaya sangat baik untuk meningkatkan daya ingat anak. Tumbuhan ini biasanya dikonsumsi oleh sebahagian orang dengan cara dilalap.



10



   



Akar tunggang Daun lebar memanjang dan agak berigi Batang pendek Daun tumbung melingkar di sepanjang batang jika sudah besar.



Nama Latin : Lactuca serriola Nama Indonesia: Selada beduri Nama Local : Selada beduri  



 Nama Latin : Begonia hirtela L Nama Indonesia: Begonia Nama Local : Begonia



     



Family Begoniaceae Tanaman menahun tegak menjalar atau bersemak. Batang mengandung air dengan letak daun yang tersebar. Batang berbentuk silindris, berambut, bewarna putih kotor Bentuk daun simetris, oval, menjari seperti daun palem. Bunga begonia adalah bunga majemukyang muncul bagian ketiak daun atau ujung batang. Family Lamiaceae Batang tegak bewarna keunguan Daun bewarna hujau dan bagian tepi seperti berigi Akar tunggang. Bunga trletak di ketiak daun.



Nama Latin : Hyptis capitata Jacq. Nama Indonesia: Rumput knop Nama Local : Daun biji   



 Nama Latin : Galinsoga parvilora Cav.  Nama Indonesia: Balakaciut



Family Asteraceae Daun berbentuk lonjol seperti telur seperti belah ketupat. Panjang daun sekitar 2-10 cm dan lebarnya 0,5-5 cm bagian pinggir daun berigi dan punya bulu putih halus disekelilingnya. Batangnya ditumbuhi bulu-bulu putih halus. Akar tumbuh di bagian bawah batang yang menyentuh tanah.



11



Nama Local



: Galanggang kudo



    



Batang bandotan biasanya bercanbang-cabang. Memiliki 1 atau beberapa kuntum bunga majemuk di bagian ujung tanaman. Family Eurphobiaceae. Batang merambat, bewarna merah kecoklatan Daun lonjong dan bewarna hijau.



Nama Latin : Eurphobia maculata L. Nama Indonesia: Spurge bersujud Nama Local :Tabel.4 Klasifikasi Gulma semusim Gambar       Nama Latin : Ageratum conyzoides Nama Indonesia: Babandotan Nama Local : Babandotan   



 Nama Latin



: Galinsoga parviflora Cav.







Deskripsi nama umum babandotan Famili Arweaceae Akar tunggang berkayu Batang bulat, tegak berbulu, bercabang, berongga Daun berbentuk bulat telur Bunga termasuk kelompok bunga kepala yang terdiri atas 3-4 kepala masing-masing bunga.



Tanaman Semak Semusim Family Asteraceae Bunganya berwarna merah muda, dengan kuntum sinar merah muda atau merah diujungnya dan kuntum disk yang kuning. Buahnya jarang dengan benih yang berbulu. Daunnya beraroma menyenangkan ketika dihancurkan. Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah



12



Nama Indonesia: Bribil Nama Local :-



setengah-teduh atau lembab. Pada akar berguna untuk mengobati jelatang dengan menggosokkannya. Air perasan dari seluruh bagian tanaman ini digunakan untuk mengobati luka.



Tabel.5 Klasifikasi Gulma Tahunan Gambar



Deskripsi Rumput-rumputan menahun Akar rimpang, berbulu dan berambut. Permukaan bulu pada daun jarang. Makin keatas daunnya makin kecil. Daun memita dan lurus Berbunga sepanjang tahun dan berkembang biak dengan biji Rumput benggala ini sering digunakan oleh orang sebagai pakan ternak.      



Nama Latin : Megathyrsus maximus Nama Indonesia: Rumput Benggala Nama Local : Rumput Benggala



  



  Nama Latin : Cyperus rotundus L. Nama Indonesia: Teki ladang Nama Local : Teki



  







Ditemukan di : dataran tinggi Metode tanam : TK Keadaan fisik pertumbuhan: tegak, umbi dalam rantai pada rimpang, tingginya mencapai 0,7 m Kelembaban : kering sampai lembab Waktu munculnya : simultan dengan padi Daya saing : sedang sampai rendah, tetapi bersaing pada awal Kontaminasi benih : ya Pengendalian secara budidaya : stale seedbed, supresive tanaman dengan baris sempit, densitas tanaman tinggi, menekan pertumbuhan dengan penggenangan tetapi tidak membunuh umbi, tanam dengan sistem interrow. Dilaporkan resistensi : tidak ada



13



      



Siklus hidup : sepanjang tahun Berat benih : 0,1 Metode reproduksi: umbi, rimpang Dormansi : ya, dormansi apikal pada umbi Ketinggian : tumbuh sampai ketinggian 1800 m Cahaya : cerah / banyak matahari sensitif naungan Catatan : gulma paling buruk di dunia, tanaman C4, sensitif keragaman, umbi mungkin dapat berdaya tahan hidup hingga beberapa tahun, umbi dikonsumsi oleh manusia, makanan ternak



Tabel.6 Klasifikasi Gulma Air Gambar    



 Nama Latin : Pistia stratiotes Nama Indonesia: Kiambang Nama Local : Kiambang



 



Deskripsi Family Araceae Tumbuhan yang hidup mengapung di air Memiliki batang, daun, dan akar. Batangnya bercabang tumbuh mendatar, berbuku-buku, ditumbuhi bulu, dan panjangnya dapat mencapai 30 cm. Pada setiap buku terdapat sepasang daun yang mengapung dan sebuah daun yang tenggelam. Daun yang tumbuh di permukaan air berbentuk cuping agak melingkar, Berklorofil sehingga bewarna hijau.



14



      



Family Alismataceae Tumbuhan rawa yang hidup di peairan dangkal Akar rimpang dan tegak Tanaman air yang tidak mengapung Tangkai panjang san berlubang. Helaian daun bervariasi bentuknya. Mahkota bunganya bewarna kuning.



Nama Latin : Limnocharis flava Nama Indonesia: Genjer Nama Local : Genjer Tabel.7 Klasifikasi Gulma Darat Gambar     



Deskripsi Family Poaceae. Akar rimpang. Berkembang biak dengan biji. Rumput bewarna hijau kelabu. Daun lurus meruncing dan bewarna hijau.



Nama Latin : Cynodon dactylon Nama Indonesia: Rumput bermuda Nama Local : Rymput griting       Nama Latin : Amaranthus spinosus Nama Indonesia: Bayam Beduri Nama Local : Bayam Beduri



  



Family Amaranthaceae. Akar tunggang Batang kecil bulat, lunak, dan berair. Batang tumbuh tegak dan percabangan monopodial. Pada bagian pangkal tanaman memiliki duri. Memiliki daun tunggal bewarna hijau.mdengan bentuk bundar telur memanjang. Bunga terdapat di axilaar batang. Setiap bunga memiliki 5 mahkota. Biji bewarna hitam mengkilat.



15



Barus, Yogyakarta.



Emanuel.



DAFTAR PUSTAKA 2003. Pengendalian Gulma



Perkebunan.



Kanisius,



Buchler, D.B., J.D. Doll, R.T. Proost, and M.R. Visocky. 1995. Integrating Mechanical Weeding with Reduce Herbicide Use in Conservation Tillage Corn Production System. Journal of Agronomy. Vol. 87 (5) : 507-512. Haryanti, Sri, Rini Budi Hastuti, Endah Dwi Hastuti, dan Yulita Nurchayati. 2006. Adaptasi Morfologi Fisiologi dan Anatomi Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart) Solm) di Berbagai Perairan Tercemar. Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Diponegoro, Semarang. Johnny, Martin. 2006. Dasar-dasar Mata Kuliah Gulma di Jurusan Biologi. Universitas Udayana, Bali Mangisah, Istna, Maulana H. Nasoetion, dan Sri Sumarsih. 2003. Evaluasi Nilai Nutrisi Eceng Gondok Terfermentasi Aspergillus niger sebagai Alternatif Pakan. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Universitas Diponegoro, Semarang Mangoensoekarjo, S. 1983. Gulma dan Cara Pengendalian pada Budidaya Perkebunan. Balai Penelitian Perkebunan, Jakarta. Moenandir, J. 1988. Persaingan Tanaman Budidaya dengan Gulma. Rajawali Press, Jakarta. Moenandir, J. 1993. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Jilid 10. Rajawali Press, Jakarta. Ristikavani, Denada Visitia dan Kristanti Indah Purwani. 2013. Studi Potensi Bioherbisida Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catapa) terhadap Gulma Rumput Teki (Cyperus rotundus). Jurnal Sains dan Seni Pomits. Vol. 2 (2) : 59-63. Sembodo, D. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Graha Ilmu, Yogyakarta. Smith, Albert C. 1979. Flora Vitiensis Nova : Flora Baru Fiji. Nasional Tropical Botanical Garden, Hawaii. Soedarmadji. 1991. Pembuatan Asam Oksalat dari Eceng Gondok dengan Peleburan Alkali. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang. Steenis, Van C.G.G.J. 2005. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Padnya Paramita, Jakarta. Sukman, Y. dan Yakup. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.



16



Tjitrosoepomo, G., 2005. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). UGMPress, Yogyakarta. Tjitrosoepomo, Gembong. 1987. Morfologi Tumbuhan. UGM Press, Yogyakarta Utami, Ardhini Warih dan Ricco Shehelmiaji Putra. 2015. Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Tanaman Bawang Merah Menggunakan Metode Teorema Bayes. Jurnal Manajemen Informatika. Vol. 04 (1) : 46-50.



17