Klasifikasi Pasak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Klasifikasi pasak: A. PASAK PREFABRICATED - JENIS BAHAN 1. Bahan Metal Pasak prefabricated metal pada umumnya mempunyai retensi mekanik yang baik tapi mempunyai modulus elastisitas yang berbeda dengan dentin sehingga tekanan yang jatuh pada gigi akan terkonsentrasi dan dapat menimbulkan fraktur. Pasak metal terbuat dari platinum-gold-palladium (PGp, nickel-chromium (Ni-Cr), cobalt-chromium (CoCr), dan titanium alloys. Ni-Cr dan Co-Cr lebih kuat tapi kaku dan mudah korosi dan hal ini merupakan penyebab terjadinya fraktur. Titanium alloys lebih lentur dan tahan terhadap korosi . Bentuk pasak ready-made / prefabricated ada beberapa jenis yaitu: tapered, paralel, serrated (tajam) dan threaded (ulir). Pasak threaded merupakan pasak yang retentif diikuti oleh pasak paralel sided serrated post. Keuntungan menggunakan pasak ready-made adalah mudah, cepat, murah, kuat, dan



retentif . Akan tetapi



penggunaannya sangat selektif, bentuk pasak dan saluran akar tidak sesuai akan mudah terjadi korosi (Suprastiwi, 2004).



Faktor lain yang mempengaruhi retensi pasak yaitu (Suprastiwi, 2004) ; Panjang pasak. Retensi pasak meningkat seiring dengan panjang, untuk mendapatkan retensi yang maksimal maka menyisakan bahan pengisi 4 mm atau 5 mm, panjang minimal sama dengan panjang mahkota klinis atau 2/3 panjang akar. Diameter pasak. Makin kecil diameter pasak akan lebih mudah pasak lepas, dan sebagai acuan



maka diameter pasak tidak melebihi 1/3 diameter gigi pada 1/3 apikal.Yang dianjurkan untuk gigi insisive bawah 0,6 mm, insisive atas, caninus atas dan bawah, akar palatal gigi molar atas 1mm , untuk gigi yang lain 0,8 mm. Gaya yang diterima oleh gigi juga akan mempengaruhi resisitensi dan retensi pasak, gaya vertikal dapat diatasi panjang , besar dan bentuk pasak.gaya rotasi dapat diatasi dengan preparasi dinding saluran akar yang irregular. 2. Bahan Non-Metal Pasak non-metal yang mulai sering dipakai adalah yang berbahan dasar fiber. Keuntungan penggunaan pasak fiber adalah non galvanis, tidak rentan korosi, dan mencegah risiko kebocoran mikro. Pasak fiber memiliki sifat fisik, modulus elastisitas, compressive strength, dan koefisien ekspansi termal yang hampir sama dengan dentin. Kemampuan menyerap dan menyalurkan gaya sama dengan gigi, sehingga mencegah fraktur pada akar. Nilai estetik lebih baik dibandingkan dengan pasak logam, tidak ada risiko korosi dan diskolorasi. Keuntungan lain dari pasak fiber adalah dapat dikerjakan dengan sekali kunjungan. (Adanir, 2007 ; Gaikwad, 2011 ; Uddanwadiker, 2007). Pasak fiber dapat memperbaiki sifat fisik dan mekanis dari komposit. Beberapa tipe fiber diantaranya adalah glass, karbon, KevlarTM, VectranTM, dan polyethylene (Barutcigil et al., 2009). Pasak fiber digunakan pada konsep yang tengah berkembang saat ini, yaitu konsep monoblok. Monoblok merupakan konsep menggunakan bahan adhesif sebagai keseluruhan restorasi pada gigi setelah perawatan endodontic. -



KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN



Keuntungan : -



Pasak siap pakai yang terbuat dari bahan logam memiliki keunggulan dalam kekuatan



karena



dapat



dihindari



kesalahan



pengecoran



logam



yang



mengakibatkankelemahan pasak -



Pasak yang terbuat dari ceramic, glass fiber dan woven fiber mempunyai keunggulan estetik dibandingkan pasak yang terbuat dari logam.



Kerugian :



-



Pasak yang terbuat dari bahan logam terdapat resiko terjadinya korosi, diskolorasi akar, kebocoran mikro, dan fraktur akar terutama pada pasak yang berbentuk paralel.



-



Pasak yang terbuat dari carbon fiber berwarna hitam dapat merusak estetik mahktota tiruan (Ridmwati, 2012).



B. PASAK CUSTOM MADE Bahan pilihan untuk pasak custom made adalah alloy dan porselen. Mahkota pasak custom made dan inti logam emas sudah digunakan dalam beberapa dekade sebagai restorasi setelah perawatan endodontik. Alloy logam lain juga dapat digunakan sebagai bahan pasak, namun tingkat kekerasannya dapat menyebabkan fraktur akar, sehingga klinisi lebih memilih pasak dan inti emas sebagai restorasi gigi anterior. Kelemahan bahan alloy emas adalah nilai estetiknya yang rendah, sehingga sekarang tengah berkembang penggunaan restorasi all porcelain dan metal porselen (Cheung, 2011 ; Garg, 2011). Custom made diindikasikan untuk gigi dengan akar tunggal terutama pada gigi dengan sisa mahkota yang minimal, karena pada kondisi yang demikian pasak yang digunakan harus mampu menahan terjadinya rotasi pada saat penempatan dan pengunyahan (Garg, 2011). Pasak tuang adalah inti pasak logam yang dibuat secara individual sesuai dengan hasil preparasi dari masing-masing gigi (Ridmwati, 2012). Indikasi : -



Sisa akar gigi ≤ 1/3 arah servikal



-



Diameter saluran akar besar > 1/3 diameter akar



-



Mahkota gigi pasca perawatan saluran akar yang sudah rusak dan tidak dapat di restorasi dengan mahkota jaket atau inlei



-



Sebagai abutment GTC dan GTS



-



Koreksi gigi malposisi (sudah dirawat perawatan saluran akar)



Kontra indikasi : -



Close bite



-



Kesehatan umum tidak baik



-



Gigi berakar pendek (lebih pendek dari panjang mahkota dan tipis)



-



Pasien dengan bad habit



Keuntungan : -



Dapat memperbaiki/koreksi posisi gigi yang kstrim (pada gigi yang sudah dilakukan PSA)



Kerugian : -



Pemasangan pasak tidak bias dalam 1 kali kunjungan (Ridmwati, 2012)



PROSEDUR PEMBUATAN PASAK 1. Hilangkan sisa-sisa jaringa karies yang masih ada -



Pada dasarnya preparasi mahkota untuk restorasi mahkota jaket dengan inti pasak tuang (dowel core) hamper sama dengan mahkota jaket



-



Menghilangkan sisa jaringan karies (email yang tidak didukung dentin)



2. Gutta perca diambil menggunakan peeso reamer no.1 atau no.2 kemudian lebarkan dengan peeso reamer yang lebih besar dengan letak rubber stop sesuai dengan perkiraan panjang kerja 3. Pembuatan kontra bevel disekeliling preparasi dowel dengan bur berbentuk nyala api dengan arah kekuatan ke lateral untuk mencegah patahnya gigi 4. Panjang preparasi pasak 2/3 panjang saluran sesuai ketentuan panjang pasak. Untuk saluran akar yang kecil digunakan Gates Glidden Drill 5. Bentuk preparasi saluran akar disesuaikan dengan morfologi akar 6. Bentuk preparasi tidak boleh bulat karena akan mengakibatkan rotasi pada pasak, maka dibuat key way menggunakan bur fisur ujung datar dengan membentuk boks sedalam 0,5-1mm, sedalam 0,5-1mm dan sepanjang ± 4mm dari orifis. Fungsi key way : untuk mencegah rotasi pasak karena tkanan pengunyahan 7. Pembuatan bevel sebagai resistensi dengan bur fisur ujung meruncing atau bentuk torpedo agar gigi tidak pecah terhadap tekanan pengunyahan (Ridmawati, 2012).



TEKNIK PEMASANGAN PASAK Pengangkatan isi saluran akar dengan menggunakan rotari intrumens yaitu peeso reamer, dan getes glidden drill. Bahan pengisi saluran akar dibersihkan secara incremental sampai panjang yang sudah ditentukan. Untuk mengetahui kedalaman dari preparasi pasak dapat menggunakan periodontal probe sebagai acuan.. Dipilih pasak yang besar dan panjangnya sesuai dengan saluran akar yang sudah direparasi.Untuk meningkatkan retensi, dipilih pasak yng sesuai supaya adaptasi dengan dinding saluran akar baik. Setelah pasak sesuai kemudian dilakukan sementasi (Suprastiwi, 2004).



DAFPUS: Suprastiwi, Endang. 2004. Penggunaan Pasak Profilaktik pada Gigi Anterior Pasca Perawatan Endodontik. Jakarta: UI Ridmawati, M.D. 2012. Rencana Perawatan Mahkota Jaket dengan Pasak Inti Tuang Modul Jaringan Keras Gigi. Yogyakarta: UMY.