KLMPK 13 Pencabutan Gigi Sulung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Atas berkat rahmat serta inayah Allah jugalah penulis telah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul :“ PENCABUTAN GIGI SULUNG”. Adapun penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Kesehatan Gigi Dan Mulut program D3 Keperawatan Gigi,Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan.Dengan lapang dada



penulis



menerima



saran



dan



kritiknya



demi



untuk



menambah



wawasan.Semoga karya ilmiah ini mendatangkan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi rekan-rekan semua pada umumnya. Amin Wassalamu’alaikum Wr. Wb Penyusun Kelompok 13



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG....................................................................................1 B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1 BAB II PEMBAHASAN A. B. C. D. E. F.



Instesi dikasi Anastesi Umum..................................................................2 Anastesi lokal...........................................................................................2 Anastesi Blok........................................................................................... Pencabutan gigi pada Anak..................................................................... Teknik pencabutan gigi sulung................................................................ Alat-alat pencabutan gigi sulung.............................................................



BAB III PENUTUP KESIMPULAN..................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. C.



BAB I PENDAHULUAN



A.LATAR BELAKANG PENCABUTAN GIGI SULUNG Prinsip pencabutan gigi sulung tidak berbeda dengan gigi permanen, tidak memrlukan tenaga besar, tetapi harus di ingat bahwa di bawah gigi sulung terdapat gigi permanen yang mahkotanya sangat dekat dengan gigi sulung terutama gigi molar dua sulung atau kadang-kadang penggantinya yaitu premolar dua terjepit di antara akar gigi sulung molar dua tersebut. sehingga waktu pencabutan gigi Molar dua sulung, Premolar dua dapat terganggu atau ikut terangkat, sehingga pada akar yang resorbsinya tidak sempurna terutama pada molar dua sulung pencabutannya harus hati-hati. Sebelum melakukan pencabutan gigi perlu di lakukan anastesi terlebih dahulu. Pada umumnya di berikan anastesi lokal, tetapi da;lam keadaan tertentu di lakukan anastesi umum yang di lakukan oleh spesialis anastesi. B.RUMUSAN MAPASALAH 1. Apa yang di maksud Indikasi Anastesi umum? 2. Apa yang di maksud Anastesi Lokal pada gigi sulung? 3. Apa yang di maksud anastesi Blok pada gigi sulung? 4. Bagaimana pencabutan gigi pada anak? 5. Bagaimana teknik pencabutan gigi sulung? 6. Apa saja alat-alat yang di gunakan dalam mencabut gigi sulung?



BAB II PEMBAHASAN A. INDIKASI ANASTESI UMUM a. Anastesi umum merupakan kontra indikasi b. pencabutan sekaligus beberapa gigi c. Penambalan dan perawatan saluran akar pada anak sangat sensitif d. pada anak cacat mental B. ANASTESI LOKAL Anastesi lokala merupakan tindakan menghilangkan rasa sakit untuk sementara ada satu bagian tubuh dengna cara mengaplikasikan bahan topikal atau suntikan tanpa menghilangkan kesadaran. pencegahan rasa sakit selama prosedur dapat membangun hubungan baik antara dokter gigi dan pasien, membangun kepercayaan, menghilangkan rasa takut, cemas dan menunjukkan sikap positif dari dokter gigi. Teknik anastesi lokal merupakan pertimbangan yang sanhgat penting dalam perawatan pasien anak. ketentuan umur, anastesi topikal, teknik injeksi dan analgetik dapat membantu pasien mendapatkan pengfalaman positif selama mendapatkan anastesi lokal. Berat badan anak harus di pertimbangkan untuk memperkecil kemungkinan terjadi reaksi roksis dan lamanya waktu kerja anastetikum, karena dapat menimbulkan trauma pada bibir atau lidah. Anak-anak dapat di tangani secara anastesi lokal dengan kerjasama dari orangtua dan tidak ada kontra indikasi. Anak-anak diberitahu dengan kata-kata sederhana apa yang akan di lakukan, jangan membohongi anak. sekali saja anak kecewa, sulit untuk membangun kembali kepercayaan anak. lebih aman mengatakan kepada anak-anak bahwa dia akan mengalami sedikit rasa tidak nyaman seperti tergores pensil atau di gigit nyamuk daripada menjanjikan tidak sakit tetapi tidak mampu memenuhi janji tersebut.bila seorang anak mengeluh sakit selama injeksi pertimbang kembali situasinya , injeksi kembali bila perlu tapi jangan minta ia untuk menahan rasa sakit. 



Macam-Macam Anastesi Lokal :



1. Anastesi Topikal Menghilangkan rasa sakit di bagian permukaan saja karena yang di kenai hanya ujung-ujung serabut urat syaraf. Bahan yang di gunakan berupa salf.



2. Anastesi Inflitrasi Sering di lakukan pada anak-anak untuk rahang atas ataupun rahnag bawah. mudah di kerja dan efektif. Daya penetrasi anastesi inflitrasi pada anak-anak cukup dalam karena komposisi tulang dan jaringa belum begitu kompak. 3. Anastesi Blok Digunakan untuk pencabutan gigi Molar tetap 



Pemilihan Siringe Dan Jarum Pemilihan jarum harus di sesuaikan dengan keadaan anastesi yang akan di lakukan. Jarum suntik pada kedokteran gigi tersedia dalam 3 ukuran (sesuai standar American Dental Assoclation = ADA) ; panjng (32 mm), pendek (20 mm), dan superpendek (mm). petunjuk : o



Dalam pelaksanaan anastesi lokal pada gigi , dokter gigi harus menggunakan syringe sesuai standar ADA.



o



Jarum pendek dapat di gunakan untuk beberapa injeksi lunak yang tipis, jarum panjang di gunakan untuk injeksi yang lebih dalam.



o



jarum cenderung tidak di penetrasilkan lebih dalam untuk mencegah patah nya jarum.



o



jarum yang di gunakan harus tajam dengan bevel yanhg relatif pendek, di pasangkan pada syringe, Gunakan jarum sekali pakai (disposable) untuk menjamin ketajaman dan sterilisasinya.pengguna jarum berulang dapat sebagai transfer penyakit.







Persiapan Sebelum Anastesi 1. Penjelasan lokal anastesi tergantung usia pasien anak,teknik penangan tingkah laku anak yang dapat di lakukan, misalnya TSD, modeling. 2. Instrumen dapat di perhatikan pada anak (kiri, penyuntikan di lakukan menggunakan kaca agar anak dapat melihat prosedur penyuntikan (kanan). 3. Selama penyuntikan, asisten memegang tangan anak, agar anak tidak bergerak.



4. posisi penyuntikan pasien. 



Indikasi dan kontra indikasi pencabutan gigi sulung Sebelum melakukan pencabutan opada gigi sulung, perlu di pertimbangkan beberapa hal, yaitu : Harus di ketahui lebih dahulu umur si anak untuk mengetahui gigi tersebut tanggal atau di ganti dengan gigi tetap. Namun usia bukan satu-satunya kriteria dalam menentukan apakah gigi sulung harus di cabut atau tidak, misal pada pasien 11-12 tahun (kecuali klo ada indikasi khusus : Orto). Beberapa pasien premolar 2 akan erupsi pada usia 8-9 tahun, sementara pada pasien lain gigi yang sama belum menunjukan tanda erupsi. Gigi sulung yang kuatdan utuh di dalam lengkung seharusnya tidak di cabut kecuali ada evaluasi klinis dan radiografi. Oklusi perkembangan lengkung, ukuran gigi, resorpsi akar, tingkat perkembangan benih gigi permanen di bawahnya, gigi bersebelahan, gigi antagonis, gigi kontra lateral, ada atau tidak infeksi, semua faktor-faktor ini harus di pertimbangkan dalam menentukan kapan gigi sulung di cabut. INDIKASI 1. gigi dengan karies luas, karies mencapai bifurkasi dan tidak dapat di restorasi sebaiknya di lakukan pencabutan. 2. infeksi di periapikal atau di interradikular dan tidak dapat di sembuhkan kecuali dengan penncabutan. 3. Gigi yang sudah waktunya tanggal dengan catatan bahwa penggantinya sudah mau erupsi 4. Gigi sulung yang persistensi 5. Gigi sulung yang mengalami impacted,karena dapat menghalangi pertumbuhan gigi tetap 6. Gigi yang mengalami ulkus dekubitus 7. untuk perawatan orodonsi 8. gigi penyebab absesdentoalveolar.



KONTRA INDIKASI 1. Anak yang sedang menderita infeksi akut di mulutnya misalnya akut infektions stomatitis,infeksi ini di sembuhkan dulu baru di lakukan pencabutan. 2. Kelainan darah, kondisi ini mengakibatkan terjadinya pendarahan dan infeksi setelah pencabutan. 3. pada penderita penyakit jantung. 4. pada penyakit sistemonik yang akut pada saat tersebut resistensi tubuh lebih rendah dan dapat menyebabkan infeksi sekunder. 



Indikasi pencabutan Molar Tetap Beberapa pertimbangan pencabutan gigi Molar o



Jika sebuah Molar satu permanen di cabut sebelum molar dua permanen erupsi, maka molar satu permanen akan bergerak ke mesial dan mengisi tempat molar satu tetap. Masalah ortodonsi akan kecil kemungkinan terjadi.



o



Jika pencabutan molar satu di lakukan setelah molar dua erupsi, maka molar dua akan tilting ke mesial sehingga menyebabkan masalah ortodonsi.



o



Jika tiga molar satu permanen sudah indikasi pencabutan, sebaiknya molar satu yang tinggal di cabut, agar susunan molar dua simetris.







Tipe dan Lokasi Injeksi Anastesi lokal pada anak tidak berbeda di bandingkan pada orang dewasa,densitas tulang lebih sedikit sehingga mempercepat difus anastesi lokal. ukuran rahang yang lebih kecil mengurangi kedalaman jarum berpenetrasi pada anastesi blok (mandibular anastesi).



C. ANASTESI BLOK Teknik tidak berbeda dengan anastesi Blok pada orang dewasa, hanya harus di ingat



ramus ascendes lebih pendek dan sempit/cekung dalm arah



anteroposterior, foramen mandibula lebih dangkal (belum dalam) di banding pada



orang dewasa. pada anak berada di bawah dataran oklusi. Foraemn mentale selalu pada garis dekat ramus, 2/3 dari permukaan anterior yang konkaf. Pemasukan jarum lebih dekat beberapa mm pada oklusi plane di banding dengan orang dewasa. D. PENCABUTAN GIGI PADA ANAK-ANAK Pada dasarnya tidak berbeda dengan orang dewasa, akan tetapi pada anak-anak perlu di ketahui : 1) Rongga mulut anak-anak lebih kecil dari rongga mulut orang dewasa sehingga kadang-kadang pada anak-anak dapat menyebabkan sedikit kesukaran dalam melakukan tindakan pencabutan ataupun tindakan operasi. 2) pada anak-anak pertumbuhan dan perkembangan tulang rahang tulang rahang masih berjalan terus. 3) struktur tulang pada anak-anak mengandung bahan organik yang lebih tinggi daripada orang dewasa sehingga tidak mudah fraktur. 4) Warna dan bentuk anatomi gigi sulung 5) Adanya benih gigi sulung 6) Adanya benih gigi permanendi bawah gigi sulung. E. TEKNIK PENCABUTAN GIGI SULUNG Teknik pencabutan tidak berbeda dengan orang dewasa. Karena padanak-anak ukuran gigi dan mulut lebih kecil dan tidak memerlukan tenaga yangbesar, maka bentuk tang ekstraksi lebih kecil ukurannya. Harus diingat jugabentuk akar gigi sulung yang menyebar dan kadang-kadang resorpsinya tidakberaturan dan adanya benih gigi permanen yang ada di bawah akar gigi sulung.Seperti juga orang dewasa, pada waktu melakukan pencabutan perlu dilakukan fiksasi rahangnya dengan tangan kiri. Jika resorpsi akar telah banyak, maka pencabutan sangat mudah, tetapi jika rsorpsi sedikit terutama gigi molar pencabutan mungkin sulit dilakukan, apalagi bila terhalang benig gigi permanendi bawahnya. Untuk gigi sulung berakar tunggal : Gerakan rotasi dengan satu jurusan diikuti dengan gerakan ekstraksi (penarikan).



Untuk gigi berakar ganda : Gerakan untuk melakukan pencabutan adalah gerakan luksasi pelan-pelan juga. Gerakan luksasi ini ke arah bukal dan ke arah palatal, diulang dan juga harus hati-



hatihati serta tidak dengan kekuatan yang besar. Gerakan luksasi diikuti dengan gerakan ekstraksi.



Teknik Pencabutan Gigi Sulung Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pada waktu pencabutan gigi sulung. 1. Fraktur Akar Untuk menghindari terjadinya fraktur tulang akar gigi sulung, perlu teknik yang baik dan hati-hati waktu melakukan pencabutan. Cara mengatasinya : Kalau terlihat, sedapat mungkin dikeluarkan dengan tang khusus untuk radiks atau bein dan harus dikerjakan dengan hati-hati. Kalau tidak terlihat/ragu-ragu, sebaiknya dibuat ronsen foto dahulu untuk melihat posisi sisa akar terhadap beih gigi tetapnya. Dari ronsen foto bila ternyata jauh dari benih gigi tetap, dapat diambil segera dengan pedoman ronsen foto tersebut. Tetapi bila dekat benih yang mungkin pada waktu pengambilan dapat mengenai benih gigi permanenmakan sisa akar gigi sulung tersebut dapat ditinggalkan, tetapi selalu dilakukan pengawasan berkala (observasi) terhadap sisa akar tersebut secara klinis dan radiografis. Kalau



sekiranya akar tersebut dapat dikeluarkan maka harus segera dikeluarkan sebelum gigi tetapnya erupsi, karena dikwatirkan sisa akar tersebut akan terjepit diantara gigi-gigi tetap. Kemungkinan lain akar gigi tertinggal akan diresorpsi. 2. Terjadinya trauma pada benih gigi tetap. Kemungkinan benih gigi permanenikut tercabut atau berubah tempat/posisi. Untuk menghindari kemungkinan ini perlu teknik pencabutan yang baik dan hatihati dan harus diingat posisi benih gigi tetapnya. Cara mengatasinya : ► Benih gigi permanenyang ikut tercabut dapat dikembalikan ke tempatnya, kemudian mukosa (gingiva) dilakukan penjahitan sehingga soket bekas gigi sulungnya tertutup. ► Benih gigi yang berubah posisi dilakukan observasi atau kalau mungkin dilakukan reposisi. 3. Dry Socket Komplikasi ini jarang terjadi karena vaskularisasinya pada anak cukup baik. Apabila ini terjadi di bawah umur 10 tahun mungkin ada gangguan secara sistemik seperti pada penderita anemia, defisiensi vitamin, gangguan nutrisi dsb atau adanya infeksi. 4. Perdarahan Hal ini mungkin terjadi bila anak menderita penyakit darah atau kemungkinan ada sisa akar atau tulang yang menyebabkan iritasi terhadap jaringan.



F. ALAT-ALAT PENCABUTAN GIGI SULUNG Pencabutan dengan tang mempunyai satu tujuan, yaitu menghantarkan tekananterkontrol pada gigi sehingga mengakibatkan dilatasi alveolus dan luksasi, sertapencabutan. Evolusi dari tang menghasilan banyak sekali desain, masingmasingdengan ciri tersendiri yang mampu menjalankan tugasnya dengan efisien,dengan tenaga minimum, trauma dan komplikasi yang minimum.



Tang yang dipakai untuk gigi permanen dan gigi desidui atau gigi sulung umumnya hampir sama, tetapi yang membedakannya hanyalah ukurannya saja karena ukuran gigidesidui yang lebh kecil dari gigi permanen.



Gambar atas: tang untuk gigi anak Gambar bawah: tang untuk gigi permanent



a. Bagian-bagian dari Tang



Gambar: bagian- bagian dari tang



1) Pegangan/handle Pada gigi anterior bawah,



pegangan yang dipakai adalah pegangan



vertikal. 2) Paruh/beaks Untuk gigi anterior bawah, tang mempunyai paruh yang membentuk sudut 90°terhadap pegangan. Paruhnya simetris, bulat dan paruh yang kecil. Paruh yangkecil beradaptasi dengan baik pada baik pada gigi insisivus bawah yang kecildan sering kali berjejal. b. Cara menggunakan Tang untuk gigi



anterior



bawah digunakan dengan cara



tang yang



dipegangdengan telapak tangan ke bawah dan sling grasp. Untuk mengekstraksi gigi anterior rahang bawah, dokter gigi yang righthandedberada di depan kanan pasien atau dibelakang kanan pasien dengan tangan kiridiletakkan di sekitar kepala pasien. Untuk dokter gigi yang lefthanded beradadidepan kiri pasien atau belakang kiri pasien dengan tangan kanan diletakkan disekitar kepala pasien. Rahang bawah distabilisasikan dengan 4 jari yangdiletakkan disekitar area mandibila dan jempol/ibu jari diletakkan di permukaanoklusal gigi. Insisivus mandibula mempunyai akar yang sempit dan rata, yang tidak terlalumelekat



pada tulang alveolar.



Gigi



ini



mempunyai



satu akar,



ekstraksi gigi inimudah karena morfologi dan tulang alveolar labial yang tipis yang mengelilingigigi. Kaninus rahang bawah juga memiliki satu akar, tetapi jika dibandingkandengan insisivus pencabutan kaninus lebih sulit



karena



akarnya



mencabut



sama



yang dengan



lebihpanjang. gigi



Tetapi



teknik



gerakan



untuk



insisivusrahang bawah.Tekanan ekstrasi



dilakukan secara labial dan lingual, yang meningkat secaraintensitas. Karena akarnya yang rata dan kecil maka tekanan ringan yang hanyadiperbolehkan. 1.



TANG ANAK UNTUK MAHKOTA GIGI ANTERIOR RAHANG ATAS



 Ciri-Ciri



:  Antara Handle sampai dengan Beaknya lurus  Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu  Tang untuk gigi kiri dan kanan sama  Bentuknya kecil



 Kegunaan



:  Untuk mencabut mahkota gigi anterior atas sulung.



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat



 Keterangan



: 



2.



Kritis



TANG ANAK UNTUK MAHKOTA GIGI POSTERIOR RAHANG ATAS



 Ciri-Ciri



:  Antara Handle sampai Beak bentuk bayonet  Kedua paruh berlekuk bila ditutup tidak bertemu  Kedua paruh berlekuk sebelah bukal maupun palatinal  Tang anak untuk atas kanan dan kiri sama  Bentuknya kecil



 Kegunaan



:  Untuk mencabut mahkota gigi posterior atas sulung



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis



3.



TANG ANAK UNTUK MAHKOTA GIGI ANTERIOR RAHANG BAWAH



 Ciri-Ciri



:  Antara Handle sampai dengan Beaknya membentuk sudut 900/ sepertihuruf L  Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu, dan paruhnya tidak berlekuk  Tang untuk mahkota gigi kiri dan kanan sama  Bentuknya kecil



 Kegunaan



:  Untuk mencabut mahkota gigi anterior bawah sulung



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis



4.



TANG ANAK UNTUK MAHKOTA GIGI POSTERIOR RAHANG BAWAH



 Ciri-Ciri



:  Antara Handle sampai dengan Beaknya membentuk sudut 90o/ seperti



huruf L



 Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu  Kedua paruhnya berlekuk-lekuk  Tang anak untuk mahkota gigi molar kiri dan kanan bawah sama  Bentuknya kecil  Kegunaan



:  Untuk mencabut mahkota gigi posterior bawah sulung



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis







5.



TANG ANAK UNTUK AKAR GIGI ANTERIOR RAHANG ATAS



 Ciri-Ciri



:  Antara Handle sampai dengan Baeknya lurus  Kedua paruh beak bila ditutup akan bertemu  Tang untuk akar gigi kiri dan kanan atas sama  Bentuknya kecil



 Kegunaan



:  Untuk mencabut akar gigi anterior atas sulung



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



: 



Kritis



6.



TANG ANAK UNTUK AKAR GIGI POSTERIOR RAHANG ATAS



 Ciri-Ciri



:  Antara Handle sampai dengan Beaknya berbentuk bayonet, ada pula berbentuk “S”  Kedua paruh bila ditutup akan bertemu



 Kegunaan



:  Untuk Mencabut akag gigi posterioratas sulung



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis







7.



TANG ANAK UNTUK AKAR GIGI RAHANG BAWAH



 Ciri-Ciri



:  Antara Handle sampai dengan Baeknya 90 o/ seperti huruf L, kedua paruh/baek bila ditutup akan bertemu  Tang untuk akar gigi kiri dan kanan bentuknya kecil



 Kegunaan



:  Untuk mencabut akar gigi bawah



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis







8.



TANG GIGI PERMANENT UNTUK MAHKOTA ANTERIOR RAHANG ATAS



 Ciri-Ciri



:  Antara Handle sampai dengan Baeknya lurus  Kedua paruh/Beak bila ditutup tidak bertemu  Tang untuk gigi kiri dan kanan sama



 Kegunaan



:  Untuk mencabut gigi depan atas permanent



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis







9.



TANG GIGI PERMANENT UNTUK MAHKOTA PREMOLAR RAHANG ATAS



 Ciri-Ciri



:  Antara handle sampai dengan beaknya seperti “S”  Kedua paruh beak bila ditutup tidak bertemu  Tang untuk gigi kiri dan kanan sama



 Kegunaan



:  Untuk mencabut gigi premolar atas permanen



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis







10. TANG GIGI PERMANENT UNTUK MAHKOTA MOLAR RAHANG ATAS



 Ciri-Ciri



:  Antara handle sampai dengan beaknya seperti huruf S  Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu  Salah satu paruh berlekuk untuk bagian bukal sedangkan paruh yang tidak berlekuk untuk bagian palatinal.  Tang untuk molar atas kiri & kanan berbeda



 Kegunaan



:  Untuk mencabut gigi molar atas permanen



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis







11. TANG GIGI PERMANENT UNTUK MAHKOTA ANTERIOR RAHANG BAWAH



 Ciri-Ciri



:  Antara handle sampai dengan beaknya 90o/ seperti huruf L  Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu  Tang untuk gigi kiri dan kanan sama



 Kegunaan



:  Untuk mencabut gigi incisivus,caninus permanent



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutamadibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis



12. TANGGIGI PERMANENT UNTUK MAHKOTA PREMOLAR RAHANG BAWAH



 Ciri-Ciri



:  Antara handle sampai dengan beaknya 135o  Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu  Kedua paruh tidak berlekuk  Tang untuk gigi kiri dan kanan sama



 Kegunaan



:  Untuk mencabut mahkota gigi premolar bawah pemanent



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis



13. TANG GIGIPERMANENT UNTUK MAHKOTA MOLAR RAHANG BAWAH



 Ciri-Ciri



:  Antara handle sampai dengan beaknya 90o/ seperti huruf L  Kedua paruh bila ditutup tidak bertemu  Kedua paruh berlekuk - lekuk  Tang untuk gigi kiri dan kanan sama



 Kegunaan



:  Untuk mencabut gigi molar bawah permanent



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis







14. TANG GIGI PERMANENT UNTUK AKAR ANTERIOR RAHANG ATAS



 Ciri-Ciri



:  Antara handle sampai dengan beaknya lurus  Kedua paruh bila ditutup akan bertemu  Tang untuk gigi kiri dan kanan sama



 Kegunaan



:  Untuk mencabut akar gigi anterior atas permanent



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis







15. TANGGIGI PERMANENT UNTUK AKAR POSTERIOR RAHANG ATAS



 Ciri-Ciri



:  Antara handle sampai dengan beak berbentuk seperti bayonet / seperti huruf S  Kedua paruh bila ditutupkan bertemu



 Kegunaan



:  Untuk mencabut akar gigi posterior rahang atas pemanent



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis







16. TANG GIGI PERMANENT UNTUK MAHKOTA MOLAR TIGA RAHANG ATAS  Ciri-Ciri



:  Antara handle sampai dengan beaknya berbentuk seperti bayonet  Kedua paruh bila ditutupkan tidak bertemu



 Kegunaan



:  Untuk mencabut gigi posterior rahang atas permanent



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis







17. TANG GIGI PERMANENT UNTUK AKAR RAHANG BAWAH



 Ciri-Ciri



:  Antara handle sampai dengan beaknya membentuk sudut 90oseperti huruf L  Kedua paruh bila ditutup akan bertemu  Untuk akar gigi rahang bawah permanent



 Kegunaan



:  Untuk mencabut akar gigi rahang bawah permanent



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian beaknya yang bergaris-garis, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Keterangan



:  Kritis







18. BEIN



 Ciri-Ciri



:  Alat dari bahan stainless steel yang bagian ujungnya tajam dan pipih  Bentuknya lurus  Bengkok  Mesial  Distal



 Kegunaan



:



BeinKanan



BeinKiri



 Untuk melepaskan gigi dari jaringan priodontum  Untuk mengambil akar



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, terutama dibagian ujungnya, lalu dibilas dibawah air mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Kalau bagian ujungnya tumpul dapat ditajamkan lagi  Keterangan



:  Kritis







19. CRYER



 Ciri-Ciri



:  Alat dari stainless steel yang berbentuk “T”  Bentuk ujungnya berbeda-beda



 Kegunaan



:  Untuk mengambil sisa akar  Apabila kita mencabut gigi dengan dua akar, baru satu akar yang tercabut  Memisahkan akar gigi yang fraktur diatas bifurkasi



 Pemeliharaan :  Cuci dibawah air mengalir, menggunakan sikat dan sabun, CryerKiri terutama



CryerKanan dibagian ujungnya, lalu dibilas dibawah air



mengalir kemudian di keringkan  Disterilkan  Di simpan di lemari alat  Kalau bagian ujungnya tumpul dapat ditajamkan lagi  Keterangan



:  Kritis



ALAT-ALAT EDODONTIK



1. JARUM MILLER



 Bentuk:  Penampang bulat, lurus.  Ukuran:  Besar dan kecil.  Fungsi:  Untuk menentukan letak orifice,  Mengetahui perforasi dan arah saluran akar bengkok atau tidak  Tes vitalitas dan panjang gigi.  Cara penggunaan :  Untuk mengukur panjang gigi harus diberi stopper sepanjang panjang gigi rata-rata dikurangi 1 mm



2. JARUM EKSTERPASI



 Bentuk:  Ujungnya berserabut  Ukuran:  - Berdasarkan panjangnya : - Panjang - Pendek  - Berdasarkan Diameter : - Besar - Kecil  Fungsi:  Mengambil jaringan pulpa  Mengambil jaringan nekrotik  Mengambil paper point  Cara penggunaan:  Dimasukkan ke dalam saluran akar, diputar perlahan-lahan sehingga terasa ada yang menyangkut, kemudian ditarik



3. JARUM REAMER



 Bentuk:  Seperti spiral, terbuat dari baja anti karat.  Dibuat dengan memilin kawat yang mempunyai penampang melintang segitiga, sudut potong tajam.  Ukuran:  15 -120 ukuran  Fungsi:  Alat untuk membentuk saluran akar bagian apikal dan lateral  Untuk melebarkan dinding saluran akar  Untuk membuang jaringan lunak di dalam saluran akar  Cara penggunaan:  Masukkan kedalam saluran akar , jangan ditancapkan pada dentin, putar ¼ - ½ putaran ke searah jarum jam kemudian berlawanan, lepas, ulangi. Lalu pakai nomor yang lebih besar secara berurutan. 4. JARUM FILE



 Bentuk:



 Segitiga bertumpuk  Ukuran:  15-120 ukuran  Fungsi:  Untuk menghaluskan dinding saluran akar  Cara penggunaan:  Dengan mengikir secara sirkumferensial, masukkan, tekan pada dinding saluran akar, tarik keluar.



5. JARUM LENTULO



 Bentuk:  Spiral, terbuat dari baja yang sangat lentur  Fungsi:  Untuk memsukkan obat kedalam saluran akar  Cara penggunaan:  Dengan mengikir secara sirkumferensial, masukkan, tekan pada dinding saluran akar, kemudian tarik keluar.



BAB III



PENUTUP A. KESIMPULAN PENCABUTAN GIGI SULUNG Prinsip pencabutan gigi sulung tidak berbeda dengan gigi permanen, tidak memrlukan tenaga besar, tetapi harus di ingat bahwa di bawah gigi sulung terdapat gigi permanen yang mahkotanya sangat dekat dengan gigi sulung terutama gigi molar dua sulung atau kadang-kadang penggantinya yaitu premolar dua terjepit di antara akar gigi sulung molar dua tersebut. sehingga waktu pencabutan gigi Molar dua sulung, Premolar dua dapat terganggu atau ikut terangkat, sehingga pada akar yang resorbsinya tidak sempurna terutama pada molar dua sulung pencabutannya harus hati-hati. Sebelum melakukan pencabutan gigi perlu di lakukan anastesi terlebih dahulu. Pada umumnya di berikan anastesi lokal, tetapi da;lam keadaan tertentu di lakukan anastesi umum yang di lakukan oleh spesialis anastesi.



DAFTAR PUSTAKA



Dokter Gigi Semarang. 2013.



Alat Kedokteran Gigi. (Online). Tersedia:



http://doktergigisemarang.blogspot.com/search/label/alat%20kedokteran %20gigi [4 Juni 2014] Nurhayati, 1996, penggunaan dan pemeliharaan Alat kesehatan gigi, Depkes Ri, Bandung. Sudianto, FX, 1996,Penggunaan dan pemeliharaan Alat-Alat kesehatan Gigi, Depkes RI, Surabaya. Lijaya saputri L, 2002, PENCABUTAN GIGI, skripsi, available at www.scribd.com / mobile / doc, diakses tgl 13 juli 2013 https://www.google.com/url? sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=2ahUKEwijiaClxszkAhWRfn0KHX5 JC3EQFjAAegQIBBAC&url=http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fcourse%2Fdownload %2F611-PEDODONSIA-DASAR%2Fkgm427_slide_pencabutan_gigi_sulung.pdf&usg=AOvVaw2RZUuRKxe7hcDmGYlH4DgN



https://dokumen.tips/documents/alat-pencabutan-gigi-sulung-dan-gigipermanendoc.html