Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial. Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.



1



Daftar Isi Kata Pengantar



2



Daftar Isi



3



BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang



4



B. Rumusan Masalah



4



C. Tujuan



4



BAB II Pembahasan A. Pengertian IPS



5



B. Konten IPS



10



C. Ruang lingkup dan cakupan IPS



14



D. Sumber dan bahan IPS



26



E. Tujuan IPS



29



BAB III Penutup A. Kesimpulan Daftar Pustaka



31 32



2



BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Manusia sebagai mahluk sosial mempunyai kecenderungan kuat untuk hidup bersama orang lain atau berkelompok. Kehidupan berkelompok itu didorong oleh nalurinya untuk mempertahankan hidupnya. Naluri itu diwujudkan melalui upaya memenuhi kebutuhan hidup, baik yang bersifat jasmani (misalnya: makan, pakaian, perumahan, kesehatan) maupun kebutuhan rohani (misalnya: pendidikan, hiburan, agama). Wujud lain dari naluri hidup berkelompok ialah dalam hal mempertahankan diri dan atau kelompoknya manakala mendapat gangguan atau serangan dari kelompok lain. Di samping itu manusia senantiasa menyukai dan membutuhkan kehadiran sesamanya. Manusia tidak hanya berinteraksi dengan sesamanya tetapi juga dengan unsur-unsur hidup dan tak hidup yang ada di sekitarnya. Hal di atas menunjukkkan pentingnya mempelajari pengetahuan sosial agar peserta didik memiliki bekal untuk hidup di masyarakat. 2. Rumusan Masalah a. Apa pengertian IPS ? b. Apa saja yang dikaji oleh IPS ? c. Apa-apa saja yang termasuk dalam ruang linkup atau cakupan IPS ? d. Dari mana kita mendapatkan sumber-sumber atau bahan IPS ? e. Apa tujuan dari IPS ?



3. Tujuan 1. Tujuan Umum Agar mahasiswa memahami tentang konsep Ilmu Pengetahuan Sosial 2. Tujuan Khusus a. Agar mahasiswa dapat memaparkan kembali mengenai konsep IPS b. Agar mahasiswa mengetahui di lingkungan mana saja yang dapat dijadikan bahanbahan IP c. Memahami betul tujuan diadakannya kajian mengenai ilmu sosial d. Mengetahui ruang lingkup IPS



3



BAB II Pembahasan A. Pengertian IPS IPS yang juga dikenal dengan nama social studies adalah kajian mengenai manusia dengan segala aspeknya dalam sistem kehidupan bermasyarakat. IPS mengkaji bagaimana hubungan manusia dengan sesamanya di lingkungan sendiri, dengan tetangga yang dekat sampai jauh. IPS juga mengkaji bagaimana manusia bergerak dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian, IPS mengkaji tentang keseluruhan kegiatan manusia. Kompleksitas kehidupan yang akan dihadapi nantinya bukan hanya akibat tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi saja, melainkan juga kompleksitas kemajemukan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, IPS mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan manusia dan juga tindakan-tindakan empatik yang melahirkan pengetahuan tersebut Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS atau social studies. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan social studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, kita dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan. Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas tentang IPS, maka penting untuk dikemukakan beberapa pengertian social studies dan IPS menurut para ahli. 1. Komisi Studi sosial dari National Education Association di Amerika Serikat (1916) memberikan batasan : "those studies whose subject matter relates directly to the organization and development of human society, and to man as a member of social group". (Studi sosial merupakan mata pelajaran yang langsung berkaitan dengan organisasi dan perkembangan masyarakat manusia dan manusia sebagai anggota masyarakat). 2. Edgar B.Wesley, dalam buku Teaching Social Studies, (1952) menyatakan bahwa Studi 4



Social merupakan "those portions or aspects of the social sciences that have been selected and adapted for use in the school or in other instructional situation" (Studisosial merupakan bagian atau aspek- spek ilmu-ilmu sosial yang telah dipilh dan disesuaikan dengan maksud digunakan di sekolah atau situasi pengajaran lain). 3. Paul Mathias dari Inggris, dalam bukunya yang berjudul The Teacher's Handbook for Sosial Studies, memberikan penjelasan, bahwa "Social Studies" is the study of man in society, in the past, present, and future. As such, it involves a study of the basic social characteristic of man, it includes a comparative study of the racial and environmental differences between men, and it demands a detailed investigation into the many and varied expressions of the adaptation of man to the area in which he lives, and his relationship with other man". Kalau kita artikan kedalam Bahasa Indonesia adalah, Studi Sosial merupakan pelajaran tentang manusia dalam masyarakat pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Karena itu Studi Sosial membahas ciri kemasyarakatan yang mendasar dari manusia, meliputi studi banding tentang perbedaan-perbedaan rasial dan lingkungan antara manusia yang satu dengan lainnya, dan memerlukan penelitian rinci terhadap berbagai pernyataan (perilaku) mengenai adaptasi manusia terhadap lingkungan hidupnya, serta hubungan antara manusia yang satu dengan lainnya. 4. Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari. 5. Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna. 6. S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan 5



sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. 7. Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benarbenar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolahsekolah. Pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Dengan bertolak dari uraian di depan, kegiatan belajar mengajar IPS membahas manusia dengan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada masa lampau, sekarang, dan masa mendatang, baik pada lingkungan yang dekat maupun lingkungan yang jauh. Pengetahuan Sosial Pengetahuan Sosial adalah merupakan seperangkat fakta, peristiwa, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakatnya, bangsanya, dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang. Pengetahuan sosial merupakan terjemahan dari Social Studies, yaitu bidang pelajaran mengenai kehidupan kemasyarakatan dan bahannya berasal dari berbagai disiplin ilmu sosial. Untuk melukiskan dan menjelaskan berbagai peristiwa dan masalah yang timbul dari 5 kehidupan masyarakat itu, digunakan pendekatan interdisiplin. Keterkaitan Ilmu-ilmu Sosial (IS) dengan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan perpaduan dari ilmu-ilmu sosial (IS), karena materinya mengambil bahan-bahan dari IS. Akan tetapi, jumlah dan bagian isi IS yang diperlukan dalam pembelajaran tentang pokok bahasan tertentu tidak sama. Hal ini terjadi karena isi IS yang diambil harus disesuaikan dengan 6



tujuan pembelajaran dan perkembangan peserta didik. Dengan demikian, tidak semua ilmu sosial diambil bagiannya untuk dimasukkan dalam setiap pokok bahasan IPS. Selain itu, pengambilan jumlah dan bagian isi IS yang akan ‘diolah’ menjadi program IPS juga ditentukan oleh tingkat pendidikannya. Lingkup dan kedalaman program yang diajarkan pada siswa SD berbeda dengan IPS yang diberikan pada siswa SMP. Hal yang membuatnya sama adalah bahwa IPS disusun dengan mengaitkan atau menggabungkan berbagai unsur ilmu-ilmu sosial sehingga menjadi bahan yang mudah dicerna siswa yang secara umum jalan pikirannya masih sederhana. Keterkaitan antara IPS dengan IS akan lebih mudah dipahami jika memperhatikan kembali batasan Edgar B. Wesley (dalam diktat Dasar-Dasar IPS oleh Tim Dosen UNY, UNJ, STKIP Gorontalo) yang berpendapat bahwa social studies (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang disesuaikan dan disederhanakan untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran. Berdasarkan rumusan tersebut, implikasinya adalah: 1. Persamaan antara IPS dengan IS terletak pada sasaran yang diselidiki, yaitu manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Keduanya membahas permasalahan yang terjadi dalam hubungan antarmanusia (masyarakat manusia). 2. Perbedaannya terletak pada tujuan. IS bertujuan memajukan dan mengembangkan ilmunya masing-masing dengan cara menghimpun fakta, mengembangkan konsep dan generalisasi. Melalui penelitian ilmiah, para ahli melakukan pengujian hipotesis untuk menghasilkan teori atau teknologi baru. Hal ini berbeda dengan tujuan IPS yang lebih bersifat pendidikan, bukan untuk menemukan teori IS, melainkan ditujukan pada keberhasilan dalam mendidik dan membelajarkan IPS untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Berdasarkan uraian tersebut, nampak jelas bahwa IPS tidak sama dengan IS, tetapi menggunakan bagian-bagian IS untuk kepentingan pembelajaran. Oleh karena itu, berbagai konsep dan generalisasi IS perlu disederhanakan sehingga lebih mudah dipahami. Sementara itu, IPS disusun an diorganisasi dengan baik sesuai dengan kepentingan pendidikan dan pembelajaran, sehingga tingkatannya lebih tinggi dari pengetahuan. Ilmu Pengetahuan Sosial berada di tengah-tengah, antara pengetahuan sosial dengan ilmu-ilmu sosial. Alasan inilah salah satunya yang mendasari penggunaan istilah Ilmu pengetahuan Sosial sebagai terjemahan dari Social Studies. Ilmu Pengetahuan Sosial bukan ilmu, bukan pula pengetahuan. 7



Antara IPS dan IS memiliki perbedaan yang mendasar. Keduanya tidak bisa dipisahkan karena secara tradisional antara IPS dan IS memang sudah saling berhubungan.Disekolah IPS lebih menekankan kepada pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, dimana topik-topik dalam IPS dapat kita manipulasi menjadi suatu isu,pertanyaan atau permasalahan yang berperspektif interdisiplin. Keberadaan gerakan dan paham social studies di Amerika Serikat banyak mempengaruhi pemikiran mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia. Studi Sosial (social studies)bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Studi Sosial lebih bersifat multidimensional yaitu, meninjau satu gejala atau masalah sosial dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan.Studi sosial bertujuan membina warga masyarakat yang mampu menyelaraskan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial,serta membantu melahirkan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. IPS dengan Studi Sosial tidak mempunyai perbedaan,karena apa yang disebut studi sosial (social studies) yang berkembang dan dikembangkan di Amerika Serikat atau dibeberapa perguruan tinggi di Indonesia,tidak lain adalah IPS yang kita kenal saat ini. Antara IPS sebagai bidang studi dengan disiplin Ilmu Sosial (social sciences) terdapat beberapa perbedaan : 1. IPS bukan suatu disiplin ilmu seperti halnya ilmu sosial, tetapi IPS lebih tepat dilihat sebagai suatu kajian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. 2. Dalam IPS menggunakan pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, sedangkan ilmu sosial menggunakan pendekatan disiplin ilmuatau monodisiplin. 3. Keberadaan IPS untuk memfokuskan kepentingan kependidikan didunia persekolahan sedang ilmu sosial bisa didunia persekolahan , perguruan tinggi atau dipelajari di masyarakat umum. 4. IPS menggunakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek psikologis, pedagogis. IPS berkaitan dengan dengan berbagai aspek kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dalam memenuhi aspek kebutuhan hidupnya, berkaitan dengan bagaimana cara manusia menggunakan usaha untuk memenuhi kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan jiwanya, pemanfaatan sumber daya yang terdapat dibumi, mengatur kesejahteraan dan 8



pemerintahannya untuk mengatur dan mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Konsep dasar IPS adalah suatu citra mental tentang objek konkret ataupun gagasan yang abstrak. Konsep IPS mencerminkan suatu fenomena atau gejala atau benda-benda yang berkaitan dengan IPS. IPS dan Ilmu-ilmu Sosial sama-sama memiliki subjek dan objek yang sama,yang mempelajari tentang perilaku manusia. Ilmu-ilmu sosial sosial, seperti sosiologi, Antropologi, dan Psikologi sosial merupakanilmu-ilmu sosial yang secara khusus mempelajari perilaku manusia.



B. Konten IPS Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. Untuk itu kita harus memahami pengertian betul pengertian fakta, konsep dan generalisasi. Fakta Fakta berasal dari kata factum yang berarti kejadian adalah tingkat paling rendah dari suatu abstraksi. Suatu fakta adalah dalam keadaan faktual (yang sesungguhnya) dan dapat diterima sebagaimana adanya dan nyata yang sekarang ada atau berdasarkan jejak-jejak/bukti yang pernah ada, merupakan obyek, peristiwa atau kejadian. Fakta tidak memiliki konotasi nilai. Fakta adalah suatu penerapan konsep dengan menunjukkan suatu contoh, nama obyek atau peristiwa. Kata-kata untuk fakta antara lain menyebutkan nama, kapan peristiwa terjadi berapa jumlah, dimana dan lain-lain. Ada beberapa contoh fakta : a. Siapa nama Presiden RI pertama ? b. Kapan Indonesia merdeka? c. Apa nama mata uang negara Republik Indonesia? d. Di mana letak Gunung Agung ? 7 Adapun bentuk materi yang berupa fakta : a. Soekarno presiden RI pertama b. Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 c. Rupiah nama mata uang RI d. Gunung Agung terletak di Pulau Bali



9



Fakta adalah kejadian, objek, atau gejala-gejala yang sudah atau dapat dibenarkan oleh indera. Apabila dikaitkan dengan pembentukan konsep IPS, maka fakta dapat dikatakan sebagai objek, peristiwa, kejadian nyata sekarang, atau kejadian nyata masa lampau. Fakta diperoleh melalui penginderaan dan pengamatan individu yang masing-masing memiliki kesan tersendiri. Dengan demikian, bisa saja terjadi perbedaan persepsi terhadap fakta yang sama. Fakta merujuk pada suasana yang khusus dan keberlakuan yang terbatas (kurang berlaku umum). Fakta yang dipilih untuk kepentingan tertentu disebut dengan data. Fakta merupakan data mentah bagi pembentukan konsep. Konsep Menurut Dorothy J. Skeel (1979:18), “Konsep adalah sesuatu yang tergambar dalam pikiran-suatu pemikiran, gagasan atau suatu pengertian. Definisi lain yaitu konsep adalah suatu citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstrak. Konsep adalah suatu pengertian yang disimpulkan dari sekumpulan fakta yang memiliki ciri-ciri yang sama. Secara sederhana, konsep adalah penamaan (pemberian label) mengenai sesuatu yang membantu seseorang mengenal, mengerti, dan memahami sesuatu tersebut. Konsep membantu seseorang untuk mengorganisasikan informasi atau data yang mereka hadapi. Berbeda dengan fakta yang terbatas pada situasi khusus, penerapan konsep lebih luas dan bersifat multiinterpretasi (banyak penafsiran). Konsep IPS tentu saja adalah suatu pengertian yang mencitrakan suatu fenomena atau benda yang berkaitan dengan IPS. Konsep tentang fenomena atau benda yang berkenaan dengan IPS itu memiliki pengertian denotatif dan terutama pengertian konotatif. Pengertian denotatif adalah pengertian berdasarkan arti katanya yang dapat digali dalam kamus, sedangkan pengertiankonotatif adalah pengertian yang tingkat nya tinggi dan luas. Pengertian konotatif ini, merupakan pengertian yang berperan kunci atau menonjol pada suatu konteks. Konsep dalam pengertian konotatif inilah yang menjadi pembahasan pada bahan ajar ini. Konsep yang memiliki pengertian dasar pada suatu bidang ilmu sosial, disebut konsep dasar. Kalau sekarang kita berpikir tentang konsep, di sini adalah sekelompok fakta atau data yang banyak memiliki ciri-ciri yang sama kemudian disimpulkan maka akan menjadi konsep. Pahlawan merupakan konsep yang berarti orang yang berjasa. Sumber alam, pasar adalah merupakan contoh suatu konsep 10



Karena konsep masih berupa gambaran atau segala sesuatu yang bersifat abstrak yang mungkin terjadi di manapun, maka konsep perlu diartikan (diberikan pengertian didefinisikan, diidentifikasikan, diklarifikasikan dan diberikan ciri-ciri yang khas, unsur-unsur atau atribut yang dapat membentuk suatu pengertian. Kata-kata untuk konsep antara lain: definisikan, klasifikasikan, identifikasikan, ciri-ciri dan lain sebagainya. Contoh: a. Apakaih candi itu ? b. Apakah nilai itu ? c. Apakah pasar itu d. Apakah pengertian sumberdaya alam itu? Bentuk materi yang berupa konsep: a. Candi adalah bangunan suci umat Hindu/Budha yang berfungsi sebagai makam atau tempat pemujaan, yang terbagi atas atap candi, badan candi, dan kaki candi. b. Nilai adalah standar penuntun perilaku seseorang dalam menentukan apa yang baik dan buruk, berharga dan berguna atau tidakrrya sesuatu. c. Unsur kebudaayan asli Indonesia meliputi pertanian, wayang, batik, bahasa, mata uang, pengecoran logam, pelayaran, astronomi dan susunan masyarakat. d. Sumberdaya alam adalah segala macam potensi yang terkandung di dalam maupun di luar bumi yang dapat memberi daya dukung terhadap manusia penghuni bumi. Contoh konsep yang dikemukakan di atas berasal dari berbagai disiplin ilmu social. Konsep candi berasal dari ilmu arkeologi, konsep rilai berasal dari filsafat etika, konsep kebudayaan berasal dari antropologi konsep sumber daya alam berasal dari geografi. Demikian juga dengan konsep-konsep yang lain seperti kepercayaan, norma, kelangkaan, distribusi, globe, cuaca, wilayah, wewenang, pemerintahan, rakyat, hukum, dan penduduk. Contoh lain: Jika kita menemukan sejumlah informasi berikut ini: ada sebuah benda padat yang besar, benda itu terbuat dari besi atau kayu, digerakkan dengan mesin atau layar, berjalan di atas air, digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang. Sejumlah informasi atau fakta tersebut dapat kita sederhanakan dengan member label atau nama “kapal laut”. 11



Generalisasi Generalisasi merupakan perpaduan dari dua atau lebih konsep. Generalisasi menghubungkan beberapa konsep sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu pola hubungan yang bermakna dan menggambarkan hal yang lebih luas. Generalisasi yang baik adalah generalisasi yang tidak menyebut orang, tempat, atau benda. Jika ketiga hal tersebut disebutkan, berarti generalisasi yang kita buat memiliki tingkat abstraksi dan keberlakuan yang sempit dan rendah. Oleh karena itu generalisasi hanyalah merupakan suatu hipotesa yang kebenarannya masih perlu diuji dengan bukti-bukti. Seseorang dikatakan menyusun generalisasi bila orang itu menarik dua atau lebih konsep sedemikian rupa sehingga mereka saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Ada beberapa perbedaan antara fakta dengan generalisasi. Fakta dapat diobservasi, lebih konkret, kita dapat menyediakannya, dapat menyentuhnya, dapat merasakannya. Fakta bersifat berlaku khusus dan terjadi di tempat kita melakukan observasi. Sebaliknya generalisasi lebih abstrak, tidak dapat dioservasi paling tidak secara langsung. Kita hanya dapat mengobservasi melalui fakta sebagai substansinya. Fakta dapat memberi penjelasan, dan melalui penjelasan itu kita dapat menyusun generalisasi. Generalisasi yang telah teruji kebenarannya sehingga berlaku di mana-mana dan dan kapan saja, disebut prinsip. Karena sifat kebenarannya yang sama maka prinsip disamakan juga dengan teori, dalil ataupun dogma. Ada beberapa contoh generalisasi : a. Peninggalan sejarah memiliki potensi sebagai obyek wisata. b. Bila permintaan meningkat, harga naik. c. Semakin tinggi letak suatu tempat maka makin dingin suhu udara yang melingkupinya. d. "Makin primitif suatu masyarakat, lingkungan hidupnya akan makin mempengaruhi cara hidup masyarakat itu". Contoh lain : Siswa mengumpulkan data tentang keadaan geografi yang mempengaruhi cara hidup masyarakat Irian Jaya dan menyimpulkan: “Keadaan geografi Irian Jaya berpengaruh terhadap 12



cara hidup penduduk Irian Jaya”.



C. Ruang Lingkup dan Cakupan Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan kejiwaannya; memamfaatkan sumber-daya yang ada dipermukaan bumi; mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya, IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan pertimbangan bahwa manusia dalam konteks sosial demikian luas, pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang lingkup pengajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah. Pada jenjang pendidikan menengah, ruang lingkup kajian diperluas. Begitu juga pada jenjang pendidikan tinggi: bobot dan keluasan materi dan kajian semakin dipertajam dengan berbagai pendekatan. Pendekatan interdisipliner atau multidisipliner dan pendekatan sistem menjadi pilihan yang tepat untuk diterapkan karena IPS pada jenjang pendidikan tinggi menjadi sarana melatih daya pikir dan daya nalar mahasiswa secara berkesinambungan. Sebagaimana telah dikemukakan di depan, bahwa yang dipelajari IPS adalah manusia sebagai anggota masyarakat dalam konteks sosialnya, ruang lingkup kajian IPS meliputi (a) substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat dan (b) gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat. Kedua lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu karena pengajaran IPS tidak hanya menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan peserta didik tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS harus menggali materi-materi yang bersumber pada 13



masyarakat.



Karakteristik Cakupan Konsep Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Politik dan Pemerintahan, Serta Psikologi Sosial Sejarah Setiap apa yang ada di alam raya ini memiliki sejarah masing-masing atau paling tidak ada riwayat asal-usulnya. Asal-usul yang menyangkut proses, peristiwa, dan waktu. Sejarah adalah riwayat tentang masa lampau atau sesuatu bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya. Konsep-konsep dasar sejarah sebagai bidang ilmu sosial : 1. Wakyu,waktu yang telah lampa,menjelaskan sifat,bobot dan warna peristiwa yang bersangkutan. 2. Ruang, ruang lebih mendekat yang geografi.Sejarah mengungkapkan kapan terjadinya sedang geografi merupakan petunjuk dimana peristiwa itu terjadi. 3. Alur peristiwa adalah suatu rentetan peristiwa atau pengalaman sejarah masa lampau berdasarkan urutan waktu terjainya atau pengalaman sejarah dari waktu ke waktu yang menunjukkan perkembanagan serta perubahannya. 4. Evolusi adalah sejarah yang berlangsung dengan sangat lambat. 5. Revolusi adalah peristiwa yang berlangsung sangat cepat. 6. Tahap-tahap beradaban mengungkapkan perkembangan serta kemajuan sesuatu masyarakat.Dengan menerapkan pendekatan kita dapat merumuskan suatu generalisasi bahwa bagaimanapun sederhananya masyarakat,yang selalu mengalami perkembangan dan kemajuan. 7. Kronologi adalah analisis sejarah yang kemudian memprediksi peristiwa yang akan datang.



Geografi Konsep geografi terungkap hubungan saling mempengaruhi serta fenomena alam ditempat-tempat tertentu dengan perilaku serta tindakan manusia.Yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer, yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terjadi atas atmosfer(lapisan udara), litosfer (lapisan batuan,kulit bumi), hidrosfer (lapisan air) dan biosfer (lapisan kehidupan). Pada konsep ini, geosfer atau permukaan bumi di tinjau dari sudut pandang kewilayahan atau lingkungan yang menampakkan persamaan dan perbedaan fenomenanya (udara, batuan, perairan, 14



kehidupan). Persamaan dari perbedaan fenomena tersebut tidak lepas dari hubungan interaksi ke ruang dari unsur-unsur geografi di wilayah atau dalam lingkungan di permukaan bumi. Dari pengertian geografi yang telah dikemukakan tadi, dapat diketengahkan bahwa geografi berkenaan dengan: 1. Geosfer atau permukaan bumi 2. Alam lingkungan (atmosfer, litosfer,hitdrosfer,biosfer) 3. Umat manusia atau atroposfer 4. Persebaran ke ruangan fenomena alam dan kehidupan termasuk persamaan serta perbedaan 5. Analisis hubungan serta interaksi ke ruangan fenomena-fenomenanya di permukaan bumi Berkenaan dengan konsep dasar yang dikembangkan pada geografi, paling tidak kita dapat mempelajari dua kelompok konsep yang dikemukakan oleh Getrude Whipple (James, P.E.:1979:115) dan Henry J. Warman (Gabler,RE:1966:13-16) Rincian konsep dasar itu sebagai berikut. Getrude Whipple mengungkapkan ada 5 konsep dasar,yaitu sebagai berikut. 1. Bumi sebagai planet 2. Variasi cara hidup 3. Variasi wilayah-wilayah alamiah 4. Makna wilayah (region) bagi manusia 5. Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia Sedangkan Henry J. Warman mengemukakan 15 konsep dasar sebagai berikut: 1. Konsep Kewilayahan atau konsep regional 2. Konsep lapisan kehidupan atau konsep biosfer 3. Konsep manusia sebagai faktor ekologi yang dominan 4. Konsep globalisme atau konsep bumi sebagai planet 5. Konsep interaksi ke ruangan 6. Konsep hubungan areal (wilayah) 7. Konsep persamaan areal (wilayah) 8. Konsep perbedaan areal (wilayah) 9. Konsep keunikan areal (wilayah) 10. Konsep persabaran areal (wilayah) 15



11. Konsep lokasi relative 12. Konsep keunggulan kompratif 13. Konsep perubahan yang terus-menerus atau perubahan abadi 14. Konsep sumber daya dibatasi sama budaya 15. Konsep bumi yang bundar di atas kertas yang datar atau konsep peta



Ekonomi dan Koperasi Berkenaan dengan ekonomi ini, Brown &Brown (1980:241) mengemukakan bahwa”Ekonomi adalah suatu studi tentang cara bagaimana manusia mengorganisasikan sumber daya alam ,kemampuan budaya dan tenaga kerja menopang dan mengingatkan kesejahteraan material “Sementara itu, dengan cukup panjang. (Gerarado P.Sicat dan H. W Arndt (1991:3) mengemukakan bahwa Ilmu ekonomi adalah suatu studi yang mengkaji bagaimana orang perorangan dan kelompok – kelompok masyarakat menentukan pilihan. Karena manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas.Untuk memuaskan bermacam-macam ragam keinginan tersebut,tersedia sumber daya yang dapat digunakan.itupun tidak tersedia dengan bebas. Ketiga bahasan ilmu ekonomi tadi, dapat ditarik garis persamaan yaitu bahwa ilmu ekonomi merupakan suatu studi,ilmiah mengenai bagaimana cara memenuhi kebutuhan materi. Bagaimana mengembangkan upaya menahan diri dan hidup yang berlebih-lebihan padahal kemampuan sumber daya ada dalam keterbatasan. Untuk mengatur kesejahteraan rakyat,khususnya kesejahteraan ekonomi Bangsa Indonesia, telah diatur dalam Undang-undang Dasar 1945. Pada pasal 33 yang terdiri atas 5 yaitu : 1. Perekonomian disusun sebagai usaha,bersama berdasarkan atas kekeluargaan 2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang me3nguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara 3. Bumi,air dan kekayaan yg terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan di gunakan sebesarbesarnya kemampuan rakyat 4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi,ekonomi,dengan prinsip kebersamaan,efisiensi berkeadilan,berkelanjutan,berwawasan lingkungan,kemandirian. 5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang Dalam pasal 33 ini adalah kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-orang. Sebab itu perekonomian dsisusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan seperti



16



Koprasi. Koprasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koprasi dengan berlandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koprasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.Menurut P.E. Weraman (A.A Chaniago, Cb, Toweula,dkk:1995:225) mendefinisikan bahwa Koprasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hokum yang bertujuan untuk perbaikan social ekonomi anggotanya melalui memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan berusaha bersama saling membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi keuntungan ,usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koprasi. Dari 3 batasan tadi dapat ditarik garis persamaan yaitu bahwa koprasi adalah kegiatan ekonomi bersama dari para anggotanya,berdasarkan kekeluargaan,kerakyatan,demi keuntungan bersama, dan tidak mengutamakan keuntungan ekonomi sematamata, melainkan juga memperhatikan keuntungan sosial. Tujuan penyejahterakan para anggota berdasarkan alas keluarga dan keuntungan sosial ,Ekonomi yang berasaskan kekeluargaan, yang menguasai hajat hidup orang banyak yang di arahkan pada kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya yang dicantumkan dalam UUD 1945. Batas-batas ekonomi dan koprasi,dengan mengamati konsep-konsep dasar yang menjadi kunci dua pokok presoalan masih bersangkutan dengan satu sama lain,konsepkonsep dasar itu sebagai berikut: 1. Kalangan sumber daya 2. Dan keterbatasan sumberdaya 3. Kebutuhan yang tidak terbatas 4. Konsaumsi-produksi-distribusi 5. Penawaran-permintaaan Dalam memenuhi sampai mencapai kepuasan kebutuhan,manusia baik perorangan maupun kelompok melakukan kegiatan produksi, menghasilkan baik yang langsung dan sumber daya alam melalui pengolahan lebih dulu.proses produksi tadi memenuhi konsumsi yang selalu meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Orang yang ahli dalam bidang usaha sesuai dengan sifat badan usaha .sedangkan yang mencirikan koprasi dengan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonominya,terutama dalam mempertahankan keuntungan sosial bagi seluruh anggota dan pengguna jasa koprasi ,wajib menjadi acuan utama.Modal dalam kegiatan usaha kegiatan ekonomi tidak hanya terbatas pada 17



produksi,gedung,lahan dan keuangan namun paling utama terletakm pada SDM yang menjadi aset hidup kegiatan dan kehidupan ekonomi tersebut.oleh karena itu, baik perusahaan milik Negara,milik swasta ataupun milik rakyat dalam bentuk koprasi,dituntut adanya modal SDM yang bersifat mental wiraswasta.oleh karena itu sebagai calon guru IPS harus membimbing, mengarahkan, membina, dan mengembangkan peserta didik untuk bersikap mental wiraswasta bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Kemajuan dan pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam bidang produksi,telahnpula menyebabkan terjadinya alternatif pe,manfaatan dan penggunaan suatu jenis sumber daya.sebagai contoh: penggunaan dan pemanfaatan migas serta batu bara,tidak mlagi hanya nuntuk bahan bakar melainkan untuk kepentingan yang meluas.contohnya dengan petro kimia minyak bumi dan batu bara dimanfaatkan untuk bahanm pakaian, ban kendaraan, kosmetik, obat-obatan.



SOSIOLOGI Menurut pebdapat Frank H. Hankins (Faircdhild, H.P,dkk.:1982:302)lebih terperinci mengemukakan: bahwa Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul dan hubungan kelompok umat manusia.studi tentang manusia dan insaninya dengan hubungan satu sama lain. Aliran sosiologi yang berbeda menentukan penekanan yang bervariasi berkenaan dengan factorfaktor yang berhubungan,sebagaian menekankan hubungan pada hubungan diantara mereka sendiri seperti interaksi, asosiasi, dan seterusnya. Secara sibgkat yang baru dikemukakan,dapat diketengahkan konsep – konsep dasar sosiologi sebagai berikut: 1. Interaksi sosial 2. Sosialisasi 3. Kelompok sosial 4. Proses sosial 5. Proses sosial 6. Perubahan sosial 7. Mobilisasi saosial Interaksi sosial sebagai konsep dasar sosioligi, telah cukup dibahas pada uraian terdahulu. Interaksi ini bagaimanapun intensitasnya,selalu dialami oleah tiap individu dan selalu terjadi dimasyarakat. Lebih tepat kelompok sosial tepat terjadinya interaksi antara individu tidak lain adalah kumpulan manusia yang paling tidak terdiri atas dua orang namun biasanya lebih dari itu, telah saling



18



mengenal dalam waktu yang relative lama, ada kaitan rasa senasib, diikat oleh nilai dan norma yang sama serta memiliki rasa persatuan Selain kelompok sosial yang merupakan kesatuan antara anggota asyarakat, di dalamnya terjadi atau terdapat lapisan-lapisan sosial yang ditunjukkan oleh pengelompok anggotanya berdasarkan ikatan persamaan tertentu, seperti pendidikan, ekonomi, mata pencaharian, suku bangsa. Sebagai akibat proses sosial, perubahan sosial dan modernisasi,baik secara perorangan maupun kelompok,terjadi perubahan status dan lapisan bawah ke lapisan menengah dan bahkan sampai lapisan atas. Atau juga terjadi perubahan status dan petani menjadi pedagang atau menjadi pegawai negeri.perubahan konsep yang dialami merupakan konsep mobilisasi sosial. Jika lapisan tersebut dari lapisan bawah ke lapisan menenggah sampai lapisan atas atau sebaliknya di konsepkan sebagai Vertikal. Sedangkan perubahan status yang sifatnya setara seperti pretani menjadi pedagang kemuadian menjadi nelayan dan seterusnya,mobilisasiu yang demikian di konsepkan sebagai mobilisasi horizontal. Dalam kehidupan sosial itu terdapat hal-hal yang dianggap sebagai penyakit masyarakat, sweperti kaehatan,pengangguran,pelacur,gelandangan,kemiskinan penyakit-penyakit masyarakat byang demikian yang merupakan masalah sosial, dikonsepkan sebagai patologi sosial. Kondisi atau lebih tegas lagi,masalah yang demikian itu merupakan salah nsatu konsep dasar sosiologi yang wajib dikaji secara mendalam, untuk menentukan alternative pemecahanya.dan cara pemecahanya dengan cara : wajib mendapat perhatian dan keperdulian segala pihak. Apalagi hal mtersebut kita abaikan maka menjadi masalah sosial yang makin gawat yang merusak mental generasi muda Indonesia.



ANTROPOLOGI Seperti yang terlah di uangkapkan bahwa kehidupan manusia di masyarakat atau manusia dalam konteks sosial meliputi aspek salah satu aspek yang makna dalam kehidupann manusia yang juga mencirikan kemajuanya yaitu kebudayaan.yang mengkhususkan telaahanya kepada budaya ini tidak lain adalah antropologi.Menurut E.A.Hoebel (Faichild,H.P,dkk.:1982:12) secara singakat mengemukakan “Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dengan kerjanya.sedangkan menurut Koentjaraningrat (1990:11) juga secara singkat mengatakan antropologi adalah ilmu tentang manusia, sedangkan Hoebel mengemukakan anteropologi adalah cara kerjanya.dengan demikian sebutan antropologi disini berarti studi ilmu yang mempelajari manusia dengan perilaku



19



sosial atau dengan kebudayaanya. Kebudayaan adalah nama kolektif semua pola prilaku di transparasikan secara sosial melalui simbul-simbul dari sini tiap unsur semua kemampuan kelompok umat manusia yang karakteristik yang hanya meliputi bahasa, peralatan, industri, seni, ilmu hukum, pemerintah, moral, dan kenyakinan dan kepercayaan saja,melainkan meliputi juga peralatan material atau artewfak yang merupakan jelmaan kemampuan budaya yang menghasilkan fikiran yang berefek praktis dalam bentuk bangunan, senjata, mesin, media komunikasi, perlengkapan seni, dan sebagainya Konsep yang dikemukakan oleh Ellwood di atas sangat jelas dan gamlang bahwa kebudayaan hanya milik otentik manusia saja. Konsep-konsep dasar itu meliputi: 1. Kebudayaan 8. Seni 2. Tradisi 9. bahasa 3. Pengetahuan 10. lambang 4. Ilmu 11. Fenomena yang dapat kita gali dengan sendirinya 5. Teknologi 6. Norma 7. Lembaga Dalam lingkup antropologi dan kebudayaan, pengetahuan, ilmu dan teknologi merupakan konsep dasar yang terkait dengan budaya belajar. Tip konsep konsep dasar tersebut saat ini biasabisa dijadikan satu sebagai IPTEK ( ilmu pengetahuan dan teknologi ) penyatuan tiga konsep tersebut sangat beralasan karena ketiganya sangat erat satu sama lain.oleh karena itu, kita sepakat untuk memadukan mewnjadi IPTEK. Konsep lain yang memegang peranan kunci dalam mkehidupan masyarakat dan budaya adalah nilai serta norma.Sedangkan norma lebih mengarah pada ukuran dan aturan kehidupan yang berlaku dikehidupan masyarakat. Pada tingkatan taraf yang lebih tinggi kita juga mengenal pranata yang juga merupakan salah satu konsep dasar dalam kehidupan masyarakat dan budaya.Dalam hal ini, kita juga harus membedakan antara pranata (intstitution) dengan lembaga (insititute). Mengenai konsep dasar diatas menurut Koentjaraningrat (1990:165-166) pranata adalah sistim norma atau aturan-aturan yang mengenai 20



satu aktivitas masyarakat yang khusus, sedangkan lembaga atau institut adalah badan atau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu”. Contohnya sebagai pranata yang berfungsi memenuhi kebutuhan kekerabatan, yaitu perkawinan, tolong menolong antar kerabat, sopan santun, pergaulan antar kerabat, dan sebagainya. Bahasa sebagai suatu konsep dasar memiliki pengertian konotatif yang luas. Bahasa sebagai konsep, bukan hanya merupakan rangkaian kalimat tertulis ataupun lisan, melainkan pengertiannya lebih jauh dari pada hanya sekedaar rangkaian tulis atau lisan melainkan bahsa itu sebagai suatu konsep meliputi pengertian sebagai bahasa anak, bahasa bisnis, bahsa isyarat, dan lainya Konsep dasar antropologi lainya mengenai lambang sesungguhnya bahasa itu juga termasuk lambang bagi manusia contohnya uangkapan”bahasa mencirikan bangsa pada ungkapan itu tercermin bahwa bangsa yang memiliki tutur kata yang baik ,mencerminkan bangsa tersebut merupakan bangsa yang baik ,lambanglambangnya antara lain seperti bendera bagi suatu bangsa, tanda pangkat, atau jabatan bagi satu angkatan, monument bagi suatu kelompok masyarakat dan bangsa.



POLITIK DAN PEMERINTAHAN Di dalam kehidupan bermasyarakat, tidak akan lepas dari dua aspek kehidupan social, yaitu berpolitik dan berpemerintahan. Dikesempatan ini, pertama kita membahas pengertian ilmu politik secara singkat dan menurut pendapat para ilmuan-ilmuan lain. Menurut para ilmuan, diantanya : 1. Mildred Parten (Fairchild. H.P., dkk.: 1982: 224) Ilmu politik adalah Teori, kiat dan praktis memerintah. 2. Brown and Brown (1980: 304) Ilmu politik adalah proses dilaksanakannya kekuasaan mencapai tujuan-tujuan tertentu. 3. J. Barents (Miriam Budiarjo: 119:9) Ilmu politik adalah Ilmu yang mempelajari kehidupan Negara.., yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat; ilmu politik mempelajari negaranegara itu melakukan tugas- tugasnya. 4. Ossip K Flechtheim (Miriam Budiarjo: 1991:11) dalam buku Fundamental of Political Science. “Ilmu politik adalah Ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari



21



Negara sejauh negara merupakan Organisasi kekuasaan beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi yang mempengaruhi negara. Dapat disimpulkan bahwa pengertian Ilmu Politik secara umum adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tuganya dan sebagai penyelenggara negara, Pengertian Pemerintahan menurut Brown and Brown (1980: 304) dan Charles J. Bushnell (Fairchild, H.P. , dkk :1982 :132) 1. Brown and Brown (1980: 304) Pemerintahan adalah semua aparat dan proses yang melaksanakan penyelenggaraan aktifitas negara 2. Charles J. Bushnell (Fairchild, H.P. , dkk :1982 :132) Pemerintahan adalah Organisasi menjelmaan suatu negara, pemerintahan adalah negara dalam penampilan, prakteknya pemerintahan sebagai proses merupakan pelaksanaan fungsi negaradalam segala aspeknya. Jadi, untuk kesimpulan pemerintahan secara umum adalah penyelenggaraan, pelaksanaan kerja secara operasional suatu negara. Dengan kata lain pemerintah adalah aparat pelaksana negara. Konsep-konsep dasar politik dan pemerintahan. 1. Kekuasaan 2. Negara 3. Undang-undang 4. Kabinet 5. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 6. DPR 7. DPD 8. Mahakamah Agung 9. Kepemimpinan 10. Demokrasi 11. Wilayah 12. Kedaulatan Rakyat 13. Otoriter 14. Monarki 22



15. Republik 16. Hal-hal lain yang dapat digali sendiri berdarkan pengamatan dan pengalaman. Suatu nusantara yang dapat dikatakan negara, setidaknya memiliki kriteria sebagai berikut, yakni: memiliki wilayah, penduduk, pemerintah, dan kedaulatan. Negara yang demokratis adalah Negara yang memiliki tertib dan aman karena adanya peraturan yang disusun bersama, disepakati bersama dan serta dipatuhi bersama-sama juga. Dan semua itu telah disusun oleh Undang-undang yang menjadi pokok utama atau induk dari segala peraturan. Di Negara tercinta kita, Negara Republik Indonesia sebagaimana telah ditentukan dan digaris besarkan pada UUD 1945 yang menjadi pokok utama dari segala peraturan. Demokrasi yang arti harfiahnya, rakyat berkuasa atau kekuasaan di tangan rakyat, yang pada pelaksanaannya di serahkan kewenangannya kepada kepala negara atau presiden. Dapat disimpulkan, segala aspirasi pendapat masyarakat akan disampaikan secara bertahap. Yang ertama disampaikan melalui perwakilan rakyat (DPR) yang merupakan perwakilan dari rakyat, dan kemudian disampaikan kepada majelis permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan masih dimusyawarahkan diambil kebijakan-kebijakan. Dan setelah itu baru ditujukan kepada kepala Negara kita yaitu Presiden.



PSIKOLOGI SOSIAL Secara umum pengertian Psikologis Sosial adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam kontek sosial. pengertian psikologi sosial menurut HaroldA Phelps (Fairchild, H.P, dkk,. :1982: 290), “adalah suatu studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial”. Pengertian menurut Kerch, Clutfield, dan Ball Chey (1982: 5) mengemukakan : “Psikologi Sosial adalah Ilmu tentang peristiwa perilaku antar personal. “(Hukum Konvergensi)”, Hasil perpaduan kerjasama antara potensi dari dalam diri dengan rangsangan dari lingkungan. Psikologi sebagai salah satu bidang ilmu sosial yang berperan strategi dalam mengamati, menelaah, menganalisis, menarikn kesimpulan dan memberikan arahan alternatif terhadap masalah sosial yang merupakan ungkapan aspek kejiwaan. Konsep dasar Psikologi :



23



1. Emosi terhadap objek sosial 2. Perhatian 3. Minat 4. Kemauan 5. Motifasi 6. Kecerdasan dalam menangagapi persoalan sosial 7. Penghayatan 8. Kesdaran 9. Harga Diri 10. Sikap Mental 11. Kepribadian. Emosi dengan reaksi emosional merupakan konsep dasar psikologi social yang peranannya besar dalam mengembangkan potensi psikologis lainnya. Perhatian dan minta seseorang terhadap sesuatu benda, fenomena social, interaksi social dan yang lainnya. Tinggi rendahnya, terkendali tidaknya emosi seseorang, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial yang bersangkutan. Oleh karena itu, emosi sebagai suatu potensi kepribadian wajibdiberi santapan dengan berbagai pembinaan psikologis, termasuk santapan keagamaan. Kemauan yang kuat merupakan modal dasar yang berharga dalam memperoleh suatu prestasi. Ada pepatah mengatakan, “di mana ada kemauan, di situ ada jalan”. Orang yang kemauannya lemah, bagaimanapun sukar mencapai prestasi yang tinggi. Motivasi selain timbul dari dalam diri individu masing-masing, juga dapat datan dari lingkungan. Untuk mencapai suatu harapan yang tinggi, kiat harus mempunyai motivasi diri yang kuat. Agar semu citi-cita yang kita harapkan akan tercapai. Konsep dasar yang merupakan komprehensif adalah kepribadian. Secara singkat, Brown & Brown (1980:149) mengemukakan bahwa “kepribadian tidak lain adalah pola karakteristik, sifat atau atribut yang dimiliki individu yang ajeg dari waktu ke waktu”. Sedangkan Hornrl Hart (Fairchild, H.P., dkk.: 1982:218) secara lebih rinci mengemukakan: “Kepribadian yaitu organisasi gagasan yang dinamik, sikap, dan kebiasaan yang dibina secara mendasar oleh potensi biologis yang diwariskan melalui mekanisme psiko-fisika organisme tunggal dan yang secara sosial ditransmisikan melalui pola budaya, serta yang terpadu dengan semua penyesuaian, motif, kemauan 24



dan tujuan individu berdasarkan keperluan satu kemungkinan dari lingkungan sosialnya.” Jadi, dapat disimpulkan kepribadian sebagai suatu konsep dasar psikologi, dan juga merupakan suatu perpaduan potensi, kemampuan dan aset diri tiap individu yang menjadi jati diri masingasing. Jadi, kita sebagai SDM generasi muda yang akan menjadi subjek pembangunan masa yang akan datang, wajib mengembangan dan membina kepribadian peserta didik kita menjadi SDM yang handal yang kelak dapat menyelamatkan kehidupan yang telah menyimpang dan kebenaran yang hakiki yang “ mengorbankan nilai-nilai moral demi mencapai tujuan material semata”. Panggilan dan tugas pendidikan memang berat, namun sangat mulia.



D. Sumber dan bahan ilmu pengetahuan sosial Pengetahuan konseptual atau substansial di dalamnya akan melibatkan data, konsep-konsep, tematema dan generalisasi-generalisasi. Dari sini berarti akan mengatahui tentang isi pengetahuan tersebut. Sedangkan pengetahuan tentang proses-proses akan melibatkan semacam nilai-nilai, model-model, dan metode-metode yang berhubungan dengan belajar dari inquiri. Dari sini tampak, tentang bagaimana mengetahui isi tersebut. Isi pengajaran mengacu kepada pesan yang akan dipelajari dalam proses belajar mengajar, berupa seperangkat kemampuan, dengan aspek-aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotorik. Demi tercapainya tujuan pendidikan/pengajaran yang telah ditetapkan, isi pengajaran harus disiapkan sebaik mungkin, melalui langkah-langkah : (1) mengenali sumber bahan pengajaran; (2) memilih bahan pengajaran yang sesuai, dan (3) menyusun bahan tersebut menjadi isi (program) yang siap disajikan dalam proses belajar mengajar. Pengetahuan Sosial yang berasal dari lingkungan Banyak sumber bahan pembelajaran berasal dari masyarakat sekitar dan sangat menarik dan relevan untuk dibicarakan di kelas karena: Pertama, banyak kejadian faktual baik alamiah maupun sosial yang baru dan terus berkembang, seperti keadaan fisik daerah, iklim, luas dan keadaan tanah, kekayaan sumber alam, yang semuanya mempengaruhi cara hidup, adat istiadat dan kebudayaan daerah tersebut. Demikian juga keadaan demografis daerah itu, seperti : jumlah dan taraf kepadatan penduduk, asal dan keturunan mereka, susunan, mata pencaharian, tingkat pendidikan dan hal-hal lain yan bisa dijadikan bahan pelajaran



25



Pengetahuan Sosial. Kedua, pada setiap kelompok masyarakat terdapat lembagalembaga yang digunakan mengatur tata kehidupan anggotanya, seperti lembaga pemerintahan, baik di pusat maupun daerah, juga lembaga dan organisasi polotik, sosial, budaya, olah raga dan perekonomian merupakan bahan penting bagi pelajaran bidang studi Pengetahuan Sosial. Hal-hal di atas amat penting untuk dipelajari, karena sifat masyarakat yang dinamis, kenyataan dan lembaga-lembaga kemasyarakatan terus tumbuh dan berkembang. Sumber bahan Pengetahuan Sosial dapat berasal dari lingkungan peserta didik. Ada empat jenis lingkungan yang bisa dijadikan sumber bahan Pengetahuan Sosial, antara lain: lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan agama dan lingkungan manusia sebagai nara sumber (Sunaryo 1995:6). Lingkungan sekitar peserta didik mempunyai peranan penting karena sejak lahir yang pertama kali dikenal peserta didik hanyalah lingkungan dalam keluarga. Mula-mula ibu, ayah, saudara-saudara dan lingkungan sekitar. Makin lama pengenalan peserta didik semakin luas sesuai dengan perkembangan peserta didik itu sendiri Lingkungan Sosial Dalam hidup bermasyarakat manusia saling tergantung antara satu dengan yang lain. Ketergantungan ini disebabkan dari berbagai aspek misalnya : aspek kebutuhan, aspek pendidikan, aspek keamanan, aspek kerjasama dan masih banyak aspek lain dalam masyarakat. Dari aspek kebutuhan, manusia dalam mempertahankan hidup dia butuh makan, minum, pakaian, perumahan, yang kesemuanya itu tentu saja tidak dapat dipenuhinya sendiri. Mereka tergantung petani untuk pemenuhan makan, tergantung pengusaha tekstil untuk pemenuhan kebutuhan pakaian. Sementara itu petani juga tergantung konsumen yang membeli hasil pertanian. Lingkungan yang saling tergantung antar manusia yang satu dengan yang lain inilah yang disebut dengan lingkungan sosial. Lingkungan Sosial Ekonomi Lingkungan sosial ekonomi akan terjadi bila hubungan manusia yang satu dengan yang lain didasarkan atas dasar kepentingan untuk memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Konsumen ingin memenuhi kebutuhan sepuas-puasnya, sedang produsen akan memenuhi kebutuhan berupa keuntungan yang sebesar-besarnya. Peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat, selalu akan berada dalam lingkngan sosial ekonomi masyarakat. Misal, dia memerlukan transportasi untuk ke sekolah, berhubungan dengan penjual untuk membeli sesuatu, dia berhubungan dengan guru untuk mendapat ilmu, dan lain sebagainya. Untuk itulah, peserta didik perlu mengenal dan memahami 26



lingkungan. 1. Lingkungan sosial politik Masalah lingkungan sosial politik merupakan masalah kekuasaan dalam masyarakat, yang direfleksikan dalam pemerintahan pada organisasi politik. Saat ini banyak partai-partai politik, misalnya partai amanat nasional, golongan karya, partai kebangkitan bangsa, partai keadilan sejahtera, dan lain-lain yang berada di pemerintahan desa, kecamatan, sampai pemerintahan pusat. 2. Keamanan dan Ketertiban Keamanan dan ketertiban merupakan salah satu kebutuhan manusia. Penanaman untuk menjaga ketertiban dan keamanan sebaiknya dimulai sejak pendidikan dasar agar siswa memiliki kesabaran tentang hal tersebut, misalnya peserta didik sebelum tidur harus melihat pintu rumah dan halaman apakah sudah terkunci, peserta didik membuat peta lingkungan rumah sehingga tahu batasbatas wilayahnya, peserta didik naik sepeda harus di lajur kiri, peserta didik harus mentaati peraturan lalu lintas, tidak membuang sampah sembarangan, membudayakan antri. Lingkungan Alam Termasuk lingkungan alam adalah tanah, air, udara yang ada di atasnya, dan segala jenis kekayaan alam yang ada di dalamnya. Manusia tidak akan dapat hidup tanpa alam. Segala jenis kekayaan yang dibutuhkan manusia ada di negara kita. Ini merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang wajib kita syukuri dan kita lestarikan. Tidak semua negara mempunyai kekayaan alam yang melimpah. Indonesia mempunyai tanah yang subur, hasil hutan yang melimpah, ikan yang banyak dan lain sebagainya. Kekayaan alam yang melimpah bila tidak dipelihara dengan baik maka akan menimbulkan bencana misal hutan yang gundul akan menimbulkan banjir, penggalian tanah yang tidak terorganisir akan menimbulkan tanah longsor. Ada kekayaan alam yang dapat diperbaharui ada pula yang tidak dapat diperbaharui. Untuk itulah manusia harus memanfaatkan kekayaan alam seefisien mungkin, tidak dihabiskan saat ini, tetapi juga dipikirkan anak cucu kita kemudian. Hutan yang sudah gundul supaya ditanami lagi dan seterusnya. Lingkungan Budaya Kebudayaan adalah hasil karya dan cipta manusia untuk menjawab tantangan alam dalam 27



memenuhi kebutuhannya. Yang berupa ide, tindakan, pengetahuan, kesenian dan lain sebagainya. Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke memiliki adat istiadat, suku bangsa, bahasa yang beraneka ragam yang merupakan mosaik yang indah. Nara Sumber Manusia dapat digunakan sebagai sumber bahan pembelajaran pengetahuan sosial. 1). Tokoh Masyarakat Tokoh masyarakat adalah orang yang mempunyai kemampuan/ketrampilan dalam bidang tertentu yang melebihi anggota masyarakat lainnya. Tokoh tersebut dapat bermacam-macam. Misal pemuka adat, pengusaha yang berhasil, direktur bank, pemilik toko besar, olahragawan, penyanyi. Nara sumber ini dapat didatangkan di kelas atau anak diajak untuk bertemu langsung dengan nara sumber. Pada waktu olah raga guru dapat mendatangkan pemain sepakbola, siswa diajak untuk melihat bagaimana menendang bola yang baik dan benar. 2). Siswa/peserta didik Siswa dapat pula dijadikan nara sumber bila ia memang memiliki pengetahuan khusus. Anak diminta menceritakan pengalaman membuat telor asin karena orang tuanya menjual telor asin, misal cara memilih telor yang baik, lama waktu membuat telor asin dan sebagainya. Bila hal ini dilakukan maka akan dapat memupuk keberanian siswa untuk tampil di depan kelas, mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara lisan. 3). Pejabat Pemerintah Seorang pejabat pemerintah didatangkan ke kelas untuk memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan. Peserta didik diminta untuk menanyakan hal yang berkaitan dengan mata pelajaran. Hal ini memupuk juga ketrampilan bertanya, ketrampilan mengemukakan pendapat



E. Tujuan IPS Sama halnya tujuan dalam bidang-bidang yang lain, tujuan pembelajaran IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki, tujuan pendidikan nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini secara praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran pada setiap bidang studi dalam kurikulum, termasuk bidang studi IPS.



28



Akhirnya tujuan kurikuler secara praktis operasional dijabarkan dalam tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran. Sub bahasan ini dibatasi pada uraian tujuan kurikuler bidang studi IPS.Tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang-kurangnya meliputi hal-hal berikut: • membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat; • membekali peserta didik dengan kemapuan mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat; • membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian; • membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan; dan • membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembagan kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi. Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum IPS di berbagai lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalaman dan bobot yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.



29



BAB III Kesimpulan 1.



IPS merupakan fusi atau perpaduan dari beberapa disiplin ilmu sosial yang dipelajari mulai jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan tinggi.



2.



Ruang lingkup kajian IPS meliputi a) substansi materi Ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat dan b) gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat. Kedua lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu karena hakikat pembelajaran IPS tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga praktis.



3.



Pembelajaran IPS bertujuan membekali peserta didik agar a) memiliki pengetahuan sosial, b) mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari alternatif pemecahan masalahmasalah sosial dalam masyarakat, c) mampu berkomunikasi dalam masyarakat, d) memiliki kesadaran, keterampilan, dan sikap mental yang positif dalam bermasyarakat, dan e) mampu mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan masyarakat dan IPTEK.



30



Daftar Pustaka Winataputra, Udin S. 2005. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Taneo. Silvester. (2005). Bahan Ajar Konsep Dasar IPS SD. Kupang FKIP Undana. ______________(2005). Bahan Ajar Materi dan Pembelajaran IPS.SD Kupang FKIP Undana. Abin Syamsuddin, Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda Karya Remaja. Anwa Kholil. (2008). Pembelajaran Berdasarkan Masalah. http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/pembelajaran-berdasarkanmasalah. html Kasinyo Harto dan Abdurrahmansyah. (2009). Metodologi Pembelajaran Berbasis Aktive Learning , Palembang – Sumatera Selatan : Grafika Telindo Pres. Irawan, Supandi. (1996). Mengenal Antropologi Dalam Kehidupan Manusia dan Masyarakat. Udin S. Winataputra. (2003). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Wina Senjaya. (2008). Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Samlawi, Fakih dan Bunyamin Maftuh. 1999. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Primary School Teacher Development Project)



31