Klasifikasi Iklim Menurut Koppen, Junghuhn, Mohr, Oldeman Dan Schmidt Ferguson - Ilmu Pengetahuan Sosial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

5/31/2017



Klasifikasi Iklim Menurut Koppen, Junghuhn, Mohr, Oldeman dan Schmidt Ferguson | Ilmu Pengetahuan Sosial



Ilmu Pengetahuan Sosial Tempat Belajar Ekonomi Geografi dan Sosiologi HOME



MENU 1



MENU 2



MENU 3



Search...



Go



Home » Geografi » Klasifikasi Iklim Menurut Koppen, Junghuhn, Mohr, Oldeman dan Schmidt Ferguson



Tweet BY CHUMANK RUSH   SUNDAY, 31 JANUARY 2016   GEOGRAFI



Klasifikasi Iklim Menurut Koppen, Junghuhn, Mohr, Oldeman dan Schmidt Ferguson loading... Klasifikasi  iklim  atau  penggolongan  iklim  adalah  usaha para  ahli  meteorologi  dan  klimatologi  untuk  menggolongkan iklim menjadi beberapa kelas yang mempunyai karakteristik tertentu.  Dasar  klasifikasi  iklim  antara  lain  curah  hujan, temperatur udara, penguapan, ataupun formasi tumbuhan.   Sebagai contoh, klasifikasi iklim menurut Koppen, Mohr dan Schmidt­Ferguson  sesuai  dengan  kondisi  iklim  Indonesia. Adapun  klasifikasi  iklim  menurut  Oldeman  dan  Thorntwaite sesuai untuk dunia secara umum. 



Klasifikasi iklim menurut Kopen Dasar  yang  digunakan  Koppen  untuk  mengklasifikasikan iklim  adalah  curah  hujan,  temperatur  udara,  dan  jenis tanaman  khusus  di  suatu  daerah.  Koppen  kemudian membagi kelas iklim atas lima wilayah iklim dan dinyatakan dengan simbol huruf sebagai berikut. 1. Iklim A, yaitu iklim tropis. Iklim ini memiliki suhu terdingin  yang tidak kurang dari 18°C, curah hujan yang lebiih besar daripada evapotranspirasi tahunannya, serta tumbuhan yang beraneka ragam. Iklim A ini terbagi atas 3 jenis, yaitu iklim hutan tropis (Af), iklim musim/monsum (Am), dan iklim sabana (An). 2. Iklim B, yaitu iklim kering atau gurun. Iklim ini terdpat di daerah gurun atau semi­arid (stepa) dengan jumlah penguapan lebih besar atau sama dengan jumlah curah hujan tahunan. Iklim B terbagi atas dua jenis, yaitu iklim stepa (Bs) dan iklim gurun (Bw). 3. Iklim C, yaitu iklim sedang atau iklim hujan cukup panas. Suhu rata­rata bulanan terdingin adalah ­3°C hingga 18°C sedangkan suhu rata­rata bulanan terpanasnya lebih besar dari 10°C. Iklim C terbagi atas 3 jenis, yaitu iklim hangat dengan kelembaban  sepanjang musim (Cf), iklim hangat dengan musim dingin yang kering (Cw), dan iklim hutan salju dengan musim dingin yang kering (Cs). 4. Iklim D, yaitu iklim hutan salju sejuk. Suhu rata­rata bulanan terpanas adalah lebih dari 10°C dan bulan terdingin adalah ­3°C. Iklim D terbagi atas dua jenis, yaitu iklim hutan salju dengan kelembaban sepanjang musim (Df) dan iklim hutan salju dengan musim dingin yang kering (Dw). http://ekonomi­sosiologi­geografi.blogspot.co.id/2016/01/klasifikasi­iklim­menurut­koppen.html



1/4



5/31/2017



Klasifikasi Iklim Menurut Koppen, Junghuhn, Mohr, Oldeman dan Schmidt Ferguson | Ilmu Pengetahuan Sosial



5. Iklim E, yaitu iklim kutub (terdapat di daerah Artik dan Antartika). Suhu tidak pernah lebih dari 10°C dan tidak memiliki  musim panas yang benar­benar panas. Iklim  A,  C,  dan  D  memungkinkan  untuk  tumbuhnya  berbagai  jenis  tumbuhan.  Adapun iklim  B  sesuai  untuk  stepa,  sedangkan  iklim  E  sesuai  untuk  tanaman  jenis  lumut­ lumutan.  



Klasifikasi iklim menurut Mohr Dasar  yang  digunakan  Mohr  untuk  membuat  klasifikasi  iklim  adalah  bula  basah  dan bulan  kering.  Pengertian  dari  bulan  basah  menurut  Mohr  adalah  bulan  dengan  curah hujan  lebih  dari  100  mm  sedangkan  bulan  kering  adalah  bulan  dengan  curah  hujan kurang dari 60 mm. Adapun bulan dengan curah hujan antara 60­100 mm disebut bulan lembab dan tidak diperhitungka dalam klasifikasi iklim menurut Mohr.   



Klasifikasi iklim menurut Schmidt­Ferguson Dasar  yang  digunakan  oleh  Schmidt­Ferguson  untuk  mengklasifikasika  iklim  sama dengan  Mohr,  yaitu  bulan  basah  dan  bulan  kering  serta  tidak  memperhitungkan  bulan lembab.  Selanjutnya,  Schmidt­Ferguson  mengklasifikasikan  iklim  berdasarkan  nilai  Q yang dihitung berdasarkan rumus :  



Q = rata­rata jumlah bulan kering / rata­rata bulan basah X 100%



Indeks nilai Q dan pengklasifikasian iklim menurut Schmidt­Ferguson dapat dilihat pada tabel di bawah : Indeks Nilai Q 0­14,3 % 14,33­33,33% 33,3­60% 60­100% 100­167% 167­300% 300­700% >700 %



Tipe Iklim A B C D E F G H



Keterangan Sangat basah Basah Agak basah Sedang Agak kering Kering Sangat kering Luar biasa kering



Klasifikasi iklim menurut Oldeman Dasar  yang  digunakan  dalam  klasifikasi  iklim  menurut  Oldeman  adalah  urutan  dari bulan  basah  atau  bulan  kering.  Berbeda  dengan  Mohr  dan  Schmidt­Ferguson,  kriteria yang  digunakan  Oldeman  dalam  menentukan  bulan  basah  dan  bulan  kering  adalah sebagai berikut : 1. Bulan basah, apabila curah hujannya lebih dari 200 mm. 2. Bulan lembab, apabila curah hujannya antara 100­200 mm. http://ekonomi­sosiologi­geografi.blogspot.co.id/2016/01/klasifikasi­iklim­menurut­koppen.html



2/4



5/31/2017



Klasifikasi Iklim Menurut Koppen, Junghuhn, Mohr, Oldeman dan Schmidt Ferguson | Ilmu Pengetahuan Sosial



3. Bulan kering, apabila curah hujannya kurang dari 100 mm. Ketika  mengklasifikasikan  iklim,  Oldeman  lebih  menitik beratkan  pada  bulan  basah.  Berdasarkan  hal  ini,  Oldeman menentukan lima tipe iklim sebagai berikut :



Tipe Iklim A B C D E



keterangan Terdapat sebanyak 9 bulan basah berurutan Terdapat 7­9 bulan basah berurutan Terdapat 5­6 bulan basah berurutan Terdapat 3­4 bulan basah berurutan Terdapat 3 bulan basah yang berurutan



 



klasifikasi iklim



Klasifikasi iklim menurut Junghuhn   Dasar klasifikasi iklim menurut Junghuhn adalah ketinggian dan kesesuaiannya dengan kehidupan (daya adaptasi) tumbuh­tumbuhan. Berikut ini adalah pengklasifikasian iklim menurut Junghuhn: 1. Daerah panas, yaitu berketingian 0­600 mdpl dan bersuhu udara 26,3 ­ 22°C. 2. Daerah  sedang,  yaitu  berketinggian  600­1.500  mdpl  dan  bersuhu  udara  22­ 17,1°C. 3. Daerah  sejuk,  yaitu  berketinggian  1.500­2.500  mdpl  dan  bersuhu  udara  17,1­ 11,1°C. 4. Daerah dingin, yaitu berketinggian lebih dari 2.500 mdpl dan bersuhu udara 11,1­ 6,2°C. Demikianlah penjelasan mengenai klasifikasi iklim. Semoga tulisan ini bermanfaat. loading...



http://ekonomi­sosiologi­geografi.blogspot.co.id/2016/01/klasifikasi­iklim­menurut­koppen.html



3/4



5/31/2017



Klasifikasi Iklim Menurut Koppen, Junghuhn, Mohr, Oldeman dan Schmidt Ferguson | Ilmu Pengetahuan Sosial



0 Response to "Klasifikasi Iklim Menurut Koppen, Junghuhn, Mohr, Oldeman dan Schmidt Ferguson"



NEWER POST



HOME



Copyright 2016 Ilmu Pengetahuan Sosial http://ekonomi­sosiologi­geografi.blogspot.co.id/2016/01/klasifikasi­iklim­menurut­koppen.html



OLDER POST



Design by Mas Sugeng 4/4